Anda di halaman 1dari 11

K3 MEKANIK

1. Crane dengan kapasitas 120 ton harus dioperasikan oleh operator yang ber Lisensi :
C.Kelas III
2. Berikut ini termasuk Pesawat Angkut kecuali :
C.Overhead Crane
3. Macam-macam alat kelengkapan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 08 Tahun 2020 adalah :
A.Shackle, turnbuckle, eyebolt, master link, clamp
4. Jenis tali sling sebagaima diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08
Tahun 2020 diatur dalam Pasal adalah :
A.Sling tali kawat baja, sling rantai, sling sabuk dan sling tali serat.
5. Setiap pesawat tenaga dan produksi menurut peraturan perundangan yang
mengaturnya wajib memiliki pelat nama (name plate), hal ini diatur pada pasal :
C.Pasal 15
6. Pemeriksaan berkala pesawat tenaga dan produksi ditentukan :
D.paling lama 1 tahun sekali
7. Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.38/Men/2016, ada 4 jenis pemeriksaan
dan/ atau pengujian, yaitu :
C.Pertama, berkala, khusus, ulang
8. Teknisi dan Operator K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi harus memiliki syarat
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.38/Men/2016, yaitu :
B.Kompetensi dan Kewenangan
9. Yang termasuk potensi bahaya yang ada pada bidang Mekanik adalah, kecuali :
D.Mesin Perkakas dan Mesin Produksi
10. Yang dimaksud penggerak mula oleh permenaker No.38/Men/2016 antara lain :
C.Motor Diesel, Turbin Uap, Turbin Air, Turbin Gas, dan Turbin Angin

K3 Bahan Kimia Berbahaya

1. Waktu Paparan yang diperkenankan bagi pekerja yang mengelola Pestisida adalah:
C.5 Jam sehari atau 30 Jam seminggu
2. Berikut ini yang ini yang bukan merupakan Kriteria Bahan Kimia berbahaya menurut
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 adalah ?
B.Reduktor
3. Perusahaan yang wajib Mempekerjakan Ahli K3 Kimia dan Petugas Kimia adalah :
A.Yang mempunyai Potensi Bahaya Besar
4. Berpakah kadar Oksigen diperkenankan untuk dapat bekerja di Tempat Terbatas
(Confined Space)?
D.18 % s/d 22 %
5. Barapakan Usia Minimal pekerja diperkenankan mengelola Pestisida ?
B.18 Tahun
6. Berikut ini cara Masuknya bahan kimia ke tubuh manusia, kecuali?
C.Sekresi
7. Sesuai Permenaker No 3 tahun 1985 material asbes yang dilarang pemakaiannya di
Indonesia adalah:
B.Asbes Plafon
8. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai Kepmenakertrans
No.Kep. 187/Men/1999 tentang pengendalian bahan kimia Berbahaya ditempat kerja
adalah :
D.Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label.
9. Yang dimaksud dengan Letlal Doses 50 (LD 50) adalah :
A.Adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50 % binatang percobaan
10. Pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
A.Kepmenaker No. 187/Men/1999
11. Lembar Data keselamatan Bahan terdiri dari berapa Section ?
A.12 Section
12. Dimanakah Lembar Data Keselamatan bahan sebaiknya ditempatkan ?
D.Mudah diketahui oleh Tenaga kerja dan pegawai Pengawas

K3 Kebakaran
1. Apakah tujuan utama dilakukan pengawasan dan penanggulangan K3 Kebakaran?
C.Mempertahankan keberlanjutan proses produksi dan memenuhi standar/peraturan.
2. Apa akibatnya jika perusahaan tidak melaksanakan pengawasan dan penanggulangan
kebakaran?
A.Tidak ada informasi untuk dasar pencegahan, penanganan dan evaluasi terjadinya
kebakaran.
3. Proses terjadinya api dapat terjadi karena adanya 3 unsur, yaitu:
A.Bahan bakar, oksigen, sumber panas
4. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran
antara lain:
D.Jawaban a, b, c benar
5. Yang termasuk sarana prasarana dalam upaya perencanaan K3 Kebakaran, kecuali
D.Petugas Kebakaran
6. Persiapan yang harus ada dalam perencanaan tanggap darurat Kebakaran antara lain
D.Jawaban a, b dan c benar
7. Peraturan tentang pemasangan dan pemeliharaan APAR, yaitu ;
A.Permenaker No 4 Tahun 1980
8. Teknik pemadaman kebakaran dengan cara mengisolasi oksigen, adalah :
A.Smothering
9. Peraturan keselamatan kerja di Indonesia diatur dalam :
C.UU No 1 Tahun 1970
10. Berikut faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kebakaran, kecuali :
C.Faktor ergonomi
Kelembagaan dan Keahlian K3

1. "Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja" terdapat dalam salah satu pasal pada UU No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Pasal....
C.86
2. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat kaitannya dengan :
D.A, B & C benar
3. Yang bukan termasuk tujuan K3 yaitu ....
D.Meningkatkan profit yang diharapkan perusahaan
4. Berikut yang termasuk ciri-ciri berbudaya K3 adalah, Kecuali
D.Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing
perusahaan
5. Berikut yang termasuk dalam prinsip-prinsip K3 adalah Kecuali:
C.Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan tidak dikendalikan
6. Berikut yang termasuk Misi Indonesia berbudaya K3, Kecuali
D.Meningkatkan Peran Serta Pemerintah, Tenaga Kerja dan Masyarakat untuk
mewujudkan kemandirian dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Berikut yang termasuk sebagai strategi pemerintah, Kecuali:
D.Manajemen harus menetapkan arahan, menyiapkan dan menjamin sepenuhnya
penerapan K3
8. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja wajib diberikan oleh Pengusaha
kepada:
B.Orang lain yang memasuki tempat kerja dan Tenaga Kerja
9. Dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
A.Permen No. 02/Men/1992
10. Dasar hukum pembentukan P2K3 :
A.Permen No. 02/Men/1992

K3 Konstruksi & Bangunan

1. Guna mengatur masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan
telah ditetapkan peraturan :
B.Permenaker & Transmigrasi : Per.01/Men/1980
2. Bahwa penyelenggaraan jasa konstruksi harus berasaskan keamanan dan
keselamatan, diatur dalam :
A.UU Jakon No. 2 tahun 2017
3. Dasar hukum yang mewajibkan pihak pengelola pekerjaan menyediakan APD :
D.UU No. 1 tahun 1970
4. Pekerja dalam proyek konstruksi wajib diikutsertakan dalam program Jaminan
Kecelakaan Kerja, hal ini tertuang pada :
C.Undang-undang No. 40 tahun 2004
5. Proyek konstruksi bangunan wajib mempekerjakan personil ahli k3 konstruksi, apabila :
D.Proyek memiliki potensi resiko bahaya besar
6. Tugas Ahli K3 Konstruksi yang terkait tentang metoda pelaksanaan pekerjaan konstruksi
adalah :
B.Mempelajari/ memeriksa/ meneliti metoda kerja sudah berbasis K3 atau belum
7. Tugas Ahli K3 dalam proyek konstruksi yaitu untuk :
A.Memastikan bahwa RK3 yang sudah di susun dapat diimplementasikan
8. Pengelolaan K3 Konstruksi Bangunan mulai dilaksanakan pada tahap :
A.Perencanaan
9. CSMS (Construction Safety Management System) bertujuan :
D.Semua jawaban benar
10. Siapakah yang bertanggung jawab dalam melaksanakan K3 dalam proyek konstruksi
bangunan :
C.Kontraktor/ Pelaksana

K3 Uap dan Bejana Tekan

1. Suatu pesawat yang dibuat guna menghasilkan uap adalah pengertian dari :
B. Ketel Uap
2. Potensi bahaya yang dapat timbul dari pemakaian pesawat uap berupa :
D. Jawaban A dan B benar
3. Salah satu penyebab terjadinya peledakan pesawat uap dari Unsafe condition berupa :
D. Semua benar
4. Perusahaan Swasta maupun BUMN apabila menggunakan Ketel Uap maka wajib untuk
memiliki AI untuknya yang diterbitkan dari Disnaker provinsi setempat,kecuali ;
A.WP ( Kg/Cm2 ) x Hs (M2) < 0,2.
5. Suatu Perusahaan industry kelapa sawit mempunya 2 unit Ketel Uap yang masing-
masing berkapasitas 30 ton uap/jam dan dioperasikan secara bergantian, maka operator
ketel uap harus memliliki lisensi K3 sebagai operator Pesawat Uap :
C.Harus kelas I
6. Ketel uap yang dipakai di perusahaan tersebur diatas wajib dilakukan pemeriksaan dan
pengujian berkala paling lambat :
B.2 Tahun sekali
7. Menurut ketentuan undang-undang yang berlaku, yang berhak untuk melakukan
pemeriksaan dan pengujian ketel uap tersebuat adalah :
A.Pengawas K3 Spesialis PUBT dan Ahli K3 Spesialis PUBT
8. Salah satu pengujian NDT yang dilakukan pada pesawat uap berupa:
D.Semua benar
9. Dasar Hukum pengawasan terhadap pemakaian Pesawat Uap di Indonesia adalah
sebagai berikut, kecuali :
D.Permenaker No. 37 tahun 2016
10. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia, Pesawat Uap
dibedakan menjadi dua jenis yaitu ;
C.A dan B benar

UU No. 1 Tahun 1970

1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 terdiri dari :


A.11 Bab dan 18 Pasal

2. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang :


B.Keselamatan Kerja
3. Yang dimaksud "pengurus" berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja adalah :
C.Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja atau bagian yang berdiri sendiri
4. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ) yang diatur dalam Undang
Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 10 merupakan suatu badan yang terdiri dari unsur
unsur apa saja ?
A.Penerima kerja, pemberi kerja dan pemerintah ( tripartit )
5. Undang-Undang No. 01 tahun 1970 mengatur Keselamatan Kerja dimana saja ?
B.Dalam segala tempat kerja yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia
6. Unsur tempat kerja terdiri dari , kecuali
B.Pengusaha
7. Yang berhak mendapat perlindungan atas keselamatan kerja adalah:
B.Tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja
8. Berikut adalah kewajiban dari tenaga kerja di tempat kerja menurut UU No.1 Tahun
1970, kecuali;
D.Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di perusahaan yang diberikan oleh
pengurus
9. Siapakah yang dimaksud ahli K3 dalam Undang Undang No. 1 tahun 1970 ?
A.Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker
untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang No. 1 tahun 1970
10. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan dalam pencegahan kecelakaan
dan pemberantasan kebakaran dan peningkatan K3 serta P3K kepada siapa saja ?
B.Semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya

Manajemen Risiko

1. Di dalam Manajemen Risiko, kita mengenal perilaku yang tidak aman yang dilakukan
oleh karyawan di tempat kerja. Hal tersebut merupakan istilah dari ?
A.Unsafe Action
2. Di dalam Manajemen Risiko, kita mengenal kondisi yang tidak aman di tempat kerja. Hal
tersebut merupakan istilah dari ?
C.Unsafe Condition
3. Salah satu teknik identifikasi yang agak lebih rumit dari yang sebelumnya. Dasar teknik
ini adalah dengan mengandaikan kegagalan salah satu elemen yang ada dalam suatu
sistim proses. Dengan dasar itu kemudian ditelusur penyebab kegagalan tersebut, dan
dilanjutkan dengan rekomendasi agar kegagalan tersebut tidak terjadi. Disebut apakah
Teknik ini ?
B.FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
4. Teknik identifikasi yang sangat berguna untuk mengidentifikasi berbagai jenis resiko
yang terdapat dalam suatu rangkaian proses instalasi yang didalamnya terdapat
parameter-parameter tekanan, suhu, kecepatan aliran, perubahan zat, viskositas, dsb.
Disebut apakah Teknik ini ?
D.HAZOPS (Hazard Operability Study)
5. Tingkat Resiko (Risk Assessment) ditentukan oleh faktor ?
D.Severity & Probability
6. Di bawah ini termasuk contoh Pengendalian Risiko K3 dalam bentuk Substitusi di
produksi, kecuali?
B.Pemasangan alat sensor otomatis
7. Di bawah ini termasuk contoh Pengendalian Risiko K3 dalam bentuk Rekayasa Teknik di
produksi, kecuali ?
C.Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
8. Di bawah ini termasuk contoh Pengendalian Risiko K3 dalam bentuk Pengendalian
Administrasi untuk bekerja di ketinggian, kecuali ?
A.Helmet
9. Di bawah ini termasuk contoh Pengendalian Risiko K3 dalam bentuk APD (Alat
Pelindung Diri) untuk bekerja di ketinggian, kecuali ?
B.Pelatihan Karyawan
10. Berikut ini merupakan bentuk pemantauan setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan, kecuali ?
D.Manajemen Review

Analisa Kecelakaan

1. Kecelakaan adalah suatu kejadian yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Pengertian ini berdasarkan dari
regulasi ?
A.Permennaker No. Per. 03/Men/1998
2. Si A ditugaskan oleh perusahaan mengurus laporan P2K3 di Kantor Disnaker Kabupaten
Sleman. Di tengah jalan si A mengalami kecelakaan. Hal ini termasuk dalam golongan
kecelakaan apa ?
C.Kecelakaan Hubungan Kerja

3. Si A mengalami kecelakaan di pabrik tempat dia bekerja pada saat jam kerja. Hal ini
termasuk dalam golongan kecelakaan apa ?
B.Kecelakaan di tempat kerja
4. Si A yang bekerja di pabrik asbes mengalami gangguan kesehatan pada paru-parunya
setelah pensiun. Berdasarkan diagnosis dari dokter perusahaan, penyakit si A ini ada
hubungannya paparan dengan asbes sewaktu yang bersangkutan bekerja di pabrik
dulu. Hal ini termasuk dalam golongan kecelakaan apa ?
D.Penyakit Akibat Kerja
5. Si A mengalami kecelakaan sewaktu berangkat kerja ke pabrik di jalan yang biasa dia
lalui. Hal ini termasuk dalam golongan kecelakaan apa?
C.Kecelakaan Hubungan Kerja
6. Dalam Permenaker No. PER-03/MEN/1998 Pasal 2 disebutkan bahwa
Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya secara tertulis ke Kakandepnaker/ Kakadisnaker dlm waktu ?
B.≤ 2 x 24 jam sejak kejadian
7. Luka yang mengakibatkan cacat tetap, kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu
atau beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa?
C.Luka Berat
8. Luka yang memerlukan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan
tidak lebih dari 1 hari ?
A.Luka Ringan
9. ( Jumlah Kecelakaan x 1.000.000 ) / Jumlah jam kerja orang. Ini rumus apa ?
B.Frequency Rate
10. ( Jumlah hari hilang x 1.000.000 ) / Jumlah jam kerja orang. Ini rumus apa ?
A.Incident Rate

K3 Listrik

1. Pedoman pembinaan calon Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3 Listrik bertujuan untuk :
C.Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam perencanaan,
pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan dan pemeriksaan serta pengujian
instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara aman di tempat kerja.
2. Tugas Teknisi K3 Listrik ditempat kerja adalah :
D.Pemasangan dan pemeliharaan
3. Persyaratan K3 listrik dilaksanakan pada Perusahaan X yang beroperasi dengan
tegangan lebih dari 50 (lima puluh) volt arus bolak balik atau 120 (seratus dua puluh)
volt arus searah, kecuali :
C.Peralatan listrik.
4. Standart kelistrikan yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan K3 listrik sesuai
Permen 12 tahun 2015 adalah :
B.SNI, SI dan Standart Negara lain
5. Perusahaan yang wajib memiliki ahli K3 listrik adalah :
C.Perusahaan yang memiliki pembangkit listrik lebih dari 200 Kva
6. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan pada saat, kecuali :
D.Setelah digunakan selama 1 tahun
7. Pengujian berkala instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik dilakukan paling sedikit :
D.5 Tahun sekali
8. Pengaman sentuhan langsung adalah sebagai berikut, kecuali :
D.Grounding
9. Sudut perlindungan setiap penerima petir yang diatur dalam Permenaker No.
02/Men/1989 adalah :
B.112 derajat
10. Instalasi penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang-kurangnya :
C.2 (dua) buah

K3 Lingkungan Kerja

1. Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor fisika diatur dalam Permenaker No.05 Tahun 2018
meliputi antara lain:
A.Iklim kerja, kebisingan dan getaran pada lengan dan tangan.
2. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat kerja, dapat
memberikan :
B.Kenyamanan bekerja.
3. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajanan 2 jam per hari, sesuai
Permenaker No.05 Tahun 2018 adalah :
A.91 dBA
4. Penerapan ergonomi di perusahaan merupakan tanggung jawab :
A.Pengusaha
5. Berdasarkan Permenaker No.05 Tahun 2018, maka dalam suatu tempat kerja dengan
tenaga kerja sejumlah 180 orang, jumlah jamban/WC minimal yang harus disediakan :
D.8
6. Faktor psikologi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dibawah ini, terkecuali:
D.Postur Tubuh
7. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat dari syarat K3 Lingkungan Kerja adalah :
A.Pengendalian Faktor Fisika dan Faktor Kimia agar berada di bawah NAB
8. Jalan terakhir untuk Pengendalian lingkungan kerja adalah :
C.Alat Pelindung Diri
9. Berikut ini yang tidak menentukan kualitas udara dalam ruangan adalah:
C.Pencahayaan
10. K3 pada Pekerjaan Ketinggian diatur dalam Paraturan Menteri Nomor:
C.Permenaker No. 9 tahun 2016
Pelayanan Kesja

1. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penyediaan fasilitas P3K di tempat kerja, kecuali :
B.Nama perusahaan
2. Rasio jumlah petugas P3K dengan pekerja dan faktor risiko di tempat kerja adalah:
B.1 orang petugas untuk jumlah pekerja ≤100 dengan risiko kecelakaan tinggi
3. Berdasarkan Permenakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008, tujuan diadakannya P3K di
tempat kerja adalah:
B.Memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh yang mengalami kecelakaan di tempat
kerja
4. Yang bukan tugas dari petugas P3K di tempat kerja antara lain :
D.Melaksanakan Tindakan dan Mengobati
5. Berikut ini yang bukan syarat yang perlu diperhatikan dalam pengadaan ruang P3K
yaitu:
D.Ruang berpendingin udara (ber-AC)
6. Tujuan P3K di tempat kerja adalah:
B.Menyelamatkan nyawa korban
7. Pernyataan berikut sesuai dengan Permennakertrans Nomor : PER- 15 /MEN/VIII/2008,
kecuali :
B.Petugas P3K mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan
8. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai dasar melakukan P3K adalah:
C.Menyiapkan kotak P3K
9. Peraturan perundang-undangan yang mewajibkan pelaksanaan P3K di tempat kerja
adalah, kecuali :
A.Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008
10. Rancangan kotak P3K di tempat kerja adalah, kecuali :
D.Diberi label dengan lambang P3K warna merah

Pemeriksaan Kesehatan Kerja

1. Tujuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan sebelum kerja adalah sebagai berikut :


A.Mendapatkan tenaga kerja yang sehat dan produktif
2. Pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan dalam jangka waktu ...
A.Minimal 1 tahun sekali
3. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan tenaga kerja adalah benar kecuali :
D.Pedoman pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berlaku untuk selamanya
4. Pilih pernyataan di bawah ini yang paling benar :
B.Biaya pemeriksaan kesehatan awal ditanggung oleh pengurus perusahaan
5. Pengawas ketenagakerjaan dalam menetapkan PAK perlu data/informasi...
D.Semuanya benar
6. Penyakit yang diderita oleh pekerja dan berhak mendapat kompensasi adalah...
D.B dan C benar
7. Dalam melaksanakan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja...
B.Kebutuhan kalori pekerja bagian administrasi lebih kecil dibanding bagian pekerja
bagian gudang
8. Dalam pemeriksaan terhadap penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja di tempat kerja
dokumen yang diperlukan pengawas tenaga kerja adalah...
D.Benar semua
9. Tujuan pelaksanaan P3K di tempat kerja adalah sebagai berikut kecuali...
D.Agar tugas pengawas ketenagakerjaan lebih mudah
10. Dasar hukum pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja adalah...
A.Undang-undang No. 1 Tahun 1970 dan Permenaker No. 02 Tahun 1980

Soal Essay UU No.1 Tahun 1970

1. Apa akibat hukum dari Kecelakaan Kerja yang tidak dilaporkan kepada Pemerintah?
Teguran atau peringatan kepada pengusaha / pimpinan perusahaan
2. Apa yang akan saudara lakukan saat saudara menjadi Ahli K3 disuatu perusahaan
tetapi Pemilik Perusahaan tidak pernah mendengar dan menggunakan saran maupun
penasihatan teknis K3 yang saudara sampaikan ?
- Melakukan pemaparan kepada Manajemen tentang kewajiban semua pihak aspek
K3, termasuk kewajiban, dampak risiko dan potensi benefit
- Melakukan sosialisasi & kampanye program program K3
- Menjalankan program” implementasi K3 dimulai dr unit kerja dan melibatkan seluruh
pekerja di unit kerja
- Membuat catatan program kerja, hasil implementasi, analisa data hasil
implementasi
3. Jelaskan pengertian Pengawas Ketenagakerjaan !
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan dalam jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4. Seandainya UU Nomor 1 Tahun 1970 pada tahun 2021 benar-benar akan direvisi,
Pasal seperti apakah yang saudara usulkan untuk dirubah atau masalah apa yang perlu
ada dan diatur di dalamnya ?
Pasal terkait pengaturan yg lebih spesifik terkait manajemen risiko, baik metoda,
pengelompokkan jenis usaha dan panduan mitigasi yang efektif
5. Sebutkan sanksi pelanggaran terhadap UU Nomor 1 Tahun 1970 !
Kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling tinggi Rp 100.000,-
Dasar-Dasar K3

1. Berikut adalah kewajiban perusahaan terhadap tenaga kerjanya di bidang K3 kecuali ?


B.Memerintahkan tenaga kerja memenuhi target dari buyer dan kerja lembur bila
diperlukan
2. Di bidang K3, kewajiban seorang tenaga kerja di tempat kerja adalah sebagai berikut
kecuali?
C. Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) pada tenaga kerja yang tidak
melaksanakan protokol pencegahan Covid-19 di tempat kerja karena membahayakan
orang lain dan diri sendiri.
3. Sebagai Ahli K3, langkah nyata apa yang saudara lakukan pertama kali saat
dipekerjakan di tempat kerja yang banyak terjadi unsafe action oleh para pekerjanya?
B.Mencari akar masalah penyebab banyaknya unsafe action untuk kemudian melakukan
langkah untuk menguranginya diantaranya dengan membuat SOP dan optimalisasi
sistem pengawasan internal
4. Apa yang bukan termasuk hak pekerja di bidang K3 ?
C.Mendapatkan Upah sesuai Upah Minimum Kabupaten/ Kota setempat
5. Hazard/ Bahaya pengertiannya adalah ?
D.kondisi yang berpotensi dapat menjadi sumber penyebab cidera/luka/kematian,
kerusakan, gangguan, atau kerugian
6. Dibawah ini merupakan jenis-jenis potensi bahaya/ Hazard di tempat kerja kecuali?
D.Fashion, Social, Politic
7. Pengertian/ Safe aman adalah ?
A.suatu kondisi dimana sumber bahaya telah teridentifikasi dan telah dikendalikan ke
tingkat yang memadai atau aman yaitu bebas dari bahaya, bebas dari gangguan,
terlindung, tidak mengandung resiko, tidak merasa takut.
8. Apa yang dimaksud dengan resiko K3 ?
D.Ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu
yang terjadi
9. Dibawah ini yang bukan merupakan penyebab dasar kecelakaan kerja adalah ?
D.Kesepakatan kolektif antara tenaga kerja dengan pemberi kerja
10. Apa yang seharusnya dilakukan seorang Ahli K3 dalam kewenangannya di tempat kerja,
untuk menghadapi bencana non alam Covid-19?
D.Melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah di tempat kerja
dengan menyelaraskan pada program K3 di perusahaan

Anda mungkin juga menyukai