Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang taksonomi bloom.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang taksonomi bloom ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, November 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan
hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu
proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan
segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap
pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi
kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah
laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan
menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S.
Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :


1. Apa pengertian dari taksonomi Bloom ?
2. Bagaimana peran Taksonomi Bloom dalam Teknologi dan Vokasi?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah:
1. Pembahasan tentang Taksonomi Bloom.
2. Peran Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran

1.4 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah- masalah yang dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah Pengertian Taksonomi Bloom dan sejarahnya ?
2. Bagaimana Peran Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran ?

1.5 TUJUAN

Adapun tujuan makalah ini agar para mahasiswa diharapkan dapat :


1. Mengetahui pengertian taksonomi.
2. Memahami taksonomi yang dikemukakan menurut Bloom.
3. Mengetahui peran Taksonomi Bloom dalam Teknologi dan Vokasi.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memahami lebih jelas,maka materi-materi yang tertera pada laporan makalah ini dikelompokkan menjadi
beberapa sub-bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang,identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKAN


Berisi kajian terperinci berupa definisi yang diambildari kutipan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan
laporan makalah.

BAB III METODOLOGI


Berisikan lokasi, waktu, metode, data-data, instrument dan Teknik analisis yang ada pada makalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisikan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah didapat dari penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Berisikan simpulan dari hasil pengamatan yang didapat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi Bloom

Kata Taksonomi diambil dari bahasa Yunani Tassein yang berarti untuk mengklasifikasidan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari
klasifikasi. Hampir semua ( benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian ) dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut
dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari
tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyetarakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun
oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi
Bloom".

Adapun suatu taksonomi adalah merupakan suatu tipe system klasifikasi yang khusus, yang berdasarkan data
penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolong-golongkan dalam sistematika itu. Misalnya klasifikasi atas
genus dan species terhadap tumbuh-tumbuhan dan binatang, sebagaimana dikembangkan dalam ruang lingkup
Biologi, sesuailah dengan apa yang diketahui tentang tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sistematika pembagian /
penggolongan itu tidak berdasarkan suatu sistematika yang ditentukan sendiri (yang bersifat arbitrer),
sebagaimana terjadi dalam kartotek perpustakaan, yang mengklasifikasikan buku-buku menurut urutan abjad
nama-nama pengarang, menurut urutan abjad judul-judul buku atau menurut topik-topik yang dibahas dalam
buku-buku itu. Taksonomi-taksonomi di tiga rana kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang dikembangkan oleh
kelompok pelopor ini dan beberapa orang lain, memang disebut “taxonomy”, tetapi menurut pendapat beberapa
ahli psikologi belajar, mungkin tidak seluruhnya memenuhi tuntutan suatu taksonomi sebagaimana dijelaskan
diatas, khususnya dalam rana kognitif. Meskipun demikian, nama taksonomi akan tetap dipertahankan di sini,
sesuai dengan sumber-sumber yang asli, kecuali untuk sistematika yang dikembangkan oleh Simpson dalam rana
psikomotorik yang menggunakan nama/judul “klasifikasi” (classification).
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual,
seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi

Makalah ini dibuat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Indonesia.

3.2 Waktu

Makalah ini di buat pada tanggal 29 Oktober 2019

3.3 Metode

Secara umum, proses ini mengambil langkah-langkah dasar sebagai berikut :


1. Menemukan data/dokumen yang relevan.
2. Memilih dan menyaring dokumen sesuai dengan kriteria
3. Meringkas dan menganalisa dokumen.

3.4 Populasi dan Sampel

Penelitian ini bersumber dari isi artikel dan makalah terlampir.

3.5 Data Primer dan Sekunder

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan yang menjadi sumbernya adalah artikel ilmiah dan
abstrak

3.6 Instrumen

Penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian yaitu, menemukan dokumen yang relevan,
menyaring dokumen sesuai dengan kriteria, dan meringkas dan menganalisis dokumen.

3.7 Teknik Analisis

Penelitian ini didapatkan dari data kuantitatif, yang artinya data diambil dari sumber lain yang sudah
teruji.

Anda mungkin juga menyukai