Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN DISTRIC METER AREA

(STUDI KASUS WILAYAH LAYANAN IPA BORANG PDAM TIRTA MUSI)

Nyayu Siti Hidayatun Najah

Magister Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstract

Water loss is one of the problem of PDAM Tirta Musi. IPA Borang is one of IPA that manage by
PDAM Tirta Musi which served Sako, Sako Baru, and Sialang Urban Village. Each of Urban Village
designed as 1 (one) DMA. The design of DMA is based on the size zone, border zone, customer
connection, pipe length, and pipe zone. Furthermore, the good Iot (SCADA) System is needed. This
system need sensors and data logger unit, data comunication and transmition, data processing unit,
and database software system. Beside of that, good Asset Management makes decision making easier.
IoT (SCADA) is the system which have monitoring and controlling function by used Asset
Management data and real data.

Keywords: Water, Asset, DMA, IoT, Management

Abstrak

Kehilangan air merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Musi. IPA
Borang salah satu IPA yang dikelola PDAM Tirta Musi dan melayani Kelurahan Sako, Sako Baru,
dan Sialang. Setiap kelurahan didesain menjadi 1 (satu) DMA. Desain DMA yang dirancang
berdasarkan ukuran zona, batas zona, sambungan pelanggan dalam zona, elevasi zona, panjang pipa
zona, dan perpipaan zona. Setelah dibentuknya DMA maka diperlukan sistem IoT (SCADA) yang
baik, yang memerlukan unit sensor dan data logger, unit komunikasi dan transmisi data, unit pengolah
data, dan sistem software database. Selain itu, dibutuhkan Manajemen Aset yang baik untuk
mempermudah pengendalian keputusan dalam hal pengendalian kehilangan air. IoT (SCADA)
merupakan sistem yang memiliki fungsi monitoring dan controlling dengan memanfaatkan data
Manajemen Aset serta data real lapangan.

Kata kunci: Air, Aset, DMA, IoT, Manajemen

1
2
1. PENDAHULUAN
District Meter Area merupakan salah satu langkah dalam mencegah kehilangan air fisik yang
biasa dihadapi oleh para pengelola air minum di hampir seluruh negara. Angka kehilangan air
yang tinggi menyebabkan kerugian yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi finansial dan
kinerja pengelola air minum. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan agar kerugian yang
dialami tidak meningkat.

PDAM Tirta Musi merupakan PDAM yang mengelola air minum di sebagian besar Kota
Palembang. Pasokan air baku diambil dari sungai Musi dan sungai Ogan menggunakan bangunan
sadap (intake) dengan total kapasitas sadap terpasang sebesar 4.130 liter/detik. Saat ini PDAM
Tirta Musi mempunyai 6 (enam) unit produksi yaitu IPA 3 Ilir, IPA Rambutan, IPA Poligon, IPA
Borang, IPA Ogan dan IPA Karang Anyar.

Kehilangan air merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Musi,
kehilangan air yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal yaitu konsumsi tak resmi, ketidak
akuratan meter air yang ada dan kesalahan penanganan data, yang disebabkan kesalahan
pencatatan, atau meter air sulit dibaca atau rusak, kehilangan fisik akibat pipa yang sudah lama
umur pakainya, tekanan yang tinggi, dan kesalahan dalam pemasangan pipa dan aksesoris. Untuk
mencegah kehilangan air, penulis ingin menerapkan Distric Meter Area, Studi Kasus Wilayah
Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehilangan Air
Kehilangan air menyebabkan kerugian ekonomi dan finansial pada PDAM serta terganggunya
kapasitas dan kontinuitas pelayanan pada pelanggan. Berdasarkan Thornton dalam Syabani
(2008), kehilangan air pada dasarnya terjadi karena 2 (dua) hal yaitu:
1. Air yang hilang secara fisik melalui sistem distribusi seperti pipa, joints, fitting, kebocoran
reservoir, limpahan reservoir, dan sistem blow off yang tidak baik;
2. Air yang hilang secara non fisik karena tidak menghasilkan keuntungan, seperti
ketidakakuratan pada meter pelanggan, data konsumsi eror, dan pencurian air.

2.2. District Meter Area (DMA)


Pembentukan DMA memiliki keuntungan dan kerugian, dengan dilakukan pembentukan DMA
didapatkan keuntungan sebagai berikut (Syabani, 2016):
1. Mempermudah monitoring pada sistem distribusi air minum sehingga dapat cepat diketahui
tingkat kebocoran di setiap zona;
Nyayu Siti Hidayatun Najah
Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
3
2. Mempermudah pengambilan keputusan dalam penanganan kebocoran;
3. Dengan adanya zona maka diharapkan tekanan suplai air akan merata;
4. Mempermudah penjadwalan penggantian meter produksi, meter induk dan meter pelanggan;
5. Mempermudah pencurian air melalui sambungan liar.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan zona adalah ukuran zona, batas zona,
sambungan pelanggan dalam zona, elevasi zona, panjang pipa zona, perpipaan zona, dan jenis
konsumen dalam zona (Melinda dalam Syabani, 2012). Setelah DMA terbentuk, maka penting
untuk menentukan sub zona untuk memperkecil wilayah zona menjadi bagian-bagian yang
mudah dipantau dengan memberikan batas-batas wilayah sub zona yang dapat dengan mudah di
isolasi. Tahapan dalam pembentukan subzona adalah sebagai berikut:
1. Mencari lokasi valve pada batas zona dan sub zona yang akan dilaksanakan;
2. Memperbaiki pemetaan data lapangan;
3. Mencari jalur pipa untuk menunjang pembentukan zona yang sempurna;
4. Memilih lokasi meter induk yang baik;
5. Membuat box meter sebagai tempat meter induk zona dan tempat monitoring aliran dan
tekanan.

Gambar 1. Konfigurasi desain jaringan DMA (Farley dalam Syabani, 2012)

Prinsip pendekatan pembentukan DMA adalah pembagian jaringan pipa distribusi menjadi zona-
zona hidrolik kecil dan pengukuran tekanan dan aliran secara berkelanjutan uantuk mengetahui
kebocoran pipa (Syabani, 2016). Dalam sebuah desain DMA, pada inlet ditempatkan 4 peralatan
utama sesuai dengan standar super DMA, yakni 1 buah strainer sebagai penyaring kotoran, 1
buah Pressure Reduction Valve (PRV) sebagai pengatur tekanan masuk, 1 buah Pressure Logger
sebagai pencatat rekaman angka tekanan, dan 1 buah Watermeter sebagai pencatat rekaman
angka debit masuk (PDAM Tirta Dharma dalam Syabani, 2010).
Nyayu Siti Hidayatun Najah
Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
4
2.3. Penerapan Sistem IoT (SCADA) pada Sistem Distribusi
Setiap wilayah pelayanan atau DMA mempunyai titik kritis. Titik kritis dipengaruhi oleh tingkat
elevasi tertinggi di daerah pelayanan yang konturnya naik turun, dengan asumsi bahwa pada
elevasi tertinggi daerah pelayanan mendapatkan tekanan yang cukup secara otomatis untuk
pelayanan yang mempunyai elevasi di bawahnya tercukupi karena tekanan air lebih besar
(Romdloni, 2022).

Berdasarkan Romdloni (2022) IoT (SCADA) bermanfaat dalam pengendalian NRW, pencapaian
prinsip pelayanan air minum, memberikan alarm atau tanda ketika terjadi anomali pada debit dan
tekanan, dan efisiensi operasional berupa SDM PDAM yang lebih cepat tanggap ketika terjadi
permasalahan di lapangan karena tidak perlu menunggu adanya laporan dari pelanggan. Pada
sistem distribusi minimal terpasang RTU, sensor flow, sensor tekanan pada inlet DMA dan
critical point (CP), Pressure Reducing Valve (PRV).

Gambar 2. Desain IoT (SCADA) di PDAM Kota Malang (Romdloni, 2022)

2.4. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Borang


Pembangunan IPA Borang dimulai pada tahun 1993 dan selesai pada tahun 1995 dengan
kapasitas terpasang 90 liter/detik yang terdiri dari IPA 2 x 20 liter/detik dan 1x 50 liter/detik.
Pada tahun 2008 kapasitas ditambah sebesar 150 liter/detik, sumber air baku diambil dari intake
di daerah kelurahan 1 ilir kecamatan Kalidoni. IPA borang masuk ke dalam unit Pelayanan Sako
dimana unit pelayanan ini melayani 4 (kelurahan) yaitu Kelurahan Sako, Sako Baru, Sialang, dan
Suka Maju. Kelurahan Sako Sako Baru dan Sialang dilayani langsung oleh IPA Borang
sedangkan Kelurahan Suka Maju dilayani oleh Booster Sako.
Nyayu Siti Hidayatun Najah
Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
5

Gambar 3. Daerah Pelayanan Unit Pelayanan Sako (ESRI, 2022)

2.5. Jumlah Penduduk di Wilayah Pelayanan


Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang Jumlah Penduduk di
tahun 2019 yang dilayani langsung oleh IPA Borang di 3 (tiga) kelurahan dapat dilihat pada tabel
1. Jumlah penduduk di Kelurahan Sako 2 (dua kali) lipat dari Kelurahan Sialang dan 4 (empat)
kali lipat dari Kelurahan Sako Baru.

Tabel 1. Perkiraan Jumlah Penduduk dalam setiap kelurahan

No Kelurahan Jumlah Penduduk


1 Sako 41.566
2 Sialang 21.280
3 Sako Baru 12.070
Sumber : Disdukcapil Kota Palembang, 2019

2. METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data meliputi pengumpulan data sekunder yang berasal dari instansi terkait
serta studi literatur dari penelitian terdahulu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Rancangan Jaringan Pipa Distribusi
Jaringan pipa distribusi dirancang berdasarkan jaringan jalan eksisting dengan memperkirakan
arah aliran berdasarkan sifat hidrolik fluida. Air Minum mengalir dari IPA Borang menuju
Kelurahan Sako kemudian terbagi ke Kelurahan Sialang dan Kelurahan Sako Baru. Kelurahan
Sako dan Sako Baru merupakan wilayah pengembangan dimana banyak perumahan baru yang
dibangun.
Nyayu Siti Hidayatun Najah
Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
6

Gambar 4. Rancangan Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

4.2 Desain DMA


Desain DMA yang dirancang berdasarkan ukuran zona, batas zona, sambungan pelanggan dalam
zona, elevasi zona, panjang pipa zona, dan perpipaan zona. Tabel 2 menunjukkan rencana jumlah
meter yang digunakan berdasarkan jumlah SR yang ada. DMA direncanakan dibagi sesuai
dengan kawasan administrasi yaitu DMA Kelurahan Sako, DMA Kelurahan Sialang dan DMA
Kelurahan Sako Baru. Meter air dipasang di sejumlah titik dan dilengkapi oleh isolation valve
yang dapat digunakan dalam pelaksanaan step test dikemudian hari.

Tabel 2. Rencana desain DMA

Perkiraan Meter Perkiraan Meter Air Sub


Perkiraan SR
No Kelurahan Air Kawasan Kawasan
(1 rumah 6 jiwa)
(1000-3000 SR) (1000 SR)
1 Sako 6.928 3 7
2 Sialang 3.547 1 3-4
3 Sako Baru 2.012 1 2

DMA Kelurahan Sako merupakan DMA terluar dan terbanyak SR jika dibandingkan dengan
kedua DMA lainnya. DMA Kelurahan Sako membutuhkan meter air yang lebih daripada
perkiraan sebelumnya karena arah aliran pipa yang terbagi menjadi 3 (tiga) dan dua arah aliran
lainnya memiliki jumlah SR yang lebih sedikit.

Nyayu Siti Hidayatun Najah


Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
7

Gambar 5. Rencana Desain DMA Kelurahan Sako

DMA Kelurahan Sialang direncanakan memiliki 4 (empat) meter air Sub Kawasan dan satu
Meter Air Kawasan. Setiap sub kawasan dilengkapi dengan isolation valve yang digunakan
dalam pelaksanaan step test.

Gambar 6. Rencana Desain DMA Kelurahan Sialang

DMA Kelurahan Sako Baru direncanakan memiliki 3 (tiga) meter air Sub Kawasan dan satu
Meter Air Kawasan. Setiap sub kawasan dilengkapi dengan isolation valve yang digunakan
dalam pelaksanaan step test. Jumlah meter air lebih banyak dari meter air yang diperkirakan,
diduga karena data penduduk yang didapatkan adalah tahun 2019 sehingga sudah ada perumahan
baru yang terbangun.

Nyayu Siti Hidayatun Najah


Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
8

Gambar 7. Rencana Desain DMA Kelurahan Sako Baru

4.3 Perancangan Sistem IoT (SCADA) pada Sistem Distribusi


Setelah dibentuknya DMA, agar penanganan kehilangan air lebih optimal maka diperlukan
sistem IoT (SCADA). Untuk merancang sistem IoT (SCADA) yang baik, maka diperlukan unit
sensor dan data logger, unit komunikasi dan transmisi data, unit pengolah data, dan sistem
software database. Direncanakan sensor yang digunakan berupa sensor tekanan, debit,
kekeruhan, dan chlor. Tabel 3 menampilkan rencana pemasangan sensor pada sistem distribusi
IPA Borang.

Gambar 8. Peletakan sensor pada DMA Kelurahan Sialang


Nyayu Siti Hidayatun Najah
Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
9
Tabel 3. Rencana Pemasangan Sensor
No Posisi Sensor
1 Inlet DMA kekeruhan, sisa chlor, flow, tekanan
2 Titik terjauh (kritis tekanan) kekeruhan, sisa chlor, tekanan
3 Titik kritis sisa chlor kekeruhan, sisa chlor
4 Titik yang mewakili step area kekeruhan, sisa chlor

4.4 Peran Manajemen Aset dalam Penurunan NRW


Manajemen aset adalah suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan, perawatan, dan
penghapusan suatu sumberdaya yang dimiliki individu maupun organisasi secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai tujuan. Berdasarkan BPPSPAM (2019) kegiatan Manajemen
Aset meliputi penyamaan persepsi tentang manajemen aset, pembentukan tim aset,
pengumpulan/inventarisasi data aset PDAM dan penyusunan daftar aset/database aset.

Database aset yang disusun minimal menginformasikan catatan aset, kondisi aset, analisa resiko,
tingkat pelayanan, biaya operasi dan pemeliharaan, penghapusan aset, nilai residu, total siklus
biaya aset dan strategi penanganan aset. Dalam penyusunan daftar aset pada Sistem Penyediaan
Air Minum pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit distribusi, dan unit pelayanan
dapat memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis. Data yang dimasukan pada Sistem
Informasi Geografis diupdate secara berkala sehingga dapat mempermudah pengendalian
keputusan dikemudian hari terutama dalam hal pengendalian kehilangan air.

4.5 Peran IoT (SCADA) dalam Penurunan NRW


IoT (SCADA) memiliki fungsi monitoring dimana dapat disajikan data berupa kualitas, debit,
dan tekanan secara real time. Selain itu, IoT SCADA juga memiliki fungsi controlling dimana
dapat dilakukan pengaturan dan eksekusi hasil monitoring dengan memberikan perintah kepada
sistem secara otomatis maupun semi otomatis. Pada Jaringan pipa distribusi IoT SCADA dapat
memberikan informasi mengenai kualitas, debit, dan tekanan secara aktual pada titik-titik yang
telah dipasang sensor.

Ketika terdapat informasi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya/ data anomali (kualitas air
berubah drastis, debit berkurang dengan sangat signifikan, tekanan menurun drastis, dan lainnya),
IoT SCADA akan langsung menyampaikan informasi tersebut. Masalah yang disebabkan oleh
kebocoran ini dapat ditindaklanjuti lebih cepat dengan adanya sistem monitoring IoT SCADA
dibanding harus menunggu adanya pengaduan masyarakat sehingga air yang hilang lebih sedikit.
Semakin lambat masalah kebocoran diselesaikan, maka air akan lebih banyak hilang.

Nyayu Siti Hidayatun Najah


Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)
10
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jaringan pipa distribusi dirancang berdasarkan jaringan jalan eksisting dengan memperkirakan
arah aliran berdasarkan sifat hidrolik fluida;
2. Desain DMA yang dirancang berdasarkan ukuran zona, batas zona, sambungan pelanggan dalam
zona, elevasi zona, panjang pipa zona, dan perpipaan zona;
3. Untuk merancang sistem IoT (SCADA) yang baik, maka diperlukan unit sensor dan data logger,
unit komunikasi dan transmisi data, unit pengolah data, dan sistem software database;
4. Manajemen Aset yang baik dapat mempermudah pengendalian keputusan dikemudian hari
terutama dalam hal pengendalian kehilangan air; dan
5. IoT (SCADA) memiliki fungsi monitoring dan controlling dimana dapat disajikan data berupa
kualitas, debit, dan tekanan secara real time serta dapat dilakukan pengaturan dan eksekusi hasil
monitoring dengan memberikan perintah kepada sistem secara otomatis maupun semi otomatis.

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Kota Palembang. 2019. Data Kependudukan Kota Palembang Berdasarkan Jenis
Kelamin. Palembang : Disdukcapil Kota Palembang.

Pemerintah Kota Palembang. 2013. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Palembang.
Palembang : PDAM Tirta Musi.

Pemerintah Pusat. 2019. Petunjuk Teknis Manajemen Aset PDAM. Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat : BPPSPAM.

Romdloni, Anwar. 2022. Penerapan Manajemen Aset dan Internet of Things (IoT) dalam
Pengendalian Kehilangan Air Minum (Studi Kasus PDAM Kota Malang). Jurnal Pendidikan
dan Konseling. Vol 4, No 5.

Syabani, Muhammad. 2016. Penerapan Jaringan Distribusi Sistem Distric Meter Area (DMA) dalam
Optimalisasi Penurunan Kehilangan Air Fisik Ditinjau Dari Aspek Teknis dan Finansial
(Studi Kasus : Wilayah Layanan IPA Bangkuring PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda.
No. 024/S2-PIAS/2016 : Institut Teknologi Bandung.

Nyayu Siti Hidayatun Najah


Penerapan Distric Meter Area
(Studi Kasus Wilayah Layanan IPA Borang PDAM Tirta Musi)

Anda mungkin juga menyukai