Anda di halaman 1dari 2

1.

Berikan penjelasan yang logis dan sistematis tentang upaya penurunan kehilangan air (teknis dan nonteknis) secara
aktif dan pasif, berikan contohnya.
a. Upaya penurunan kehilangan air (teknis dan non teknis) secara pasif masih mengandalkan laporan masyarakat
atau petugas dan temuan langsung di lapangan. Laporan dari masyarakat dapat berupa temuan kebocoran atau
keluhan tentang turunnya tekanan air / debit di wilayah mereka.
b. Upaya penurunan kehilangan air (teknis dan non teknis) secara aktif menggunakan upaya terpadu menemukan
sumber dan lokasi kebocoran melalui perencanaan yang sistematis dan terintegrasi dengan melibatkan seluruh
sumber daya yang ada.
Contoh dari upaya penurunan kehilangan air aktif adalah PDAM menerapkan sistem SCADA. Pada Jaringan pipa
distribusi, SCADA dapat memberikan informasi mengenai kualitas, debit, dan tekanan secara aktual pada titik-titik
yang telah dipasang sensor. Ketika terdapat informasi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya/ data anomali
(kualitas air berubah drastis, debit berkurang dengan sangat signifikan, tekanan menurun drastis, dan lainnya),
SCADA akan langsung menyampaikan informasi tersebut. Masalah yang disebabkan oleh kebocoran ini dapat
ditindaklanjuti lebih cepat dengan adanya sistem monitoring SCADA dibanding harus menunggu adanya
pengaduan masyarakat sehingga air yang hilang lebih sedikit. Semakin lambat masalah kebocoran diselesaikan,
maka air akan lebih banyak hilang.
SCADA dapat langsung memberikan informasi penurunan debit maupun tekanan pada pipa yang tertanam,
sehingga jika terjadi kebocoran dapat langsung ditindaklanjuti sebelum kebocoran tersebut tampak secara visual.
Tindak lanjut yang lebih cepat, dapat mengurangi volume air yang hilang.
Jika menggunakan SCADA, PDAM dapat menutup aliran air lebih cepat tanpa menunggu laporan terlebih dahulu
dari warga sekitar, sehingga air yang hilang tidak terbuang lebih banyak. Selain itu, diduga pipa meledak karena
tidak mampu menahan tekanan, jika menggunakan SCADA tekanan pada pipa distribusi dapat di kontrol sehingga
kebocoran karena pecahnya pipa dapat dihindari.

2. Setelah memperoleh gambaran tentang upaya penurunan kehilangan air di PDAM Kota Malang, buatlah usulan
program penurunan kehilangan air lebih lanjut dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan.
PDAM Kota Malang berhasil menurunkan NRW dari 41, 06 % pada Tahun 2010 menjadi 18,33% pada tahun 2015.
Berdasarkan pengalaman dari PDAM Kota Malang, hal yang pertama dan yang paling penting harus dilakukan dan
dimiliki adalah dukungan dan komitmen dari top manager. Setelah ada dukungan dari top manager baru dilakukan
pengembangan SDM dengan melaksanakan pelatihan terkait penurunan kehilangan air. Setelah itu, barulah program-
program dapat dijalankan, beberapa usulan program penurunan kehilangan air adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan sistem jaringan pipa yang terpasang dan membentuk DMA, DMA digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengurangi perbaikan kebocoran jangka pendek dan untuk memonitor serta mengontrol kebocoran secara
berkelanjutan Setelah terbentuk DMA, mulai dilakukan manajemen tekanan.
b. Manajemen tekanan, volume kebocoran dipengaruhi oleh tekanan dimana jika tekanan dapat direduksi dan
fluktuasi tekanan pada sistem dapat di kurangi maka kebocoran dapat berkurang. Tekanan air diatur menggunakan
elemen jaringan yang terpasang seperti valve pada zona inlet.
c. Pengendalian kebocoran aktif, setelah kedua program awal dilakukan dapat dilanjutkan dengan memanfaatkan
internet of thing dalam mengendalikan kebocoran secara aktif. Salah satu yang dapat dilakukan adalah
mengguunakan SCADA. Penerapan SCADA dapat mempercepat penyampaian informasi jika ada anomali data
yang ada di lapangan tanpa harus menunggu adanya laporan masyarakat terlebih dahulu sehingga dapat langsung
dilakukan tindakan. Selain itu PDAM juga dapat melakukan step test secara berkala pada area prioritas yang sudah
ditentukan untuk menghindari background leakage yang tidak dapat terdeteksi secara langsung di permukaan.
d. Peningkatan kecepatan kualitas perbaikan, setelah lokasi kebocoran didapatkan, sangat penting dilakukan
peningkatan kecepatan kualitas perbaikan agar besar air yang hilang dapat ditekan dan kehilangan air kembali
pada titik lokasi yang bocor sebelumnya dapat dihindari.
e. Pengelolaan aset: seleksi instalasi, pemeliharaan, rehabilitasi dan penggantian. Pengelolaan aset sangat penting,
terutama pemeliharaan karena dengan pemeliharaan yang baik, umur instalasi yang terpasang dapat optimal
sehingga dapat mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai