Pengendalian Kehilangan Air merupakan program PDAM yang harus dilakukan secara terus
menerus, oleh karena itu dalam melaksanakan program tersebut perlu adanya peranan
teknologi Informasi dan komunikasi. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Oleh karena itu PDAM perlu membangun/menyiapkan
infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang untuk menunjang program
pengendalian kehilangan air. Berikut insfrastruktur TIK yang sudah sejak tahun 2009
disiapkan bertahap sampai tahun 2017 :
Leakage Setup
Leakage setup adalah penginputan SP alert kebocoran yang didasarkan pada flow
pemakaian malam minimum (MNF) di setiap DMA. Maka dengan adanya alert ini, bagian
kehilangan air lebih cepat menerima informasi indikasi DMA mana yang ada bocor dan akan
cepat tepat dalam melakukan tindakan pencarian kebocoran di DMA prioritas. Jadi bila ada
kenaikan MNF di DMA diatas SP alert yg sudah ditentukan / diinputkan maka akan ada
notifikasi sms / email ke hp operator.
Pressure Management
Pressure management merupakan salah satu strategi untuk penurunan kehilangan air,
maka sangat perlu juga dibantu dengan TIK dalam mengendalikannya. PDAM Kota Malang
memasang PRV (pressure reducing valve) di pipa distribusi, sampai saat ini sudah terpasang
sekitar 150 unit, dengan jumlah sebanyak itu sangat tidak efisien bila dimonitor secara
manual maka diperlukan juga teknologi otomasi dalam monitor. Untuk PRV yang dimonitor
adalah tekanan di PRV dan tekanan di titik layanan terkritis yang ada di DMA.
Dalam monitor tekanan sama halnya dengan debit, agar dapat memonitor dengan mudah
maka perlu input SP untuk alert tekanan tinggi (high pressure) dan tekanan rendah (low
pressure), jadi akan dicek ke lokasi bila ada alert high pressure / low pressure. Dalam teori
tekanan berbanding lurus dengan kebocoran, jadi bila tekanan tinggi maka potensi pipa
bocor/pecah juga tinggi dan bila tekanan rendah bisa disebabkan karena ada bocor di pipa
yang menyebabkan tekanan di pelanggan kecil.
Saving water dari hasil air yang diselamatkan oleh program kehilangan air adalah semakin
banyak terbangunnya reservoar distribusi, di reservoar data apa yang perlu dimonitor? Ya
ketinggian air di dalam reservoar jangan sampai kurang atau lebih. Semakin banyak
reservoar terbangun dan lokasi yang saling berjauhan tidak memungkinkan manual dalam
memonitor level air tersebut, maka diperlukan teknologi water level online sehingga data
level air dapat termonitor setiap saat.
Di reservoar biasanya ada yang dilengkapi oleh pompa untuk yang pengambilan air baku
dari sumur dalam, itu yang perlu dikontrol untuk on dan off pompa agar efisien
pengoperasian pompa dan energinya, disamping itu bisa mengdalikan agar tidak terjadi
luberan / overflow di reservoar, overflow termasuk kehilangan air fisik yang haram
hukumnya bila dibiarkan/ tdk dikendalikan. Dalam sistem kontrol on off pompa diperlukan
RTU (remote terminal unit) yang bisa disetup base on level air reservoar, jadi pompa on saat
di level air berapa meter dan off saat di level air berapa meter. Lalu bagaimana
mengendalikan yang gravitasi? Sangat mudah sekali dengan di pasang floating valve atau
altitude valve di pipa input reservoar.
Sama halnya dengan monitoring debit dan tekanan, untuk di reservoar untuk memudahkan
monitoring maka di inputkan alert level pada posisi batas atas (overflow) dan batas bawah
(lessflow). Akan lebih memudahkan monitoring bila sudah ada alert online by sms dan email
ke operator untuk pengecekan ke lokasi. Dengan keberhasilan PDAM Kota Malang
menurunkan tingkat kehilangan air fisik maka sampai saat ini sudah ada 38 unit reservoar
terbangun dengan total kapasitas 37.000 m3, semua reservoar tersebut sudah dinputkan
batas atas dan batas bawah alert sehingga akan memberikan notifikasi alert bila ada
anomali di luar batas tersebut. Untuk reservoar yang dilengkapi dengan rumah pompa yang
dimonitor adalah status on/off pompa, status listrik dan status genset.
Jadi program pengendalian kehilangan air di PDAM Kota Malang untuk saat ini dan kedepan dibantu
dengan otomasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Agar lebih efisien dan efektif serta terus
berkelanjutan. Selain infrastruktur NRW yang disiapkan tidak kalah penting adalah menyiapkan SDM
yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut, mulai dari yang berkompetensi bidang IT sampai
bidang Instrumentasi.
Sedangkan kondisi kritikal yang harus diperhatikan oleh PDAM sejak saat ini adalah GIS Update serta
integrasi, kesiapan bagian sarana dan prasarana IT, ada organisasi/kelembagaan yang bertanggung
jawab di bidang ini, SDM yang kompeten, finasial untuk kebutuhan maintanance, siap untuk alih
teknologi bahkan upgrade teknologi karena teknologi selalu berkembang, terakhir karena
instrumentasi ini mahal dan perlu sperpat maka after sales harus baik.
Akhirnya semoga tulisan ini bisa memberikan info atau menginspirasi PDAM di Indonesia dalam
program pengendalian kehilangan air yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tulisan
singkat ini juga saya dedikasikan untuk pak Ir. Teguh Cahyono, MAB selaku direktur teknik PDAM
yang banyak memberikan inspirasi, ilmu dan coaching tentang sistem SPAM berbasis NRW dan TIK.
Teknologi tidak bisa dihindari , hanya masalah waktu, kalau sekarang belum maka generasi penerus
yang akan mengeksekusinya salah satu kata kata beliau yang berhubungan dengan tulisan ini.
BIODATA PENULIS
NO HP : 081334527337
KOTA MALANG
Email : gigih.nrw@gmail.com