2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan Modul Pelatihan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A). Modul disusun untuk memenuhi kebutuhan pelatihan Perkumpulan Petani
Pemakai Air pada Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Terpadu.
Susunan Modul Pemberdayaan Petani Pemakai Air terdiri dari : Tujuan; Kelompok
Sasaran; Waktu Pembelajaran; Metode Pembelajaran; Proses Pembelajaran; dan
Materi Pembelajaran. Penyusunan modul yang sistematis diharapkan mampu
mempermudah peserta pelatihan dalam memahami proses Pemberdayaan P3A
yang dilaksanakan di beberapa Daerah Irigasi di Kabupaten. Penekanan orientasi
pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
…………………………..
DAFTAR ISI
Halaman
A. TUJUAN ........................................................................................................................................ 1
ii
MODUL TENTANG
SISTEM IRIGASI POMPA AIR TANAH
A. TUJUAN
1. Peserta mampu menjelaskan, mengerti dan memahami sistem irigasi
pompa, sehingga dapat membangun, mengoperasikan, dan memelihara
sistem irigasi pompa air tanah; dan
2. Sebagai bahan acuan untuk menyusun bahan serahan Sistem Irigasi
Pompa Air Tanah.
B. KELOMPOK SASARAN
1. Kelompok sasaran pembelajaran ini adalah para p e n g u r u s P 3 A dalam
pelatihan pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air ; dan
2. Petugas yang membidangi pengelolaan jaringan irigasi.
C. WAKTU PEMBELAJARAN
Waktu penyampaian pembelajaran yaitu:
1. Pembelajaran di kelas dapat menggunakan waktu 1 (satu) jam pelajaran
@ 45 menit; dan
2. Pembelajaran di luar kelas/ di lapangan menggunakan waktu 3 (tiga)
jam pelajaran @ 45 menit.
D. METODE PEMBELAJARAN
Dalam proses ini fasilitator menyampaikan seluruh informasi kepada
peserta tentang sistem irigasi pompa air tanah untuk keperluan irigasi dan
peserta dapat duduk di kursi atau lesehan dengan posisi duduk melingkar
atau membentuk hurup “U” agar supaya peserta dapat menerima informasi
dengan jelas.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka secara
langsung di kelas atau juga praktek pelaksanaan kegiatan secara nyata di
1
lapangan.
1. Di dalam kelas
a. fasilitator menjelaskan tentang sistem irigasi pompa air tanah
secara keseluruhan;
b. fasilitator menjelaskan tentang jaringan irigasi dan
pembangunan irigasi pompa air tanah;
c. fasilitator menjelaskan tentang teknis operasi dan pemeliharaan
sistem irigasi pompa air tanah; dan
d. fasilitator menjelaskan tentang perhitungan biaya operasi dan
pemeliharaan.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran meliputi:
1. Pengertian Sistem Irigasi Pompa Air Tanah
Sesuai ketentuan umum dalam Peraturan Pemerintah tentang Irigasi
No.20 Tahun 2006, irigasi pompa adalah salah satu jenis irigasi,
setingkat/sama dengan irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi
tambak. Dengan demikian pengertian irigasi pompa adalah penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian dengan menggunakan pompa air tanah.
Selanjutnya Irigasi pompa air tanah dapat diartikan sebagai usaha
pengambilan air dari bawah permukaan tanah (atau
mengangkat/memindahkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi) dengan menggunakan bantuan pompa air, sehingga dapat
didistribusikan dan digunakan untuk keperluan irigasi. Irigasi pompa
air tanah ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu :
1.1 Kelebihan irigasi pompa air tanah:
2
a. adanya kepastian perolehan air dibandingkan dengan
irigasi permukaan sehingga dapat diharapkan tersedia sepanjang
tahun;
b. rencana tata tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
dengan mempertimbangkan jenis tanaman, waktu tanam serta
ketersediaan tenaga kerja; dan
c. petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk irigasinya.
3
f. bangunan pembagi ke masing-masing box.
4
Gambar 1. Sistem irigasi dengan menggunakan pompa pompa air
5
pompa air tanah. Biasanya petani akan menanam jenis tanaman
yang mempunyai peluang produktivitas tinggi dan bernilai ekonomis
tinggi serta membutuhkan air relatif sedikit Tanaman jenis
hortikultura dan buah-buahan biasanya menjadi pilihan para petani,
misalnya tomat, lombok, semangka, melon, dan lain-lain. Untuk
melaksanakan pengelolaan yang baik dibutuhkan suatu institusi atau
lembaga pengelolaan yang baik pula. Lembaga ini biasanya disebut
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Himpunan Petani Pemakai Air
(HIPPA), Mitra Cai, atau apa saja namanya sesuai daerahnya.
8
Secara umum ada tiga jenis pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan ini termasuk perbaikan-perbaikan kecil yang harus
dilakukan oleh operator, antara lain: mengecek oli,
sistem pelumasan, pengencangan baut/mGur, dan lain
sebagainya.
Pemeliharaan rutin:
Mengecek oli/ system
pelumasan;
Mengecangkanbaut/m
ur yang kendor;
Mengecek Sistem
pendinginan; dan
• Mengecek belt.
b. Pemeliharaan berkala
Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala yang harus dilakukan oleh operator. Pemeliharaan ini
biasanya ditentukan berdasarkan jam operasi peralatan.
Kegiatan ini juga meliputi perbaikan-perbaikan besar yang
dilakukan pada waktu pompa tidak digunakan, karena
tanaman sedang tidak membutuhkan air. Jadwal pemeliharaan
berkala dapat dilihat seperti pada table 1.
9
Tabel 1. Bagan umum kegiatan operasi dan pemeliharaan pompa air irigasi
OPERASI JAM PEMAKAIAN POMPA
KET
PEMELIHARAAN 8 50 150 600 500 1000 2500
Komponen
PEMBERSIHAN
Oli mesin
Oli saringan udara
PENGGANTIAN
Saringan BBM
Saringan oli
Tali kipas
Oli roda gigi
Minyak gemuk/grease
Sikat stater
Keterangan:
Setiap kegiatan pemeliharaan akan berulang kembali sesuai
dengan waktu operasi yang telah ditetapkan pada tabel tersebut
di atas.
c. Pemeliharaan darurat
Pemeliharaan ini dilakukan karena terjadi kerusakan
mesin/pompa secara mendadak, misalnya piston (torak) mesin
pecah, impeler pompa patah. Kejadian ini biasanya terjadi
karena perawatan rutin dan berkala tidak dilaksanakan sesuai
prosedur yang seharusnya, sehingga akan berakibat fatal.
Kejadian ini biasanya memerlukan waktu perbaikan yang relatif
10
lama dengan membutuhkan biaya yang mahal. Karena kejadian
ini tidak direncanakan, maka tentu akan berakibat pada
ketersediaan dana cadangan untuk penanganannya.
11
b. melaksanakan cara dan teknik pembagian air yang baik,
sehingga pelayanan penyediaan air dapat memuaskan anggota;
dan
c. selalu melakukan kontrol atau kendali administratif dan teknis
terhadap pekerjaan operator dan staf yang dipekerjakan.
12
Untuk itu maka dibuat jadwal rotasi (giliran) pemberian air.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk membuat jadwal rotasi ini
diantaranya adalah :
8.1 Karakteristik Jaringan
Langkah pertama adalah membagi petak tersier ke dalam
kelompok rotasi yang hampir sama besar luasnya dan
karakteristiknya. Kelompok ini dianggap sebagai unit rotasi,
kadang-kadang beberapa kelompok rotasi dapat digabung menjadi
satu unit rotasi.
13
Contoh:
Daerah irigasi air tanah Wadas mempunyai kapasitas pompa 54,5
L/det, sedangkan kapasitas saluran kuarter 25 L/det. Daerah irigasi air
tanah wadas dibagi menjadi dua kelompok rotasi yaitu kelompok
rotas A dan kelompok rotasi B. Masing-masing kelompok rotasi terdiri
dari tujuh blok.
Cara pembagian airnya diatur sebagai berikut :
1. pada hari ke I yang mendapat air adalah blok A1 dan blok B1;
2. pada hari ke II yang mendapat air adalah blok A2 dan blok B2;
3. pada hari ke III yang mendapat air adalah blok A3 dan blok B3,
tetapi blok A1 dan blok B1 ditutup;
4. pada hari ke IV yang mendapat air adalah blok A4 dan blok B4,
tetapi blok A2 dan blok B2 ditutup;
5. pada hari ke V yang mendapat air adalah blok A5 dan blok B5,
tetapi blok A3 dan blok B3 ditutup;
6. pada hari ke VI yang mendapat air adalah blok A6 dan blok B6,
tetapi blok A4 dan blok B4 ditutup;
7. pada hari ke VII yang mendapat air adalah blok A7 dan blok B7,
tetapi blok A5 dan blok B5 ditutup;
8. pada hari ke VIII pembagian air berulang kembali seperti pada
butir 1 yaitu yang mendapat air adalah blok A1 dan blok B1 dan
seterusnya.
Cara pembagian air dengan sistem rotasi dapat dilihat pada Tabel 2.
14
Kecepatan Pemakaian M 3 air/liter
Debit Air
Mesin (RPM) Bahan Bahan Bakar
1,500 40.51/detik 2.8 liter/jam 60 x 60 x 40.51 : 2.8 = 52
1,700 54.51/detik 2.9. liter/jam 60 x 60 x 54.51 : 2.9 = 68
15
8.4 Lamanya pengaliran air
Air memerlukan waktu untuk mengalir dari pompa ke sawah.
Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari pompa ke lahan
tergantung pada kemiringan, dimensi, tipe, panjang saluran,
kebersihan saluran, debit air dan kelembaban saluran. Sebelum
membuat jadwal pembagian air, P3A harus mempunyai data
kecepatan air disaluran. Hal ini bisa dilakukan pengukuran dengan
alat yang sederhana oleh P3A dibantu juru pengairan setempat.
Saluran yang terawat, bersih dari rumput/sampah, tidak banyak
bocor, akan mengalirkan air yang lebih cepat dari saluran yang
tidak terawat.
16
dibayar petani ditentukan berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan
dari pertemuan P3A. Ada beberapa cara menentukan besarnya
iuran, yaitu :
a. menentukan besarnya iuran berdasarkan luas kepemilikan
lahan. Cara ini mudah dilaksanakan, tetapi kelemahannya
adalah tidak ada hubungan antara besarnya iuran air dengan
luas lahan. Hal ini karena belum tentu tanah yang luas
menggunakan air yang lebih banyak;
b. iuran yang ditarik berdasarkan jumlah volume air yang dipakai
anggota.
Cara ini akan mendorong petani untuk mempergunakan air
seefisien mungkin, karena semakin boros dia menggunakan air,
iuran yang harus dibayar juga semakin besar. Kelemahan cara
ini adalah penanganan administrasi sulit sehingga menuntut
operator dan tenaga administrasi yang terampil dan teliti; dan
c. gabungan antara kedua cara tersebut diatas, biaya tetap ditutup
dengan iuran yang ditarik berdasarkan luas pemilikan lahan,
sedangkan biaya tidak tetap diperoleh dengan iuran yang
berdasarkan jumlah air yang dipakai.
Ilustrasi contoh Perhitungan Biaya Iuran Anggota P3A Irigasi Pompa
Air Tanah, apabila jaringan irigasi air tanah dikelola oleh petani.
Data dasar:
Luas daerah layanan = 40 ha
Jumlah jam pemompaan = 2.475 jam/th
Pemakaian bahan bakar = 8,71 Liter/jam
Harga bahan bakar (solar) = Rp 600/Liter
Gaji operator = Rp
200.000/bln
Gaji tenaga adiminstrasi = Rp
150.000/bln
Biaya pemeliharaan = Rp 50.000/ha
Operator dan tenaga administrasi waktu kerja dianggap 1 (satu)
tahun penuh
17
Perhitungan biaya:
a. Biaya tetap/tahun
Gaji operator (Rp.200.000 x 12 bulan) = Rp. 2.400.000
Gaji tenaga administrasi
(Rp. 150.000 x 12 Bulan) = Rp. 1.800.000
Biaya pemeliharaan (Rp.50.000 x 40 ha) = Rp. 2.000.000
Jumlah = Rp. 6.200.000
18
Besar iuran pemakai air ditetapkan sebesar = Rp. 9.116 /jam
19
DAFTAR PUSTAKA
20