Halaman
MODUL TENTANG
PENGENALAN SISTEM IRIGASI
A. TUJUAN
1. Peserta mampu menjelaskan, mengerti dan memahami tentang sistem irigasi
secara benar sebagai suatu hasil budaya manusia yang sangat penting bagi
kehidupan dan penghidupan manusia pada umumnya dan petani pada
khususnya;
2. Peserta dapat menggunakan sistem irigasi dengan baik dan benar, sehingga
permasalahan yang muncul dapat diselesaikan sendiri oleh petani sesuai
dengan batas kemampuannya secara mandiri tanpa senantiasa tergantung dari
pihak luar;
3. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan tentang sistem
irigasi dalam penyelenggaraan usaha pertaniannya; dan
4. Sebagai bahan acuan untuk menyusun bahan serahan Pengenalan Sistem
Irigasi.
B. KELOMPOK SASARAN
1. Kelompok sasaran pembelajaran ini adalah para instruktur tata guna air dalam
pelatihan pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air; dan
2. Pejabat/ petugas yang membidangi pengelolaan jaringan irigasi.
C. WAKTU PEMBELAJARAN
1. Sesuai dengan kondisi pengetahuan, pengalaman dan pendidikan kelompok
sasaran, pembelajaran di dalam kelas dapat menggunakan waktu 2 (dua) jam
pelajaran @ 45 menit; dan
2. Pembelajaran di luar kelas/ di lapangan dapat menggunakan waktu 4 (empat)
jam pelajaran @ 45 menit, atau lebih lama sesuai dengan kondisi setempat, di
luar perjalanan pergi dan pulang.
D. METODE PEMBELAJARAN
Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas dan atau
melalui praktek di lapangan secara nyata.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 1/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
1. Di dalam kelas:
1) Fasilitator menjelaskan tentang definisi irigasi dan hal ikhwal yang berkaitan
dengan irigasi sehingga mempunyai pengertian yang sama; dan
2) Fasilitator dapat memberikan contoh-contoh tentang keirigasian baik yang
berkaitan langsung maupun yang teknik-teknik yang dilakukan di daerah-
daerah lain.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilakukan dengan cara :
F. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran meliputi:
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 2/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
air irigasi, manajemen irigasi, institusi pengelola irigasi, dan sumber daya
manusia.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam kaitan dengan irigasi pada
umumnya terdapat beberapa unsur yang saling berkaitan satu sama lain secara
erat yaitu: (i) unsur manusia; (ii) unsur alam dan lingkungan misalnya dalam
bentuk air dan sumber air, juga lahan, ataupun iklim; (iii) unsur fisik, yaitu dalam
bentuk jaringan irigasi serta seluruh bangunan dan fasilitas fisik terkait; (iv)
unsur tanaman mencakup jenis tanaman, budidaya beserta pola tanam; dan (v)
unsur teknik dalam bentuk operasi dan pemeliharaannya serta konservasi dan
pengamanan sumber-sumber air dan lingkungan pada umumnya.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 3/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
merupakan suatu sistem yang tidak terpisah unsur-unsurnya satu sama lain.
Masing-masing unsur tersebut disebut berfungsi sebagai sub sistem. Oleh
sebab itu irigasi dalam pengertian umum sering disebut sebagai sistem irigasi.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 4/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Dalam kurun waktu yang sangat panjang tersebut masyarakat telah banyak
memperoleh pengalaman secara nyata dan pemahaman terhadap sistem
irigasi dan lingkungannya, yang diwujudkan dalam bentuk: (i) ide-ide atau pola
pikir; (ii) pengetahuan, teknologi setempat, atau kebijaksanaan lokal; dan (iii)
pola hubungan kerja antar warga dan disebut sebagai tatanan sosial.
Pada masa kerajaan, sistem irigasi dibangun dan dikelola oleh dan untuk
masyarakat sendiri, pemerintah kerajaan tidak turut campur dalam upaya
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 5/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Dalam sistem irigasi yang telah dibangun tersebut, dikenal adanya suatu
institusi atau lembaga pengelola sistem irigasi. Sampai saat ini institusi
irigasi tradisional tersebut masih menunjukkan keberadaannya di
beberapa daerah, misalnya: Subak di Bali, ulu-ulu, Darma Tirta di Jawa
Tengah, Mitra Cai di Jawa Barat, Mantri Siring di Sumatera Selatan, Tuo
Banda di Sumatera Utara dan lain-lainnya.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 6/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 7/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 8/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 9/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 10/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
negara kita, bahkan mungkin diperkirakan mencapai luas lebih dari satu
juta hektar.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 11/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 12/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
2. Kemampuan
bangunan
dalam
mengukur & Baik Sedang Jelek
mengatur
debit.
Saluran irigasi dan
Saluran irigasi dan pembuang tidak Saluran irigasi dan
3 Jaringan
pembuang sepenuhnya pembuang jadi
saluran.
terpisah. terpisah. satu.
Belum
dikembangkan atau Belum ada jaringan
Dikembangkan
4. Petak tersier. densitas bangunan terpisah yang
sepenuhnya.
tersier jarang. dikembangkan.
5. Efisiensi
secara 50 – 60 % 40 – 50 % < 40 %
keseluruhan.
6. Ukuran Tak ada batasan. Sampai 2.000 ha Tak lebih dari 500
ha.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 13/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 14/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Satu satuan luas lahan beririgasi yang dilayani atau dioncori oleh satu
bangunan pengambilan disebut Daerah Irigasi.
Gambar 10. Jenis bangunan ukur debit ambang lebar dan Cipoletti.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 15/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 16/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Gangguan pada tanaman yang timbul akibat adanya air berlebihan di lahan
disebabkan terutama oleh: (i) terjadinya perubahan karakterisitik tanah baik
secara fisika misalnya berkurangnya oksigen di dalam pori-pori tanah;
maupun kimiawi karena reaksi unsur kimia tanah sehingga menjadi racun
yang berbahaya bagi tanaman; (ii) adanya gangguan pada proses
evapotranspirasi, dan respirasi tanaman apabila tanaman padi mendapatkan
air berlebihan.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 17/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
lapang, yaitu pada saat tanah sudah tepat dalam keadaan jenuh dan
air harus segera diatur apabila kapasitas lapang sudah tercapai.
7.2 Lahan rawan bahaya kelebihan air dan cara pemecahan masalah
Bahaya air berlebihan akan dapat timbul apabila: (i) air mengalir di
lahan dengan kemiringan sangat datar; (ii) lahan dengan air tanah
dangkal; (iii) terjadi hujan lebat melebihi kapasitas infiltrasi ke dalam
tanah; (iv) adanya banjir dari sungai terdekat. Untuk memecahkan
masalah yang timbul akibat adanya air berlebihan di lahan dapat
ditempuh cara: (i) pendekatan keteknikan; misalnya dengan tindakan
membangun jaringan pembuang atau cara budidaya (pembuatan
surjan); (ii) pendekatan manajemen, misalnya dengan mengatur saat
tanam sehingga apabila terjadi masa puncak banjir atau hujan lebat
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 18/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
sudah melewati masa paling kritis; dan (iii) gabungan antara cara
teknik dan manajemen.
Gambar 13. Cara pertanian Surjan untuk optimasi air di lahan pertanian.
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 19/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 20/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Modul Tentang Pengenalan Sistem Irigasi
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan 21/21
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)