Anda di halaman 1dari 30

PEMELIHARAAN DAN PENGAMAN

JARINGAN IRIGASI

Disampaikan pada
Pelatihan P3A
Dinas PUPR Kabupaten Muaraenim
Arifin TA ISAI IPDMIP Sub Regional Sumsel

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG (DINAS PUPR)


KABUPATEN MUARAENIM
PEMELIHARAAN JARINGAN
IRIGASI KURANG BAIK

Kondisi Penampungan Air


Buruk
• Banyak endapan lumpur

• Banyak terjadi longsoran


 
• Banyak tumbuhan liar
 
• Banyak sampah sehingga
air tidak lancar.  
.
Jaringan Irigasi Yang Tidak Terpelihara

• Air tidak lancar,


jumlahnya tidak sesuai
rencana, sehingga panen
dan pendapatan petani
akan turun

• Terjadinya pengambilan
air secara liar
• Pengikisan oleh air
semakin parah sehingga
butuh biaya dan waktu
perbaikan yang tinggi.
 
 
PEMBAGIAN AIR
Agar pembagian air dapat
adil, merata, dan tepat
waktu
• Sistem pembagian air
dapat dikendalikan
 
• Biaya perawatan dan
perbaikan menjadi rendah
• Kondisi dan fungsi
jaringan dapat
dipertahankan &
ditingkatkan.
 
 
IRIGASI YANG BAIK
• Keadaan bangunan baik,
tidak ada retak atau
rusak

• Tanggul berdiri dengan


kokoh dan padat
• Saluran dalam keadaan
bersih, tidak ada
sampah, kotoran
dan/atau tanaman liar
• Pengaliran lancar
sehingga air sampai di
ujung saluran.
 
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

1. Pemeliharaan Rutin
adalah kegiatan perawatan pada jaringan
irigasi yang biasanya dilaksanakan setiap tahun
seperti:
 Membersihkan sampah, lumpur dan pintu air
 Memotong rumput dan tumbuhan pengganggu di
sepanjang saluran
 Mengoptimalkan penampang saluran
  Menutup bocoran kecil
  Memberi pelumas pintu air.
2. Pemeliharaan Berkala

1. Pemeliharaan perbaikan berkala adalah kegiatan perbaikan


pada jaringan irigasi yang biasanya dilaksanakan lebih
dari 1 tahun misalnya :
2. Mengecat pintu air mengganti skat balok yang lapuk
3. Menggali endapan lumpur
4. Memperbaiki sayap bangunan, tembok saluran
5. Memperbaiki dan mengecat rumah bangunan bagi.
6. Meninggikan tanggul saluran
7. Memperbaiki bendung (sayap, pintu air dan lain-lain)
8. Mengganti pintu air yang rusak
9. Memperbaiki kerusakan akibat bencana alam secara
permanen, setelah lebih dulu sudah dilaksanakan dengan
perbaikan darurat.
3. Perbaikan Darurat

 Kegiatan perbaikan darurat adalah perbaikan sebagai akibat


bencana alam, dimana asal air irigasi dapat mengalir, agar
fungsi jaringan irigasi dapat melayani daerah irigasi dan
dilaksanakan dalam waktu yang cepat.
 Tergantung pada tingkat kerusakannya, maka pelaksana
kegiatan pemeliharaan ini bisa dilakukan oleh petani,
pengurus P3A, atau petugas pemerintah (kondisi seperti ini
dengan sendirinya Memerlukan musyawarah untuk
kesepakatan).
Kegiatan Pelaksanaan
Pemeliharaan Darurat

 
• Perbaikan tanggul
yang putus akibat
banjir
• Perbaikan
konstruksi
bangunan yang
rusak
• Pencegahan
terjadinya pengrus
akan

 
 
4. Rehabilitasi
 Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi
guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.
 Suatu jaringan irigasi meskipun dioperasikan dan dipelihara
sebaik- baiknya, pada suatu saat akan sampai pada batas masa
pelayanannya. Panjang atau pendeknya masa pelayanan suatu
jaringan irigasi akan tergantung kepada:

1) Keadaan sumber airnya


 
2) Konstruksi (permanent, semi permanent atau sederhana);
 
3) Pelaksanaan O & P nya
 
4) Keadaan alamnya (jenis tanah, kemiringan tanah, curah hujan,
tumbuh- tumbuhan, bencana alam dsb).
 Diharapkan masa pelayanan dari suatu jaringan irigasi
mencapai 25 tahun sampai 30 tahun setelah pembangunan,
dan biasanya fungsi pelayanan jaringan irigasi turun kurang 60
%, sedang kerusakan bangunan-bangunan dan saluran irigasi
lebih dari 40 %.

 Dari pengertian rehabilitasi tersebut di atas maka kegiatan


rehabilitasi meliputi perbaikan bangunan maupun saluran,
baik sebagian maupun seluruh jaringan irigasi dalam satu
daerah irigasi. Contoh rehabilitasi antara lain :

1) perbaikan mercu bendung


 
2) perbaikan lantai dan tubuh bendung
 
3) perbaikan bangunan bagi dan penggantian pintu-pintu
 
4) perbaikan lining saluran yang rusak berat.
PENGAMAN JARINGAN
IRIGASI
Perbuatan merusak
pintu air
Membuat pintu air tidak
berfungsi antara lain:
• Merusak pintu air
dengan cara apapun;
• Membuka lebar- lebar
tanpa kendali;
• Mengganjal pintu agar
dapat memperoleh air
lebih banyak;
• Mengambil daun pintu
air atau bagian-bagian
untuk dipakai bagi
kepentingan lain.
Perbuatan merusak
plesteran bangunan
Merusak bangunan antara
lain:
• Membobol atau
membongkar pasangan
atau plesteran batu ;
• Membongkar pasangan
batu untuk mencari ikan
dan lain-lain ;
• Membobol saluran
primer / sekunder ke
sawah untuk
mendapatkan air secara
langsung dengan
Perbuatan pengambilan
komponen bangunan
Pengambilan komponen
bangunan antara lain:
• Pencabutan atau
perusakan papan duga air
(peilschaal) ;
• Pengambilan besi /pisau
(pelimpah) pada bangunan
Cipoletti
• /Thompson;
• Pengambilan kawat
bronjong;
• Pengambilan daun pintu.
Pengembalaan ternak
ditanggul
• Permasalahan ternak,
antara lain:
• Penggembalaan ternak
di tanggul saluran
ataupun di tanah dan
pekarangan yang
termasuk bagian dari
bangunan irigasi;
• Memandikan ternak di
tempat yang tidak
diperuntukkan untuk
memandikan ternak.
Pengambilan air secara
liar
Pengambilan air secara liar
antara lain:
• Mengambil air dengan cara
memasang pipa di bawah
tanggul saluran;
• Mengambil air dari petak
tersier lain tanpa ijin ;
• Memompa air dari saluran
menuju ke sawah secara
langsung;
• Membangun bangunan sadap
tanpa ijin untuk mendapatkan
air secara langsung;
• Memasang slang untuk
mendapat air secara langsung.
Perusakan jaringan
irigasi
Perusakan bangunan
irigasi, antara lain:
• Merusak dan
merendahkan
bangunan sadap
untuk memperoleh
air lebih banyak
dari ketentuan
yang ada.
Perbuatan melanggar
dalam pembagian air
Merubah jadual giliran,
antara lain:
• Penggunaan air yang
menyimpang dari jadual
giliran yang telah
ditetapkan bersama;
• Mengambil air untuk di
luar lahan (areal) baku
irigasi.
Merusak tanggul
jaringan irigasi
Penggunaan jaringan tidak
semestinya, antara lain:
• Menggali, melubangi,
menggogosi, dan
mengangkut tanah di
sekitar jaringan irigasi;
• Menanami tanggul saluran,
tebing, atau dasar saluran
tanpa ijin;
• Membabat tanaman yang
ditanam oleh petugas
Peruatan menghambat
aliran air
Menghambat jalannya air
di saluran, antara lain:
• Merendam bambu, kayu
dan bahan-bahan
semacamnya untuk
kepentingan
rumahtangga.
Membuang sampah
dialiran air irigasi
Membuang sampah, antara
lain:
• di bangunan irigasi;
• di saluran irigasi;
• Membuang batang pisang
atau sampah organik
lainnya;
• Limbah industri;
• Limbah rumah tangga dan
semacamnya.
Penyebab terjadinya
pelanggaran
Penyebab terjadinya
pelanggaran antara lain:
• Petani tidak patuh dan
tidak sabar menunggu
giliran air;
• Operasi tidak tepat
sehingga ada petani yang
tidak mendapat jatah air
secara adil;
• Petani di bagian hulu
mengambil air
berlebihan;
• Pasokan air
Penyelesaian
permasalahan
• Dalam suasana
kekeluargaan dengan
tingkat paling bawah
dulu.
• Bila terpaksa tidak bisa,
maka diselesaikan di
tingkat lebih atasnya
lagi.
• Menggunakan ketua
kelompok baik formal
maupun informal
sebagai penengah
dalam penyelesaian
masalahnya.
Pemberian peringatan
• Pemberian
peringatan/hukuman dan
penyuluhan secara mendidik
• Bila berkali-kali tetap
melakukan pelanggaran
perlu diberi hukuman yang
bobotnya bertingkat sesuai
dengan kesepakatan
bersama;
• Hukuman sebaiknya berupa
bukan uang, namun
semacam kerja bakti yang
di samping mempunyai hasil
kongkret, juga
Tujuan Pembentukan
P3A
• Sebagai wadah bertemunya petani untuk saling bertukar
pikiran, curah pendapat serta membuat keputusan-
keputusan guna memecahkan permasalahan yang
dihadapi bersama oleh petani, baik yang dapat
dipecahkan sendiri oleh petani yang bersangkutan
maupun yang memerlukan bantuan dari luar;
• Memberikan pelayanan kebutuhan petani terutama dalam
memenuhi kebutuhan air irigasi untuk usaha
pertaniaannya
• Sebagai wadah bertemunya petani untuk saling bertukar
pikiran, curan pendapat serta membuat keputusan-
keputusan guna memecahkan permasalahan yang
dihadapi petani, baik yang dapat dipecahkan sendiri oleh
petani maupun yang memerlukan bantuan dari luar;
Memasang papan
peringatan
• Memasang portal agar
tidak dilewati kendaraan
yang dapat merusak
tanggul saluran;
• Memasang papan lainnya
yang dianggap perlu;
• Papan peringatan dipasang
di banyak lokasi dan
mudah dilihat / dibaca;
• Dilakukan pemantauan
oleh seluruh anggota
secara partisipatif
Mencegah Terjadinya
Pelanggaran

Untuk mencegah terjadinya pelanggaran, perlu


dilakukan kegiatan seperti tersebut dibawah ini:
• Harus dilakukan sosialisasi bahwa jaringan
irigasi adalah milik publik dan harus dirawat
bersama oleh kita semua;
• Dibuat dan dipasang papan-papan peringatan
dan rambu larangan; dan
• Pelanggaran harus diberi sanksi sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Contoh Pencegahan Terhadap Daya
Rusak Oleh Alam Adalah Sebagai
Berikut
• Untuk mencegah daya rusak air, misalnya:
• dilakukan lining pada saluran belokan sisi luar; dan
• memperpanjang sayap pada bangunan terjun.
• Untuk mencegah daya rusak angin, misalnya atap rumah
bangunan bagi terbuat dari seng;
• Untuk mencegah daya rusak gempa bumi dan longsoran,
misalnya tebing saluran yang curam di lining; dan

• Untuk mencegah daya rusak oleh hewan misalnya dibuatkan


tempat mandi hewan.
•  
• Untuk mencegah daya rusak akibat kondisi lingkungan, dalam
menentukan prioritas lining saluran seyogyanya semua saluran
yang ada di dalam desa di lining.
IPDMIP 2019

Anda mungkin juga menyukai