Anda di halaman 1dari 14

PURA KERTA JAYA, TANGERANG

PENDIDIKAN AGAMA
Andre Pratama (20172320008)
Theophilus Wahyudi (20172320006)
Zenon Hassel R (20162320003)
SEJARAH AGAMA HINDU DI INDONESIA
• Hindu masuk ke Indonesia melalui para
pedagang dari India dan Cina. Agama
Hindu percaya pada Tri Murti yaitu : Dewa
Brahma sebagai pencipta alam, Dewa
Wisnu sebagai pemelihara alam, Dewa
Syiwa sebagai perusak alam. Dalam
kehidupan agama Hindu menganut
tingkatan atau kasta yaitu kasta Brahmana
(kaum ahli agama), kasta Satria (golongan
raja dan bangsawan), kasta Waisya
(pedagang) dan kasta Sudra (rakyat biasa
dan budak). Beberapa kerajaan Hindu di
Indonesia antara lain Kutai,
Tarumanegara, Mataram, Kediri, Singosari
dan Majapahit.
SEJARAH PURA KERTA JAYA

Pura Kerta Jaya di bangun pada tahun


kisaran 1982, dengan luas awal berkisaran
100m. Awalnya umat Hindu sudah ada
sejak tahun 60an. Lalu pada 1982
berkumpulnya tokoh-tokoh Agama untuk
berinisiasi membangun sebuah Pura di
Tangerang. Seiring berjalannya waktu Pura
ini terus di lakukan pemugaran di
karenakan semakin bertambahnya umat
agama Hindu. Hingga sekarang luas pura
sudah mencapai 3400m yang teridiri dari
sekita 500 kepala keluarga umat Hindu.
Pembahasan Dan Pembagian Pura Kertajaya
Struktur Pura mengacu pada Eka Mandala, yang berarti satu wilayah
ibadah yaitu Utama mandala. Karena pura adalah tempat suci,
berdasarkan astakosalakosali (arsitektur bali) tempat suci haruslah
menghadap ke utara, Utara di lambangkan gunung, dan timur itu
matahari. Kenapa matahari, karena matahari simbol penerangan,
pencerahan jiwanya. Gunung itu boga (sumber kehidupan).
Sebenernya simbol di hindu ada 2 simbol. Gunung dan laut. Gunung
yang tertinggi dan laut yang terendah. Kehidupan itu selalu dari atas
dan kebawah (semesta alam).
Bagian luar tempat peribadatan (Nista mandala &
Madya Mandala)
• zona terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan luar.
Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau taman yang dapat
digunakan untuk kegiatan pementasan tari atau tempat persiapan
dalam melakukan berbagai upacara keagamaan. (Nista Mandala)
• zona tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada
zona ini biasanya terdapat Bale Kulkul.
Gerbang Masuk Area Pura
Terdapat gerbang besar untuk
memasuki area pura. Terdapat 2
buah patung Ganesha di sebelah
kiri dan kanan pintu gerbang.
Peletakan patung Ganesha di
karenakan Ganesha adalah dewa
yang terdapat di segala golongan
agama Hindu, baik yang di luar
India dan di dalam India.
Bagian luar tempat Ibadah
• Bagian Luar pura terdapat
panggung, dan Ruang
kegiatan lainnya selain di
peruntukan untuk ibadah.
Seperti acara menari,
Sekolah minggu, Kegiatan
baksos, sekolah
(pasraman) dan lain
lainnya.
Bale kul kul
Pada zaman dahulu bale kul kul di
pergunakan untuk memangil
masyarakat menggunakan ketongan.
Bale kul kul ini sudah ada sejak zaman
dahulu. Karena mereka ingin
menghormati para leluhur, bale kul kul
ini pun tetap di jaga sebaik mungkin
Tempat pembersihan
• Terdapat tempat pembersihan, karena semua
manusia pasti memiliki dosa/ kotor. Seperti ada
halnya kiri dan kanan. Di kiri selalu berkata hidup
ini sekali, mari kita nikmati di hidup ini dan yang
kanan selalu berkata untuk selalu melakukan
kebaikan. Baik dan buruk selalu berlawanan
pada diri kita, maka dari itu perlu kontrol
keseimbangan, maka ada air itu untuk
membersihkan diri.
• Terdapat filosofi mengapa terdapat tangga
sebelum memasuki utama mandala. Karena saat
melewati tangga kepala kita tertunduk,
menandakan kita merendahkan diri pada sang
pencipta. Sadarkan dirinya, tau akan
kesalahannya. Terdapat arca dwarlapala pada kiri
dan kanan pintu masuk pura. Lalu masuk ada
ruang intropeksi diri kemudian melakukan
persembayangan.
Bagian Suci (Utama Mandala)

merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini
terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale
Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan.
Padmasana
Padsamana adalah
bangunan tinggi yang di
filosofikan berbentuk
bunga teratai. Bunga
teratai dapat hidup di 3
tempat. Akarnya
terdapat di lumpur,
batangnya terdapat di
air dan bungnya
terdapat di udara.
Bale pawedan
Bangunan ini terletak di Utama Mandala,
tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu
kecil, disesuaikan dengan areal yang
tersedia. Pawedan artinya pemujaan. Bale
ini merupakan bangunan dimana Ida
Pedanda menghaturkan upacara dan
memimpin persembahyangan. Secara
filosofis, yang berstana di Bale Pawedan
adalah Dewa Siwa. Pada saat Ida
Pedanda, Pandita, Sulinggih memuja
beliau menstanakan Dewa Siwa dalam
dirinya. Jika kita perhatikan peralatan
yang digunakan adalah siwa upa karana.
Gedong Simpen
bangunan untuk menyimpan alat
perlengkapan upacara, seperti
kober, tedung pagut, masmasang,
panawa sanga dan sopacara.
Bangunan yang diperlukan hanya
kecil, namun pada kenyataan
dibuat cukup besar dimana bagian
depan gedong simpen ini
digunakan untuk menerima tamu
terhormat seperti sulinggih, para
rohaniawan dan guru wisesa.
Dampak Pura Kerta Jaya Bagi Masyrakat
Sekitar
• Pura Kerta Jaya tidak jarang sering melakukan kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan sebagai bentuk kepedulian dan toleransi terhadap
sesama masyarakat yang tinggal didaerah Tangerang, seperti
melakukan bakti sosial, dan melakukan pembagian sembako secara
gratis bagi warga sekitar, dan juga melakukan pengobatan gratis bagi
masyarakat sekitar. Setiap hari sabtu juga sering diadakan pentas seni
seperti tarian-tarian bali atau bernuansa hindu dan juga setiap
perayaan besar yang diadakan oleh pihak pura sering mengundang
RT/RW sekitar, sehingga pura ini memiliki dampak yang cukup
berpengaruh pada masyarakat sekitar

Anda mungkin juga menyukai