PENDIDIKAN AGAMA
Andre Pratama (20172320008)
Theophilus Wahyudi (20172320006)
Zenon Hassel R (20162320003)
SEJARAH AGAMA HINDU DI INDONESIA
• Hindu masuk ke Indonesia melalui para
pedagang dari India dan Cina. Agama
Hindu percaya pada Tri Murti yaitu : Dewa
Brahma sebagai pencipta alam, Dewa
Wisnu sebagai pemelihara alam, Dewa
Syiwa sebagai perusak alam. Dalam
kehidupan agama Hindu menganut
tingkatan atau kasta yaitu kasta Brahmana
(kaum ahli agama), kasta Satria (golongan
raja dan bangsawan), kasta Waisya
(pedagang) dan kasta Sudra (rakyat biasa
dan budak). Beberapa kerajaan Hindu di
Indonesia antara lain Kutai,
Tarumanegara, Mataram, Kediri, Singosari
dan Majapahit.
SEJARAH PURA KERTA JAYA
merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini
terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale
Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan.
Padmasana
Padsamana adalah
bangunan tinggi yang di
filosofikan berbentuk
bunga teratai. Bunga
teratai dapat hidup di 3
tempat. Akarnya
terdapat di lumpur,
batangnya terdapat di
air dan bungnya
terdapat di udara.
Bale pawedan
Bangunan ini terletak di Utama Mandala,
tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu
kecil, disesuaikan dengan areal yang
tersedia. Pawedan artinya pemujaan. Bale
ini merupakan bangunan dimana Ida
Pedanda menghaturkan upacara dan
memimpin persembahyangan. Secara
filosofis, yang berstana di Bale Pawedan
adalah Dewa Siwa. Pada saat Ida
Pedanda, Pandita, Sulinggih memuja
beliau menstanakan Dewa Siwa dalam
dirinya. Jika kita perhatikan peralatan
yang digunakan adalah siwa upa karana.
Gedong Simpen
bangunan untuk menyimpan alat
perlengkapan upacara, seperti
kober, tedung pagut, masmasang,
panawa sanga dan sopacara.
Bangunan yang diperlukan hanya
kecil, namun pada kenyataan
dibuat cukup besar dimana bagian
depan gedong simpen ini
digunakan untuk menerima tamu
terhormat seperti sulinggih, para
rohaniawan dan guru wisesa.
Dampak Pura Kerta Jaya Bagi Masyrakat
Sekitar
• Pura Kerta Jaya tidak jarang sering melakukan kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan sebagai bentuk kepedulian dan toleransi terhadap
sesama masyarakat yang tinggal didaerah Tangerang, seperti
melakukan bakti sosial, dan melakukan pembagian sembako secara
gratis bagi warga sekitar, dan juga melakukan pengobatan gratis bagi
masyarakat sekitar. Setiap hari sabtu juga sering diadakan pentas seni
seperti tarian-tarian bali atau bernuansa hindu dan juga setiap
perayaan besar yang diadakan oleh pihak pura sering mengundang
RT/RW sekitar, sehingga pura ini memiliki dampak yang cukup
berpengaruh pada masyarakat sekitar