Anda di halaman 1dari 3

CIRI KHAS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

Andre Pratama – 20172320008

Mahasiswa Program Studi Arsitektur , Universitas Matana

ABSTRAK

Diperkirakan asal muasal rakyat bali berasal dari Austronesia sekitar 2000 SM
yang bermigrasi dan berasal dari Taiwan. Orang austronesia ini memiliki
kreatifitas seni yang sangat tinggi, bangsa ini juga memiliki kehidupan yang
teratur. Tetapi bangsa ini tidak memiliki agama sehingga para penyiar agama
Hindu berdatangan ke pulau ini, untuk menyebarkan agama dan memajukan bali
dalam segala hal. Setelah itu datang Resi Maharkandya(dari india juga) ini
adalah nama sebuah perguruan. Lalu terjadi lah akulturasi. Arsitektur bali di
kenal karena ciri khasnya yang kuat. Contohnya sikut(dasar dasar ukuran
bangunan) mengukur panjang bangunan yang di tentukan dengan anatomi
tubuh. Dan juga tata letak bangunan yang tidak bisa sembarang menaruh,
penaruhan bangunan menghadap utara, selatan, barat atau timur tidak bisa
sembarangan meletakannya

1. PENDAHULUAN

LETAK GEOGRAFIS

Letak Geografis, Batas


Administrasi, dan Luas
Wilayah. Secara
geografis Provinsi Bali
terletak pada 8°3'40" -
8°50'48"
Lintang Selatan dan
114°25'53" - 115°42'40"
Bujur Timur. Relief
dan topografi Pulau Bali di tengah-tengah terbentang pegunungan yang
memanjang dari barat ke timur. Provinsi Bali terletak di sebelah timur
Pulau Jawa. Provinsi ini termasuk dalam rangkaian kepulauan Nusa
Tenggara. Dulu kepulauan ini pernah disebut Kepulauan Sunda Kecil.
Wilayah Provinsi ini mencakup beberapa buah pulau, tetapi yang utama
adalah Pulau Bali.

2. LANDASAN TEORI
Selain Negara China yang terkenal dengan aturan Feng Shui dalam
mengatur tata letak rumah, rumah adat Bali pun memiliki aturan tersendiri
mengenai tata cara, tata letak, dan tata bangunan rumah untuk ditempati
serta bangunan suciyang ada di Bali, dengan bermacam syarat dan
aturan yang berasal dari kitab suci Weda.
Aturan tersebut disebut Asta Kosala Kosali.
Astakosalakosali juga memiliki aturan tata
letak yang berpatokan pada nawa sanga
atau mata angin, peletakan bangunan ini
tidak bisa sembarangan karena ada aturan
aturan tertenttu. Seperti bagian servis
menghadap selatan, tempat tidur di daerah
utara, dapur di barat, bagian timur di taru
tempat suci keluarga.

Ada juga bagian bagian coumpond bali yaitu


pamerajan adalah tempat upacara yang dipakai untuk keluarga. Dan pada
perkampungan tradisional biasanya setiap keluarga mempunyai pamerajan yang
letaknya di timur laut pada sembilan petak pola ruang

Umah meten yaitu ruang yang biasanya dipakai tidur kapala keluarga sehingga
posisinya harus cukup terhormat

Bale sakepat, bale ini biasanya digunakan untuk


tempat tidur anakanak atau anggota keluarga
lain yang masih junior.

Bale tiang sanga biasanya digunakan sebagai


ruang untuk menerima tamu

Bale dangin biasanya dipakai untuk duduk-


duduk membuat bendabenda seni atau merajut
pakaian bagi anak dan suaminya.

Lumbung sebagai tempat untuk menyimpan


hasil panen, berupa padi dan hasil kebun
lainnya.

Paon (dapur) yaitu tempat memasak bagi


keluarga.

Aling-aling adalah bagian entrance yang berfungsi sebagai pengalih jalan


masuk sehingga jalan masuk tidak lurus kedalam tetapi menyamping. Hal ini
dimaksudkan agar pandangan dari luar tidak langsung lurus ke dalam.

Angkul-angkul yaitu entrance yang berfungsi seperti candi bentar pada pura
yaitu sebagai gapura jalan masuk.
3. KESIMPULAN
Menurut saya arsitektur bali memiliki ciri khas yang sangat kuat dan
keunikan tersendiri. Karakter akan budayanya yang sangat kuat,
memperlihatkan aspek spiritual dan budaya yang menyatu dengan
kehidupan. Ini merupakan warisan yang harus tetap di lestarikan.

4. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11232273/ARSITEKTUR_TRADISIONAL_B
ALI

http://inputbali.com/budaya-bali/asta-kosala-kosali-fengshui-tata-
ruang-bangunan-bali

https://www.academia.edu/9508056/Struktur_dan_Konstruksi_Arsite
ktur_Bali

http://www.rumah-adat.com/2016/10/rumah-adat-bali.html

Anda mungkin juga menyukai