Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN-3

KANTOR BANK

FASILITATOR : LELY MUSTIKA Ir. M.T


IMA RACHIMA N, Ir. M. Sc

MATA KULIAH : PP-3


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA
PRODI ARSITEKTUR
NAMA : ERVINA FAIRUST IMANI

NIM : 19124001
KANTOR BANK
DEFINISI BANK

1. Menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal


1 ayat 2)
Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup orang banyak.
2. Menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1
ayat3)
Definisi Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
konvensional maupun secara syariah dalam kegiatannya memberikan jasa
keuangan dalam lalu lintas pembayaran
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/1/PBI/2009 TENTANG
BANK UMUM
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/2009 tentang
Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4976) diubah sebagai berikut:
Pasal 1
1. Kantor Wilayah yang selanjutnya disebut Kanwil adalah kantor Bank yang membantu
kantor pusatnya melakukan fungsi administrasi dan koordinasi terhadap beberapa
kantor cabang di suatu wilayah tertentu.
2. Kantor Cabang yang selanjutnya disebut dengan KC adalah kantor Bank yang secara
langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan, dengan
alamat tempat usaha yang jelas dimana KC tersebut melakukan usahanya.
3. Kantor Cabang Pembantu yang selanjutnya disebut dengan KCP adalah kantor di
bawah KC yang kegiatan usahanya membantu KC induknya, dengan alamat tempat
usaha yang jelas dimana KCP tersebut melakukan usahanya.
KLASIFIKASI BANK
Klasifikasi Bank Di Indonesia saat imi bank terbagi menjadi 3 jenis yaitu bank bank
umum, bank sentral, bank perkriditan rakyat, berikut penjelasannya:
1. Bank Umum Bank umum sering disebut dengan bank komersial (commercial bank).
Jasa yang diberikan bank umum bersifat umum, itu artinya dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada.
2. Bank Sentral Bank Sentral ialah sebuah badan keuangan, yang pada umumnya
dipunyai pemerintah, serta menjamin supaya kegiatan badan-badan keuangan
tersebut bisa menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
3. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR)merupakan lembaga
keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai
usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat
yang membutuhkan.
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006

Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pasal 4 (1) Persyaratan teknis fasilitas dan
aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan meliputi:
a. Ukuran dasar ruang;
i. Lif tangga (stairway lift);
b. Jalur pedestrian;
j. Toilet;
c. Jalur pemandu; k. Pancuran; l
d. Area parkir; l. Wastafel;
m. Telepon;
e. Pintu;
n. Perlengkapan dan Peralatan Kontrol;
f. Ram; o. Perabot;
g. angga; p. Rambu dan Marka.
h. Lif;
Jenis Bangunan gedung Jenis bangunan gedung yang dimaksudkan dalam pedoman ini adalah
bangunan yang berfungsi sebagai:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, meliputi: rumah susun, rumah flat, asrama, panti asuhan,
apartemen, hotel, dll;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan meliputi: masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng serta
bangunan keagamaan lainnya;
c. Bangunan gedung fungsi usaha, meliputi: gedung perkantoran, kantor pos, bank, gedung
pelayanan umum lainnya, bidang perdagangan, gedung pabrik perindustrian, perhotelan,
wisata dan rekreasi, restoran, terminal, bandara, pelabuhan laut, stasiun kereta api;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya meliputi: bangunan untuk pendidikan, kebudayaan,
museum, perpustakaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, bioskop, tempat pertunjukan, gedung
konferensi;
e. Bangunan gedung fungsi khusus meliputi: bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan;
f. Fasilitas umum seperti taman kota, kebun binatang, tempat pemakaman umum dan ruang publik
lainnya.
REGULASI SARANA DAN PRASARANA KANTOR
Perbedaan Ruang Kantor dengan Ruang Penunjang Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi RI No. 48 Tahun 2013
> Ruang Kantor adalah ruang tempat melaksanakan pekerjaan dengan ukuran
luas dan alat alat pelengkapannya yang di sesuaikan dengan kebutuhan serta
memenuhi persyaratan estetika.
contoh: Ruang kerja , ruang tamu, ruang rapat
> Ruang Penunjang adalah ruang yang berfungsi menjang pelaksanaa
pekerjaan secara tidak langsung
contoh: Ruang ibadah , ruang pusat data , ruang arsip , ruang perpustakaan , ruang
penyimpanan barang , ruang pusat CCTV ,dll
REGULASI SARANA DAN PRASARANA KANTOR
Standar Sarana dan Prasarana Kantor Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.48 Tahun 2013
> Ruang Kantor
> Ruang Penunjang
> Perlengkapan Ruang Kantor
> Perlengkapan Ruang Penunjang

Ruang lingkup sarana dan prasarana Kantor


 Peralatan Atau Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
 Mesin Komunikasi Kantor.
 Perabot Kantor (Office Furniture)
 Interior Kantor (Office Arrangement)
 Tata Ruang Kantor (Office Lay Out)
STANDART BESARAN RUANG KANTOR BANK

Dalam perencanaan untuk menentukan besaran


ruang guna mewadahi setiap kegiatannya,
maka perhitungan luasannya akan mengacu
pada standard luasan pada setiap karakter
kegiatannya.
Berdasarkan jumlah pegawai kantor.
1. Klasifikasi I, dengan luas 800 - 850 m2, menampung jumlah pegawai sampai
dengan 50 orang.
2. 2. Klasifikasi II, dengan luas 1300 - 1350 m2, menampung jumlah pegawai
sampai dengan 50 -100 orang.
3. Klasifikasi III, dengan luas 1900 - 1950 m2, menampung jumlah pegawai sampai
dengan 100 -150 orang.
4. Klasifikasi IV, dengan luas 2450 - 2500 m2, menampung jumlah pegawai diatas
150 orang
STUDI BANDING
MELAKUKAN STUDI BANDING TERHADAP KANTOR CABANNG BANK JATENG YANG BERBEDA TUJUANYA , UNTUK
MENGETAHUI STADART FASILITAS YANG TERDAPAT PADA KANTOR CABANG LAINYA.
PEMILIHAN LOKASI

NO BATASAN TAPAK KETERANGAN


1 UTARA RUKO

2 SELATAN JALAN MELATI


3 TIMUR JALAN RS. FATMAWATI

4 BARAT SMA BHAKTI IDATA


PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 7
TAHUN 2010 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

Pasal 22
(1) Kepadatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a meliputi :
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB);
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB);
c. Koefisien Daerah Hijau (KDH); dan
d. Koefisien Tapak Basemen (KTB).
Pasal 41
‘’Penambahan luas lantai dan/atau jumlah lantai pada suatu bangunan gedung
diperkenankan apabila masih memenuhi batasan KDB dan/atau KLB yang ditetapkan
rencana kota’’.
Pasal 41
Penambahan luas lantai dan/atau jumlah lantai pada suatu bangunan gedung diperkenankan
apabila masih memenuhi batasan KDB dan/atau KLB yang ditetapkan rencana kota.
TABEL DATA TAPAK

NO DATA VOLUME
1 LUAS TAPAK 1200 M2
2 PANJANG 40 M2
3 LEBAR 30 M2
4 KLB 3 LANTAI
5 KDB 60 %
6 GSB 6M
7 LEBAR JALAN ± 15 M
DATA TAPAK

LUAS LAHAN : 1200 m2


KOEFESIEN DASAR BANGUNAN :
60 % X 1200 = 720 m2
KOEFESIEN LANTAI BANGUNAN :
2 X 1200 = 2400 m2
JUMLAH LANTAI :
KLB / KDB
: 2400 / 720
: 3,3
SUMBER
http://mysnsid.blogspot.com/2018/11/regulasi-sarana-dan-prasarana-kantor.html
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-daerah-nomor-7-tahun-
2010-tentang-bangunan-gedung.pdf
https://perizinanjakarta.com/docs/pergub-no-135-2019-dki-jakarta-tentang-
pedoman-tata-bangunan/

Anda mungkin juga menyukai