Anda di halaman 1dari 13

Project: Proyek PLTU SULUT 2 X 5 MW Doc. No.: ........

/PLTU/PPRE/XII/2019

PT. PP (PERSERO) .Tbk


Mian Con. : Rev. No.: 00
DIVISI EPC

Sub Contractor : PT. PP PRESISI .Tbk Date: 13 Desember 2019

No. of Pages:

METHOD STATEMENT FOR


PEKERJAAN PENGUKURAN MC 0 (SURVEY)

Nomer Dokumen Deskripsi


Nomer Dokumen Deskripsi
Project document number Project Quality Plan
Project document number Project SHE Plan

Sejarah Revisi

Revisi No. Tanggal Deskripsi

Disusun Oleh Direview Oleh Diperiksa Oleh


SEM CM QCO SHEO

Tanda
tangan

Nama
Tanggal

Disetujui Oleh
PM MK / Owner
Tanda
tangan
Nama
Tanggal

Document and Revision Number here Page 1 of 13


Method Statement

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 3
2. LINGKUP KERJA........................................................................................................................ 3
3. DEFINISI PROYEK...................................................................................................................... 3
4. DEFINISI...................................................................................................................................... 3
5. STRUKTUR ORGANISASI.......................................................................................................... 3
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB............................................................................................4
7. METODE PELAKSANAAN.......................................................................................................... 5
8. RESOURCES............................................................................................................................... 9
8.1 Alat ……..................................................................................................................................... 9
8.2 Material..................................................................................................................................... 10
9. PLANNING............................................................................................................................... 10
10. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE......................................................................................10
11. MANAJEMEN KUALITAS........................................................................................................ 10
12. MANAJEMEN K3..................................................................................................................... 10
13. IBPR / RISK ASSESSMENT.................................................................................................... 11
14. LAMPIRAN............................................................................................................................... 11

Page 2 of 13
Method Statement

1. PENDAHULUAN

Pekerjaan Surveyor adalah suatu proses pekerjaan Pengumpulan data yang berhubungan dengan
pengukuran pengukuran Bumi dan di Gambarkan melalui Peta atau digital untuk keperluan
pembangunan fasilitas seperti jalan raya dan bangunan tinggi

2. LINGKUP KERJA

Berdasarkan lingkup pekerjaan, terdapat 4 macam aktifitas pekerjaan antara lain :


a. Pekerjaan pengukuran
b. Pekerjaan pembersihan lahan (Land Clearing Stripping)
c. Galian material borrow (quarry)
d. Pekerjaan timbunan tanah

3. DEFINISI PROYEK
Kontraktor Utama : PT PP (Persero) Tbk
Sub Kontraktor : PT PP Presisi Tbk
Lokasi : Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara
Jenis proyek : Pembangunan PLTU SULUT 2 x 50 MW

4. DEFINISI

Tabel 1 Definisi istilah


Istilah Penjelasan
Setting Out Setting Out merupakan kegiatan pengukuran di lapangan untuk
menentukan batas – batas pekerjaan galian yang meliputi elevasi dan
kemiringan untuk menghindari overcut ataupun pekerjaan berulang
Benchmark Benchmark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan
direpresentasikan dalam bentuk monumen/patok di
lapangan. Benchmark memiliki fungsi penting pada kegiatan survey, yaitu
sebagai titik ikat yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem
koordinat global.
Topografi Topografi adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan studi
terperinci tentang permukaan bumi. Topografi berarti kajian atau
penguraian yang terperinci tentang keadaan muka bumi pada suatu
daerah

Polygon Polygon disini dimaksudkan adalah polygon yang digunakan sebagai


kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik-titik di mana titik tersebut
mempunyai sebuah koordinat X dan Y. Polygon merupakan salah satu
metode untuk menentukan posisi horizontal dari titik-titik di lapangan yang
berupa segi banyak dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak.
Joint Survey Pengukuran lokasi pekerjaan yang dilakukan bersama – sama antara
surveyor subkontraktor dan main contractor dan disaksikan oleh pihak
owner/jasamarga dan konsultan.

5. STRUKTUR ORGANISASI
- Contruction Manager
- Engineer
- Supervisor
- SHE Officer
- QC Officer
- Supervisor Vendor
- Surveyor
- Pekerja

Page 3 of 13
Method Statement

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Contruction Maneger:
 Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metode pelaksanaan dan urutan
pekerjaan yang telah ditentukan
 Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar dan
prosedur keselamatan kerja
 Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project Manager
sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
 Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
 Membuat rencana kerja harian
 Mengatur pembagian kerja antar supervisor
 Melakukan koordinasi dengan pihak subkontraktor

Engineer:

 Menyiapkan metode kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
 Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
 Mempersiapkan gambar kerja
 Mempersiapkan dokumen material
 Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring.
 Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait

SHE:

 SHE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti ketentuan
dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
 Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang dipimpin
oleh supervisor
 Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
 Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
 Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
 Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat

Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama dari
aspek keselamatan dan keamanan kerja.
Supervisor harus memastikan bahwa rencana pemasangan meliputi:
 Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
 Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
 Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
 Mengidentifikasi tindakan pengendalian
 Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
 Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
 Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan
atau perubahan yang terjadi
 Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
 Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
 Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
 Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
 Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
 Membuat JSA yang terkait pekerjaan

QC Officer:

Page 4 of 13
Method Statement

 Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Metode Pelaksanaan dengan melakukan


kontrol terhadap proses pelaksanaannya
 Mengkoordinir Ijin Pelaksanaan Pekerjaan / Work Inspection Request (WIR)
 Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut dalam ITP
dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
 Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi [NCR] dan menindaklanjutinya
 Membuat laporan / map lokasi kerja

Teknisi / Supervisor Vendor:

 Bekerjasama dengan supervisor kontraktor utama dalam pelaksanaan pekerjaan


 Memimpin pekerja dengan garis kerja sama
 Mematuhi dan mengarahkan semua pekerja mengikuti ketentuan K3 kontraktor utama
 Melakukan monitoring aspek material, alat dan tenaga kerja
 Melakukan evaluasi dan laporan atas hasil pekerjaan
 Membuat laporan secara berkala
 Memberikan training pemakaian alat dan material

Logistik:

 Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material


 Mencatat kedatangan material
 Mengatur pemulangan material sesuai schedule
 Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan

7. METODE PELAKSANAAN

a. Pengukuran topografi
Pengukuran topografi merupakan pengukuran Poligon (BM) menggunakan metode satu serie
dengan ketelitian jarak 1:5000. Garis-garis baseline di pasang per 100 m atau lebih di sesuaikan
dengan kondisi lapangan. Langkah – langkah yang harus diambil :
 Pengukuran Poligon ( BM ) yang berkoordinasi dengan surveyor maincontractor (PT.PP
Investment & Construction).
 Pembuatan / penentuan BM (benchmark) sebagai acuan pengukuran saat ini dan
dikemudian hari dipergunakan untuk titik acuan pekerjaan selanjutnya.
 Pengukuran baseline
 Pengukuran existing ( detil ) : ketinggian tanah, jalan utama, jalan masuk ,jalan setapak,
sungai, saluran, bangunan.
 Perhitungan koordinat polygon
 Perhitungan koordinat baseline

Gambar 1. Aktivitas Pengukuran Project SULUT 2x50 MW

Page 5 of 13
Method Statement

b. Pekerjaan setting out di lapangan


Fungsi setting out untuk menentukan titik referensi (pematokan) yang bertujuan melancarkan
proses kontruksi jalan. Pastikan bahwa patok batas lahan pada tiap sudut perimeter lahan sesuai
dengan data PT.PP DIVISI EPC, Beberapa hal yang harus dilakukan :

 Joint survey ke maincont untuk pemeriksaan dan pematokan rencana timbunan dan patok
referensi

Gambar 2. Lay out PLTU SULUT 2x50 MW

 Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting


 Pengamatan kondisi lapangan

c. Site Clearing/Stripping
 Sequence Pekerjaan Land Clearing Stripping

Gambar 3. Pekerjaan Land Clearing Stripping

Urutan pekerjaan site clearing/stripping lahan :


 Pembuatan batas lahan yang akan dilakukan pekerjaan Site Clearing

Page 6 of 13
Method Statement

Gambar 4. Pekerjaan Land Clearing Stripping

 Pembabatan pepohonan berdiameter <30 cm atau tanaman rambat


 Penebangan pepohonan berdiameter >75 cm koordinasi terlebih dahulu ke pihak maincont dan
konsultan
 Pemindahan/pembongkaran bangunan-bangunan eksisting yang terdapat di lokasi, koordinasi
dan joint survey luasan bangunan tersebut terlebih dahulu ke pihak maincont dan konsultan
 Pengamanan dan pemindahan utilitas seperti pipa, tiang listrik/telepon dan kabel-kabel yang
berada di bawah tanah
 Material humus/ top soil di buang ke disposal area

d. Saluran Sementara
 Sebelum dilakukan pekerjaan penimbunan terlebih dahulu menyiapkan saluran sementara pada
samping pekerjaan timbunan untuk mengantisipasi musin hujan

Gambar 5. Rencana posisi saluran sementara

Page 7 of 13
Method Statement

Gambar 6. Rencana ukuran saluran sementara

e. Timbunan tanah
Urutan pekerjaan timbunan tanah :
 Siquence Pekerjaan Timbunan

Gambar 7. Rencana ukuran saluran sementara


 Setelahan pekerjaan land clearing stripping selesai selanjutnya dilakukan pengujian tanah dasar
menggunkan metode DCP (dynamic cone penetrometer) dengan nila CBR (california bearing
ratio) minimum 6 % sebelum dilakukan penimbunan layer pertama

Page 8 of 13
Method Statement

Gambar 8. Ilustrasi Pekerjaan Pengujian DCP

Gambar 9. Ilustrasi Timbunan Per Layer

 Pengangkutan material tanah menggunakan dump truck kemudian didumping di area yang akan
ditimbun kemudian dihampar menggunakan Bulldozer


Gambar 10. Ilustrasi Pekerjaan Timbunan Tanah

Gambar 11. Ilustrasi Timbunan Per Layer

 Pekerjaan penimbunan dilakukan dengan tebal flatform/lapis petama 50 cm dan selanjutnya lapis
per lapis setebal 15 cm atau sesuai spesifikasi, kemudian dipadatkan dengan menggunakan

Page 9 of 13
Method Statement

sheep foot sebanyak 4 passing dan vibro roller sebanyak 5 passing (sesuai hasil trial pemadatan)
dan disiram mengunkan water truck.

Gambar 12. Ilustrasi Pekerjaan Timbunan Tanah

Gambar 13. Ilustrasi Timbunan Per Layer

 Pengujian kepadatan tanah dilakukan perlayer timbunan atau dengan volume tanah setiap 300
m3 dengan metode sand cone test. Pengujian kepadatan timbunan menggunakan metode sand
cone dengan kepadatan area struktural 90 % dan general area 85 %

Gambar 14. Ilustrasi Timbunan Per Layer

Gambar 15. Ilustrasi Pekerjaan Timbunan Layer Terakhir

 Pekerjaan timbunan telah selesai dikerjakan

Page 10 of 13
Method Statement

8. RESOURCES
8.1 Alat
No. Alat QTY
1 Bulldozer 2 unit
2 Sheepfoot 1 unit
3 Vibro Roller 1 unit
4 Dump Truck 8 m3 24 unit
5 Water Tank Truck 1 unit
6 Excavator 20 ton 4 unit

9. PLANNING
9.1 Flow Chart

METODE PEKERJAAN

9.2 Volume Pekerjaan


VOLUME PEKERJAAN
NO LOKASI VOLUME SATUAN TARGET SELESAI

1 Land Clearing 310,000 M2


2 Stripping 93,000 M3
3 Timbunan borrow material 340,503 M3
4 Penebangan pohin <30 cm 4,113 Btng
5 Jalan Akses 600 M1

Page 11 of 13
Method Statement

10. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE

N NOMOR WI JUDUL WI
O
1 PPRE/ALAT/P/002 PROSEDUR PENGELOLAAN OPERATOR ALAT BERAT
2 PPRE/ALAT/P/004 PROSEDUR PERAWATAN ALAT
3 PPRE/ALAT/P/007 PROSEDUR PERBAIKAN ALAT
4 PPRE/ALAT/W/006 WI PENGOPERASIAN BULLDOZER

11. MANAJEMEN KUALITAS

Quality Assurance
1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen.
2. Metode kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan pekerjaan
telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen agar
tercapai pekerjaan baik

Quality Control
1. Ijin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metode, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metode kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan rekam-
mutu disimpan dengan baik.

12. MANAJEMEN K3

1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap orang
yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan,
material maupun metode kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box
meeting/pre start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama dalam
area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu ditempatkan
pada lokasi yang sesuai.
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan
yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
 Penempatan material
 Pemeriksaan akses transportasi
 Alat angkat tidak mengalami overload
 Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai dengan
beban yg di angkat
 Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat khusus
dengan tanda khusus
 Setiap material pendukung harus mempunyai MSDS
6. Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah:
 Helm
 Safety shoes
 Safety glove
 Safety vest
 Safety glasses

Page 12 of 13
Method Statement

13. IBPR / RISK ASSESSMENT

Ada di lampiran

14. LAMPIRAN

Metode PPT
JSA

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai