Dokumen Rujukan
Nomer Dokumen Deskripsi
Sejarah Revisi
03
02
01
00 Approval
Revisi No. Tanggal Deskripsi
Tanda
tangan
Disetujui Oleh
PM MK / Owner
Tanda
tangan
Tanggal / Tandatangan /
No. Uraian
Jam Nama
DAFTAR ISI
Table of Contents
1. PENDAHULUAN 4
2. LINGKUP KERJA 4
3. DEFINISI PROYEK 4
4. DEFINISI ISTILAH 4
7. PLANNING 7
8. METODA PELAKSANAAN 9
9. SURVEY PLAN 11
10.RESOURCES 12
10.1 Alat........................................................................................................................ 12
10.2 Material.................................................................................................................. 12
10.3 Man Power............................................................................................................ 12
12.MANAJEMEN KUALITAS 12
13.MANAJEMEN K3 13
14.MANAJEMEN ALAT 14
16.RISK ASSESSMENT 15
17.LAMPIRAN 15
1. PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi khususnya dalam pekerjaan struktur tidak dapat
dihindari adanya pekerjaan di ketinggian. Dalam pekerjaan struktur ini biasanya belum terdapat tangga
untuk akses ke tiap lantai. Oleh sebab itu, diperlukan pembuatan tangga temporary yang dapat
digunakan oleh pekerja untuk naik ke tiap lantai. Tangga temporary ini diharapkan dapat digunakan
dengan aman oleh pekerja dan dapat dengan mudah dipindahkan jika sudah tidak diperlukan kembali.
2. LINGKUP KERJA
Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah mengenai pemasangan tangga temporary
dalam pelaksanaan pekerjaan struktur.
Berdasarkan resiko bahaya yang ada, berikut ini resiko yang mungkin timbul saat pekerjaan ini
berlangsung :
Resiko terjatuh di lokasi pekerjaan
Resiko tertimpa material perancah
3. DEFINISI PROYEK
4. DEFINISI ISTILAH
Tabel 1. Definisi istilah
Istilah Penjelasan
Suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan
Scaffolding
material dalam pekerjaan konstruksi.
Pagar yang berfungsi sebagai pengaman untuk mencegah adanya
Safety Railing
pekerja yang jatuh ke dalam lubang
Papan yang berfungsi untuk menahan jatuhnya pekerja atau material
Safety Deck
yang jatuh dari ketinggian.
h) Surveyor
i) Pekerja
a) Superitendent:
Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan urutan
pekerjaan yang telah ditentukan
Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar dan
prosedur keselamatan kerja
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project
Manager sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
Membuat rencana kerja harian
Mengatur pembagian kerja antar supervisor
Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor
b) Engineer:
Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
Mempersiapkan gambar kerja
Mempersiapkan dokumen material
Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan material.
Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait
Memeriksa hasil test kekuatan angkur
c) SHE:
SHE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti
ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang dipimpin
oleh supervisor
Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
Gunakan pelindung mata ( googles) saat melakukan pengeboran
- Gunakan platform yang benar saat bekerja di atas
d) Surveyor:
Memastikan pekerjaan dilakukan dalam batas-batas yang ditentukan
Melakukan monitoring sebelum dan selama pelaksanaan
e) Supervisor:
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama dari
aspek keselamatan dan keamanan kerja. Supervisor harus memastikan bahwa rencana
pemasangan meliputi:
Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
Mengidentifikasi tindakan pengendalian
Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan atau
perubahan yang terjadi
Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
Membuat JSA yang terkait pekerjaan
f) QA/QC Engineer:
Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Metode Pelaksanaan dengan melakukan
kontrol terhadap proses pelaksanaannya
Mengkoordinir Ijin Pelaksanaan Pekerjaan / Work Inspection Request (WIR)
Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut dalam ITP
dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi [NCR] dan menindaklanjutinya
Membuat laporan / map lokasi kerja
h) Logistik:
Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material
Mencatat kedatangan material
Mengatur pemulangan material sesuai schedule
Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan
7. PLANNING
7.1. Flow Chart Pekerjaan
Pembebanan :
a. Jack base = 4 bh x 5,0 kg = 20,0 kg
b. Main Frame = 8 bh x 12,5 kg = 100,0 kg
c. Joint Pin = 12 bh x 0,3 kg = 3,6 kg
d. Cross Bracing = 8 bh x 3,0 kg = 24,0 kg
e. Catwalk = 3 bh x 13,0 kg = 39,0 kg
f. Stairs = 3 bh x 13,0 kg = 39,0 kg
g. Beban Hidup = 150,0 kg
Total = 375,60 kg
Beban tersebar ke empat kaki tangga sementara, sehingga, 375,60 kg / 4 = 93,90 kg ~ 94,0 kg
∑Md = 0
Rav(Lad) – P1(Lbd) – P1(Lcd) =0
Rav(4,10m) – 94 kg (2,97m) – 94 kg (1,13 m) =0
Rav(4,10m) – 278,76 kgm – 106,64 kgm =0
Rav(4,10m) = 385,40 kgm
Rav = 94,0 kg
Mp = Zx . fy
Zx perlu = Mp / fy = 1,18.106 Nmm / 240 MPa = 4,94 cm3
Gunakan profil CNP 100.50.5.7,5 tebal = 2mm (Zx = 37,8 cm3 ; Ix = 189 cm4), akibat berat sendiri
profil, momen lentur bertambah menjadi :
Mu = 1,2 . Mmax = 1,2 . 106,643 kgm = 127,972 kgm
8. METODA PELAKSANAAN
8.1. Urutan Pelaksanaan
Berikut ini adalah urutan pelaksanaan dari pemasangan tangga temporary di area void lift, antara
lain :
a. Persiapan Pekerjaan
Persiapan pekerjaan meliputi menyiapkan alat kerja dan bahan/material yang diperlukan.
Pastikan jumlah komponen scaffolding lengkap dan cukup.
Pemasangan safety deck ini dimaksudkan sebagai langkah preventif terhadap adanya
benda/material dan pekerja yang jatuh saat melakukan pekerjaan.
9. SURVEY PLAN
9.1. Cheklist Pekerjaan
1. Cek kondisi material scaffolding, pastikan dalam kondisi baik (tidak cacat)
2. Cek stek besi pengait terpasang dengan baik
10. RESOURCES
10.1 Alat
Tabel 3. Resources: Alat
Nr. Alat Spesifikasi QTY
Uk. 0,60cm, Besi As Dia. 32mm,
1. U-head 4 unit
plat 4mm
Pipa scaffolding 1 ¼” OD 42cm,
2. Main Frame 8 unit
1,8mm, tinggi 1,90m
3. Joint Pin 12 unit
4. Cross Bracing Uk. 2,20m 8 unit
CNP tebal 2mm (pijakan kaki),
kancing plat 4mm (penguat
kancing), pipa gas 1 ¼” dia.
5. Catwalk 40mm tebal 1,80mm (frame 3 unit
samping), pipa gas dia. 32mm
tebal 1,6mm (frame tengah kanan
kiri), plat 5mm (pengait).
Pipa 1 ¼” Dia. 40mm (frame
kaki), plat border tebal 2,3mm
6. Stairs (pijakan kaki), Plat 5mm 3 unit
(pengait), kancing plat 5mm
(penguat kancing)
7. Baja CNP
8. Alat Las 1 set
10.2 Material
Tabel 4. Resources: Material
Nr. Material Nomor Referensi Material
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan
pekerjaan telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen
agar tercapai pekerjaan baik
13. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap orang
yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan, material
maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box meeting/pre start
meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama dalam area
proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu ditempatkan pada lokasi
yang sesuai.
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan yang
akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
Penempatan material
Pemeriksaan akses transportasi
Alat angkat tidak mengalami overload
Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai dengan beban
yg di angkat
Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat khusus
dengan tanda khusus
Setiap material pendukung harus mempunyai MSDS
Karena pekerjaan ini termasuk ke dalam kategori pekerjaan dalam ruang terbatas, maka
sebelum memulai pekerjaan tersebut perlu dilakukan hal-hal berikut, antara lain :
a. Cek kadar oksigen di dalam GWT sebelum melakukan pekerjaan dengan oksigen detector.
(kadar oksigen normal 19,5% - 23,5%)
b. SIB untuk pekerjaan ini dibuat khusus dan harus tersedia salinannya di lokasi pekerjaan.
c. Blower harus tersedia di tempat selama pekerjaan berlangsung.
d. Pastikan akses masuk dan keluar tidak terhalang dan mudah dilalui.
Sebelum pemakaian :
1. Gunakan sumber listrik yang sesuai dengan mesin las.
Kurangnya daya listrik mengakibatkan hasil pengelasan tidak matang/maksimal, mesin las drop.
2. Pilih ampere sesuai dengan benda kerja yang akan dilas.
3. Gunakan sumber daya listrik yang stabil untuk menyalakan
mesin las inverter.
Setelah pemakaian :
1. Membersihkan unti mesin las dari
penumpukan debu atau serbuk besi untuk mencegah terjadinya hubungan arus pendek pada
elektronikanya.
2. Hindarkan dari berbagai macam cairan.
Tidak ada mobilisasi alat berat pada pekerjaan ini, hanya membawa alat kerja dari gudang peralatan
ke lokasi kerja.
17. LAMPIRAN
1. IBPR
2. JSA
3. ITP