Anda di halaman 1dari 42

KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

ODUL
PELATIHAN
PENGEMBANGAN
USAHA MINA
PEDESAAN (PUMP)

Penyusun
Ir. Soeyanto Sea, M.Ed.

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil
menyusun Modul Kepemimpinan Wirausaha yang akan digunakan pada Pelatihan
Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang akan diselenggarakan di
UPT Pelatihan BPSDMKP. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya,
sehingga modul ini siap untuk digunakan.
Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan
suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat
tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif PUMP.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih
banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami
harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut
di masa mendatang.

Jakarta, 2011

Kepala Pusat Pelatihan


Kelautan dan Perikanan

Drs. Mulyoto, MM
NIP. 19580314 198103 1 002

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A Latar belakang .............................................................................. 1
B Deskripsi Singkat .......................................................................... 2
C Tujuan Pembelajaran .................................................................... 2
1. Kompetensi Dasar .................................................................... 2
2. Indikator Keberhasilan .............................................................. 2
D Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................ 2
E Waktu ………………………………………………………………….. 3

BAB II KEPEMIMPINAN
A Pengertian Kepemimpinan............................................................. 4
B Tipe-tipe Kepemimpinan................................................................ 5
C Latihan .......................................................................................... 8
D Rangkuman .................................................................................. 10
E Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 11

BAB III KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA


A Tugas dan Fungsi Kepemimpinan................................................. 12
B Konsep dan Prinsip Kepemimpinan Wirausaha............................ 15
C Sifat Kepemimpinan Wirausaha..................................................... 23
D Keterampilan Kepemimpinan......................................................... 23
E Latihan .......................................................................................... 24
F Rangkuman ................................................................................... 24
G Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 25

BAB IV KERJASAMA TIM


A. Pengertian...................................................................................... 27
B. Hakekat dan Ciri Organisasi sebagai Tim...................................... 27
C. Manfaat Membangun Tim Yang Efektif.......................................... 29
D. Latihan .......................................................................................... 30
E. Rangkuman ................................................................................... 31
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 31

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 33

KUNCI JAWABAN ............................................................................................ 34


LAMPIRAN ....................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 39

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia dianugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk
memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik. Bahkan tidak hanya lingkungan saja yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berjiwa pemimpin.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri,
kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan
masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan
dengan baik. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang
menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan
penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang
sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik.
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar
ditentukan oleh kepemimpinan. Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya
akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.
Seorang wirausahawan pada dasarnya juga merupakan seorang
pemimpin. Pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara-cara yang lebih
baik. Anda dapat menjadi pemimpin yang berhasil jika Anda percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis Anda. Kepemimpinan
(Leadership) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 1


Seorang pemimpin dalam melakukan kegiatannya dipengaruhi oleh
lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan. Wirausahawan yang
merupakan juga seorang pemimpin perusahaan harus menyadari bahwa
tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan baik jika adanya jalinan kerja
sama yang baik antara lingkungan internal dan eksternal.

B. Deskripsi Singkat
Modul dengan judul Kepemimpinan Wirausaha ini berisi tentang
bagaimana memahami tipe-tipe kepemimpinan, tugas dan fungsi
kepemimpinan dan menerapkan keterampilan kepemimpinan dalam
kewirausahaan, serta dapat membangun kerjasama tim yang efektif.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari mata diklat ini peserta diharapkan mempunyai
kompetensi dasar dalam memahami dan mengembangkan kepemimpinan
wirausaha bidang perikanan yang sedang digelutinya.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator - indikator hasil belajar adalah :
a. Peserta mampu memahami tipe-tipe kepemimpinan;
b. Peserta mampu memahami keterampilan kepemimpinan wirausaha;
c. Peserta mampu memahami kerjasama tim yang efektif.

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan;
b. Tipe-tipe Kepemimpinan;
2. Keterampilan Kepemimpinan Wirausaha
a. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan
b. Konsep dan Prinsip Kepemimpinan dalam Berwirausaha.
c. Sifat Kepemimpinan dalam Berwirausaha;
d. Keterampilan Kepemimpinan.
3. Kerjasama Tim
a. Pengertian;

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 2


b. Hakekat dan Ciri Organisasi sebagai Tim;
c. Manfaat Membangun Tim Yang Efektif.

E. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk mengikuti mata diklat ini adalah 6 jam
pelajaran (JP) @ 45 menit, yang terdiri dari:
1. Teori : 1 JP
2. Praktek : 3 JP

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 3


BAB II
KEPEMIMPINAN
Setelah selesai pembelajaran peserta Diklat dapat memahami Tipe-tipe
Kepemimpinan dengan benar

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi
yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun
beberapa wiraswastawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin
adalah wiraswastawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan
aktivitas yang identik. Kepemimpian adalah bagian dari manajemen.
Pengelolaan (management) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan
memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku maupun non perilaku.
Kepemimpinan terutama ditetapkan pada isu perilaku. Rumusan Batasan
atau pengertian tentang Kepemimpinan dimaknai oleh beberapa tokoh
sebagaimana dipaparkan di bawah ini : (Sumber:
http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/-
1. Sarwo P:
Kepemimpinan adalah: tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar
mereka dapat memberikan kerjasama dalam pencapaian suatu tujuan yang
menurut pertimbangan mereka perlu dan bermanfaat.
2. George R. Terry:
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang untuk
bekerjasama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama.
3. Prajudi atmosudirjo:
Pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain, agar orang ini mau
menjalankan yang dikehendakinya.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 4


4. Sarwono Prawirodiharjo:
Pemimpin adalah orang yang berhasil mempengaruhi pada bawahannya
perasaan ikut serta dan ikut bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang
sedang diselenggarakan di bawah pimpinannya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka ada 3 variabel utama


yang tercakup dalam kepemimpinan:
a. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.
Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin
karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau bekerjasama dengan
dia untuk memajukan perusahaan. Jadi wirausaha harus pandai merangkul
dan melibatkan para karyawan dalam segala aktifitas perusahaan. Untuk
melibatkan para karyawan ini pemimpin harus menggunakan berbagai cara
misalnya member hadiah, member nasihat, member imbalan yang cukup
kepada karyawan dan sebagainya.
b. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha
mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada
karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-
bagian tertentu. Dalam hal ini seorang wirausaha telah membagikan
kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas nama dia.
Selanjutnya segala macam informasi sebagai hasil dari pengawasan dan
pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.
c. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka
mengarahkan para bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan
apa yang harus dikerjakan oleh karyawan tetapi juga harus mampu
memimpin karyawan untuk berperilaku dan bertindak untuk memajukan
perusahaan. Seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang
baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang
diperintahkan.

B. Tipe-tipe Kepemimpinan
Menurut Kartono (2003) tipe-tipe kepemimpinan dibagi sebagai
berikut:

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 5


1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik
dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga
ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-
pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap
memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-
kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang
Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi,
keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas
kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang
amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalisti


Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan
kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1)
mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap
terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak
pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5)
mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan
pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya
kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam
kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu
melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik


Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe
kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik
adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras
dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki
kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas,

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 6


upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4)
menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak
menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
(6) komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)


Kepemimpinan otokratis memiliki ciri – cirri antara lain: (1)
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus
dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3)
berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu
ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang
mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua
pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan
pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara
absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
(10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire


Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya.
Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya
sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak
buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu
menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin
biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem
nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat
marit dan kacau balau.

6. Tipe Kepemimpinan Populistis


Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai
masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 7


bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif


Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya
biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur
yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.
Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien
dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya
perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan
perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis


Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan
memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat
koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa
tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan
tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian
para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan
kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang
tepat.

C. Latihan
I Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. tipe kepemimpinan yang merupakan kekuatan energy, daya tarik luar biasa
yang diikuti oleh para pengikutnya.adalah….
a. tipe kharismatik c. tipe maternalistis
b. tipe Otokratis d. tipe militeristis

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 8


2. tipe pemimpin yang kurang memberikan pada karyawan untuk berinisiatif
dan mengambil keputusan. Adalah…
a.tipe kharismatik c.tipe maternalistis
b.tipe Otokratis d.tipe militeristis
3. tipe pemimpin yang banyak menggunakan system pemerintah, system
komando dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriter,
menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
a.tipe kharismatik c.tipe maternalistis
b.tipe Otokratis d.tipe militeristis
4. tipe kepemimpinan berdasrkan kepada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain
tunggal, dia menjadi raja.
a.tipe kharismatik c.tipe maternalistis
b.tipe Otokratis d.tipe militeristis
5. tipe pemimpin yang membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri
semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan
a.tipe Laissez Faire c.tipe maternalistis
b.tipe Otokratis d.tipe militeristis

II Soal Benar atau Salah


1. B - S Kepemimpian adalah bagian dari manajemen.
2. B - S Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage).
3. B - S Tipe otokratif ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia
berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
4. B - S Tipe kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan
memberikan bimbingan pada pengikutnya.
5. B - S Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain
kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.

III Jodohkanlah pernyataan di kolom sebelah kiri dengan kolom sebelah


kanan!
1. Pemimpin a. merupakan kekuatan energy, daya tarik luar biasa
kharismatik. yang diikuti oleh para pengikutnya.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 9


2. Pemimpin tipe b. ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri
administrative. semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh
oleh bawahan. Pimpinan hanya merupakan symbol
yang tidak memiliki keterampilan.
3. Tipe laissez faire. c. pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-
tugas administrasi secara efektif sehingga
diharapkan muncul perkembangan teknis,
manajemen modern dan perkembangan sosial.
4. Tipe militeristis. d. berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan pada pengikutnya. Tipe ini menekankan
pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik
antar karyawan
5. Tipe e. banyak menggunakan system pemerintah, system
kepemimpinan. komando dari atasan kebawahan sifatnya keras,
demokratis sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu
patuh, penuh acara formalitas.

D. Rangkuman
Pemimpin / memimpin itu adalah usaha untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain / bawahan yang dipimpin supaya mereka dapat
bekerja menuju suatu tujuan yang diinginkan bersama. Seorang pemimpin
dalam melakukan kegiatannya dipengaruhi oleh lingkungan baik internal
maupun eksternal perusahaan. Wirausahawan yang merupakan juga seorang
pemimpin perusahaan harus menyadari bahwa tujuan perusahaan akan dapat
dicapai dengan baik jika adanya jalinan kerja sama yang baik antara
lingkungan internal dan eksternal.
Tipe Kepemimpinan dibagi dalam 8 tipe, yaitu Kharismatis,
Paternalistik/ Maternalistik, Militeristik, Otokratis (Outhoritative, Dominator),
Laissez Faire, Populistis, Administratif/Eksekutif, dan Demokratis.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 10


E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian
belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan
rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

Tingkat Penguasaan = %

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah


dipelajari mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik


81 % s.d. 90,00 % : Baik
71 % s.d. 80,99 % : Cukup
61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka


disarankan mengulangi materi.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 11


BAB III
KETRAMPILAN KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA
Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan
tentang ketrampilan kepemimpinan wirausaha dengan benar.

Dalam bab ini akan dibahas perihal kepemimpinan wirausaha yang


dijabarkan lebih lanjut dengan didahului penjelasan tentang Tugas dan Fungsi
Kepemimpinan, dan dilanjutkan melalui pemahaman tentang konsep dan prinsip,
serta Sifat Kepemimpinan dan Keterampilan kepemimpinan dalam Berwirausaha.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia
selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat,
lebih dulu dan segera berada di pasar.

A. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan


1. Tugas Pokok Kepemimpinan
Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari:
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh
pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang
dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara efektif.
Seorang pemimpin disamping harus memiliki inisiatif dan kreatif
harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci
tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan
menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan
dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik
secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal
(antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan :

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 12


1) Penyusunan Rencana
2) Penyusunan Organisasi
3) Pengarahan Organisasi
4) Pengendalian
5) Penilaian
6) Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan
tekun;
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-
masing secara baik;
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien;
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis;
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik;
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas;
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar.

2. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Nawawi (1995) fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi
yaitu:
a. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan
dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan
orang-orang yang dipimpinnya.
b. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan
orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui
keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, secara operasional dapat
dibedakan 5 (lima) fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :
a. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa
(isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu
memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat
mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 13


b. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai
komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin
dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan
pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

c. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas - tugas pokok,
sesuai dengan posisi masing - masing.

d. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan
wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi
sebenarnya adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada orang yang
diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan
melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini,
harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak
mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.

e. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang
efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan
dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi
pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 14


B. Konsep dan Prinsip Kepemimpinan Wirausaha
Para wirausahawan rata-rata adalah seorang pemilik usaha (owner),
dan biasanya menjadi seorang pemimpin usaha juga. Untuk menjadi pemimpin
yang baik, Anda membutuhkan suatu karakter yang kuat. Pemimpin selalu
hadir di saat yang sulit atau krisis dan yang paling akhir kali menikmati
kesuksesan. Ia tidak keras kepala karena kekuasaannya, melainkan kuat
kepribadiannya, mempunyai konsep yang jelas dan prinsip-prinsip yang
dipegang teguh serta diakuinya bahwa itu yang benar.
Ada tiga karakter kuat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
yaitu:
1. Tidak sekedar berbicara, tetapi selalu memberi contoh. Ia haruslah yang
pertama bertindak ketika bahaya datang;
2. Bakat pemimpin bisa berupa bawaan, tetapi karakter kuat bisa dibentuk,
karena hal itu merupakan sebuah pilihan;
3. Karakter dapat menopang kesuksesan jangka panjang bersama orang lain.

Banyak orang berbakat yang sudah menjadi pemimpin namun jatuh di


saat-saat bisnis justru sedang berkembang, karena mereka tidak mempunyai
karakter yang kuat.Implementasi prinsip-prinsip kepemimpinan memerlukan
pengenalan terhadap karakter dari diri sendiri. Dengan memahami
kemampuan diri, maka seorang pemimpin dapat membentuk pola
kepemimpinannya. Dalam Subbab ini digambarkan bagaimana seharusnya
seorang pemimpin mempunyai keterampilan dalam mengelola bisnisnya.Ciri
dari seorang pemimpin yang sukses dalam berwirausaha tersebut, adalah
sebagai:

1. Motivator Ulung
Seorang wirausahawan yang sukses pasti mampu mengelola
usahanya dan seorang perencana strategi yang andal, motivator ulung bagi
timnya, ambisius, dan total dalam bekerja karena ia mencintai
pekerjaannya. Sebagai contoh, kebanyakan tim olahraga yang menjuarai
kejuaraan nasional ataupun dunia, mempunyai seorang motivator ulung
sebagai manager di dalam timnya. Begitu pula bisnis. Bisnis itu adalah
permainan sebuah tim, karena suatu saat Anda mungkin juga langsung

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 15


mengelola sebuah tim SDM yang akan bekerja untuk Anda. Sebuah tim
bisnis yang sukses pasti memiliki seorang motivator ulung di belakangnya,
dapat berperan sebagai manajer atau pemimpin, yang bercirikan sebagai
berikut:
a. Ia tidak senang disanjung, tetapi lebih suka menyanjung tim untuk maju.
b. Ia tidak suka nge - “boss” karena mengandalkan kekuasaannya, tidak
suka memerintah, tidak one man show, atau lari dari tanggungjawab.
Kekuasaan itu baik, sedangkan yang jahat itu adalah orang yang
menggunakan kekuasaannya untuk tujuan pribadi.
c. Ia lebih suka melayani, bukan untuk dilayani. Keinginannya adalah tim
yang tangguh, bukan hanya seorang yang serba bisa (superman).
d. Ia mampu memotivasi tim secara menggelora, semangat yang tidak
pernah padam, dan seolah-olah tim itulah pemiliknya.
e. Ia membuat sukses anak buahnya, namun bukan dirinya yang tampil.
Selain ciri-ciri di atas, masih banyak ciri lainnya. Seorang motivator
ulung mempunyai wibawa yang hebat. Ia mampu membaca perasaan,
keinginan, kelemahan dan kekuatan individu maupun tim. Para usahawan,
disarankan untuk mempelajari dan menjadikan diri Anda sebagai seorang
motivator ulung bagi diri sendiri dan orang lain.

2. Pendengar yang Baik


Anda tidak akan dapat menjadi seorang motivator ulung bila lebih
senang membicarakan diri Anda sendiri. Keinginan tim harus Anda “beli”,
dan bukan Anda yang “menjual” keinginan Anda kepada tim. Oleh karena
itu, jadilah pemimpin yang mempunyai kontrol emosi dan perasaan,
sehingga Anda menjadi seorang pendengar yang baik dan hebat.
Pemimpin akan disenangi jika ia mampu mendengarkan apa yang tim
inginkan, selanjutnya memotivasi tim untuk mewujudkannya agar visi bisnis
menjadi target kerja mereka. Caranya yaitu jangan cenderung memotivasi
secara “face to face” atau langsung, tetapi biarlah Anda menjadi “pelatih”
(coach) yang hebat. Tanpa itu, tim tidak akan menyukai Anda dan tidak
mau secara mati-matian memperjuangkan kepentingan Anda.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 16


3. Pemimpin yang hebat tidak ingin menjadi yang nomor satu
Pemimpin adalah orang yang memimpin, jadi harus yang pertama,
dan yang pertama belum tentu yang nomor satu. Seorang pemimpin yang
handal selalu yang pertama melangkah untuk membuka “lahan” atau yang
pertama maju menyerang, karena ia mempunyai strategi, visi, dan misi
yang kuat. Setelah itu barulah tim akan mengikuti di belakangnya. Tetapi
saat merayakan kemenangan, seorang pemimpin justru harus membiarkan
timnya yang pertama menikmati kemenangan itu, bukan dirinya. Seorang
pemimpin tidak menyukai untuk disebut-sebut sebagai yang nomor satu,
terhebat, terpandai, terbaik, ter- dan ter- yang lain. Ia harus seperti seorang
dirigen dalam sebuah orkestra, di mana saat timnya melaksanakan
pekerjaan untuk melayani penonton, ia justru menghadap kepada timnya
dahulu, bukan ke penonton. Saat penonton tepuk tangan, ia masih tetap
menghadap ke arah timnya, baru kemudian ia berbalik untuk menghormati
penonton.
Berilah motivasi dan kepercayaan bagi tim Anda. Bawahan yang
berbuat salah jangan malah Anda maki-maki atau copot, karena belum
tentu ia lemah. Mungkin ia membutuhkan motivasi atau posisinya yang
tidak tepat. Bimbinglah ia agar menjadi hebat di bidangnya.

4. Pemimpin yang baik senang memuji hasil kerja bawahannya dan


memotivasi yang kurang mampu
Karyawan akan lebih menyukai bekerja di tempat di mana ia
merasa hebat. Setiap manusia mempunyai “ego” yang kuat. Mereka justru
haus untuk disenangkan, bukan Anda yang ingin disenangkan. Dari
pemimpinlah semua masalah berawal. Rata-rata dirinya ingin disenangkan
oleh bawahan, dihormati, dan disanjung bahwa ia hebat. Jika itu terjadi,
saat itulah kiranya bisnis Anda mulai rapuh dan berisap-siap menghadapi
jurang kehancuran. Bisnis akan terlihat maju atau tidak, dari gaya
pemimpinnya. Ingat, bila bisnis Anda ingin maju, maka bisnis Anda harus
dipegang oleh seorang pemimpin yang berpikiran lebih maju “ke depan”.
Anda jangan ingin menjadi yang nomor satu, tetapi biarlah para bawahan
Anda yang merasa terhebat dibidangnya, dan Andalah yang akan
menikmati bisnis Anda tersebut.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 17


5. Sopan dan menghargai orang lain
Kata yang paling tepat adalah bahwa bisnis itu memanusiakan.
Setiap bawahan mempunyai perasaan, hati, emosi dan keangkuhan. Jadi,
janganlah sombong, tetapi hargailah perasaan mereka, maka mereka akan
mematuhi apa yang Anda inginkan.

6. Antisipatif dan proaktif


Bisnis itu seperti kapal di tengah samudera luas. Terkadang ketika
laut tenang dan udara juga cerah, tiba-tiba hujan deras dan gelombang
badai datang. Seorang nahkoda harus selalu mempunyai kiat yang jitu
sebagai antisipasi menghadapi gelombang dan badai tersebut. Nahkoda
harus berpikir proaktif, yaitu mempersiapkan hal-hal yang paling buruk
yang akan terjadi pada bisnisnya. Seorang pemimpin harus berpikir
sepuluh langkah ke depan, bertindak untuk mengantisipasi kemungkinan
dan resiko terburuk, serta harus proaktif untuk mencegah hal-hal yang
negatif bagi bisnisnya. Pemimpin seperti ini akan membuat tim dan anak
buahnya bangga karena mempunyai seorang pemimpin yang hebat dan
bijaksana. Mereka menganggap bahwa ilmu yang dimiliki pemimpin
mereka seperti lautan yang tiada batas, dan hal ini membuat mereka
menjadi lebih pandai dan ingin menyamai pemimpin mereka.

7. Fleksibel, lentur dan pemaaf


Seorang bos terkadang bersikap kasar, terutama di saat sedang
marah. Ia bisa menggebrak meja, berteriak menggelegar, tanpa
memperdulikan situasi di sekelilingnya. Selain itu seringkali pendapatnya
ingin selalu diikuti, serta tidak lentur dalam aturan main, kecuali untuk
dirinya sendiri. Padahal seorang pemimpin lebih baik daripada bos.
Seorang pemimpin suka mencari jalan keluar dari pada membuat masalah.
Ia adalah seorang selalu dapat menyelesaikan masalah, sehingga ia tidak
mengandalkan organisasinya untuk menjadi tameng kesalahannya.
Pemimpin yang hebat merupakan orang yang pemaaf dan menerima
keadaan bahwa hal ini adalah kesalahan dirinya dan bukan kesalahan
bawahannya, karena ia ternyata kurang antisipasif dan proaktif. Ia berpikir
bahwa lebih baik memperbaiki dari pada berkutat dalam kemelut yang tidak

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 18


ada habis-habisnya. Ia menyadari bahwa mereka adalah manusia yang
bisa berbuat salah, asalkan jangan terus menerus. Untuk itulah seorang
pemimpin harus mempunyai “pisau yang tajam” untuk mengatasi masalah-
masalah yang terjadi dan membuat semua menjadi jelas. Ia harus cepat
mengambil keputusan dalam situasi dan waktu yang tepat, tidak normatif
sekali, tetapi fleksibel, namun tidak lemah.

8. Visioner dan perencana strategi (strategic thinker)


Seorang pemimpin adalah seperti nahkoda, di mana ia tahu bahwa
di seberang sana ada sebuah pulau yang menjadi tempat untuk berlabuh
dan tujuan berlayar. Ia mengetahui ada karang dan menghindarinya.
Seorang pemimpin menguasai ilmu “astronomi”, di mana ia dapat
memperkirakan situasi yang akan terjadi bila tampak sesuatu tanda-tanda
ke arah sana. Seorang pemimpin bisnis harus dan mutlak adalah seorang
visioner dan karena visioner itulah maka ia perlu menjadi seorang
perencana strategi yang handal.

9. Tenang dalam kondisi apapun


Banyak pemimpin pandai yang tidak mempunyai ketenangan,
sehingga mereka sering gelisah, murung, dan bingung di depan
bawahannya. Hal itu mengakibatkan motivasi tim menurun. Seorang
pemimpin harus tenang dalam situasi kritis, sekalipun terjadi kekacauan. Ia
harus menenangkan perasaannya agar mampu membawa tim kepada
situasi yang lebih baik. Karena ketenangannya maka ia akan berpikir jernih,
sabar, dan cerdik sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
kemenangan timnya.

10. Ahli dalam segala bidang


Seorang pemimpin harus belajar lebih giat daripada bawahannya.
Ia harus mempelajari semua skill agar mampu menjadi “pelatih” yang
handal. Ia harus mampu mengarahkan orang yang lemah, karena memang
ia mempunyai keahlian sebagai motivator. Seorang pemimpin bisa
memecahkan masalah karena ia memahami masalah yang terjadi dari
pengalamannya. Seorang pemimpin dinilai berhasil bila mempunyai

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 19


kemampuan dan kemauan belajar yang tinggi. Ia tidak cepat frustrasi,
tetapi mencari sisi positif untuk diambil sebagai ilmu dan informasi yang
berharga. Ia harus memiliki pengalaman dalam banyak bidang agar
mampu mengurangi risiko dan tidak mengalami kehancuran dalam
bisnisnya.

11. Rendah hati dan tidak sombong


Sudah menjadi keharusan bahwa jika Anda adalah pemimpin yang
rendah hati, maka bawahan Anda akan senang berada di dekat Anda,
sehingga mereka mau mengungkapkan isi hati dan menghormati Anda.

12. Humoris
Di saat-saat tertentu, seorang pemimpin perlu membuat suasana
tidak dingin, kaku, dan “bête”. Ia harus mampu mencairkan suasana
dengan gurauan yang segar tanpa mengurangi rasa hormatnya sebagai
pemimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus sering mengumpulkan
gurauan yang segar untuk mengisi waktu yang kaku, dingin, dan terkadang
cenderung monoton, misalnya dalam rapat, diskusi ringan, dan lain-lain.

13. Orang yang terakhir merayakan kesuksesan


Seorang wirausahawan yang hebat itu tidak sombong, “bossy” atau
tinggi hati. Ketika bisnisnya jalan pertama kali, seorang pempimpinlah yang
mengambil resikonya, tetapi ketika kesuksesan terjadi pertama kali, ia
haruslah menjadi yang paling akhir menikmatinya.

C. Sifat Kepemimpinan Wirausaha


Keterampilan lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
wirausaha adalah dengan mengelola sifat-sifat kepemimpinannya secara
konsisten dan membudaya. Ada sejumlah sifat yang mestinya dimiliki oleh
seorang wirausahawan agar sukses dalam mengembangkan usahanya. Sifat-
sifat tersebut jika melekat pada diri seorang wirausahawan akan membuahkan
sukses dalam menjalankan bisnis usahanya. Sifat-sifat tersebut antara
lain, Disiplin, Komitmen tinggi, Jujur, Kreatif dan inovatif, Mandiri, serta

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 20


Realistis. Sifat-sifat yang melekat yang dimiliki tersebut menjadi Kunci sukses
dalam berwiraswasta yang mutlak harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
1. Disiplin
Wirausahawan harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas
dan pekerjaan secara menyeluruh antara lain ketepatan terhadap waktu,
peningkatan kualitas pekerjaan, dan sistem kerja. Dengan kedisiplinan
terhadap komitmen, wirausahawan akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas pekerjaan dan membangun keunggulan daya saing. Oleh karena
itu, wirausahawan selalu menjaga untuk tetap memiliki kedisiplinan yang
tinggi dan selalu melakukan dan menjalankan kesepakatan yang telah
dibuat; misalnya menetapkan target produksi ikan sekaligus usaha
perkembangannya secara terarah sehingga konsumen maupun mitra kerja
yang mengharapkan produk ikan tersebut selalu merasa
diperhatikan/dipenuhi akan kebutuhannya secara periodik.

2. Komitmen Yang Tinggi


Dalam hal memiliki komitmen tinggi, harus disadari bahwa
komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatan, wirausahawan harus memiliki komitmen yang
konkret, terarah, dan progresif (berorientasi pada kemajuan); misalnya
seorang wirausaha yang bergerak dibidang budidaya/pembesaran ikan lele
berkomitmen dengan konsumen/pedagang dalam penyediaan stock ikan
lele secara kontinyu pada waktu-waktu yang telah ditentukan bersama.
Wirausahawan selalu berupaya teguh menjaga komitmen terhadap
konsumen untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sehingga kepuasan
konsumen pada akhirnya memberi keuntungan usaha. Faktor-faktor
pendukung berkomitmen yang tinggi, yaitu : Konsisten, tegas dan fair,
mercusuar, serta konsentrasi pada manusia. Agar wujud komitmen yang
tinggi tersebut dapat dimiliki oleh wirausahawan, maka wirausahawan juga
harus :
a. Mengerti akan tujuan berwirausaha;
b. Memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan berwirausaha;
c. Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas;

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 21


d. Bekerja dan berusaha dengan teliti, cermat didalam berwirausaha;
e. Tidak suka menunda-nunda tugas dan pekerjaan;
f. Percaya diri dalam menghadapi tugas dan pekerjaan;
g. Selalu rajin, tekun, ulet, dan tabah didalam berwirausaha;
h. Mampu mendayagunakan waktu sebaik-baiknya didalam berwirausaha.

3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral wirausahawan. Kejujuran
dalam berperilaku pada kehidupan yang bersifat kompleks, kejujuran
mengenai karakteristik produk dan jasa yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, dan kejujuran terhadap segala kegiatan
terkait dengan penjualan produk. Kejujuran merupakan salah satu kunci
sukses wiraswasta yang sangat penting. Wiraswasta berkaitan dengan
relasi dengan orang lain, relasi yang baik jika didukung oleh kejujuran
setiap pihak.

4. Kreatif dan Inovatif


Wirausahawan juga harus memiliki daya kreativitas tinggi yang
dilandasi oleh cara berpikir yang maju dengan gagasan baru yang inovatif.
Gagasan kreatif tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu.
Justru sering kali ide jenius memberi terobosan baru dalam dunia usaha
yang awalnya dilandasi oleh berbagai gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
Kreatifitas dan inovasi terus menerus akan menjadi kunci penentu
sukses berwiraswasta; Contoh Hj. Ummi asal Losari-Brebes mengaku
memulai berkreasi dan inovasi dalam menjalankan usaha abon duri
bandeng dan aneka olahan lainnya seperti otak-otak bandeng, sosis
bandeng, bandeng presto, bakso bandeng, dan nugget bandeng sejak
tahun 1991. “Awalnya saya membuka usaha ini hanya sebagai sambilan
saja, namun karena hasilnya sangat menjanjikan akhirnya saya tekuni dan
fokus memproduksi aneka olahan bandeng ini,” kata Ibu tersebut.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 22


5. Realistis
Wirausahawan juga selalu berpikir realistis dengan kemampuan
menggunakan fakta dan realitas sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatan. Untuk
menjadi wirausahawan sukses, syarat utamanya adalah memiliki jiwa dan
watak kewirausahawan yang sangat dipengaruhi oleh ketekunan,
kemampuan, atau kompetensi yang ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha. Itulah beberapa sifat yang menjadi Kunci kesuksesan
dalam berwirausaha. Seorang Pembudidaya ikan selalu memperhatikan
dan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan usahanya
seperti menggunakan bibit/benih unggul, teknik budidaya yang tepat,
pengelolaan pakan yang baik, dan pengendalian hama penyakit yang
akurat.

D. Keterampilan Kepemimpinan
Berdasarkan teori sosial, Kartono (1983) menyatakan bahwa seorang
pemimpin tidak dilahirkan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan,
dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari.
Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui pendidikan dan dorongan
berbagai pihak. Walaupun begitu seorang pemimpin wirausaha harus
mempunyai kepribadian yang utuh (Integrative) tidak plin-plan atau terpecah-
pecah yang membuat dia terombang-ambing. Seorang pemimpin wirausaha
juga memerlukan keterampilan berkomunikasi untuk berinteraksi dengan
lingkungan bisnisnya dan mempunyai pemikiran yang sehat, tidak emosional
(Rasional dan Objektif).
Secara umum ada 3 (tiga) keterampilan kepemimpinan (Leadership
Skills) yang perlu dimiliki oleh pemimpin wirausaha, yaitu:

1. Technical Skill
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pemimpin untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha merupakan
pemimpin yang dapat menyuruh orang lain mengerjakan suatu pekerjaan,
namun dia harus mampu melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Tujuannya adalah untuk dapat melakukan pengawasan terhadap

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 23


perkerjaan tersebut yang dilakukan oleh karyawannya. Keterampilan
tersebut misalnya ketrampilan pembukuan keuangan, mengetik, pekerjaan
komputer dasar, atau bahkan seorang wirausaha budidaya ikan harus
mengetahui teknik pembudidayaannya.

2. Human Skill
Kemampuan untuk bekerjasama dan membangun tim kerja
bersama orang lain. Sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri, egois dan individualistis, seorang wirausaha
harus bersosialisasi dan kompeten dalam berkomunikasi yang efektif,
menumbuhkembangkan jejaring kerja dengan mitra usaha dan stake-
holders.

3. Conceptual Skill
Seorang wirausaha harus mampu berfikir dan mengungkapkan
pemikirannya dalam bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep lain
dalam memudahkan pekerjaan.

E. Latihan
1. Tugas pokok seorang pemimpin adalah melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen. Jelaskan!
2. Ada lima fungsi pokok kepemimpinan. Jelaskan!
3. Pemimpin yang baik senang memuji hasil kerja bawahannya dan
memotivasi yang kurang mampu. Jelaskan!
4. Sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin wirausaha antara lain kreatif dan
inovatif. Jelaskan!
5. Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skills) yang perlu dimiliki oleh
pemimpin wirausaha, yaitu : Technical Skill, Human Skill, dan Conceptual
Skill. Jelaskan!

F. Rangkuman
Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari:
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 24


Seorang pemimpin disamping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu
memperhatikan hubungan manusiawi. Secara operasional dapat dibedakan 5
(lima) fungsi pokok kepemimpinan, yaitu : Fungsi Instruktif (perintah satu
arah), Fungsi Konsultatif (komunikasi dua arah), Fungsi Partisipasi (setiap
anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan), Fungsi delegasi (Memberikan pelimpahan
wewenang), dan Fungsi Pengendalian (mengarahkan dan mengkoordinir
secara efektif).
Ciri seorang pemimpin yang sukses dalam berwirausaha mempunya
konsep dan prinsip kepemimpinan sebagai : 1) Motivator Ulung; 2) Pendengar
yang baik; 3) Pemimpin yang hebat tidak ingin menjadi yang nomor satu; 4)
Pemimpin yang baik senang memuji hasil kerja bawahannya dan memotivasi
yang kurang mampu; 5) orang yang sopan dan menghargai orang lain; 6)
orang yang Antisipatif dan proaktif; 7) Fleksibel, lentur dan pemaaf; 8)
Visioner dan perencana strategi (strategic thinker); 9) Tenang dalam kondisi
apapun; 10) Ahli dalam segala bidang; 11) Rendah hati dan tidak sombong;
12) Humoris;dan 13) Orang yang terakhir merayakan kesuksesan.
Sifat-sifat yang mutlak harus dimiliki oleh seorang wirausahawan
antara lain, Disiplin, Komitmen tinggi, Jujur, Kreatif dan inovatif, Mandiri, serta
Realistis. Sifat-sifat yang melekat yang dimiliki tersebut menjadi Kunci sukses
dalam berwiraswasta.
Seorang pemimpin wirausaha selain memerlukan keterampilan
berkomunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan bisnisnya dan
mempunyai pemikiran yang sehat, tidak emosional (Rasional dan Objektif),
juga mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan (Technical Skill),
Kemampuan untuk bekerjasama dan membangun tim kerja (Human Skill), dan
mampu berfikir dan mengungkapkannya dalam bentuk kerangka kerja dan
konsep (Conceptual Skill).

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian
belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan
rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 25


Tingkat Penguasaan = %

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah


dipelajari mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik


81 % s.d. 90,00 % : Baik
71 % s.d. 80,99 % : Cukup
61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”),


maka disarankan mengulangi materi.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 26


BAB IV
KERJASAMA TIM
Setelah selesai proses pembelajaran peserta dapat menjelaskan kembali
tentang membangun dan menerapkan kerjasama tim secara efektif
dengan benar.

A. Pengertian
Tim adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kebutuhan tertentu
dimana anggota menyadari adanya keterkaitan/ketergantungan diantara
mereka dan memahami bahwa sasaran pribadi maupun Tim paling baik
dicapai dengan cara saling mendukung. Anggota Tim ikut merasa memiliki
pekerjaan dan organisasinya karena mereka memiliki komitmen terhadap
sasaran yang akan dicapai. Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan
organisasi; Bekerja dalam suasana saling percaya dan didorong untuk
mengungkapkan ide, pendapat, ketidak setujuan serta mencetuskan perasaan
secara terbuka. Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka saling
memahami sudut pandang masing-masing; Para anggota didorong untuk
menambah keterampilan dan menerapkannya dalam Tim, mereka menerima
dukungan penuh dari Tim; Anggota menyadari bahwa konflik dalam Tim
merupakan hal yang wajar, karena dengan konflik merupakan kesempatan
untuk mengembangkan ide dan kreativitas. Apabila terjadi suatu konflik akan
diselesaikan secara konstruktif; Anggota berpartipasi aktif dalam pengambilan
keputusan yang mempengaruhi Tim. Meskipun mereka menyadari bahwa
keputusan tetap ditangan pemimpin apabila Tim menemui jalan buntu.

B. Hakekat Dan Ciri Organisasi Sebagai Tim


Dalam uraian di atas telah diuraikan pengertian tentang Tim. Tim
dapat disimpulkan sebagai suatu kelompok yang memiliki ikatan dan intereaksi
yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan
perkembangan pribadi maupun organisasi. Selanjutnya ikatan dan intereaksi
yang harmonis tersebut akan muncul dalam bentuk keterpaduan pola pikir
(way of Thinking), pola emosi dan motivasi (way of feeling) dan pola tindak
(way of Action) (Prajudi Atmosoedirdjo: 1989). Adanya keterpaduan pola pikir,
pola emosi, motivasi dan persepsi serta pola tindak, memudahkan terjadinya

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 27


titik temu berbagai keinginan dan interest ke dalam tujuan bersama (Common
Goal). Masalah paling rawan dalam organisasi adalah apabila keinginan dan
interes individu dalam organisasi saling berhadap “Menang kalah”.
Steven Covey (1997) menemukan tujuh resep habits yang perlu
dimiliki oleh individu yang ingin memiliki keefektifan yang tinggi yaitu: (‘1)
Proaktif, (2) Mendahulukan yang utama, (3) Selalu memulai dengan tujuan
akhir, (4) Pendekatan menang-menang, (5) Berusaha mengerti orang lain
sebelum dimengerti oleh orang-orang lain, (6) Selalu menciptakan sinergi,
keterpaduan dan kebersamaan serta, (7) Selalu mengasah dan
mengembangkan diri baik fisik, sosial maupun nilai-nilai. Ketujuh habits
tersebut yang menonjolkan adanya Tim adalah pendekatan menang-menang,
mengerti orang lain dan selalu bersinergi.
Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu manusia perlu
melaksanakan kegiatan bersama secara efektif sehingga pekerjaan akan
berjalan dengan efektif, oleh karena itu diperlukan sebuah Tim yang efektif.
Silahkan anda meluangkan waktu sejenak untuk menggali potensi diri anda
dalam membangun Tim yang efektif.
Adapun ciri-ciri atau kondisi organisasi sebagai Tim tidak akan berhasil
apabila:
1. Desain visi, misi dan strategi organisasi yang kurang imaginable, feasible,
communicable;
2. Moral atau semangat Tim rendah;
3. Konflik of interest pribadi merebak;
4. Kemampuan mental (Intelegensia, Kreativitas) rendah;
5. Seleksi kurang berhasil;
6. Kepribadian yang dominan introvet atau ekstrovet;
7. Komposisi susunan Tim yang kurang efektif;
8. Ketidakjelasan peran Tim dan anggota-anggotanya;
9. Tertutup untuk dievaluasikan;
10. Pemberdayaan kurang efektif.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 28


C. Manfaat Membangun Tim Yang Efektif
Apakah manfaat membangun Tim yang efektif? RObert B. Maddux
dalam bukunya Team Building mengatakan bahwa manfaat membangun Tim
yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya Tim, maka sasaran yang realistis ditentukan, dan dapat
dicapai secara optimal;
2. Anggota Tim dan Pemimpin Tim memiliki komitmen untuk saling
mendukung satu sama lain agar Tim berhasil;
3. Anggota Tim memahami prioritas anggota lainnya, dan dapat saling
membantu satu sama lain;
4. Komunikasi bersifat terbuka, diskusi cara kerja baru atau memperbaiki
kinerja lebih berjalan secara baik, karena anggota Tim terdorong untuk
lebih memikirkan permasalahannya;
5. Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan Tim lebih memadai;
6. Umpan balik kinerja lebih memadai karena anggota Tim mengetahui apa
yang diharapkan dan dapat membandingkan kinerja mereka terhadap
sasaran Tim;
7. Konflik diterima sebagai hal yang wajar, dan dianggap sebagai kesempatan
untuk menyelesaikan masalah. Melalui diskusi tersebut konflik bisã
diselesaikan secara maksimal;
8. Keseimbangan tercapainya produktivitas Tim dengan pemenuhan
kebutuhan pribadi;
9. Tim dihargai atas hasil yang sangat baik, dan setiap anggota dipuji atas
kontribusi pribadinya;
10. Anggota kelompok termotivasi untuk mengeluarkan ide-idenya dan
mengujinya serta menularkan dan mengembangkan potensi dirinya secara
maksimal;
11. Anggota kelompok menyadari pentingnya disiplin sebagai kebiasaan kerja
dan menyesuaikan perilakunya untuk mencapai standar kelompok
12. Anggota kelompok lebih berprestasi dalam bekerja sama dengan Tim dan
Tim lainnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak keuntungan
bekerja dalam Tim dibandingkan dengan kerja individu, oleh karena itu sangat
disarankan untuk bekerja dalam Tim agar hasilnya lebih maksimal. Mengingat

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 29


betapa pentingnya Tim dalam mewujudkan kinerja organisasi sehingga dalam
kehidupan sehari-hari banyak dibentuk Tim. Terlepas apakah Tim tersebut
efektif maupun kurang efektif. Lalu apakah sebenamya ciri-cini Tim yang
efektif tersebut? Berikut ini disajikan ciri-ciri Tim yang efektif menurut Wandi.
S. Barata dan Pius M. Sumaktoyo yang diambil dari buku “Mencapai Sasaran
Melalui Kerjasama Tim” yang merupakan hasil alih bahasa dari buku
“Achieving goals through team work” sebagai berikut:
1. Tim merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama dengan tujuan
tertentu, demi mencapai sasaran-sasaran yang jelas dengan diketahui oleh
semua anggota Tim dalam suasana saling mempercayai dan penuh
percaya diri serta mengutamakan untuk kerja;
2. Dalam suatu Tim yang efektif anggota kelompok bersedia menerima
berbagai perbedaan dan sumbangan pemikiran serta masing-masing
individu memiliki peran yang berbeda-beda;
3. Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif tanpa melibatkan
kebencian individu;
4. Para anggota dan Pimpinan Tim bersedia berbagi ilmu, pengetahuan,
informasi dan keterampilan agar seluruh Tim memiliki kemampuan yang
sama. Dalam hal ini tidak terjadi penonjolan pribadi;
5. Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka akan duduk bersama dan
memecahkan permasalahan yang ada dengan kepala dingin dan
memecahkan masalah secara terbuka;
6. Pembagian dan pendelegasian tanggung jawab dengan orang-orang yang
bekerja secara mandiri tetapi tetap dalam kerangka kerjasama
7. Berbagai saran untuk memperbaiki kinerja organisasi diterima dengan baik,
walaupun berasal dari anggota Tim yang lain;
8. Seluruh anggota Tim tidak ragu-ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang
diperlukan, tanpa merasa cemas akan suara yang menentang.

D. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan Tim?
2. Dalam Tim, tidak terjadi penonjolan pribadi. Apa maksudnya? Jelaskan!
3. Apakah manfaat bekerja dalam Tim?
4. Konflik dalam Tim merupakan hal yang wajar. Jelaskan!

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 30


E. Rangkuman
Dalam organisasi modern sangat dikenal adanya cara kerja secara
Tim. Yang dimaksud dengan Tim adalah kumpulan orang-orang yang
tergabung dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama,
anggotanya saling tergantung antara yang satu dengan yang lain, dan bekerja
dalam suasana saling percaya, saling memotivasi dan apabila terdapat
permasalahan diselesaikan secara terbuka dengan pendekatan menang-
menang (win-win solutions).
Ada kecenderungan setiap individu lebih senang bekerja dalam Tim
yang efektif, mengingat lebih banyak manfaatnya daripada kelemahannya.
Beberapa manfaat bekerja secara Tim antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dan sasaran individu dan Tim akan tercapai secara maksimal;
2. Tercipta rasa saling menghargai satu sama lain dan apabila terjadi
perbedaan-perbedaan diselesaikan secara terbuka dengan prinsip win-win
solution;
3. Masing-masing anggota mau berbagi;
4. Bebas mengemukakan ide dan gagasnnya secara kreatif;
5. Pembagian tugas secara musyawarah dengan asas profesionalisme;
6. Terhindar dari stress karena masing-masing pihak bebas mengutarakan
pendapatnya.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian
belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan
rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

Tingkat Penguasaan = %

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah


dipelajari mencapai

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 31


91 % s.d 100 % : Amat Baik
81 % s.d. 90,00 % : Baik
71 % s.d. 80,99 % : Cukup
61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka


disarankan mengulangi materi.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 32


BAB V
PENUTUP

Banyak orang yang tidak berani menjadi seorang wirausahawan hanya


dikarenakan bahwa dirinya percaya pada perkataan orang, yaitu bahwa menjadi
seorang wirausahawan adalah bukan jalan hidupnya atau bukan takdirnya.
Padahal sesungguhnya semua orang pada dasarnya bisa menjadi
wirausahawan. Peluang yang terbaik itu berasal dari diri Anda sendiri, bukan dari
orang lain, karena sesungguhnya Anda pun mempunyai jiwa wirausaha.
Para wirausahawan rata-rata adalah seorang pemilik usaha (owner), dan
biasanya menjadi seorang pemimpin usaha juga. Untuk menjadi pemimpin
wirausaha yang baik, membutuhkan suatu karakter yang kuat. Pemimpin selalu
hadir disaat yang sulit atau krisis dan yang paling akhir kali menikmati
kesuksesan. Ia tidak keras kepala karena kekuasaannya, melainkan kuat
kepribadiannya, mempunyai konsep yang jelas dan prinsip-prinsip yang dipegang
teguh serta diakuinya bahwa itu yang benar. Kemudian dalam menjalankan
usahanya perlu dibangun kerjasama tim yang efektif dengan memanfaatkan
potensi diri dan kapasitas seluruh anggota Tim untuk bersama-sama secara
bersinergi mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 33


KUNCI JAWABAN
A. BAB II
Soal pilihan ganda Soal Benar – Salah Soal Menjodohkan
1. A 1. B 1. A
2. B 2. B 2. C
3. C 3. S 3. B
4. D 4. B 4. E
5. A 5. B 5. D

B. BAB III
1. Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari:
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh
pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang
dipimpinnya. Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya
yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat
dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan
orang-orang yang dipimpinnya.
2. Secara operasional dapat dibedakan 5 (lima) fungsi pokok
kepemimpinan, yaitu : Fungsi Instruktif (perintah satu arah), Fungsi
Konsultatif (komunikasi dua arah), Fungsi Partisipasi (setiap anggota
mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan), Fungsi delegasi (Memberikan pelimpahan
wewenang), dan Fungsi Pengendalian (mengarahkan dan
mengkoordinir secara efektif).
3. Karyawan akan lebih menyukai bekerja di tempat di mana ia merasa
hebat. Setiap manusia mempunyai “ego” yang kuat. Mereka justru haus
untuk disenangkan, bukan sebaliknya. Pemimpin juga harus
memberikan motivasi bawahannya agar bekerja lebih baik.
4. Wirausahawan harus memiliki daya kreativitas tinggi yang dilandasi oleh
cara berpikir yang maju dengan gagasan baru yang inovatif. Gagasan

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 34


kreatif tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru
sering kali ide jenius memberi terobosan baru dalam dunia usaha yang
awalnya dilandasi oleh berbagai gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil. Kreatifitas dan inovasi terus menerus akan menjadi kunci
penentu sukses berwiraswasta.
5. Technical Skill adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Human Skill adalah
Kemampuan untuk bekerjasama dan membangun tim kerja bersama
orang lain. Dan Conceptual Skill bahwa Seorang wirausaha harus
mampu berfikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk model
kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.

C. BAB IV
1. Tim adalah kumpulan orang-orang yang tergabung dalam suatu
kelompok yang memiliki tujuan yang sama, anggotanya saling
tergantung antara yang satu dengan yang lain, dan bekerja dalam
suasana saling percaya, saling memotivasi dan apabila terdapat
permasalahan diselesaikan secara terbuka dengan pendekatan
menang-menang (win-win solutions).
2. Dalam Tim tidak terjadi penonjolan pribadi karena para anggota dan
Pimpinan Tim bersedia berbagi ilmu, pengetahuan, informasi dan
keterampilan agar seluruh Tim memiliki kemampuan yang sama.
3. Beberapa manfaat bekerja secara Tim antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan dan sasaran individu dan Tim akan tercapai secara
maksimal;
b. Tercipta rasa saling menghargai satu sama lain dan apabila terjadi
perbedaan-perbedaan diselesaikan secara terbuka dengan prinsip
win-win solution;
c. Masing-masing anggota mau berbagi;
d. Bebas mengemukakan ide dan gagasnnya secara kreatif;
e. Pembagian tugas secara musyawarah dengan asas
profesionalisme;

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 35


f. Terhindar dari stress karena masing-masing pihak bebas
mengutarakan pendapatnya.
4. Konflik dalam Tim merupakan hal yang wajar, karena dengan konflik
merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreativitas.
Apabila terjadi suatu konflik akan diselesaikan secara konstruktif;
Anggota berpartipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi Tim.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 36


Lampiran 1. : DISKUSI KELOMPOK

Simulasi Membangun Kerjasama Tim


1. Widyaiswara memandu peserta Diklat dengan membagi peserta ke dalam 4
(empat) kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk
membuat “rumah dengan media/bahan yang telah disediakan”. (dari 50
batang sedotan) Sebelum melaksanakan kegiatan peserta diminta
untuk berdiskusi dalam menentukan strategi kerjasama;
2. Selama peserta bekerja, Widyaiswara mengamati perilaku peserta sebagai
bahan proses;
3. Setelah seluruh tugas selesai dilaksanakan pembahasan sebagai berikut:
a. Mengapa kelompok A berhasil dan kelompok B kurang berhasil?
b. Hal-hal apakah yang membuat Tim bisa berhasil?
c. Bagaimanakah peran anggota Tim agar Timnya berhasil?
4. Akhiri sesi ini dengan menggunakan ceramah seperti yang tertuang di
dalam Bab IV.

Role-playing dalam Membangun Kerjasama TIM


Sebelum proses pembelajaran, Widyaiswara hendaknya menekankan pada
pendekatan andragogi dengan menekankan pada metode simulasi dalam
mata sajian ini. Dalam hal ini sangat dimungkinkan Widyaiswara menjelaskan
konsep pembelajaran dengan pendekatan “AKOSA” yaitu Alami, Kemukakan,
Olah, Simpulkan dan Aplikasikan. Oleh karena itu dalam latihan ini akan
dipandu oleh widyaiswara.
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Apabila jumlah peserta pelatihan lebih dari 40 (empat puluh) orang maka
pelaksanaan main peran dilakukan secara: single roleplay, dimana hanya
satu kelompok yang memainkan peran di depan kelas, sedangkan
kelompok yang lain menjadi pengamat.
2. Apabila jumlah peserta kurang dari empat puluh maka seluruh peserta
melaksanakan kegiatan multiple role-play dengan dibagi ke dalam 4
(empat) kelompok, dimana setiap kelompok ada yang berperan sebagai
pengamat (menggunakan lembar pengamatan).

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 37


3. Widyaiswara memberikan penugasan ke dalam kelompok dengan
mengacu pada salah satu topik diskusi yang sedang hangat (aktual).
Evaluasilah pelaksanaan diskusi tersebut apakah dilaksanakan secara
sistematis atau tidak. Arahkan pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Kelompok manakah yang paling efektif dalam berdiskusi? mengapa
mereka dapat berdiskusi dengan baik?
b. Mengapa ada kelompok yang tidak dapat berdiskusi dengan baik?
c. Hambatan-hambatan apakah yang terjadi dalam pelaksanaan diskusi
tersebut?
d. Saran-saran apakah yang diberikan peserta agar diskusi berjalan
dengan baik?
e. Apakah kelompok yang berdiskusi dengan baik telah memenuhi kriteria
Tim yang efektif?
4. Tuliskan jawaban peserta di flip chart dan berikan penjelasan tentang
pokok bahasan pertama.

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 38


DAFTAR PUSTAKA

__________,(2009). Tugas dan Fungsi Pemimpin. Bahan Mata Kuliah


Kepemimpinan Jurusan Ilmu Administrasi FISIPUH. Dalam http://referensi-
kepemimpinan . blogspot.com

__________,(2011). Tipe-tipe Kepemimpinan. Tersedia:


http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/- dalam Kartono ( 2003); Shinta
(2002)

__________, (2009). Kepemimpinan. Tersedia : http://referensi-kepemimpinan-


blogspot.com/2009/04/kepemimpinan-tugas-sifat-dan-syarat.html. (7 Agustus
2009).

__________,(2009). Kepemimpinan dalam Kewirausahaan (0nline), Tersedia :


elqomi.wordpress.com/……/prinsip-sejati-kepemimpinan-kewirausahaan/- (8
Agustus 2009).

Fuadadman, (2010). Fungsi Kepemimpinan. (0nline)-Tersedia :


http://Fuadadman.com /?p=593.

Nieta, 2009. Prinsip-prinsip Kewirausahaan. Jepara-Jawa Tengah.

Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Widodo, N. (2009). Kepemimpinan dalam Kewirausahaan (online), Tersedia :


http://one. Indoskripsi.com/node/1291. (7 Agustus 2009).

Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 39

Anda mungkin juga menyukai