Anda di halaman 1dari 55

MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan Surat Tugas Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,
Departemen Keuangan Nomor ST-18/PP.2/2008 tanggal 25 Maret 2008 tentang
Penyusunan Modul Prajabatan Golongan III Tahun Anggaran 2008. Sdr. Ilhan
Lasahido, S.E,M.M, ditunjuk sebagai penyusun modul MEMBANGUN KERJASAMA
TIM. Modul ini adalah hasil pengembangan dari bahan ajar diklat Prajabatan
Golongan III dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia tahun 2006
dengan judul Membangun Kerjasama Tim.

Penunjukan ini sangat beralasan karena yang bersangkutan antara lain


ditugaskan mengajar dan mengasuh mata pelajaran ini. Pengalaman mengajar yang
cukup lama memungkinkan yang bersangkutan memilih materi yang diharapkan
memenuhi kebutuhan belajar bagi peserta Prajabatan Golongan III.

Kami menyetujui modul ini digunakan sebagai bahan ajar bagi para peserta
Diklat Prajabatan Golongan III, namun mengingat modul MEMBANGUN TIM YANG
EFEKTIF sebagai bahan studi yang senantiasa berkembang, maka penyempurnaan
modul perlu selalu diupayakan agar tetap memenuhi kriteria kemutakhiran dan
kualitas.

Pada kesempatan ini, kami mengharapkan saran atau kritik dari semua pihak
(termasuk peserta diklat) untuk penyempurnaan modul ini. Setiap saran dan kritik
yang membangun akan sangat dihargai.

Atas perhatian dan peran semua pihak, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Juni 2011


Kepala Pusat

ttd

Tony Rooswiyanto
NIP 195604041982031001

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 i


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
PETA KONSEP........................................................................................................ iv

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Tujuan Pembelajaran Umum......................................................................... 2
C. Tujuan Pembelajaran Khusus...................................................................... 2
D. Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan...................................................... 2

2. KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEPSI DASAR MEMBANGUN KERJA SAMA TIM
A. Perbedaan Kelompok dan Tim...................................................................... 4
B. Mengapa Tim Dibutuhkan............................................................................. 5
C. Ciri-ciri Tim Yang Efektif................................................................................ 6
D. Kriteria Tim Yang Efektif................................................................................ 6
E. Manfaat Membangun Tim Yang Efektif......................................................... 7
F. Rangkuman................................................................................................. 7
G. Latihan......................................................................................................... 8

3. KEGIATAN BELAJAR 2
PERAN PEMIMPIN DAN ANGGOTA DALAM TIM EFEKTIF
A. Peranan Pemimpin Dalam Mengelola Perkembangan Tim............................. 9
B. Peranan Anggota Dalam Membangun Tim Efektif.......................................... 11
C. Rangkuman................................................................................................. 14
D. Latihan......................................................................................................... 14

4. KEGIATAN BELAJAR 3
KERJA SAMA MEMBANGUN TIM EFEKTIF
A. Pengertian dan Unsur-unsur Tim Yang Dinamis............................................. 15
B. Membangun Kebersamaan Tim....................................................................... 18

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 ii


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

C. Membangun Kebanggaan Tim......................................................................... 19


D. Rangkuman................................................................................................. 19
E. Latihan....................................................................................................... 20

5. KEGIATAN BELAJAR 4
PEMECAHAN MASALAH SECARA WIN-WIN SOLUTION
A. Pengertian dan Respon Terhadap Konflik....................................................... 21
B. Langkah-langkah Penyelesaian Konflik........................................................... 22
C. Gaya Tanggapan Konflik................................................................................. 24
D. Kapan Menggunakan Lima Strategi Konflik..................................................... 25
E. Rangkuman................................................................................................. 26
F. Latihan......................................................................................................... 27

6. KEGIATAN BELAJAR 5
PEMECAHAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PMPK)
A. Pengertian................................................................................................... 28
B. Proses PMPK Yang Rasional.......................................................................... 29
C. Tipe-tipe Keputusan......................................................................................... 29
D. Beberapa Cara Pengambilan Keputusan........................................................ 30
E. Saran-saran Praktis PMPK.............................................................................. 31
F. Keuntungan Pencapaian Konsensus Kelompok.............................................. 32
G. Rangkuman................................................................................................. 32
H. Latihan......................................................................................................... 32

7. KEGIATAN BELAJAR 6
SIMULASI
A. Ice Breaking..................................................................................................... 33
B. Membangun Tim.............................................................................................. 36
C. Permainan Negoisasi....................................................................................... 43
D. Permainan Pengambilan Keputusan............................................................... 44
E. Kuesioner Membangun Tim Efektif.................................................................. 47

8. PENUTUP............................................................................................................... 50
9. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 51

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 iii


PETA KONSEP MODUL MEMBANGUN KERJA SAMA TIM

iv
MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan salah satu
upaya dalam rangka pembinaan personil agar mampu
melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Salah satu jenis diklat yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Diklat
Prajabatan. Diklat Prajabatan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian,
dan etika Pegawai Negeri Sipil. Di samping itu juga pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara bidang tugas dan budaya organisasinya agar mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat dengan baik.

Diklat Prajabatan dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan golongannya.


Adapun penggolongan tersebut meliputi Diklat Prajabatan Golongan I, II, dan III. Dalam
rangka penyusunan kurikulum serta silabinya memperhatikan kompetensi yang harus
dimiliki oleh masing-masing pemangku jabatan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh pegawai golongan III tersebut adalah bekerja sama dalam kelompok melalui komunikasi
yang menghargai, serta mewujudkan disiplin dan etos kerja. Kompetensi ini dapat diasah
salah satunya melalui mata diklat Membangun Tim yang Efektif (EffectiveTeam Building).

Beberapa hal yang berkaitan dengan buku panduan team building ini adalah
sebagai beriku:
1. dalam panduan ini akan dibahas tentang strategi kerja sama dalam kelompok yang
meliputi pengertian dan maksud pembentukan kelompok/tim, tahapan
pembentukan kelompok/tim, hakekat dan ciri organisasi sebagai tim, manfaat
membangun tim yang efektif;
2. kerja sama dalam membangun tim yang sinergis, yang meliputi pengertian dan
unsur-unsur tim yang sinergis, tahapan pertumbuhan tim, tahapan perkembangan
tim, membangun rasa kebersamaan tim, dan membangun kebanggaan tim;
3. pemecahan masalah dengan prinsip win win solution yang meliputi: pengertian dan
respon terhadap konflik, langkah-langkah penyelesaian konflik, dan gaya
tanggapan konflik.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 1


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Pegawai Negeri Sipil adalah unsur aparatur negara, dan abdi masyarakat yang
berperan melayani masyarakat. Pegawai Negeri Sipil tersebut merupakan salah satu
unsur organisasi yang sekaligus merupakan motor penggerak organisasi. Efektifitas suatu
organisasi akan tercapai secara maksimal apabila menerapkan kerja sama tim dan
dinamika kelompok, yang merupakan wujud dari perilaku organisasi yang dinamis, tidak
statis. Organisasi yang efektif bukan sekadar kumpulan individu-individu yang bekerja
dalam satu ruangan yang berperilaku egosentris, melainkan sebuah kelompok, tim yang
berperilaku (Siagian, 1995). Untuk itu Pegawai Negeri Sipil harus mampu berperan
secara maksimal.
Secara ideal, tim kerja yang efektif bersifat kompak, efesien, dan produktif. Hasil dari
suatu tim dapat diukur baik kualitas maupun kuantitasnya (Jerry Spiegel Crenscio Torres,
1997). Inilah yang menjadi tantangan pejabat eselon untuk membuktikan sendiri bahwa
pengembangan tim (team building) akan meningkatkan kinerja. Pengembangan tim
membantu para anggotanya mengembangkan kekuatan mereka dan meminimaze
kelemahan-kelemahan mereka serta mengatasi permasalahan secara bersama-sama,
serta mampu membuahkan pemahaman yang lebih baik di antara para anggotanya, inilah
yang merupakan faktor penting menentukan keberhasilan organisasi.

Dalam buku panduan ini akan membahas pula tentang pengertian dan maksud
pembentukan kelompok yang efektif dan proses pembentukan kelompok. Pengertian
tim dan ciri-ciri tim yang efektif, menerapkan kerja sama dalam membangun tim serta
pemecahan masalah secara win win solution.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Adapun tujuan pembelajaran umum adalah setelah mengikuti pembelajaran ini


peserta diharapkan mampu menerapkan Konsep Team Building secara efektif dan
efesien dalam pelaksanaan diklat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah selesai pembelajaran ini peserta dapat:


1. Menjelaskan konsepsi dasar membangun tim yang efektif;
2. Menjelaskan peran pemimpin dan anggota dalam membangun tim;
3. Menerapkan kerja sama dalam membangun tim yang sinergis; dan
4. Memecahkan masalah secara win win solution;
5. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah.

D. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

1. Konsepsi dasar membangun tim efektif


a. Perbedaan kelompok dan tim;

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 2


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

b. Mengapa tim dibutuhkan;


c. Tim yang efektif;
d. Ciri-ciri tim yang efektif;
e. Kriteria tim yang efektif;
f. Manfaat membangun tim yang efektif.

2. Peran Pemimpin dan Anggota dalam Membangum Tim Efektif


a. Peranan pemimpin dalam mengelola perkembangan tim
b. Peranan anggota tim dalam membangun tim efektif

3. Kerja sama dalam membangun tim dinamis


a. Pengertian dan unsur-unsur tim dinamis
b. Tahapan perkembangan tim
c. Membangun rasa kebersamaan tim
d. Membangun kebanggaan tim
e. Manfaat membangun tim dinamis

4. Pemecahan Masalah Secara win-win solution


a. Pengertian dan respon terhadap konflik;
b. Langkah-langkah penyelesaian konflik;
c. Gaya tanggapan konflik.

5. Pemecahan Masalah Pengambilan Keputusan (PMPK)


a. Pengertian Keputusan dan Pengambilan Keputusan;
b. Proses PMPK Yang Rasional;
c. Tipe-Tipe Keputusan;
d. Beberapa Cara Pengambilan Keputusan;
e. Keuntungan Pencapaian Konsensus Kelompok.

6. Simulasi
a. Ice Breaking;
b. Tim Kerja;
c. Game Mengatasi Konflik;
d. Game Pengambilan Keputusan.

7. Penutup

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 3


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diharapkan dapat memahami konsepsi dasar
membangun sebuah tim yang efektif.

A. LATAR BELAKANG

Sebelum membahas pengembangan tim, kita perlu


membatasi apa yang kita maksudkan dengan kata
tim dan bagaimana tim berbeda dengan kelompok.
Kelompok adalah sejumlah individu yang
berkumpul berdasarkan persamaan ciri-ciri atau
kepentingan. Sedangkan Tim adalah jenis khas
kelompok kerja yang terorganisir dan dikelola
secara berbeda dengan jenis kelompok kerja lainnya (Jerry Spiegel CT, 1997).
Contoh: tim basket, tim sepak bola, tim paskibraka dan sebagainya, jelasnya tim
merupakan sebuah kelompok yang secara spesifik memiliki tujuan tertentu. Di bawah ini
diuraikan secara detail perbedaan antara kelompok dengan tim oleh Robert B. Maddux
dalam bukunya Team Building membedakan keduanya sebagai berikut.


KELOMPOK
1. Anggota menganggap pengelompokan mereka semata-mata untuk kepentingan
administratif. Individu bekerja secara mandiri, kadang-kadang berbeda tujuan
dengan individu yang lainnya.
2. Anggota cenderung memperhatikan dirinya sendiri karena tidak dilibatkan dalam
penetapan sasaran, terkadang pendekatannya hanya sebagai tenaga bayaran.
3. Anggota diperintah untuk mengerjakan pekerjaan, bukan diminta saran untuk
mencapai sasaran terbaik.
4. Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya karena tidak memahami
peran anggota lainnya, menyatakan pendapat atau menyampaikan kritik dianggap
sebagai upaya memecah belah.
5. Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya karena
kurang saling toleransi.
6. Apabila menerima pelatihan yang memadai dalam penerapannya sangat dibatasi
oleh pimpinan.
7. Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab dan cara pemecahan
masalahnya.
8. Anggota tidak didorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 4


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM


TIM

1. Anggota menyadari ketergantungan di antara mereka


dan memahami bahwa sasaran pribadi maupun tim paling baik
dicapai dengan cara saling mendukung. Waktu akan sangat
efektif karena masing-masing memahami dan tidak mencari
keuntungan di atas anggota tim yang lain;
2. Anggota tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya (sense of belonging)
karena mereka memiliki komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai;
3. Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi.
4. Anggota bekerja dalam suasana saling percaya dan didorong untuk
mengungkapkan ide, pendapat, ketidaksetujuan serta mencetuskan perasaan
secara terbuka, pertanyaan yang muncul akan disambut dengan baik.
5. Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus, mereka saling memahami sudut
pandang masing-masing.
6. Para anggota didorong untuk menambah keterampilan dan menerapkannya dalam
tim, mereka menerima dukungan penuh dari tim.
7. Mereka menyadari bahwa konflik dalam tim merupakan hal yang wajar, karena
dengan konflik merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreatifitas,
apabila terjadi suatu konflik akan diselesaikan secara konstruktif.
9. Anggota berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi
tim, meskipun mereka menyadari bahwa keputusan tetap di tangan pemimpin
apabila tim menemui jalan buntu, tujuannya adalah memperoleh hasil yang positif.

B. MENGAPA TIM DIBUTUHKAN

1. Untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam organisasi, kini banyak


organisasi perusahaan mengubah strukturnya menjadi struktur yang berdasarkan
tim kerja (team based organization) Oleh karenanya dituntut adanya
pemberdayaan dan kekompakan kerja (Ray & Bronstein, 1995).
2. Kepemimpinan global sekarang ini memasuki tahap versi 3,0, di mana cara kerja
mereka lebih berorientasi pada Team Building (Majalah Swa, 2008).
3. Karena tim dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik dalam menyelesaikan
masalah daripada yang dapat dilakukan individu-individu (Blanchard, 1988).
4. Perubahan terus-menerus yang dihadapi manajemen berakibat adanya pergerakan
yang mengarah pada kolaborasi, kerja sama, dan tim, sehingga para manajer
dituntut mampu berkolaborasi dan membangun tim yang efektif (Robinson, 1990).

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 5


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

C. CIRI-CIRI TIM EFEKTIF

Dalam buku Achieving Goals Through Team Work, dikemukakan bahwa ciri-ciri tim yang
efektif adalah sebagai berikut.
1. Tim merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama dengan tujuan tertentu,
demi mencapai sasaran-sasaran yang jelas dengan diketahui oleh semua anggota tim
dalam suasana saling mempercayai dan penuh percaya diri serta mengutamakan
unjuk kerja.
2. Anggota kelompok bersedia menerima berbagai perbedaan dan sumbangan
pemikiran serta masing-masing individu memiliki peran yang berbeda-beda.
3. Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif tanpa melibatkan kebencian
individu.
4. Para anggota dan pimpinan tim bersedia
berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan
keterampilan agar seluruh tim memiliki
kemampuan yang sama, sehingga tidak terjadi
penonjolan pribadi.
5. Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka
akan duduk bersama dan memecahkan permasalahan yang ada dengan kepala
dingin dan terbuka.
6. Pembagian dan pendelegasian tanggung jawab dengan orang-orang yang bekerja
secara mandiri tetapi tetap dalam kerangka kerja sama.
7. Berbagai saran untuk memperbaiki kinerja organisasi diterima dengan baik
walaupun berasal dari anggota tim yang lain.
8. Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang
diperlukan, tanpa merasa cemas akan suara yang berbeda pendapat.

D. KRITERIA TIM YANG EFEKTIF

Small Size (jumlah ideal maksimum 10 orang)


Complementary Competencies (3 kompetensi dasar: attitude (sikap dan perilaku,
knowledge (pengetahuan), skills (keterampilan problem solving dan decesion
making)
Common sense (memiliki visi dan tujuan umum yang mampu memberikan arah
serta komitmen anggota tim)
Special goals (menerjemahkan visi dan tujuan umum ke dalam target-target
spesifik, terukur, dan realistik).
Common aprroach (kesepakatan akan pola, pola serta pendekatan dalam
mencapai sasaran)
Mutual accountability (tim memiliki tanggung jawab baik secara individu
maupun kelompok).

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 6


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

E. MANFAAT MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF

Robert B. Maddux dalam bukunya Team Building, mengatakan bahwa manfaat


membangun tim yang efektif adalah sebagai berikut.
1. Sasaran yang realistis ditentukan dan dapat dicapai secara optimal.
2. Anggota tim dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling mendukung satu
sama lain agar tim berhasil.
3. Anggota tim memahami prioritas anggota lainnya, dapat saling membantu satu
sama lain.
4. Komunikasi bersifat terbuka, diskusi cara kerja baru atau memperbaiki kinerja lebih
berjalan secara baik, karena anggota tim terdorong untuk lebih memikirkan
permasalahannya.
5. Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan tim lebih memadai.
6. Umpan balik kinerja lebih memadai karena anggota tim mengetahui apa yang
diharapkan dan dapat membandingkan kinerja mereka terhadap sasaran tim.
8. Konflik diterima sebagai hal yang wajar, dan dianggap sebagai kesempatan untuk
menyelesaikan masalah, melalui diskusi tersebut konflik bisa diselesaikan secara
maksimal.
9. Keseimbangan tercapainya produktivitas tim dengan pemenuhan kebutuhan
pribadi.
10. Tim dihargai atas hasil yang sangat baik, dan setiap anggota dipuji atas kontribusi
pribadinya.
11. Anggota kelompok termotivasi untuk mengeluarkan ide-idenya dan mengujinya
serta menularkan dan mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
12. Anggota kelompok menyadari pentingnya disiplin sebagai kebiasaan kerja dan
menyesuaikan perilakunya untuk mencapai standar kelompok.
13. Anggota kelompok lebih berprestasi dalam bekerja sama dengan tim dan tim
lainnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak keuntungan bekerja dalam
tim dibandingkan dengan bekerja secara individu, oleh karena itu sangat disarankan
untuk bekerja dalam tim agar hasilnya lebih maksimal. Mengingat betapa pentingnya tim
dalam mewujudkan kinerja organisasi sehingga dalam kehidupan sehari-hari banyak
dibentuk tim. Terlepas apakah tim tersebut efektif maupun kurang efektif.

F. RANGKUMAN

Apakah sama antara kelompok dengan tim? Kelompok belum tentu tim, namun tim pasti
merupakan suatu kelompok. Dalam Kelompok anggota menganggap pengelompokan
mereka semata-mata untuk kepentingan administratif. Individu bekerja secara mandiri,
kadang-kadang berbeda tujuan dengan individu yang lainnya. Sedangkan tim adalah satu
kelompok orang yang bersama-sama bertanggung jawab atas sasaran-sasaran dan yang
membutuhkan kerja untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 7


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Mengapa tim dibutuhkan, pada organisasi modern


sekarang ini, karena tim dapat menghasilkan lebih banyak
dan lebih baik dalam menyelesaikan masalah daripada yang
dapat dilakukan individu-individu.

Beberapa manfaat dalam membangun tim yang efektif


adalah Sasaran yang realistis ditentukan, dan dapat dicapai secara optimal, anggota tim
dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling mendukung satu sama lain agar tim
berhasil, serta komunikasi bersifat terbuka, diskusi cara kerja baru atau memperbaiki
kinerja lebih berjalan secara baik, karena anggota tim terdorong untuk lebih memikirkan
permasalahannya.

G. LATIHAN

1. Apa yang membedakan kelompok (group) dan tim (team)?


2. Sebutkan beberapa alasan mengapa tim dibutuhkan!
3. Sebutkan ciri-ciri tim yang efektif!
4. Sebutkan kriteria tim yang efektif!
5. Apa saja manfaat dalam membangun tim yang efektif!

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 8


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat
memahami peran pemimpin dan anggota dalam
membangun sebuah tim yang efektif.

Membangun sebuah tim yang solid memerlukan seorang leader


sebagai kontrol dan penyeimbang dalam sebuah tim. Tugas
pemimpin tidaklah ringan, ia harus memahami karakter timnya
dan mampu berperan sebagai konsultan proses bagi timnya.
Pemimpin yang cermat menyadari perlunya tim yang efektif
untuk itu pemimpin tim selalu dituntut melakukan cara berpikir
yang baru, sehingga selalu dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja tim.
Sebaliknya tanpa anggota dalam tim menjadikan pemimpin tidak menjadi apa-apa.

A. PERANAN PEMIMPIN DALAM MENGELOLA PERKEMBANGAN TIM

Perkembangan tim tidak berjalan sesuai dengan garis lurus bergerak maju, tetapi
mengalami pancaroba, sehingga peranan pemimpin dalam mengelola sangat dibutuhkan.
Tahapan perkembangan tim dimulai dari menata, menstabilkan, berjuang untuk maju,
mencapai keberhasilan dan berhenti atau memulai lagi dengan misi baru (Dikutip dalam
buku Leading Your Team).

1. Memulai
a. membantu anggota untuk saling mengenal
b. menetapkan tujuan
c. menggambarkan visi tentang keberhasilan berprestasi
d. meminta pendapat tindakan apa yang diprioritaskan
e. menentukan apa yang harus dilakukan oleh anggota tim
f. membimbing anggota dalam mencapai tujuan.

2. Menata
Pada tahapan ini akan terjadi pertengkaran, persaingan sesama anggota, pemimpin
harus melihat ini suatu yang alami untuk mencapai kedewasaan tim, namun perlu

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 9


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

menatanya agar tidak menjadi konflik pribadi. Oleh karenanya pemimpin tim harus
memberikan contoh perilaku yang harus diikuti oleh anggota tim, pemimpin tim harus
memberikan konstribusi dalam pencapaian efektivitas yang berfokus pada kualitas
kerja. Berikut ini peran menata dalam proses pencapaian tujuan:
a. cobalah untuk tetap tenang
b. bantulah tim untuk menyelesaikan masalah hubungan yang jelas
c.berfokuslah terhadap isu (masalah) bukan individu
d. jadwalkan waktu untuk menyelesaikan masalah apapun yang masih tergantung
e. buatlah kesepakatan tentang peran dan batasan
f. Buatlah orang menerima dan menghadapi konflik secara konstruktif

3. Stabilitas
Pemimpin harus menangani setiap persoalan dalam tim agar keseimbangan tim tetap
terjaga, pemimpin harus percaya bahwa setiap anggota tim adalah berharga dan
pastikan anggota tim mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing.

4. Berjuang
Pada tahap ini tim benar-benar telah mencapai kinerja yang tinggi. Tim sedang
menuju visinya dan sasaran penting sudah terlihat, pada tahap ini tim membangun
kerja sama yang akrab.
Tim sedang berjuang menghadapi resiko namun lebih dari sekedar mampu
mengadopsi perilaku yang posisif terhadap resiko dan menyadari bermain aman.

5. Berhasil
Suatu tim ketika secara konsisten mencapai hal yang luar biasa, mempunyai hasrat
untuk peningkatan berkelanjutan, untuk meraih sasaran berikutnya. Untuk mencapai
keberhasilan diperlukan tindakan berikut ini:
a. tetaplah fokus pada tim kerja, lakukan bahkan lebih baik lagi;
b. tingkatlah ketergantungan sesama anggota;
c. buatlah pasangan atau kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah;
d. mintalah presentasi formal tentang menangani isu;
e. berikan sumber daya dan dorongan untuk petumbuhan tim;
f. bersikaplah seperti pemain tim;
g. anggaplah setiap tugas sebagai peluang untuk kerja tim;
h. andalkan komitmen bukan kontrol;
i. berikan penekanan pada imbalan tim bukan individual;
j. manfaatkan potensi setiap orang melalui tantangan kerja, pelatihan teratur,
Dan pengembangan karir.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 10


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

6. Berhenti
Pada tahap ini tim berhenti untuk berjalan atau mungkin bergabung dalam tim baru
untuk menghadapi tantangan baru. Bagaimana pemimpin mengakhiri dengan
merayakan kebersamaan selama ini dan akan mengingatkan anggota tim terhadap
tahap ini dengan lebih yakin, sehingga anggota tim akan dengan senang hati
bergabung dengan tim yang anda pimpin dimasa akan datang.

Sejalan dengan pemikiran Peter Senge bahwa pada dasarnya dalam membangun
tim yang efektif mempunyai tahapan sebagai berikut:
OO Forming (pencairan bentuk)
OO Storming (mencari jati diri tim)
OO Performing (tim mulai menunjukkan kinerja)
OO Transforming (tim mulai terbiasa dengan budaya kerja baru)

Pemimpin tim harus memiliki kerangka kerja dan berfikir secara


lengkap/menyeluruh. Pemimpin perlu lebih memahami tim dan karakteristik individu
dari tiap anggota serta mengatur tugas.

B. PERANAN ANGGOTA DALAM MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Ketika orang berkumpul untuk membentuk tim, sejumlah dinamika terjadi


berkesinambungan. Ada anggota yang sangat berorientasi pada sasaran, sementara
anggota lainnya sibuk membangun hubungan antarpribadi para anggota. Seringkali
anggota mempertanyakan berbagai masalah menyangkut diri mereka seperti pengaruh,
keahlian, manajemen konflik, pengambilan keputusan, dan peran. Tindakan
mempertanyakan hal-hal tersebut adalah bagian penting dari perkembangan tim yang
efektif.
Selagi tim mengalami kemajuan, anggota tim memantapkan diri ke dalam peran
perorangan atas persetujuan bersama. Peranan itu mencakup aspek tugas dan proses.
Membangun suatu tim yang efektif tergantung bagaimana hubungan dinamika tugas dan
proses itu ditangani. Di bawah ini diuraikan peran tugas dari anggota tim (Jerry Spiegel
CT, 1997)

Peran Tugas
1. Memberi informasi
Salah satu bentuk kontribusi anggota tim adalah ketika anggota mengungkapkan
pikiran atau fakta-fakta melalui komunikasi. Tukar menukar informasi atau pendapat
anggota biasanya dilakukan dalam konteks menawarkan data atau informasi. Untuk
mengelola bentuk komunikasi ini, pemimpin tim harus memastikan adanya
keseimbangan antara arus bebas informasi dan satu proses teratur yang memastikan

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 11


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

setiap anggota memiliki kesempatan mengungkapkan pendapat, fakta atau


informasi mereka.
2. Mencari informasi
Dalam peran ini, anggota mengajukan pertanyaan, meminta fakta-fakta, meminta
nasehat dan menanyakan pendapat anggota lain. Peran ini penting karena
membantu menjelaskan topik-topik diskusi.
3. Memprakarsai
Meskipun tugas ini dipandang sebagai peran dari pemimpin namun tindakan
memprakarsai mempunyai arti penting bagi anggota untuk bertanggung jawab
dalam memprakarsai tugas-tugas atau sasaran-sasaran di bidang keahlian mereka
atau di bidang yang mereka anggap penting.
4. Menetapkan standar atau aturan
Dalam peran sebagai penatap standar, pemimpin tim menetapkan norma-norma
dan batas-batas perilaku. Aturan ini terkadang disebut sebagai rambu-rambu lalu
lintas Contohnya adalah tiap anggota tidak berebutan berbicara di dalam rapat,
atau keputusan diambil bersama. Namun faktor penting berjalan tidaknya standar
aturan itu adalah bahwa setiap anggota tim menerima peraturan itu dan berperan
dalam pelaksanaannya.
5. Menjelaskan
Anggota tim dapat menafsirkan dan menjabarkan gagasan atau saran-saran,
menjelaskan kembali istilah-istilah, dan mengatakan kembali pendapat-pendapat
anggota tim lainnya. Peran ini penting karena membantu anggota dalam memahami
topik pembicaraan lain.
6. Merangkum
Para anggota tim dapat menyatukan kembali gagasan, pendapat, atau saran dengan
sistematis. Tindakan merangkum memberikan kejelasan kepada anggota mengenai
suatu masalah, keputusan, atau kesimpulan.
7. Menguji kesepakatan
Setiap anggota dapat mengecek posisi tim melalui jejak pendapat atau pengambilan
suara formal. Proses ini penting dalam mengambil keputusan, menyelesaikan
perselisihan, dan memformulasikan posisi-posisi.

Peran Proses
Dibandingkan dengan peran tugas, yang memusat pada apa dan mengapa dalam
tim, peran proses mengarah pada kebutuhan-kebutuhan tim dalam komitmen,
ketergantungan, serta keterlibatan. Kebutuhan-kebutuhan tim ini lebih bersifat
emosi dan berkaitan dengan kebutuhan akan penghargaan diri serta ego
perorangan. Jadi peran proses ini dapat berperilaku positif tetapi juga negatif.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 12


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

1. Memberi Dukungan dan Dorongan


Peran positif ini diwujudkan melalui sikap ramah, hangat dan responsif
terhadap sumbangsih anggota lain. Akibat peran ini terciptanya iklim saling
mendukung dan percaya hal ini membantu efektivitas tim.
2. Menjadi penyelaras dan Penengah
Peran positif lain adalah anggota berperan sebagai penyelaras atau penengah
yang terwujud pada anggota yang menawarkan diri untuk bernegoisasi,
mengakui kesalahan yang terjadi, atau mengubah suatu pendapat demi
keutuhan tim. Menjaga kekompakkan kelompok adalah satu aspek peran yang
penting membangun tim efektif.
3. Menjaga Gerbang
Peran ini mencakup tindakan membantu agar saluran komunikasi tetap terbuka
di antara anggota dan menaruh minat terhadap pendapat serta perasaan
anggota.
4. Tindakan Menentang
Menentang dianggap sebagai peran positif. Keterampilan yang diperlukan untuk
peran ini adalah kemampuan untuk secara langsung menangani anggota yang
membuat onar dengan tenang tapi tegas. Peran sebagai penentang dapat
mencakup kemampuan memberikan umpan balik yang jujur dan sesuai
menurut waktu yang tepat.
5. Menarik Diri
Peran ini dianggap negatif, karena berperilaku pasif atau acuh, melamun, tidak
menaruh perhatian pada pembicaraan.
6. Menghambat
Peran ini dikaitkan dengan mengalihkan pokok pembicaraan dalam diskusi,
menceritakan pengalaman pribadi yang berhubungan dengan persoalan yang
sedang dibahas, terlalu banyak membantah dalam satu persoalan, dan
menantang pendapat orang lain tanpa pertimbangan apa pun.
7. Mendominasi
Peran ini berperilaku negatif karena berbicara berlebihan, menyela orang lain,
mencari muka dengan mengritik dan menyalahkan orang lain.
8. Memikirkan Diri Sendiri
Peran ini terlalu menonjolkan kepentingan peribadi daripada kepentingan tim,
mencoba mempengaruhi orang lain supaya bersimpati dengan kemalangannya
serta menyesali situasinya.

Untuk menangani perilaku proses negatif anggota dalam tim, pemimpin atau anggota lain
harus mengambil tindakan cepat untuk mengekang perilaku-perilkau negatif itu, dengan
pendekatan pertemuan empat mata sebagai konseling pribadi. Apabila tidak berhasil

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 13


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

individu tersebut dihadapkan pada semua anggota tim dan mengambil keputusan
memecat sebagai anggota tim atau dipertahankan dengan berbagai syarat.

C. RANGKUMAN

Membangun sebuah tim yang solid memerlukan seorang leader sebagai kontrol
dan penyeimbang dalam sebuah tim. Tugas pemimpin tidaklah ringan, ia harus
memahami karakter timnya dan mampu berperan sebagai konsultan proses bagi
timnya, karena membangun tim tidak berjalan sesuai dengan garis lurus bergerak maju
dalam perkembangannya, tetapi mengalami pancaroba, sehingga peranan pemimpin
dalam mengelola sangat dibutuhkan. Tahapan perkembangan tim dimulai dari menata,
menstabilkan, berjuang untuk maju, mencapai keberhasilan dan berhenti atau memulai
lagi dengan misi baru. Oleh karenanya pemimpin tim harus memiliki kerangka kerja dan
berfikir secara lengkap/menyeluruh.
Pemimpin perlu lebih memahami tim dan karakteristik individu dari tiap
anggota serta mengatur tugas, karena ketika orang berkumpul untuk membentuk tim,
sejumlah dinamika terjadi berkesinambungan. Ada anggota yang sangat berorientasi
pada sasaran, sementara anggota lainnya sibuk membangun hubungan antarpribadi
para anggota. Seringkali anggota mempertanyakan berbagai masalah menyangkut diri
mereka seperti pengaruh, keahlian, manajemen konflik, pengambilan keputusan, dan
peran. Tindakan mempertanyakan hal-hal tersebut adalah bagian penting dari
perkembangan tim yang efektif. Selagi tim mengalami kemajuan, anggota tim
memantapkan diri ke dalam peran perorangan atas persutujuan bersama. Peranan itu
mencakup aspek tugas dan proses. Membangun suatu tim yang efektif tergantung
bagaimana hubungan dinamika tugas dan proses itu ditangani.

D. LATIHAN

1. Berikan alasan mengapa dalam membangun sebuah tim yang solid diperlukan
seorang pemimpin?
2. Langkah-langkah apa yang dilakukan seorang pemimpin pada saat memulai
membentuk suatu tim?
3. Sebutkan tahapan-tahapan dalam membangun tim yang efektif menurut Peter
Senge!
4. Peranan dari anggota tim mencakup aspek tugas dan proses. Sebutkan peran tugas-
tugas dari anggota tim!
5. Sebutkan pula peran proses anggota tim dalam membangun tim!

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 14


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat
memahami dan menerapkan pola pemikiran maupun
aplikasi teknis kerja sama dalam membangun sebuah tim
yang efektif.

A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR TIM YANG DINAMIS

Apabila berbicara tentang tim, maka ada


tim yang dapat mencapai suatu prestasi yang tinggi,
namun juga ada yang hanya bertahan beberapa hari
saja. Untuk itu diperlukan suatu usaha maksimal
akan mampu berperan sebagai tim yang dinamis.

Tim dinamis adalah tim yang memiliki


kinerja yang sangat tinggi, yang dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam tim
tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. Tim dinamis merupakan tim yang
penuh dengan rasa percaya diri, yang anggotanya menyadari kekuatan dan
kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Dalam buku Membangun Tim Yang Dinamis karya Richard Y. Chang, tim yang
dinamis memiliki unsur-unsur di bawah ini.

1. Jelas Visi dan Tujuannya


Visi adalah gambaran akan datang yang merupakan cita-cita, visi ini digambarkan
dalam bentuk misi. Suatu organisasi atau tim yang dinamis harus mampu
menjelaskan misi tersebut ke dalam tujuan-tujuan tim baik tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang. Tanpa memiliki tujuan yang jelas tim tidak akan
mengetahui ke arah yang hendak dituju. Tujuan dan sasaran ini harus dipahami
oleh seluruh anggota tim sebab hal ini akan meningkatkan komitmen di antara
mereka. Pemimpin yang dinamis harus mampu memastikan bahwa semua anggota
kelompok terlibat dalam perumusan tujuan tim.

2. Beroperasi Secara Kreatif


Dalam pelaksanaan kerja tim sangat kreatif dan dinamis dengan memperhitungkan
resiko yang ada dan selalu mencoba cara berbeda dalam melakukan sesuatu.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 15


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Mereka tidak takut menghadapi kegagalan-kegagalan dan selalu mencari-cari


peluang untuk mengimplementasikan teknik yang baru, mereka bersikap luwes
dan kreatif dalam memecahkan setiap permasalahan.

3. Fokus Pada Hasil


Tim yang dinamis mampu menghasilkan lampauan kemampuan jumlah individu
yang menjadi anggotanya. Para anggota tim secara terus menerus memenuhi
komitmen waktu, anggaran, produktivitas, dan mutu produktivitas optimal yang
merupakan tujuan bersama.

4. Memperjelas Peran dan Tanggungjawab


Peran dan tanggungjawab anggota tim jelas. Setiap anggota tim mengetahui
dengan jelas apa yang diharapkan dari
timnya dan mengetahui dengan
jelas peran temannya dalam tim.
Tim yang dinamis selalu
memperbaharui peran dan
tanggungjawab anggotanya sesuai
dengan perubahan tuntutan, sasaran,
dan teknologi.

5. Diorganisasikan Dengan Baik


Tim yang dinamis menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, menetapkan
prosedur serta kebijakan dengan jelas. Tim juga menginventarisir jenis
keterampilan yang dimiliki oleh para anggota timnya.

6. Dibangun di Atas Kekuatan Individu


Kompetensi individu sangat diperhatikan sehingga pimpinan tim memahami betul
kekuatan dan kelemahan anggota timnya. Oleh karena itu program pembinaan
sangat diharapkan. Pimpinan tim sangat memperhatikan pemberdayaan timnya
sehingga dalam proses pemberdayaan disesuaikan dengan kompetensi anggota
tim.

7. Saling Mendukung
Dalam tim yang dinamis kepemimpinan dibagi di antara para anggotanya, dalam
hal ini tidak ada pimpinan yang mutlak. Setiap anggota tim memiliki kesempatan
yang sama untuk menjadi pimpinan tim. Meskipun demikian peran supervisor
masih dianggap ada, dan dalam tim dinamis menghargai keunikan setiap individu.

8. Mengembangkan Sinergi Tim


Tim yang berkinerja tinggi memiliki anggota yang secara antusias dan sungguh-
sungguh bekerja secara bersama dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok
yang tinggi (bersinergi).

9. Menyelesaikan Ketidaksepakatan
Perbedaan persepsi dan ketidaksepakatan akan terjadi dalam setiap tim. Tim
dinamis menganggap bahwa konflik merupakan suatu wahana untuk hal-hal yang

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 16


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

lebih positif. Segala konflik akan diselesaikan dengan pendekatan secara terbuka
dengan teknik kolaborasi.

10. Berkomunikasi Secara Terbuka


Pembicaraannya secara asersi yakni bicara yang lugas, jujur tetapi tidak melukai
pihak lain. Masing-masing anggota kelompok saling memberi dan menerima saran
dari anggota kelompok yang lain, komunikasi dilakukan secara timbal balik dan
untuk kepentingan bersama.

11. Membuat Keputusan Secara Obyektif


Dalam pemecahan masalah menggunakan pendekatan yang mantap dan proaktif.
Keputusan dicapai melalui konsensus, setiap anggota kelompok bersedia dan
mendukung keputusan tersebut, anggota kelompok bebas mengutarakan
pendapat dan ide-idenya serta mendukung rencana yang telah ditetapkan.

12. Mengevaluasi Efektivitas Sendiri


Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk melihat
bagaimanakah pelaksanaan rencana selama ini. Penyempurnaan dilaksanakan
secara berkelanjutan dan manajemen proaktif. Apabila muncul masalah kinerja,
mereka bisa segera memecahkannya sebelum menjadi permasalahan yang serius.

Dalam rangka mewujudkan tim yang dinamis tidak semudah membalikkan


tangan kita, tetapi merupakan rangkaian perkembangan setahap demi setahap. Menurut
Richard Y. Chang tim yang dinamis membutuhkan perencanaan yang strategis,
pelaksanaan dan sistematis serta kinerja yang optimal, dengan beberapa tahapan.

1. Menetapkan Arah (Drive)


Dalam tahap ini tim harus menfokuskan pada misinya dan membuat garis besar
strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas, dan prosedur
kerja, serta peraturan bagi tim.

2. Bergerak (Strive)
Peran dan tanggungjawab anggota tim ditetapkan dengan jelas, beberapa kendala
akan dihadapi dengan penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota tim,
sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.

3. Mempercepat gerak (Thrive)


Fase ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktifitas secara maksimal, dalam
memecahkan masalah menggunakan umpan balik dan sesama anggota,
manajemen konflik, kerja sama dan pembuatan keputusan yang efektif.
Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang
tangguh.

4. Sampai (Arrive)
Dengan kerja sama tim yang kompak tim akan mencapai puncak dengan mengatasi
semua kendala yang pada akhirnya mencapai prestasi kerja yang luar biasa. Namun
apabila dalam fase ini belum mencapai puncak idealnya adalah meninjau kembali

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 17


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

tim dengan melakukan konsolidasi internal, sekaligus menelaah kembali sasaran-


sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.

B. MEMBANGUN KEBERSAMAAN TIM

Tahapan-tahapan dalam membangun tim yang dinamis akan


berjalan dengan seksama apabila para anggota tim mampu
membangun rasa kebersamaan secara efektif. Untuk
membangun kebersamaan dalam tim maka setiap anggota
kelompok harus mampu untuk menerima keragaman
anggota tim. Tim akan efektif apabila dibangun berdasarkan
kebersamaan, tidak memandang pangkat, suku dan
golongan, menunjukkan rasa saling percaya, saling
menghargai dan dilandasi oleh keterbukaan. Oleh karena itu tim harus memiliki
karakteristik yang berorientasi pada opini, berorientasi pada persamaan serta pada
tujuan.

Penjabaran karakteristik adalah seperti di bawah ini:

1. Orientasi Opini
a Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, akan mengarahkan pada
tindakan tidak mengutuk orang lain.
b Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan mengisyaratkan
agar orang lain memberi posisi istimewa pada gagasannya.
c Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan berorientasi pada
gagasan perorangan.
d Tidak hanya menfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat
orang lain.

2. Orientasi Persamaan
a Anggota tim yang berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai
suatu keunggulan, perbedaan yang dimiliki dapat dipakai untuk mengecek setiap
sisi, sudut, puncak, dan dasar suatu masalah.
b Mengandalkan pada semua anggota.
c Kepercayaan kepada anggota tim meningkatkan produktivitas.

3. Orientasi Tujuan
a Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok kecil kemungkinan
akan konflik disebabkan oleh keunikan masing-masing kelompok.
b Keseluruhan anggota tim berorientasi pada tujuan yang sama.
c Anggota tim mengakui bahwa masing-masing anggota tim memiliki tujuan, dan
kemungkinan tujuan tersebut bertentangan dengan tujuan tim.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 18


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

d Keunikan anggota kelompok yang muncul segera dapat diatasi, tidak dibiarkan
melahirkan masalah baru.

Dalam rangka membangun kerja sama tim perlu juga mengupayakan untuk
meningkatkan umpan balik sesama anggota tim, memiliki komitmen untuk
menyelesaikan konflik, kerja sama untuk meningkatkan kreativitas dan menangani dalam
pembuatan keputusan.

C. MEMBANGUN KEBANGGAAN TIM

Tim yang dinamis akan senantiasa mempertahankan prestasinya secara


maksimal. Oleh karena itu mempertahankan kinerja tim
sangat diharapkan. Ini berarti bahwa perlu ada suatu usaha
untuk memotivasi tim secara efektif agar mampu
membangun kebanggaan tim. Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam pemeliharaan tim agar anggota tim mampu
membangun kebanggaannya antara lain :

1. Memotivasi Anggota Tim Untuk Komitmen


Dalam memotivasi ini terlebih dahulu ditentukan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi orang tersebut termotivasi dengan baik. Tanpa mengetahui hal ini
proyek besarpun belum tentu merupakan faktor stimulus, dikarenakan setiap
individu memiliki motif yang berbeda-beda.

2. Memotivasi Anggota Tim Yang Tidak Termotivasi


Tidak setiap anggota tim memiliki motivasi yang sama, ada anggota yang produktif
ada pula yang enggan berpartisipasi secara aktif. Untuk itu diperlukan beberapa
strategi yang jitu, antara lain; mendapatkan nasehat dari mereka, menjadikan
mereka guru, melibatkan mereka dalam presentasi, dan mendelegasikan mereka
kepada proyek bintang.

3. Kunci utama lainnya adalah adanya komunikasi yang efektif, mendengarkan secara
aktif, mampu memotivasi anggota tim serta menyelesaikan konflik secara efektif.

D. RANGKUMAN

Tim dinamis adalah tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, yang dapat
memanfaatkan segala energi yang ada dalam tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu
yang bernilai. Tim dinamis merupakan tim yang penuh dengan rasa percaya diri, yang
anggotanya menyadari kekuatan dan kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan bersama.

Dalam buku Membangun Tim Yang Dinamis memiliki unsur-unsur: jelas visi dan
tujuannya, beroperasi secara kreatif, fokus pada hasil, memperjelas peran dan

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 19


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

tanggungjawab, diorganisasikan dengan baik, dibangun di atas kekuatan individu, saling


mendukung, mengembangkan sinergi tim, menyelesaikan ketidaksepakatan,
berkomunikasi secara terbuka, membuat keputusan secara obyektif, mengevaluasi
efektivitas sendiri,

Tahapan-tahapan dalam membangun tim yang dinamis akan berjalan dengan


seksama apabila para anggota tim mampu membangun rasa kebersamaan secara efektif.
Untuk membangun kebersamaan dalam tim maka setiap anggota kelompok harus
mampu untuk menerima keragaman
anggota tim. Tim akan efektif apabila
dibangun berdasarkan
kebersamaan, tidak memandang pangkat,
suku dan golongan, menunjukkan rasa
saling percaya, saling menghargai dan
dilandasi oleh keterbukaan. Oleh
karena itu tim harus memiliki karakteristik
yang berorientasi pada opini, berorientasi pada persamaan serta pada tujuan.

E. LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan tim yang dinamis?


2. Dalam membangun tim yang dinamis membutuhkan perencanaan yang strategis,
pelaksanaan dan sistematis serta kinerja yang optimal, dengan beberapa tahapan,
sebutkan tahapan-tahapan tersebut!
3. Sebutkan lima peran dalam tim yang berhasil!
4. Apa yang dimaksud dengan sinergi?
5. Sebutkan faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemeliharaan tim agar anggota tim
mampu membangun kebanggaannya!

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 20


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran diharapkan para peserta
Diklat dapat mempraktekkan pemecahan masalah secara
win win solution.

A. PENGERTIAN DAN RESPON TERHADAP KONFLIK

1. Kata konflik menimbulkan konotasi yang tidak


mengenakkan, reaksi kita pada umunmya adalah negatif.
Konflik sering dihubungkan dengan kekerasan, krisis,
perkelahian, perang, kalah, menang, kehilangan kendali,
dan lain sebagainya.

2. Konflik selalu melibatkan 2 (dua) orang atau lebih (perorangan/kelompok) yang


terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan
dihalang-halangi (Modul Leadership Laboratory, LAN). Dalam How To Manage
Conflict karya Hanmer & Hogan, mengatakan bahwa konflik adalah segala macam
bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antarindividu, antara individu
dengan kelompok, maupun kelompok yang bersifat antagonis.

3. Konflik terkait dengan persepsi pihak yang bersangkutan, yang merasa


kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi, terlepas dari atau
tidak ada halangan tersebut. Jika konflik ini dibiarkan maka akan menghancurkan
kemajuan tim, namun juga dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang
mantap bila dikelola dengan baik. Hasil dari suatu konflik tergantung pada
bagaimana pengelolaannya, sehingga perlu mengenali konflik secara dini.

Isyarat adanya konflik antara lain


1. Anggota kelompok memberikan komentar dan saran dengan penuh emosi.
2. Anggota tim menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut
diselesaikan.
3. Anggota tim saling menuduh bahwa mereka tidak memahami masalah yang
sebenarnya.
4. Anggota tim selalu beroperasi dan menolak untuk berkompromi.
5. Anggota tim saling menyerang secara langsung pada pribadinya.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 21


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Konflik akan bertambah merebak apabila


1. Tindakan Bermusuhan
a. Anggota tim memasuki permainan menang kalah
b. Lebih mengutamakan kemenangan pribadi dari pada memecahkan masalah
2. Memegang Posisi dengan Kuat
Anggota tim tidak melihat perlunya mencapai tujuan yang menguntungkan,
mereka memegang teguh posisinya, mempersempit komunikasi dan membatasi
keterlibatannya satu sama lain
3. Keterlibatan Emosional
Anggota tim mempertahankan posisinya secara emosional.

Cara merespon konflik:


1. konfrontasi agresif;
2. melakukan manufer negatif;
3. penundaan terus menerus;
4. bertempur secara pasif.

Ada pula anggota tim merespon dari segi positif. Apabila hal ini yang terjadi
maka pemecahan konflik mengarah ke hal yang positif, radar untuk respon tersebut
adalah mengarahkan energi secara sehat dan langsung untuk memecahkan masalah atau
tidak ada reaksi secara emosional, melakukan upaya yang menanggapinya dengan cara
rasional. Respon yang tepat ini akan memperkuat tim kerja dan melancarkan jalan untuk
mengatasi konflik.

Menurut Bolton dalam bukunya Manajemen Konflik, sumber-sumber konflik antara lain:
1. menghalangi pencapaian sasaran perorangan;
2. kehilangan status;
3. kehilangan otonomi atau kekuasaan;
4. kehilangan sumber-sumber;
5. merasa diperlukan tidak adil;
6. mengancam nilai dan norma;
7. perbedaan persepsi dan lain sebagainya.

B. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK

1. Mengakui Adanya Konflik


Langkah ini merupakan langkah awal untuk penyelesaian konflik,
tanpa diakui adanya konflik maka masalah tidak akan
terpecahkan. Tim yang dinamis akan membahas konflik secara
dini sehingga tidak merupakan penghalang bagi keberhasilan
suatu tim yang dinamis, kearifan dari semua pihak sangat

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 22


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

diperlukan.

2. Mengidentifikasi Konflik Secara Sebenarnya


Langkah ini dalam kegiatan penelitian sering disebut dengan identifikasi masalah.
Kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan keahlian khusus. Konflik dapat
muncul dari akar masalah, tetapi juga karena masalah emosi, perlu memilah antara
masalah inti dengan emosi. Masalah inti
adalah masalah yang mendasari suatu
konflik, misalkan ketidaksepakatan
adanya tugas, sedangkan isu
emosional merupakan masalah yang akan
memperumit masalah tersebut, sehingga
apabila terjadi hal yang demikian disarankan
agar masalah inti diselesaikan terlebih
dahulu.

3. Dengar Semua Pendapat


Lakukan kegiatan sumbang saran dengan melibatkan mereka yang terlibat konflik
guna mengungkapkan pendapatnya, hindarilah pendapat benar dan salah. Bahas
juga mengenai dampak konflik terhadap tim serta kinerja tim. Fokus pembicaraan
pada fakta dan perilaku bukan pada perasaan atau unsur pribadi. Hindari mencari-
cari kesalahan orang lain, tetapi temukan mana yang terbaik jika dipandang dari
sisi positif.

4. Bersama Mencari Cara Penyelesaian Konflik


Dalam kegiatan ini diskusi terbuka sangat diharapkan karena dengan diskusi
terbuka bisa memperluas informasi dan alternatif serta bisa mengarahkan pada
rasa percaya dan hubungan yang sehat diantara yang terlibat. Dalam tim yang
efektif tidak seluruh anggota kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang
utama adalah mampu bekerja sama secara efektif.

5. Mendapatkan Kesepakatan Dan Tanggung Jawab Untuk Menemukan Solusi


Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal, oleh karena itu doronglah anggota
tim untuk bekerja sama memecahkan masalah secara terbuka dan kekeluargaan.
Berusaha seluruh anggota tim menyenangi solusi yang dihasilkan. Salah satu cara
yang disarankan agar orang lain mau menerima saran yang diajukan adalah
memposisikan dirinya pada peran orang lain, masing-masing anggota tim
mempresentasikan pandangan orang lain.

6. Menjadwal Sesi tindak Lanjut Untuk Mengkaji Solusi


Pemberian tanggungjawab untuk melaksanakan komitmen sangat dihargai oleh
anggota tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat
keefektifan resolusi yang telah diberikan.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 23


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

C. GAYA TANGGAPAN KONFLIK

1. Menghindar
Ciri Perilaku:
a. Tidak mau berkonfrontasi;
b. Mengabaikan atau melewatkan pokok permasalahan;
c. Menyangkal bahwa hal tersebut merupakan masalah.
Alasan Penyesuaian:
a. Perbedaan yang ada terlalu kecil atau terlalu besar untuk diselesaikan;
b. Usaha penyelesaian mungkin mengakibatkan rusaknya hubungan atau
menciptakan masalah yang lebih kompleks.

2. Mengakomodasi
Ciri Perilaku:
a. Bersikap menyetujui;
b. Tidak agresif, kooperatif bahkan dengan mengorbankan keinginan pribadi.
Alasan Penyesuaian:
Tidak sepadan resiko yang merusak hubungan dan menimbulkan ketidakselarasan
secara keseluruhan.

3. Menang/Kalah (kompetisi)
Ciri Perilaku:
a. Konfrontatif, menuntut dan agresif;
b. Harus menang dengan cara apapun.
Alasan Penyesuaian:
a. Yang kuat menang, harus membuktikan superioritas;
b. Paling benar secara etis dan profesi.

4. Kompromi
Ciri Perilaku:
a. Mementingkan pencapaian sasaran utama semua pihak;
b. Memelihara hubungan baik;
c. Agresif namun kooperatif.
Alasan Penyesuaian:
a. Tidak ada ide perorangan yang sempurna;
b. Seharusnya ada lebih dari satu cara yang baik dalam melakukan sesuatu;
c. Harus berkorban untuk dapat menerima.

5. Penyelesaian Masalah
Ciri Perilaku:
a. Kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting;
b. Penghargaan yang tinggi terhadap sikap saling mendukung;
c. Tegas dan kooperatif.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 24


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Alasan Penyesuaian:
a. Ketika pihak-pihak yang terlibat mau membicarakan secara terbuka pokok
permasalahan;
b. Solusi saling menguntungkan dapat ditemukan tanpa satu pihakpun dirugikan.

Konflik yang mengemuka tidak bisa dihindari karena


1. perbedaan kebutuhan, tujuan dan nilai-nilai;
2. perbedaan cara pandang terhadap motif, ujaran, tindakan, dan situasi;
3. perbedaan harapan terhadap hasil suka versus tidak suka;
4. enggan untuk bekerja sama dalam membahas permasalahan, kolaborasi atau
tanggung jawab.

D. KAPAN MENGGUNAKAN LIMA STRATEGI KONFLIK

Di bawah ini adalah situasi yang sesuai untuk


menggunakan strategi konflik (Jerry Spiegel CT, 1997).

Pendekatan No. Situasi Yang Sesuai


Pemecahan Konflik
Menang/Kalah 1. Apabila tindakan cepat dan tepat diperlukan.
(kompetesi) 2. Apabila persoalannya penting dan tindakan yang tidak
disukai umum terpaksa dilakukan.
3. Apabila persoalannya sangat penting bagi kesejahteraan
organisasi dan Anda tahu bahwa Anda benar
4. Menentang orang-orang yang mengambil keuntungan
dengan sikap tidak mau bekerja sama.
5. Apabila pilihan lainnya mustahil dilaksanakan.
Penyelesaian Masalah 1. Apabila Anda ingin memperoleh pemecahan masalah yang
(Kolaborasi) menyeluruh dan dua kepentingan terlalu penting untuk
dikompromikan.
2. Apabila tujuan Anda adalah belajar.
3. Apabila Anda ingin memadukan pendapat banyak orang yang
pendapatnya beragam.
4. Apabila anda ingin memperoleh komitmen dengan
menggabungkan semua kepentingan menjadi keputusan
kosensus.
5. Apabila anda ingin membereskan perasaan yang terganggu
oleh satu hubungan.
Menghindar 1. Apabila persoalannya remeh atau ada persoalan penting
yang mendesak.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 25


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

2. Apabila anda melihat tidak ada peluang untuk memuaskan


minat utama anda.
3. Apabila anda harus memberikan kesempatan kepada orang
lain agar tenang dan memperoleh kembali pandangan
mereka.
4. Apabila anda menginginkan lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan informasi.
5. Apabila orang lain mampu lebih efektif menyelesaikan
konflik.
Penyesuaian Diri 1. Apabila anda menyadari bahwa anda melakukan kesalahan
(Mengakomodasi) 2. Apabila anda hendak menunjukkan pemikiran yang masuk
akal
3. Apabila persoalan yang ada lebih penting bagi orang lain
daripada bagi diri anda sendiri.
4. Apaila anda hendak membangun dukungan sosial yang kelak
bermanfaat.
5. Apabila anda ingin memperkecil kerugian yang anda derita
6. Apabila anda ingin mendukung bawahan untuk berkembang
dengan mendorong mereka belajar dari kesalahan sendiri.
Kompromi 1. Apabila sasaran penting, tetapi usaha untuk mencapainya
akan menimbulkan gangguan.
2. Apabila pesaing-pesaing dengan kekuatan sepadan meraih
tujuan yang sama dengan cara berbeda.
3. Apabila anda ingin meraih penyelesaian sementara bagi
persoalan rumit
4. Apabila anda ingin mendapatkan pemecahan masalah secara
bijaksana di bawah tekanan waktu.
5. Sebagai pendukung apabila kolaborasi atau kompetisi tidak
sia-sia.

E. RANGKUMAN

Konflik selalu melibatkan 2 (dua) orang atau lebih (perorangan/kelompok) yang terjadi
apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-
halangi. Isyarat adanya konflik antara lain : anggota kelompok memberikan komentar
dan saran dengan penuh emosi, anggota tim menyerang gagasan orang lain sebelum
gagasan tersebut diselesaikan, anggota tim saling menuduh bahwa mereka tidak
memahami masalah yang sebenarnya, anggota tim selalu beroperasi dan menolak untuk
berkompromi, anggota tim saling menyerang secara langsung pada pribadinya.
Cara merespon konflik : konfrontasi agresif, melakukan manufer negative, penundaan
terus menerus, bertempur secara pasif. Adapun langkah-langkah menyelesaikan konflik
adalah sebagai berikut: mengakui adanya konflik, mengidentifikasi konflik secara

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 26


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

sebenarnya, dengar semua pendapat, bersama mencari cara penyelesaian konflik,


mendapatkan kesepakatan dan tanggung jawab untuk menemukan solusi, menjadwal
sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.

F. LATIHAN

1. Sebutkan pengertian konflik menurut Hanmer & Hogan!


2. Sebutkan sumber-sumber konflik menurut Bolton!
3. Sebutkan beberapa gaya tanggapan terhadap konflik!
4. Situasi seperti apa yang sesuai dengan strategi konflik yang menggunakan gaya
tanggap Menang/kalah (kompetisi)?
5. Situasi seperti apa yang sesuai dengan strategi konflik yang menggunakan gaya
tanggap menghindar?

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 27


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat
menuangkan seluruh kemampuan pemikiran guna
mengambil keputusan terbaik dari berbagai alternatif
pada saat bekerja dalam tim.

A. PENGERTIAN

1. Keputusan
Suatu arah dari tindakan yang dipilih dari sejumlah
kemungkinan untuk mencapai suatu sasaran yang
direncanakan.

2. Pengambilan Keputusan
Suatu proses dari pengamatan dan pengenalan masalah, melakukan analisis
terhadap masalah tersebut dan kemudian memilih suatu tindakan dari beberapa
alternatif, menilai alternatif, pemilihan alternatif yang terbaik untuk mewujudkan
suatu sasaran yang telah ditetapkan.

3. Pemecahan Masalah
Suatu proses pengamatan dan pengenalan serta usaha mengurangi perbedaan
antara situasi yang sekarang ada dengan situasi yang diharapkan.

a Identifikasi Masalah
Mengenali atau mengidentifikasi masalah yang sebenarnya, menyingkirkan
cara tebak-tebakan dalam pengambilan keputusan.

b Cara mengidentifikasi masalah


1) Kumpulkan data awal
Visi tim tentang tujuan, standar, atau sasaran tim menjadi ukuran yang
digunakan untuk membandingkan kondisi yang sekarang dan
kemungkinan (alternatif) tindakan.
2) Rumuskan pernyataan awal
Setelah dipisahkan dengan jelas apa yang seharusnya dengan apa yang
ada, kemudian dirumuskan sebuah pernyataan awal mengenai masalah
tersebut sebagai hubungan diantara apa yang seharusnya dan apa yang
riil ada.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 28


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

3) Kumpulkan data tambahan


Mengenal lebih lanjut hal dan situasi yang tidak cocok dengan apa yang
dikehendaki.
4) Identifikasi faktor-faktor pendukung
5) Membuat pernyataan akhir mengenai masalahnya

c Jenis Permasalahan
1) Permasalahan sederhana
a) Permasalahannya kecil
b) Berdiri sendiri
c) Tidak ada/kurang keterkaitannya dengan permasalahan lain
d) Konsekuensi kecil
e) Pemecahan tidak memerlukan pemikiran yang mendalam
2) Permasalahan rumit
a) Permasalahannya besar
b) Tidak berdiri sendiri
c) Berkaitan dengan masalah lain
d) Mengandung konsekuensi besar
e) Pemecahan masalah memerlukan pemikiran mendalam

B. PROSES PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN YANG RASIONAL

1. Selidiki situasinya
a Tentukan masalah
b Merumuskan sasaran keputusan
c Diagnosis sebab-sebab

2. Mengembangkan alternatif-alternatif pemecahan


a Mencari beberapa alternatif pemecahan
b Jangan menilai terlebih dahulu

3. Nilai masing-masing alternatif dan pilih yang terbaik


a Nilai masing-masing alternatif
b Pilih alternatif terbaik berupa keputusan

4. Melaksanakan dan memonitor


a Merencanakan pelaksanaan keputusan
b Melaksanakan segera
c Memonitor pelaksanaan

C. TIPE-TIPE KEPUTUSAN

1. Keputusan Terprogram

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 29


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

a Keputusan yang selalu diulang kembali (misalnya keputusan mengenai


pengangkatan dan penetapan gaji pegawai)
b Pengambilan keputusan bagi putusan terprogram berpedoman pada
peraturan, ketentuan dan kebijaksanaan yang ada

2. Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur)


Keputusan yang diambil untuk menghadapi situasi yang rumit atau baru, misalnya
keputusan mengenai pembentukan kantor yang baru

Perbandingan :

Terprogram Variabel Tidak Terprogram

Sederhana, rutin Jenis pekerjaan Kompleks, kreatif

Menggantungkan kepada Ketergantungan pada Tidak ada pedoman dari


keputusan yang lalu kebijakan organisasi keputusan yang lalu

Manajer tingkat bawah Pembuat keputusan Manajer tingkat atas

D. BEBERAPA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Plop (Kurangnya Tanggapan)


a Seseorang mengambil keputusan sementara anggota yang lain diam (tidak
punya pendapat).
b Seseorang melemparkan gagasan, sebelum gagasan tersebut tuntas
ditanggapi orang lain, kemudian melemparkan gagasan lain.
c Tim akhirnya mengambil keputusan.
d Adanya ketidakpuasan pada umumnya anggota kelompok, terutama
anggota-anggota kelompok yang mengajukan gagasan tetapi kemudian
tidak/kurang ditanggapi.

2. Self Authorization
Seseorang mengambil keputusan dan langsung bertindak tanpa menunggu
persetujuan terlebih dahulu.

3. Baiting
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara menekan anggota lainnya (misalkan
pernyataan setuju atau tidak? siapa yang tidak setuju?).

4. Authority Rule (Aturan Otoritas)


a Keputusan dilakukan oleh penguasa.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 30


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

b Ada beberapa gagasan muncul dalam tim, kemudian pimpinan tim dengan
menggunakan otoritasnya mengambil keputusan.
c Metode ini menghemat waktu, tetapi ada kecenderungan tidak mendapat
dukungan dalam pelaksanaannya dari para anggota tim, jika pimpinan tidak
menjadi pendengar yang baik dan mampu mengumpulkan informasi yang
benar sebagai dasar pengambilan keputusan.

5. Majority Rule
Keputusan diambil dengan suara terbanyak

6. Unanimous Consent
Keputusan diambil dengan cara rahasia

7. Minority
a. Dua orang atau lebih bersekutu untuk mengambil keputusan, atau
seseorang mengambil keputusan yang lain mendukung (Hands Clasp).
b. Ungkapan yang digunakan Ada yang tidak setuju dengan gagasan ini ? Jika
tidak ada yang tidak setuju, berarti Anda semua menerima.

8. Berdasarkan Konsensus
a Setiap gagasan berikut reasoning-nya saling ditukarkan dengan gagasan
lainnya dalam suatu pembahasan yang memperhatikan kriteria logis dan
realistis, kemudian diambil keputusan yang paling memenuhi kriteria
dimaksud.
b Prosesnya memakan waktu lama, tetapi jika telah terdapat kesepakatan
para anggota akan mendukung pelaksanaannya.
c Konflik dianggap sebagai hal yang wajar, konflik bukan untuk dihindari tetapi
untuk diatasi.

9. Berdasarkan Persetujuan Tanpa Nama


Keputusan diambil dengan suara/pendapat mayoritas, tetapi masing-masing
anggota tidak saling tahu tentang persetujuan yang diberikan karena dalam
metode ini nama orang yang memberikan suara/pendapat dirahasiakan.

E. SARAN-SARAN PRAKTIS PMPK

1. Apakah masalah dapat dipecahkan? karena tidak semua masalah dapat dipecahkan
2. Tuliskan masalahnya
3. Definisikan masalah secara positif
4. Apakah anda melupakan sesuatu? jaga jangan sampai ada yang terlupakan
5. Cari informasi tambahan
6. Gali lebih dari satu alternatif
7. Terima gagasan baru dengan tangan terbuka
8. Apakah dimungkinkan perubahan pada keputusan yang telah diambil?
kesempatan untuk mengubah atau memperbaiki keputusan masih dimungkinkan.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 31


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

F. KEUNTUNGAN PENCAPAIAN KONSENSUS KELOMPOK

1. Informasi untuk bahan masukan lebih banyak, sehingga keputusan akan lebih baik
2. Situasi dan masalah dilihat dari berbagai sudut pengetahuan dan pengalaman
setiap individu yang mempunyai berbagai keahlian
3. Diperolehnya suatu pengertian yang mendalam pada
saat mengambil tindakan dari berbagai alternatif
dengan pertimbangan rasional
4. Hasil akhir keputusan merupakan hasil bersama
5. Dapat dijadikan sebagai tempat pelatihan bagi anggota kelompok yang belum
berpengalaman.

G. RANGKUMAN

Keputusan suatu arah dari tindakan yang dipilih dari sejumlah kemungkinan untuk
mencapai suatu sasaran yang direncanakan, adapun pengambilan keputusan suatu
proses dari pengamatan dan pengenalan masalah, melakukan analisis terhadap masalah
tersebut dan kemudian memilih suatu tindakan dari beberapa alternatif, menilai
alternatif, pemilihan alternatif yang terbaik untuk mewujudkan suatu sasaran yang telah
ditetapkan, sedangkan pemecahan masalah Suatu proses pengamatan dan pengenalan
serta usaha mengurangi perbedaan antara situasi yang sekarang ada dengan situasi yang
diharapkan.

Adapun tipe-tipe keputusan adalah terdiri dari Keputusan Terprogram yaitu Keputusan
yang selalu diulang kembali (misalnya keputusan mengenai pengangkatan dan
penetapan gaji pegawai)

Serta Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur) yaitu keputusan yang diambil
untuk menghadapi situasi yang rumit atau baru, misalnya keputusan mengenai
pembentukan kantor yang baru

Beberapa cara pengambilan keputusan, yaitu : Plop (kurangnya tanggapan), Self


Authorization, Baiting, Authority Rule (Aturan Otoritas), Majority Rule, Unanimous
Consent, Minority, Berdasarkan Konsensus, Berdasarkan Persetujuan Tanpa Nama.

H. LATIHAN

1. Sebutkan cara-cara mengidentifikasi masalah!


2. Sebutkan cara-cara pengambilan keputusan!
3. Apa yang disebut dengan keputusan?
4. Sebutkan saran-saran praktis dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan!
5. Sebutkan keuntungan-keuntungan dalam mencapai konsensus!

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 32


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

A. ICE BREAKING

SIMULASI 1: Kumpul Sapi

1. Peralatan
Tidak ada
2. Peserta
25 - 30 Orang
3. Waktu
Antara 10-15 menit
4. Tujuan
Melatih kepekaan untuk membentuk suatu tim berdasarkan kesamaan yang
dimiliki oleh para anggotanya.
5. Cara Bermain
a. Fasilitator menyiapkan kertas undian sebanyak jumlah peserta. Peserta dibagi
dalam 3 kelompok.
b. Setiap peserta mengambil kertas undian yang didalamnya tertulis satu jenis
suara sapi. Terdapat 3 jenis suara sapi, yaitu: ngaaaa, ngoooo, nguuuu.
c. Peserta tidak boleh memperlihatkan isi kertas kepada peserta lain.
d. Selanjutnya para peserta mencari kelompoknya berdasarkan suara sapi.
e. Akhirnya akan terbentuk 3 kelompok berdasarkan jenis suara sapi.

6. Evaluasi
a. Apa kesulitan yang dialami oleh setiap peserta?
b. Bagaimana cara memerankan sapi dengan bunyi yang khas dengan baik?
c. Tim seperti apa yang cepat terbentuk?
d. Fasilitator dapat membahas mengapa ada peserta yang menunggu dan ada
aktif bergerak mencari kelompoknya
e. Bagaimana mendapatkan anggota tim dengan memahami ciri khas yang
sejenis?
f. Tim yang baik yang mempunyai rasa kebersamaan dan kepekaan.

Sumber : Adi SumarnoTeam, Building Andi Offset, 2006)

SIMULASI 2: Tarzan & Jane


1. Peralatan
Tidak ada

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 33


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

2. Peserta
20 - 30 Orang
3. Waktu
Antara 10-15 menit
4. Tujuan
a. Membangun konsensus.
b. Membangun strategi.
c. Memahami bahwa kekurangan anggota tim (terlalu gemuk atau terlalu kecil)
bukan kendala untuk kinerja tim.
5. Cara Bermain
a. Setiap tim akan mengekspresikan masing-masing 3 karakter yang akan dipilih.
o Karakter 1 : Tarzan dengan suara auooo sambil tangan meninju keudara
o Karakter 2 : Jane dengan suara heyyy sambil tangan memegang pipi
o Karakter 3 : Harimau dengan suara aummm sambil tangan mencakar
udara
o Tarzan menang lawan Harimau
o Harimau menang lawan Jane
o Jane menang lawan Tarzan

b. Tim diberi waktu 2 menit untuk memilih urutan karakter, apakah tarzan, jane,
harimau atau jane, tarzan, harimau, atau tarzan, harimau, jane. (tidak boleh
memilih satu pelaku untuk 3 karakter)
c. Kemudian masing-masing tim berbaris sejajar (bersaf) saling membelakangi
dengan jarak 3 langkah.
d. Instruktur akan memberi aba-aba.
o satu masing-masing setiap anggota tim undur kebelakang.
o dua semua anggota masing-masing tim membalik badan dan
mengekspresikan karakter yang sudah dipilih.
e. Selanjutnya kembali ke posisi semula dan mainkan karakter berikutnya.
f. Peserta pemenang ditentukan berdasarkan hasil.

6. Evaluasi
a. Apakah semua anggota tim memberikan kontribusi dalam permainan
b. Apakah telah terjadi ice breaking pada kedua tim.

SIMULASI 3 : The Numbers Game

1. Tujuan :
a. Bagaimana Tim belajar dari pengalaman
b. Kemampuan tim mengevaluasi dari pengalaman sebelumnya
c. Sinergi tim dalam mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya

2. Waktu : 15- 30 Menit

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 34


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

3. Jumlah : 57 Anggota
4. Bahan : masing-masing kelompok 2 buah copy The Numbers Game dan
satu pena
5. Cara Bermain :
a. Ini adalah suatu kenyataan, bahwa: dengan merberikan tambahan beberapa
instruksi, hasil yang dicapai akan meningkat secara signifikan.
b. Membagi peserta dalam 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-7 orang
(tergantung jumlah peserta dalam kelas).
c. Instuktur membagikan masing-masing kelompok 2 lembar copyan The Number
Game.
d. Tim dalam kelompok akan melakukan permainan ini sebanyak dua kali.
e. Yang pertama, masing-masing tim memilih satu orang mewakili tim untuk
menjalankan game.
f. Tim akan diberi instruksi seadanya, yaitu: hubungkan angka-angka 160 tanpa
mengangkat pena dari kertas dengan waktu 60 detik. Hubungkan sebanyak
mungkin angka-angka tersebut awalilah dari angka 1, kemudian 2, dan
seterusnya.
g. Sebaiknya instruktur memakai stopwatch yang ada di HP.
h. Permainan kedua dilakukan seperti cara pertama (namun dilakukan pada lembar
yang baru ) Sebelum dimulai berikan waktu selama 5 menit untuk tim menemukan
strategi agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
i. Tim yang terbanyak menghubungkan angka adalah tim pemenang.

6. Evaluasi :
a. Apakah ada perbaikan prestasi antara game pertama dan yang kedua?
b. Apa strategi peserta menemukan solusinya?
c. Di mana hambatan-hambatan dalam menemukan solusi?
d. Apakah ada seorang pemimpin dalam proses tersebut?
e. Strategi yang manakah yang terbaik?

Jangan putus asa jika tidak berhasil meningkatkan perolehan anda. Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan meningkatnya perolehan pada permainan yang
kedua. Pelajaran yang bisa diambil dari permainan yang beda, dan secara fisik
merasakan sesuatu yang lain karena keberhasilan ini.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 35


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Sumber:
Adapted from The Numbers Game Jhon W. Newstrom and Edward E. Scannell, Games
Trainers Play, McGraw-Hill, Inc., New York, 1980.

B. MEMBANGUN TIM

SIMULASI 4: Potongan Kertas

1. Peralatan :
a. Kertas/karton satu warna
b. Gunting/cutter
c. Penggaris, amplop surat
2. Peserta : Lima orang per kelompok
3. Waktu : 30 menit
4. Tujuan :
a. Melatih komunikasi
b. Melatih kerja sama
c. Melatih kepercayaan
d. Melatih rela berkorban
e. Melatih peka terhadap sesuatu

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 36


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

5. Cara Bermain :
a. Fasilitator membuat pola segitiga, sesuai dengan jumlah peserta dikali jumlah
kelompoknya, kemudian segitiga tersebut dipotong menjadi lima bagian
(kongruen).
b. Potongan segitiga tersebut dipisahkan menjadi lima bagian dan dimasukkan ke
dalam amplop.
c. Segitiga yang sudah dibagi secara terpisah dimasukkan ke dalam amplop dengan
potong segitiga yang tidak utuh. (satu amplop ada lima potong segitiganya yang
tidak utuh)
d. Amplop yang berisi isi potong segitiga yang tidak utuh tadi dibagikan ke setiap
kelompok.
e. Tugas peserta adalah membuat pola segitiga utuh dengan cara saling menukar
dengan kelompok yang lain dengan syarat TIDAK BOLEH
BERBICARA/MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH.
f. Posisi peserta membentuk segiempat berhadapan. Simulasi ini dilaksanakan di
atas meja.
g. Waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut dibatasi hanya 15 menit.
6. Evaluasi :
a. Apa hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses tadi?
b. Apakah ada yang melanggar aturan? Emosi tidak sabar
c. Bagaimana bentuk kerja sama dalam game ini?
d. Apa anda menjadi frustasi?
e. Pada saat seseorang memegang bagian kunci tapi dia tidak tahu pemecahannya:
Bagaimana perasaan Anda? Bagaimana perasaan orang lain menurut anda? Dan
bagaimana perasaannya?

SIMULASI 5: Bangunan Tertinggi

1. Peralatan : Kotak Korek Api dan beserta isinya


2. Peserta : Lima orang per kelompok
3. Waktu : 45 menit
4. Tujuan :
a. Melatih kerja sama
b. Melatih strategi
c. Melatih komunikasi
d. Melatih pendelegasian pemimpin
5. Cara pelaksanaan
a. Peserta dibagi dalam kelompok berjumlah 5-10 orang
b. Tiap kelompok dibagikan masing-masing Satu Kotak Korek Api
c. Tugas tiap kelompok adalah membuat bangunan setinggi-tingginya dari batang
korek api yang telah dibagikan, tanpa menyisakan satu batang pun. Bangunan
tersebut diletakkan dilantai.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 37


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

d. Waktu dibatasi maksimum 30 menit dan bangunan yang menjadi pemenang


adalah yang bisa bertahan tidak jatuh selama 1 menit tanpa dipegangi.
6. Evaluasi
a. Pastikan tiap kelompok memiliki pemimpin
b. Observasi/amati tiap kelompok, apakah pekerjaan tersebut dilakukan oleh satu
dua orang saja.
c. Apakah ada upaya perencanaan dan pembagian tugas?
d. Apakah ada anggota kelompok yang tidak terlibat sama sekali atau menjadi
penonton saja?
Sumber : Internews Advanced Election Seminar

SIMULASI 6: Gembala Canggih

1. Peralatan : Pluit/Semprit
2. Peserta : 7-12 orang per kelompok
3. Waktu : 15 menit
4. Tujuan :
Mendemonstrasikan kerja sama dalam suatu kelompok, melatih kepekaan antara
pemimpin dan orang yang dipimpin, serta mengatur strategi untuk menyelesaikan
suatu masalah.

5. Cara pelaksanaan
a. Peserta dibagi dalam kelompok berjumlah 7-10 orang
b. Tiap kelompok dibagikan masing-masing Satu peluit
c. Dalam satu kelompok, ada satu orang ditunjuk sebagai gembala dan sisanya
bertindak sebagai sapi.
d. Gembala akan memegang peluit, sedangkan yang bertindak sebagai sapi akan
ditutup matanya dengan kain penutup.
e. Dianggap ruang kelas sebagai area ranch. Para sapi berdiri di sudut ruang kelas.
Sapi ini akan digiring keluar kelas satu persatu oleh gembala dengan bahasa
isyarat dengan alat peluit:
- Prit, Prit = maju
- Prit, Priiiit = ke kiri
- Priiiit, prit = ke kanan
- Priiiiit = mundur
- Prit = Stop
f. Ketika tim yang bermain diganti dengan tim yang baru, lokasi start diubah.
g. Tim yang tercepat keluar dari kelas adalah pemenangnya

6. Evaluasi
a. Siapa yang seharusnya bertindak sebagai gembala?
b. Bagaimana cara terbaik untuk memberikan aba-aba ke masing-masing sapi?

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 38


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

c. Strategi apa yang perlu diambil agar bisa mengeluarkan sapi dengan cepat dari
dalam ranch?
d. Apa peran sapi supaya bisa mendukung percepatan mereka keuar dari ranch?
e. Membahas dari fungsi-fungsi manajemen dan peran pemimpin
Sumber : Adi SumarnoTeam, Building Andi Offset, 2006)

SIMULASI 7: Jadwal Pengajar

1. Peralatan : 6 Potongan Kertas yang berisi beberapa pernyataan


2. Peserta : 6 orang per kelompok
3. Waktu : 15 menit
4. Tujuan :
a. Melatih kerja sama
b. Melatih komunikasi
c. Melatih kemampuan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
d. Melatih pendelegasian pemimpin
5. Cara Bermain
a. Peserta dibagi dalam kelompok berjumlah 6 orang
b. Tiap kelompok dibagikan satu amplop yang berisi (6 potongan kertas).
c. 6 potongan kertas tersebut didistribusikan kepada masing-masing anggota
d. Tugas tiap kelompok adalah menyusun daftar pengajar sesuai dengan isi cerita
yang terdapat pada satu set (6 potongan kertas) tersebut.
e. Tim yang telah selesai menyusun jadwal memberi aba-aba dengan menepuk
tangan.
f. Waktu dibatasi maksimum 15 menit dan hasil terbaik adalah yang paling
tercepat menyusun jadwal pengajar dengan tepat.
6. Evaluasi
a. Bagaimana tim menerapkan strategi dalam mengungkapkan kasus ini?
b. Pastikan apakah tiap kelompok memiliki fokus pada pemimpin!
c. Observasi/amati tiap kelompok, apakah pekerjaan tersebut dilakukan oleh satu
dua orang saja?
d. Apakah ada upaya perencanaan dan pembagian tugas?
e. Apakah ada anggota kelompok yang tidak terlibat sama sekali atau menjadi
penonton saja?
7. Bahan

Setiap anggota tim mempunyai seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan ini. Bagaimana susunan jadwal pengajar di R.703 selama 4 periode
pertama.

Hanya ada satu susunan jadwal yang benar dan anda dapat membuktikannya.

Anda diminta untuk menemukan jawabannya dalam waktu 15 menit.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 39


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Sekolah tersebut mempunyai 2 guru honorer, 4 guru tetap dan 4 kelas.

Ms. Martin telah mengajar di sekolah tersebut selama 15 tahun.

Mr. Lee sangat menyukai mengajar di R.700.

Ms. Jones mengajar di R.701 pada periode ke-4 sangat menyukai mengajar di R.702

Team leader mengajar di R.701 pada periode ke-2.

Pengajar honorer akan mengajar pada salah satu kelas pada 4 periode ke-2.

Mr. Jacobs mengajar di R.700 pada periode ke-4.

Mr. Lee mengajar di R.701 pada periode ke-3.

Ms. Jones dan Ms. Carr tidak berteman baik sehingga mereka tidak dapat bekerja
sama.

Pada periode ke-1, team leader mengajar di R. 702.

Team leader di sekolah tersebut telah mengajar selama 15 tahun.

Ms. Carr dan Harry baru bekerja di sekolah tersebut selama 1 tahun

Dalam 4 periode pertama setiap pengajar tidak akan kembali mengajar di ruang yang
sama.

Semua pengajar mengajar pada waktu yang sama dan berganti kelas di setiap akhir
periode.

Setiap pengajar menyukai kelas terbaik yang berbeda-beda selama 4 periode pertama.
Pada periode ke-2, setiap pengajar mengajar di kelas yang sangat mereka sukai.

Setiap pengajar mengajar setiap kelas selama 4 periode pertama.

Pengajar honorer adalah guru yang baru bekerja selama 1 tahun di sekolah tersebut.

SIMULASI 8 : RODA KESUKSESAN

1. Tujuan Pembelajaran
a Membangun pola pikir dalam menentukan keseimbangan dan skala prioritas
saat menentukan berbagai pilihan hidup yang akan menentukan kualitas
kehidupan pribadi di masa yang akan dating.
b Tipikal individu dapat termonitor sebagai salah satu bahan dalam menentukan
tingkat efektifitas kontribusi individu dalam sebuah tim.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 40


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

2. Media
Whiteboard, marker, kertas HVS, pulpen
3. Cara Bermain
a. Masing-masing peserta memegang satu lembar kertas HVS dan diminta untuk
membuat lingkaran dengan diameter kurang lebih 10 meter
b. Kemudian buat garis diameter 4 garis seperti di bawah ini

c. Dari setiap garis, dimulai dari titik tengah ke masing-masing sisi lingkaran, buat
skala yang sama dengan angka 1 sampai 8 atau 10
d. Searah jarum jam, dimulai dari garis sejajar dengan angka 1 pada gambar di atas,
tuliskan sebagai asumsi garis kehidupan berupa ; keuangan, hubungan
antarmanusia, rekreasi, rohani, pertumbuhan diri, keluarga, kesehatan, dan
karier
e. Pada masing-masing garis skala pilihan dalam hidup, setiap peserta diminta
untuk memberikan tanda berupa titik tebal maupun tanda silang, sesuai dengan
suara hati
f. Pilihan tidak dipengaruhi oleh instruktur maupun peserta lain, bebas dalam
menentukan besaran angkanya
g. Setiap pilihan titik tebal atau tanda silang yang satu dengan yang lainnya
dihubungkan dengan garis lurus
h. Setelah seluruh peserta menggabungkan masing-masing titik atau tanda silang,
diperlihatkan secara acak, gambar lingkaran dari peserta yang garis penghubung
tengahnya mendekati lingkaran bulat, secara teori dimasukkan dalam kategori
paling ideal dalam menentukan skala prioritas pilihan-pilihan hidupnya
i. Kemudian instruktur menjelaskan kepada peserta bahwa beberapa aspek yang
dianggap paling berpengaruh dalam kesuksesan hidup seseorang, yaitu :
1) Keluarga yang bahagia
2) Tubuh yang sehat
3) Bisnis/karir yang berhasil

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 41


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

4) Keharmonisan dari segi rohani sesuai dengan keyakinan


masing-masing
5) Hubungan antarmanusia yang baik
6) Pertumbuhan dan perkembangan pribadi
7) Manajemen keuangan yang bagus
8) Rekreasi yang menyenangkan
j. Instruktur menjelaskan pula kemungkinan mengapa seseorang juga bisa gagal,
dengan uraian di bawah ini :
1) Tidak ada tujuan hidup, tidak tahu apa yang diinginkan
dalam hidup
2) Tidak pernah mencatat tujuan (goal visualization)
3) Tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya
4) Tidak efektif (NATO)
5) Pembatasan diri (tidak berhak sukses), merasa kurang
percaya diri
6) Malas, tidak mau bekerja keras
7) Berteman dengan orang-orang yang salah (hidup di
lingkungan yang gagal)
8) Kurang pandai dalam mengatur waktu
9) Salah memakai strategi/cara
10) Kurang pengembangan diri (jarang baca buku, majalah, cari
info baru)
11) Tidak ada kesungguhan/komitmen untuk sukses
12) Kurang mendengar nurani
13) Kurang hubungan antarmanusia
14) Bodoh, sombong, menganggap diri sendiri paling hebat,
berhenti belajar
k. Instruktur juga memberi ilustrasi beberapa fakta berkaitan dengan kesuksesan,
antara lain :
1) Sukses tidak ada kaitannya dengan umur (Nelson Mandela
jadi presiden pada usia 76 tahun).
2) Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan warna kulit,
agama, keturunan (Martin Luther J King).
3) Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan cacat fisik
(Bethoven, Stevie Wonder).

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 42


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

4) Kesuksesan tidak musti harus berpendidikan tinggi (Walt


Disney).
5) Kesuksesan tidak harus menjadikan latar belakang
keluarganya yang kurang menguntungkan sebagai
penghalang (Bill Clinton).

C. GAME NEGOSIASI

Simulasi 9 : Game Negosiasi


1. Tujuan Pembelajaran :
Melatih tim untuk menjadi duta yang baik dalam berdiplomasi, menawar dan
menerima tawaran, serta memahami masalah yang menjadi tanggungjawabnya.
2. Media : Kursi dan meja, alat tulis secukupnya, whiteboard, marker
3. Waktu : 30-45 menit
4. Cara Bermain :
a Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga dikondisikan ada 2 (dua) tim
yang sedang berhadapan
b Tim dibagi menjadi 2 grup, misalkan grup A dan grup B
c Instruktur memberikan kasus yang harus dipecahkan oleh 2 grup yang
sedang berhadapan, dengan mengambil latar belakang seperti
pembangunan jalan tol, relokasi pantai, privatisasi BUMN, pembangunan
kawasan wisata, dan sebagainya
d Dalam kasus, terdapat sebuah masalah yang cukup dilematis, karena dalam
setiap kebijakan selalu menyisakan permasalahan seperti harus ada
penggusuran perkampungan orang-orang tidak punya, persawahan bahkan
makam yang harus diratakan sebagai kawasan pengembangan proyek, dan
sebagainya
e Kasus diselesaikan dengan sistem negosiasi, antara 2 tim yang sedang
berhadapan
f Masing-masing grup diberi panduan secara lisan dan bergantian mengenai
urutan-urutan instruksi yang berbeda, yang pada prinsipnya menawarkan
ide-ide yang paling valid ditinjau dari kaca mata masing-masing grup

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 43


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

g Pada saat instruktur memberi informasi pada grup A maka grup B disilakan
terlebih dahulu untuk keluar kelas, dan seterusnya pada saat informasi-
informasi tambahan diberikan
h Masing-masing grup menyampaikan tawaran-tawarannya yang dianggap
paling menguntungkan karena dalam proses tawar menawar terdapat
hukum jual beli, masing-masing grup harus berkorban karena pada sisi lain
akan mendapatkan keuntungan
i Pada akhir negosiasi, seluruh kesepakatan masing-masing grup baik yang
diterima maupun yang tidak disepakati dicatat pada papan tulis
j Hasil negosiasi adalah hasil final yang sudah disepakati oleh masing-masing
grup
k Instruktur selalu mengamati dengan cermat setiap perkembangan yang ada,
dan pada akhir pembelajaran disampaikan esensi dari simulasi negosiasi,
antara lain adalah seluruh anggota harus mencurahkan segala kemampuan
berfikir dan beranalisis, walaupun terdapat perbedaan cara pandang namun
seluruh anggota harus menerima keputusan akhir grup/tim.

D. GAME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SIMULASI 10 : Kita Bisa


1. Tujuan :
Mencari pemecahan masalah selogis mungkin dari banyaknya alternative
pemecahan dari masalah yang ada.
2. Media : Kursi dan meja, alat tulis secukupnya, whiteboard, marker
3. Waktu : 15-30 menit
4. Cara Bermain
Fasilitator meminta para peserta diklat untuk memperhatikan sebuah kasus dalam
bentuk cerita. Di akhir pembacaan cerita, para peserta pelatihan diminta untuk
mencari pemecahan yang paling efektif dan rasional.

Ada seseorang yang diminta untuk memotong rumput di sebuah lahan dengan luas 2
Ha dan waktu yang tersedia hanya 15 menit. Dia hanya memiliki uang sebanyak Rp
100.000 di sakunya. Apakah cara yang paling efektif untuk melakukan pekerjaan itu?

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 44


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Setiap peserta diberi waktu 10 menit. Mereka boleh mencatat, berpikir, mengonsep,
dan merumuskan cara seperti apa yang paling rasional.

5. Evaluasi
1. Apa saja yang biasanya menjadi pemecahan yang diandalkan oleh peserta
pelatihan dalam memecahkan kasus tersebut?
2. Siapa yang umumnya keluar sebagai pemenang?
3. Bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada saat ini?
4. Mengapa ada orang yang memecahkan masalah dengan cepat, tetapi ada
yang lambat?
5. Mana yang lebih baik dalam memecahkan sebuah persoalan, lambat tetapi
benar atau cepat tetapi tidak sepenuhnya benar?
6. Hal apa yang bisa dipelajari dalam permainan ini?

SIMULASI 11 : WHO WENT WHERE

1. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan peserta memahami bahwa terdapat keuntungan bekerja dalam tim
ketika mencari sebuah solusi
2. Media : Soal cerita, whiteboard, marker
3. Waktu : 5-15 menit
4. Cara Bemain :
a Instruktur menyampaikan informasi bahwa mereka akan bermain aktivitas
pemecahan masalah
b Kelas dibagi dalam 5 tim
c Pokok ceritanya adalah, pekan lalu sebuah perusahaan mengirimkan 5 orang
pegawainya ke-5 tempat yang berbeda pada 5 hari yang berbeda pula,
menggunakan kendaraan pesawat yang juga berbeda.
d Peserta diminta menganalisis dan menemukan, siapa pergi ke mana, pada
hari apa, menggunakan pesawat yang mana?
e Kalimat-kalimat petunjuknya adalah :
1. Jones flew with Ansett Airlines
2. The Hong Kong flight was on Saturday
3. British Airways flew to the U.S.
4. Brown went on Wednesday
5. Smith went to New Zealand
6. Qantas flew on Friday

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 45


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

7. Zoubari went on Tuesday


8. Singapore Airlines flew to London
9. Wong went with United Airlines
10. The Australian flight was on Monday
11. Ansett Airlines flew on Monday
12. Wong flew to Hong Kong
13. Zoubari went with British Airways
14. Brown went to the U.K.

Pada akhir pembelajaran instruktur mengarahkan bahwa dalam hal


menganalisis sebuah kasus maka kerja sama dalam tim sangat diperlukan,
sehingga akan didapatkan hasil/jalan keluar yang paling optimal.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 46


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

E. KUESIONER MEMBANGUN TIM EFEKTIF

TEAM WORK QUESTIONNAIRE


Tujuan
Mendefinisikan model tingkat kerja sama apa yang sedang dijalankan saat ini. Pada tingkat mana tim
Anda saat ini?

Kuesioner ini berisi pernyataan tentang kerja sama dalam tim. Tiap pernyataan mengindikasikan
seberapa banyak kerja sama yang terjalin, dengan menggunakan sistem penilaian sebagai berikut:
Tidak Pernah = 1
Kadang-kadang = 2
Jarang = 3
Sering = 4
Sering Sekali = 5

1. ____________ Kami mencoba menjalankan aturan dan petunjuk pelaksanaan untuk


memastikan semuanya berjalan dengan baik dan lancar.
2. ____________ Kami akan cepat melaksanakan tugas yang kami terima tanpa banyak
menghabiskan waktu untuk menyusun tahapan rencana penyelesaiannya.
3. ____________ Kami merasa menjadi satu kesatuan dalam tim. Saling membagi
tanggung jawab untuk keberhasilan tim.
4. ____________ Kami telah melalui prosedur dalam menyepakati arah tujuan dan
merencanakan cara untuk menepatinya.
5. ____________ Anggota tim merasa takut meminta bantuan kepada yang lainnya.
6. ____________ Kami menjaga apa yang menjadi tujuan bersama berdasarkan hal-hal
yang obyektif, dan menganggap kami sudah saling memahami.
7. ____________ Pemimpin mencoba menjaga perintah dan kontribusi dalam tugas yang
ada di tangan.
8. ____________ Kami tidak memiliki prosedur yang tetap untuk penyelesaian tugas.
Prosedur dibuat bergantung pada perkembangan tugas yang ada.
9. ____________ Kami memiliki banyak ide, tetapi tidak banyak yang digunakan karena
tidak semua dapat dipahami dengan baik oleh anggota yang lain.
10. ____________ Anggota tim memiliki kepercayaan kepada anggota lainnya. Saling curiga
ketika ada anggota yang mendapat tugas khusus.
11. ____________ Pemimpin memastikan bahwa anggota tim dapat mengikuti
prosedur dengan baik, tidak berdebat atau menginterupsi, dan tetap pada tujuan.
12. ____________ Kami menikmati kerja secara bersama-sama. Kami melakukannya dengan
senang dan menjaga agar waktu tetap efektif.
13. ____________ Kami dapat saling menerima satu sama lain sebagai bagian dari tim.
14. ____________ Pemimpin adalah seorang yang bersikap demokratis dan bisa bekerja
sama.
15. ____________ Kami mencoba untuk memperjelas apa yang menjadi tujuan dan apa yang
harus kami lakukan untuk dapat menyelesaikannya.
16. ____________ Banyak diantara kami masih memiliki ide sendiri-sendiri dalam
penyelesaian masalah dan memiliki agenda pribadi masing masing.
17. ____________ Kami menerima dengan sepenuh hati apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan masing-masing anggota.
18. ____________ Kami sepakat tentang aturan dalam tiap tim.
19. ____________ Kami mencoba mencapai keharmonisan tim dengan menghindari konflik.
20. ____________ Tugas yang kami terima berbeda dengan apa yang kami bayangkan, dan
terlihat begitu sulit untuk diselesaikan.
21. ____________ Begitu banyak diskusi yang tidak jelas tentang konsep dan wacana.
Bahkan beberapa anggota tidak sabar dengan diskusi yang seperti ini.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 47


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

22. ____________ Kami dapat bekerja meskipun sedang menghadapi permasalahan dalam
tim.
23. ____________ Kami sering berdebat namun dengan wacana yang realistis.
24. ____________ Tim sering bekerja melebihi batas aturan dari sebuah tugas.
25. ____________ Kami menghormati kritik yang membangun dari anggota tim.
26. ____________ Kami memiliki kedekatan yang kuat satu sama lainnya.
27. ____________ Hasil kerja tim masih sedikit dalam penyelesaian sebuah tugas.
28. ____________ Tujuan-tujuan yang sudah ada terlihat tidak realistis.
29. ____________ Meskipun tidak begitu yakin dengan tujuan yang akan kami capai, kami
tertarik dan bagian dari tim.
30. ____________ Kami sering berbagi tentang permasalahan pribadi di antara kami
31. ___________ Begitu banyak hambatan-hambatan dalam menyelesaikan tugas dan upaya
mengembangkan kualitas kerja
32. ____________ Kami telah banyak menyelesaikan tugas.

No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor


1. ____________ 2. ____________ 4. ____________ 3. ____________
5. ____________ 7. ____________ 6. ____________ 8. ____________
10. ____________ 9. ____________ 11. ____________ 12. ____________
15. ____________ 16. ____________ 13. ____________ 14. ____________
18. ____________ 20. ____________ 19. ____________ 17. ____________
21. ____________ 23. ____________ 24. ____________ 22. ____________
27. ____________ 28. ____________ 25. ____________ 26. ____________
29. ____________ 31. ____________ 30. ____________ 32. ____________
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL
____________ ____________ ____________ ____________

Forming Stage Storming Stage Norming Stage Performing Stage

Kuesioner ini membantu Anda mengukur tahapan tim yang sedang berjalan saat ini. Kuesioner ini
dibuat berdasarkan The Tuckman model or Forming, Storming, Norming, and Performing.

Skor terendah berada pada posisi 8 (tidak pernah), sedangkan skor tertinggi pada posisi 40 (sering
sekali). Total skor tertinggi dari keempat kelompok ini menunjukkan tahapan kondisi tim yang anda
miliki saat ini. Skor lebih dari 32 kuat mengindikasikan posisi tim anda saat ini. Skor terendah dari tiga
kelompok mengindikasikan tahapan yang paling mendekati. Jika skor terendah 16 atau kurang, kuat
mengindikasikan bahwa tim Anda tidak berada di posisi ini.

Jika ada dua skor yang mendekati nilai yang sama, kemungkinan menuju masa transisi, kecuali:
Jika skor tinggi antara Forming dan Storming, tim Anda berada pada tahap Storming. Jika skor
tinggi antara Norming dan Performing, tim Anda berada pada tahap Performing.
Jika skor yang tinggi sama, selain seperti di atas (Forming dan Performing sama tinggi), ini
menunjukkan Anda masih dalam tahapan Storming.

Tim MAXI Plus, Team Work Games, 2006,

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 48


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Team Performance Questionaire


Lingkari skala yang paling mewakili pendapat Anda!

1. Anggota tim saling mengenal dengan baik.


1 2 3 4 5 6 7

2. Tim memiliki visi dan misi yang jelas.


1 2 3 4 5 6 7

3. Memberikan dukungan pada pemimpin dan sesama anggota lainnya.


1 2 3 4 5 6 7

4. Mengatasi perbedaan pendapat.


1 2 3 4 5 6 7

5. Tim bekerja secara efektif dan efisien.


1 2 3 4 5 6 7

6. Komunikasi terbangun secara terbuka.


1 2 3 4 5 6 7

7. Keputusan diambil secara objektif.


1 2 3 4 5 6 7

8. Anggota memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas.


1 2 3 4 5 6 7

9. Identifikasi dan pemecahan masalah dilakukan dengan tepat.


1 2 3 4 5 6 7

10. Evaluasi terhadap efektivitas tim.


1 2 3 4 5 6 7

11. Memanfaatkan kemampuan individu.


1 2 3 4 5 6 7

12. Aturan main yang disepakati telah dijalankan.


1 2 3 4 5 6 7

TOTAL NILAI:

Kriteria Nilai
Total Nilai Klasifikasi
0-24 Buruk
25-48 Kurang
49-60 Cukup
61-84 Baik
Buruk : menunjukkan performa tim yang buruk (belum terbentuk sebagai tim)
Kurang : menunjukkan performa tim baru terbentuk
Cukup : menunjukkan performa tim rata-rata
Baik : menunjukkan performa tim yang efektif dan presentatif
Tim MAXI Plus, Team Work Games, 2006,

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 49


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Tim akan bekerja secara efektif apabila mampu mengakomodir seluruh ide dan
kepentingan individu-individu yang ada di dalamnya secara proporsional dan transparan.
Dalam tim akan tercipta suasana saling ketergantungan dalam arti positif dan produktif,
sehingga dalam setiap geraknya akan selalu melibatkan seluruh elemen yang dimiliki.
Dengan demikian seluruh anggota yang ada merasa memiliki dan dimiliki, yang pada
akhirnya akan menumbuhkan rasa kebanggaan pada tim.

Pada saat individu merasa ketergantungan dengan tim maka ia akan selalu
memberikan yang terbaik, dan sebaliknya karena tim merasa tergantung pada kontribusi
individu maka akan terjadi timbal balik yang terus menerus, dan iklim inilah yang sangat
penting dan perlu dijaga dalam membangun sebuah tim (team building) yang tangguh dan
profesional.

Saat tim berhasil mencapai sebuah prestasi, pada hakikatnya itu adalah
kemenangan individu-individu secara kolektif.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 50


MODUL MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Chang, Richard Y. Membangun Tim Yang Dinamis (Seri Panduan Praktis No. 8).
Jakarta: PT Gramedia, 1999.

_______________. Sukses Melalui Kerja Sama TIM (Seri Panduan Praktis). Jakarta:
PT Gramedia, Jakarta, 1999.

Davis, John. Successful Team Building. Kristiadi (ed.). Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama, 1997.

Leading Your Team

Newstrom, Jhon W. dan Edward E. Scannell. Games Trainers Play. New York:
McGraw-Hill Inc., 1980.

Pranoto, Juni dan Wahyu Suprapti. Membangun Kerja Sama Tim. Bahan Ajar Diklat
Prajabatan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi RI, 2006

Soenarno, Adi. Decesion Making and Problem Solving Games. CV Andi Offset,
2007.
___________. Team Buiding. CV Andi Offset, 2006.

Torres, Jerry Spiegel Cresenacio. Managers Official Guide to Team Working.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Tim MAXI Plus. Team Work Games, 2006.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM BPPK 2011 51

Anda mungkin juga menyukai