PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007
ABSTRAK
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan model program pengembangan diri yang
diharapkan dapat membantu guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam menjabarkan
standar isi pendidikan.
Secara umum ruang lingkup model program pengembangan diri mencakup jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Lingkup Daerah Penelitian: Dalam Jawa : DIY, Jatim,
dan Jabar; Luar Jawa: Sumsel, Sulsel, dan NTB. Adapun unsur peserta yang terlibat
terdiri dari Puskur, Perguruan Tinggi, P4TK, LPMP, dan Sekolah. Cakupan dari isi
kegiatan ini meliputi : Penyusunan Desain, Kajian Konsep, Kajian Kebutuhan Lapangan,
Penyusunan Kerangka Model, Penyusunan Model, Ujicoba Model, Analisis Hasil
Ujicoba, Perbaikan Model, Presentasi Model, Penyempurnaan Model, Penyusunan
Laporan
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop dan rapat kerja, kajian konsep, kajian
kebutuhan, penyusunan naskah awal, uji coba, analisis, seminar, dan penyempurnaan
model workshop.
Hasil dari kegiatan ini adalah Model dan Contoh Program Pengembangan Diri untuk
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK.
Demi terlaksananya model dan contoh program pengembangan diri ini diperlukan
kerjasama dengan berbagai pihak, baik di tingkat sekolah, tingkat dinas
kabupaten/kota/propinsi, maupun berbagai unit utama sebagai lembaga yang mengambil
berbagai kebijakan. Sering terjadi kebijakan yang muncul sesaat dari berbagai pihak
yang berwenang dengan tanpa melihat kebijakan yang ada sebelumnya atau tanpa
didasarkan pada kajian teoritis dan empiris yang semestinya, sehingga membingungkan
di lapangan. Kerjasama dari berbagai unsur terkait dalam menentukan kebijakan sangat
diharapkan. Terkait dengan minimnya pedoman penyelenggaraan pengembangan diri di
lapangan, model dan contoh program pengembangan diri ini akan sangat lebih baik kalau
secepatnya disosialisasikan melalui kegiatan fasilitasi (diklat, workshop), bantuan
profesional, pendampingan maupun melalui perangkat teknologi, informasi, dan
komunikasi, dan juga dapat dicetak dan didistribusikan ke lapangan.
Sejak bergulirnya era reformasi, dunia pendidikan mengalami perubahan. Salah satu
perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan yakni kebijakan yang bersifat
sentralistik menjadi desentralistik. Sejalan dengan itu dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan
otonomi daerah dan demokratisasi pengelolaan pendidikan. Desentralisasi pengelolaan
pendidikan salah satunya dengan diberikannya kewenangan satuan pendidikan untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti penyusunan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing-masing.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, disebutkan bahwa dalam pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar isi, standar proses, standar
kompetensi, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Untuk itu dalam
penyusunan kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan perlu memperhatikan
delapan standar tersebut.
Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Model-model tersebut bersama dengan sumber-sumber yang
lain diharapkan menjadi contoh dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan di sekolah/madrasah, sehingga pengembangan kurikulum pada satuan
pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar memahami dan menghayati, (c)
belajar mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar hidup bersama dan
berguna untuk orang lain, (e) belajar membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Dari berbagai model yang dihasilkan diantaranya adalah Model Pengembangan Diri.
Model ini memberi contoh bagi konselor (guru pembimbing), guru, dan atau tenaga
kependidikan lainnya di sekolah/madrasah untuk menyusun program, melaksanakan,
menilai dan melaporkan kegiatan pengembangan diri yang mencakup kegiatan pelayanan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Diah Harianti
B. LANDASAN ................................................................................. 3
C. PENGERTIAN .............................................................................. 3
D. TUJUAN ...................................................................................... 4
1. Tujuan Umum .......................................................................... 4
2. Tujuan Khusus ........................................................................ 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak bergulirnya era reformasi di negeri ini, dunia pendidikan juga mengalami
perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah
kebijakan yang dahulunya bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Sejalan dengan
diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) yang menegaskan bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar den
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1 butir 1).
Selain itu dalam pasal 4 ayat (4) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa
paradigma pembiasaan yang harus dibangun adalah pemberian keteladanan,
pembangunan kemauan dan pengembangan kreativitas dalam konteks kehidupan
sosial kultural sekolah.
Selain itu dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu
komponen struktur kurikulum setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.
Dari penjelasan tentang pengembangan diri tersebut dimaknai bahwa ada dua
kegiatan yang ada dalam komponen pengembangan diri, yaitu kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakuriker dapat
difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya dan
kegiatan pelayanan konseling dilakukan oleh konselor (guru pembimbing).
Kenyataan yang muncul di lapangan banyak pemahaman yang tidak tepat terhadap
pelaksanaan pengembangan diri, oleh karena itu disusunlah Model Pengembangan
Diri, untuk memberi contoh bagi konselor, guru atau tenaga kependidikan lainnya di
sekolah/madrasah dalam menyusun perencanaan program, melaksanakan, menilai,
dan melaporkan kegiatan pengembangan diri.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
C. Pengertian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Ruang Lingkup
F. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
a. Rutin, adalah kegiatan yang dilakukan secara terjadwal dan terus menerus,
seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama,
keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat
dijadikan teladan, seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin
membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat
waktu.
PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI PELAYANAN KONSELING
1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individual
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar,
dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
a. Paradigma
b. Visi
c. Misi
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada
pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA/MA, yaitu:
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan
dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
c. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.
d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program
kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta
berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
g. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta
apresiasi seni.
i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
5. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah
atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah
yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan
atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
8. Kegiatan Pendukung
9. Bentuk Kegiatan
b. Penyusunan Program
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
B. Perencanaan Kegiatan
4. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen
2 (dua) jam pembelajaran.
C. Pelaksanaan Kegiatan
2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per
minggu dan dilaksanakan secara terjadwal
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik
yang dilayani.
4. Penilaian pelayanan konseling dalam satu semester untuk setiap peserta didik
dilaporkan secara kualitatif disertai deskripsi pada kolom pengembangan diri di
laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah proses kegiatan
pelayanan yang diberikan dan ketercapaian tugas perkembangan. (Contoh 6 dan
Contoh 7).
E. Pelaksana Kegiatan
3. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib mengajar guru di
sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (Contoh
9a dan 9b)
Pada satu SMA/MA dapat diangkat sejumlah konselor dengan rasio seorang
konselor mengasuh 150 orang peserta didik.
F. Pengawasan Kegiatan
PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
a. Paradigma
b. Visi
c. Misi
B. Perencanaan Kegiatan
1. Sasaran kegiatan
2. Substansi kegiatan
5 Sarana
C. Pelaksanaan Kegiatan
Penilaian kegiatan ekstrakurikuler dalam satu semester untuk setiap peserta didik
dilaporkan secara kualitatif disertai deskripsi pada kolom pengembangan diri di
laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah proses dan ketercapaian
hasil kegiatan. Disamping itu hasil penilaian kegiatan ekstrakurikuler juga dilaporkan
kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh
penanggung jawab kegiatan.
E. Pelaksana Kegiatan
F. Pengawasan Kegiatan
Jumlah 151
Ttd
Drs. Asyikin
NIP
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang:
Kelompok Kemampuan dan Kemampuan dan Kemampuan, kegiatan Kemampuan dan arah
kondisi pribadi kondisi hubungan sosial dan hasil belajar karir
(21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam
Kelompok kehidupan pribadi kehidupan sosial kemampuan kegiatan pengembangan karir
belajar
(25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak
tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat
membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik
dalam pengembangan dalam pengembangan dalam pengembangan dalam pengembangan
pribadi kemampuan sosial kemampuan belajar karir
Ttd
(22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi hubungan
sosial, seperti:
y Hubungan muda-mudi
y Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah
lainnya
y Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan hubungan sosial, seperti:
y Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
y Kiat bergaul
y Kepemimpinan
y Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
y Kiat belajar di sekolah
y Panduan menulis makalah
y Bagaimana menyiapkan diri untuk ulangan/ujian
PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN KONSELING
13 Kunjungan Rumah Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
. dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
orang tua, orang tua, orang tua, orang tua, orang tua, orang tua, orang tua, orang tua,
keluarga, keluarga, keluarga, keluarga, keluarga, keluarga, keluarga, keluarga,
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta peserta didik
yang yang yang yang yang yang didik yang yang
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami
masalah masalah masalah masalah masalah masalah masalah masalah
pribadi sosial belajar karir
Konselor
Ttd
PROGRAM BULANAN
PELAYANAN KONSELING
(17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20)
(25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu
untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat
membantu membantu peserta membantu peserta membantu peserta membantu peserta membantu
peserta didik didik didik didik didik peserta didik
(29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32)
9. Layanan Mediasi Upaya Upaya Upaya Upaya Upaya Upaya
(31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36)
10 Aplikasi Intrument tes dan Intrument tes dan Intrument tes dan Intrument tes dan Intrument tes dan Intrument tes dan
. Instrumentasi non tes untuk non tes untuk non tes untuk non tes untuk non tes untuk non tes untuk
mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan
kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan
masalah peserta masalah peserta masalah peserta masalah peserta masalah peserta masalah peserta
didik didik didik didik didik didik
(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40)
11 Himpunan Data Data Data Data Data Data Data
. perkembangan, perkembangan, perkembangan, perkembangan, perkembangan, perkembangan,
kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan
lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
pribadi/sosial/belaj pribadi/sosial/belaj pribadi/sosial/belaj pribadi/sosial/belaj pribadi/sosial/belaj pribadi/sosial/belaj
ar/ karir ar/ karir ar/ karir ar/ karir ar/ karir ar/ karir
(41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44)
(49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52)
14 Tampilan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan
. Kepustakaan rekaman tentang rekaman tentang rekaman tentang rekaman tentang rekaman tentang rekaman tentang
perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/
kehidupan/kegiat kehidupan/kegiata kehidupan/kegiata kehidupan/kegiata kehidupan/kegiata kehidupan/kegiat
an n n n n an
pribadi/sosial/bel pribadi/sosial/bela pribadi/sosial/bela pribadi/sosial/bela pribadi/sosial/bela pribadi/sosial/bel
ajar/karir jar/karir jar/karir jar/karir jar/karir ajar/karir
(53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56)
15 Alih tangan Kasus Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman
. penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan
(57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60)
Ttd
PROGRAM MINGGUAN
PELAYANAN KONSELING
Ttd
PROGRAM HARIAN
PELAYANAN KONSELING
• Satuan Layanan (SATLAN)
SEKOLAH/MADRASAH : SMA 70 Jakarta BULAN : Juli 2006
•
KELAS : XI IPA 1, XI IPA 2 MINGGU : IV (24-29 Juli 2006)
XI IPS 1, XI IPS 2 Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG) KONSELOR : Agustini Irianti, S.Pd
No Tanggal/ Jam Sasaran Kegiatan Materi Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
. Waktu Pem Kegiatan Layanan/Pend Kegiatan
b ukung
1 2 3 5 4 6 7 8 9
1. 24 Juli 2 Kelas XI IPA Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Ruang kelas XI Konselor Hasil
2006 1 intrumentasi masalah umum Format SLTA IPA 1 langsung
10.00– diolah
11.30 melalui
program
komputer
(37, 38, 39, 40)
2. 24 Juli 2 Kelas XI IPA Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Ruang kelas XI Konselor Hasil
2006 2 intrumentasi masalah umum Format SLTA IPA 2 langsung
11.45– diolah
13.15 melalui
program
komputer
(37, 38, 39, 40)
Ttd
2. 24 Juli 2 Kelas XI IPA 2 Aplikasi Pengungkapan • Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
2006 intrumentasi masalah pengungkapan masalah dan AUM berjalan
11.45– umum sangat mengharapkan hasil- lancar; seorang
13.15 hasilnya siswa tidak hadir;
lembar jawaban
diolah dan hasilnya
akan disampaikan
seminggu kemudian
kepada siswa.
4. 25 Juli 2 Kelas XI IPS 2 Aplikasi Pengungkapan • Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
2006 intrumentasi masalah pengungkapan masalah dan AUM berjalan
11.45– umum sangat mengharapkan hasil- lancar; seorang
5. 26 Juli 2 Kelas XI IPA 1 Layanan Informasi Penjurusan • Laiseg: Siswa memahami arah Penyajian disertai
7. 26 Juli 2 Klp. I/XI IPA 2 Layanan Bimbingan Memasuki • Laiseg: Anggota kelompok Siswa gembira
Ttd
LAYANAN KONSELING
YANG DITERIMA PESERTA DIDIK
SEKOLAH/MADRASAH: SMA 70 Jakarta SEMESTER : II (Januari-Juni 2006)
KELAS :X5 KONSELOR : Agustini Irianti, S.Pd
Jenis Layanan
Orien Infor Penem/ Peng Kons Bimb Kons Konsul Medi- Jml
tasi masi peny kont peror klp klp tasi asi
1 Amir Hardiman 05161 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
2 Arnoldi 05162 - 3 2 3 - 1 2 - - 11
3 Asma Munir 05163 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
4 Asri Asih 05164 1 4 - 5 - 2 1 - - 13
5 Azimat Kurnia 05165 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
6 Bagir 05166 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
Firmansyah
7 Bagus Hutajulu 05167 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
8 Charles 05168 1 3 2 4 2 2 2 - 16
Darmawan
9 Daeng Dodi 05169 1 4 1 4 - 2 2 - 1 15
Dermawan
10 Darius Manca 05170 1 4 1 5 - 2 1 - 1 15
11 Daulat Romy 05171 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
12 Goza Imas 05172 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
13 Han Ping Sun 05173 1 4 1 5 1 1 2 - - 15
14 Jajang Jawara 05174 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
15 Jaman Tiarno 05175 - 4 1 5 2 2 2 - - 16
16 Jayeng Jayakersa 05176 1 1 - 5 1 1 1 - - 10
17 Kusnadi 05177 1 4 - 5 1 2 2 - - 15
18 Laris Juwita 05178 1 4 - 5 1 2 1 - 1 15
19 Lintang Suminar 05179 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
20 Lolong Edi 05180 1 4 1 5 1 2 2 - 1 17
Cahaya
21 Lusiana 05181 1 4 2 5 1 2 2 - - 17
22 Mahmud Kiram 05182 1 4 1 5 1 1 2 - - 15
23 Marcus Domigus 05183 - 4 1 5 1 2 1 - - 14
Ard
24 Osa Malik 05184 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
25 Prajamuda Edi 05185 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
26 Pupung Is 05186 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
27 Rekso Wibowo 05187 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
28 Rustandi 05188 1 4 1 5 1 1 2 1 - 16
29 Simon Talaudi 05189 1 4 1 5 2 1 2 - - 16
30 Susiati 05190 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
Keterangan
y Layanan Orientasi dilaksanakan di luar Jakarta, 10 Juni 2006
kelas/lapangan Konselor
y Layanan Informasi/Penempatan
Penyaluran/Penguasaan Konten dilaksanakan di Ttd
dalam kelas
y Layanan Konseling Perorangan dilaksanakan secara Agustini Irianti, S.Pd
NIP
perorangan di luar kelas
y Layanan Bimbingan Kelompok/Konseling
Kelompok dilaksanakan di luar kelas, dan dengan
pengaturan tertentu dapat dilaksanakan pada jam
pembelajaran di kelas
y Layanan Konsultasi/Mediasi dilakukan di luar kelas
NILAI HASIL
LAYANAN KONSELING
• Penilaian ini bersifat pengembangan dan tidak untuk menentukan kenaikan kelas
Jumlah - - - - - - 12 24 12 24
Jumlah 14 28 15 30 11 22 16 32 56 112
1. Jenis kegiatan 1)
2. Waktu kegiatan 2)
4. Rangkaian kegiatan 4)
8. Pengorganisasian kegiatan 5)
Keterangan:
1)
Pilih salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan
diselenggarakan: Kepramukaan, LKDS, PMR, Paskibra, KIR,
Lomba/keberbakatan/pretasi olahraga, seni dan budaya, teater, cinta
alam, jurnalistik, keagamaan, seminar, lokakarya.
2)
Sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler yang dimaksud.
3)
Peserta didik yang dikenai kegiatan ekstrakurikuler dapat berasal dari
satu atau dari sejumlah sekolah/madrasah.
4)
Rangkaian kegiatan disesuaikan karakteristik jenis kegiatan kurikuler.
5)
Sesuai dengan karakteristik jenis kegiatan ekstrakurikuler. Jika
diperlukan dapat dibentuk kepanitiaan tersendiri.
No. Waktu Sasaran Rangkaian Kegiatan Tempat Peralatan yang Pelaksana Pengorganisasian
Kegiatan Kegiatan digunakan
1. Pebruari Siswa kelas X LDK Rohis I - Masjid - Sound sistem - Rohis Panitia
- Ruang - Alat tulis pelaksanaan
Belajar - Papan tulis
- Laptop
2. Maret Siswa kelas XI LDK Rohis II - Masjid - Sound sistem - Rohis Panitia
- Ruang - Alat tulis pelaksanaan
Belajar - Papan tulis
- Laptop
3. Agustus Pengurus baru Reorganisasi - Masjid - Sound sistem - Rohis Panitia
pelaksanaan
4. Setiap hari Siswa/siswi Bimbingan Rohani - Masjid - Sound sistem - Rohis Bidang bimbingan
Jum’at kelas X, XI dan - Al-Quran dan rohani
XII ter-
jemahannya
- Alat tulis
- Laptop
5. Sebulan Siswa/siswi Mabid (Malam Pembinaan - Masjid - Sound sistem - Rohis Bidang Mabit
sekali kelas X, XI dan Dakwah) - Alat tulis
XII - Laptop
6. Nopember Guru, Karyawan Widis (Wisata Dakwah - Masjid - Bus - Rohis Bidang Widis
Mengetahui Jakarta,
6. Kegiatan akhir.
7. Penilaian 2)
Keterangan:
1)
Berdasarkan kebutuhan, potensi, bakat, dan atau minat peserta didik
yang menjadi ciri khas dari jenis kegiatan ekstrakurikuler dimaksud.
2)
Penilaian terhadap hasil dan proses penyelenggaraan tahap-tahap
pelaksanaan kegiatan. Dalam penilaian dideskripsikan proses dan
kualitas pencapaian peserta didik berkenaan dengan kegiatan yang
dimaksud.
1. m rangka pelaksanaan kegiatan LDK Rohis I, maka langkah awal perlu adanya
rekRekruitmen peserta kegiatan LDK Rohis I.
Dalaruitmen peserta kegiatan yang diri peserta didik kelas X
2. Penyiapan perlengkapan dan peralatan.
Dalam rangka pelaksanaan LDK Rohis I perlu disiapkan perlengkapan dan peralatan
yang dapat mendukung dan memudahkan proses kegiatan tersebut, seperti : angket,
formulir, sound sistem, laptop, dan alat-alat tulis, serta perangkat permainan (game).
3. Penyiapan pelaksana kegiatan.
Pengurus rohis berkoordinasi dengan pembina ekstrakurikuler membentuk panitia
pelaksana kegiatan LDK Rohis I
4. Kegiatan Awal : menyiapkan peserta untuk dapat mempersiapkan kegiatan inti.
Dalam hal ini panitia menyiapkan jadwal kegiatan, menyiapkan materi pelatihan, tempat
pelaksanaan. Kemudian memberikan pengarahan, mengkondisikan, serta memberikan
motivasi kepada peserta agar siap mengikuti kegiatan.
5. Kegiatan inti : sesuai dengan subtansi untuk mencapai kegiatan LDK rohis I.
Panitia mulai pelaksanaan LDK rohis I dengan menyajikan materi-materi yang sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan.
6. Kegiatan akhir.
Panitia mengakhiri kegiatan LDK rohis I dengan renungan malam dan muhasabah untuk
mengkondisikan jiwa peserta menjadi stabil dan membangkitkan semangat dan
kesadaran mereka untuk menjadi pengurus rohis.
7. Penilaian.
Dalam rangka pengukuran keberhasilan kegiatan, maka perlu dilakukan penilaian
sehingga akan kelihatan kelemahan dan keberhasilannya sebagai tolok ukur untuk
meningkatkan pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.
1. Jenis kegiatan
2. Waktu kegiatan
3. Sasaran kegiatan
4. Tahap-tahap kegiatan
7. Rekomendasi
Keterangan:
• Pembentukan panitia
4. Tahapan-tahapan kegiatan :
• Rekruitmen anggota
• Penyiapan perlengkapan dan peralatan
• Kegiatan awal
• Kegiatan inti
• Kegiatan akhir
• Penilaian.
5. Hasil penilaian
5.1 Penilaian proses
Proses kegiatan berjalan dengan baik hanya perlu ditingkatkan kerjasama tim yang
lebih solid. Penyajian materi cukup baik, hanya masih ada penyaji yang terlambat
datang namun kekurangan sementara dapat diisi oleh panitia
5.2 Penilaian hasil
Setelah dilakukan penilaian baik melalui pengamatan dan pemantauan secara
intensif maupun tes, maka dapat disimpulkan hasilnya cukup baik
•
Dukungan dari komite sekolah
•
Dukungan dari SDM yang memadai
Dukungan dari pihak-pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
7. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan panitia terhadap proses kegiatan LDK
Rohis I, maka panitia perlu merekomendasikan kepada kepala sekolah dan komite
sekolah hal-hal berikut :
Keterangan :
Laporan disampaikan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan kemangku kepentingan
lainnya.
Keterangan kriteria
penilaian: 5. Bimbingan Rohani 10 – 50 =D
1. Pengurus Ekskul : 20 : 20 55 – 69 =C
2. Kehadiran : 10 6. PHBI : 10 70 – 89 =B
3. LDK Rohis I 7. Mabit : 10 90 – 100 =A
: 10 8. Widis : 10
4. LDK Rohis 2
: 10
Ttd
Drs. M. Yani
NIP
•
kegiatan dan kualitasan keikutsertaannya. Drs. M. Yani
Nilai diberikan dalam tiga kategori: NIP
Nilai A berarti baik sekali
Nilai B berarti baik
•
Niai C berarti cukup
Penilaian ini bersifat pengembangan
dan tidak untuk menentukan kenaikan kelas
Pengembangan Diri
Nilai rata-rata A:
Proses pengembangan diri siswa melalui kegiatan pelayanan konseling, ekstrakurikuler dan pembiasaan berperilaku menunjukkan hasil yang
sangat baik, ditunjukkan dengan peningkatan ..... (tuliskan prestasi dan perilaku positif, seperti : kedisiplinan, kerajinan, kerja sama, tanggung
jawab, prestasi hasil belajar, kematangan diri sesuai dengan perkembangan usianya).
Nilai rata-rata B:
Proses pengembangan diri siswa melalui kegiatan pelayanan konseling, ekstrakurikuler dan pembiasaan berperilaku menunjukkan hasil yang baik,
ditunjukkan dengan peningkatan ..... (tuliskan prestasi dan perilaku positif), dan diharapkan hasilnya akan optimal apabila ada peningkatan dalam
.... (tuliskan perilaku yang perlu ditingkatkan) dan adanya perhatian dari orang tua.
Petunjuk Pengisian :
- Di isi penilaian kualitatif dalam bentuk narasi untuk kegiatan ekstrakurikuler, pelayanan konseling, dan kegaiatan tidak terprogram
(pembiasaan).
- Narasi dalam bentuk deskrepsi harus mengandung motivasi dan mendidik agar peserta didik menjadi lebih baik, lebih termotivasi dan atau
lebih berkembang sesuai dengan tingkatan kompetensi dan tugas perkembangan yang akan dicapai, serta penggunaan kata atau kalimat tidak
boleh bersifat negatif atau memberikan labeling pada siswa.