Disusun oleh :
KELOMPOK 1 - XI BB
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan
praktikum pengolahan makanan Cilok Goreng Khas Jawa Barat ini dengan baik tanpa
kendala.
Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan praktik pengolahan Cilok Goreng Khas Jawa Barat. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................... 1
BAB 2 ................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. PROSES PEMBUATAN ................................................................................. 2
B. ANALISIS SWOT .......................................................................................... 7
C. ANALISIS BIAYA ......................................................................................... 8
BAB 3 ............................................................................................................... 10
PENUTUP ........................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 10
B. SARAN ......................................................................................................... 10
C. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman baik itu suku bangsa,
bahasa, agama, kebudayaan, bahkan hingga makanan. Berbicara mengenai makanan khas
daerah, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki keragaman makanan yang menjadi ciri
khas dari daerah tersebut atau biasa disebut makanan khas daerah. Makanan khas daerah
adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Setiap daerah di Indonesia
memiliki karakter makanan khas yang berbeda-beda hal ini mencerminkan karakter setiap
masyarakatnya.
Pada umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan pangan nabati
dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, umbi-umbian (singkong, kentang, dan lain-lain),
buah-buahan, dan serealia. Sedangkan bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang
berasal dari hewan seperti telur, ikan, daging, susu, dan lain-lain.
Perbedaan budaya dan bahan pengan serta pengolahan makanan khas daerah
menghasilkan produk makanan khas yang berbeda. Misalnya untuk di Jawa Tengah
contoh makanan khasnya yaitu lumpia, sawut, gethuk, dan lain sebagainya. Untuk Jawa
Timur makanan khasnya yaitu rujak cingur, tahu tek, sate Madura, carang mas, dan lain
sebagainya. Untuk makanan khas Sumatra misalnya rendang, empek-empek, dan lain-
lain. Begitu pula untuk daerah Indonesia timur tentu memiliki makanan khas tersendiri.
B. TUJUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PROSES PEMBUATAN
Cilok merupakan singkatan dari Aci dicolok adalah sebuah makanan khas Jawa
Barat yang terbuat dari tepung kanji. Memiliki tekstur kenyal biasanya ditambahkan
dengan bumbu pelengkap seperti sambal kacang, kecap, dan saus.
BAHAN
1. ¼ kg tepung terigu
2. ¼ kg tepung tapioka
3. 300 gram puyuh
4. Air secukupnya
5. Daun bawang secukupnya
6. Penyedab rasa, lada bubuk, bawang putih bubuk, garam
7. Tepung panir/roti
8. Kaldu ayam
9. Minyak goreng
ALAT
1. Pisau
2. Sendok
3. Kompor
4. Baskom/wadah
5. Kemasan (mika)
6. Alat penggorengan
2
LANGKAH-LANGKAH
1. Siapkan bahan dan alat
2. Masukkan tepung terigu dan tepung tapioka. Lalu tambahkan penyedab rasa, lada
bubuk, bawang putih bubuk, garam. Aduk merata.
4. Setelah adonan menjadi kalis, ambil adonan dengan sejumput tangan. Pipihkan, lalu
masukkan 1 butir telur puyuh. Gulung menggunakan tangan. Masukkan sisa tepung
ke dalam wadah, beri air. Lalu adonan yang sudah berbentuk bulat, dimasukkan ke
dalam tepung yang sudah dicairkan.
3
5. Lalu taburi ke dalam tepung panir/roti. Siapkan wajan dan panaskan minyak. Jika
sudah, adonan dapat digoreng.
6. Jika sudah berwarna kecoklatan. Tiriskan. Cilok goreng isi telur puyuh siap
dihidangkan.
4
B. ANALISIS SWOT
Strength (Kekuatan)
Bahan baku mudah didapatkan dan tahan lama
Tidak membutuhkan banyak SDM
Weakness (Kelemahan)
Kesulitan untuk melakukan ekspansi
Sulit untuk membangun brand image yang kuat.
Opportunities (Peluang)
Dukungan pemerintah untuk makanan lokal khas daerah.
Adanya channel penjualan online membantu untuk menjangkau lebih banyak
konsumen.
Threat (Ancaman)
Jumlah saingan banyak
Adanya pandemi membuat penjualan turut menurun.
5
C. ANALISIS BIAYA
BIAYA VARIABEL
Kebutuhan Jumlah Biaya (Rp)
BIAYA TETAP
Kebutuhan Biaya (Rp)
Tenaga Kerja 5.000,00
Total 5.000,00
TOTAL BIAYA
Total Biaya : Biaya Variabel + Biaya Tetap
: Rp 43.500,00 + Rp 5.000,00
: Rp 48.500,00
PENERIMAAN KOTOR
Penerimaan Kotor = Jumlah Produksi x Harga Produk
6
PENDAPATAN BERSIH
Pendapatan bersih : Penerimaan Kotor - Total Biaya
: Rp 20.000,00 - Rp 48.500,00
: - Rp 28.500,00
BEP HARGA
BEP HARGA = TOTAL BIAYA
JUMLAH PRODUK
= Rp 48.500,00
20
= Rp 2.400,00
BEP PRODUKSI
BEP PRODUKSI = TOTAL BIAYA
HARGA JUAL
= Rp 48.500,00
Rp 1.000,00
= 48
Dari perhitungan BEP harga dan BEP produksi diketahui bahwa titik impas usaha
pembuatan cilok goreng dicapai ketika harga cilok goreng Rp 2.400,00/buah atau ketika
produksi cilok mencapai 20 buah. Harga diatas Rp 2.400 atau produksi diatas 20 buah
merupakan kerugian.
7
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah.
Makanan khas daerah dapat dibuat dari berbagai bahan salah satunya dari berbahan
tepung. Adanya isian telur puyuh dapat mempertambah kandungan gizi terutama banyak
mengandung protein. Makanan yang dibuat dari tepung ini dapat dimasak dengan
mengunakan bermacam-macam teknik tergantung jenis makanannya. Diantara teknik
tersebut yaitu merebus, menguleni, menggoreng,dan lain sebagainya.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan
jauhnya dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangatlah penulis harapkan dari rekan pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua dan menambah wawasan kita.
C. DAFTAR PUSTAKA
http://www.ramaloka.com/2014/03/cilok-makanan-makanan-rakyat-khas-jawa.html
https://hot.liputan6.com/read/4477527/10-cara-membuat-cilok-sederhana-khas-jawa-
barat-banget