REVISI : 01
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan kemampuan kepada kami, sehingga buku pegangan mekanik untuk Troubleshooting
Procedure bisa tersusun.
Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mekanik dalam mengikuti training
Troubleshooting Procedure dan memudahkan dalam menangani unit yang sedang terjadi
masalah dengan prosedur serta peraturan keselamatan kerja.
Dengan demikian bisa diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.
Seperti pepatah mengatakan,”jika anda merasa lelah dalam belajar maka anda akan merasakan
pahitnya kebodohan”, dengan kerendahan hati maka kami menyadari bahwa buku ini masih
kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca, demi kesempurnaan buku pegangan mekanik di waktu yang akan datang.
November 2012
Training Departement
PT. MTN
TRAINING PROFILE
Training Tittle
TROUBLESHOOTING PROCEDURE
Training prerequisites
Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Troubleshooting Procedure adalah
mekanik PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA yang telah mengikuti dan
Lulus BMC.
Supplementary training manual
Untuk kelancaran proses pemahaman Troubleshooting Procedure, diperlukan
sarana penunjang dari factory, sbb :
Shop manual
Part Book
Operation Maintenance Manual
Training duration
36 Hours –4 Days
30 % Inclass - Discussion
70 % Practice
Training Outcome
Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
Menggunakan Shop Manual.
Membaca Troubleshooting Chart.
Menganalisa Troubleshooting dengan menggunakan Troubleshooting Chart.
Training passed
Peserta dinyatakan lulus jika :
Nilai post test – Min . 80
Nilai praktek – Min. C
Recommended training
Jika berhasil lulus dari Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training sbb :
MTS (Machine Troubleshooting)
SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )
1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari
diri sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu
dia, seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.
6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan
menghasilkan suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
TRAINING PROFILE ............................................................................................................ ii
SEVEN HABITS (7 KEBIASAAN BAIK).................................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
GLOSARIUM ...................................................................................................................... v
GLOSARIUM :
Trouble : tanda tanda adanya gangguan pada unit maupun gangguan yang sudah bisa diketahui .
Troubleshooting chart : Chart yang dibuat oleh pembuatnya yang memberikan panduan
langkah langkah yang harus diambil saat melakukan troubleshooting, dan juga kesimpulan dari
penyebab gangguan.
Jumper : Menghubungkan battery di unit dengan batteray lain (bisa dari battery unit lain
maupun battery yang tidak terpasang di unit ).
BAB I
EIGTH STEP (DELAPAN LANGKAH)
TUJUAN BAB I :
Memastikan gangguan :
Periksa tingkat gangguan , untuk lebih meyakinkan mengenai gangguan yang terjadi dengan
jalan mengoperasikan unit atau melaksanakan pengukuran.
Perlu diperhatikan jangan menambah gangguan
Troubleshooting
Dari hasil pertanyaan dan pemeriksaan diatas , kita telah memiliki data data untuk melakukan
analisa , selanjutnya kita ikuti troubleshooting chart untuk melokalisasi kemungkinan penyebab
gangguan .
Troubleshooting
Hentikan unit pada daerah yang datar , tanah yang keras dan tidak mudah longsor . Dan
jangan ditepian tebing yang mudah longsor. Pasang pin pin pengaman, pastikan parking
brake sudah difungsikan, dan matikan engine.
Catat Model unit , serial number unit , serial number engine dan SMR/KMR.
Bila dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih , pastikan bahwa menggunakan tanda tanda
yang telah disepakati dan cegah orang yang tidak berkepentingan mendekati area , untuk
menghindarkan kecelakaan karena salah pengertian.
Jangan sekali kali membuka tutup radiator saat engine masih panas, karena air akan
menyembur, tunggu sampai engine dingin dan berkurangnya tekanan didalam radiator.
Jangan sekali kali memegang part yang masih panas dan perhatikan part yang berputar.
Bila melepas kabel listrik, lepaskan kabel negatif (-) terlebih dahulu. Bila akan
membuka plug yang bertekanan seperti plug oli, air atau udara, pastikan bahwa tekanan
didalam sistemnya sudah tidak ada, dan saat memasang alat ukur, pastikan terikat
dengan sempurna.
Bila menerima informasi unit trouble, mintalah informasi tentang unit antara lain :
Kode unit dan tipe unit
Detail dari lokasi Kemudian sedapat mungkin mendapatkan informasi tentang trouble :
- Kondisi kerusakan
- Pekerjaan yang dilakukan saat terjadinya trouble.
- Kondisi lingkungan sekitar tempat operasi
Catatan problem yang pernah terjadi sebelumnya. Dari data data diatas, persiapkan
trouble shooting chart yang didapatkan dari Shop Manual.
RINGKASAN :
Troubleshooting (mengatasi gangguan) :
Troubleshooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan
penyebabgangguan, serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali.
Troubleshooting Chart
1. Troubleshooting chart
2. Possibilities causes
3. Observe and Diagnostic.
4. Collect data .
5. Analysis
6. Suspected causes
7. Conclution
8. Action for improvement
LATIHAN SOAL :
BAB II
TROUBLESHOOTING CHART
Ingat :
Mulailah dari yang paling sederhana .
Mulai lah dari yang paling sering terjadi .
Teliti part yang terkait dengan gangguan
Untuk lebih detail , bisa dilihat dari table yang ada di Shop Manual seperti contoh dibawah ini :
Bila belum berhasil, bisa diteruskan dengan mempelajari memakai wiring diagram.
Diagram starting system :
Cara cara menggunakan analisa memakai troubleshooting chart bisa mengikuti langkah
langkah seperti dibawah ini :
Table : EO1
Catatan : langkah langkah mengikuti urutan nomer.
CONTOH
Unit Model : D65E- 12
Problem : Lampu tidak bisa menyala
Lihat item no : 2
Kemungkinan penyebabnya :
Battery, Panel switch, Batteray relay, Kabel, Lampunya sendiri.
Diagram untuk Lighting system :
KETERANGAN :
CN-- = Cable connector
E = hubungan ke ground .
L = hubungan ke Lampu.
M = hubungan ke battery .
Pastikan bahwa :
Battery dalam kondisi normal
Fuse FB1 normal
Semua sambungan kabel dalam kondisi tersambung dengan benar.
1. Question ( Pertanyaan ) :
BagianA + B pada chart merupakan
pertanyaan yang jawabannya bisa diperoleh
dari operator. Sedangkan untuk item B,
jawaban yang didapat tergantung dari pengetahuan
operator.
2. Check item ( hal2 yang diperiksa ) :
Mekanik melakukan pemeriksaan sederhana
untuk mempertajam analisa penyebab. Item2
C pada chart adalah yang berhubungan dengan
hal ini.Mekanik menggabungkan informasi dari operator (A) dengan hasil pemeriksaannya
sendiri (C), hingga analisa yang didapat lebih fokus.
3. Troubleshooting ( mencari penyebab gangguan ) :
Troubleshooting merupakan langkah langkah pemeriksaan yang dilakukan mekanik
untuk mendapatkan fakta atau data, setelah mempelajari
kombinasi antara question (1) dan check item (2) dalam troubleshooting chart.
Kemungkinan yang paling mendekati (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang
diperiksa)
Kemungkinan penyebab dari lamanya pemakaian
Item item penyebab untuk di konfirmasikan dengan kondisi hasil pemeriksaan
Penjelasan :
Penyebab utama bila terjadi asap hitam adalah :
1. Kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar.
2. Keleibihan bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar .
3. Terjadi kerusakan pada fuel injection system.
4. Kesalahan memilih bahan bakar.
5. Over heat pada engine .
6. Error pada controller .
BAB III
MECHANICAL ENGINE TROUBLESHOOTING
Troubleshooting Index memberikan gambaran masalah-masalah yang sering terjadi pada engine.
Untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut gunakan referensi penyebab dan perbaikan sesuai
dengan urutan pada halaman berikutnya.
Daftar masalah, penyebab dan perbaikan hanya memberikan indikasi dimana masalah tersebut
terjadi dan perbaikan apa yang perlu dilakukan. Umumnya masih ada perbaikan-perbaikan lain
yang dilakukan diluar data di bawah ini.
Ingat bahwa umumnya masalah tidak disebabkan oleh hanya satu komponen, tetapi saling terkait
antara komponen yang satu dengan komponen yang lainya.
Troubleshooting ini hanya digunakan sebagai petunjuk dan tidak memberikan semua masalah-
masalah yang mungkin terjadi dan perbaikanya.
Kemungkinan penyebabnya:
Kemungkinan penyebabnya :
3. Adanya kebocoran dan kerusakan pada saluran bahan bakar antara Injection Pump dan
Fuel Injection Nozzle
Pasang fuel line yang baru.
Kemungkinan Penyebabnya :
11. Banyak kerak sisa pembakaran atau penyebab lain yang membuat penyempitan pada
saluran Turbocharger.
Lakukan pemeriksaan dan bersihkan kotoran yang menghambat saluran udara, perbaiki
turbocharger bila diperlukan.
Kemungkinan Penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
1. Kwalitas fuel ( bahan bakar ) yang kurang bagus atau fuel bercampur dengan air
Ikuti petunjuk pemakaian fuel pada SEBD0717, juga instruksi khusus Correction factor
SEHS6947.
2. Adanya kebocoran pada fuel system
Perubahan jumlah pemakaian fuel yang tiba-tiba biasanya diakibatkan adanya kebocoran
saluran bahan bakar, prebaiki kebocoran-kebocoran tsb.
3. Pada saat pembakaran berisik ( knock )
Sedikit bertambahnya pemakaian bahan bakar mungkin diakibatkan oleh kerusakan pada
nozzle, engine jalanya pincang atau factor lain yang menyebabkan tenaga engine berkurang.
4. Salah fuel injection timing
Lakukan penyetelan pada fuel injection timing.
5. Terlalu lama engine low idle
Matikan engine bila tidak digunakan.
6. Adanya penahanan dari Brake
Setel Brake atau perbaiki komponen brake yang rusak.
Problem 13 : Suara berisik dari area valve atau komponen penggerak valve.
Kemungkinan penyebabnya :
Problem 14 :
Pergerakan Rocker Arm hanya sedikit dan Valve Lash terlalu longgar
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
1. Lock rusak
Lock yang rusak dapat menyebabkan valve jatuh ke dalam cylinder dan akan merusak
banyak komponen.
2. Valve Spring rusak
Ganti dengan valve spring yang baru.
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinannya :
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan :
Kemungkinan :
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
4. Belt kendor
Kekendoran fan atau gear penggerak water pump akan menyebabkan berkurangnya aliran
udara atau air. Kencangkan belt sesuai dengan Belt Tention Chart yang ditunjukan di
Specification Modul.
5. Hose rusak
Kerusakan hose yang nengakibatkan kebocoran mudah dilihat. Kerusakan yang tidak bisa
dilihat dengan mata pada saat beroperasi akan menghambat aliran coolant. Misanya hose
menjadi lunak, atau retak karena sudah lama dipakai. Apabila pergantianya melebihi waktu
yang ditentukan, bagian dalam dari hose bisa lepas dan akan menghambat aliran coolant.
6. Thermostat ( Water temperatur regulator ) rusak
Regulator yang tidak bisa terbuka atau hanya membuka sedikit akan menyebabkan panas
diatas normal. Lihat Testing and Adjusting melakukan prosedur pengetesan Water
Temperature Regulator.
7. Water Pump rusak
Water pump yang impellernya kendor tidak cukup kuat untuk memompakan coolant.
Kendornya impeller water pump bisa dilihat dengan melepas water pump dan menekan shaft
serta menariknya kembali. Bila tidak ada kerusakan pada impeller maka periksa celah
(clearance) impeller.
8. Terdapat udara di dalam cooling system
Udara dapat masuk kedalam cooling system melalui beberapa cara, umumnya disebabkan
pengisian cooling system yang tidak benar dan kebocoran pembakaran ke dalam system.
Udara dapat masuk ke system melalui keretakan didalam atau karena gasket cylinder head
rusak. Udara yang ada pada cooling system dapat mengakibatkan terhambatnya aliran
coolant dan membuat gelembung – gelembung pada coolant. Air Bubble tertahan pada
saluran coolant dan dapat menghambat aliran panas ke dalam coolant. Udara yang terdapat
pada cooling system dapat ditemukan dengan Bottle Test. Alat yang diperlukan untuk tes ini
adalah satu pint bottle, tempat air, dan hose yang akan dihubungkan dengan bagian ujung
dari overflow pipe radiator. Sebelum melakukan pengetesan yakinkan pengisian coolant
dilakukan dengan benar. Gunakan kabel kecil untuk menahan relief valve pada cap radiator
dengan posisi terbuka. Pasang cap radiator dan kencangkan. Pasang hose pada bagian ujung
dari overflow pipe.
Start engine dan operasikan pada high idle rpm beberapa menit sampai temperature operasi.
Gunakan tutup pada core radiator untuk menjaga engine pada temperature operasi. Setelah
lima menit atau lebih kendorkan bagian ujung hose pada botol yang berisi air. Letakkan
botol tersebut pada bucket air dengan posisi terbalik. Bila air dapat keluar dari botol dengan
waktu kurang dari 40 detik, maka terdapat kebocoran gas buang kedalam cooling system.
Cari penyebab masuknya udara atau gas buang ke dalam cooling system dan perbaiki.
9. Fan salah, fan atau shroud posisinya tidak benar
Fan yang salah, fan atau shroud dipasang pada posisi yang salah akan mengakibatkan
berkurangnya udara yang dihembuskan ke radiator. Fan harus cukup besar untuk dapat
meniupkan udara lebih banyak ke radiator. Yakinkan ukuran dari fan dan shroud dan posisi
fan sesuai dengan rekomondasi pabrik.
10. Radiator terlalu kecil
Radiator yang terlalu kecil tidak cukup untuk melepaskan panas pada cooling system, ini
akan mengakibatkan engine pada saat beroperasi temperaturnya lebih tinggi dari temperatur
normal. Yakinkan bahwa ukuran radiator sesuai dengan yang direkomondasikan pabrik.
11. Tidak cukup aliran udara yang melewati radiator yang disebabkan oleh hambatan
pada komponen engine
Aliran udara yang digunakan untuk mendinginkan radiator keluar dan masuk melalui daerah
sekeliling engine. Yakinkan filter pendingin udara dan
komponen – komponen sejenisnya tidak terpasang didaerah yang menghambat kebebasan
aliran udara baik yang masuk atau yang keluar.
12. Temperature disekeliling engine terlalu panas
Ketika temperature diluar engine terlalu panas dari rata – rata cooling system, perbedaan
temperature tidak cukup antara udara luar dan coolant. Untuk mendapatkan pendinginan
yang bagus kurangi beban engine.
13. Engine beroperasi pada tempat yang tinggi
Kapasitas pendingin pada cooling system turun karena mesin digunakan ditempat yang lebih
tinggi. System pressure yang rendah harus digunakan untuk menjaga coolant dari pemuaian.
14. Udara masuk terhambat
Hambatan masuknya udara ke engine menyebabkan temperature cylinder tinggi dan jumlah
panas yang melewati cooling system terlalu tinggi pula. Periksa hambatan dengan
menggunakan sebuah water manometer atau sebuah vaccum gauge ( mengukur pada inchers
of water ) .
Pasang gauge ke saluran masuk udara antara air cleaner dan saluran yang akan masuk ke
turbocharger. Dengan gauge yang terpasang jalankan engine pada rpm beban penuh dan
periksa hambatannya. Hambatan maksimum pada udara masuk yaitu 635 kPa ( 25 inch of
water ) . Bila hasilnya lebih besar dari hambatan maximum yang diijinkan maka buang
kotoran dari elemen filter atau pasang dengan elemen filter yang baru. Dan periksa kembali
hambatannya. Bila hasilnya masih lebih tinggi dari maximum yang diijinkan maka
hambatannya pasti pada pipa saluran masuk.
15. Gas buang terhambat
Hambatan pada exhaust system mengakibatkan temperature pada cylinder tinggi dan terlalu
banyak panas yang ditanggung oleh cooling system. Untuk mengetahui kemungkinan
hambatan pada exhaust system, lakukan pemeriksaan secara visual pada exhaust system.
Periksa kerusakan pipa atau muffler. Bila tidak ditemukan kerusakan periksa system untuk
back pressure dari exhaust (Pengukuran perbedaan tekanan antara saluran exhaust dan
tekanan udara luar ).
Back pressure harus tidak boleh lebih tinggi dari 1016 kPa ( 40 Inches of water ). Kita juga
dapat memeriksa system dengan melepas pipa exhaust dari exhaust manifold. Dengan pipa
exhaust terlepas, engine dijalankan untuk mengetahui masalahnya.
16. Fuel Injection Timing tidak benar
Periksa dan lakukan penyetelan sesuai dengan testing and adjunting.
Kemungkinan penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :
cylinder head, dinding cylinder, permukaan gasket cylinder head dan keretakan cylinder
block. Bila memasang cylinder head, gunakan gasket cylinder head baru, spacer plate
gasket, water seal, dan juga O’ring seal yang baru.
Kemungkinan Penyebabnya :
Kemungkinan Penyebabnya :
Kemungkinan penyebabnya :