PKM GT
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM
GT) merupakan wahana bagi mahasiswa dalam berlatih
menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas
persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide
tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga
idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi
kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa umumnya
cenderung pandai mengungkapkan fakta-fakta sosial, namun
melalui PKM GT, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut
sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu
memberi atau menawarkan solusi. Beda PKM GT dengan
PKM Hibah terletak pada perealisasian ide. Pada PKM Hibah,
pengusul yang PKM-nya lolos akan melaksanakan ide PKM
tersebut sesuai jadwal kegiatan yang telah dirancang,
sedangkan pada PKM-GT hal itu tidak ada. Pengusul PKM
GT yang dinyatakan lolos akan memperoleh hadiah uang
tunai senilai Rp 3.000.000,- tanpa harus melaksanakan
apapun. Tujuan dari kegiatan PKM GT adalah untuk
menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk
penuangan gagasan atau ide kreatif.
Kriteria Penulisan PKM GT
1) Pengusul PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang
sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan
S-1 atau Diploma;
2) Anggota kelompok pengusul berjumlah 3 orang;
3) Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis
lengkap dan tidak boleh disingkat;
4)
Materi PKM GT
Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu
yang sedang ditekuni oleh penulis. Kesempatan ini diberikan
kepada mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu
menuangkannya dalam bentuk tulisan, walau yang
bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang
tersebut. Materi karya tulis merupakan isu/permasalahan
mutakhir atau aktual yang berkembang di masyarakat dan
belum ditemukan solusinya.
Berikut merupakan beberapa bidang ilmu yang dapat
dipilih.
1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: farmasi, gizi, kebidanan,
kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, kesehatan
masyarakat, psikologi
2. Bidang Pertanian, yang meliputi: kedokteran hewan,
kehutanan, kelautan, perikanan, pertanian, peternakan,
teknologi pertanian
3. Bidang MIPA, yang meliputi: astronomi, biologi, geografi,
fisika, kimia, matematika
4. Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi:
informatika, teknik, teknologi pertanian
5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : agrobisnis
(pertanian), ekonomi, ilmu sosial dan ilmu politik ,
6. Bidang Humaniora, yang meliputi : agama, bahasa,
budaya, filsafat, hukum, sastra, seni
7. Bidang Pendidikan, yang meliputi program studi ilmu-ilmu
pendidikan di bawah fakultas kependidikan.
untuk
Berantas
Korupsi
10
11
12
13
Kata Pengantar
Contoh:
14
Daftar Isi
Contoh:
15
Daftar Gambar
Daftar gambar dicantumkan hanya jika di dalam isi PKM
terdapat gambar.
Contoh:
16
Daftar Tabel
Daftar tabel dicantumkan hanya jika di dalam isi PKM
terdapat tabel.
Contoh:
17
18
19
20
21
Contoh:
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Pengantar
Dalam membuat sebuah karya ilmiah, penulis tentunya akan
meramu pendapat dari berbagai ahli untuk menunjang,
memperkuat, dan membandingkan pendapat-pendapat yang
ada. Proses pemindahan pendapat dari sebuah buku, jurnal,
atau karya lain diajukan oleh seseorang ke dalam sebuah
tulisan inilah yang dinamakan pengutipan. Pengutipan bisa
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
mengetahui dan sebagai pertanggungjawaban atas pengutipan
yang dilakukan, seorang penulis membuat sebuah daftar
identitas dimana kutipan tersebut diperoleh. Daftar itu
setidaknya memuat nama penulis kutipan, tahun, udul, dan
identitas penerbitan. Daftar identitas inilah yang disebut
dengan daftar pustaka.
Kutipan
Apabila kita perhatikan makalah ataupun jenis karya ilmiah
yang lain, penulis karya ilmiah tersebut mengemukakan
pendapat orang lain yang berasal dari buku atau sumber lain
seperti artikel, laporan penelitian, dan sebagainya. Pendapat
oranglain itu ditandai dengan adanya keterangan dalam tanda
kurung, seperti (Prayitno, 2000). Pendapat orang lain itu
memperkuat pendapat yang dikemukakan oleh penulis karya
ilmiah tersebut. Pendapat yang dikutip itu disebut kutipan.
Prabawa (2000) menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman
kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan orang
terkenal yang terdapat dalam buku, majalah, jurnal, surat
40
Kutipan langsung
Kutipan langsung dapat diartikan sebagai cara meminjam
pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu
berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat
dibedakan pula atas:
(1) Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan
empat baris (kutipan langsung pendek).
(2) Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
(kutipan langsung panjang).
Teknik penulisan kutipan langsung pendek.
(1) Kutipan ditulis serangkai dengan teks;
41
42
Contoh:
(teks) .. Lebih luas dari itu, Tarigan dan
Suhender (1986) menyatakan sebagai berikut.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyibunyi
artikulasi
atau
kata-kata
untuk
mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara lebih dari
sekadar menucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata.
Berbicara untuk mengomunikasikan gagasan yang
disusun serta dikembangkansesuai dengan kebutuhan
pendengar.
(teks) ..
b.
43
44
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar yang ada dalam karya ilmiah
yang berisikan identitas sumber kutipan yang disusun berurut
secara alfabetis. Daftar pustaka memiliki sejumlah fungsi
sebagai berikut.
1. Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah
2. Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu memiliki
referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu
3. Merupakan alat control pada landasan teori atau tinjauan
pustaka
Daftar pustaka berisi data sebagai berikut.
1. Nama pengarang yang dibalik dan dipisahkan tanda
koma. Gelar akademik tidak ditulis.
2. Tahun terbit.
3. Judul.
4. Tempat terbit.
5. Nama penerbit.
Contoh:
Penulis satu orang
Badudu, J. S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III.
Jakarta: PT Gramedia.
Penulis dua orang
Djamarah, S. B. & Aswan Z. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Keterangan:
Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa adanya pembalikan
nama.
45
46
47
48
49
b. Gambar
Judul gambar diberikan nomor terurut sesuai dengan
kemunculan gambar dalam isi PKM. Judul gambar ditulis
rata tengah di bawah gambar dilengkapi sumber
pengutipan gambar.
Contoh:
50
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN ILMIAH
OLEH:
I Nengah Adi Mahendra
1213011037
Angkatan 2012
1013021005
Angkatan 2010
1213031022
Angkatan 2012
1113021059
Angkatan 2011
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
iv
iv
RINGKASAN ...........................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...........................................................................................
Tujuan ........................................................................................................
Manfaat ......................................................................................................
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .........................................................
KESIMPULAN
Konsep Singaraja Mefloport ......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Lamp
Lamp
Lamp
Lamp
Lamp
Lamp
DAFTAR LAMPIRAN
iv
RINGKASAN
Pertumbuhan penumpang bandara berdampak pula terhadap pertumbuhan
perekonomian Bali. Ngurah Rai International Airport adalah pintu gerbang
kegiatan ekonomi utama pariwisata di Indonesia. Kondisi ideal yang diharapkan
adalah Bali memiliki bandara yang mampu menampung 25 juta penumpang per
tahun. Tahun 2011, Bandara Ngurah Rai menerima 12,7 juta penumpang melebihi
42,81% dari kapasitas terminal. Selama tahun 2011-2012, pertumbuhan
penumpang naik 15,5%.Pengembangan kegiatan ekonomi di Bali perlu dilakukan
melalui peningkatan pelayanan bandara. Hal ini dilakukan untuk membagi beban
lalu lintas penumpang Bandara Ngurah Rai dan peningkatan perekonomian di
wilayah Bali Utara. Ketimpangan ekonomi Bali terhadap wilayah Kabupaten
Buleleng dinyatakan dengan indeks nilai gini ratio. Bali memiliki gini ratio
0,4017 sedangkan Buleleng sebesar 0,330. Rencana pemerataan perekonomian
melalui pembangunan bandara merupakan solusi yang direncanakan pemerintah
Bali, namun saat ini belum ada kepastian pembangunan. Kendala yang dihadapi
adalah wilayah Bali Utara yang berada dibalik perbukitan, sehingga tidak
memenuhi standar pembangunan bandara. Selain itu, pemerintah berencana untuk
membangun bandara dengan mereklamasi pantai utara Bali, sehingga ini akan
memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Singaraja Mefloport merupakan konsep bandara dengan desain terapung.
Megaproyek struktur terapung ini merupakan suatu konsep yang saat ini memiliki
keunggulan modern dan ramah lingkungan. Konsep ini sangat layak
dikembangkan di Bali Utara karena (1) tidak memerlukan pembebasan lahan di
daratan, (2) tidak terhalangi oleh perbukitan Bali Utara, dan (3) tidak berdampak
pada lingkungan. Bentuk desain terminal bandara disesuaikan seperti di Bandara
Ngurah Rai yang memiliki ciri arsitektur Bali. Struktur Singaraja Mefloport
Singaraja Mefloport terdiri atas 4 komponen yaitu (1) struktur poonton
terapung yang luas, (2) pondasi penguat, (3) jembatan pengakses dari darat ke
wilayah terapung, dan (4) pemecah gelombang. Modul beton (concrete modules)
melibatkan platform besar dengan udara yang terjebak di dalam silinder beton
berongga. Pneumatic stabilized platforms dirancang untuk melawan kekuatan
gerakan gelombang. Sistemnya adalah silinder beton terbuka di bagian bawah,
tapi udara yang terjebak di dalam kolom membuat terapung. Platform ini
menghubungkan silinder dengan memberikan stabilitas. Komponen-komponen
utama dari struktur terapung antara lain: (1) Precast slab dengan pelindung, slab
berfungsi untuk mengirimkan beban ke bagian pendukung dan bertindak sebagai
flange kompresi baja komposit. Momen lentur maksimum adalah k.ft./ft., (2) Deck
framing yang terdiri dari grid baja struktural, (3) Kolom dan diagonal yang
berfungsi mendukung struktur deck dan mengirimkan beban ke dalam ruang
apung, (4) Ruang buoyancy sebagai kontinuitas elastis ynag mendukung kolom,
(5) Sistem anchorage yaitu sistem pelabuhan yang terdiri dari kabel mooring dan
jangkar massa yang berfungsi untuk struktur baik secara vertikal dan horizontal.
Konsep Singaraja Mefloport ini untuk mengantisipasi meningkatnya penumpang
transportasi udara yang tidak mampu dilayani di Bandara Ngurah Rai akibat
perkembangan pariwisata dan mengantisipasi kesenjangan pembangunan Bali
Utara dengan Bali Selatan. Pembangunan bandara terapung ini diharapkan tetap
dapat melindungi biota laut dan ekosistemnya serta melalui rekayasa teknik
mampu menciptakan bandara yang nyaman dan ramah lingkungan.
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan penumpang bandara berdampak pula terhadap pertumbuhan
perekonomian Bali. Ngurah Rai International Airport adalah pintu gerbang
kegiatan ekonomi utama pariwisata di Indonesia. Pertumbuhan pariwisata tahun
2010, hampir 40% melalui Bali (MP3EI, 2012). Bandara tersibuk ini memiliki
kelebihan kapasitas terminal penumpang. Bandara Ngurah Rai sebelumnya
memiliki kapasitas penumpang 7 juta per tahun, dan setelah dilakukan renovasi
hanya memiliki kapasitas 14 juta per tahun (Angkasa Pura, 2013). Kondisi ideal
yang diharapkan adalah Bali memiliki bandara yang mampu menampung 25 juta
penumpang per tahun. Tahun 2011, Bandara Ngurah Rai menerima 12,7 juta
penumpang melebihi 42,81% dari kapasitas terminal. Selama tahun 2011-2012,
pertumbuhan penumpang naik 15,5% (Tempo, 2012).
Pengembangan kegiatan ekonomi di Bali perlu dilakukan melalui
peningkatan pelayanan bandara. Hal ini dilakukan untuk membagi beban lalu
lintas penumpang Bandara Ngurah Rai dan peningkatan perekonomian di wilayah
Bali Utara. Berdasarkan data BPS Provinsi Bali (2012), ketimpangan ekonomi
Bali terhadap wilayah Kabupaten Buleleng dinyatakan dengan indeks nilai gini
ratio. Bali memiliki gini ratio 0,4017 sedangkan Buleleng sebesar 0,330. Rencana
pemerataan perekonomian melalui pembangunan bandara merupakan solusi yang
direncanakan pemerintah Bali, namun saat ini belum ada kepastian pembangunan.
Kendala yang dihadapi adalah wilayah Bali Utara yang berada dibalik perbukitan,
sehingga tidak memenuhi standar pembangunan bandara. Selain itu, pemerintah
berencana untuk membangun bandara dengan mereklamasi pantai utara Bali,
sehingga ini akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan PKM GT ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan permasalahan Bandara Ngurah Rai dan ketidakmerataan
pembangunan di wilayah Bali khususnya Bali Utara.
2. Menganalisis rekayasa teknik dalam membangun bandara di kawasan Bali
Utara dengan konsep megafloat airport yang modern berkelanjutan dan
bersinergi dengan arsitektur Bali pada Singaraja Mefloport.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari PKM GT ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan solusi atas rencana pembangunan bandara di wilayah Bali Utara
yang hingga saat ini belum disetujui lokasi pembangunannya dan alternatif
solusi bandara yang aman akibat wilayah perbukitan Bali Utara.
2. Menciptakan bandar udara yang mampu menjadi penunjang kapasitas Bandara
Ngurah Rai dan menjadi upaya pemerataan pembangunan di Bali Utara serta
menjadi ikon bandara terapung pertama dan terbesar di Indonesia.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Pariwisata masih menjadi kegiatan ekonomi utama yang dikembangkan di
Bali. Menurut perspektif nasional, Bali merupakan pintu gerbang utama
pariwisata Indonesia dan hampir 40% wisatawan masuk melalui Bali (MP3EI,
2012). Bandara Ngurah Rai menerima rata-rata 2 juta penumpang setiap bulannya.
Pertumbuhan penumpang di bandara ini diprediksikan tidak mampu ditampung
pada tahun 2020. Banyaknya penumpang Bandara Ngurah Rai 2008-2012
disajikan pada Gambar 1.
16000000
14000000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
2008
2009
2010
2011
2012
(BPS, 2012)
0.5
0.4
0.3
Buleleng
0.2
Bali
0.1
(BPS, 2013)
0
2010
2011
2012
yang
pernah
ditawarkan
dalam
mengatasi
permasalahan
Rekonstruksi Letkol
Wisnu
Runway yang dimiliki
hanya 700 m,
persyaratan sebagai
bandara internasional
terkendala bukit
Pembangunan Bandara
Baru
Dilakukan pembebasan
lahan 1000 Ha di
Kubutambahan dengan
pembangunan runway
dilakukan dengan reklamasi
lebih banyak lalu lintas daripada runway satu jalur. Terminal area merupakan
suatu areal utama yang memepunyai interface antara lapangan udara dan bagianbagian dari bandara yang lain. Sehingga dalam hal ini mencakup fasilitas-fasilitas
pelayanan penumpang, penanganan barang kiriman, perawatan dan administrasi
bandara. Terminal traffic control merupakan fasilitas pengatur lalu lintas udara
dengan berbagai peralatannya seperti sistem radar dan navigasi.
Komponen-komponen utama dari struktur terapung antara lain: (1) Precast
slab dengan pelindung, slab berfungsi untuk mengirimkan beban ke bagian
pendukung dan bertindak sebagai flange kompresi baja komposit. Momen lentur
maksimum adalah k.ft./ft., (2) Deck framing yang terdiri dari grid baja struktural,
(3) Kolom dan diagonal yang berfungsi mendukung struktur deck dan
mengirimkan beban ke dalam ruang apung, (4) Ruang buoyancy sebagai
kontinuitas elastis ynag mendukung kolom, (5) Sistem anchorage yaitu sistem
pelabuhan yang terdiri dari kabel mooring dan jangkar massa yang berfungsi
untuk struktur baik secara vertikal dan horizontal. Kriteria desain terapung harus
diperhitungkan dari beban diantaranya: (1) beban layanan yang diperbolehkan
adalah 710.000 lbs sampai 775.000 lbs (tipe pesawat Boeing 747B), (2) gaya
konstruksi (gaya tarikan dan gaya akibat gelombang), (3) gaya lingkungan (angin,
laut, dan suhu), dan (4) beban perjalanan dan gaya accidental (Weidlenger, 1969).
Mefloport
menggunakan
sumber
energi
listrik
ramah
Bali tidak mampu tertampung di Bandara Ngurah Rai dan kesenjangan daerah
Bali Utara akan semakin melebar berdasarkan prediksi yang dilakukan saat ini.
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan Singaraja Mefloport
Pihak-pihak yang dapat membantu agar dapat mengimplementasikan
konsep Singaraja Mefloport adalah sebagai berikut.
1. Arsitek: merupakan pemeran utama untuk mampu mewujudkan Singaraja
Mefloport ini dalam hal mentransformasi material bangunan, membuat desain
dan menganalisa distribusi keruangan. Transformasi material dilakukan pada
konstruksi baja menjadi struktur yang mampu terapung serta sentuhan green
building pada setiap bangunan.
2. Konsultan perencana: memiliki peranan dalam menganalisa daya dukung tanah
dan pondasi, kekuatan konstruksi, mekanika teknik, hidrolika, hidrologi, dan
teknologi bahan konstruksi, serta pemilihan material yang sesuai. Selain itu,
konsultan perencana mampu merancang sistem-sistem yang akan dipergunakan
pada kawasan Singaraja Mefloport.
3. PT. Angkasa Pura I: sebagai pendukung dan pengelola bandara diluar
pengelolaan pemerintah untuk kawasan Indonesia Timur. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan nilai komersial dan inovasi sehingga tercapai kepuasan
konsumen dan masyarakat pengguna transportasi udara di Bali Utara.
4. Pemerintah dan BUMD: pemerintah memiliki peran penting dalam hal
pengambil kebijakan, baik yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,
Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Disamping itu juga diperlukan peran pemerintah dibagian kelautan dan
lingkungan hidup. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga memiliki peran
dalam pengelolaan energi, air dan transportasi publik Singaraja Mefloport
5. Masyarakat: merupakan tujuan akhir dari pembangunan Singaraja Mefloport.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dan melindungi
wilayah ini dengan tetap mengacu pada kebijakan pemerintah.
KESIMPULAN
Konsep Singaraja Mefloport
Megaproyek Singaraja Mefloport merupakan pembangunan bandara
internasional terapung masa depan Bali dengan peruntukannya dalam jangka
berdasarkan
filosofi
lokal
berstandar
internasional
dalam
10
Nama/
NIM
Program
Studi
1.
I Nengah
Pend.
Adi
Matematika
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Matematika 14 jam/
minggu
Mahendra/
1213011037
2.
Bagus
Pend.
Ngurah Alit
Fisika
Fisika
14 jam/
minggu
Putra
Wiryawan /
1013021005
3.
I Gusti
Pend.
Ngurah
Kimia
Kimia
14 jam/
minggu
Bayu
Sucitra/
1213031022
4.
Gde Parie
Pend.
Perdana /
Fisika
1113021059
Fisika
14 jam/
minggu
Uraian Tugas
1. Mengurus seluruh
administrasi tim PKM-GT
2. Menganalisis referensi
dalam menjelaskan
gagasan
3. Mensintesis gagasan secara
keseluruhan
4. Melakukan bimbingan
dengan dosen pembimbing
1. Mengumpulkan data
terkait struktur terapung
2. Mengumpulkan data gini
ratio Bali
3. Mensintesis gagasan secara
keseluruhan
4. Melakukan bimbingan
dengan dosen pembimbing
1. Mengumpulkan data
penumpang bandara
Ngurah Rai Bali
2. Menganalisis solusi yang
pernah ada terkait
penyediaan lahan
3. Melakukan bimbingan
dengan dosen pembimbing
1. Mentransformasi gagasan
ke dalam gambar-gambar
untuk menunjang isi PKM
2. Mensintesis gagasan secara
keseluruhan
3. Melakukan bimbingan
dengan dosen pembimbing
Diameter silinder
22 kaki
(a)
(b)
Gambar 9.(a) Desain Struktur Concrete Modules, (b)Desain Penampang
Concrete Modules
ABSTRAK
Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah endemis malaria dengan National Annual Parasite Incidence (API) adalah 2,4%. Ketimpangan dalam jumlah
puskesmas merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat penularan malaria.
Solusi dari masalah ini adalah membangun puskesmas baru di daerah itu. Biaya
konstruksi dapat dikurangi dengan memanfaatkan limbah botol plastik untuk
menggantikan batu bata sebagai dinding puskesmas. Selanjutnya, puskesmas
berdinding botol akan dibangun dalam sistem stelsel dalam rangka meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan di daerah endemik malaria. Dengan
demikian, tingkat penularan malaria dapat ditekan sehngga diharapkan angka
API akan terus menurun dari waktu ke waktu.
633
634
657
658
661
662