Saat engine starts up turbo mulai berputar, pada saat itu oli membutuhkan waktu untuk bersirkulasi,
karena itu akselerasi pada engine atau pengoperasian engine dengan beban akan menyebabkan
turbo mengalami kekurangan pelumasan, akibatnya besarnya gesekan pada bearing atau
komponen-komponen yang bergesekan (running part).
Contoh kasus
Tambahan
kebuntuhan (cloged) pada saluran pelumasan, kebocoran dalam sistem pelumasan, kerusakan
(crushed) pada pipa dan pompa oli yang tidak bekerja dengan optimal.
II. Kerusakan yang disebabkan oleh turunnya kualitas oli (oil deteriorated).
Efek:
Thrust collar mengalami goresan (pick up) atau scufing (lecet) pada bagian yang bersentuhan dengan
journal bearing
Thrust bearings dan thrust collar mengalami goresan (scufed) dan kerusakan setelah lama
beroperasi
Turbin shaft mengalami gorsan (scufed) pada bagian yang sliding dengan journal bearing.
III. Kerusakan yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts, stone, washers etc) di air intake
system.
Debu, benda asing dll yang masuk melalui air intake piping menyebabkan kerusakan atau perubahan
bentuk (deformation) pada impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise
Penyebab:
air cleaner element is broken
IV. Kerusakan yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts, stone, washers etc) di air exhaust
system.
Benda asing dll yang ada pada saluran exhaust menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk
(deformation) pada impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise.
Penyebab :
kerusakan pada engine inner part (valve, valve seat, cotter dll)
serpihan dari dalam exhaust sistem (kerak (casting sand) yang lepas, beram (burrs), dll)
Saat exhaust temperatur naik berlebihan, temperatur turbo charge dan komponen-komponennya
akan ikut naik, pada saat itu turbin,impeler dan bearing akan contact dan mengalami kerusakan
Penyebab
fuel injection berlebihan yang disebabkan oleh peng-adjust-an fuel injection pump yang kurang tepat
pembakaran tidak sempurna (abnormal combustion) yang disebabkan oleh kualitas penyemprotan
fuel injection nozzel dan timing injeksinya.
pembakaran yang tidak merata yang disebabkan karena air cleaner buntu, air cleaner element yang
buntu atau (cloged) atau leaking air pipe
Bila tekanan oli terlalu tinggi misal terjadi kesalahan pada Regulator valve, maka sama halnya
dengan
kebocoran bila oli Return tersumbat dan Blow by pressure y ang t e r la lu tinggi .
Bila pipa kembali tersumbat kotoran maka tekanan pada turbocharger makin bertambah, akibatnya
oli bocor melalui seal-seal pada sisi blower serta sisi turbin pada Turbocharger .
Kasalahan pemasangan pada pipa masuk dan oli yang kembali ( return )
Bila kekencangan. baut pada pipa masuk dan pipa return kendor atau pipanya rusak pada
sambungannya maka oli akan bocor melalui sambungan-sambungan tersebut.
Idling terlalu lama akan mengakibatkan. oli bocor pada sisi turbine. Jangan. running pada posisl low
idle lebih dari 20 menit. Selama operasi low idle gunkanlah beban untuk turbocharger sedikit demi
sedikit .
Operasi pada hight idling terlalu lama mengakibatkan oli bocor pada sisi blower, jangan running
pada high idling lebih dari 20 menit.
Bila engine operasi terus menerus dengan hambatan yang besar pada air cleaner element,
disebabkan air cleaner element tersumbat, maka oli akan bocor kesisi blower, maka periksa yg teliti
dan bersihkan air cleaner element.
Kerusakan Seal
Dalam hal ini bila pada item-item tsb pada kondisi normal, maka oli bocor karena seal-sealnya sudah
aus.
CATATAN
dari pembakaran gas ). Sedangkan jumlah pembakaran gas tergantung dari jumlah fuel yang
disemprotkan . Disisi lain pressure yang bekerja pada Turbocharger sisi blower terdiri dari negative
pressure ( isapan ) pada cylinder sesuai dengan putaran engine. Sedangkan pada supercharging
pressure sesuai dengan jumlah dari gas buang. Selanjutnya blow by pressure akan timbul didalam
turbocharger
Pada operasi normal tekanan yang bekerja pada sisi turbine, sisi blower dan didalam turbocharger
harus dipertahankan pada kondisi yang seimbang.
”Operasi pada putaran tinggi tanpa beban negative pressure yang bekerja pada cylinder bertambah.
Bila operasi terus menerus maka oli akan bocor di sisi blower, sama halnya bila terjadi hambatan
yang besar pada sisi udara masuk karena Air cleaner element buntu”.
”Operasi pada low idle tanpa beban ( low idling operation ) maka tekanan pada sisi Exhaust akan
turun, bila dioperasikan terus menerus pada kondisi yang demikian maka kotoran akan masuk lewat
seal turbine dan oli bocor kesisi turbine”. Kebocoran oli tersebut dapat menimbulkan kebakaran bila
unit beroperasi dengan dibebani.