Anda di halaman 1dari 2

USAHA MELESTARIKAN BUDAYA DAERAH UNTUK GENERASI MUDA

Pengertian Budaya

Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan
yang di wariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.

Adapun berbagai macam pengertiam budaya menurut para ahli :

1. Edward B Taylor : kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang mengandung


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan potensi yang diperoleh
seseorang sebaai anggota masyarakat.

2. William H Haviland : kebudayaan adalah seperangkat peraturan serta norma yang dimiliki bersama
oleh para anggota masyarakat, yang jika di laksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat diterima oleh masyarakat.

03 Ki Hajar Dewantara : kebudayaan adalah buah budi manusia dari hasil perjuangannya terhadap dua
pengaruh kuat, yaitu zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan,
kebahagiaan, ketertiban, dan kedamaian

Dari semua defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterprestasi
lingkungan serta pengalamannya, dan menjadi pedoman tingkah lakunya. Kebudayaan merupakan milik
bersama anggota masyarakat yang disebarkan kepada generasi.

EKSISTENSI BUDAYA

Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki wilayah yang luas, terbentuk dari Aceh sampai ke Papua.

Ada 17.504 pulau yang tersebar di seluruh Indonesia

Disamping kekayaan alam dan keanekaragaman hayati dan nabati, Indonesia dikenal dengan
keberagaman budayanya.

Salah satu keberagaman tersebut adalah budaya pela gandong di Maluku.

Pela gandong

Indonesia merupakan negera yang puspa-ragam, namum mampu bersatu dalam bingkai bhineka tunggal
ika. Perbedaan suku, budaya, adat isiadat, agama, ras, gender, strata, sosial dan golongan aliansi politik
sangat jelas melekat dalam diri masyarakat Indonesia. Kawasan tmur Indonesia menyediakan contoh
budaya yang mungkin lebih dapat dipahami sebagai bagian dari sebuah peninggalan masyarakat
Austronesia yang lebih tua ketimbang sebuah peniggaan karakter budaya india yang lebih baru. Salah
satu kebudayan lokal di Indonesia timur adalah pela gandong.
Ikatan pela gandong yang dibanggakan untuk mengikat persaudaraan, terbukti tidak mampu menahan
egoisme kelompok. Hal ini dapat menyiratkan bahwa bangsa kita belum tahu bagaimana seharusnya
memandang perbedaan yang ada, bagaimana menghormati dan bagaimana mengatasi konflik yang akan
timbul, karena tidak pernaah ada mekanisme untuk belajar menghadapinya di dunia nyata

Padahal, pela gandong merupakan budaya yang benar-benar mencerminkan pola hubungan yang
harmonis. Oleh karna itu masyarakat di Maluku perlu menyadari bahwa selain derasnya arus
modernisasi, beragamnya komunitas yang berada di Maluku, dan potensi konflik yang ada saaat ini, pela
gandong dapat berperaan sebagai peredam yang mampu mengurangi gejolak sosial yang bernuansa
primordial

Berdasarkan sejarawan asal Maluku Bapak Sem Touwe (April, 2017)

Menjelaskan bahwa” pela adalah hunbungan antara satu atau dua atau tiga negri di Maluku yang terjadi
kerena ada peristiwa sejarah yang dialami oleh msyarakat negri itu, atau pela itu sumpah dan janji atau
ikatan perjanjian antar negri-negri. Pela terbaagi atas 3 yakni pela darah, pela ini terjadi karena adanya
peperangan, pela tampa sirih, terjadi karena sebuah peristiwa sejarah yang pernah di alami misyalnya
pela antara orang batu merah dan orang paso, dan pela gandong, hubungan antara negri satu dengan
negri yang lain karna ada hubungan geneologi atau pertalian darah.”

Bagaimana upaya kita sebagai anak muda Maluku dalam melestarikan budaya-budaya yang ada di
Maluku terkhususnya budaya pela gandong tersebut?

cara kita melestarikannya adalah

kita harus terus mewariskan nilai nilai perdamaian dalam bingkai “hidup orang basudara” sehingga
kelak kita menghasilkan civic culture yang lebih berbasis pada nilai-nilai persaudaraan orang Maluku.

Menjaga harmonisasi masyarakat Maluku melalui pela gandong di dalamnya mengembangkan


bangunan civic culture yang menjaga harmonisasi masyarakat Maluku dari amukan konflik sosial
generasi ke tiga di bumi penghasil rempah-rempah, adapun bangunan itu, terdiri dari:

1. Pemerintah
2. Tokoh agama
3. Tokoh masyarakat
4. Tokoh adat
5. Peran media massa
6. Pendidikan

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai