Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktek plat tepat pada waktunya guna
memenuhi tugas mata kuliah.
Saya menyadari bahwa tugas aporan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari berbagai
pihak.
Pada kesempatan ini pula saya, ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada para Instruktur yang
telah memandu kami, dalam menyelesaikan job-job pada saat kegiatan praktek berlangsung, terutama kepada
Dosen pembimbing.
Akhirnya harapan saya, Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang mahasiswa yang professional serta dapat
menciptakan lapangan kerja khususnya bagi mahasiswa Politekhnik Negeri Ambon Jurusan tekhnik sipil
dalam melanjutkan proses studi ke depan.
Fransisco.Rico.Bebena
LAPORAN PLAT
1
DAFTAR ISI
BAB I
LAPORAN PLAT
2
PENDAHULUAN
I.1.LATAR BELAKANG
Dengan adanya perkembangan dan kemajuan yang begitu pesat dan menimbulkan persaingan yang
begitu ketat diseluruh bidang pekerjaan, maka seseorang dituntut untuk lebih professional dalam bidang
yang ditekuninya, untuk itu juga perlu adanya kesiapan sumber daya yang dapat menjawab tuntutan
globalisasi yang di maksud.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kami selaku mahasiswa Polteknik Negeri Ambon jurusan Teknik
Sipil senantiasa dipersiapkan dengan berbagai ilmu dan ketrampilan. Bukan saja melalui teori yang didapat
melalui proses pembelajaran di kelas, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatanpraktek (kerja plat), dimana kami
diharapkan dapat menguasai dan menyelesaikan pekerjaan pembuatan oven sesuai petunjuk dan ketentuan
yang diisyaratkan baik dalam bentuk uraian maupun langkah-langkah atau cara-cara pelaksanannya.
Dengan demikan praktek kerjaplat ini, kami harapkan dapat menguasai ilmu dan ketrampilan yang
dapat digunakan sebagai bekal setelah mengikuti pendidikan di lembaga ini.
I.3.RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa masalah yang ditemui dalam praktek d bengkel terkhususnya dalam KerjaPlat. Adapun
masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa belum banyak memahami cara penggunaan alat karena kurang adanya pengalaman.
2. Kurangadanya ketelitian dalam pengukuran sehingga mengakibatkan kesalahan/kesulitan dalam
pemasangan.
3. Kurangnya kerja sama dalam kelompok.
LAPORAN PLAT
3
Metode yang dipakai dalan penulisan laporan ini adalah :
1. Metode Observasi / Survei Lapangan : mahasiswa langsung telibat dalam kegiatan praktek,
sehingga informasi atau hal-hal yang terdapat dalam kegitatan itu dapat diketahui dan dapat
diangkat sebagai permasalahan yang perlu dibahas melalui sebuah penulisan.
2. Metode Kepustakaan : Penulis membaca buku-buku di perpuskaan yang ada kaitannya dengan
Beton.
BAB II
LAPORAN PLAT
4
LANDASAN TEORI
LAPORAN PLAT
5
Gunting Tangan Lingkaran
LAPORAN PLAT
6
Kegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk pemotongan-pemotongan pelat
berbentuk lingkaran.
LAPORAN PLAT
7
Selain gunting tangan yang tersebut di atas, ada juga gunting lainnya yang sering digunakan dalam
pekerjaan pemotongan pelat. Bentuk gunting tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gaya pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas yang
berhubungan langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak pada pisau bawah
yang tetap. Jenis gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe dan bentuknya masing-masing. Salah
satu jenis gunting tuas mempunyai ketebalan pemakanan sebesar tebal pisau yang digunakan. Pemotongan
ini tedapat pada jenis gunting tuas meja. Gunting tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm
sesuai tebal mata pisau yang digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat sewaktu
pemotongan harus dilebihkan sebesar tebal mata pisau.
c.) Pahat potong
Pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi pelat, sebab pemotongan bagian dalam pelat
ini sulit dilakukan dengan gunting. Prinsip kerjanya pemotongan pelat dengan pahat ini dilakukan di atas
landasan paron atau pada ragum-ragum meja.
Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya digunakan untuk proses pemotongan berbentuk
bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini disesuaikan dengan bentuk-bentuk dan besar
kecilnya plane serta ketebalan
LAPORAN PLAT
10
5. Pemotongan Dengan Mesin Potong Profil
Untuk menghasilkan bentuk-bentuk profil yang diinginkan pada komponen-komponen yang terbuat
dari bahan pelat dibutuhkan mesin yang mampu untuk pemotongan bentuk yang tidak teratur. Salah
satu mesin potong profil yang sering digunakan adalah mesin Wibler.
Proses pemotongan dengan mesin potong Wibler ini dilakukan dengan menggunakan profil atau mal
yang diinginkan. Profil atau mal ini dibuat sesuai dengan bentuk profil benda kerja yang di rencanakan,
sehingga mesin potong wadkin ini sangat efektif apabila di gunakan untuk pemotongan-pemotongan pelat
yang jumlahnya cukup banyak. Mata pisau mesin wadkin ini bergerak turun naik untuk memotong
pelat. Pelat diletakkan di atas mal profil dan digerakkan mengikuti garis pemotongan yang didukung oleh
pengarah sesuai bentuk profil benda kerja yang dipotong.Proses pemotongan pelat-pelat yang relatif tebal
dengan bentuk profil yang rumit biasanya dingunakan sistem pemotongan las asitelin (oksigen tekanan
tinggi) atau dengan sistem pemotongan las busur udara.
LAPORAN PLAT
11
Gambar 2.4 Penekuk awal
Pada Gambar posisi tuas penekuk diangkat ke atas sampai membentuk sudut melebihi sudut
pembentukan yang dinginkan. Besarnya kelebihan sudut pembengkokan ini dapat dihitung berdasarkan tebal
pelat, kekerasan bahan pelat dan panjang bidang membengkokkan / penekukan.
Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan sisi bagian pelat yang
akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini
tidak menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi
dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan
dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini
diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat.
LAPORAN PLAT
12
Gambar 3.5 Sudut tekuk
Gambar memperlihatkan sudut tekuk yang terbentuk pada proses pelipatan pelat, dimana pada
bagian sisi atas pelat mengalami peregangan dan bagian bawah mengalami pengkerutan.
LAPORAN PLAT
13
Bahan pelat terdiri dari berbagai jenis bahan. Secara garis besar bahan pelat ini di kelompokkan menjadi dua bagian
besar yakni :bahan pelat logam ferro dan pelat logam non ferro . Bahan pelatlogam ferro ini diantaranya adalah pelat baja
lembaran yang banyakberedar di pasaran. Bahan pelat dari logam non ferro ini diantaranya bahan pelat allumanium, tembaga,
dan kuningan.Sifat-sifat bahan pelat sangat penting untuk diketahui. Sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan yangakan dilakukan pada bahan pelat tersebut. Kualitas suatu bahan sangat ditentukan oleh sifat mampu bentuk
dari bahan. Biasanya bahan pelat dihasilkan dari proses pengerolan dengan tekanan tinggi. Proses ini menghasilkan pelat dengan
struktur memanjang. Struktur mikro yang terbentuk memanjang dari hasil pengerolan ini memberikan kontribusi yang baik
terhadap proses pembentukan pelat. Struktur memanjang ini memberikan sifat yang lebih elastis dari bahan pelat lembaran
tersebut. Kondisi ini perlu diketahui. Secara umum bahan-bahan logam ini mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimiawi
terhadap efek kualitas pengerjaannya. Sifat-sifat bahanlogam ini diantaranya:
Setiap bahan logam mempunyai masa jenis yang berbeda antarasatu dengan yang lainnya.
Warna bahan logam juga merupakan ciri khusus dari setiap bahan.
Bahan logam mempunyai titik lebur yang berbeda untuk setiap jenis bahan logam.
Bahan logam dapat juga sebagai penghantar panas dan sebagaipenghantar listrik. Bahan logam yang paling baik untuk
penghantar panas dan penghantar listrik diantarnya tembaga dan perak.
Sifat kemagnitan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Bahanlogam yang baik sifat kemagnitannya antara lain: baja, cobal,
nikeldan sebagainya.
Sifat elastis atau kemampuan logam untuk kembali kekeadaansemula setelah mengalami pembebanan, juga dimiliki
setiap bahanlogam. Elastisitas dari suatu bahan logam mempunyai batasanmenurut jenisnya masing-masing.
Bahan logam mempunyai ukuran kekerasan yang dapat diukur tingkat kekerasannya dengan berbagai macam
pengujiankekerasan. Uji kekerasan untuk bahan logam ini diantaranya:
Brinell, Vickerss, Rockwell, Shore
. Biasanya kekerasan suatubahan logam dipengaruhi oleh kandungan karbon pada bahanlogam tersebut. Semangkin besar
kandungan karbonnya padabahan logam maka kekerasannya juga akan bertambah.
Sifat kelunakan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Kelunakansuatu bahan logam ini perlu diperhitungkan pada
pekerjaanpembentukan. Apabila logam mempunyai tingkat kekerasan yangtinggi maka akan sangat menyulitkan untuk dilakukan
prosespembentukan.
Sifat rapuh dimiliki setiap bahan logam khususnya pada besi tuang. Sifat rapuh atau mudah pecah ini sangat
kurang baik terhadap proses pembentukan pelat. Untuk mengatasi sifat rapuh ini biasanya dibutuhkan penambahan unsur
yang bersifat mengikat seperti: Si (silisium).
Keuletan yang dimiliki bahan logam tidak sama dengan kelunakan ataupun elastisitas. Keuletan ini sangat dibutuhkan untuk
beberapa komponen-komponen permesinan. Sifat ulet ini biasanya di kombinasikan dengan sifat kekerasannya, Kombinasi ini
mengahsilkan bahan yang keras tetapi ulet. Contoh penggunaan bahan untuk komponen permesinan ini digunakan untuk
menerima beban dinamis.
Setiap bahan logam mempunyai sifat rentangan yang berbeda.Sifat rentangan ini sangat dibutuhkan untuk pekerjaan-
pekerjaan pembentukan khususnya pada pekerjaan deep drawing. Lembaran-lembaran pelat yang tersedia di pasaran terdiri
berbagai macam jenis bahan diantaranya :
LAPORAN PLAT
14
Pelat Seng
Pelat Baja
Pelat Baja Paduan
Pelat Alumanium
Pelat Alumanium campuran
Pelat Tembaga
Pelat Kuningan
Pelat Perunggu Dimensi atau ukuran lembaran pelat yang ada di pasaran ini terdiri dari dua jenis ukuran
diantaranya:
a. Ukuran Panjang 1800 mm x Lebar 900 mm dengan tebal bervariasi
b. Ukuran Panjang 2400 mm x Lebar 1200 mm dengan tebal bervariasi Ukuran ketebalan pelat yang ada di
Pasaran.
Mengeling : Menyambung dua buah plat dengan cara dilubang atau dibor, kemudian disambungkan
dengan menggunakan paku keling.
Adapun jenis plat yang digunakan untuk bangunan gedung diantaranya :
- Lantai grid beton prategang
- Balok T tunggal
- Balok T ganda
- Kanal
- Lantai dengan balok ribs
BAB III
PEMBAHASAN PRAKTEK
LAPORAN PLAT
15
III.1. Fungsi Alat dan Bahan.
a.) Alat
Fungsi dari alat yang digunakan dalam pekerjaan plat ini adalah sebagai berikut :
Mesin pelipat plat : Melipat plat secara merata
Mesin potong plat : Memotong plat dengan berukuran besar
Penggores : Melukis diatas benda kerja (plat)
Gunting (kanan, kiri, atas) : Menggunting benda kerja
Siku : mengetahui kelurusan dari benda kerja
Jangka : Melukis lingkaran diatas benda kerja
Meter : Mengukur benda kerja yang akan dipotong
Palu plastik : Memalu benda kerja yang ringan
Palu besi : Memalu benda kerja yang keras
Tang : Melipatan sambungan
Pisau dumpul :Membuka lipatan pada saat pelaksanaan sambungan
Penembak (rivet) : Sambungan dengan menggunakan keling
b.) Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan oven ini adalah :
Plat zenk Bjls sebagai bahan dasar pembuatan oven
Plat almanium sebagai pembuatan bake
Kaca sebagai penghias pintu oven
Kawat yang digunakan sebagai pengait sambungan pintu dan bake
Dan terdapat jenis-jenis plat, diantaranya
LAPORAN PLAT
16
4.
0.6
0.6
14 3
30
1.5 1.5
7
3 35
41
43.4
Gambar Kerja :
LAPORAN PLAT
17
0.6
0.6
0.6
0.6
10 10
40 41.2
41
43.4
Tampak Depan
Tampak Belakang
LAPORAN PLAT
18
III.3.2. Cara Pembuatan Pintu Oven
Berikut ini menjelaska cara pembuatan pintu oven yaitu;
1. Potonglah zenk sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja
2. Gambarkan pola garis pada keempat tepid an bagian tengah zenk tersebut sesuai dengan ukuran
pada gambar kerja
LAPORAN PLAT
19
3.
1.5
20
1.5
10
1
33
35
Pintu Oven
LAPORAN PLAT
21
3 7 1.5 1.5 1.5
1.5 1.5 1.5
6.5
6.5
6.5 2
6.5
6.5
4.5
6 3 13 3 3 35 3 3 13 3 6
91
Gambar kerja :
LAPORAN PLAT
22
Tampak Bagian Dalam
LAPORAN PLAT
23
III.3.4. Cara Pembuatan Bagian Luar Oven (Penutup)
1. Potonglah zenk sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar kerja
2. Gambarkan pola garis yang sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
3.
121
40 41
Lipatlah sesuai dengan pola garis tersebut dengan menggunakan mesin lipat
4. Rangkailah bagian luar oven tersebut dengan bagian yang sudah terbingkai sebelumnya.
Gambar Kerja :
LAPORAN PLAT
24
Bagian Luar
LAPORAN PLAT
25
0.6
0.6
0 .6
0 .6
43.4 41 20
41
43.4
Gambar kerja :
BAGIAN BAWAH
LAPORAN PLAT
26
30
15 15
LAPORAN PLAT
27
Bagian Pemanas
0.5
0.6
40 42.2
0 .6
0 .5
34.5
36.7
Gambar kerja :
LAPORAN PLAT
28
43
25
25 43
LAPORAN PLAT
29
Pake Plat Alumanium
Setelah bagian – bagian dari oven tersebut telah jadi maka kita harus merakitnya yang dimulai dari
1. pemasangan bagian depan oven dengan bagian dalam dari oven tersebut.
2. Setelah bagian depan dan bagian dalam terpasang selanjutnya kita pasangkan bagian belakang
dari oven tersebut.
3. Setalah ketiga bagian dari oven diatas terpasang, proses selanjutnya yaitu pemasangan bagian
pintu dari oven tersebut sekaligus dengan pengancing pintu oven.
4. Kemudian kita pasangkan lagi bagian luar atau penutup oven tersebut dan tempat penahan oven
atau telingan dari oven tersebut
5. Langkah berikutnya yaitu pemasangan bagian bawah oven sekaligus dengan pemanasnya.
6. Langkah selanjutnya yaitu pemasangan pan dan bake.
7. Dan langkah terakhir yaitu pemasangan kaca pada bagian pintu dari oven tersebut.
Pada proses perakitan ini perlu adanya ketelitian sehingga hasil dari perakitan oven akan mendapatkan `
hasil yang memuaskan.
GAMBAR: OVEN
LAPORAN PLAT
30
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Plat sangat bermanfaat bagi pembangunan. Plat merupakan bahan yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu konstruksi, karena itu pemahaman tentang Plat perlu
ditingkatkan. dalam pekerjaan Plat harus memperhatikan langkah pekerjaan agar bisa mendapatkan
hasil yang baik dan harus memperhatikan keselamatan kerja pada pekerjaan Plat.
IV.2 Saran
Ada beberapa saran yang perlu penulis utarakan yang kerkaitan dengan kegiatan
praktek yang telah berjalan selama ini diantaranya yaitu :
1. Hendaknya para instruktur selalu mendampingi dan mengawasi setiap pekerjaan yang kerjakan
oleh mahasiswa
2. Diharapkan kepada para instruktur untuk lebih bersikap tegas kepada mahasiswa yang tidak aktif
selama kegiatan praktek berjalan
3. Mengingat minimnya pengetahuan tentang job yang dikerjakan, maka instruktur jangan selalu
menekan mahasiswa yang berbuat salah saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
LAPORAN PLAT
31
LEMBARAN DOKUMENTASI
LAPORAN PLAT
32
DAFTAR PUSTAKA
1. BrajaM. Das – Noor Endah – Indrasurya. 1985. Pekerjaan plat 10 Nopember : Surabaya.
2. WWW.Goole. Pekerjaan Plat.
LAPORAN PLAT
33