Anda di halaman 1dari 36

BASIC MACHINE ELEMENT

BAB I
COATING MATERIALS

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 1
BASIC MACHINE ELEMENT

BAB I
COATING MATERIALS

Rekomendasi untuk penggunaan coating materials seperti adhesives,


sealant gasket, dan grease yang digunakan untuk pekerjaan pembongkaran
dapat dilihat di table di bawah ini
Untuk coating material yang tidak terdapat di table di bawah ini, digunakan
persamaan yang dengan produk yang terdapat di table di bawah ini.

Kategori Code Part No. Kemasan Penggunaan dan fitur-fitur


Komatsu
LT-1A 790-129-9030 Tube • Digunakan untuk mencegah
rubber gaskets, rubber
cushions, dan cock plug agar
tidak terlepas

LT-1B 790-129-9050 Plyethylen- • Digunakan di tempat yang


e container membutuhkan perekatan
yang efektif dan kuat.
Digunakan untuk plastik
(kecuali polyethylene,
polyprophylene,
tetrafluorroethlene and vinyl
chloride), karet, metal dan
non-metal.

LT-2 09940-00030 Polyethyle- • Fitur: tahan terhadap panas


Adhesives ne dan bahan kimia
container • Digunakan untuk mencegah
baut dan plug mengendor dan
sebagai penyekat

LT-3 790-129-9060 • Digunakan untuk perekat dan


(Set of adhesive penyekat untuk metal, kaca
and hardening and plastik.
agent) Can

LT-4 790-129-9040 Polyethyle- • Dipakai untuk penyekat


ne lubang-lubang pada
komponen

Holtz MH 790-126-9120 Tube • Digunakan sebagai penyekat


750 anti panas pada saat
memperbaiki engine

Three 790-129-9140 Polythylen- • Perekat dengan tipe cepat


bond e container mengeras
1735 • Waktu pengeringan : antara 5
detik sampai 3 menit
• Digunakan sebagai perekat
bahan metal, karet, plastic,
dan kayu

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 2
BASIC MACHINE ELEMENT

Aron- 790-129-9130 Polythylen- • Perekat dengan tipe cepat


alpha 201 e container mengeras
• Tipe pengeringan cepat
(pengerasan maksimum
setelah 30 menit)
• Digunakan untuk perekat
karet, plastic, dan metal

Loctite 790-129-9110 Polythylen- • Fitur : tahan terhadap panas


648-50 e container dan bahan kimia
• Digunakan pada bagian yang
berhubungan langsung
dengan panas

LG-1 790-129-9010 Tube • Digunakan untuk perekat atau


penyekat pada gasket dan
packing dari power train case
dan lain-lain.

LG-3 790-129-9070 Can • Features: Resistance to heat


• Used as sealant for flange
surfaces and bolts at high
temperature locations, used
to prevent seizure.
Gasket • Used as sealant for high
sealant temperature locations such as
engine precombustion
chamber, exhaustpipe, etc
LG-4 790-129-9020 • Features: Resistance to
water, oil.
• Used as sealant for flange
surface, thread.
• Also possible to use as sealant
for flange with large
clearance.
• Used as sealant for mating
surfaces of final drive case,
transmission case.
LG-5 790-129-9080 • Used as sealant for various
threads, pipe joints, flanges.
• Used as sealant for tapered
plugs, elbows, nipples of
hydraulic piping.
LG-6 09940-00011 Tube • Features: Silicon based,
resistance to heat, cold
• Used as sealant for flange-
surface, tread.
• Used as sealant for oil pan,
final drive case, etc.

LG-7 09920-00150 Tube • Features: Silicon based, quick


hardening type
• Used as sealant for flywheel
housing, in take manifold, oil
an, thermostat housing, etc.
Three 790-129-9090 Tube • Used as heat-resisting sealant
bond for repairing engine.
1211
LM-G 09940-00051 Can • Used as lubricant for siding
portion (to prevent from
squeaking).
Molybde- LM-P 09940-00040 Tube • Used to prevent seizure or

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 3
BASIC MACHINE ELEMENT

num scuffling of the thread when


disulphide press fitting or shrink fitting.
lubricant • Used as lubricant for linkage,
bearings, etc.
G2-LI SYG2-400LI Various • General purpose type
SYG2-350LI
SYG2-400LI-A
Grease SYG2-160LI
SYGA-160CNLI
G2-CA SYG2-400CA Various • Used for normal temperature,
SYG2-350CA light load bearing at places in
SYG2-400CA-A contac with water or steam.
SYG2-160CA
SYGA-160CNCA
Molybde- SYG2-400M Belows • Used for place with heavy
num type load
disulphid-
e
lubricant

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 4
BASIC MACHINE ELEMENT

BAB II
MECHANICAL ELEMENT

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 5
BASIC MACHINE ELEMENT

BAB II
MECHANICAL ELEMENT

1. FASTENERS
Fastener atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts
atau komponen menjadi suatu komponen assembling. Fastener dipergunakan
karena komponen assembling tidak mungkin dibuat utuh dari satu bagian.
Sehingga dibuat dari beberapa parts atau komponen untuk mudah
manufacturing pemasangan, perawatan dan perbaikan. Bab ini membahas
beberapa jenis fasteners yang sering dipergunakan pada alat berat.

a. BOLT
Bolt adalah fastener yang dipergunakan sebagai berpasangan dengan nut.
Bentuk lain bolt adalah Capscrew. Disebut Capscrew apabila dalam
pemakaian sebagai fasteners berpasangan terhadap lubang ulir. Dengan
demikian bolt dan capscrew dibedakan berdasarkan aplikasi pemakaiannya
sebagai fastener. Berbagai macam bolt dan capscrew ditunjukan pada gambar
berikut:

Gbr. 2.1. Macam-macam Bentuk bolt

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 6
BASIC MACHINE ELEMENT

1) Spesifikasi Bolt.
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan thread. Ukuran head berdasarkan
jarak bidang rata pada bagian Head. Ukuran head dan bolt menentukan
beberapa ukuran kunci atau socket yang dipergunakan. Ukuran bolt
ditentukan oleh diameter puncak thread, sedangkan panjang bolt diukur
dari bagian bawah head ke bagian ujung thread (bolt). Beberapa bentuk
bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda,
menunjukkaan ukuran bolt.

Gbr 2.2. Dimensi Bolt

Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasarkan


standarisasi unifled Screw Tread Standard, thread diukur dengan
menghitung jumlah puncak ulir setiap inci. Berdasarkan Unified Screw
Thread standart tersebut dinyatakan ukuran bolt dengan notasi seperti
berikut:

1
− 20 − UNC - 24 x 3
2

Panjang dalam satuan Inchi


Simbol suaian
C = Coarse (ulir kasar)
F = Fine (ulir halus)
Jumlah puncak ulir per Inchi
Diameter luar puncak ulir

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 7
BASIC MACHINE ELEMENT

Thread dibedakan atas coarse thread (kasar) dan fine threar (halus)
yang ditandai dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk
fine thread. Coarse thread memiliki alur yang lebih dalam dan aflikasinya
banyak digunakan. Fine thread memiliki alur thread kecil, aflikasinya
pada pemakaian tertentu, misal untuk pengikat parts yang tips.

Pada standarisasi metric, ukuran ulir ditentukan dengan ukuran jarak


antara puncak ulir terdekat. Notasi yang digunakan untuk menyatakan
ukuran ulir metric adalah sebagai berikut:

M 12 x 1,75 – 69 x 80 – 8,8

Class kekuatan baut


Panjang baut
Simbol suaian
Kisar dalam satuan mm
Ukuran Q puncak thread
dalam satuan mm
Ukuran ISO Metric thread

2) Tingkat (Grade) kekuatan bolt.


Society of Automotive Engineer (SAE) menerbitkan standarisasi untuk
mengklasifikasikan united (inch-series) bolt dan capscrew pada beberapa
grade berdasar material, treatment dan tensile strength (kekuatan
tariknya).

Klasifikasi grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head


bolt. Tabel berikut menunjukkan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan
standarisasi SAE.

Table 2.1. Table Spesifikasi dan Tanda Bolt sesuai SAE

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 8
BASIC MACHINE ELEMENT

Standarisasi Klasifikasi grade bolt-metric ditetapkan oleh international


standardization of organization (ISO), klasifikasi berdasarkan atas
kekuatan tensile dan yield. Tanda angka pada permukaan atas bolt
menandakan klasifikasi kekuatannya.Semua bolt dan capscrew
berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka pada permukaan atas
head bolt. Tabel berikut menunjukan klasifikasi dan tanda yang
digunakan pada bolt metric.

Table 2.2. Tabel Spesifikasi dan Tanda Bolt sesuai ISO

b. NUTS
Nuts merupakan fastener dengan aplikasi pemakaian sebagai berpasangan
dengan bolt. Nut berbentuk segi enam (Hexagon) atau segi empat dengan
lubang berulir kasar atau halus pada bagian tengahnya bolt pasangannya.
America Society For Testing Material (ASTM) dan SAE menberikan standarisasi
untuk material dan kekuatan untuk unified (inch) unit ISO dan ASTM
memberikan standarisasi untuk kelas nuts. MetricNuts yang biasa digunakan di
USA klasifikasikan menjadi 5, 9 dan 10. Angka ini kekuatan tarik (tensile
strength) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan untuk mencegah
kerusakan.

Nut memiliki tiga dimensi penting yaitu: ketebalan, lebar (ukuran kunci) dan
diameter dalam. Gambar berikut menunjukan berbagai jenis bentuk nuts.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 9
BASIC MACHINE ELEMENT

Gbr 2.3. Bentuk-bentuk Nut

c. WASHER
Washer merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nuts
terhadap parts atau componen yang diikat. Berdasarkan fungsinya terdapat
dalam beberap bentuk.
1) Plain washer, mendistribusikan beban pengikat dengan permukaan yang
lebih luas dibanding bolt atau nut, juga mencegah kerusakan permukaan
part yang diikat.
2) Helical Spring Washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut
kencang (tidak muadah kendor) pada farts atau componen yang menerima
getaran atau vabrasi.
3) Toothed Lock Washer, digunakan untuk menjamin bolt atau nut tidak mudah
kendor akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi penggunaanyamirip dengan
washer spring. Toothed lock washer ini banyak digunakan pada pemasangan
nut pada terminal kabel.
Gambar berikut menunjukkan berbagai macam jenis washer.

Gbr 2.4. Berbagai macam jenis washer

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 10
BASIC MACHINE ELEMENT

d. SCREW
Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan bolt
atau capscrew, tetapi memiliki ukuran kecil sebagai pengencang screw
berpasangan dengan nut atau lubang tread. Driver yang digunakan sebagai
pengencang berupa screw driver. Kunci L atau socket screw driver. Fig 116
menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping screw digunakan untuk memikat
pada panel, Cover yang terbuat dari sheet metal, alluminium, perunggu atau
kuningan.

Gbr 2.5. Macam-macam Screw

e. STUDS
Studs merupakan salah satu jenis fastener berupa steel rod yang memiliki ulir
atau thred pada kedua bagian ujungnya. Salah satu ujung thread dikencangkan
pada parts atau komponen, sedangkan salah satu ujungnya mengikat part
dengan menggunakan nut. Gambar berikat menunjukkan bentuk stud dan
pemasangannya sebagai pengikat.

Gbr 2.6. Macam-macam Stud

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 11
BASIC MACHINE ELEMENT

f. PINS
Secara umum pin digunakan sebagi fastener pada bagia part atau komponen
yang saling bergerak sealin itu pin juga digunakan sebagai lock, sebagai pelurus
posisi parts yang saling disambungkan.
Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada gambar berikut:

Gbr 2.7. Macam-macam pins

Fungsi masing-masing pin:


a. Cotter pin berfungsi sebagai lock pada elevis pin, stopped nut dan caste
nut
b. Dowel pin berfungsi sebagai pelurus (alignment) terhadap komponen yang
diikat.
c. Clevis pin digunakan sebagai pi engsel untuk u yoke pada linkage dalam
pemasangan dilengkapi cotter pin sebagai lock.
d. Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring
pin berbentuk cylinder spring yang berbentuk oversize terhadap lubang pin
sehingga pada saat dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap
lubang.
e. Quick Lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin, dengan kemudian
untuk membuka atau melepas pin.
f. Taper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang
tetap.
g. Grooved pin digunakan sebagai fastener seperti spring pin
h. Spring Lock Pin merupakan fastener digunakan berpasangan dengan elevis
pin mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling
berhubungan.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 12
BASIC MACHINE ELEMENT

g. SNAP RING
Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan
posisi atau penahan (retainer), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft
pada hole. Macam-macam bentuk snap ring ditunjukan pada gambar berikut:

Gbr.2.8. Snap Ring

h. CLAMPS
Clamp digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam,
clamp digunakan sebagai pengikat agar tidak terjadi kebocoran cairan atau
udara , clamp ini disebut hose clamp. Bentuk clamp lain yang digunakan adalah
wire rope clamp yang digunakan sebagai clamp untuk penyambungan wire rope.
Gambar berikut menunjukkan berbagai jenis clamp.

Gbr.2.9. Clamps

i. KEY
Key atau pasak sebagai lock antara roda sisi atau pulley terhadap shaft.
Terhadap dua jenis key yaitu rectanguler atau square key dan woodruff key
seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 13
BASIC MACHINE ELEMENT

Gbr 2.10. Keys

2. BEARING
Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan data keausan serta hilangnya
tenaga akibat bagian yang saling berputar. Macam-macam type bearing
dibedakan menjadi dua type bearing.
a. Plan Bearing (Friction Bearing)
b. Anti Friction Bearing

a. PLAIN BEARING
Plain Bearing mengurangi gesekan adanya sliding contact antara permukaan
yang saling bergesekan plain bearing disebut juga dengan bushing atau
bearing. Antara bearing dan bushing memiliki pengertian sinonim sehingga
untuk segala jenis disebut bearing. Secara umum bisa dibedakan berdasar
kriteria berikut.

Plain bearing disebut bushing bila:


• Berbentuk sleave satu lingkaran penuh dengan pemasangan di press
terhadap lubang
• Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari bushing untuk
mendapatkan penyesuaian yang tepat
• Digunakan untuk putaran lambat dengan tingkat beban ringan samapi
berat atau putaran sedang dengan beban ringan

Plain Bearing disebut slit bearing bila:


• Berbentuk sleeve setengah lingkaran sehingga untuk mendukung
dibutuhkan satu pasang terdiri 2 (dua) buah sleeve setengah lingkaran.
• Digunakan untuk putaran tinggi

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 14
BASIC MACHINE ELEMENT

Gbr.2.11. Bushing

Material Plain Baearing


Plan Bearing terbuat dari berbagai macam material tergantung pada
kecepatan putar shaft, beban yang didukung dan type pelumasan yang
digunakan plain bearing terbuat dari material kayu,karet,plastic,besi
tuang,tembaga,kuningan,,perunggu,dan babied.
Berdasarkan lubrikasinya plain bearing digolongkan pada type pelumasan
kering (dryfriction).Pelumas terbatas dan pelumas penuh.
• Pelumasan kering : tidak terdapat lubrikasi antara permukaan
yang saling bersinggungan.
• Pelumasan terbatas : pelumas dengan kondisi lapisan film tipis antar
bagian yang saling bergesekkan.
• Pelumas penuh : keseluruhan permukaan yang bersinggung
dipisahkan oleh lapisan.

Gbr 2.12. Type Pelumasan

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 15
BASIC MACHINE ELEMENT

b. ANTI FRICTION BEARING


Anti friction bearing memiliki tiga jenis bentuk dasar bearing yaitu :
1) Ball Bearing
2) Roller Bearing
3) Needle Bearing

Gbr 2.13. Tiga bentuk dasar Anti friction bearing

Anti friction bearing terbuat dari baja yang dikeraskan (hardened steel).
Bagian-bagian utama anti friction bearing adalah:
1) Race adalah cincin bagian dalam (inner races) dan cincin bagian
luar (outer races) sebagai tempat dudukan elemen gelinding.
2) Ball, rollers, atau needle adalah element gelinding untuk mengurangi
gesekan
3) Separator atau cages adalah pengatur jarak antara element gelinding.

Gbr. 2.14. Basic Parts Of Anti-Friction Bearings

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 16
BASIC MACHINE ELEMENT

Roller dan bearing hanya memiliki dua macam race yaitu split race dan
continous race bearing.
Ball bearing memiliki 4 macam race yaitu:
1) Conrod bearing
2) Full type bearing
3) Split race bearing
4) Angular contact bearing

Gbr. 2.15. Bentuk-bentuk Ball Bearing Race

Berdasarkan beban yang diterima ball bearing dibedakan atas 4 macam:


1) Radial Load bearing
2) Radial and thrust Load bearing
3) Self Aligning radial Load
4) Thrust Load bearing

Gbr. 2.16. Type-type Ball Bearing

Roller bearing untuk menumpu beban yang lebih besar dibanding ball
bearing jenis dasar roller bearing digolongkan menjadi:
1) Radial Load,straight roller bearing.
2) Radial and Thrust Load, tapered roller.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 17
BASIC MACHINE ELEMENT

3) Self-Aligning, radial and thrust Load.


4) Self Aligning, radial and thrust Load concave roller bearing.
5) Thrust Load.

Gbr. 2.17. Type- type Roller Bearing

Gbr.2.18. Thrust Load Bearing

Gbr. 2.19. Thrust Load Roller Bearing

c. Needle Bearing
Needle Bearing memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau berbentuk
jarum, karena bentuknya tersebut maka needle bearing banyak digunakan
untuk tempat dengan ruang terbatas.

Jenis needle bearing meliputi:


1) Radial Load Bearing
2) Thrust Load Bearing

Pemasangan Anti – Fiction Bearing


Cara pemasangan bearing harus diperlukan agar tidak terjadi kerusakan:
1) Perubahan bentuk bearing
2) Element gelinding lepas atau,
3) Terjadi ketidaklurusan antara inner race dan outerrace
4) Bearing elearance dan preload yang tidak tepat
5) Kerusakan seals pada bearing

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 18
BASIC MACHINE ELEMENT

Beberapa bearing memiliki seals untuk menahan pelumas dan mencegah


debu. Long Life bearing memiliki seal pada kedua sisi sebagai penahan Long
Life lubricant.

Anti friction bearing dipasang dengan cara press fit dan push fit. Push fit
berarti pemasangan race dengan kekuatan tangan atau memukul ringan.

Press fit berarti pemasangan alat press atau penekan. Press fit digunakan
pada pemasangan bearing race terhadap bagian yang berputar sedangkan
push fit digunakan untuk memasang bearing race terhadap bagian yang
diam. Kedua bearing race dipasang dengan metode press fit apabila bearing
tersebut menerima beban berat atau kecepatan tinggi.

Gbr.2.20. Basic Types Of Needle Bearing

Gbr. 2.21. Proper Installation For Anti-Friction Bearings

Gbr. 2.22. Improper Installation Techniques For Anti-Friction Bearing

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 19
BASIC MACHINE ELEMENT

3. SEALS
Seal digunakan penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan
terhadap kebocoran cairan, udara, debu dan menjaga tekanan tehadap dua
jenis bentuk seal yaitu:
a) Dynamic seal digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak contoh:
• Radial Lip Seal
• Clearance Seal
• Ring Seal
• Face Seal
• Compression Packing
• Molded Packing
• Diaphragma Seal

b) Static Seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed parts):
• Static O-ring
• Metallic Gasket
• Non metallic Gasket
• Sealant

a) RADIAL LIP SEAL (OIL SEAL)


Radial Lip Seal Digunakan sebagai penyekat untuk pelumas pada sistem
yang memiliki shaft berputar. Radial Lip seal ini bias disebut juga oil seal.
Penyekatan atau perapatan (sealing) berdasarkan perbedaan ukuran antara
elemen seal dan diameter luar shaft merupakan dasar prinsip sealing, juga
ditambahkan spring dibelakang lip seal. Antara lip seal dengan shaft harus
terdapat lapisan film sebagai perapat dan pelumas. Bila lapisan film terlalu
tebal, cairan akan bocor tetapi bila terlalu tipis akan timbul gesekan dan
keausan pada lip seal. Tebal tipisnya lapisan film dipengaruhi oleh tekanan
lip seal. Gambar berikut menunjukan bentuk dasar lip seal atau oil seal.

Gbr. 2.23. Struktur Dasar Oil Seal

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 20
BASIC MACHINE ELEMENT

Oil Seal dibedakan berdasar bentuk lip seal. Gambar berikut menunjukan
bentuk oil seal.

Gbr. 2.24. Oil Seal

Single Lip: Lip tidak menggunakan spring Loaded. Untuk sealing cairan
kental seperti grease pada shaft kecepatan lambat.

Single Lip Spring Loaded: Spring loaded membantu kerapatan seal,


digunakan untuk sealing cairan dengan viskositas yang rendah pada shaft
kecepatan putar tinggi, pada daerah yang tidak berdebu.

Double Lip: Lip seal menghadap berlawanan arah dengan tambahan spring
loaded pada kedua sisi atau salah satu sisi saja. Seal ini digunakan sebagai
sealing terhadap cairan pada lip yang dilengkapi spring loaded, sedangkan
sisi lip yang lain melakukan saling terhadap debu atau partikel.

Dual Lip: Lip seal menghadap berlawanan arah dan memiliki spring loaded
pada kedua sisinya. Digunakan sebagai sealing terhadap pelumas kental
pada salah satu sisi dan sebagai sealing terhadap cairan pada sisi yang lain.

Pemasangan Oil Seal


Pemasangan dan pemasangan oil esal perlu diperhatikan untuk mencegah
kerusakan dini atau kebocoran akibat rusaknya lip seal. Lip mudah – mudah
sobek dan rusak. Sebelum dipasang seal harap disimpan secara aman, jauh
dari panas, dan debu.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 21
BASIC MACHINE ELEMENT

b) PACKING
Packing dibedakan atau digolongkan menjadi dua tipe yaitu compression
packing dan molded packing.
Compression packing membentuk ketika packing tersebut dipasang dan
tertekan antara alur poros dan housing. Gaya tekan mengakibatkan packing
mengambang sealing terhadap alur pada poros maupun terhadap housing.
Terdapat tiga jenis compression packing yaitu: fabric (serat), metallic dan
plastic. Gambar berikut menunjukan bentuk compression packing.

Gbr. 2.25. Compression Packing

Molded packing merupakn dynamic seal, terdiri dari dua tipe yaitu Lip Type
dan Squeeze Type. Jenis-jenis Lip type yaitu flange, cup, u-cup, u-ring, dan
v-ring. Jenis Squeeze type adalah o-ring dalam berbagai bentuk. Lip type
packing melakukan sealing karena adanya gaya tekan fluida atau udara
yang menyebabkan lip mengembang. Gambar berikut menunjukan contoh
u-cup packing.

Gbr. 2.26. Pemasangan U-Cup Packing

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 22
BASIC MACHINE ELEMENT

c) O-RING
O – ring berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) akibat proses
pemasangan dan proses sealing terjadi akibat tekanan cairan menekan o-
ring. Static o-ring memberikan sealing terhadap komponen static (tidak)
bergerak untuk mencegah cairan fluida atau udara.
Dynamic O-ring digunakan sebagai sealing terhadap fluida pada bagian
komponen yang saling bergerak. Terdapat tiga penggunaan O-ring yaitu:
1) Reciprocating, bila digunakan sebagai seal piston ring atau sealing pada
sekitar piston rod.
2) Oscillating bila seal berputar bolak-balik pada derajat yang terbatas atau
seal berputar beberapa kali putaran pada saat proses sealing.
3) Rotating, apabila o-ring memberikan sealing terhadap shaft yang
berputar pada dynamic dalam o-ring.
Gambar berikut menunjukanberbagai macam pemasangan o-ring.

Gbr. 2.27 Gbr. 2.28


O-Ring Squeeze O-ring Rolling Action

d) GASKET
Gasket merupakan static, mencegah kebocoran cairan melalui permukaan
bidang kontaknya terhadap komponen yang dirakit.Faktor utama dalam
penggunaan gasket adalah seal material dapat menyesuaikan bentuk
(conform) terhadap ketidaksempunaan kontak antara bidang permukaan
bentuk gasket terhadap pemukaan kontak.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 23
BASIC MACHINE ELEMENT

Gbr. 2.29. Conformation Of Gasket To Flange

Pada pemasangan gasket sebagai penyekat perlu diperhatikan besarnya


tekanan pada saat pemasangan. Semakin kuat tekanan diberikan pada
gasket tidak berarti akan menghasilkan kemampuan sealing yang semakin
baik.

Tekanan minimum yang diperlukan gasket tergantung pada:


1) Jenis Material Gasket
2) Tekanan dalam (internal pressure)
3) Fluida yang di sealing
4) Width/Thickness Ratio

1) Jenis Material Gasket


Kemampuan sealing minimum tergantung pada tingkatan jenis material
gasket material yang umum digunakan sebagai gasket asbestos cork,
rubber, plastic sand paper atau campuran dari beberapa material
tersebut.

2) Internal Pressure
Internal pressure cenderung menekan fluida keluar melalui seal
assembly. Hal penting untuk menentukan beberapa besar tekanan flange
diperlukan untuk menekan seal.

3) Sealed Fluida

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 24
BASIC MACHINE ELEMENT

Viskositas fluida yang terdapat pada tempat dimana gasket berfungsi


sebagai penyekat menentukan tekanan yang diperlukan untuk
mengencangkan gasket.

4) Width / Thickness Ratio


Penurunan kekuatan tekanan terhadap kenaikan ketebalan gasket sering
dengan perbandingan lebar sealing gasket terhadap kenaikan ketebalan
gasket pada saat tidak ditekan.
Dengan kata lain semakin kecil perbandingan antara lebar kotak
permukaan sealing terhadap tebal gasket membutuhkan kekuatan tekan
yang lebih tinggi. Oleh karena itu gasket memiliki lubang bolt.
Lubang bolt tidak boleh terlalu dekat terhadap sisi dalam gasket.

Gbr. 2.30. Berbagai macam cara pemasangan gasket

4. BELTS
Belt memindahkan power melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan
pulley yang digerakan. Belt digerakan oleh gaya gesek penggerak, kemampuan bolt
untuk memindahkan tenaga tergantung pada :
a. Tegangan belt terhadap pulley
b. Gesekan antara belt dan pulley
c. Sudut kontak antara belt dan pulley
d. Kecepatan belt

Terdapat tujuh macam bentuk belt yang umum dipergunakan:


a. Round belts

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 25
BASIC MACHINE ELEMENT

b. Flat belts
c. V-belts
d. Banded V-belts
e. Linked V-belts
f. Timing belts
g. V-ribbed belts

Gambar berikut menunjukan berbagai macam type belt.

Gbr. 2.31. Belts

a. ROUND BELTS
Round belts terbuat dari solid rubber atau rubber dengan cord. Belt ini hanya
beben ringan seperti untuk sewing machiac projector films.

b. FLAT BELTS
Penggunaan flat belts semakin berkurang dengan dipergunakan V-belts pada
system pemindahan tangan. Flat belts dari leather rubberized fabric dan cord.
Flat belts semakin tidak dipergunakan karena membutuhkan pulley yang lebih
besar, tempat yang lebih luas, dan kurang flexible.
Flat belt juga dipergunakan sebagai conveyor belts bilamana belts tersebut
membawa beban, pada belts. Flats belt umumnya digunakan sebagai tenaga
high power untuk mesin penggerak yang terpisah dengan mesin yang
dipergerakan. Contoh : sawmills.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 26
BASIC MACHINE ELEMENT

c. V-BELTS
V-belts banyak dipergunakan sebagai memindahan beban antara pulley yang
berjarak pendek. Gaya jepit ditimbulkan oleh bentuk alur V.
Gaya tarik atau load yang lebih besar menghasilkan gaya jepit belt yang kuat
keuntungan V-belts adalah:
• Gaya jepit belt memungkinkan sudut kontak yang lebih kecil dan
perbandingan kecepatan yang tinggi.
• Meredam kejutan terhadap motor dan bearing akibat perubahan beban.
• Memiliki level vibrasi dan noise yang mudah.
• Mudah dan cepat dalam melakukan pengganti dan perawatan.
• Efficiency transmissinya tinggi sampai 45 %

d. BANDDED V - BELTS
V-belts adalah multiple V belts yang dibentuk cetak permanent tie band.
Banded V-belts mengurangi timbulnya masalah pada pengerak dimana belts
bergeser, melintir,dan terlepas dari alurnya.

e. LINK V-BELT
Link V-belt dibentuk dari multiple belts yang disusun saling menyambung.
Digunakan untuk penggerak-penggerak besar dengan memiliki jarak center
yang tetap, dimana terdapat kesulitan untuk memastikan ukuran belts yang
tetap. Link dapat ditambah atau dikurangi untuk mendapatkan panjang belt
yang tetap.

f. TIMING BELT
Timing belt merupakan aksi gabungan antara chain dan sprocket pada bentuk
flat belt. Bentuk dasarnya merupakan flat yang memiliki gigi-gigi berukuran
sama pada permukaan kotak dengan gigi pulley. Sebagaimana penggerak gear
rantai, membutuhkan kelurusan pada perpasangan pulley.
Keuntungan Timing Belt:
• Tidak terjadi slip atau variasi kecepatan
• Membutuhkan perawatan yang ringan
• Mampu dipergunakan p[ada range beban yang lebar
• Memilki efficiency mekanis tinggi karena tidak terjadi gesekan atau slip,
initial tension berkurang dan memilki konstruksi yang tipis

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 27
BASIC MACHINE ELEMENT

g. V –RIBBED BELTS
V-ribbed belts merupakan gabungan alur luar berbentuk V-belt. Lapisan inti
penguat terdapat pada bagian daftar belt. Sebagaimana V-belt kemampuan
memidahkan power tergantung pada aksi jepit antara alur dan belt.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 28
BASIC MACHINE ELEMENT

BAB III
HOSE

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 29
BASIC MACHINE ELEMENT

BAB III
HOSE

1. Pengertian & Fungsi


Hose (selang) adalah spare parts yang penting, berfungsi memindahkan
fluida/cairan serta udara dari pompa penggerak ke actutator dan sebaliknya.
Hose hidrolik pada peralatan berat merupakan spare parts yang bekerja berat
untuk menggerakkan unit maupun attachment/perlengkapan kerja seperti boom,
arm, blade, ripper, dll. Jika ditemukan hose bocor/pecah, maka harus segera
diganti. Hose tidak berfungsi, berarti unit break down, semakin lama waktu break
down, semakin besar pula cost yang hilang.
Dalam pembahasan ini, penekanannya adalah pada hose hidrolik

2. Material Hose
Terdiri dari :
a) Material hose/selang
• hose tanpa kawat – hose berkawat
• diameter hose
• jenis hose : skive – no – skive
b) Material fitting/coupling
• jenis penghubung/connector : ulir atau flange, male-female,
• sudut
• spesifikasi teknis : JIS, DIN, SAE
c) Material guard/pelindung
• bentuk : spring, vinil, armor, dll
• bahan : baja, karet, dll

3. Jenis Pengikatan Hose


a) Push Lock
Jenis pengikatan hose yang tidak melalui proses crimping, dimana penyambung
fitting dan hose dilakukan dengan memasukkan fitting langsung ke dalam hose.
Kelemahannya : hanya digunaka pada spesifikasi kerja yang bertekanan rendah.

b) Reusable

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 30
BASIC MACHINE ELEMENT

Jenis pengikatan hose yang juga tidak melalui proses crimping, tetapi dengan
menggunakan ulir yang terdapat pada fitting-nya. Sebelum diikat, hose tersebut
harus dikupas terlebih dahulu.
Jenis pengikatan ini memiliki kelebihan dimana kita dapat mengganti hose saja
maupun fitting-nya saja bila mengalami kerusakan salah satu bagian.
Kelemahannya : hanya digunakan pada system kerja yang bertekanan rendah,
harga relative mahal.

4. Jenis Pengikat Hose


a) Crimp hose
Jenis pengikatan hose assembly,yang menggunakan proses pengikatan dengan
mesin crimping. Dalam proses tersebut diharapkan fitting akan mencengkeram
hose dengan hasil maksimal. Pengikatan jenis inilah yang saat ini kita gunakan,
untuk menghasilkan macam-macam hose assembly.
Dan salah satu keuntungan dari system ini, kita akanmendapatkan hasil hose
assembly yang relative sama-sama dengan yang dihasilkan factory, dan juga
hose assembly yang dihasilkan dapat diaplikasikan untuk low, medium, dan
high pressure.

b) Crimp Fitting
Hose ber-fitting dengan menggunakan press yang UT lakukan sendiri,
mempunyai spesifikasi dan keuntungan sebagai berikut :
• Lebih mudah dan cepat dalam proses produksi
• Resiko kesalahan produksi lebih kecil
• Dapat diproduksi dengan lebih macam hose yang lebih banyak
• Ukuran fitting lebih kecil dan ringan
• Harga fitting lebih murah
• Jenis fitting lebih banyak
• Kapasitas kerja lebih tinggi

c) Jenis Hose/Selang
1) Skive hose
Perlu proses skiving/pengupasan ujung hose sebelum meng-assenbly
sebagai hose ass’y.
2) No-skive hose
Tidak diperlukan pengupasan ujung hose sebelum proses assembly

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 31
BASIC MACHINE ELEMENT

Keuntungannya :
• Tidak diperlukan alat pengupas
• Proses produksi lebih cepat

5. Berbagai Merk Hose


Merk Negara pembuat
• Aeroquip Germany
• Gates USA
• Imperial Eastman USA
• Duffield Australia
• BTR Italy
• Pirelli Italy
• Bridgestono Japan
• Yokohama Japan
• Parker USA

Hose Parker Merupakan merk Hose yang dirokomendasi Komatsu Factory untuk
distributornya. Spesifikasi ini ada di Komatsu Gold Book.

6. Hose Parker untuk Komatsu


Hose Parker merupakan merk hose yang direkomendasi oleh Komatsu Factory. UT
sebagai distributor diperkenankan untuk meng-assembling hose sendiri.
Alat dan bahan baku (raw material) :
Mesin Crimping hose : Parkrimp1, Parkrim2, Karrycrimp
Hose : Mulai dari ukuran diameter 1/4 – 2 inch dalam satuan
cm (order per roll)
Hose Fitting : Bermacam bentuk dan ukuran fitting
Adapter & Accessories : Sambungan hose, dll.
Cross reference : Pembaca part number, interchange
Selain untuk Komatsu, Patrs Division juga telah mengembangkan product lain yang
diageni, yaitu : Timberjack, dan yang sedang dalam proses adalah : Haulpak,
Demag, dan Bomag.

7. Keuntungan mengelola dan membuat sendiri hose Parker :


a) Inventory cost bias ditekan
UT tidak perlu lagi menstock hose dalam bentuk assembly yang harus sesuai
peruntukkannya, namun menstock raw material dalam jumlah yang cukup

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 32
BASIC MACHINE ELEMENT

bisa digunakan untuk membuat berbagai macam dan berbagai ukuran hose
dalam waktu yang singkat. Hal ini bias menghemat waktu dan biaya.

b) Meningkatakan pelayanan kepada pelanggan


Kesiapan raw material disertai kecepatan assembling hose di cabang/site
setempat akan membantu customer menurunkan break down time unit.

c) Meningkatkan penjualan dan keuntungan


Dengan menjual hose yang berkualitas internasional dan direkomendasi
pabrik maka akan meningkatkan penjualan, apabila didukung dengan
penentuan harga yang jauh lebih murah dibandingkan import dalam bentuk
assembly.

8. Jenis Hose Parker


a) Hose Serie 43
Adalah jenis NO SKIVE hose yang memiliki 2 kawat (anyaman) dimana hose
jenis banyak digunakan untuk aplikasi low pressure.
Ciri khusus dari hose jenis ini adalah mudah ditekuk, oleh karena bahan
untuk membuat hose ini dibuat dengan kontruksi yang terlalu kaku.
Contoh : 421-4, 421-6
b) Hose Serie 71
Adalah jenis NO SKIVE hose yang memiliki 3-4 kawat (anyaman) dimana
hose jenis banyak digunakan untuk aplikasi medium pressure. Dan tidak
jauh berbeda dengan hose seri 43, umumnya mudah pula untuk ditekuk.
Contoh : 77C-6, 77C-8
c) Hose Serie 78
Adalah jenis NO SKIVE hose yang memiliki 5-6 kawat (anyaman) dimana
hose jenis banyak digunakan untuk aplikasi high pressure. Berbeda dengan
dua jenis hose sebelumnya, dimana hose ini sangat sulit ditekuknya, oleh
karena memang dirancang dengan spesifikasi bahan yang mampu untuk
bekerja pada kondisi high pressure.
Contoh : 731-12

9. Identifikasi Hose Genuine Komatsu


Saat ini Team Hose Parts Division telah berhasil membuat beberapa cross reference
untuk beberapa item hose dari unit yang kita ageni.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 33
BASIC MACHINE ELEMENT

Dengan cross reference tersebut diharapkan akan sangat mudah untuk dipelajari
oleh orang lain, setelah mengerti knowledge tentang hose secara keseluruhan.
Oleh karena itu berikut ini adalah beberapa tip, yang berisi tentang langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh seorang Parts crew dan siapapun yang bila
suatu saat menemui kasus hose genuine kita mengalami trouble, dan kita memiliki
raw material yang cukup banyak jenisnya.
Contoh :
Dari fisik hose dikenal part number, dan didapat ukuran sebagai berikut :
Part number Komatsu : 07102-20211
Panjang Hose = 110.80 cm
Panjang Total + Fitting = 114.71 cm
Fitting kiri = Fitting kanan

10. Identifikasi Hose Genuine Komatsu


Menentukan Jenis Fitting dan Hose
Yang perlu kita perhatikan saat kita hendak menentukan jenis fitting apa yang
terdapat pada hose assembly tersebut.
a) Bawa buku PARKRIMP NO-SKIVE HOSE ASSEMBLY terbitan PARKER.
b) Lihat jenis fitting tersebut, apakah female, male, flange. Kalau melihat hose
diatas berarti jenis Famale, dimana drat-nya terletak didaerah dalam coupling,
dan jenisnya lurus (straight).
c) Ukuran drat yang ada di diameter dalam dengan tools yang biasa digunakan.
Untuk jenis hose diatas makakita gunakan tools dengan sat matriks. Dimana
setelah diukur kita dapatkan, ukuran drat 1.5 (mm). Setelah itu ukur diameter
puncak dari ulir, dari hose diatas ditemukan bahwa ukuran diameternya 14
(mm).
d) Dari data diatas maka dapat kita simpulkan bahwa ukuran thread dari hose
diatas adalah M14 X 1.5
e) Lalu setelah itu kita ukur diameter dalam dari hose tersebut. Dari hose di atas
didapat ukurannya adalah 4/16 (inch).
f) Dengan data-data yang tersebut diatas maka dapat kita lihat di buku PARKER,
bahwa fitting yang cocok dengan data yang kita miliki adalah fitting dengan part
number 1MU43-4-4.
g) Selanjutnya adalah menentukan jenis hose yang memiliki ID 4/16 Cm dan 1
kawat/anyaman. Dan setelah kita lihat di PARKER parts book, terlihat bahwa
jenis yang cocok adalah dengan part number --->421-4.
h) Jadi disimpulkan bahwa hose P/N--->421-4

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 34
BASIC MACHINE ELEMENT

Dan Fitting part numbernya ---->1MU43-4-4


Setelah berhasil melakukan identifikasi terhadap part number genuine Komatsu
tersebut, maka kita bisa membuat/assembling hose Parker dengan bahan sesuai
yang diminta diatas.

11. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menginstall hose


a) Posisi Hose dalam unit
Yang dimaksud adalah saat kita akan mengassembling hose, perhatikan apakah
hose tersebut terpasang di unit dalam posisi lurus vertikal atau horisontal,
mengalami lekukan, dan lain-lain. Karena setiap posisi memerlukan perlakuan
yang harus kita perhatikan.
Misalkan pada hose kita install dengan posisi lurus horisontal, maka lihatlah
apakah pressure yang bekerja pada hose nanti akan banyak berpengaruh
terhadap elatisitas dari hose tersebut.
Bila memang benar, maka sebaliknya kita agak panjangkan ukuran hose, agar
saat pressure bereaki terhadap hose, beban yang diterima oleh jadi kurang.

b) Penggunaan Alat Bantu


Tidak lepas dari penjelasan dari point pertama, dalam setiap kebutuhan hose
harus juga dilihat lingkungan yang ada pada sekitar hose, apakah mengalami
gesekan, bila ya, apakah dengan benda panas atau tidak, apakah rawan
terhadap benda-benda yang dapat membuat hose rusak, seperti percikan batu,
dll.
Oleh karena penting kiranya bila berhadapan dengan kasus tersebut, kita harus
memaksimalkan setiap alat bantu yang dapat kita gunakan misalkan : spring
guard, adapter, cover, dll.

c) Analisa Sistem
Yang dimaksud adalah penggunaan raw material yang tepat sesuai dengan
spesifikasi dari kondisi kerja yang akan dialami oleh hose tersebut.
Misalkan, bila kita hendak membuat hose yang bekerja pada pressure yang
tinggi, kemungkinan bergesekkan tinggi. Maka alangkah baiknya bila kita
kembali melihat tabel-tabel pada buku panduan PARKER. Karena disana telah
tersedia keterangan-keterangan yang akan membantu kita untuk mendapatkan
bahan/raw material yang tepat, baik hose maupun fitting-nya, dan kalau perlu
accessoris-nya.

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 35
BASIC MACHINE ELEMENT

12. Tips Pemasangan Hose


Pemasangan hose yang baik dan benar merupakan hal yang penting untuk
mendapatkan performance yang baik dan menghemat biaya. Jika panjang hose
tidak sesuai, mungkin akan berperngaruh pada biaya. Namun demikian, jika terlalu
pendek, maka memungkikan untuk bergeserkan yang bisa mengakibatkan cepat
aus atau rusak sehingga umurnya pendek.

Berikut ini adalah sejumlah tips pemasangan hose :

BC1MMBME-HAN/07/01/TP 36

Anda mungkin juga menyukai