PUPUK ORGANIK
OLEH :
M.FAUZAN SYAFI’I
KOMARUDIN
KATA PENGANTAR
Proposal usaha ternak kambing dan pengolahan limbah ternak kambing ini bertujuan
untuk mennciptakan lapangan pekerjaan dan membuat peternakan dengan menggunnakan system
semi modern. Yang mana selama ini kita ketahui baha peternakan hanya dengan menggunakan
system tradisional. Yakni hanya mengadalakan pengetahuan seadanya sehingga penanganan dan
efisiensi biaya dan waktu serta manajemen pengelolaannya tepat sasaran. System yang akan
diterapkan adalah Pra Usaha yakni menyiapkan pakan ternaknya terlebih dahulu seperti
menanam rumput odot yang mana rumput odot ini merupakan rumput yang memiliki keunggulan
tersendiri daripada rumput gajah yakni rumputnnya lebih pendek , pertumbuhannya lebih cepat
daunnyab lembut dan tidak berbuku, dapat beradaptasi degan lahan, dapat tumbuh sekitar 50-80
batang dalam satu rumpun dan yang penting tidak memerlukan perawatann khusus.
Pemanfaatan limbah kambing yang dikenal di kalangan petani organic KOHE (kotoran
hewan) yang difermentasikan dengan menggunakan formula tertnetu menjadi pupuk organic
yang mencukupi mineral kebutuhan tanaman. Dan pangsa pasarnya masih terbuka. Dari segi
kelebihan menggunakan pupuk organic dengan kimiawi sangat signifikan perbedaannya serta
pengaruhnya terhadap tanah tidak mengakibatkan PH tanah tinggi dan umur tanaman jauh lebih
TIM Penyusun :
1. M.Fauzan Syafi’i
2. Komarudin
RESUME PROPOSAL
KATA PENGANTAR
RESUME PROPOSAL
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
III.2. Topografi
VII. PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar yaitu lebih dari 200 juta orang, untuk
memenuhi kebutuhan daging pemerintah masih mengimpor dari luar negeri. Menurut
majalah Trobos, lebih dari 50% kebutuhan akan daging di Indonesia dipenuhi dengan
mengimpor dari luar, sedangkan impor sapi bakalan dan daging sapi rata-rata naik
hamper 20% per tahun. Untuk permintaan akan daging kambing di Indonesia setiap
tahunnya laju permintaannya adalah 6% dan tingkat produksinya hanya 3% per tahunnya
sehingga 10 tahun kedepan pemenuhan akan daging kambing khususnya tidak akan
terpenuhi (statistic peternakan). Hal tersebut memberikan peluang usaha yang sangat
Alas an untuk memmilih kambing sebagai hewan ternaka adalah karena kambing
merupakan hewan yang masa panennya lebih cepat menghasilkan daripada hewan
Ruminansia lainnya seperti Sapi atau Kerbau. Hanya denga satu tahun masa panen untuk
ternak 5 ekor kambing yang terdirii dari 2 jantan ddan betina dapat menghasilkan 25
1.2.2 Pemberdayaan lahan sebagai modal dasar sub sektor peternakan, yang diharapkan
1.2.3 Pengembangan wawasan keilmuan dan profesionalitas sebagai potensi umat dan
bangsa.
1.3.1 Tujuan umum kegiatan usaha peternakan KTMA adalah mengembangkan potensi
sumber daya petani dalam menggali potensi sumber daya alam dalam rangka
sikap kewirausahaan.
1.3.2.2 Mendidik warga masyarakat sekitar tentang tata cara dan teknik yang lebih
baik.
tani.
II. ASPEK PELAKSANAAN KEGIATAN / USAHA
Lokasi peternakan KTMA adalah Kampung Pasir Karet Desa Cijayanti Kecamatan
Batas-batas:
Luas tanah yang bias dimanfaatkan untuk lokasi peternakan pada kecamatan padang
timur adalah 104 Ha, sedangkan luas lahan yang dimiliki oleh kelompok tani sakato
adalah 10 Ha.
2.2 Topografi
Kelompok Peternak Kelompok Tani Sakato terletak pada ketinggian 200 m di atas
permukaan laut, topografi datar dan tidak bergelombang. Suhu antara 230 sampai dengan
280C. Curah hujan rata-rata 4.700 mm per tahun yang hampir merata sepanjang tahun.
Sawah : 824 ha
Pekarangan :2003,6 ha
Tegalan : 2056,3 ha
Kolam : 15,5 ha
Perairan : 2,5 ha
Akses jalan
Akses Keuangan
pemasukan yang sebesar-besarnya tentunya juga perlu diterapkan dalam usaha peternakan
kambing. Untuk menyiasati hal demikian, oleh karenanya perlu sumber daya yang baik yakni
sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Lokasi peternakan yang akan di garap
sangatlah strategis. Baik dari segi akses ketersediaan sumber daya alamnya melimpah. Pada hari
biasa harga kisaran kambing rata –rata dengan harga 1.500.000 per ekor kambing dewasa
sedangakan ketika hari besar umat Islam meningkat menjadi kisaran harga 2.500.000per ekor
kambing dewasa.
BIDANG PETERNAKAN
KONDISI EKSISTING
1. Konsumsi Daging
2. Tingkat Konsumsi Daging ini masih di bawah Standar LIPI yaitu 10 kg/kapita/tahun atau
8.000 ton/tahun.
3. Kebutuhan Daging sapi untuk Kurban sebanyak 8.400 ekor/tahun atau 672 ton/tahun .
4. Dari 27 Pasar Ternak yang ada di Sumbar, ternyata di Kota Padang belum memiliki Pasar
Ternak.
Usaha budidaya kambing dikelola oleh anggota KTMA yang mempunyai pengalaman
Daging kambing merupakan sumber protein hewani yang cukup diminati setelah daging
sapid an ayam. Jumlah populasi kambing di Indonesia saat ini berkisar antara 7 juta ekor
dan 76% diantarnya berada dipulau Jawa. Permintaan akan daging kambing atau domba
ketika bulan Idul Adha sangat sigmifikan naiknya terutama menyupali kebutuhan
Akikah. Serta pasokan daging untuk usaha kuliner di daerah DKI Jakarta sangatlah tinggi
Usaha penggemukan dan pengembang biakan kambing dan domba ini pemeliharaannya relatif
tidak sulit. Berbeda dengan usaha sapi , yang pemeliharaannya harus sangat intensif. Modalnya
pun tidak terlalu besar, karena besarnya modal tergantung banyaknya kambing bakalan yang
akan dikembang biakkan dan digemukkan. Disamping itu, singkatnya masa pemeliharaan yaitu
4-6 bulan juga menjadi faktor penunjang keberhasilan usaha ini. Dengan sistem penggemukan
dan pengembang biakan yang dipadukan dengan usaha pertanian, misalnya pengolahan KOHE
untuk digunakan sebagai pupuk organic yang dijadikan sebagai produk dari ternak KTMA. Maka
usaha ini menjadi usaha tani terpadu tanpa limbah. Penggemukan dan pengembang biakan pun
bisa dipacu dengan teknologi mikroba lignoselullosa (EM4) ke dalam rumput serta
Upaya ini akan mampu meningkatkan kemampuan pertambahan berat badan hariannya yang
stabil. Karena cairan itu berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh melalui perbaikan kondisi
Jenis –jenis kambing di Indonesia sangatlah beragam namun kita melihat dari segi
potensi jenis kambing bakalan yang akan kita pelihara adalah jenis kambing kacang,
kambing Etawa dan Domba. Karena kedua jenis kambing ini masih sangat digemari oleh
masayarakt Jawa pada umumnya dan dari segi harga relative lebih terjangkau serta
kambing yang cocok adalah umur di kisaran 8 sampai 12 bualan dengan ukuran normal,
bulunya bersih mengkilap. Garais punggang harus lurus. Pilih yang sehat, tidak cacat,
a. Kambing Etawa
Kambing ini memiliki ciri fisik anatar lain badan besar.Tinggi kambing mencapai
90 cm hingga 127 cm, sedangkan kambing betina mencapai 92 cm. bobotnya bisa
mencapai 91 kg untuk yang jantan, sedangkan betina 63 kg. dahi dan hidung
menghasilkan 3 liter susu perhari. Selain susu juga dagingnya juga seperti jenis
kambing lainnya.
b. Kambing kacang
Kambing jenis ini merupakan kambing yang sering diminatai dikalangan orang
kambing kacanag ini adalah mudah untuk dikembang biakkan. Disamping itu juga
c. Domba /Gibas
Pengolahan limbah kambing dengan menggunakan teknik ferementasi. Untuk diolah menjadi
pupul organic yakni KOHE . adapun cara pengolahannya yakni dengan mencampurkan mikroba
EM4. Pengolahan KOHE ini sudah lama popular dikalangan para petani organic. Tanaman yang
menggunakan pupuk organic lebih lama umurnya daripada dengan menggunakan pupuk
kimiawi.
4.4. Pakan ternak kambing
Pakan ternak kita menggunakan rumput Odot dan pohon Indigofera . rumput Odot sangat mudah
Adapun konsep Kandang Kambing dengan konsep Kandang Koloni Panggung yakni hadap –
hadapan. Sehingga mempermudah untuk membersihkan kandang kambing dan agar pondasi
kambing selalu kering dan tidak terjadi penumpukan dibawahnya yang menyebabkan gas
Lorong tengah 2 m
Panjang kandang menyesuaikan dengan kapaistas ternak yang akan dipelighara dalam
Lantai kambing dibuat kisi-kisi dengan jarak 1-1,25 cm . tujuanya agar kotoran dan
Palungan harus bebrbentuk trapezium dengan mulut lebih lebar tereletak diatas dengan
ukuran 30 cm
Gudang untuk penyimpanan pakan ternaka kambing agar tetap terjaga kelembabannya. Agar
terhindar dari air hujan karena rumput Silase atau fermentasi harus di simpan di dalam
kelembaban yang sesuai dengan suhu sekitar ….agra terhindar dari jamur. Kalu musim
penghujan tentu rumput atau pakan yang tersedia sangat melimpah dan untuk mengantisipasi
musim kemarau harus difermentasi. Untuk kambing pakan kambing diperlukan adapatsi paling
lama 7 hari agar terbiasa untuk memakan pakan rumput fermentasi ini.
Adapun property yang dibutuhkan untuk ternak kambaing adalah sebagai berikut :
1. Sabit
2. Sepatu bot
3. Karung
5. Sekop
6. Cangkul
7. Golok
9. Sepeda motor
Kebutuhan biaya untuk merintis dan mengembangkan berbagai usaha, tentu cukup besar.
Sedikitnya kami membutuhkan dana sekitar lima ratus Sembilan juta tiga ratus ribu
rupiah.
Asumsi:
b. Pakan (kg/ekor/hari)
HMT : 2 karung
Konsentrat : 3 kg
Mineral : 0,5 kg
HMT : Rp 5.000
Konsentrat : Rp 4.000
Mineral : Rp 1.500
f. Tenaga kerja : -
a. Pengeluaran
Investasi :
@ Rp 4.000.000 : Rp 68.000.000
kandang) : Rp 152.830.000
b. Pemasukan
c. Pendapatan Rp 280.500.000 -
Ternak Saiyo Sakato ini, diharapkan berasal dari Anggaran Departemen Pertanian TA
2009.
VII. PENUTUP
Upaya peningkatan pendapatan masyarakat sebagai salah satu target yang dicapai untuk
meningkatkan indeks prestasi sumber daya manusia adalah tangggung jawab semua pihak.
Kelompok Tani Ternak Saiyo Sakato sebagai lembaga yang cukup potensial yang berada di
pedesaan, perlu lebih diperankan. Peran pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian
tentunya harus lebih fokus terhadap peningkatan peran serta masyarakat khususnya dalam upaya
meningkatkan ketersediaan pangan di pedesaan menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera.
Pembina
Dori Hambali, S.Pt
Pimpinan
Zainal Arifin