KATA PENGANTAR 1
RESUME PROPOSAL 2
DAFTAR ISI 4
I. PENDAHULUAN
I.1 Dasar Pemikiran 5
I.2 Motivasi Pelaksanaan Kegiatan 5
I.3 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan 6
II. ASPEK PELAKSANAAN KEGIATAN
II.1 Tempat dan Lokasi Peternakan 7
II.2 Topografi 7
II.3 Potensi Wilayah 8
II.4 Wilayah Kerja 8
II.5 Sarana dan Prasarana yang Mendukung 8
III. POTENSI USAHA
III.1 Sumber Daya Alam 9
III.2 Sumber Daya Manusia 9
III.3 Potensi Ternak 9
IV. ASPEK PRODUKSI
IV.1 Jenis Sapi Bakalan 10
IV.2 Sistem Pemeliharaan dan Jangka Waktu 11
IV.3 Usaha Pengolahan Limbah Peternakan 14
V. ASPEK KEUANGAN
V.1 Rencana Alokasi Biaya (RAB) 16
V.2 Analisis Usaha 17
V.3 Sumber Dana 18
VI. PENUTUP
LAMPIRAN –LAMPIRAN
- Riwayat Hidup
- Daftar Anggota Kelompok
- Gambar Lahan dan Ternak yang Akan Dikembangkan
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok
4
I. PENDAHULUAN
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar yaitu lebih dari 200 juta
orang, untuk memenuhi kebutuhan daging pemerintah masih mengimpor
dari luar negeri. Menurut majalah Trobos, lebih dari 50% kebutuhan akan
daging di Indonesia dipenuhi dengan mengimpor dari luar, sedangkan
impor sapi bakalan dan daging sapi rata-rata naik hamper 20% per tahun.
Untuk permintaan akan daging kambing di Indonesia setiap tahunnya laju
permintaannya adalah 6% dan tingkat produksinya hanya 3% per tahunnya
sehingga 10 tahun kedepan pemenuhan akan daging kambing khususnya
tidak akan terpenuhi (statistic peternakan). Hal tersebut memberikan
peluang usaha yang sangat besar untuk mendirikan suatu peternakan
kambing.
5
I.2.3 Pengembangan wawasan keilmuan dan profesionalitas
sebagai potensi umat dan bangsa.
6
II. ASPEK PELAKSANAAN KEGIATAN / USAHA
II.2 Topografi
Kelompok Peternak Kelompok Tani Sakato terletak pada ketinggian 200
m di atas permukaan laut, topografi datar dan tidak bergelombang. Suhu
antara 230 sampai dengan 280C. Curah hujan rata-rata 4.700 mm per tahun
yang hampir merata sepanjang tahun.
7
• Kolam : 15,5 ha
• Perairan : 2,5 ha
8
• Luas kandang rata-rata 3x7,5 m2 per ekor dari tiap anggota
peternak.
• Lahan pengembalaan yang diintensifkan sebagai sumber hijauan.
• Tempat penyimpanan limbah kotoran yang memadai untuk didaur
ulang.
• Adanya listrik Negara (PLN).
• Tersedianya saluran irigasi.
• Kandang relatif jauh dari pemukiman.
Usaha penggemukan sapi potong ini pemeliharaannya relatif tidak sulit. Berbeda
dengan usaha sapi perah, yang pemeliharaannya harus sangat intensif. Modalnya
pun tidak terlalu besar, karena besarnya modal tergantung banyaknya sapi bakalan
yang akan digemukkan. Disamping itu, singkatnya masa pemeliharaan yaitu 3-4
bulan juga menjadi faktor penunjang keberhasilan usaha ini. Dengan sistem
penggemukan yang dipadukan dengan usaha pertanian, misalnya penanaman
jagung dan sayur-sayuran, maka usaha ini menjadi usaha tani terpadu tanpa
limbah. Penggemukan pun bisa dipacu dengan teknologi mikroba lignoselullosa
ke dalam rumen serta mencampurkannya dengan jerami sebagai pakannya.
9
Upaya ini akan mampu meningkatkan kemampuan pertambahan berat badan
hariannya yang stabil. Karena cairan itu berfungsi meningkatkan metabolisme
tubuh melalui perbaikan kondisi mikroba dalam perut sapi.
V. ASPEK KEUANGAN
No U R A ITABEL
A N : RENCANA V O L UALOKASI
M E H ABIAYA R G A SUB TOTAL TOTAL
I. U s a h a P e te rn a k a n S a p i P o to n g
1 P e nga d a a n S a p i B a k a la n 17 4 .0 0 0 .0 0 0 6 8 .0 0 0 .0 0 0
2 K a nd a ng 17 5 0 0 .0 0 0 8 .5 0 0 .0 0 0
3 O p e ra s io na l d a n P a k a n 6 b ula n 2 0 0 0 0 /e /hr 6 1 .2 0 0 .0 0 0
J um la h 1 3 7 .7 0 0 .0 0 0
II . U s a h a P e te rn a k a n P e n g e m b a n g a n P e m b ib ita n
1 S a p i B a k a la n 17 5 .0 0 0 .0 0 0 6 8 .0 0 0 .0 0 0
2 K a nd a ng K o lo ni 17 5 0 0 .0 0 0 8 .5 0 0 .0 0 0
3 O p e ra s io na l d a n P a k a n 6 b ula n 1 0 0 0 0 /e /hr 3 0 .6 0 0 .0 0 0
J um la h 1 0 7 .1 0 0 .0 0 0
II I . U s a h a P e n a n a m a n R u m p u t K u ltu r
1 1 .5 ha =
1 1 5 ,0 0 0 rum p un x
1 R um p ut R a ja 3 0 0 /s te k 1 3 8 .0 0 0 .0 0 0
4 s te k = 4 6 0 .0 0 0
s te k
J um la h 1 3 8 .0 0 0 .0 0 0
IV . U s a h a P e n g o la h a n L im b a h T e rn a k
1 Ins ta la s i B io ga s 110
unit 3 5 .0 0 0 .0 0 0 3 5 .0 0 0 .0 0 0
2 U nit P e ngo la ha n P up uk O rga nik1 unit 1 5 .0 0 0 .0 0 0 1 5 .0 0 0 .0 0 0
J um la h 5 0 .0 0 0 .0 0 0
T o ta l J um la4h3 2 .8 0 0 .0 0 0
V.2 Analisis Usaha
Asumsi:
a. Sapi bakalan (bibit) dan induk sapi
• Jenis sapi : Simental turunan dan local
• Umur sapi jantan : ± 2 tahun
• Umur sapi betina : ± 1,5 tahun
• Harga sapi jantan : Rp 4.000.000
• Harga sapi betina : Rp 4.000.000
• Lama pemeliharaan sapi jantan : 6 bulan
• Lama pemeliharaan sapi betina : 6 bulan
b. Pakan (kg/ekor/hari)
• HMT : 2 karung
• Konsentrat : 3 kg
• Mineral : 0,5 kg
Harga Pakan (Rp)
HMT : Rp 5.000
Konsentrat : Rp 4.000
Mineral : Rp 1.500
c. Biaya obat cacing : Rp 20.000
d. Biaya vaksin : Rp 30.000
e. Penyusutan kandang (10%) : Rp 2.550.000
f. Tenaga kerja : -
11
@ Rp 4.000.000 : Rp 68.000.000
• Pembuatan kandang : Rp 8.500.000
Biaya produksi/operasional (6 bulan)
• HMT 17 ekor x 180 hari : Rp 30.600.000
• Konsentrat 17 ekor x 180 hari : Rp 12.240.000
• Mineral 17 ekor x 180 hari : Rp 4.590.000
• Obat cacing 1 x 17 ekor : Rp 340.000
• Biaya vaksin 1 x 17 ekor : Rp 510.000
• Penyusutan kandang : Rp 2.550.000
Total investasi 17 ekor sapi + biaya
operasional selama 6 bulan
(tidak termasuk biaya pembuatan
kandang) : Rp 152.830.000
b. Pemasukan
Penjualan sapi 17 ekor x 300 kg
@ Rp 55.000 : Rp 280.500.000
c. Pendapatan Rp 280.500.000 -
Rp 152.830.000 : Rp 127.670.000 (6 bulan)
12
VI. PENUTUP
Upaya peningkatan pendapatan masyarakat sebagai salah satu target yang dicapai
untuk meningkatkan indeks prestasi sumber daya manusia adalah tangggung
jawab semua pihak. Kelompok Tani Ternak Saiyo Sakato sebagai lembaga yang
cukup potensial yang berada di pedesaan, perlu lebih diperankan. Peran
pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian tentunya harus lebih fokus
terhadap peningkatan peran serta masyarakat khususnya dalam upaya
meningkatkan ketersediaan pangan di pedesaan menuju masyarakat adil makmur
dan sejahtera.
Pimpinan
Kelompok Tani Ternak Saiyo Sakato
Zainal Arifin
13
14