Anda di halaman 1dari 28

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam kampung merupakan ayam jenis lokal asli Indonesia. Ayam


kampung sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan telah banyak dibudidayakan
di Indonesia. Ayam kampung memiliki beberapa keunggulan, yaitu peluang pasar
yang besar dan berkesinambungan, peternak yang membudidayakan secara
intensif jumlahnya sedikit, harga jual tinggi dan relatif stabil, semakin lama
pemeliharaan maka harga jual akan semakin mahal, untung besar dari sedikit
populasi, relatif tahan terhadap beberapa penyakit dan memiliki kebanggaan
beternak unggas lokal (Krista dan Harianto 2013).
Perkembangan ayam kampung di Indonesia memiliki prospek yang sangat
baik untuk dipelihara dan dikembangkan oleh peternak- peternak dikarenakan
jumlah penduduk yang terus meningkat diimbangi dengan peningkatan
pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat Indonesia. Hal tersebut
diperkuat dengan perkembangan populasi ayam kampung di Indonesia khususnya
di Jawa Barat. Perkembangan populasi ayam kampung di Jawa Barat dapat dilihat
pada Tabel 1.

Tabel 1 Perkembangan populasi ayam kampung di Jawa Barat

Tahun Populasi (ekor)


2016 25.842.311
2017 26.166.517
2018 26.712.982
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2018)

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan populasi ayam kampung


di Jawa Barat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana peningkatan
populasi ayam kampung terbesar terjadi pada tahun 2017-2018 yaitu sebesar
546.465 ekor. Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang
menjadi sentra ayam kampung. Perkembangan ayam kampung di Kabupaten
Bogor dapat dilihat pada Tabel 2 yang menunjukkan terjadi peningkatan produksi
daging ayam kampung dari tahun 2016-2017. Peningkatan produksi daging ayam
kampung ini menggambarkan bahwa tingginya kebutuhan para konsumen untuk
daging ayam kampung khususnya di Kabupaten Bogor.

Tabel 2 Produksi daging ayam kampung di Kabupaten Bogor

Tahun Produksi (kg)


2016 1.207.111
2017 1.480.781
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bogor (2018)
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa produksi daging ayam kampung di
Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan
produksi daging ayam kampung ini dikarenakan ayam kampung merupakan salah
satu bahan pangan yang digemari masyarakat luas untuk dikonsumsi, baik
dagingnya yang kenyal, berisi serta tidak berlemak bila dibandingkan dengan
dengan ayam ras, dan juga telurnya yang memiliki kandungan nutrisi tinggi
(Suharno 2005). Fakta yang ada menunjukkan bahwa hingga saat ini hasil
produksi ayam kampung yaitu daging dan telur di berbagai daerah belum mampu
memenuhi permintaan pasar, terlebih lagi pada saat hari-hari besar atau hari raya
yang menunjukkan permintaaan ayam kampung bisa melonjak berkali- kali lipat
dari harga normal sehingga terjadi ketimpangan yang sangat tajam antara
pemasok dan permintaan (Krista dan Harianto 2010). Berdasarkan hal tersebut,
para pengusaha peternakan ayam kampung dapat memenuhi permintaan pasar
dengan memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksinya.
Salah satu perusahaan yang melakukan usaha peternakan ayam kampung
di Jawa Barat adalah Warso Unggul Gemilang. Perusahaan ini berfokus pada
usaha pembibitan ayam kampung yang terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil,
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Untuk dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi dan memberikan hasil yang maksimal secara berkelanjutan,
dalam pelaksanaan pembibitan ayam kampung diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai, salah satunya adalah penggunaan teknologi modern dengan
menggunakan alat yang serba otomatis dalam pelaksanaannya. Teknologi modern
yang digunakan, yaitu kandang baterai dengan pemberian pakan otomatis. Adapun
kelebihan teknologi modern tersebut, yaitu pengawasan mutu yang lebih mudah,
dapat menghasilkan jumlah DOC relatif lebih banyak, dapat diusahakan pada
luasan yang terbatas namun dengan skala besar, dan penggunakan tenaga kerja
yang relatif lebih sedikit. Penggunaan alat pemberi pakan otomatis juga dianggap
mampu mempertahankan kualitas pakan ayam bagi ayam kampung. Hal tersebut
untuk mengurangi penyebab timbulnya kontaminasi pada pakan. Kualitas pakan
yang terjaga juga berpengaruh terhadap kualitas indukan sehingga mampu
menghasilkan telur calon DOC dengan kualitas terbaik. Oleh karena itu, Warso
Unggul Gemilang perlu melakukan peningkatan kualitas kandang dengan
teknologi modern yang serba otomatis sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksinya.
Kondisi tersebut menyebabkan Warso Unggul Gemilang perlu melakukan
pengembangan khususnya pada teknologi modern untuk mampu bertahan dalam
kondisi persaingan serta mampu mengembangkan usahanya. Perencanaan
pengembangan usaha dapat dilakukan menggunakan Business Model Canvas
(BMC) yang membahas sembilan blok, yaitu customer segments (segmen
pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (saluran), customer
relationhips (hubungan pelanggan), revenue stream (arus pendapatan), key
resources (sumber daya utama), key activities (aktivitas kunci), key partners
(kemitraan utama), dan cost structure (struktur biaya).
1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Kajian Pengembangan Bisnis


(KPB) ini adalah :
1. Melakukan pengembangan pada sumber daya utama (key resources)
melalui Business Model Canvas
2. Membuat Business Model Canvas usaha Warso Unggul Gemilang
3. Mengkaji kelayakan bisnis berdasarkan aspek finansial melalui analisis
cashflow

2 METODE KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

2.1 Lokasi dan Waktu

Kajian pengembangan bisnis ini merupakan hasil pengumpulan data dan


informasi selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada usaha
peternakan ayam kampung Warso Unggul Gemilang yang berlokasi di Jalan
Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 12 minggu yang
dimulai pada 29 Januari 2018 hingga 18 April 2018.

2.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam kajian pengembangan bisnis ini terdiri dari
data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
yang berasal dari perusahaan. Sumber informasi yang digunakan dalam
penyusunan kajian pengembangan bisnis ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Sumber-sumber pengumpulan data kajian pengembangan bisnis

No Data primer Data sekunder


1 Praktik kerja lapang di Warso Buku literatur mengenai ayam
Unggul Gemilang kampung, Business Model Canvas,
dan studi kelayakan bisnis
2 Wawancara langsung dengan Studi pustaka ke berbagai instansi
pimpinan dan karyawan seperti perpustakaan, Dinas
perusahaan Peternakan Kabupaten Bogor, dan
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan
3 Pengamatan langsung di Warso Dokumentasi perusahaan
Unggul Gemilang
4 Data internet
Data primer dapat diperoleh dengan praktik kerja lapang selama di Warso
Unggul Gemilang dengan melakukan pengamatan, diskusi, dan wawancara
dengan pihak perusahaan tempat PKL. Wawancara dilakukan dengan pimpinan,
kepala bagian kandang, kepala bagian penetasan, dan bagian administrasi
perusahaan. Data sekunder merupakan data untuk mendukung data primer yang
diperoleh melalui studi literatur pada buku, laporan PKL, internet, serta dapat
diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka ke berbagai instansi seperti
perpustakaan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas
Peternakan Kabupaten Bogor. Proses pengumpulan data ditujukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengolah dan menganalisis
laporan.

2.3 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan kajian pengembangan


bisnis ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yang
digunakan berdasarkan penjabaran deskriptif pada sembilan elemen Business
Model Canvas mengenai rencana pengembangan bisnis terhadap potensi bisnis,
prospek bisnis, dan permasalahan bisnis untuk mementukan akar permasalahan
perusahaan. Metode kuantitatif yang digunakan berdasarkan pengkajian kelayakan
bisnis berdasarkan aspek finansial dengan menggunakan kelayakan bisnis melalui
analisis cashflow (aliran arus kas), analisis laporan laba dan rugi, serta analisis
switching value (nilai pengganti).

2.3.1 Business Model Canvas

Model pengembangan bisnis yang digunakan adalah Business Model


Canvas (BMC). Business Model Canvas adalah bahasa yang sama untuk
menggambarkan, memvisualisasikan, menilai dan mengubah model bisnis
(Osterwalder dan Pigneur 2018). Business Model Canvas merupakan sebuah
model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Konsep Business Model Canvas
dapat menjadi bahasa bersama yang memungkinkan untuk mendeskripsikan dan
memanupulasi model bisnis agar kemudian menciptakan alternatif strategi baru.
Business model canvas menjelaskan hubungan sembilan elemen, yaitu customer
segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream,
key resources, key activities, key partner, dan cost structure. Business Model
Canvas sering digunakan oleh perusahaan untuk mempermudah penjabaran suatu
bisnis yang sedang berjalan atau yang akan sedang dijalankan. Berikut tahapan
menyusun elemen-elemen pada Business Model Canvas seperti ditunjukkan pada
Tabel 4.
Tabel 4 Tahapan menyusun Business Model Canvas

No Nama elemen Pengertian


1 Customer Elemen bangunan segmen pelanggan
segments menggambarkan sekelompok orang atau organisasi
berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh
perusahaan.
2 Value Elemen bangunan proporsi nilai menggambarkan
propositions gabungan antara produk dan layanan yang
menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik.
3 Channels Elemen bangunan saluran menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan
segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan proposisi nilai.
4 Customer Elemen bangunan hubungan pelanggan
relationships menggambarkan berbagai jenis hubungan yang
dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan
yang spesifik.
5 Revenue streams Elemen bangunan arus pendapatan uang tunai yang
dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen
pelanggan.
6 Key resources Elemen bangunan sumber daya utama
menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan
agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.
7 Key activities Elemen bangunan aktivitas kunci menggambarkan
hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan
agar model bisnisnya dapat bekerja dengan
melakukan sejumlah aktivitas kunci.
8 Key partnerships Elemen bangunan kemitraan utama menggambarkan
jaringan pemasok dan mitra yang membuat model
bisnis dapat bekerja. Elemen struktur biaya
menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan
untuk mengoperasikan model bisnis.
9 Cost structure Elemen struktur biaya menggambarkan semua biaya
yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model
bisnis.
Sumber : Business Model Generation (2018)

Berdasarkan tabel tersebut, setiap elemen pada Business Model Canvas


memiliki peranannya masing-masing dalam menunjang keberlangsungan suatu
bisnis. Business Model Canvas memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, yaitu
sebagai berikut (Tim PPM Manajemen 2012).
1. Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di
perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam
bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi konsumen dan nilai bagi
perusahaan.
2. Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi
hubungan antar komponennya.
3. Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi
yang digunakan ketika mengembangkan bisnis.
4. Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu
perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah
dengan berjalannya waktu, dengan berubahnya komponen dalam model
bisnis maka komponen lain dapat terpengaruhi.

2.3.2 Analisis Gap

Analisis gap merupakan metode penilaian yang berfokus pada


kesenjangan antara kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang diinginkan
untuk upaya perbaikan. Analisis gap merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan, khususnya dalam
upaya penyediaan pelayanan publik. Hasil analisis tersebut dapat menjadi input
yang digunakan untuk perencanaan di masa yang akan datang. Analisis
kesenjangan membantu perusahaan yang kinerjanya kurang efektif maupun
efisien dalam penggunaan sumber daya, kegagalan dalam berinvestasi, dan kurang
adanya peningkatan kinerja produksi. Selain itu, manfaat penggunaan analisis
kesenjangan yaitu untuk mengukur waktu, uang, dan sumber daya yang
dibutuhkan guna memenuhi potensi perusahaan dalam mencapai prospek di masa
mendatang (Chandra et al. 2011).
Analisis gap dapat dikombinasikan dengan business model canvas agar
kemampuan mengevaluasi model bisnis akan lebih terfokus dan lebih akurat.
Langkah yang dapat dilakukan dalam analisis gap dengan mengidentifikasi
potensi bisnis, prospek bisnis, dan permasalahan bisnis yang ada di sebuah
perusahaan. Potensi bisnis berisi tentang perkembangan dari waktu ke waktu dan
kegiatan bisnis yang dijalankan saat ini. Prospek bisnis berisi tentang hal-hal yang
dapat dikembangkan dan diperbaiki pada masa yang akan datang terkait kualitas
produk, penurunan biaya produksi, fleksibilitas operasional, dan lain-lain.

2.3.3 Analisis Akar Masalah

Analisis akar masalah merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk
mencari akar penyebab dari masalah yang terjadi. Analisis akar masalah sebagai
bentuk identifikasi mengapa suatu masalah terjadi. Teknik analisis ini bertahap
dan terfokus pada penemuan akar penyebab suatu masalah, dan bukan hanya
melihat gejala-gejala dari suatu masalah. Tujuan analisis akar masalah untuk
merumuskan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa masalah tersebut bisa terjadi,
mengapa dan mengapa, serta apa yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah
tersebut supaya tidak terjadi di masa depan. Merumuskan masalah diperlukan
setelah melakukan analisis gap, hal ini ditujukan untuk mengetahui dengan pasti
permasalahan inti dan fokus pada solusi yang bisa diterima perusahaan.
Metode pemecahan akar masalah yang akan digunakan adalah analisis
lima whys. Analisis lima whys merupakan salah satu alat analisis penyebab
masalah yang secara prinsip sebetulnya sederhana saja dengan bertanya kenapa
sebanyak lima kali (Iskandar 2017). Analisis lima whys digunakan untuk
mendapatkan solusi dari suatu akar permasalahan. Adapun tahapan umum dalam
melakukan analisis akar masalah dengan analisis lima whys seperti berikut :
1. Menentukan masalah dan area masalahnya.
2. Mengumpulkan tim untuk bertukar pikiran sehingga bisa memiliki
berbagai pandangan, pengetahuan, pengalaman, dan pendekatan yang
berbeda terhadap masalah.
3. Turun langsung ke lapangan untuk melihat tempat aktual, objek aktual,
dan data aktual.
4. Mulai bertanya menggunakan why sebanyak lima kali.
5. Penentuan solusi pada umumnya tidak mengarah pada menyalahkan ke
orang, tetapi bagaimana cara melakukan perbaikan sistem atau prosedur.
6. Apabila akar penyebab sudah diketahui, maka segera implementasikan
solusinya.

2.3.3 Analisis Finansial

Analisis finansial berdasarkan studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan


yang memepelajari secara mendalam tentang suatu bisnis atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya bisnis tersebut
dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2017). Adapun analisis kriteria kelayakan bisnis
yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidak suatu bisnis seperti berikut :

A. Analisis aliran kas (cashflow)


Perhitungan analisis aliran kas menggunakan biaya investasi dan biaya
operasional (biaya tetap dan biaya variabel). Estimasi pendapatan dan biaya-biaya
yang akan diperoleh atau dikeluarkan di masa mendatang perlu dilakukan
perhitungan dengan membandingkan data dan informasi yang telah ada
sebelumnya. Semua data dan informasi tersebut nantinya menggunakan asumsi-
asumsi dasar yang akan di masukkan ke dalam analisis cashflow perusahaan
selama periode bisnis berjalan. Adapun kelayakan bisnis yang digunakan adalah
NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C (Net Benefit-
Cost Ratio), Gross B/C (Gross Benefit-Cost Ratio), dan PP (Payback Period).

1. NPV (Net Present Value)


Bisnis dapat dikatakan layak apabila seluruh jumlah manfaat yang
didapatkan melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Selisih antara manfaat
bersih dan biaya tersebut dikenal dengan istilah manfaat bersih atau arus kas
bersih. Net present value atau nilai manfaat bersih saat ini adalah selisih antara
total present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis (Nurmalina
et al. 2017). Nilai yang dihasilkan dari perhitungan NPV menggunakan satuan
mata uang rupiah (Rp). Adapun rumus dari NPV sebagai berikut :
Σ_

Keterangan :
Bt = Manfaat pada tahun ke-t (Rp)
Ct = Biaya pada tahun ke-t (Rp)
n = Umur proyek (tahun)
t = Periode (1,2,3,…)
i = Discount rate (%)
Kriteria penilaian :
NPV > 0, proyek layak secara finansial dan dapat dijalankan.
NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi sehingga keputusan diserahkan
kepada pihak manajemen.
NPV < 0, proyek ini tidak layak secara finansial karena keuntungan lebih kecil
dibandingkan biaya yang dikeluarkan.

2. IRR (Internal Rate of Return)


IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama
dengan 0 (Nurmalina et al. 2017). Besaran yang dihasilkan dalam satuan
persentase (%). Menilai kelayakan bisnis dapat dihitung dari seberapa besar
pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan dengan cara mengukur
besaran IRR. Adapun rumus IRR sebagai berikut :

Keterangan :
= Discount rate yang menghasilkan NPV positif (%)
= Discount rate yang menghasilkan NPV negatif (%)
= NPV positif
= NPV negatif
Kriteria penilaian :
IRR > DR (opportunity cost of capital-nya), proyek secara finansial layak untuk
dijalankan.

3. Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio)


Net B/C adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan
manfaat bersih yang bernilai negative (Nurmalina et al. 2017). Adapun rumus Net
B/C sebagai berikut :

Keterangan :
Bt = Manfaat pada tahun ke-t (Rp)
Ct = Biaya pada tahun ke-t (Rp)
n = Umur proyek (tahun)
t = Periode (1,2,3,…)
i = Discount rate (%)
Kriteria penilaian :
Net B/C > 1, proyek layak secara finansial dan dapat dijalankan.
Net B/C = 1, proyek tidak untung dan tidak rugi sehingga keputusan diserahkan
kepada pihak manajemen.
Net B/C < 1, proyek ini tidak layak secara finansial karena keuntungan lebih kecil
dibandingkan biaya yang dikeluarkan.

4. Gross B/C (Gross Benefit-Cost Ratio)


Gross B/C adalah rasio yang menggambarkan pengaruh dari adanya
tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima dalam bentuk nilai
kotor (Nurmalina et al. 2017). Adapun rumus dari Gross B/C sebagai berikut :
Σ _Σ _

Keterangan :
Bt = Manfaat pada tahun ke-t (Rp)
Ct = Biaya pada tahun ke-t (Rp)
n = Umur proyek (tahun)
t = Periode (1,2,3,…)
i = Discount rate (%)
Kriteria penilaian :
Gross B/C > 1, proyek layak secara finansial dan dapat dijalankan.
Gross B/C = 1, proyek tidak untung dan tidak rugi sehingga keputusan diserahkan
kepada pihak manajemen.
Gross B/C < 1, proyek ini tidak layak secara finansial karena keuntungan lebih
kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan.

5. PP (Payback Period)
Payback period adalah teknik penilaian terhadap jangka waktu
pengembalian investasi suatu proyek atau bisnis (Kasmir dan Jakfar 2017).
Perhitungan PP dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap
tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah
penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri).
Adapun rumus PP apabila kas bersih setiap tahun berbeda seperti berikut :

Kriteria penilaian :
PP < Umur investasi, proyek layak untuk dijalankan. Selain itu juga
membandingkan rata-rata industri unit bisnis sejenis dan menyesuaikan target
perusahaan (Kasmir dan Jakfar 2017).

B. Laporan laba rugi


Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil bisnis dalam suatu periode tertentu (Kasmir dan Jakfar 2017). Laporan laba
rugi ini juga digunakan untuk menaksir pajak yang akan dimasukkan ke dalam
cashflow studi kelayakan bisnis.

C. Analisis nilai pengganti (switching value anlaysis)


Switching value merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan
maksimum dari perubahan suatu komponen inflow (penurunan harga output,
penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga input
atau peningkatan biaya produksi), yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih
tetap layak (Nurmalina et al. 2017). Perubahan tidak boleh melebihi nilai tersebut
karena akan menjadi tidak lanyak dijalankan. Perhitungan ini mengacu pada
berapa besar perubahan sampai dengan NPV sama dengan nol (NPV=0), dimana
bisnis dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

3 KERAGAAN PERUSAHAAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Warso Unggul Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak dalam


bidang agribisnis, yaitu peternakan ayam kampung. Warso Ungguk Gemilang
terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang pembibitan ayam kampung yang
menghasilkan DOC (Day Old Chicken) sebagai produk utamanya. Selain
menghasilkan DOC, perusahaan ini juga memiliki produk sampingan untuk dijual.
Produk sampingan tersebut antara lain indukan afkir dan telur afkir. Adapun visi
dan misi yang dimiliki perusahaan ini, yaitu :

Visi:
1. Menjadi pusat pembibitan ayam kampung terbesar dan terbaik kualitasnya.
Misi:
1. Menerapkan pola good breeding practice (tatalaksana pembibitan yang
baik) dan tata kelola transparan.
2. Menjaga mutu dan kualitas keaslian ayam kampung.
3. Mengembangkan usaha dengan terus berinovasi.
4. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan mitra dan pelanggan saling
menguntungkan.
5. Mengembangkan kapasitas SDM melalui pelatihan.
6. Meningkatkan produktivitas DOC dan profit usaha.
7. Menerapkan nilai budaya kerja dengan konsisten dan berkesinambungan.

Pada bulan Maret 2009, perusahaan ini semula bernama Ada Farm dengan
pemiliknya ialah Bapak Dani Setiawan. Ada Farm memiliki lahan seluas 1,3 Ha.
Perusahaan ini semula memiliki sepuluh kandang bertipe postal, tiga ruang untuk
proses biosecurity, satu ruang khusus penetasan yang menggunakan mesin tetas
ultramodern Pas Reform buatan Belanda, satu ruang pengemasan, dua gudang
pakan, satu gudang telur, satu gudang peralatan, satu ruang untuk pemilik
sekaligus ruang penyimpanan vaksin, satu kantor manajer, enam mess karyawan,
satu pos satpam, satu ruang operasional, satu dapur dan ruang makan, dan lima
kamar mandi. Perusahaan ini melakukan beberapa perubahan pada kandangnya.
Empat unit kandang yang ada diubah menjadi tipe baterai yang digunakan khusus
untuk ayam kampung layer, enam kandang lainnya masih bertipe postal untuk
DOC. Kemudian, perusahaan ini melakukan peningkatan dalam membangun
kandangnya dengan membuat kandang tipe baterai setiap satu bulan dengan
membangun satu unit hingga seluruh kandang yang dimiliki ialah kandang
baterai.
Kandang tipe postal merupakan kandang yang dibuat dengan alas datar
dan mampu menampung ayam dalam jumlah yang banyak. Kandang tipe baterai
yaitu kandang yang dibuat untuk sistem pemeliharaan intensif. Setiap ruang
kandang ditempati untuk satu ekor ayam. Kandang tipe baterai ini dibuat
bertingkat. Adanya peningkatan kandang ini dapat memudahkan peternak dalam
mengawasi perkembangan ternak baik produksi, kesehatan, pakan, dan lainnya.
Pada bulan Februari 2012, Ada Farm dilakukan take over oleh Bapak
Tutum dan diresmikan pada 9 April 2012 dengan pergantian nama menjadi
Unggul Farm Pusat Pembibitan Ayam Kampung Nasional. Bapak Tutum tidak
banyak melakukan perubahan pada usaha peternakan ayam kampung ini. Pada 11
September 2013, perusahaan ini diambil alih oleh Bapak Soewarso Pawaka hinga
sekarang dengan pergantian nama menjadi Warso Unggul Gemilang. Selama
perusahaan diambil alih oleh Bapak Soewarso Pawaka, ada perubahan yang
dilakukan dengan menambah satu unit kandang dengan tipe postal pada tahun
2013. Usaha ini merupakan usaha peternakan dengan skala menengah, memiliki
jumlah indukan sebanyak 16.000 ekor dan menghasilkan 64.000 ekor DOC ayam
kampung setiap bulan. Modal

3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Struktur organisasi Warso Unggul Gemilang disusun agar pembagian


tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing individu di dalam
perusahaan dapat ditentukan secara jelas. Manajemen memiliki peran yang besar
dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Manajemen
perusahaan harus berjalan dengan baik agar tujuan-tujuan perusahaan dapat
dicapai. Hal yang berkaitan dengan aspek organisasi dan manajemen yaitu
bagaimana bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih, bagaimana struktur
organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan, dan berapa banyak
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Bentuk usaha dari Warso Unggul Gemilang adalah usaha perorangan.
Modal yang dikeluarkan berasal dari modal pemilik, yaitu Ibu Ade anak dari
Bapak Soewarso Pawaka. Pemilik memiliki posisi tertinggi pada perusahaan yang
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang
disesuaikan dengan kondisi perusahaan guna mencapai tujuan dengan
memberikan wewenang terhadap usaha Warso Unggul Gemilang kepada
pimpinan perusahaan, yaitu Bapak Arifin. Bapak Arifin memimpin Warso Unggul
Gemilang dengan mengelola sumberdaya perusahaan yang ada.
Pimpinan membawahi empat kepala bagian, yaitu kepala bagian kandang,
kepala bagian penetasan, administrasi penjualan, dan umum. Kepala bagian
tersebut masing-masing dikendalikan oleh satu orang. Kepala bagian kandang
membawahi bagian inseminasi buatan (IB) dan bagian kandang. Perusahaan ini
memiliki struktur organisasi dan telah melakukan pembagian kerja sesuai dengan
jabatannya masing-masing. Struktur organisasi dari usaha Warso Unggul
Gemilang dapat dilihat pada Gambar 1.
Pemilik (Ade
Juliani)

Pimpinan (Djoni
Arifin)

Kepala Bagian Kepala Bagian Administrasi


Kandang Penetasan Penjualan umum
(Muchsaeri) (Edho) (Wahyudin)

Administrasi
IB Holding
(Windiani)

Kandang

Gambar 1 Struktur organisasi Warso Unggul Gemilang


Job description dari masing-masing jabatan tenaga kerja Warso Unggul
Gemilang dapat dilihat sebagai berikut.
1. Pemilik : bertindak sebagai pemilik dan memiliki tanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan perusahaan.
2. Pimpinan : bertanggungjawab terhadap keseluruhan operasional
perusahaan.
3. Kepala bagian kandang : Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan dari
tugas karyawan kandang, serta bertanggungjawab terhadap pemeliharaan
ayam, dan kandang, pemberian vaksin, proses IB, dan lain-lain.
4. Administrasi penjualan : bertanggungjawab terhadap semua proses
penjualan dan kualitas DOC
5. Kepala bagian penetasan : Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan dari
tugas karyawan penetasan, bertanggungjawab terhadap pelaksanaan,
pemeliharaan perangkat penetasan, proses seleksi, candling, semua proses
pra panen, panen, dan pasca panen.
6. Umum: bertanggungjawab terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan peralatan, kebutuhan-kebutuhan operasional, dan lain-lain.
7. Administrasi : bertanggungjawab terhadap semua proses administrasi dan
keuangan
8. Holding : bertanggungjawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan,
mengkonsolidasikan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk
mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak
perusahaan yang ada
9. IB : bertanggungjawab terhadap semua proses IB (inseminasi buatan)
10. Kandang: bertanggungjawab terhadap semua proses di kandang.
3.3 Aspek Sumber Daya Perusahaan

3.3.1 Sumber Daya Fisik


Sumber daya fisik memiliki peranan sangat penting dalam menjalani
kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan telah
didukung oleh sumber daya fisik yang telah memadai. Sumber daya fisik di
antaranya berupa lahan serta sarana dan prasarana yang dimiliki suatu perusahaan
yang digunakan untuk kelancaran operasional dari mulai berdirinya usaha hingga
saat ini. Luas lahan perusahaan Warso Unggul Gemilang seluas 1,3 Ha, luas lahan
yang terpakai yaitu 3507 m2. Lokasi usaha pembibitan ayam kampung Warso
Unggul Gemilang berada di wilayah yang memiliki curah hujan rata-rata per
tahun sebesar 5.000 mm, beriklim tropis, memiliki suhu rata-rata 20 oC, dan
ketinggian 629 mdpl. Kondisi tersebut secara demografi mendukung keberadaan
Warso Unggul Gemilang sebagai usaha peternakan ayam kampung.
Wilayah Desa Tangkil merupakan wilayah yang mudah dalam
memperoleh sumber daya air, karena wilayah tersebut memiliki ketersediaan air
yang melimpah sepanjang tahun dan tidak mengalami kekeringan saat musim
kemarau. Air bersih mudah diperoleh melalui sumur bor dengan bantuan energi
mesin pemompa air, selain itu terdapat sungai yang mengalir melewati wilayah
desa Tangkil. Selama ini, Warso Unggul Gemilang mudah memperoleh air bersih
dalam memenuhi kebutuhan air setiap harinya untuk usaha pembibitan ayam
kampung. Air tersebut digunakan untuk mencuci berbagai peralatan budidaya,
minum ayam, dan berbagai keperluan lainnya. Berikut sarana dan prasarana
kantor Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Tabel 5.

No Komponen Satuan Jumlah


1 Bangunan Unit 1
2 Kendaraan Operasional Unit 3
3 Meja Unit 4
4 Kursi Unit
5 Laptop Unit 1
6 Telepon Unit 1
7 Printer Unit 2
8 Kamar mandi Unit 1
9 Kamar Tidur Unit 1
10 Ruang Peralatan Unit 1
11 Kulkas Unit 1
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

Perusahaan memiliki sumber daya fisik kandang yang digunakan dalam


melakukan kegiatan bisnis pembesaran indukan ayam kampung  yang terdapat
pada Tabel 6.
No Komponen Ukuran Satuan Jumlah
1 Kandang baterai 6 x 40 Meter 10
2 Kandang postal 6 x 20 Meter 3
3 Kandang karantina 1 12 x 12 Meter 1
4 Kandang karantina 2 2 x 12 Meter 1
5 Tempat pakan hanging Buah 350
6 Tempat pakan baby chick Buah 74
7 Tempat minum Buah 350
8 Tempat minum hanging Buah 74
Timbangan gantung Buah 3
Seng (chick guard)
Pemanas Buah 4
Cangkul
Egg tray
Trolley telur Buah 1
Tabung gas Buah
Sapu lidi Buah
Sekop pakan
Thermometer Buah
Ember
Gayung
Mesin steam
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

Perusahaan juga memiliki sumber daya fisik penetasan yang digunakan


dalam melakukan kegiatan bisnis penetasan DOC ayam kampung  yang terdapat
pada Tabel 7.

No Komponen Satuan Jumlah


1 Mesin setter Buah 1
2 Mesin hatcher Buah 1
3 Trolley telur Buah
4 Egg tray setter Buah
Bangku kecil Buah 3
Meja Buah 5
Egg tray Buah
Rak setter Buah
Rak hatcher Buah
Box panen Buah
Candler Buah 1
Blower Buah
Sapu ijuk Buah
Lap pembersih Buah 1
Timbangan DOC Buah 1
Timbangan telur Buah 2
Spraypart Buah 1
Mesin steam Buah 1
Sikat Buah
Ember Buah
Serokan air Buah 1

3.3.2 Sumber Daya Manusia


Tenaga kerja merupakan orang-orang yang bekerja atau disebut juga
sebagai sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, di samping faktor lain
seperti aktiva dan modal (Sunyoto 2012). Oleh karena itu, sumber daya manusia
harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi. Tenaga kerja perusahaan terdiri dari tenaga kerja kantor, kandang, dan
penetasan. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan mayoritas berasal dari
lingkungan sekitar perusahaan. Hal ini dilakukan agar menjaga hubungan baik dan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Berikut tenaga kerja yang
dimiliki Warso Unggul Gemilang yang dapat dilihat pada Tabel 8.

No Nama Jabatan Jenis Lama bekerja


kelamin
1 Djoni Arifin Pimpinan Laki-laki Lima tahun
2 Muchsaeri Kepala kandang Laki-laki Sepuluh tahun
3 Wahyudin Administrasi Laki-laki
penjualan
4 Windiani Administrasi Laki-laki Dua tahun
5 Edho Kepala penetasan Laki-laki
6 Aceng Anak hatchery Laki-laki
7 Dedi Anak hatchery Laki-laki
8 Iwan Anak hatchery Laki-laki
9 Kusnadi Anak hatchery Laki-laki
10 Parizal Anak hatchery Laki-laki
11 Supiyan Anak hatchery Laki-laki
12 Anam Anak IB Laki-laki
13 Unim Anak IB Laki-laki
14 Asep Ojoy Anak IB Laki-laki Satu tahun
15 Eeng Anak IB Laki-laki Dua tahun
16 Iwan Anak IB Laki-laki
17 Parizi Anak IB Laki-laki Satu tahun
18 Samsul Anak IB Laki-laki Dua tahun
19 Solihin Anak IB Laki-laki Dua tahun
20 Abud Anak kandang Laki-laki
21 Asep Anak kandang Laki-laki
22 Boni Anak kandang Laki-laki Satu tahun
23 Deni Anak kandang Laki-laki Dua tahun
24 Dobi Anak kandang Laki-laki
25 Habibi Anak kandang Laki-laki
26 Holid Anak kandang Laki-laki Satu tahun
27 Indra Anak kandang Laki-laki Satu bulan
28 Kodir Anak kandang Laki-laki Satu bulan
29 Nasir Anak kandang Laki-laki
30 Safei Anak kandang Laki-laki Satu bulan
31 Sakib Anak kandang Laki-laki
32 Sidik Anak kandang Laki-laki Satu tahun
33 Soleh Anak kandang Laki-laki Satu bulan
34 Suhendar Anak kandang Laki-laki Satu bulan
35 Yayat Anak kandang Laki-laki Satu bulan
36 Agis Bagian kebersihan Laki-laki Dua tahun
37 Enung Bagian dapur Perempuan Sembilan
tahun
38 Aiyanti Bagian dapur Perempuan
39 Agus Supir Laki-laki
40 Pei Supir Laki-laki
41 Jupri Bagian air Laki-laki
42 Bangkeng Bagian keamanan Laki-laki
43 Okem Bagian keamanan Laki-laki
44 Murdok Bagian keamanan Laki-laki
45 Didi Mekanik Laki-laki Sepuluh tahun
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

3.3.3 Sumber Daya Finansial


Sumber daya keuangan atau modal merupakan hal yang sangat penting
dan menjadi kebutuhan utama bagi para pengusaha untuk membangun sebuah
usaha. Perusahaan ini memiliki permodalan yang kuat. Permodalan tersebut
berasal dari modal milik pribadi Bapak Soewarso. Sedangkan untuk kelanjutan
usahanya atau operasional perusahaan berasal dari penerimaan dari penjualan
DOC ayam kampung, ayam afkir, dan telur ayam kampung. Sumber daya
keuangan yang dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang pada tahun 2009 adalah
sebesar 4,8 miliar rupiah yang digunakan untuk mendanai biaya kandang dan
sarana dan prasarana. Pada tahun 2013, Bapak Soewarso mengambil alih
perusahaan dengan mengeluarkan dana sebesar 6,8 miliar rupiah yang berasal dari
modal milik pribadi.

3.4 Unit Bisnis

Warso Unggul Gemilang merupakan salah satu perusahaan agribisnis


peternakan pembibitan ayam kampung yang memiliki unit bisnis mulai dari
ketersediaan bahan baku, produksi, penanganan pasca panen, dan pemasaran.

3.4.1 Pengadaan Input


Pengadaan input pada kegiatan budidaya merupakan bagian dari subsistem
agribisnis hulu. Ada beberapa variabel utama dari pengadaan input yang dapat
memengaruhi keberlangsungan usaha peternakan ayam kampung ini agar usaha
dapat berjalan lancar, yaitu ketersediaan bahan baku, tenaga listrik dan air, dan
tenaga kerja. Berikut ini pengadaan input yang digunakan dalam pembibitan ayam
kampung, antara lain :

1. Ketersediaan bahan baku


Warso Unggul Gemilang selalu memperhatikan Ketersediaan bahan baku
dengan baik. Bahan baku merupakan komponen penting dalam proses produksi.
Bahan baku yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang meliputi indukan
ayam kampung, pakan, obat-obatan, vitamin, dan vaksin. Indukan ayam kampung
yang digunakan berasal dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak), dengan ayam
kampung jenis Sentul. Ayam kampung jenis Sentul dipilih Warso Unggul
Gemilang karena ayam Sentul memiliki beberapa kelebihan, yaitu pertumbuhan
yang cukup cepat, bobot yang lebih berat serta postur yang sangat disenangi baik
oleh peternak maupun pedagang karena tinggi dan berisi.
Indukan ayam kampung yang diproduksi berasal dari DOC yang
berkualitas. DOC yang dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang dan telah
melewati serangkaian proses seleksi yang ketat untuk indukan. Perkawinan
indukan antara induk ayam dan pejantan dilakukan secara inseminasi buatan (IB).
Indukan yang digunakan untuk memproduksi DOC ayam kampung dimulai saat
berumur 18 hingga 80 minggu. Jika indukan sudah tidak digunakan lagi dalam
memproduksi telur untuk DOC, maka indukan tersebut dikategorikan sebagai
indukan afkir. Indukan afkir atau ayam afkir yang sudah tidak produktif tersebut
kemudian dijual kepada pengumpul dan akan disalurkan ke restoran-restoran yang
ada di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Pakan yang digunakan Warso Unggul Gemilang diperoleh langsung dari
pabrik yang berkokasi di Tangerang. Warso Unggul Gemilang memilih untuk
membeli pakan setiap dua kali dalam satu minggu dengan kuantitas sedikit sesuai
keperluan dibandingkan dengan membeli pakan dengan kuantitas banyak dan
kemudian disimpan di gudang penyimpanan pakan. Hal tersebut dilakukan untuk
menjaga kualitas pakan yang digunakan. Setelah pakan sampai di area gudang,
pakan disusun rapih yang diletakan pada slat oleh petugas gudang. Penggunaan
slat berfungsi sebagai alas agar karung pakan tidak bersentuhan langsung dengan
lantai dan menghindari pakan lembab serta menjaga kualitas pakan. Jika kualitas
pakan buruk, maka akan berakibat kepada kualitas produk yang dihasilkan.
Pengorderan pakan dilakukan bersamaan dengan pengiriman DOC kepada
konsumen yaitu dua kali dalam seminggu, sehingga dapat menekan biaya angkut.
Pengiriman DOC dan pengorderan pakan dilakukan pada Senin dan Kamis
malam. Kemudian melakukan pengambilan pakan pada Selasa dan Jumat pagi
sehingga pengangkutan dilakukan pada satu kali jalan. Program pakan yang
dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Lampiran.
Produk obat-obatan yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang berasal
dari beberapa perusahaan yang telah dipercaya sebelumnya. Pendistribusian obat-
obatan dilakukan langsung oleh perusahaan penyedia obat tersebut melalui tim
pemasarannya. Waktu distribusi obat disesuaikan dengan permintaan yang
dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang. Hal tersebut juga terjadi pada produk
vitamin yang digunakan. Supply obat-obatan dan vitamin dipertahankan stabil
karena sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi DOC Warso Unggul
Gemilang.
Warso Unggul Gemilang juga menjalin hubungan baik dengan produsen
vaksin. Vaksin sangat penting diberikan untuk meningkatkan kualitas DOC yang
dihasilkan. Pihak produsen vaksin bersedia melakukan pengiriman langsung ke
lokasi usaha Warso Unggul Gemilang sesuai dengan order yang diajukan. Selain
itu, pihak produsen juga memberikan kepercayaan kepada Warso Unggul
Gemilang dengan meminjamkan satu unit alat spraypart. Spraypart digunakan
untuk memberikan vaksin terhadap DOC yang dihasilkan oleh Warso Unggul
Gemilang. Pemberian vaksin dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan
penyakit pada DOC ayam kampung hingga menjalani pembesaran nantinya.
Pengadaan input pada perusahaan tidak akan berjalan lancar tanpa adanya partner
bisnis. Berikut data partner bisnis Warso Unggul Gemilang dalam kegiatan
produksi seperti ditunjukkan pada Tabel

No Mitra dan pemasok Nama perusahaan


1 Pakan Universal Agribisnis Indo Global
2 Box DOC PT Kemasan Indah Sejahtera
3 Kertas merang Toko Kertas Mitra Jaya
4 Vaksin dan obat Savero, Mensana, Romindo
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

2. Tenaga listrik dan air


Listrik dan air merupakan input yang sangat dibutuhkan dalam menunjang
kegiatan produksi. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan dalam memproduksi
DOC di Warso Unggul Gemilang membutuhkan listrik dan air. Listrik yang
digunakan memiliki tenaga yang cukup besar. Keseluruhan kandang, ruang
penetasan, dan ruangan penunjang lainnya membutuhkan tenaga listrik sekitar
33.000 watt. Kantor dan mess karyawan membutuhkan tenaga listrik sekitar 5.000
watt. Total tenaga listrik yang digunakan ialah 38.000 watt.
Air yang digunakan berasal dari sumur. Hal tersebut karena ketersediaan
air sangat berlimpah di lokasi produksi yang merupakan wilayah perbukitan.
Kualitas air yang diperoleh juga sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan untuk
melakukan produksi DOC. Kualitas dan ketersediaan air penting untuk
diperhatikan karena aktivitas produksi tidak akan berjalan tanpa hal tersebut.

3. Tenaga kerja
Tenaga kerja dari Warso Unggul Gemilang sebagian besar diperoleh dari
wilayah Bogor, beberapa diantaranya berasal dari warga sekitar. Tenaga kerja
yang tidak memiliki keterampilan dilatih terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dari tenaga kerja perusahaan. Tenaga kerja atau karyawan
yang bekerja di Warso Unggul Gemilang berjumlah 45 orang. Karyawan tersebut
memiliki pembagian kerja yang berbeda-beda.

3.4.2 Proses Produksi


Produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi hasil keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa, serta kegiatan-kegiatan lain
yang mendukung usaha untuk menghasilkan produk tersebut (Assauri 2008).
Siklus produksi pada penetasan ayam kampung menjadi DOC memerlukan waktu
21 hari. Setiap harinya indukan berproduksi menghasilkan telur yang siap untuk
ditetaskan. Kegiatan panen untuk DOC dilakukan sebanyak dua kali dalam
seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Kamis.
Alur kegiatan produksi yang dilakukan Warso Unggul Gemilang harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Kegiatan yang dilakukan yaitu penetasan
untuk menghasilkan DOC ayam kampung dan pembesaran indukan ayam
kampung. Alur kegiatan produksi pada Warso Unggul Gemilang meliputi
persiapan kandang, pemeliharaan indukan, mengawinkan secara inseminasi
buatan (IB), pengumpulan dan seleksi telur, menetaskan telur, seleksi DOC,
pengemasan DOC, pengiriman DOC pada konsumen. Alur kegiatan produksi
perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Persiapan dan
Persiapan Pembesaran calon
pemeliharaan Seleksi indukan
kandang indukan
DOC

Pengumpulan
Perkawinan Seleksi telur Penetasan
telur

Seleksi DOC Pengemasan Distribusi produk

Gambar 2 Alur kegiatan produksi pada Warso Unggul Gemilang


1. Persiapan kandang.
a. Litter sekam yang bercampur kotoran segera dibersihkan.
b. Tempat pakan dan minum dibersihkan. Setelah kering, rendam dalam air
yang dicampur dengan desinfektan selama 30 menit dan keringkan.
c. Tirai dicuci dengan menggunakan deterjen.
d. Dinding dan lantai dibersihkan dengan air rinso.
e. Setelah kering, berikan kapur 20 kg dan soda api 10 kg campur air 100
liter untuk kendang seluas 100 m2.
f. Setelah pengapuran kering, semprot seluruh bagian kandang menggunakan
desinfektan.
g. Setelah kering, berikan sekam ketebalan 5-8 cm. semprot desinfektan
dengan membolak-balik sekam dengan kaki
h. Kandang tutup rapat dan diamkan selama dua minggu sebelum DOC tiba.
2. Persiapan dan pemeliharaan DOC
a. Chick guard dibuat dari seng ketinggian 60 cm dipasang berbentuk
melingkar dengan diameter 4 meter untuk kapasitas 1.000 ekor
b. Pasang koran dan pemanas setinggi 90-100 cm.
c. Sebelum DOC datang gas solek dinyalakan selama satu jam.
d. Siapkan air minum yang dicampur vitamin dan gula merah.
e. DOC ditebar, pisahkan yang kecil. Selang waktu satu jam, berikan pakan
dengan chick feeder diameter 35 cm berjumlah 25 buah.
f. Chick guard setelah tujuh hari ukuran diameter diperlebar menjadi 5 m.
g. Koran yang basah segera ganti.
h. Perhatikan sekam agar selalu kering.
i. Pemberian pakan 4-6 kali sehari.
j. Saat berumur sepuluh hari, koran dikeluarkan.
k. Saat berumur 20 hari, chick guard dibuka.
l. Tirai sudah dapat dibuka semua.
m. Dilakukan potong paruh pada umur enam minggu.
n. Perhatikan temperatur dan kepadatan yang dapat dilihat pada Tabel

Umur Temperatur Kelembaban Kepadatan Setting tirai


(hari) kandang (oC) relatif (%) (ekor/m2)
1-7 30-32 55-60 50 Malam hari tutup 100 %
Siang hari tutup 70 %
8-14 29-30 55-60 40 Malam hari tutup 100%
Siang hari tutup 25%
15-18 28-29 55-60 30 Malam hari tutup 100%
Siang hari buka semua
19-42 26-28 55-60 20 Malam hari tutup 70 %
Siang hari buka semua
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

Ayam yang berkumpul di bawah pemanas, artinya temperatur kurang


panas. Penjaga kandang harus menurunkan pemanas atau besarkan pengapiannya.
Jika ayam menjauh dari pemanas, artinya temperatur terlalu panas. Penjaga
kandang harus mengecilkan pengapiannya. Temperatur dikatakan cukup apabila
ayam menyebar rata di dalam chick guard yang berbentuk melingkar.
Peternak yang melakukan pemeliharan DOC ayam kampung tentu harus
memperhatikan mengenai tata laksana pemberian pakan. Tata laksana pemberian
pakan yang tepat tentu akan menghasilkan indukan ayam yang berkualitas. Tata
laksana pemberian pakan dibagi atas empat mingguan, dimana dasar
pertimbangannya adalah lama pemanasan, laju pertumbuhan serta situasi dan
kondisi tubuh. Tata laksana pemberian pakan yang tepat dapat dilihat pada Tabel

Umur Tata laksana pemberian pakan


(minggu)
0-2 Pakan diberikan enam kali dalam sehari pada siang dan malam
3-5 Pakan diberikan tiga kali dalam sehari mulai pukul 06.00
dengan jarak pemberian pakan empat jam
6-8 Pakan diberikan tiga kali dalam sehari mulai pukul 06.00
dengan jarak pemberian pakan empat jam
9-14 Pakan diberikan dua kali dalam sehari mulai pukul 06.00
dengan jarak pemberian pakan empat jam
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

Jumlah tempat pakan dan air minum sangat berkaitan dengan masalah
keseragaman berat badan. Penambahan jumlah tempat pakan dan air minum
disesuaikan dengan bertambahnya umur ayam dan naiknya konsumsi pakan serta
air minum. Adapun penjelasan mengenai jumlah tempat pakan dan air minum
sesuai dengan umur ayam yang dapat dilihat pada Tabel.

Umur Tempat pakan (per 1.000 Tempat air minum (per 1.000 ekor)
(minggu) ekor)
1-2 25 nampan pakan 20 tempat minum galon isi 1 liter
3-8 30 nampan pakan 25 tempat minum galon isi 3 liter
9-14 35 nampan pakan 30 tempat minum galon isi 7 liter
Sumber : Warso Unggul Gemilang (2020)

Saat ayam umur empat minggu, tempat pakan dan minum sudah mulai
digantung dengan ketinggian yang sama dan ukuran atas punggung ayam. Air
minum pada ayam mempunyai hubungan dengan jumlah pakan yang terkonsumsi,
dimana pada akhirnya memengaruhi berat badan ayam tersebut. Kurangnya air
minum, akan menyebabkan dehidrasi yang akan menurunkan kondisi tubuh ayam
dan mengurangi ketahanan terhadap penyakit. Air minum harus diberikan
minimal dua kali dalam sehari, yaitu pada pukul 07.00 dan pukul 14.00.
Pemberian air minum jauh lebih baik jika diberikan tiga kali dalam sehari, yaitu
pada pukul 06.00, pukul 12.00, dan pukul 16.00.

3. Pemeliharaan indukan
Warso Unggul Gemilang memiliki indukan yang berasal dari DOC ayam
kampung dengan kualitas terbaik. Setiap calon indukan yang akan digunakan
untuk pembibitan ayam kampung dilakukan pemeliharaan secara intensif.
Pemeliharaan yang dilakukan yaitu pemberian pakan, minum, vaksin, dan
vitamin. Berikut adalah persiapan dan tata cara yang dilakukan untuk
memindahkan ayam ke kandang baterai :
a. Pindah ke kandang produksi pada umur 15 minggu, sebelum ayam mulai
bertelur.
b. Potong paruh saat ayam berumur 16 minggu.
c. Jika ada program vaksin, berikan satu minggu sebelum pindah.
d. Beri cahaya selama 24 jam pertama setelah pindah.
e. Tingkatkan intensitas cahaya selama 4-7 hari setelah pindah agar mudah
mengenal nipple drink.
f. Selama proses pemindahan, ayam mengalami dehidrasi, maka persediaan
air minum harus cukup.
g. Air minum dicampur vitamin yang mengandung elektrolit selama lima
hari.
Saat indukan berumur 18 minggu dilakukan kegiatan sortir indukan.
Kegiatan sortir indukan dilakukan untuk memilih indukan berkualitas, agar DOC
yang dihasilkan akan berkualitas pula.

4. Proses perkawinan secara inseminasi buatan (IB)


Indukan ayam kampung yang telah dewasa siap untuk proses perkawinan,
dilakukan saat indukan berumur 26-75 minggu. Warso Unggul Gemilang
menerapkan proses perkawinan secara buatan, yaitu berupa perkawinan dengan
inseminasi buatan. Proses perkawinan inseminasi buatan dilakukan dengan cara
mengambil sperma dari indukan jantan dan disalurkan ke bagian reproduksi
indukan betina. Satu indukan jantan mampu membuahi sepuluh indukan betina,
satu indukan betina memperoleh 20 mikro milliliter sperma dari indukan jantan.
Proses inseminasi buatan atau kawin suntik yang dilakukan Warso Unggul
Gemilang adalah sebanyak dua kali dalam satu minggu yang dilakukan pada saat
sore hari, karena pada waktu tersebut indukan betina sudah mengeluarkan telurnya
(pada pagi atau siang hari). Cairan sperma dari indukan jantan yang disalurkan ke
bagian reproduksi indukan betina tidak terhalang oleh telur sehingga
kemungkinan keberhasilan proses kawin suntik menjadi lebih besar. Adapun
penjelasan proses inseminasi buatan pada Warso Unggul Gemilang sebagai
berikut :
a. Menyiapkan pejantan dan betina yang sehat, tidak cacat, postur tinggi, dan
besar dengan bobot jantan 3-4 kg dan betina 2-3 kg.
b. Menyiapkan peralatan berupa pipetor, spoit, botol bekas vaksin ukuran 10
ml yang sudah steril, dan dua buah toples. Satu buah toples kecil untuk
spoit yang steril dan satu buah toples untuk spoit yang sudah dipakai.
c. Pengumpulan sperma dengan cara meraba punggung ayam pejantan,
mengangkat ekor, memijat clocoa hingga kelamin pejantan keluar, dan
ejakulasi mengeluarkan sperma dengan memasukkan ke dalam botol.
d. Menyedot sperma dalam botol dengan pipetor yang ujungnya sudah
dipasang spoit yang kemudian memasukkan sperma ke lubang vagina
sedalam 0,5 cm.
Proses perkawinan secara buatan memiliki beberapa keunggulan, yaitu
dapat memudahkan peternak dalam mengontrol keadaan pejantan apakah pejantan
tersebut efektif atau tidak, contohnya seperti pejantan yang memiliki kondisi sehat
tetapi tidak memiliki sperma dan terkadang memiliki sperma yang terlalu cair
sehingga tidak dapat membuahi betina. Pejantan yang tidak produktif
menghasilkan sperma tersebut dapat dikategorikan sebagai ayam afkir.

5. Pemanenan telur
Indukan yang telah dilakukan kawin suntik kemudian akan menghasilkan
telur yang terbuahi. Telur yang sudah dihasilkan kemudian dilakukan
pengumpulan dan pemisahan menurut perolehan tiap kandang. Kemudian
dilakukan kegiatan fumigasi. Kegiatan fumigasi merupakan upaya membunuh
bakteri yang ada dipermukaan selama 15 menit dengan pintu tertutup rapat yang
menggunakan bahan fumigasi berupa formalin 20 ml, PK 17 gr, dan air 20 ml.
Setelah dilakukan proses fumigasi, kemudian dilakukan proses seleksi terhadap
telur sebelum dimasukkan ke colling room.
Terdapat beberapa ketentuan dalam seleksi telur guna memperoleh daya
tetas yang tinggi. Ketentuan pertama yaitu telur berbentuk oval, kulit halus, tidak
kasar, tidak retak, dan berat seragam. Perbandingan lebar dan panjang adalah 3:4,
berat telur seragam yaitu berkisar antara 43-55 gram per butir. Ketentuan kedua
yaitu ketebalan cangkang ideal. Ketebalan cangkang telur tetas sebaiknya sedang,
tidak terlalu tebal maupun tipis. Ketentuan ketiga yaitu kondisi kantong udara
baik. Kondisi kantong udara yang baik terlihat bening dan kokoh dapat diketahui
melalui peneropongan telur. Ketentuan keempat yaitu umur telur maksimum tujuh
hari. Semakin lama umur telur, persentase keberhasilan menetas menurun.
Terdapat beberapa ketentuan telur yang tidak layak untuk ditetaskan, yaitu bentuk
telur lonjong Panjang, bulat seperti bola, telur kecil dibawah standar, kerabang
tipis, kasar, berwarna coklat tua, retak, dan kotor.

6. Penetasan telur
Telur yang lulus seleksi untuk penetasan kemudian dimasukkan ke colling
room. Telur dihibernasikan di dalam colling room agar embrio tidak berkembang
dengan suhu 18oC selama tiga hari. Kemudian telur dimasukkan ke dalam mesin
setter untuk pengeraman selama 18 hari dengan penerangan penuh dengan suhu
35oC, kemiringan telur dalam mesin 45oC, dan kelembaban 60-70%. Pembalikan
telur dalam mesin dilakukan setiap satu jam sekali. Kelembaban merupakan hal
yang penting dalam hal ini. Kelembaban yang terlalu tinggi akan mencegah
penguapan air dalam telur, sementara kelembaban yang terlalu rendah dapat
menyebabkan penguapan air yang terlalu banyak dari dalam telur sehingga akan
terjadi kematian embrio. Kemudian dilakukan candling dengan meneropong telur
untuk memilah antara telur fertil (terdapat embrio) dan infertil (tidak terdapat
embrio). Jika telur tidak lulus seleksi, maka telur dikirim ke gudang telur. Telur
yang lulus seleksi dipindahkan ke dalam mesin hatcher untuk ditetaskan dalam
suhu 38oC dan kelembaban 56-60%, serta tanpa penerangan selama tiga hari.
Setelah tiga hari di dalam mesin hatcher, telur akan menetas menjadi DOC. Telur
yang berhasil menetas menjadi DOC ayam kampung kemudian dilakukan
pemanenan.

7. Pemanenan DOC
Pemanenan dilakukan terhadap seluruh DOC yang berhasil menetas. DOC
tersebut kemudian dikirim ke bagian pengemasan. Di ruang pengemasan
dilakukan pemberian vaksin terlebih dahulu terhadap seluruh DOC yang
dihasilkan. Pemberian vaksin dilakukan melalui alat spraypart, vaksin yang
digunakan yaitu vaksin newcastel disease infectious bronchitis (NDIB) yang
dilarutkan dalam air sebanyak 100 ml untuk setiap 1.000 dosis. Setelah pemberian
vaksin, kemudian dilakukan seleksi terhadap DOC yang dihasilkan. Kegiatan
seleksi tersebut merupakan tahap akhir penentuan kualitas dari DOC ayam
kampung yang dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang.
Kriteria dari DOC yang diseleksi yaitu puser DOC tidak basah dan tidak
berlubang, berukuran standar yaitu sekitar 36 gram per ekor, perut DOC tidak
kembung, dan tidak terdapat cacat fisik. DOC yang lulus seleksi kemudian
dimasukkan ke dalam box masing-masing berisi 102 ekor, lalu ditempatkan di
atas pallet guna menjaga kualitas DOC. DOC ayam kampung siap untuk
didistribusikan kepada para konsumen yang telah melakukan pemesanan.

3.4.3 Pemasaran
Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap
nilai dari pelanggan sebagai imbalan (Kotler dan Armstrong 2012). Pemasaran
merupakan suatu kegiatan yang terpenting di dalam kehidupan perusahaan sebagai
usahanya untuk mencapai tujuan, mengembangkan usaha, mendapatkan laba serta
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pemasaran bagi pelanggan
memiliki arti penting atas informasi, penyampaian nilai dan hubungan yang baik
dengan perusahaan.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang
menerapkan konsep STP, yaitu segmenting, targetting, dan positioning. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut mengenai strategi yang dilakukan Warso Unggul
Gemilang, antara lain :

1. Segmenting
Segmenting atau yang lebih dikenal dengan segmentasi pasar merupakan
tindakan mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok dengan
berbagai kategori. Kategori yang digunakan antara lain kalangan bawah, kalangan
menengah ke bawah, kalangan menengah, kalangan menengah ke atas, dan
kalangan atas. Segmenting yang ditetapkan oleh Warso Unggul Gemilang yaitu
kalangan menengah hingga kalangan atas. Hal tersebut ditentukan berdasarkan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

2. Targetting
Targetting dilakukan dengan menentukan segmen pasar mana yang akan
dijadikan sebagai target pasar. Targetting yang telah ditentukan oleh Warso
Unggul Gemilang antara lain peternak ayam kampung yang ada di seluruh
Indonesia. Berdasarkan jumlah pemesanan terhadap produk DOC Warso Unggul
Gemilang, peternak tersebut merupakan peternak berskala kecil hingga besar

3. Positioning
Positioning menunjukkan posisi produk Warso Unggul Gemilang di pasar.
Posisi produk dibandingkan dengan produk dari para pesaing. Produk DOC
Warso Unggul Gemilang telah teruji berkualitas lebih baik daripada para
pesaingnya, sehingga produk ini berposisi sebagai leader di pasar yang sejenis.
Posisi leader tersebut terlihat performa DOC Warso Unggul Gemilang yang lebih
baik daripada para pesaingnya.
Positioning menunjukkan cara perusahaan menanamkan citra di benak
konsumen dengan cara menghasilkan DOC ayam kampung yang menerapkan
good breeding practice (tatalaksana pembibitan yang baik). Perusahaan juga
memberikan pelayanan yang baik kepada peternak yang melakukan usaha ternak
ayam kampung. Warso Unggul Gemilang memberikan pendampingan usaha
terhadap para konsumennya, terutama bagi peternak baru. Pendampingan ini
menjelaskan mengenai bagaimana cara melakukan usaha pembesaran ayam
kampung yang baik. Warso Unggul Gemilang juga menerima berbagai sekolah
ataupun kampus yang ada di sekitar yang berkunjung untuk memperoleh ilmu
mengenai usaha pembibitan ayam kampung yang baik.
Warso Unggul Gemilang menerapkan bauran pemasaran yang lebih
dikenal dengan 4P. 4P tersebut antara lain price (harga), product (produk), place
(tempat) dan promotion (promosi). Bauran pemasaran dapat digunakan oleh
Warso Unggul Gemilang sebagai strategi yang dapat diterapkan dalam keputusan
bisnis. Adapun bauran pemasaran tersebut dijelaskan lebih lanjut pada bagian
berikut.

1. Harga (price)
Warso Unggul Gemilang menghasilkan DOC yang dijual dalam satuan
ekor. Harga jual DOC yang merupakan kualitas premium mencapai Rp7.500 per
ekor. Harga tersebut berbeda dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing Warso
Unggul Gemilang, seperti Citra Lestari Farm, Campur Sari, Jimmy Farm, dan
pengusaha yang sejenis lainnya namun berskala kecil. Harga yang ditetapkan oleh
para pesaing Warso Unggul Gemilang ialah sekitar Rp6.500 – Rp7.000 per ekor
DOC. Harga tersebut dibawah dari harga produk DOC Warso Unggul Gemilang
yang mencapai Rp7.500 per ekor DOC. Rata-rata harga pokok produksi DOC
mencapai Rp 5.937. 26 per ekor, secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.
Harga yang ditetapkan oleh Warso Unggul Gemilang merupakan harga premium
atau lebih tinggi dari para pesaingnya. Keputusan penetapan harga yang lebih
tinggi oleh pihak Warso Unggul Gemilang didasari atas kualitas DOC yang
dihasilkan, dimana DOC Warso Unggul Gemilang memiliki kualitas terbaik yaitu
DOC ayam kampung asli dengan jenis Sentul. Kualitas yang terbaik inilah yang
biasanya menjadi salah satu hal yang diperhitungkan oleh konsumen dalam
membeli produk DOC Warso Unggul Gemilang. Beberapa pelanggan bahkan
sudah percaya dengan kualitas yang dimiliki dari Warso Unggul Gemilang
sehingga melakukan pembelian ulang.
Produk DOC ayam kampung yang memiliki kualitas baik terlihat dari
beberapa kriteria, yaitu puser tidak basah atau bolong, ukuran DOC tidak kecil
atau berbobot sekitar 36 gram per ekor, tidak terdapat cacat fisik, dan perut tidak
kembung. Selain itu, DOC tersebut diberi vaksin dan diberi perlakuan khusus agar
kualitas tetap terjaga hingga produk sampai kepada konsumen.

2. Produk (product)
Warso Unggul Gemilang selain memproduksi dan menjual DOC sebagai
produk utama. Produk DOC dikemas dengan box khusus. Box khusus dirancang
untuk mempertahankan kualitas produk hingga nanti tiba di konsumen. DOC
ayam kampung dari Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Gambar . DOC
ayam kampung ini telah melewati proses seleksi dan telah dimasukkan ke dalam
box khusus, setelah itu akan dilakukan pengemasan dan distribusi. Berikut adalah
gambar DOC ayam kampung yang telah dimasukkan ke box.
Gambar 3 DOC ayam kampung pada Warso Unggul Gemilang

Warso Unggul Gemilang juga memiliki produk sampingan untuk dijual.


Produk sampingan tersebut antara lain ayam afkir dan telur ayam kampung. Ayam
afkir merupakan ayam indukan yang sudah tidak produktif dalam menghasilkan
telur dan ayam calon indukan yang tidak lolos kriteria mutu sebagai indukan yang
baik. Ayam afkir dijual berdasarkan bobot hidup, yakni mencapai Rp33.000 per
kg. Ayam afkir tersebut dipasarkan ke restoran yang ada di wilayah Jakarta dan
Tangerang. Telur ayam kampung yang dijual merupakan telur afkir yang tidak
memenuhi syarat sebagai calon DOC. Telur ayam kampung tersebut dijual dengan
harga Rp1.300 per butir, yaitu dipasarkan langsung oleh pengumpul atau pengecer
telur ayam kampung.

3. Tempat (place)
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang adalah
dengan memberikan pelayanan berupa pengiriman gratis sampai ke tangan
konsumen. Pelayanan pengiriman gratis sampai ke konsumen tersebut hanya
untuk konsumen yang berada di wilayah jabodetabek. Distribusi dilakukan oleh
Warso Unggul Gemilang untuk pengiriman DOC ayam kampung secara langsung.
DOC ayam kampung yang didistribusikan oleh Warso Unggul Gemilang selalu
terjaga kualitasnya hingga ke tangan konsumen. Secara umum saluran distribusi
produk DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Gambar
4. (KASIH GAMBAR)

Peternak ayam
Distributor kampung petelur dan
pedaging
Warso Unggul
Gemilang
Peternak ayam
kampung petelur dan
pedaging
Warso Unggul Gemilang mendistribusikan produknya ke distributor atau
pengecer ayam kampung dan kepada para peternak ayam kampung. Harga produk
DOC ayam kampung yang ditawarkan oleh Warso Unggul Gemilang saat ini yaitu
sebesar Rp7.500 per ekor. Saat ini, pemesanan yang dilakukan berkisar antara
sepuluh box hingga 60 box DOC per konsumen.
Pemasaran dari Warso Unggul Gemilang sangat penting, serta
pengelolaannya pun telah diatur dengan sebaik mungkin. Pemasaran yang baik
tersebut yaitu dengan memutus tataniaga yang panjang sehingga peternak bisa
menerima harga yang layak. Selain menjaga kualitas produknya Warso Unggul
Gemilang juga menjaga hubungan baik dengan konsumennya, yang dalam hal ini
adalah para peternak ayam kampung.

4. Promosi (promotion)
Warso Unggul Gemilang melakukan kegiatan promosi melalui berbagai
cara, diantaranya yaitu melalui media cetak, internet, pendekatan langsung ke
peternak, dan promosi dari mulut ke mulut. Selain itu, Warso Unggul Gemilang
menjalin kerjasama dengan Baliknak dalam pengadaan sumber bibit dengan
kualitas genetik yang baik. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Warso Unggul
Gemilang tersebut sudah efektif. Konsumen yang telah membeli produk Warso
Unggul Gemilang biasanya didampingi hingga periode tertentu. Hal tersebut
membuat konsumen merasakan kepuasan tersendiri. Konsumen yang telah puas
tersebut sering membantu proses pemasaran Warso Unggul Gemilang secara tidak
disengaja atau tidak langsung, seperti penyebaran informasi kepada kerabatnya.
Fakta yang terjadi hingga saat ini menunjukkan bahwa Warso Unggul
Gemilang belum mampu memenuhi permintaan pasar. Kondisi tersebut menjadi
peluang bagi Warso Unggul Gemilang untuk melakukan pengembangan dalam
rangka meningkatkan produksinya. Selain itu, kedepannya Warso Unggul
Gemilang berencana untuk memperluas jaringan kerjasama dengan kelompok-
kelompok ternak dan menjalin jaringan kerjasama dengan rumah-rumah potong
unggas. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang terbukti
lebih baik jika dibandingkan pesaingnya karena para pesaing sering mempelajari
hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa pesaing juga
berkunjung ke Warso Unggul Gemilang untuk meminta masukan atau berdiskusi
tentang kegiatan pemasaran yang dilaksanakan.

4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

4.1 Rumusan ide pengembangan bisnis

Rumusan ide pengembangan bisnis berdasarkan hasil analisis gap dan akar
masalah yang ada di perusahaan. Analisis gap digunakan untuk mengidentifikasi
potensi bisnis, prospek bisnis, dan permasalahan bisnis yang ada di Warso Unggul
Gemilang. Apabila kesenjangan bisnis sudah didapatkan, maka selanjutnya
dilakukan analisis akar masalah sehingga didapatkan solusi yang akan menjadi
rekomendasi pengembangan bisnis pada Warso Unggul Gemilang.
Alur pengembangan peningkatan kualitas kandang akan dilakukan dengan
cara indentifikasi potensi, prospek, dan permasalahan bisnis. Kelayakan
pengembangan pada peningkatan kualitas kandang ini dilihat dari analisis elemen
pada Business Model Canvas dan analisis finansial. Analisis elemen pada
Business Model Canvas meliputi customer segments (segmen pelanggan), value
propositions (proposisi nilai), channels (saluran), customer relationhips
(hubungan pelanggan), revenue stream (arus pendapatan), key resources (sumber
daya utama), key activities (aktivitas kunci), key partners (kemitraan utama), dan
cost structure (struktur biaya). Analisis finansial dengan cara mengkaji kriteria
investasi yang meliputi NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return),
Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio), Gross B/C (Gross Benefit-Cost Ratio), dan PP
(Payback Period). Selain itu juga dilakukan analisis switching value.

4.1.1 Identifikasi Bisnis


Proses identifikasi bisnis dilakukan dengan cara mengidentifikasi potensi
bisnis, prospek bisnis, dan permasalahan bisnis. Identifikasi bisnis menggunakan
Business Model Canvas Warso Unggul Gemilang pada kondisi saat ini seperti
ditunjukkan pada Gambar .

Berdasarkan Gambar 4, adapun penjelasan indentifikasi Business Model


Canvas perusahaan terkait potensi, prospek, dan permasalahan sebagai berikut :

A. Potensi bisnis
Potensi bisnis berkaitan dengan keadaan bisnis saat ini, berikut potensi bisnis pada
Warso Unggul Gemilang :

1. Customer segments
Jenis segmen konsumen Warso Unggul Gemilang adalah multi-sided market.
Multi-sided market adalah melayani dua atau lebih segmen pasar yang saling
tergantung. Segmen pasar Warso Unggul Gemilang ada dua yaitu perusahaan atau
korporat dan konsumen akhir. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan seperti
produk olahan jamur ditargetkan pada konsumen akhir sebagai segmen pasarnya.
Konsumen akhir ini adalah wisawatan yang berkunjung ke perusahaan untuk
pelatihan agribisnis jamur atau konsumen yang minat dengan produk herbal.
Sedangkan untuk produk jamur segar, benih, baglog dan jasa pelatihan ditargetkan
pada perusahaan atau korporat sebagai pengecer, rumah makan, dan pembudidaya
jamur.

Anda mungkin juga menyukai