Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk

mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada

faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan sektor yang memiliki peranan

penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaan,

sumber devisa negara dan penyedia bahan pangan. Peternakan juga berperan

sebagai penghasil produk pangan sumber protein hewani yang berperan dalam

pembangunan sumber daya manusia dari pemenuhan kebutuhan gizi rakyat

Indonesia. Produk peternakan yang paling banyak diminati dan dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia yaitu ayam broiler.

Ayam broiler merupakan salah satu komoditas ternak yang paling

potensial untuk dikembangkan. Budidaya ayam broiler semakin digemari karena

proses pembudidayaannya relatif lebih cepat dibandingkan ternak lainnya. Siklus

produksi yang cepat dalam kurun waktu enam sampai tujuh minggu menghasilkan

bobot hidup 1.5 sampai 2 kg per ekor. Laju perputaran modalnya juga sangat

cepat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha untuk

membudidayakan ayam broiler.

Pengelolaan manajemen yang baik di dalam usaha peternakan ayam

broiler tentunya akan meningkatkan tingkat produksi daging ayam, dimana kita

ketahui untuk saat ini permintaan ayam broiler terus mengalami peningkatan. Hal

ini disebabkan karena banyak masyarakat yang mulai beralih mengkonsumsi


daging ayam sebagai sumber protein hewani menggantikan daging sapi yang saat

ini harganya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam.

Daging ayam broiler merupakan sumber pangan hewani yang mengandung

gizi tinggi berupa protein dan energi yang sangat berperan dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Permintaan terhadap daging ayam

broiler terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah

penduduk. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan bergizi juga

meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan, taraf hidup dan pendapatan

sehingga mendorong peningkatan kebutuhan akan protein hewani.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu aspek organisasi dalam fungsi

manajemen untuk kelayakan usaha ayam broiler.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui aspek

organisasi dalam fungsi manajemen untuk kelayakan usaha ayam broiler.


PEMBAHASAN

Peternakan ayam broiler skala rakyat non kemitraan atau mandiri

menjadikan pemilik peternakan sebagai pengambil keputusan bisnis yang harus

memiliki kompetensi yang baik untuk mengelola usahanya, yang akan

berpengaruh besar terhadap keberhasilan usahanya. Kemampuan manajemen yang

baik harus ditunjang dengan infrastruktur peternakan yang memadai. Infrastruktur

yang memadai dapat ditunjukan dengan kemudahan akses keluar dan masuk

peternakan, jaringan listrik dan telepon, sumber air, tersedianya peralatan dan

lain-lain.Selain itu, usahapertanian sangatlah sensitif terhadap perubahan

lingkungan, baik lingkungan ekstenal maupun internal. Hal ini disebabkan

berbagai faktor diantaranya adalah kenaikan biaya bahan baku, adanya gangguan

4 penyakit, dan sebagainya. Perubahan tersebut diduga akan langsung

mempengaruhi komponen cashflow yang pada akhirnya akan mempengaruhi net

benefit dan mengubah kelayakan investasi yang dilakukan peternak atas kandang

yang didirikan (Setiawan, 2016).

Menurut Umar (2007), aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan dilaksanakan dan

dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya.

Perencanaan organisasi dan manajemen dalam pembangunan proyek dan

implementasi berdasarkan perencanaan pengorganisasian actuatingdan

pengendalian. Aspek organisasi dan manajemen mempelajari tentang manajemen

dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Apabila

bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis dan

berdasarkan pada kegiatan usaha disusun bentuk struktur organisasi yang cocok
dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut. Berdasarkan struktur organisasi

yang ditetapkan kemudian ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang

diperlukan.

Kelayakan usaha merupakan salah satu langkah awal yang dapat

digunakan untuk menilai tingkat kelayakan usaha yang akan dikerjakan. Selain itu

perhitungan ini juga dapat dipakai pada usaha yang sedang berjalan jika

perhitungan kelayakannya belum pernah dilakukan selama usaha berjalan. Dari

perhitungan analisis kelayakan finansial akan diperoleh informasi megenai

kelayakanusahadari sisi finansial (Nurmalina., dkk, 2014).

Setiawan (2010) dalam Analisis Kelayakan Finansial Peternak Ayam

Broiler Pola Kemitraan Inti-Plasma Cikahuripan PS, Kabupaten Ciamis,

menggunakan dua metode analisis yaitu pendapatan dan R/C ratio. Hasil dari

20penelitiannya adalah pola kemitraan Cikahuripan sudah cukup baik, namun

tidak tertulis sehingga kekuatan hukumnya lemah. Usaha peternakan dijalankan

sebagai usaha sampingan (77,78 persen). Kemitraan yang dijalankan berhasil,

karena hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa keuntungan peternak yang

berproduksi pada bulan September-Oktober Rp3.111,92/ekor atau Rp

1.618,34/kg.

Sugiarti (2008) dalam Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan

Ayam Broiler Abdul Djawad Farm, di Desa Banu Resmi, Kecamatan

Cigudeg,Kabupaten Bogor menggunakan metode analisis kelayakan NPV, IRR,

BCR, PBP, dan Analisis sensitivitas. Hasil penelitiannya adalah usaha peternakan

Abdul Djawad Farm tahun 2007-2017 bahwa dengan menggunakan modal sendiri

(tingkat suku bunga 6,25 persen) maka didapat NPV sebesar Rp 931.398.142,05,
BCR 1,04, dan payback period 3 tahun 6 bulan, serta IRR 29,27 persen. Jika

menggunakan modal pinjaman (tingkat suku bunga 14,5 persen) maka didapat

NPV sebesar Rp 438.192.975,74 dan BCR 1,03 dan payback period 4 tahun 4

bulan, serta IRR sebesar 29,27 persen. Berdasarkan kriteria kelayakan, dimana

NPV bernilai positif, BCR lebih dari satu dan IRR lebih besar dari tingkat suku

bunga yang berlaku, maka usaha peternakan Abdul Djawad Farm layak

dijalankan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan Abdul Djawad Farm rentan

terhadap peningkatan harga DOC cateris paribus lebih dari 19,50 persen (modal

sendiri) dan lebih dari 13,04 persen (modal pinjaman), peningkatan harga pakan

cateris paribus lebih dari 7,00 persen (modal sendiri) dan lebih dari 4,68

persen(modal pinjaman) serta penurunan harga jual ayam broiler cateris paribus

lebih dari 4,34 persen (modal sendiri) dan lebih dari 2,90 persen (modal pinjaman)

akan menyebabkan kerugian.

Analisis kelayakan dilakukan pada usaha peternakan ayam broiler yang

melakukan kerjasama dengan memberlakukan harga tetap kontrak. Penelitian

dilakukan pada usaha yang sedang berjalan untuk memproyeksi kelayakan usaha

lima tahun ke depan sejak tahun 2009 untuk mengetahui apakah kerjasama

kemitraan yang dilakukan layak untuk dilanjutkan. Laba rugi dan cashflow

diproyeksikan menggunakan harga DOC dan pakan yang meningkat pada tiap

tahunnya masing-masing 4,3 persen dan 2 persen, persentase kenaikan

berdasarkan data keuangan usaha pada tahun 2009. Analisis sensitivitas switching

value menggunakan variabel kenaikan harga DOC dan pakan dan penurunan

harga jual ayam.


Analisis suatu kelayakan bisnis perlu mempertimbangkan berbagai aspek

yang mungkin terlibat dan satu sama lain saling berkaitan. Aspek yang perlu

diperhatikan dalam studi kelayakan terbagi dalam dua kelompok yaitu aspek

finansial dan aspek non finansial. Banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam

suatu studi kelayakan sangat tergantung kepada karakteristik dari masing-masing

bisnis (Nurmalin., dkk, 2014).

Untuk melihat kembali hasil analisis kelayakan usaha ini apabila terjadi

perubahan-perubahan dalam manfaat dan biaya, maka dilakukan analisis

switching value. Analisis switching value atau analisis nilai pengganti digunakan

untuk mengetahui seberapa besar perubahan maksimum pada komponen penting

yang dapat ditoleransi oleh peternakan akibat adanya risiko perubahan tersebut.

Komponen dari usaha peternakan ayam broiler yang dianggap peka terhadap

perubahan adalah penurunan harga jual, kenaikan harga DOC dan kenaikan harga

pakan. Penurunan harga jual akan mengakibatkan penurunan penerimaan dan

berdampak kepada penurunan manfaat bersih peternakan. Kenaikan harga pakan

dikarenakan pakan merupakan komponen biaya terbesar dari keseluruhan biaya

yang dikeluarkan peternak sama halnya dengan harga DOC. Pakan merupakan

komponen utama dalam kegiatan operasionan produksi ayam, dikarenakan ayam

broiler sangat membutuhkan pakan untuk tumbuh dan berkembangbiak. Harga

pakan dari perusahaan juga berfluktuasi membuat peternak perlu memperhatikan

komponen ini, kenaikan harga pakan mengakibatkan kenaikan biaya operasional

yang berdampak pada penurunan manfaat bersih peternakan (Setiawan, 2016).


KESIMPULAN

Aspek manajemen dan organisasi dikatakan layak karena memiliki

pembagian tugas yang jelas, terperinci dan tertulis, sehingga manajemen usaha

berjalan dengan baik. Hasil analisis kelayakan finansial usaha peternakan Agus

Suhendar dengan sistem kemitraan pola inti plasma bersama CV. Tunas Mekar

Farm layak dijalankan. Nilai NPV positif yaitu sebesar Rp 45.021.751,00, IRR

lebih besar dari discount rate (6,5 persen) yaitu sebesar 41,46 persen, Net B/C

lebih besar dari 1 yaitu 1,99, dan payback period 1,98627 atau satu tahun 11

bulan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan usaha rentan terhadap kenaikan

harga DOC di atas 16,6 persen, kenaikan harga pakan di atas 6,1 persen,

penurunan harga jual ayam diatas 1,2 persen. Peternakan Agus Suhendar sangat

dipengaruhi kenaikan harga DOC dan pakan, karena akibat kenaikan dua variabel

tersebut yang melebihi 16,6 persen dan 6,1 persen maka peternakan Agus

Suhendar mengalami kerugian.


DAFTAR PUSTAKA

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Skripsi.


Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Saragih B. 1998. Agribisnis Berbasis Peternakan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Setiawan P. 2010. Analisis Kelayakan Finansial Peternak Plasma Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti Plasma Cikahuripan Ps, Kabupaten Ciamis. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Sugiarti S. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Ayam Broiler
Abdul Djawad Farm, di Desa Banu Resmi, Kecamatan Cigudeg,
Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor:
Bogor.
Zulfah S. 2010. Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Kelompok Tani
Bhineka 1, Desa Blendung, Kabupaten Subang. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Anda mungkin juga menyukai