Latar Belakang
sumber devisa negara dan penyedia bahan pangan. Peternakan juga berperan
sebagai penghasil produk pangan sumber protein hewani yang berperan dalam
Indonesia. Produk peternakan yang paling banyak diminati dan dikonsumsi oleh
produksi yang cepat dalam kurun waktu enam sampai tujuh minggu menghasilkan
bobot hidup 1.5 sampai 2 kg per ekor. Laju perputaran modalnya juga sangat
cepat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha untuk
broiler tentunya akan meningkatkan tingkat produksi daging ayam, dimana kita
ketahui untuk saat ini permintaan ayam broiler terus mengalami peningkatan. Hal
gizi tinggi berupa protein dan energi yang sangat berperan dalam meningkatkan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu aspek organisasi dalam fungsi
Tujuan
yang memadai dapat ditunjukan dengan kemudahan akses keluar dan masuk
peternakan, jaringan listrik dan telepon, sumber air, tersedianya peralatan dan
berbagai faktor diantaranya adalah kenaikan biaya bahan baku, adanya gangguan
benefit dan mengubah kelayakan investasi yang dilakukan peternak atas kandang
dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Apabila
bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis dan
berdasarkan pada kegiatan usaha disusun bentuk struktur organisasi yang cocok
dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut. Berdasarkan struktur organisasi
yang ditetapkan kemudian ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang
diperlukan.
digunakan untuk menilai tingkat kelayakan usaha yang akan dikerjakan. Selain itu
perhitungan ini juga dapat dipakai pada usaha yang sedang berjalan jika
menggunakan dua metode analisis yaitu pendapatan dan R/C ratio. Hasil dari
1.618,34/kg.
BCR, PBP, dan Analisis sensitivitas. Hasil penelitiannya adalah usaha peternakan
Abdul Djawad Farm tahun 2007-2017 bahwa dengan menggunakan modal sendiri
(tingkat suku bunga 6,25 persen) maka didapat NPV sebesar Rp 931.398.142,05,
BCR 1,04, dan payback period 3 tahun 6 bulan, serta IRR 29,27 persen. Jika
menggunakan modal pinjaman (tingkat suku bunga 14,5 persen) maka didapat
NPV sebesar Rp 438.192.975,74 dan BCR 1,03 dan payback period 4 tahun 4
bulan, serta IRR sebesar 29,27 persen. Berdasarkan kriteria kelayakan, dimana
NPV bernilai positif, BCR lebih dari satu dan IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga yang berlaku, maka usaha peternakan Abdul Djawad Farm layak
terhadap peningkatan harga DOC cateris paribus lebih dari 19,50 persen (modal
sendiri) dan lebih dari 13,04 persen (modal pinjaman), peningkatan harga pakan
cateris paribus lebih dari 7,00 persen (modal sendiri) dan lebih dari 4,68
persen(modal pinjaman) serta penurunan harga jual ayam broiler cateris paribus
lebih dari 4,34 persen (modal sendiri) dan lebih dari 2,90 persen (modal pinjaman)
dilakukan pada usaha yang sedang berjalan untuk memproyeksi kelayakan usaha
lima tahun ke depan sejak tahun 2009 untuk mengetahui apakah kerjasama
kemitraan yang dilakukan layak untuk dilanjutkan. Laba rugi dan cashflow
diproyeksikan menggunakan harga DOC dan pakan yang meningkat pada tiap
berdasarkan data keuangan usaha pada tahun 2009. Analisis sensitivitas switching
value menggunakan variabel kenaikan harga DOC dan pakan dan penurunan
yang mungkin terlibat dan satu sama lain saling berkaitan. Aspek yang perlu
diperhatikan dalam studi kelayakan terbagi dalam dua kelompok yaitu aspek
finansial dan aspek non finansial. Banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam
Untuk melihat kembali hasil analisis kelayakan usaha ini apabila terjadi
switching value. Analisis switching value atau analisis nilai pengganti digunakan
yang dapat ditoleransi oleh peternakan akibat adanya risiko perubahan tersebut.
Komponen dari usaha peternakan ayam broiler yang dianggap peka terhadap
perubahan adalah penurunan harga jual, kenaikan harga DOC dan kenaikan harga
yang dikeluarkan peternak sama halnya dengan harga DOC. Pakan merupakan
pembagian tugas yang jelas, terperinci dan tertulis, sehingga manajemen usaha
berjalan dengan baik. Hasil analisis kelayakan finansial usaha peternakan Agus
Suhendar dengan sistem kemitraan pola inti plasma bersama CV. Tunas Mekar
Farm layak dijalankan. Nilai NPV positif yaitu sebesar Rp 45.021.751,00, IRR
lebih besar dari discount rate (6,5 persen) yaitu sebesar 41,46 persen, Net B/C
lebih besar dari 1 yaitu 1,99, dan payback period 1,98627 atau satu tahun 11
harga DOC di atas 16,6 persen, kenaikan harga pakan di atas 6,1 persen,
penurunan harga jual ayam diatas 1,2 persen. Peternakan Agus Suhendar sangat
dipengaruhi kenaikan harga DOC dan pakan, karena akibat kenaikan dua variabel
tersebut yang melebihi 16,6 persen dan 6,1 persen maka peternakan Agus