Anda di halaman 1dari 8

USAHA PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU

Daftar Isi
1. Penentuan Lokasi Murai Batu yang Bagus
2. Penentuan Ukuran Kandang yang Benar
3. Pelengkap Peralatan Kandang Murai Batu
4. Cara Memberi Makan Murai Batu dengan Benar
5. Cara Ternak Murai Batu Poligami
6. Cara Perawatan Anakan Murai Batu
7. Cara Pemandian Murai Batu
8. Cara Penjemuran Murai Batu
9. Tips Memeriksa Kondisi Murai Batu
Modal dan Laba Ternak Murai Batu (Perhitungan)
Modal Usaha:
Biaya Lain-lain (4 bulan sekali)
Masukan Penjualan (Dalam 4 bulan)
Biaya penujualan – Biaya lain-lain

1. Penentuan Lokasi Murai Batu yang Bagus

Jangan remehkan lokasi dari sangkar burung, sama seperti kita manusia, burung juga memerlukan
lokasi yang pas agar tetap merasa nyaman. Resiko jika salah lokasi pada penangkaran burung banyak
sekali, salah satunya adalah Murai Batu yang tak mau bertelur akibat lokasi kandang yang ia tak sukai.

Selain itu, lokasi kandang yang bagus juga dapat mempermudah si perawat dalam memberikan
minum, pakan, pembersihan kotoran sampai proses perkawinan. Lokasi yang pas untuk Murai Batu adalah
berada ditempat luas dan terbuka seperti samping rumah atau depan rumah. Namun perlu diperhatikan,
Murai Batu tak menyukai tempat yang bising jadi pastikan untuk memilih tempat yang tenang jauh dari
segala gangguan.

2. Penentuan Ukuran Kandang yang Benar


Ukuran kandang yang pas untuk segala jenis burung adalah kandang yang tak terlalu luas namun
tak terlalu sempit juga. Namun ukuran sedang dari setiap burung kadang berbeda, jadi ukuran sedang
berapa yang pas pada kandang Murai Batu? Coba Anda perhatikan ukuran kandang yang bagus untuk
Murai Batu dibawah ini.

Ukuran kecil: 60cm x 60cm x 60 cm.

Ukuran sedang: 100 cm x 200 cm x 200 cm.

Ukuran besar: 200 cm x 200cm x 300 cm.

Keterangan: Panjang x lebar x tinggi.

Bisa dilihat ukuran yang bagus adalah sedang. Ada beberapa alasan kenapa kita tak bisa memilih
kecil atau besar, memang semuaya ukuran cukup bagus namun kecil dan besar memiliki resiko tersendiri.
Jika kandang besar, burung akan terus terbang dengan leluasa sehingga burung akan cepat lelah dan tak
baik saat akan diperlombakan. Sedangkan kandang kecil sebaliknya, burung tak bisa lebih bebas dan
dapat berakibat buruk untuk produktivitas burung.

3. Pelengkap Peralatan Kandang Murai Batu


Perlengkapan yang harus ada dalam perawatan Kandang Murai Batu adalah bahan sarang,
tenggeran dan sarang Murai Batu. Untuk tempat bersarang, Anda dapat menggunakan bahan baskom atau
plastik kecil berbentuk wadah. Anda juga bisa menggunakan anyaman bambu, kuali bekas, tempat nasi
dan semacamnya.
Tenggeran harus diperhatikan lokasi dan penempatannya, pastikan tak mengganggu sang burung
untuk terbang. Tenggeran biasa sedikit berbeda dengan tenggeran yang dipakai untuk mengawinkan
burung, jadi hati-hati saat pemasangan. Ukuran diameter yang banyak direkomendasikan dalam cara
merawat Burung Murai Batu adalah diameter 0,15 sampai 0,2.
Cara perawatan tempat pakan dan air minum Murai Batu harus benar-benar baik. Pastikan tempat pakan
dan air minum tak mengandung bahan kimia yang “Mungkin” tak sengaja Anda tumpahkan, jadi pastikan
pembersihannya sebersih mungkin.

Berikut Tips Perawatan Kandang Burung Murai Batu:

 Bersihkan setiap hari.


 Ganti pakan dan air minum setiap pagi, untuk sisa pakan dan air minum kemarin sebaiknya dibuang
saja.
 Bersihkan penampungan kotoran Murai Batu setiap hari.
 Dalam seminggu sekali, bersihkan sangkar secara menyeluruh.
 Sangkar dapat Anda bersihkan dengan Disenfektan atau Antikuman.
 Pembersihan tenggeran minimal 4 hari sekali.

4. Cara Memberi Makan Murai Batu dengan Benar


Agar tetap sehat, burung Anda memerlukan vitamin serta pakan segar. Pakan ekstra perlu Anda
lakukan dalam meningkatkan pertumbuhan sang burung. Ekstra yang baik adalah Jangkrik, Ulat
Hongkong, Belalang, Orong-Orong, Cacing serta serangga berprotein tinggi lainnya. Pastikan juga air
minum yang pas, Murai Batu memerlukan 4-5 kali dari volume pakannya.

Dalam pemberian air minum, pastikan airnya yang matang sehingga terhindar dari bakteri dan
kuman. Untuk makanan, Anda dapat memberikan Kroto yang sedikit mahal namun gizi yang diberikan
sangat tinggi. Voer khusus untuk burung dapat juga Anda berikan. Selain karena harganya murah, gizi nya
juga tak kalah dengan Kroto.

5. Cara Ternak Murai Batu Poligami


Teknik perkawinan Poligami adalah teknik dimana satu pejantan dengan beberapa betina dalam
satu kandang. Anda dapat menaruh 1 pejantan dengan 2-7 betina didalam. Berikut keuntungan Poligami
Murai Batu:

 Menghemat indukan pejantan, apalagi indukan jantan yang berkualitas baik.


 Meningkatkan kuantitas anakan.
 Menghemat biaya kandang.
 Mempermudah perawatan dan lebih terkontrol.

Cara Melakukan Poligami pada Murai Batu:

Masukkan dua ekor betina sebagai langkah awal yang berumur siap dikawinkan (Minimal 1 tahun) dalam
kandang.
Setelah 2 minggu, masukkan seekor jantan dalam kandang dua ekor betina tadi namun dengan
kandangnya (Lebih kecil dari si betina). 2 minggu dipakai si betina untuk beradaptasi dengan kandang dan
sangkar burung jantan agar resiko si jantan diserang oleh betina lebih kecil.
Tunggu proses perkawainan. Jika Anda memerhatikan si betina bersiul-siul dan mendekati si jantan, lepas
pejantan dari sangkarnya.

6. Cara Perawatan Anakan Murai Batu


Burung berusia 7-14 hari diberi makan campuran Kroto dan Voer, lakukan pemberian makan sejam
sekali. Jika mencapai 15 hari, Anda dapat memberikan Kroto saja.
7. Cara Pemandian Murai Batu
Murai Batu yang mandi dapat mempercepat pergantian bulu dan mengganti bulu lama ke bulu yang
baru. Cara memandikan Murai Batu dengan benar:

Masukkan burung ke sangkar dengan bak mandi kecil berukuran 17cm x 10cm kedalaman 6cm
didalamnya.
Semprot menggunakan sprayer yang dapat dikondisikan. Tapi jangan dikenakan langsung, cobalah
semprot dari luar di atas kandang sampai air jatuh dan membasahi burung.
Waktu yang pas menadian adalah pukul 7 pagi sampai 10 pagi.

8. Cara Penjemuran Murai Batu


Jemurlah Murai Batu Anda sekitar pukul 7 – 10 pagi selama 20 menit sampai 1 jam. Perhatikan
suhu sekitar, jangan menjemur burung dengan suhu terlalu panas atau resiko terbesar adalah dapat
membuat burung mati.

9. Tips Memeriksa Kondisi Murai Batu


Jika Anda melakukan segala tips cara merawat Murai Batu diatas maka tak perlu khawatir akan
resiko negatif yang dapat terjadi. Namun, beberapa tips yang dapa diberikan semoga bermanfaat. Tips
pertama adalah pastikan tak mengabaikan pakan minum Murai Batu, silahkan ikuti panduan diatas. Kedua
adalah jika Anda mendapati burung Anda sedang mengalami gangguan kesehatan, ada baiknya Anda
tidak langsung mengambil keputusan tanpa pengetahuan mendasar dan lebih baik bawa burung Anda ke
spesialis dokter burung.

Modal dan Laba Ternak Murai Batu (Perhitungan)

Modal Usaha:

Murai Batu Medan sepasang Rp 17.000.000

Murai Lampung sepasan Rp 15.000.000

Murai Nias Ekor Hitam 2 ekor @Rp 1.250.000 = Rp 2.500.000

Murai Betina Medan 2 ekor @Rp 1.500.000 = Rp 3.000.000

Biaya kandang Bahan Batako size 5m x 2m x 2 m Rp 15.000.000

Biaya Inkubator Rp 3.000.000

Keseluruhan Rp 55.000.000

Biaya Lain-lain (4 bulan sekali)

Penyusutan sangkar 120 hari Rp 15.000.000 x 4/120 = Rp 500.000

Penyusutan incubator dalam 60 hari Rp 3.000.00 x 4/60 = Rp 200.000

Voer 12 bungkus @Rp 20.000 = Rp 240.000

Pakan jangkrik 3 karung @Rp 50.000 = Rp 150.000

Pakan kroto 3 kg @Rp 100.000 = Rp 300.000

Perawatan lainnya Rp 450.000

Keseluruhan Rp 1.750.000
Masukan Penjualan (Dalam 4 bulan)
4 ekor Murai Batu Medan Rp 10.000.000

4 ekor Murai Batu Lampung Rp 3.000.000

4 ekor Murai Batu Nias medan Rp 5.000.000

20 Trotolan Anakan umur 3 bulan @Rp 1.000.000 = Rp 20.000.000

Keuntungan (Dalam 4 bulan)

Biaya penujualan – Biaya lain-lain


Rp 30.000.000 – Rp 1.750.000 = Rp 28.070.000

2 Pakan Pengganti Kroto Untuk Murai Batu Agar Sehat


1. Jangkrik Full Tahu

Jangkrik full tahu dapat anda jadikan asupan gizi yang tinggi bagi murai batu anda. Kita tahu bahwa
jangkrik memang merupakan menu pakan wajib yang harus diberikan kepada burung murai. Namun kita
tidak boleh serta merta memberikan jangkrik tersebut dalam keadaan perut kosong karena hal itu tidak
akan memberikan asupan gizi yang tinggi pada sang burung. Untuk itu kita bisa memberikan pakan
jangkrik yang sudah kita beri tahu sebelumnya sehingga jangkrik yang kita berikan selain membuat murai
kenyang juga memberikan nutrisi tinggi yang bagus bagi kesehatan murai.

2. Egg food

Egg food ini berupaka makanan pengganti kroto yang terbuat dari telur, minyak ikan dan susu bubuk.

Cara untuk membuat egg food yang sehat :

Pertama-tama persiapkan telur ayam, telur bebek, atau bisa juga telur puyuh untuk direbus. Jika telur
sudah matang selanjutnya kupas kulitnya dan ambillah bagian kuning telurnya saja.
Taruh kuning telur ke dalam sebuah wadah atau mangkok untuk kemudian ditumbuk hingga halus dan
merata menggunakan sendok.
Jika anda memilih menggunakan telur ayam atau telur bebek maka anda bisa menambahkan 1 ½ sendok
teh susu bubuk ke dalam kuning telur, namun jika anda menggunakan telur puyuh maka anda cukup
menambahkan dengan ½ sendok teh susu bubuk.
Aduklah hingga merata dan tambahkan minyak ikan sebanyak 2 sampai 3 kapsul.
Jika semua adonan sudah diaduk secara merata selanjutnya anda dapat memberikan egg food kepada
sang murai batu secukupnya. Nah untuk sisanya dapat anda simpan didalam kulkas untuk pakan esok
hari. Namun jika anda ingin memberi pakan murai yang disimpan dalam kulkas sebelumnya maka akan
lebih baik jika anda mengangin-anginkan terlebih dahulu pakan tersebut agar makanan yang dikonsumsi
tidak dingin. Makanan yang dingin diyakini dapat mengganggu pencernaan burung yang bisa berakibat
fatal bagi kesehatannya.
Cara Mudah Membedakan Murai Batu Jantan dan Betina

Ciri-Ciri Murai Batu Jantan Dewasa :

1. Mempunyai suara lebih keras, bervariasi dan merdu.


2. Memiliki kaki yang tebal, panjang serta kokoh.
3. Memiliki kepala yang lebar.
4. Mempunyai mata yang terlihat lebih menonjol keluar.
5. Mimiliki badan cukup besar dan mencolok.
6. Memiliki ekor panjang dengan bulu yang berlapis tebal.
7. Bulu badannya terlihat berwarna hitam mengkilat.
8. Bulu dadanya terlihat berwarna coklat gelap.
9. Mempunyai tulang pubis atau supit udang yang kaku jika diraba.
10. Memiliki punggung yang lebar dengan bulu berwarna putih.
11. Paruh burung panjang dan tebal.
Ciri-Ciri Batu Betina Dewasa :

1. Suara kicauan yang dimiliki sangat kecil dan monoton.


2. Mempunyai kaki yang pendek dengan tulang yang tipis.
3. Memiliki badan yang relatif kecil.
4. Bentuk kepala murai betina agak kecil.
5. Posisi matanya tidak begitu menonjol keluar.
6. Bulu utama Murai Batu betina emiliki warna hitam keabu-abuan.
7. Bulu bagian dada berwarna coklat muda.
8. Bagian bulu punggung berwarna putih namun hanya terlihat menyempit dan sedikit.
9. Memiliki ekor yang terlihat kecil dan lebih pendek jika dibandingkan dengan Murai Batu
jantan.
10. Paruh burung murai betina dewasa terlihat sedikit melengkung / bengkok, kecil dan
pendek.
11. Pubis / supit udang jika diraba akan membuka dan terasa lunak.
Ciri-Ciri Murai Batu Jantan Trotolan / Anakan / Bakalan :

1. Kepala berbentuk persegi dan besar.


2. Paruh relatif lebar dan tebal.
3. Posisi mata terlihat sedikit menonjol keluar.
4. Ukuran bodi tubuh lebih panjang dan besar.
5. Mempunyai bintik-bintik di bagian dada dan bulu sayap yang berwarna coklat.
6. Saat mengeluarkan suara terdengar dengan nada yang rendah.

Ciri Murai Batu Betina Trotolan / Anakan / Bakalan :

1. Ukuran kepala cenderung bundar dan kecil.


2. Posis mata tidak terlalu menonjol keluar.
3. Ukuran bodi tubuh lebih kecil dan pendek.
4. Paruh lebih terlihat lebih lancip dan tipis jika diamati dari atas kepala.
5. Suaranya terdengar dengan nada tinggi atau melengking.
6. Terdapat bulu tipis yang panjang berwarna coklat bercampur putih di bagian dadanya.
Ciri-Ciri Ekor Murai Batu

Anda mungkin juga menyukai