ANALISIS
Abdurachman
Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor
PENDAHULUAN
126
gamal . Larutan pereaksi yang digunakan : larutan ADS, buffer lignin, KMnO4
jenuh, larutan lignin, larutan mineral dan etanol 80 % .
Alat-alat yang digunakan yaitu : gelas piala, alat pendingin, alat
pemanas listrik, pompa vakum, oven, tanur, desikator, cawan kaca masir,
corong bucher dan neraca analitik .
Adapun metode yang digunakan merupakan lanjutan dari penetapan
ADF menurut Goering dan Van Soest (1970) yang dilakukan dengan dua cara
yaitu
1 .Oksidasi lignin dengan larutan buffer asam asetat dan kalium permanganat .
2 . Ekstraksi dengan asam sulfat 72 % .
Tahapan pengerjaan
1 . Kurang lebih 0,5 g (a gram) contoh ditimbang kedalam gelas piala,
kemudian ditambah 100 ml larutan detergen asam (ADS), lalu dipanaskan
dan diekstraksi selama 60 menit .
2 . Selesai ekstraksi lalu disaring dengan cawan penyaring yang beratnya
sudah deketahui (bgram)dengan menggunakan pompa vakum .
Residudibilas dengan airpanas beberapa kali, dan terakhir dicuci dengan
aseton .
3 . Dikeringkan pada suhu 105 C, didinginkan dalam eksikator, kemudian
ditimbang (c gram) .
Perhitunggan
Tahapan pengerjaan
Residu ADF dalam cawan (a gram) diletakkan dalam nampan yang berisi
air setinggi 1 cm . Sebelumnya cawan ditutup dengan penutup karet .
Dikeringkan dalam oven (105 C) selama 8 jam, dan setelah dingin di-
timbang (gram) .
1 27
Residue yang ada di dalam cawan diabukan selama 3 jam (1500 0 C),
setetelah dingin ditimbang kembali (h gram) .
Perhitungan
lignin =g h x 100%
a
Penetapan lignin dengan metode KMnO4
Tahapan pengerjaan
Residu ADF dalam cawan (c gram) diletakkan dalam nampan yang berisi
air setinggi 1 cm, sebelumnya cawan ditutup bagian bawahnya dengan
penutup karet .
1 28
Dari hasil analisis statistik diperoleh t hitung = 0,40 , dan t tabel 2,10 .
Karena harga t hitung lebih kecil dari t tabel, maka kedua metode tersebut
tidak ada perbedaan yang nyata .
Analisis lignin dari beberapa contoh pakan ternak yang tertera di dalam
Tabel 1, dengan menggunakan metode asam sulfat 72 % dan metode KMnO4 ,
walaupun hasilnya bervariasi, namun pada umumnya tidak jauh berbeda . Hal
ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : kebersihan
cawan penyaring, masalah penyaringgan, pencucian, konsentrasi Cetyltrime-
tylammoni-umbromida (CTAB), konsentrasi asam sulfat dan oksidasi oleh
KMnO 4 .
Walaupun faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi hasil kedua
metode penetapan lignin, tetapi bila dilihat keuntungannya, maka metode
asam sulfat mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1. Tidak memerlukan pereaksi yang beragam, karena yang diperlukan hanya
asam pekat 72% . Dengan demikian biaya yang diperlukan tidak terlalu
mahal dibandingkan dengan pereaksi permanganat .
2. Gangguan yang mempengaruhi pereaksi tidak terlalu sensitif, seperti
cahaya langsung tidak berpengaruh terhadap asam sulfat . Sedangkan
untuk pereaksi permanganathalini sangat berpengaruh,karena pereaksi ini
akan mengalami perubahan struktur dan komposisinya .
3. Asam sulfat bisa tahan lama, sedangkan pereaksi permanganat hanya
tahan satu minggu, ini pun harus disimpan di dalam kulkas (refrigator) .
1 29
Lokakarya Fungsional Non Peneiit
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis lignin dengan menggunakan dua metode
yang diuraikan di atas, disimpulkan sebagai berikut
1 . Kadar lignin pada tiap bagian tanaman berbeda-beda sesuai dengan
tua-mudanya umur bagian tanaman .
2 . Penetapan lignin dengan metode analisis permanganat dan asam sulfat,
diperoleh hasil yang bervariasi,namun pada umumnya tidak jauh berbeda .
3 . Konsentrasi asam sulfat di bawah 72%, mengakibatkan kurang sempurna-
nya hidrolisis karbohidrat, sedangkan konsentrasidiatas 72% dapat meng-
akibatkan kerusakan lignin dan mempengaruhi hasil analisis .
4 . Pembuatan pereaksi permanganat harus dalam keadaan segar, karena
pereaksi ini hanya tahan satu minggu bila disimpan didalam kulkas tanpa
cahaya .
5 . Kondisi dan konsentrasi pereaksi serta kebersihan paralatan, sangat ber-
pengaruh terhadap kadar lignin yang ditetapkan .
SARAN
DAFTAR BACAAN
1 30