Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN LIGNIN DENGAN DUA METODE

ANALISIS
Abdurachman
Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor

PENDAHULUAN

Semua tanaman mengandung lignin yang terdapat di dalam bonggol,


kulit gabah dan bagian fibrosa dari akar, batang dan daun (Anggorodi, 1979) .
Lignin bukan termasuk dalam golongan karbohidrat, bersama selulose lignin
membentuk komponen yang disebut ligno-selulose, dengan koefisien cerna
sangat kecil karena tahan terhadap setiap degradasi kimia, termasuk
degradasi enzimatik (Tillman dkk, 1983) . Lignin mengandung unsur C, H dan
0, tetapi kandungan C (karbon) Iebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat
(Anggorodi, 1979) . Kadar lignin meningkat dengan bertambahnya umur
tanaman, sehingga daya cernanya makin rendah dengan bertambahnya
lignifikasi (Tilman dkk, 1983) . Dikatakan pula bahwa lignin mengandung
nitrogen antara 1 - 5 % .
Tinggi-rendahnya kandungan lignin di dalam pakan yang diberikan
kepada ternak, perlu diketahui karena akan mempengaruhi tingkat kecernaan
dan nilai ekonominya . Menurut Goering dan Van Soest (1970) toleransi ternak
terhadap lignin sekitar 7 % .
Untuk menentukan kandungan lignin yang ada di dalam suatu bahan
menurut Goering dan Van Soest (1970), diawali dengan penetapan ADF
dengan menggunakan dua metode yaitu
1 . Ekstraksi dengan asam H2SO4 72
2 . Oksidasi lignin dengan buffer asam asetat dan larutan KMnO 4 jenuh .
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua metode ini
memberikan hasil yang hampir sama (perbedaannya dapat diabaikan atau
tidak), kemudian dilakukan uji t . Bila kedua metode memberikan hasil yang
sama, maka dipilih metode yang Iebih mudah, cepat dan ekonomis .

BAHAN DAN CARA

Dalam percobaan ini, bahan-bahan yang dianalisa yaitu : daun tomat,


batang tomat, rumput raja, daun paprika, Iamtoro, rumput brachiaria dan daun

126

Lokakarya Fur,gsional Non Penefdi

gamal . Larutan pereaksi yang digunakan : larutan ADS, buffer lignin, KMnO4
jenuh, larutan lignin, larutan mineral dan etanol 80 % .
Alat-alat yang digunakan yaitu : gelas piala, alat pendingin, alat
pemanas listrik, pompa vakum, oven, tanur, desikator, cawan kaca masir,
corong bucher dan neraca analitik .
Adapun metode yang digunakan merupakan lanjutan dari penetapan
ADF menurut Goering dan Van Soest (1970) yang dilakukan dengan dua cara
yaitu
1 .Oksidasi lignin dengan larutan buffer asam asetat dan kalium permanganat .
2 . Ekstraksi dengan asam sulfat 72 % .

Penetapan ADF (Acid Detergent Fiber)

Tahapan pengerjaan
1 . Kurang lebih 0,5 g (a gram) contoh ditimbang kedalam gelas piala,
kemudian ditambah 100 ml larutan detergen asam (ADS), lalu dipanaskan
dan diekstraksi selama 60 menit .
2 . Selesai ekstraksi lalu disaring dengan cawan penyaring yang beratnya
sudah deketahui (bgram)dengan menggunakan pompa vakum .
Residudibilas dengan airpanas beberapa kali, dan terakhir dicuci dengan
aseton .
3 . Dikeringkan pada suhu 105 C, didinginkan dalam eksikator, kemudian
ditimbang (c gram) .
Perhitunggan

Kadar ADF = c - b x 100%


a
Penetapan lignin dengan metode H 2 SO 4.

Tahapan pengerjaan

Residu ADF dalam cawan (a gram) diletakkan dalam nampan yang berisi
air setinggi 1 cm . Sebelumnya cawan ditutup dengan penutup karet .

Ditambahkan 25 ml larutan H2SO 4 72 % (15 C) .


Diekstrak dingin selama 3 jam dan diaduk setiap 1 jam .

Disaring dan dicuci dengan air panas (90 - 100 C) 3 kali .

Dikeringkan dalam oven (105 C) selama 8 jam, dan setelah dingin di-
timbang (gram) .

1 27

Lokakarya Fungsional Non Penelitl

Residue yang ada di dalam cawan diabukan selama 3 jam (1500 0 C),
setetelah dingin ditimbang kembali (h gram) .
Perhitungan
lignin =g h x 100%
a
Penetapan lignin dengan metode KMnO4

Tahapan pengerjaan

Residu ADF dalam cawan (c gram) diletakkan dalam nampan yang berisi
air setinggi 1 cm, sebelumnya cawan ditutup bagian bawahnya dengan
penutup karet .

Tambahkan 25 ml larutan lignin ke dalam cawan, larutan diaduk dengan


batang pengaduk .

Larutandibiarkan selama 9 - 10 menit pada suhu 20 - 25 .

Selanjutnya cawan dipindahkan ke penyaringan yang dihubungkan dengan


pompa vakum, kemudian cawan + residue ditambahkan 25mllarutan
demineral (DS),biarkan selama 20 - 30 menit sampai serat menjadi putih .

Dicuci berturut-turut dengan etanol 80 % dan aseton .

Cawan dikeringkan di dalam oven 105 C selama 8 jam, kemudian ditim-


bang (e gram) .
Perhitungan
% lignin = c - e x 100%
a

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisis terhadap contoh pakan ternak, maka didapat


hasil lignin seperti tercantum di dalam Tabel 1 .

1 28


Lokakarya Fungsional Non Penelit'i

Tabel 1 : Kandungan lignin contoh pakan dengan menggunakan metode


analisis KMnO4 dan H 2SO 4

No Nama contoh Metode KMnO 4 Metode H 2 SO 4

1. daun tomat 1,47 2,47


2. batang tomat 3,84 3,39
3. daun + batang tomat 3,75 3,24
4. paprika 4,12 4,07
5. daun rumput raja 2,72 3,41
6. batang rumput raja 3,43 4,04
7. daun + batang 3,39 4,19
rumput raja
8. daun lamtoro 25,25 25,90
9. rumput brachiaria 6,54 6,55
10 . daun gamal 10,40 11,56

Dari hasil analisis statistik diperoleh t hitung = 0,40 , dan t tabel 2,10 .
Karena harga t hitung lebih kecil dari t tabel, maka kedua metode tersebut
tidak ada perbedaan yang nyata .
Analisis lignin dari beberapa contoh pakan ternak yang tertera di dalam
Tabel 1, dengan menggunakan metode asam sulfat 72 % dan metode KMnO4 ,
walaupun hasilnya bervariasi, namun pada umumnya tidak jauh berbeda . Hal
ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : kebersihan
cawan penyaring, masalah penyaringgan, pencucian, konsentrasi Cetyltrime-
tylammoni-umbromida (CTAB), konsentrasi asam sulfat dan oksidasi oleh
KMnO 4 .
Walaupun faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi hasil kedua
metode penetapan lignin, tetapi bila dilihat keuntungannya, maka metode
asam sulfat mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1. Tidak memerlukan pereaksi yang beragam, karena yang diperlukan hanya
asam pekat 72% . Dengan demikian biaya yang diperlukan tidak terlalu
mahal dibandingkan dengan pereaksi permanganat .
2. Gangguan yang mempengaruhi pereaksi tidak terlalu sensitif, seperti
cahaya langsung tidak berpengaruh terhadap asam sulfat . Sedangkan
untuk pereaksi permanganathalini sangat berpengaruh,karena pereaksi ini
akan mengalami perubahan struktur dan komposisinya .
3. Asam sulfat bisa tahan lama, sedangkan pereaksi permanganat hanya
tahan satu minggu, ini pun harus disimpan di dalam kulkas (refrigator) .

1 29
Lokakarya Fungsional Non Peneiit

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis lignin dengan menggunakan dua metode
yang diuraikan di atas, disimpulkan sebagai berikut
1 . Kadar lignin pada tiap bagian tanaman berbeda-beda sesuai dengan
tua-mudanya umur bagian tanaman .
2 . Penetapan lignin dengan metode analisis permanganat dan asam sulfat,
diperoleh hasil yang bervariasi,namun pada umumnya tidak jauh berbeda .
3 . Konsentrasi asam sulfat di bawah 72%, mengakibatkan kurang sempurna-
nya hidrolisis karbohidrat, sedangkan konsentrasidiatas 72% dapat meng-
akibatkan kerusakan lignin dan mempengaruhi hasil analisis .
4 . Pembuatan pereaksi permanganat harus dalam keadaan segar, karena
pereaksi ini hanya tahan satu minggu bila disimpan didalam kulkas tanpa
cahaya .
5 . Kondisi dan konsentrasi pereaksi serta kebersihan paralatan, sangat ber-
pengaruh terhadap kadar lignin yang ditetapkan .

SARAN

Untuk mendapatkan kadar lignin yang optimal, perlu dilakukan peneli-


tian lebih lanjut terhadap lignin itu sendiri .
Metode asam sulfat mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
metode pereaksi permanganat . Disarankan untuk mendapatkan kadar lignin,
sebaiknya menggunakan metode asam sulfat karena lebih cepat dilakukan,
lebih ekonomis dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan pereaksi perma-
nganat .

DAFTAR BACAAN

Anggorodi, R . 1979 . Ilmu makanan ternak . Gramedia, Jakarta .


Goering, H . K and P . J . Van Soest . 1970 . Forege fiber analisys . Agricultural
Hand Book379 . Agricultural Research Sevice, USA .
Tillman, A .D ., H . Hartadi ., S . Reksohadiprodjo ., S . Prawirokusumo dan S .
Lebdosoekojo . 1983 . Ilmu makanan ternak dasar. Gadjah Mada
University Press . Fapet UGM, Yogyakarta

1 30

Anda mungkin juga menyukai