Anda di halaman 1dari 37

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05
Makassar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pegas termasuk bahan elastis, yaitu bahan yang mudah diregangkan serta
selalu cenderun g pulih ke keadaan semula, dengan mengenakan gaya reaksi atas
gaya teganga yang meregangkan. Tegangan menyatakan kekuatan dari gaya- gaya
yang menyebabkan penarikan, peremasan atau pemuntiran, dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk gaya persatuan luas. Sedangkan regangan menyatakan
hasil deformasinya. Maka jika kita menarik atau mendororng benda hingga
bergerak, kita telah memberi gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya
dapat diukur menggunakan alat yag bernama naraca pegas atau dynamometer.
Sementara suatu gaya bisa dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis N.
Perbandingan antara tegangan dan regangan (dengan syarat-syarat tertentu).
Dalam kehidupan sehari-hari pegas memiliki peranan penting Sebagai
shockbreaker motor sering disebut atau dikenal dengan nama shockbreaker.
Dengan adanya ini maka kita merasa nyaman. Shockbreaker tersebut memiliki
sifat elastisitas (kembali kebentuk semula) seperti sifat pegas pada umumnya.
Pegas tidak hanya dimanfaatkan pada sepeda motor, tetapi pada semua kendaraan
yang selalu kita gunakan.
Pegas akan bertambah panjang atau bertambah pendek jika ia diberi gaya, yang
merenggang dan kembali seperti semula hal ini yang disebut dengan elastis.
Karena adanya pengaruh gaya dan beban yang diberikan pegas dapat merenggang
lalu kemudian kembali seperti semula. Dalam hal lain, ketika pegas diberi usikan,
maka sistem akan mengalami getaran.Yang dimana dari waktu getaran yang dapat
dihitung periode dan dari periode dapat dihitung konstanta pegas secara dinamis
pegas terdiri dari pegas dinamis dan statis, kemudian kita juga dapat merentakan
pada pegas-pegas tersebut.Yang dimana dari pegas tersebut kita dapat menghitung
pertambahan panjang pegas dan berdasarkan beban yang di berikan. Pengunaan
pegas yakni adalah agar suatu konstruksi dapat berfungsi dengan baik dan bukan
suatu hal yang mutlak, pembuatan dan biaya. (Oktavia, 2015)

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05
Makassar
1.2 Tujuan percobaan

1.2.1. Tujuan Instruksi Umum(TIU)

Kami dapat memahami peristiwa gerak harmonik pada pegas.


1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat memahami arti waktu periode getaran dan frekuensi getaran.
2. Kami dapat mengambil pengaruh simpangna dan massa terhadap getaran.
Kami dapat menghitung besarnya konstanta gaya pegas.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05
Makassar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gaya Pegas

Pegas adalah benda elastis dari kawat logam atau lilitan batang yang
berbentuk silinder yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas
memiliki sifat keelastisitasan. Elastisitas adalah sifat dari benda yang cenderung
kembali kekeadaan semula setelah mengalami perubahan bentuk karena mendapat
gaya dari luar berupa tarikan tekanan,dan dorongan. Jika sebuah pegas ditarik
dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik
yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya
tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Dalam kehidupan
sehari-hari pegas sudah umum digunakan,seperti dalam springbed,jam tangan,dan
sepeda motor. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan
panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik
setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta.
Pengertian Gaya pegas adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh pegas.
Contohnya Pada karet gelang yang direnggangkan dan pada pegas yang
direnggangkan atau dimampatkan,akan timbul gaya kearah benda yang
merenggangkannya atau memampatkannya. Gaya yang timbul tersebut disebut
gaya pegas. Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas/karet
gelang. Sifat elastik ini dimiliki oleh benda yang apabila diubah bentuknya
kemudian dilepaskan,maka benda itu akan kembali ke keadaan/bentuk semula.
Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat elastik atau sifat lenting pegas atau
karet gelang maka gaya pegas juga disebut gaya elastik atau gaya lenting. Gaya
pegas selalu terjadi pada benda-benda lenting yang bentuknya diubah. Misalnya
gaya pegas timbul pada bambu yang dibengkokkan atau busur panah yang ditarik.
Gaya pegas dimanfaatkan antara lain untuk mengurangi pengaruh dari getaran
pada jalan yang kasar, misalnya pada sepeda motor, mobil, dokar atau sepeda W =
besar berat Teori Dasar Pendekatan yang baik untuk berbagai gaya F dari pegas
sebanding dengan perpindahan d ujung bebas pegas dari posisinya ketika pegas

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05
Makassar
dalam keadaan relaks. Robert Hooke ilmuan Inggris di akhir tahun 1600-an. Tanda
minus pada persamaan Hukum Hooke menandakan bahwa arah gaya pegas selalu
berlawanan arah dengan perpindahan ujung bebas pegasKetika pegas dalam
keadaan relaks. Robert Hooke ilmuan Inggris di akhir tahun 1600-an. Tanda minus
pada persamaan Hukum Hooke menandakan bahwa arah gaya pegas selalu
berlawanan arah dengan perpindahan ujung bebas pegas.
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis/benda elastis dari kawat logam atau lilitan batang yang berbentuk silinder.
Pegas juga ditemukan di sistem suspensi mobil. Pada mobil pegas memiliki fungsi
menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke bodi
kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk menambah daya
cengkram ban terhadap permukaan jalan. Penggunaan pegas dalam dunia
keteknikan sangat luas,misalkan pada teknik mesin, teknik elektro, alat alat
transformasi,dan lain-lain. Dalam banyak hal, tidak terdapat alternative lain yang
dapat digunakan,kecuali menggunakan pegas dalam kontruksi dunia keteknikan.
momentum, sehingga bisa digunakan untuk membantu menahan motor dan juga
sepeda agar tidak terjatuh. Kasur pegas meregang kembali. Pegas akan meregang
dan termampat,demikian seterusnya. momentum, sehingga bisa digunakan untuk
membantu menahan motor dan juga sepeda agar tidak terjatuh. Kasur pegas
meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat,demikian seterusnya.
Pernahkah kalian melihat dalamnya tempat tidur atau springbed? Ya, didalamnya
akan terlihat susunan pegas dengan posisi yang sama. Nah, pertanyaan sekarang,
pegas itu apa sih? Pegas merupakan suatu benda elastis yang digunakan untuk
menyimpan energi mekanis,dimana perubahan dimensi panjangnya sangat
dipengaruhi oleh besarnya gaya. Seperti halnya tempat tidur atau springbed, pegas
dapat dirangkai dengan sesama pegas lain dan membentuk sebuah rangkaian pegas
seri, paralel maupun campuran.
Dalam tujuannya,susunan pegas dapat dirangkai atau disusun secara seri dan
paralel atau bahkan campuran keduanya. Susunan ini bertujuan untuk
mendapatkan pegas pengganti dengan konstanta yang sesuai dengan kebutuhan.
Gaya pegas pertama akan menari k pegas pertama, setelah pegas pertama
bertambah panjang sebesar x selanjutnya pegas pertama akan meneruskan ke pegas

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05
Makassar
.Ketika pegas dalam keadaan relaks. Robert Hooke ilmuan Inggris di akhir tahun
1600-an. Tanda

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
Tanda minus pada persamaan Hukum Hooke menandakan bahwa arah gaya
pegas selalu berlawanan arah dengan perpindahan ujung bebas pegas.
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis/benda elastis dari kawat logam atau lilitan batang yang berbentuk
silinder. Pegas juga ditemukan di sistem suspensi mobil. Pada mobil pegas
memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan
ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk
menambah daya cengkram ban terhadap permukaan jalan. Penggunaan pegas
dalam dunia keteknikan sangat luas,misalkan pada teknik mesin, teknik elektro,
alat alat transformasi,dan lain-lain. Dalam banyak hal, tidakterdapat alternative
lain yang dapat digunakan,kecuali menggunakan pegas dalamkontruksi dunia
keteknikan. harus dapat berfungsi dengan baik, terutama dari
segipersyaratan,keamanan dan kenyamanan. Adapun fungsinya adalah
memberikan gaya melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat
elastisitasbahannya,menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat
dan mengeluarkanya kembali dalam jangka waktu yang lebih panjang,serta
mengurangi getaran (Halliday, D.1999).
Gambar 4.2.1 GayaPegas

Cara kerja pegas adalah kemampuan menerima kerja lewat perubahan


bentuk elastis ketika mengendur, kemudian menyerahkan kerja kembalikedalam
bentuk semula, hal ini di sebut cara kerja pegas. Pada pegas,gaya F (N) dalam
daerah elastis besarnya sama dengan perkalian antara perpindahan titik daya
tangkap gaya F (mm) dikalikan dengan konstanta K atau K merupakan fungsi dif
dikalikan dengan konstanta k. Dalam hal ini dapat dilihat pada diagram pegas,
dimana pada sumbu mendatar diukur perpindahan f (mm) dan pada sumbu
vertical gaya F (N). Luas yang terletak antara garis a dan sumbu mendatar.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
Ketika pegas mengendur,bukan garis penuh A yang dilalui, melainkan jenis

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
lengkungan yang putus-putus. Selisih kerja diubah menjadi kalor sebagai akibat
dari gesekan bahan pegas,hal ini di sebut histeris. Contohnya; saat kamu bermain
panahan,karet akanmendorong anak panah terlontar dengan cepat dan menempuh
jarak yang cukup jauh.

2.2 Gaya Pegas Dalam Fisika

Gaya yang dimiliki oleh benda yang bersifat elastis atau elastisitas,
sedangkan elastisitas itu sendiri adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut
dihilangkan (dibebaskan). Dalam gaya pegas terdapat tegangan,regangan,modulus
elastis,dan Hukum Hooke.
a. Tegangan yaitu hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas
penampangnya A.
b. Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang dengan panjang
awalnya L
c. Modulus Elastis yaitu perbandingan antara tegangan dan regangaan yang
dialami bahan. Modulus elastis sering juga disebut dengan modulus Young
(diberi lambang).
d. Hukum Hooke ; “Jika gaya tarik tidak melampui batas elastis pegas,maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya
tariknya”.

2.3 Penerapan Gaya Pegas Di Kehidupan Sehari-hari

a. Furniture
Pada pembuatan sofa, springbad, dan juga kursi yang berbahan ban bekas
merupakan salah satu aplikasi dari pegas.
b. Alat Berburu
Seperti katapel, dan panah, konsep pegas juga terdapat pada alat-alat
berburu,yang terdapat pada alat penariknya.
c. Olahraga
Di dalam olahraga pun pegas juga digunakan untuk mendukung konsepsinya
misalnya pada lompat galah sky jumping. Dan masih banyak lagi penerapan pegas

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
dalam kehidupan sehari-hari,bahkan terlalu banyak untuk kitamenguraikannya satu
persatu.
d. Mainan
Dalam alat mainan juga terdapat unsur pegas seperti karet gelang,trompolin
anak-anak,bola yang dilempar dan lain sebagainya.

2.4 Pengertian Elastisitas

Dalam fisika,elastisitas adalah kecenderungan bahan padat untuk kembali ke


bentuk aslinya setelah terdeformasi. Benda padat akan mengalami deformasi
ketika gaya diaplikasikan padanya. Jika bahan tersebut elastis,benda tersebut akan
kembali ke bentuk dan ukuran awalnya ketika gaya dihilangkan. Alasan fisika
untuk perilaku elastis bisa sangat berbeda untuk bahan yang berbeda. Dalam
logam, kisi (lattice) atom berubah ukuran dan bentuk ketika kerja diaplikasikan
(energi ditambahkan) pada sistem. Ketika gaya dihilangkan, kisi-kisi kembali ke
keadaan energi asli yang lebih rendah. Untuk karet dan polimer lain,elastisitas
disebabkan oleh peregangan rantai polimer ketika kerja diterapkan. Elastisitas
sempurna hanya merupakan perkiraan dari yang sebenarnya dan beberapa bahan
tetap murni elastis bahkan setelah deformasi yang sangat kecil. Dalam
rekayasa,jumlah elastisitas suatu material ditentukan oleh dua jenis parameter
material.
Jenis pertama parameter material disebut modulus yang mengukur jumlah
gaya per satuan luas (stress) yang diperlukan untuk mencapai sejumlah deformasi
tertentu. Satuan modulus adalah pascal (Pa) atau pon gaya per inci persegi (psi,
juga lbf/in 2). Modulus yang lebih tinggi biasanya menunjukkan bahwa bahan
tersebut sulituntuk mengalami deformasi. Tipe kedua parameter mengukur batas
elastis. Batas dapat menjadi stres luar di mana materi tidak lagi elastis atau
deformasi luar di mana elastisitas hilang.
Ketika menggambarkan elastisitas relatif dari dua bahan,baik modulus dan
batas elastis harus diperhitungkan. Karet biasanya memiliki modulus rendah dan
cenderung untuk meregang jauh (yaitu, mereka memiliki batas elastis tinggi) dan
tampak lebih elastis daripada logam (modulus tinggi dan batas elastis rendah)
dalam kehidupan sehari-hari. Dari dua bahan karet dengan batas elastid yang sama-

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
sama,satu dengan modulus yang lebih rendah akan tampak lebih elastis.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
2.5 Hukum Gaya Pegas INDONESIA
2.5.1 Pengertian Hukum Hooke
Dia menyelidiki hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas atau benda
elastis lainnya agar benda tersebut bisa kembali seperti semula. Sebagian besar
orang yang menimba ilmu dalam bidang sains tentunya sudah tidak asing dalam
bidang sains tentunya sudah tidak asing lagi mendengar jenis hukum hooke. Jadi,
hukum hooke dan elastisitas adalah dua hal yang saling berkaitan. Banyak orang
yang mengartikan untuk mengartikan kata elastisitas maka diibaratkan dengan
benda-benda yang terbuat dari karet. Pasalnya,karet memang berbentuk
elastis,meskipun terdapat karet yang tidak selalu elastis.
momentum, sehingga bisa digunakan untuk membantu menahan motor
dan juga sepeda agar tidak terjatuh. Kasur pegas meregang kembali. Pegas akan
meregang dan termampat,demikian seterusnya. Aplikasi Hukum Hooke
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering menjumpai benda yang ada
kaitannya dengan hukum Hooke. Pengaplikasian hukum Hooke akan sangat erat
kaitannya dengan benda yang memiliki prinsip kerja dengan menggunakanpegas
dan bersifat elastis
Terdapat beberapa macam contoh aplikasi yang berkaitan dengan hukum
Hooke, diantaranya yaitu seperti; Microskop yang mempunyai fungsi untuk
melihat berbagai macam benda yang bersifat kecil atau jasad-jasad renik yang
sangat kecil yang tidak bisa dipandang hanya dengan mata telanjang. Jam yang
menggunakan peer sebagai pengatur waktu. Dikatakan keamanan karena pegas
cukup baik dalam hal menarik maupun menahan kendaraan yang melaju
maupun berhenti,berbeda dengan kendaraan tradisional yang tidak terlalu
menggunakan pegas,seperti delman. Manfaat delman yang banyak di gunakan
masyarakat sebagai transportasi sampingan dan cukup ramah lingkungan selain
tranportasi yang modern.
2.5.1.1 Ayunan yang bersifat pegas.
Sebuah jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk
menentukanarah atau garis posisi sebuah kapal yang berada di
tengah laut.
2.5.1.2 Sebuah alat pengukur percepatan gravitasi bumi.
fungsinya untuk melihat benda-benda yang

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
letaknya jauhsupaya tampak dekat,seperti benda luar angkasa.
2.5.1.3 Sambungan tongkat-tongkat perseneling kendaraan motor atau
mobil.
2.6. Rumus Gaya Pegas

Pada tahun 1678,Robert Hooke menggemukakan sebuah teori gaya pegas


yang berbunyi “Apabila pada sebuah pegas itu bekerja sebuah Gaya Luar,maka
Pegas ini akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang telah
diberikan”. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Hooke. Secara
matematis,hukum Hooke ini dinyatakan ialah sebagai berikut:

F = k.Δx.............................................................................................(4.2.1)

Dimana: F = Gaya Pegas (w), k = Konstanta Pegas (m),Δx =

Pertambahan Selain rumus diatas terjadi fenomena-fenomena lain pada

pegas sehingga
dapat dituliskan secara sistematis seperti berikut ini:
a. Tegangan
Tegangan merupakan keadaan dimana benda akan mengalami
pertambahan panjang ketika sebuah benda di beri gaya pada salah satu
ujungnya sedangkan ujung lainnya di tahan.
Penulisan sistematisnya sebagai berikut;

σ =F/A....................................................................................... (4.2.2)

Dimana F = gaya (N), A = luas penampang (m20, σ = tegangan (N/m2


atau Pa).
b. Modulus elastisitas (modulus young)
Dalam fisika,modulus elastisitas di simbolkan dengan E. Modulus
elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu
benda. Bila ditulis secara sistematis maka :

..... ......………….....…………............…………………(4.2.4)

Dimana E = Modulus elastitsitas (N/m), e = regangan, σ = tegangan

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
(N/m2). INDONESIA

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
c.
INDONESIA
Modulus elastisitas (modulus young)
Dalam f…isi…ka,modulus elastisitas di simbolkan dengan E. Modulus
elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda. Bila ditulis
secara sistematis maka :

..............................…….....…………............…………………(4.2.4)
....

Dimana E = Modulus elastitsitas (N/m), e = regangan, σ = tegangan


(N/m2).
d. Mempatan
Mampatan hampir sama dengan regangan yang membedakan adalah arah
perpindahan molekul benda. Bila regangan arah perpindahan molekulnya akan
terdorong keluar,sedang pada mampatan arah perpindahan molekulnya
terdorong ke dalam, sehingga disebut memapat.
e. Hubungan Gaya Tarik Dengan Modulus Young
Hubungan antara gaya Tarik dan modulus young juga bisa dituliskan
secara matematis sebagai berikut

Pegas memiliki 2 pemodelan susunan yaitu seri dan paralel. Berikut


pembahasannya.

a). Susunan Pegas Seri


Bila 2 pegas dengan tetapan yang sama disusun seri, maka panjang pegas
menjadi 2x. sehingga penulisan sistematisnya seperti dibawah ini

Ks=½k.................................................................... (4.2.5)
Dimana: Ks = persamaan pegas, k = konstanta pegas (N/m) Persamaanan
untuk n pegas yang disusun seri yakni sebgaia berikut ;

Ks = k/n ......…............................................................................. (4.2.6)

Dimana Ks = persamaan pegas, k = konstanta pegas (N/m), n = jumla


pegas. b). Susunan Pegas Paralel
Bila beberapa pegas disusun paralel, maka panjang pegasnya akantetap sama
dengan panjang pegas semula, namun luas penampangnyamenjadi lebih besar.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
Sehingga peulisan secara sistematisnya adalah :

Kp = k...........................................................................................(4.2.7)

Dimana: Kp = persamaan pegas susunan parallel, k = konstanta pegas


(N/m) sedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralelyakni,

Kp = n. k ......…............................................................................... (4.2.8)

Dimana Kp = persamaan pegas susunan parallel, n = jumlah pegas, k =


konstanta pegas (N/m)

2.7 Rangkaian Pegas

Pada dasarnya rangkaian pegas dapat dirangkai dalam bentuk rangkaian


seri dan paralel. Pegas dirangkai dengan tujuan mendapatkan pegas pengganti
konstanta Pengertian rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut; Rangkian
seri berfungsi menghasilkan rangkaian pegas dengan konstanta yang lebih kecil.
Sedangkan pegas yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan.
konstanta yang lebih besar. Misalnya adalah merancang pegas sebagai
shockbreaker. Apabila pegas disusun menjadi suatu rangkaian,konstanta pegas
dapat berubah nilainya. Besar konstanta total dari rangkaian pegas bergantung
pada jenis rangkaian pegas. konstanta yang lebih besar. Misalnya adalah
merancang pegas sebagai shockbreaker. Apabila pegas disusun menjadi suatu
rangkaian,konstanta pegas dapat berubah nilainya. Besar konstanta total dari
rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas.
Pernahkah kalian melihat dalamnya tempat tidur atau springbed? Ya,didalam
nya akan terlihat susunan pegas dengan posisi yang sama. Nah, pertanyaan
sekarang, pegas itu apa sih? Pegas merupakan suatu benda elastis yangdigunakan
untuk menyimpan energi mekanis,dimana perubahan dimensi panjangnya sangat
dipengaruhi oleh besarnya gaya. Seperti halnya tempat tidur atau springbed, pegas
dapat dirangkai dengan sesama pegas lain dan membentuk sebuah rangkaian pegas
seri, paralel maupun campuran.
Dalam tujuannya,susunan pegas dapat dirangkai atau disusun secara seri dan
paralel atau bahkan campuran keduanya. Susunan ini bertujuan untuk
mendapatkan
KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
pegas pengganti dengan konstanta yang sesuai dengan kebutuhan. Susunan seri
ditujukanuntuk memperkecil konstanta pegas sehingga pertambahan panjang yang
dialami sistem pegas akan lebih besar,sedangkan susunan paralel bertujuan untuk
memperbesar konstanta pegas sehingga pertambahan panjang sistem pegas lebih
kecil dibandingkan dengan susunan seri.
Pernahkah kalian melihat dalamnya tempat tidur atau springbed? Ya,
didalamnya akan terlihat susunan pegas dengan posisi yang sama. Nah, pertanyaan
sekarang, pegas itu apa sih? Pegas merupakan suatu benda elastis yangdigunakan
untuk menyimpan energi mekanis,dimana perubahan dimensi panjangnya sangat
dipengaruhi oleh besarnya gaya. Seperti halnya tempat tidur atau springbed, pegas
dapat dirangkai dengan sesama pegas lain dan membentuk sebuah rangkaian pegas
seri, paralel maupun campuran.
Dalam tujuannya, susunan pegas dapat dirangkai atau disusun secara seri dan
paralel atau bahkan campuran keduanya. Susunan ini bertujuan untuk
mendapatkan pegas pengganti dengan konstanta yang sesuai dengan kebutuhan.
Susunan seri ditujukanuntuk memperkecil konstanta pegas sehingga pertambahan
panjang yang dialami sistem pegas akan lebih besar,sedangkansusunan paralel
bertujuan untuk memperbesar konstanta pegas sehingga pertambahan panjang
sistem pegas lebih kecil dibandingkan dengan susunanseri.
a). Susunan Pegas Seri
Mari kita tinjau sejumlah n pegas ringan dengan konstanta pegas
masing-masing k1,k2,k3................................kn.
Dirangkai secara seri seperti gambar berikut;
(a). Rangkaian pegas - rangkaian seri

Gambar 4.2.2 Gambar Rangkaian pegas.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
Pada susunan seri maka gaya yang dialami oleh setiap pegas adalah sama. Namun, setiap
pegas akan mengalami pertambanhan panjang menjadi 2x, dimana pertambahan. panjang total
pegas adalah jumlah dari pertambahanpanjang masing- masing pegas.
Gaya pegas pertama akan menari k pegas pertama, setelah pegas pertama
bertambah panjang sebesar x selanjutnya pegas pertama akan meneruskan ke
pegas kedua dengan menggunakan hukum Hooke.
a). Susunan Pegas Paralel
Mari kita tinjau sejumlah n pegas ringan dengan konstanta pegas masing
masing k1,k2,k3.........................kn.

Gambar 4.2.3 Gambar Rangkaian Paralel.


Sedangkan, ketika pegas disusun paralel maka gaya total pegas adalah sama
dengan jumlah gaya yang dialami oleh masing-masing pegas. Namun,pertambahan
panjang total pegas adalah sama dengan pertambahan panjangdari masing-masing
pegas. Adapun konstanta pengganti untuk susunan pegas paralel adalah :

+ KN …………………….......…………(4.2.10)
Kp=K1+K2 + …… …..
Dimana: Kp = hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω),k1 = hambatan
1 (ohm), k2 = hambatan 2 (ohm)

b). Bentuk Rangkaian Gaya Pegas

Setelah kalian cukup memahami mengenai Teori Gaya Pegas dan Hukum
Hooke diatas,maka kalian harus mengetahui juga tentang Rangkaian Gaya Pegas
karena Gaya Pegas ini sama seperti hambatan,bahwa Pegas jugadapat dirangkai

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
ini akan menentukan suatu Nilai Konstanta Pegas Total yang akhirnya nanti akan menentukan nilai
Bentuk Rangkaian Pegas dari gaya pegas itu sendiri. Lalu didalam Rangkaian

GayaPegas ini terbagi menjadi dua macam, yang antara lain :

1. Rangkaian seri yakni rangkaian seri pegas jika sebuah kontanta pegas totalnya,
jika ada n pegas yang identik (konstanta k) maka rumus konstanta totalnya ialah
Ks
=k/n.

2. Rangkaian Pegas Paralel yakni jika Rangkaian Pegas Paralel maka Total
Konstantanya sama dengan Jumlah dari seluruh Konstanta Pegas yg disusun oleh
Paralel.

Kemudian didalam Energi Potensial Gaya Pegas itu mempunyai Energi


Potensial,entah itu gayanya ditarik maupun ditekan karena usaha yang dilakukan
oleh Gaya F untuk menarik sebuah Pegas itu akan bertambah panjang sebesar x
besarnya sama,dengan perubahan energi potensial gaya pegas itu sendiri.

2.8 Energi Potensial Pada Pegas

Energi potensial pada pegas adalah usaha yang di lakukakan pegas pada saat
pegas mengalami pertambahan panjang .Jenis energi ini diperlukan untuk
melakukan rengangan atau tekanan terhadap pegas. Secara sistematis
Penulisan rumusnya adalah sebagai berikut;

… ………… ………………............................…….…..……….…(4.2.11)
Ep=½kx2
Dimana Ep = potensial listrik (joule),k= konstanta (9×109N.m2/C2),x
= perubahan posisi (m).

…… N=m. ........................................................................................(4.2.12)

Dimana N = Gaya normal,m = Massa ,g = Gravitasi.


Gaya normal adalah gaya yang ditmbulkan oleh alas bidang dimana benda
ditempatkan dan tegak lurus terhadap bidang itu.
Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda dengan massanya m,benda pada
bidang miring yang lain dengan sudut kemiringan maka besarnya gaya normal (N)

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
sama s dengan mgcos.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
2.9 Benda Gaya Pegas
INDONESIA

Gaya pegas yaitu gaya tarik yang ditimbulkan oleh suatu pegas. Munculnya
gaya pegas karena adanya sifat elastis/lenting. Pegas mempunyai sifat yang elastis
yang artinya dapat mempertahankan bentuknya dan kembali kebentuk semula
setelah diberi gaya. Sehingga gaya pegas bisa dikatakan gaya pada suatu pegas
untuk kembali ke bentuk semula.
Contoh lain pemanfaatan gaya pegas yaitu sebagai berikut:
1. Dinamometer
Dinamometer adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk
menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer
terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya
anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan.Ujung pegas dikaitkan
dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas meregang.
Regangan pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana besar gaya
ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping pegas.
2. Shock-breaker

Manfaat lainnya seperti dalam dunia otomotif tidak asing lagi. Salah satunya
bisa anda lihat pada penggunaan shock-breaker. Semua jenis kendaraan sepertinya
wajib memiliki shock-breaker atau yang juga kita sebut shock absorber.
Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang,gaya berat yang bekerja pada
pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas
mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegasmeregang
kembali setelah termapatkan. Dalam kondisi ini,pengendara merasa sangat nyaman
ketika sedang mengendarai sepeda motor.
Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah
dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat
yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan. Sifat
elastisitas pegas akan hilang. Oleh karena itu saran dari guru muda, agar pegas
sepeda motor-mu awet muda, maka sebaiknya jangan ditumpangi lebih dari tiga
orang. Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban maksimum yang
dapat diatasi oleh pegas (biasanya dua orang).

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
3. Per
INDONESIA
Pada sepeda ada per yang diletakan dibawah jok hal ini untuk
mempermudah ketika duduk disepeda agar ketika duduk tidak keras dan lebih
fleksibel. Selain itu ada lagi yaitu pulpen modern yang menggunakan perakan
digunakan dan ketika sudah tidak gunakan dengan menekan bagian bawahnya.
4. Alat Perkakas
Beberapa jenis perkakas,seperti kunci inggris membutuhkan pegas untuk
dapat bekerja dengan baik. Dengan adanya pegas,maka kunci inggris dan
jugaperkakas lainnya bisa digunakan dan juga bermanfaat. Kunci yang terbuatdari
bahan campuran besi dan baja ini sangat kuat dan cukup tahan lama
dalammasanya,hal ini karena manfaat timah yang dapat membuat kombinasi dari
besidan baja lebih kuat sehingga sangat cocok untuk penggunaan perkakas
konstruksi lainnya.
5. Alat Otomotif
Pegas juga sering dimanfaatkan untuk penggunaan di dalam bidang otomotif
dan juga teknik mesin. Bagian-bagian dari suatu mesin juga memanfaatkan
konstruksi pegas seperti per-klep,per-kopling. Dikatakankeamanan karena pegas
cukup baik dalam hal menarik maupun menahankendaraan yang melaju maupun
berhenti,berbeda dengan kendaraan tradisional yang tidak terlalu menggunakan
pegas, seperti delman.

6. Timbangan

Timbangan Digunakan untuk mengukur berat benda. Pada timbangan terdapat


pegas yang digunakan agar jika melakukan pengukuran, tekanan yangdiberikan
tersebut akan menyeimbangkan sehingga dapat stabil seperti semula.
7. Kasur pegas
Ketika kita duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya berat menekan kasur.
Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan.Akibat sifat
elastisitasnya kasur pegas meregang kembali, pegas akan meregang dan
termampat.
8. Sebagai penahan berat benda

Penggunaan pegas juga sering dimanfaatkan untuk membantu menahansuatu


benda agar bisa bergerak dengan mudah. Contoh yang paling mudah adalah

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
konstruksi pegas pada standar sepeda dan juga sepeda motor

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

Gambar 4.3.1 Peralatan praktikum konstanta gaya pegas


(a) Perangkat Gaya Pegas, (b) Pegas Statis, (c) Ember Kecil,
(d) Stopwatch, (e) Beban.

3. 2 Prosedur Percobaan
Pertama-tama kami menyediakan alat, kemudian kami menimbang
massa ember,massa pegas dan massa beban. Setelah itu kami memasang pegas
statis pada statif dan menggantung ember kecil pada pegas dan kami mengatur
sedemikian rupa sehingga setara dengan jarum menunjukkan angka nol pada
penggaris. Setelah itu beban seberat 10gr dimasukkan dalam ember kemudian
kami mengamati rengganganyang terjadi,kami menghitung denganmenggunakan
stopwatch dan kami mencatat setiap hasil yang didapatkan, setelah itu beban
yang beratnya 10 gr yang sebelumnya dilakukan berulangkali,kemudian kami
menambahkan 10 gr lagi dan menjadi 20 gr, dan mengikuti prosedur yang
sebelumnya,setelah itu 20gr kemudian ditambahkan 10gr lagi menjadi 30 gr.
Proses ini dilakukan sama seperti yang dilakukan pada percobaan 1 dan 2.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
Untuk Pegas dinamis,ember masih tetap di gantung pada statif,dan
digantungkannya pegas dinamis pada statif. Sama seperti percobaan pada pegas
statis kami pertama tama menambahkan 10 gr beban pada ember kecil
kemudian mengatur hingga ember tersebut sejajar dengan nol kemudian ditarik
ke bawah.Setelah itu kamimenghitung 3,2,1,0 pada hitungan ke-0 kami pun
memulai menghitung dengan menggunakan stopwatch sampai dengan sepuluh
kali hitungan getaran, setelah itu kami mencatat hasil dari hitungan stopwatch
tersebut. Kemudian menambahkan beban 10 gr menjadi 20 gr sesuai dengan
prosedur sebelumnya, setelah itu 20 gr ditambahkan lagimenjadi 30 gr. Proses
ini dilakukan sama seperti yang dilakukan pada percobaan 1 dan 2. Kami
sengaja melakukan percobaan berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang
akurat, kemudian Asisten memilih nilai yang dihasilkan darisemua percobaan
dan menentukan nilai yang terbaik.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB IV
TABEL PENGAMATAN
4.1 Kondisi statis
Tabel 4.1.1 Data pengamatan Kondisi Statis
Massa Simpangan X (cm)
NO Beban Keterangan
Xa Xb Xc Xd
(kg)
1 0,01 2.4 2.3 2,3 2,4 Mp= 17,7 gr
2 0,02 4.5 4.6 4,7 4,6 Me= 61,7 gr
3 0,03 4.5 7,5 7,6 7,3

4.2 Kondisi Dinamis


Tabel 4.2.2 Data hasil pengamtan
Massa Waktu (sekon)
NO Beban (kg) Keterangan
fa fb fc fd
MP = 17,7 gr
1 0,01 8,24 8,24 8,22 8,23
Me = 61,7 gr
2 0,02 8,96 8,98 8,97 8,97
3 0,03 9,22 9,21 9,23 9,22 Getaran = 10

Hari Tanggal : jumat, 16 Oktober 2022


Praktikum
Frekuensi / Kelompok : 3/ 4A
Anggota Kelompok : 1.Asti pramandany kasad 09320220100
2. Nuryati udin 09320220099
3. Febrian parakkasi 09320220101
4.Fatahillah Tomogola 09320220102
5.Harissaban 09320220103

Makassar, Oktober 2022


Asisten

NURANNISA SAPARUDDIN

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1 Perhitungan nilai konstanta gaya pegas pada keadaanstatis untuk setiap
beban dalam satuan N/m

Fn = m . g

𝐹1 =𝑚1. g

= 0,01 . 9,81

= 0,098

𝐹2 =𝑚2. g

= 0,02 . 9,81

= 0,1962

𝐹3=𝑚3. g

= 0,03 . 9, 81

= 0,2943

Xa+Xb+Xc+Xd
∑ xn = n

∑x1 = Xa1+Xb1+Xc1+Xd1
4

0,024+0,023+0,023+0,024
= 4
= 0,0235 m

∑x2 = Xa2+Xb2+Xc2+Xd2
4

0,045+0,046+0,047+0,046
= 4
= 0,046 m

∑x3 = Xa3+Xb3+Xc3+Xd3
4

0,075+0,076+0,072+0,073
= 4
=0,074

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
K = F INDONESIA
∑X

F1
K1 = ∑ X1

0,01
= 0,024

= 0,4166 N/M
K2 = F2
∑X2
= 0,02
0,045
= 0,44 N/M
F3
K3 =
∑ X3
0,03
0,075
= 0,4 N/m
5.2 Perhitungan Nilai Konstanta Gaya Pegas pada keadaan Dinamis ubtuk
setiap beban

K= (me + mb+ mp)
T2
Tn = t
Jumlah getaran
Ta1 = 8,24
= 0,824 s
10

Ta2 =
8,89 = 0,896 s

10

Ta3 =
9,22 = 0,922 s

10

Tb1 = 8,24
= 0,824 s
10

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
Tb2 = 8,98INDONESIA
= 0898 s
10

Tb3 = 9,21 = 0,921 s

10

Tc1 = 8,22 = 0,822 s

10

Tc2 = 8,97 = 0,897 s

10

Tc3 = 9,23 = 0,923 s


10

Td1 = 8,23 = 0,823 s

10

Td2 = 8,97 = 0,897 s

10

Td3 = 9,22 = 0,922 s


10

Tabel 4.5.1 Hubungan periode dengan massa


Massa Beban Periode

No (kg) Ta Tb Tc Td
1 0,010 8,24 8,24 8,22 8,23
2 0,020 8,96 8,98 8,97 8,97
3 0,030 9,22 9,21 9,23 9,22

T = ∑T = Tan + Tbn + Tcn + Tdn

n 4

T1 = ∑T = Ta1 + Tb1 + Tc1 + Td1

n 4

= 8,24 + 8,24 + 8,22 + 8,23

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
= 8,232 S

T2 = ∑T = Ta2 + Tb2 + Tc3 + Td4

n 4
= 8,96 + 8,98 + 8,97 + 8,97
4

= 8,97 s

T3 = ∑T = Ta3 + Tb3 + Tc3 + Td3


n 4

= 9,22 + 9,21 + 9,23 + 9,22


4
= 9,22 s

Kn = 4π2 (me + mb + mp)


2
T1
K1 = 4 (3,14)2 (0,617 + 0,01 + 0,177 )
0,8242

= 39,438 (0,804)
0,6789

= 46,7051 N/M

K2 = 4π2 (me + mb2 + mp )


2
T2
= 4 (3,14)2 (0,617 + 0,02 + 0,177)
0,8962

= 39,438 (0,814)
1,792

= 39,9882 N/M

K3 = 4π2 (me + mb3 + mp)

T32

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

K3 = 4(3,14)2 (0,617 + 0,03 + 0,177)


0,9212
= 39,438 (177,647)
0,848241

= 8. 259,49 N/M

5.3 Teori Ketidak pastian


5.3.1 Untuk Keadaan Statis
K=F
X

√( δK) 2
(∆F) 2 + ( δK ) 2 (∆x)

δF δx
Dimana :
u=F u’ =1
v=X v’ =0

SK = u’. v - v’ .u’
SF v2
SK = (1.X)-(0.f)
SF (X)2
= 1.x-0.f1

∆= 1 𝑥 skala terkecil
2

= 1 𝑥0,001
2

= 0,00005
𝛿f 2

∆f = ) (∆m)
𝛿n

(
𝛿f f
𝛿x = x

Dimana: u = Ϝ u’=0
v=x u’=1
KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
u’ .v−u.v′
= 𝑣′

(0.x)−(f−1)
= (x)²

f−1
= x =1
2
√ 𝛿f
∆Ϝ = ( ) (
𝛿m ∆m)2

=√(9,81)2 (0,0005)2

= √(96,2361)(25x10⁻⁹)
=√2.4059.10⁻⁷
=1.5510.10⁻⁷
=0,0000000155
(0,4166−0,478)2+(0,046−0,0478)²
∆x = √
3(3−1)

(0,3696)+(−0,024)+(0,074)
=√
6
0,4196
=√
6

=√0,0699
=0,264386081

∆Κ = √(1)²(0,0000000155)²+(-1)²(0,2643)²
=√(1)(2,4025x10−16) + (1)(0,0698)
=√2,4025x1016 + (0,0698)
=0,0698
KR= ∆k x100%
2(∆k+k)

0,0698
= 2(0,0698+0,074) x100%
0,0698
= 2,2136 x100%
=3,1553
KB=100% - KR
=100% -
3,1553
=96,8447%

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
5.3.2 Untuk Keadaan Dinamis
4:²m u
K T² =v
2 2
∆K = √( 𝛿k ) (∆m)2 + (𝛿k) (∆T)2
𝛿m (𝛿T)

Dimana: u = 4π²m u’ = 4π²


v = T² v’ = 0
δk
= 4π²
δm

δk 4(3,14)²
=
δm 8,24²
157,753
=(67,897)²
157,752
= 4,610

=34,2195
∆M = 1 skala terkecil
2

= 1 𝑥0,001
2

𝛿k u𝐹,v−v𝐹.0
𝛿T = T²

(0,𝑇2)−(4𝜋2𝑚.2.𝑇)
= (𝑇2)²

2.4𝜋²𝑚
= (8,24)²
8(3,14)2.(0,01).8(0,098) 0,784
= 4,610 = = 0,17006
4,610
(8,232−8,24)2+(8,97−8,24)2+(9,22−8,24)²
∆𝑇: √
3(3−1)

(−8)2+(0,73)2+(0,98)²
=√
6

0,064,10-4+0,5329+0,9604
=√
6
1,49330
=√
6

=0,2036

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
BAB VI
ANALISA PERHITUNGAN

6.1 Tabel Hasil Perhitungan

Tabel 4.6.1 Hasil Perhitungan Dalam Kondisi Statis

No Massa (kg) Konstanta pegas (N/m)

1 0,01 0,4166
2 0,02 0,44
3 0,03 0,4

Tabel 4.6.2 Hasil Perhitungan Dalam Kondisi Dinamis

No Massa (kg) Konstanta pegas (N/m)

1 0,01 46,7051
2 0,02 39,9882
3 0,03 8.259,49
6.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai konstanta pegas dalam
kondisi statis dan nilai konstanta pegas dalam kondisi dinamis. Adapun hasil nilai
konstanta pegas dalam kedaan kinetis pada masing – masing massa yaitu 0,01 kg
sebesar 0,4166 N/m; 0,02 kg sebesar 0,44 N/m; 0,03 kg sebesar 0,4 N/m. Dalam
keadaan statis dapat dianalisis bahwa semakin besar suatu massa maka semakin
besar gaya yang dibutukan bekerja pada suatu beban. Pada kedaan dinamis nilai
konstanta pegas yang diperoleh pada masing – masing massa yaitu 0,01 kg sebesar
46,7051 N/m; 0,02 kg sebesar 39,9882 N/m; 0,03 kg sebesar 8.259,49 N/m. Dari
hasil percobaan diatas dapat dilihat bahwa nilai dari hasil perhitungan antara
konstanta pegas secara statis dan dinamis berbeda. Hal ini biasa terjadi karena
kurangnya ketelitian pada saat pengerjaan.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gaya pegas, gaya yang ditimbul oleh perenggangan benda statis. Dimana
dengan adanya gaya ini dapat mempermuda manusia dalam kehidupan
sehari – hari
2. Hukum Hooke menyatakan bahwa“ jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastisitas pegas, maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan
gaya tariknya”.
7.2 Saran
7.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Pada penyajian pembahasan materi alangkah lebih baiknya lebih mendetail
lagi, agar pada saat pembagian perhitungan kami bisa memahami materi.
7.2.2 Saran Untuk Asisten
Semoga asisten tetap sabar dan semnagat dalam membimbing kami
praktikan hingga laporan dapat diAcc.
7.3 Ayat yang berhubungan dengan percobaan (Q.S Al – A’raf: 8 – 9)
Yang artinya:

“ Timbanglah pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran maka barang siapa
yang berat timbangannya (kebaikan) mereka inilah orang – orang yang
beruntung”.

KONSTANTA GAYA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Anas, F. A. (2020). Konstanta Gaya Pegas. Jakarta.


Fisika Dasar. (2015). Panduan Praktikum Fisika Dasar. Surabaya.
Elisa. (2016). Penentuan Konstanta Pegas Dengan Cara Statis dan Dinamis. Dalam
Jurnal Fisika Eduakasi Vol. 3 ( Hal. 1 – 5). Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

KONSTANTA GAYA

Anda mungkin juga menyukai