Anda di halaman 1dari 6

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI BALI

JALAN KAMBOJA NO 8 DENPASAR


TELP : (0361) 232472,7800179, 263860
FAX : (0361) 232472
PROVINSI BALI EMAIL : bnnp_bali@bnn.go.id

LAPORAN
Tentang

Survei Pemahaman Manajemen Resiko

A. Pendahuluan
1. Umum
Penilaian Risiko pada dasamya merupakan kegiatan untuk
mengidentifikasi kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
instansi Pemerintah. Konsepsi ini menuntut adanya pra kondisi agar proses
identifikasi dan analisis risiko dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
sesuai karakteristik Penilaian Risiko menurut PP 60 Tahun 2008 yaitu adanya
Desain Penyelenggaraan SPIP. Data awal kelemahan SPIP juga perlu
dianalisis sebelum melakukan penilaian risiko. Dalam hal ini risiko
berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi
ketidakpastian dalam bisnis. Dalam KBBI arti kata risiko adalah akibat yang
kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan.
Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi
risiko.
Manajemen Risiko Indeks (MRI) pada K/L/D adalah indeks yang
menggambarkan kualitas penerapan manajemen risiko di lingkup K/L/D yang
diperoleh dari perhitungan parameter penilaian pengelolaan risiko. Untuk
mengetahui pemahaman penilaian resiko terhadap para pegawai BNN Provinsi
Bali,maka kami membuatkan survei untuk mengetahui tingkat pemahaman
pegawai dalam memahami penilaian resiko yang diidentifikasi pada unit kerja.
2

2. Tujuan
a. Tujuan survey pemahaman manajemen resiko adalah untuk mengetahui
sejauh mana tingkat pemahaman pegawai dalam penerapan manajemen
resiko di BNN Provinsi Bali.
b. Survey manajamen resiko dilakukan untuk memastikan tercapainya
tujuan utama yaitu meningkatkan kesempatan dalam memanfaatkan
peluang, meningkatkan perencanaan dan pencapaian kinerja,
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan serta meningkatkan
akuntabilitas dan tata kelola organisasi.

3. Dasar
a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahu 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
b. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor : PER-1326/K/LB/2009 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
c. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terintegrasi
pada Kementeraian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 15 Tahun 2017
Tentang Penerapan Manajemen Risiko Di Lingkungan Badan Narkotika
Nasional.

B. Kegiatan Yang Dilaksanakan


Pelaksanaan Survei Pemahaman Manajemen Resiko yang telah dilaksanakan
oleh BNN Provinsi Bali terhadap seluruh pegawai BNN Provinsi Bali dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Jumlah Responden

Dalam pelaksanaan survey pemahaman manajemen resiko yang


dilaksanakan untuk para pegawai diisi dengan total 30 responden. Adapun
rincian responden yaitu
3

2. Kebijakan/Pedoman

3. Tujuan Penerapan Manajemen Resiko


4

4. Manfaat dari penerapan Identifikasi Risiko

5. Sosialisasi Manajemen Resiko

6. Identifikasi Resiko telah ditetapkan


5

7. Evaluasi Identifikasi Resiko

8. Penanganan Resiko

9. Evaluasi Penanganan Resiko


6

10. Adanya pengembangan pelaksanaan dari identifikasi resiko

C. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Jumlah responden yang disurvei yaitu sebanyak 30 (tiga puluh) responden.
Dari hasil survei pemahaman manajemen resiko di BNN Provinsi Bali dapat
ditarik kesimpulan yaitu sebagian besar pegawai telah memahami terkait
manajemen resiko. Hal itu dapat dilihat dari responden yang memberikan
jawaban ada beberapa jawaban yang tidak bernilai 100%.

2. Saran
Agar secara rutin dilakukan sosialisasi dan analisis evaluasi terkait
manajemen resiko.

D. Penutup
Demikian Laporan tentang Survei Pemahaman Manajemen Resiko di BNNP
Bali guna mengambil langkah-langkah kebijakan lebih lanjut.

Denpasar, 2 Oktober 2023

Ketua Pembangunan Zona Integritas

Ni Wayan Indri Astuti, S.Kom


Nip. 19890910 201212 2 002

Anda mungkin juga menyukai