Anda di halaman 1dari 16

LOGO

PEMDA

PEDOMAN
PROGRAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
(mohon dikoreksi disempurnakan isinya ya)

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl:

PEMERINTAH KABUPATEN …..


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS …..

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,

hidayah dan inayah-Nya sehingga pembuatan pedoman internal “Program Deteksi Dini

Tumbuh Kembang Anak” ini dapat terselesaikan.

Penyusunan pedoman internal Puskesmas ............ tahun 2018 ini merupakan

tanggung jawab kami yang akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan

program di kecamatan …….

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan pedoman ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan
pedoman selanjutnya.
Akhir kata, semoga Pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

…………, Januari 2018

Mengetahui Penanggung Jawab UKM


Kepala Puskesmas,

--------------------- ----------------------------------

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain di selenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang di lakukan sedini
mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.upaya kesehatan ibu yang di lakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,di tujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir dengan selamat .upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih
di dalam kandungan sampai 5 tahun pertama kehidupanya,di tujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan emosional maupun
social serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
B. Tujuan
Tujuan umum pedoman
Pedoman penyelenggaraan DDTK dibuat agar menjadi pedoman bagi Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya DDTK dalam
menyelenggarakan kegiatan sehingga dapat melaksanankan kegiatan secara baik dan
benar sesuai target kinerja yang ditetapkan.
Tujuan khusus :
1. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak
prasekolah di wilah kerja Puskesmas ...........
2. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas ...........
3. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
4. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus kasus yang tidak bias di tangani di
Puskesmas ..........
C. Sasaran pelayanan
a.Sasaran langsung
sasaran langsung strimulasi ,deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang
adalah semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
...........
b.Sasaran tidak langsung

3
Tenanga kesehatan yang bekerja di lini terdepan dokter,bidan,perawat,ahli
gizi,penyulu kesehatan masyarakat ,dan sebagainya.
D. Ruang lingkup pelayanan
Pelayanan DDTK Puskesmas .......... yaitu pendataan di sekolah taman kanak-kanak.
E. Batasan operasional
Upaya kesehatan masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Batasan operasional untuk UKM kesehatan jiwa yaitu Masyarakat.

4
BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Struktur organisasi upaya DDTK di Puskesmas ..........:
1. Penanggung jawab : GUNAWAN, SKM
2. Koordinator : Risnawati, Amd. Keb
3. Pelaksana pelayanan DDTK : Sri wahyuni, Amd. Keb
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pada dasarnya pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak harus dilakukan oleh
petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta
memperoleh/memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan dibidang yang
menjadi tugas atau tanggung jawabnya.
Setiap pelayanan DDTK harus menetapkan seorang atau sekelompok orang yang
berrtanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan
mutu dan keamanan kerja.
Tenaga yang ada di pelayanan DDTK Puskesmas .......... :
1. koordinator : Risnawati, Amd.Keb
2. Pelaksana pelayanan KESWA : sri wahyuni, Amd. Keb
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM kesehatan jiwa di Puskesmas .......... disusun
dan disepakati dengan pihak-pihak yang terkait saat pertemuan lintas sektoral maupun
lintas program.

5
6
BAB III
STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANG

Lampiran

B. STANDART FASILITAS/PERALATAN
1. Bangunan
Tidak ada
2. Peralatan
 Buku register
 Timbangan
 Pita senti
 mikrotoise

7
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Penyelenggaraan upaya DDTK di Puskesmas .......... meliputi pelayanan :
1. Promotif
 Pengadaan media informasi
 Pendataan sasaran penderita psikiatri.
 Pertemuan lintas sektor membahas analisa penderita psikiatri.
2. Preventif
 Tidak melakukan pelayanan
3. Kuratif
 Rujukan kasus penderita tumbuh kembang
4. Rehabilitatif
 Upaya medis
 edukatif
a. Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak
Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak diluar gedung yaitu anak sekolah taman
kanak-kanak yang umurnya 0 smpai 6 tahun .
1. Pencatatan .
b. Tata laksana pelayanan
Pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang anak

8
BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKM Deteksi dini tumbuh
kembang anak di Puskesmas .......... di dalam pertemuan loka karya mini Puskesmas dalam
bentuk RUK dan RPK.

9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Untuk menjamin keselamatan kerja maka dilakukan penerapan manajemen resiko.


Manajemen resiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu
rangkaian kegiatan : penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta
komunikasi resiko.
Manajemen resiko dapat memberikan manfaat optimal jika ditetapkan sejak awal
kegiatan. Ruang lingkup proses manajemen resiko terdiri : penentuan konteks kegiatan yang
akan dikelola resikonya, identifiksai resiko, analisa diresiko, evaluasi resiko, pengendalian
resiko, pemantauan dan kaji ulang. Koordinasi dan komunikasi.
Hasil manajemen resiko:
No Indetifikasi resiko Analisis resiko Pencegahan resiko RTL
1 Informasi Kesehatan persepsi Sarana poster dan Pengadaan leaflet
dan pengertian leaflet tentang
informasi kesehatan
pendampingan oleh
tenaga kesehatan
2 Penangan medis Keselamatan dalam Penanganan medis Membuat SOP untuk
tindakan pengaman sesuai SOP semua tindakan
medis medis

Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien


Merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal dan ekst.
KRITERIA:
a. Tersedia proses untuk memproleh informasi tentang hal terkait dengan keselamatan
pasien dalam perencanaan anggaran.
b. Tersedia mekanisme identifikasi kendala komunikasi hal terkait manajemen informasi
yang ada.

10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan program pelayanan DDTK yang ditujukan untuk semua
sasaran pelayanan DDTK dan lingkungannyauntyk pencengahan dan pemberantasan penyakit
yang terjadi saat pemberian pelayanan maupun setelah pemberian pelayanan. Hal tersebut
dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala oleh tenaga kesehatan. Indicator penyebab
keselamatan kerja yaitu keadaan tempat lingkungan kerja dan pemakaian peralatan kerja.

No Identifikasi Penyebab akibat Pencegahan


1 Terpleset Lantai licin Memar ringan Pakai sepatu anti selip.
Pemeliharaan lantai
dan tangga, jangan
pakai sepatu hak
tinggi, hati-hati
berjalan dilantai basah
atau tidak rata.
2 Mengangkat beban Beban berat misal : Cedera pada Pakaian penggotong
pasien mengangkat punggung pasien jangan terlalu
beban dengan posisi ketat sehingga
membungkuk menghambat
pergerakan, sehingga
menganggkat beban
dengan posisi
mengbungkuk tapi
pergunakan tungkai
bawah sambil
berjongkok.
3 Penularan infeksi Kuman, bakteri dan Jatuh sakit Kebersihan diri
virus petugas
4 Terpapar bahan Alergi, iritasi, Material safety data
kimia keracunan, sheet, penggunaan alat
kerusakan pelindung diri,
jaringan menggunakan alat
pelindung pernafasan

11
dengan benar
5 Pendekatan Tata letak peralatan Kelelahan Penempatan peralatan
ergonomis tidak sesuai pekerjaan tidak yang disesuaikan
efisien dengan tenaga
kesehatan.

Tindakan yang perlu dilakukan bagi petugas untuk keselamatan kerja adalah :

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan


2. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai SOP
3. Melakukan pencegahan infeksi sesuai SOP
4. Melakukan pemeriksaan berkala dan khusus sesuai dengan perjalan di Puskesmas
a. Setiap petugas wajib mendapat pemeriksaan berkala minimal setahun sekali
b. Sedangkan untuk pemeriksaan khusus disesuaikan dengan jelas dan besar panjanan
serta umur dari petugas tersebut.
c. Adapun jenis pemeriksaan khusus yang perlu dilakukan antara lain sbb :
1) Pemeriksaan audiometri
2) Pemeriksaan tinggi badan
3) Pemeriksaan berat badan
4) pemeriksaan lingkar kepala
5. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik petugas
kesehatan :
a. Olahraga, senam kesehatan dan rekreasi
b. Pembinaan mental

12
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Program pengendalian mutu adalah suatu proses yang dilaksanakan secara


berkesinambungan, sistematis, obyektif dan berpadudalam menetapkan masalah dan
penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan ,
menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki serta menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran tindak lanjut untuk lebih
meningkatkan mutu oelayanan kesehatan,

A. Tujuan pengendalian mutu dibedakan atas 2 macam yaitu :


1. Tujuan umum untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
2. Tujuan khusus :
1) Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
2) Diketahuinya penyebab munculnya masalah mutu pelayanan kesehatan
3) Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan yang ditemukan
4) Terselenggaranya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
5) Tersusunnya saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
B. Sasaran pengendalian mutu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Terdapat 4 unsur yang bersifat pokok yaitu :
1) Unsur masukan
Adalah semua hal yang diperlukan untuk terselenggranya suatu pelayanan
kesehatan. Unsur masukan yang terpenting adalah tenaga, dana dan sarana.
Apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standart
yang telah ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka sulit diharapkannbermutunya pelayanan kesehatan.
2) Unsur lingkungan
Adalah keadaan sekitar yang mempengarungi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan unsure lingkungan yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan
manajemen. Apabila kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai

13
dengan standart atau tidak mendukung, maka sulit diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan.
3) Unsur proses
Adalah semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tindakan tersebut dibedakan atas 2 macam yaitu medis dan non medis.
Sehingga apabila kedua tindakan tidak sesuai standart maka sulit diharapkan
bermutunya pelayanan kesehatan.
4) Unsur keluaran
Adalah yang merujuk pada masalah penampilan pelayanan kesehatan, yang
dibagikan atas 2 macam yaitu : penampilan aspek medis dan non medis pelayanan
kesehatan. Untuk dapat menyenggarakan pengendalian mutu perlu dipahami apa
yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan. Mutu adalah kepatuhan
terhadap standart yang ditetapkan. Perbedaan pemahaman berdasarkan penelitian
oleh Robert dan prevorst tentang mutu pelayanan terbagi atas :
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu lebih terkait padahal
ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi
petugas denga pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam
melayani pasien dana atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh
pasien.
2. Bagi penyelenggra kegiatan pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal kesesuaian pelayan kesehatan yang diselenggrakan
perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir atau otonomi profesi dalam
menyelenggrakan pelayanan kesehatan sesuai keluhan pasien
3. Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal efesiensi pemakaian sumber daya, kewajaran
pembiayaan dan kemampuan menekan biaya penyandang dana.
Kegiatan pengendalian mutu dapat dibedakan atas 6 macam kegiatan yaitu :
1) Menetapkan masalah dan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan.
Masalah mutu adalah kesenjangan antara penampilan pelayanan
kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan. Langkah pokok yang
harus dilakukan untuk menetapkan maslalah dan perioritas masalah
antara lain :
 Menyusun daftar masalah mengg unakan tehnik curah
pendapat dan kelompok nominal

14
 Melakukan konfirmasi daftar masalah melakukan kajian
mutu dengan melakukan survey sederhana sehingga dapat
tersusun daftar sebenarnya, dapat juga dilakukan dengan kajian
data yang berasal dari laporan bulanan atau catatan medis.
 Menetapkan masalah prioritas maslah mutu
 Merumuskan pernyataan masalah mutu dapat menjawab 5
pertanyaan pokok yaitu ; apa masalahnya, siapa yang terkena
masalah, berapa besar masalahnya, dimasalah terjadi serta solusi
bila masalah terjadi.
 Menetapkan sumber masalah menggunakan alat bantu
bagan waktu
2) Melakukan analisis masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
3) Melakukan kajian masalah mutu pelayanan kesehatan secara
mendalam
4) Menetapkan dan menyusun upaya penyelesaian masalah dengan
siklus PDCA(plan = rencanakan, Do = laksanankan, check =
nilai/periksa, action = perbaikin/bertindak)
5) Melaksanakan upaya penyelsaian masalah
6) Melakukan pemantauan dan penilaian kembali masalah mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggrakan.
C. Manfaat dari pengendalian mutu antara lain :
 Dapat meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Dapat mengatasi masalah kesehatan secara tepat
 Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
 Dapat mencegah pelayanan kesehatan dibawah stabdar ataupun yang berlebihan,
sehingga biaya tambahan dan pemakaian sumber daya yang berlebihan dapat
dicegah
 Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadapa pelayanan kesehatan
 Dapat melindungi penyelenggara pelayanan kesehatan dan kemungkinan
timbulnya gugatan hukum

15
BAB IX
PENUTUP

Demikian pencapaian ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam menentukan langkah-
langkah suatu kegiatan dalam penyelenggaraan UKM deteksi dini tumbuh kembang anak di
Puskesmas .........., sehingga penyelenggaraan dapat berjalan baik tanpa menyimpang dari apa
yang seharusnya dan dapat mencapa target kinerja yang diharapkan.

16

Anda mungkin juga menyukai