PEMDA
PEDOMAN
PROGRAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
(mohon dikoreksi disempurnakan isinya ya)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
PUSKESMAS …..
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga pembuatan pedoman internal “Program Deteksi Dini
tanggung jawab kami yang akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan pedoman ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan
pedoman selanjutnya.
Akhir kata, semoga Pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
--------------------- ----------------------------------
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain di selenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang di lakukan sedini
mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.upaya kesehatan ibu yang di lakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,di tujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir dengan selamat .upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih
di dalam kandungan sampai 5 tahun pertama kehidupanya,di tujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan emosional maupun
social serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
B. Tujuan
Tujuan umum pedoman
Pedoman penyelenggaraan DDTK dibuat agar menjadi pedoman bagi Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya DDTK dalam
menyelenggarakan kegiatan sehingga dapat melaksanankan kegiatan secara baik dan
benar sesuai target kinerja yang ditetapkan.
Tujuan khusus :
1. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak
prasekolah di wilah kerja Puskesmas ...........
2. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas ...........
3. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
4. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus kasus yang tidak bias di tangani di
Puskesmas ..........
C. Sasaran pelayanan
a.Sasaran langsung
sasaran langsung strimulasi ,deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang
adalah semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
...........
b.Sasaran tidak langsung
3
Tenanga kesehatan yang bekerja di lini terdepan dokter,bidan,perawat,ahli
gizi,penyulu kesehatan masyarakat ,dan sebagainya.
D. Ruang lingkup pelayanan
Pelayanan DDTK Puskesmas .......... yaitu pendataan di sekolah taman kanak-kanak.
E. Batasan operasional
Upaya kesehatan masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Batasan operasional untuk UKM kesehatan jiwa yaitu Masyarakat.
4
BAB II
STANDART KETENAGAAN
5
6
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANG
Lampiran
B. STANDART FASILITAS/PERALATAN
1. Bangunan
Tidak ada
2. Peralatan
Buku register
Timbangan
Pita senti
mikrotoise
7
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
Penyelenggaraan upaya DDTK di Puskesmas .......... meliputi pelayanan :
1. Promotif
Pengadaan media informasi
Pendataan sasaran penderita psikiatri.
Pertemuan lintas sektor membahas analisa penderita psikiatri.
2. Preventif
Tidak melakukan pelayanan
3. Kuratif
Rujukan kasus penderita tumbuh kembang
4. Rehabilitatif
Upaya medis
edukatif
a. Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak
Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak diluar gedung yaitu anak sekolah taman
kanak-kanak yang umurnya 0 smpai 6 tahun .
1. Pencatatan .
b. Tata laksana pelayanan
Pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang anak
8
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKM Deteksi dini tumbuh
kembang anak di Puskesmas .......... di dalam pertemuan loka karya mini Puskesmas dalam
bentuk RUK dan RPK.
9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan program pelayanan DDTK yang ditujukan untuk semua
sasaran pelayanan DDTK dan lingkungannyauntyk pencengahan dan pemberantasan penyakit
yang terjadi saat pemberian pelayanan maupun setelah pemberian pelayanan. Hal tersebut
dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala oleh tenaga kesehatan. Indicator penyebab
keselamatan kerja yaitu keadaan tempat lingkungan kerja dan pemakaian peralatan kerja.
11
dengan benar
5 Pendekatan Tata letak peralatan Kelelahan Penempatan peralatan
ergonomis tidak sesuai pekerjaan tidak yang disesuaikan
efisien dengan tenaga
kesehatan.
Tindakan yang perlu dilakukan bagi petugas untuk keselamatan kerja adalah :
12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
13
dengan standart atau tidak mendukung, maka sulit diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan.
3) Unsur proses
Adalah semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tindakan tersebut dibedakan atas 2 macam yaitu medis dan non medis.
Sehingga apabila kedua tindakan tidak sesuai standart maka sulit diharapkan
bermutunya pelayanan kesehatan.
4) Unsur keluaran
Adalah yang merujuk pada masalah penampilan pelayanan kesehatan, yang
dibagikan atas 2 macam yaitu : penampilan aspek medis dan non medis pelayanan
kesehatan. Untuk dapat menyenggarakan pengendalian mutu perlu dipahami apa
yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan. Mutu adalah kepatuhan
terhadap standart yang ditetapkan. Perbedaan pemahaman berdasarkan penelitian
oleh Robert dan prevorst tentang mutu pelayanan terbagi atas :
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu lebih terkait padahal
ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi
petugas denga pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam
melayani pasien dana atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh
pasien.
2. Bagi penyelenggra kegiatan pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal kesesuaian pelayan kesehatan yang diselenggrakan
perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir atau otonomi profesi dalam
menyelenggrakan pelayanan kesehatan sesuai keluhan pasien
3. Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal efesiensi pemakaian sumber daya, kewajaran
pembiayaan dan kemampuan menekan biaya penyandang dana.
Kegiatan pengendalian mutu dapat dibedakan atas 6 macam kegiatan yaitu :
1) Menetapkan masalah dan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan.
Masalah mutu adalah kesenjangan antara penampilan pelayanan
kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan. Langkah pokok yang
harus dilakukan untuk menetapkan maslalah dan perioritas masalah
antara lain :
Menyusun daftar masalah mengg unakan tehnik curah
pendapat dan kelompok nominal
14
Melakukan konfirmasi daftar masalah melakukan kajian
mutu dengan melakukan survey sederhana sehingga dapat
tersusun daftar sebenarnya, dapat juga dilakukan dengan kajian
data yang berasal dari laporan bulanan atau catatan medis.
Menetapkan masalah prioritas maslah mutu
Merumuskan pernyataan masalah mutu dapat menjawab 5
pertanyaan pokok yaitu ; apa masalahnya, siapa yang terkena
masalah, berapa besar masalahnya, dimasalah terjadi serta solusi
bila masalah terjadi.
Menetapkan sumber masalah menggunakan alat bantu
bagan waktu
2) Melakukan analisis masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
3) Melakukan kajian masalah mutu pelayanan kesehatan secara
mendalam
4) Menetapkan dan menyusun upaya penyelesaian masalah dengan
siklus PDCA(plan = rencanakan, Do = laksanankan, check =
nilai/periksa, action = perbaikin/bertindak)
5) Melaksanakan upaya penyelsaian masalah
6) Melakukan pemantauan dan penilaian kembali masalah mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggrakan.
C. Manfaat dari pengendalian mutu antara lain :
Dapat meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Dapat mengatasi masalah kesehatan secara tepat
Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
Dapat mencegah pelayanan kesehatan dibawah stabdar ataupun yang berlebihan,
sehingga biaya tambahan dan pemakaian sumber daya yang berlebihan dapat
dicegah
Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadapa pelayanan kesehatan
Dapat melindungi penyelenggara pelayanan kesehatan dan kemungkinan
timbulnya gugatan hukum
15
BAB IX
PENUTUP
Demikian pencapaian ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam menentukan langkah-
langkah suatu kegiatan dalam penyelenggaraan UKM deteksi dini tumbuh kembang anak di
Puskesmas .........., sehingga penyelenggaraan dapat berjalan baik tanpa menyimpang dari apa
yang seharusnya dan dapat mencapa target kinerja yang diharapkan.
16