Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS HUKUM TATA NEGARA

Lois Antonio
1910117019
Kelas Pagi 2A

1. HTN fokus pada sistem ketatanegaraan dan struktur serta pengorganisasian negara,


sedangkan HAN fokus pada aktifitas dalam menjalankan pemerintahan.

2. Perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah di amandemen

Amandemen merupakan sebuah penyempurnaan aturan dasar mengenai pelaksanaan dan


mengenai jaminan kedaulatan rakyat, yang di maksudkan untuk memperluas pertisipasi
rakyat agar sesuai dan selaras dengan perkembangan mngenai paham demokrasi.

Perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen:

 UUD SEBELUM DI AMANDEMEN

(1) Indonesia merupakan negara yang berdasar atas hukum

(2) Kekuasaan Negara yang tertinggi adalah MPR

(3) Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di bawah


majelis.

(4) Menteri ialah pembantu presiden dan menteri tidak bertanggung jawab terhadap DPR.

5. Bentuk NKRI adalah bentuk pemerintahan republik, wilayah di bagi menjadi 27


provinsi.

6. Kekuasaan eksekutif terdiri atas presiden yang di pilih dan di angkat oleh MPR dengan
masa jabatan 5 tahun sesudahnya dapat di pilih kembali dan di bantu oleh seorang wakil
presiden serta kabinet.

7. Presiden menangkat menteri-menteri dan kep[ala non departemen (TNI/Polri/Jaksa


Agung) setungkat menteri bertanggung jawab kepada Presiden.
8. Kekuasaan Legislatif terdiri atas MPR merupakan lemabaga tertinggi negara dan DPR.
 UUD SETELAH DI AMANDEMEN:

1, Bentuk negara kesatuan NKRI berbentuk pemerintahan republik, wilayahnya di bagi


menajdi 33 Provinsi dengan prinsip desentralisasi dengan otonomi daerah yang luas,
nyata, dan bertanggung jawab.

2. Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden. Presiden dan wakilnya di pilih secara
langsung oleh rakyat.

3. Presiden membentuk kabinet atau menteri yang bertanggung jawab kepadanya.

4. Sistem kepartaian multi partai.

5. DPR dan DPD di pilih melalui pemilu.

3. Saya setuju dengan amandemen UUD 1945 ini karena menguntungkan negara dalam banyak segi,
dimana di dalam UUD 1945 setelah amandemen membagi provinsi menjadi 33 dan menggunakan
prinsip desentralisasi dengan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sehingga
setiap provinsi memiliki kesempatan untuk mengembangkan daerah masing masing yang
memaksa pemerintah di setiap provinsi berfikir keras untuk memajukan daerahnya dan kemudian
akan berdampak positif pada negara.

kemudian, para pemimpin negara juga dipilih secara langsung oleh rakyat dan itu membuat rakyat
yang sebelumnya tidak berpengaruh banyak dalam pemerintahan, kini memiliki kekuasaan
tertinggi dalam negara dan dapat memilih wakilnya dalam pemerintahan, sehingga tidak ada lagi
rakyat yang merasa dikecewakan oleh pemerintah yang gagal.

Presiden dapat memilih yang menurutNya berkompeten dalam kabinet/mentri yang membantunya
sehingga pemerintahan dapat berjalan lebih efektif
N KELEMAHAN SISTEM KELEBIHAN SISTEM PRESIDENSIAL
O PRESIDENSIAL
4. 1
Sistem pertanggungjawaban kurang Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya

begitu jelas sebab tidak tergantung pada parlemen

2
Pengawasan rakyat lemah Bahwa seorang Menteri tidak dapat di

jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab

kepada presiden.
3
Kekuasaan eksekutif diluar Pemerintah dapat leluasa karena tidak ada

pengawasan langsung badan legislatif bayang-bayang krisis kabinet

sehingga dapat menimbulkan

kekuasaan mutlak

4
Pembuatan keputusan/kebijakan Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk

publik umumnya hasil tawar- jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi

menawar antara eksekutif & legislatif oleh orang luar termasuk juga anggota

sehingga dapat terjadi keputusan tidak parlemen sendiri.

tegas & memakan waktu yang lama.


5
Pengaruh rakyat dalam kebikajan Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti

politik negara kurang mendapat dengan jangka waktu tertentu. Misalkan,

perhatian masa jabatan Presiden Amerika Serikat

selama empat tahun, sedangkan Presiden

Indonesia lima tahun.


6 Penyusun program kerja kabinet lebih mudah
disesuaikan dengan jangka waktu masa
N KEKURANGAN PARLEMENTER KELEBIHAN PARLEMENTER
O
1
Keberhasilan sangat sulit dicapai jika Pengaruh rakyat terhadap politik yang

partai di negara tersebut sangat banyak( dijalankan sangat besar sehingga suara

banyak suara). rakyat sangat didengarkan oleh parlemen


2
Parlemen menjadi tempat kaderisasi Dengan adanya parlemen sebagai

bagi jabatan-jabatan eksekutif. perwakilan rakyat maka pengawasan

Pengalaman mereka menjadi anggota pemerintah dapat berjalan dengan baik

parlemen dimanfaatkan dan manjadi

bekal penting untuk menjadi menteri

atau jabatan eksekutif lainnya


3
Kabinet sering dibubarkan karena Pembuat kebijakan bisa ditangani secara

mendapatkan mosi tidak percaya cepat sebab gambang terjadi penyesuaian

Parlemen pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal

ini disebabkan kekuasaan eksekutif &

legislatif berada pada satu partai atau

koalisi partai.
4
Sistem pertanggungjawaban dalam

pembuatan dan juga pelaksanaan

kebijakan publik sangat jelas.


5. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik. Hukum Tata
Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur organisasi
kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek
perilaku kekuasaan tersebut
6. Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)


 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE
lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

 
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)


 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh BPK
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban
keuangan negara

 
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah


 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait
pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan
agama)

 
Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:

 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat


 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun
membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota
Komisi Yudisial.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan
abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan
ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden

Anda mungkin juga menyukai