Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRA-UTS PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

(GM105)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH


Dosen Pengajar:

Farouki Dinda Rassarandi, S.T., M Eng.

Rizki Widi Pratama, A.Md.Kom

Oleh:

Kelompok 1

Nabila Khairani (3321901003)


Erwinda Junita (3321901005)
Serina Lasma (3321901009)
Julia Indriana (3321901010)
Rahmad Fadillah (3321901014)
Josua Riskinanta Ginting (3321901022)
Nur Hayatna Nasution (3321901029)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM

2019
BAB III
Praktikum Minggu 5
Pengukuran Sudut 2 (Dua) Seri Rangkap
A. Latar Belakang
Perbedaan-perbedaan arah beberapa titik yang diamati terbaca dalam skala horizontal. Sudut-
sudut yang terbentuk dari beberapa titik tersebut dihitung dari bacaan arah-arah ini. Untuk
pengukuran yang teliti, umumnya pengamatan dilakukan dalam dua posisi yaitu biasa dan luar
biasa dan dihitung rata-rata keduanya. Setelah setting bacaan nol pada target atau pada bearing
yang telah ditentukan, urutan-urutan pengukurannya sebagai berikut:
 Posisi biasa. Putar searah jarum jam. Amati terget-kiri
 Posisi biasa. Putar searah jarum jam. Amati target-kanan
 Posisi luar biasa. Putar berlawanan arah jarum jam. Amati target-kanan
 Posisi luar biasa. Putar berlawanan arah jarum jam. Amati terget-kiri

B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengukur besar sudut horizontal dengan cara seri rangkap dengan
ketelitian = 1,5°

C. Waktu dan Tempat Praktikum


Waktu : Kamis, 29 Agustus 2019 pukul 10.50-17.00 WIB
Tempat : Taman depan gedung RTF

D. Peralatan dan Bahan


 Tatal Station ES 105
 Statif
 Payung
 APD
 Tipx
 Paku
 Kalkulator
 Kertas
 Pena

E. Dasar Teori
Total Station adalah peralatan Theodolit yang dilengkai dengan EDM (electronic Distance
Measurement) dan aplikasi aplikasi yang terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam alat Total
Station (Perhatikan Gambar 5.E.1). Selain dalam alat Ukur TS ini, maka alat ini dilengkapi juga
dengan target berupa tongkat yang dilengkapi dengan prisma-prisma yang berfungsi sebagi
reflector. Jumlah reflektor dapat terdiri dari 1 (satu), 3 (tiga) atau lebih tergantung dari jauhnya
target titik yang akan diukur jarak dan posisinya.
Sudut horizontal adalah seisih dari dua arah. Sudut horizontal pada suatu titik di lapangan dapat
dibagi dalam sudut tunggal dan sudut yang lebih dari satu sehinga teknik pengukurannya juga
berbeda. Apabila titik yang akan dibidik tidak dapat langsung dibidik pusat tanda silang atau
pakunya maka dibantu dengan target khusus atau benang unting-unting yang digantungkan diatas
titik tersebut.
Pengukuran sudut tunggal ada beberapa cara, salah satu dengan cara pengukuran seri
(rangkap), yakni pengukuran sudut horizontal dilakukan dua kali terhadap sudut tunggal dalam
keaadaan teopong pada keadaan biasa (B) dan luar biasa (LB).
Tata Cara Kerja Alat Ukur TS tergantung dari pabrik pembuatnya sedangkan ketelitiannya
tergantung dari tipe serta kelasnya masing masing. Total Station (TS) merupakan alat pengukur
jarak dan sudut (sudut 3omputer3l dan sudut 3omputer) secara otomatis. TS dilengkapi dengan
chip memori, sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian di-
download dan diolah secara computerize. Tujuan penggunaan TS, antara lain :
• Upaya mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan pembacaan dan
kesalahan pencatatan data
• Aksesibilitas ke 3omput berbasis 3omputer
• Mempercepat proses
• Memberikan kemudahan (ringkas)
Adapun kendala atau kekurangannya antara lain :
• Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
• Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada
• Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa
F. Pelaksanaan Praktikum
 Cara Menggunakan Total Station
1. Lakukan Briefing dengan team dan pengajar
2. Mencari titik atau membuat titik menggunakan paku
3. Mendirikan statif
4. Membuka kaki kaki statif sehingga membentuk segitiga
5. Melakukan pembidikan kasar dari atas statif terhadap titik sehingga ditengah titik
6. Menancapkan / menginjak penginjak yang berada di stiap kaki statif
7. Mengatur ketinggian kaki statif / statif setinggi dada pembidik
8. Lalu mengunci pengunci yang ada berada di setiap kaki statif
9. Memasang total station di tribal plat
10. Mengunci tribal plat dengan total station
11. Lalu lihat nivo kotak, apakah sudah ditengah atau tidak
12. Jika tidak di tengah, maka gerakkan kaki statif sehingga nivonya berada di tengah
13. Lalu memasang baterai total station
14. Lalu tekan power on di total station
15. Lalu mengatur detail digital berada dibawah 10″ detik (Jika masih diatas 10 detik maka kita mengaturnya
menggunakan skrup abc)
16. Jika sudah berada di 10 detik, tekan F1
17. Total station sudah siap digunakan
 Cara Menggunakan Total Station (Set 0)
1 Lakukan Briefing dengan team dan pengajar
2 Mencari titik atau membuat titik menggunakan paku
3 Mendirikan statif
4 Membuka kaki kaki statif sehingga membentuk segitiga
5 Melakukan pembidikan kasar dari atas statif terhadap titik sehingga ditengah titik
6 Menancapkan / menginjak penginjak yang berada di stiap kaki statif
7 Mengatur ketinggian kaki statif / statif setinggi dada pembidik
8 Lalu mengunci pengunci yang ada berada di setiap kaki statif
9 Memasang total station di tribal plat
10 Mengunci tribal plat dengan total station
11 Lalu lihat nivo kotak, apakah sudah ditengah atau tidak
12 Jika tidak di tengah, maka gerakkan kaki statif sehingga nivonya berada di tengah
13 Lalu memasang baterai total station
14 Lalu tekan power on di total station
15 Lalu mengatur detail digital berada dibawah 10″ detik (Jika masih diatas 10 detik maka kita
mengaturnya menggunakan skrup abc)
16 Jika sudah berada di 10 detik, tekan F1
17 Lalu Bidik Titik 1
18 Lalu tekan Func pada display sehingga menemukan Set 0 dalam menu display
19 Jika sudah ditemukan, pencet F1 atau F2 atau F3 (tergantung Set 0 Di Menu displanya)
20 Lalu Bidik titik 2 dan Catat hasilnya

G. Pengolahan Data

 Pengukuran Tuggal

STA Target Bacaan Biasa (B) Besar Sudut


Rahmad A (Tiang) 26°24’14” -8°35’18”
B (Pohon) 17°48’56”
Julia A (Tiang) 09°21’35” 200°0’0”
B (Pohon) 209°21’35”
Erwinda A (Tiang) 0°0’0” 30°39’55”
B (Pohon) 30°39’55”
Nabila A (Tiang) 0°0’0” 40°22’29”
B (Pohon) 40°22’29”
Serina A (Tiang) 0°0’0” 56°53’16”
B (Pohon) 56°53’16”
Josua A (Tiang) 0°0’0” 35°10’19”
B (Pohon) 35°10’19”
Nur Hayatna A (Tiang) 0°0’0” 353°10’0”
B (Pohon) 353°10’0”
 Pengukuran Seri

STA Target Metode Bacaan Biasa Bacaan Luar Besar Sudut


Biasa
Josua Sembarang 23°20’49” 203°20’33” -23°10’39”
A (Pohon) 0°2’10” 108°01’58” -95°18’35”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 258°25’31” 205°03’20”
205°03’20” 25°03’11” -233°22’20”
Rahmad Sembarang 353°10’33” 199°03’36” -329°49’31”
A (Pohon) 23°21’02” 199°04’19” 0°0’43”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 333°29’02” 359°23’30”
359°23’30” 260°10’50” -73°18’12”
Serina Sembarang 0°2’34” 180°02’58” 36°55’12”
A (Pohon) 36°57’46” 216°57’35” 36°54’37”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 340°34’35” 4°06’20”
4°06’20” 160°34’29” -180°0’6”
Julia Sembarang 36°57’58” 216°58’09 4°58’47”
A (Pohon) 41°56’45” 221°56’48” 4°58’39”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 338°37’38” 265°47’45”
265°47’45” 85°47’26” -252°50’12”
Erwinda Sembarang 71°15’56” 251°16’17” -71°13’48”
A (Pohon) 0°02’8” 180°01’54” -71°14’23”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 16°34’50” 87°49’13”
87°49’13” 196°34’24” 179°59’34”
Nabila Sembarang 180°01’54” 181°15’9” -160°57’22”
A (Pohon) 19°04’32” 199°04’04” 17°48’55”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 179°59’44” 260°40’57”
260°40’57” 80°40’41” -100°34’38”
Nur Sembarang 1°15’30” 181°14’46” -1°15’7”
Hayatna A (Pohon) 0°00’23” 180°00’10” -1°14’36”
B (Tiang) Set 0° 0°0’0” 179°59’42” 358°43’56”
358°43’56” 178°43’39” -1°16’3”

H. Hasil dan Pembahasan


 Hasil
 Pengukuran Tunggal
Dalam perhitungan pengukuran tunggal, kami menggunakan rumus β = r2-r1 yaitu
artinya bacaan biasa titik kedua dikurangi bacaan biasa titik pertama yang toleransinya
harus mencapai 5’

 Pengukuran Seri
Dalam perhitungan pengukuran seri, kami menggunakan cara yang sama dengan
rumus pengukuran tunggal yang toleransinya harus mencapai 1,5”. Kami mengurangi
bacaan titik biasa B sembarang dengan bacaan biasa A sembarang, lalu mengurangi
bacaan luar biasa B sembarang dengan bacaan luar biasa A sembarang, dan begitu pula
dengan set0°.Dan dari ke empat hasil tersebut kami mengurangi sudut ke2 dengan sudut
ke1 dan juga sudut ke4 dengan sudut ke3.
Dari hasil praktikum kami, hanya sudut set0° Nur Hayatna yang memenuhi
persyaratan yaitu toleransinya di bawah 1,5” dan yang sudut yang lainnya masih belum
memenuhi persyaratan yaitu diatas 1,5”.

 Pembahasan
Dari hasil tabel diatas sudah diketahui hitungan seri dan hitungan tunggal. Kemudian
kita dapat menghitung rumus hitungan Tunggal dengan cara β = r2-r1 dan rumus hitungan
Seri β = r2-r1. Dalam menghitung pengukuran seri, kita akan membidik 2 target yaitu, pohon
dan tiang. Ketika mencari hitungan ini kita tentukan dahulu Sembarang dan Set 0o, apabila
sudah ditentukan kedua tersebut, maka kita akan menjumlah kan hasil besar sudut tersebut.
Dalam menghitung Set 0o sudah di tentukan dari sana nya yaitu 0o0’0”. Kemudian kita akan
menghitung pengukuran tunggal, pengukuran ini juga membidik dengan 2 target yaitu,
pohon dan tiang. Tetapi dengan rumus berbeda yaitu, β = r2-r1. Apabila terjadi kesalahan
data, ini diakibatkan kesalahan kolimasi yaitu angin yang lumayan kencang saat praktikum di
luar, Posisi garis bidik yang tidak tepat pada sasaran, dan salah pembacaan sudut pada
mikroskop.

I. Kesimpulan
Pada praktek pengukuran sudut horizontal sudut rangkap ini kami menggunakan Total
Station es 105. Yang mana theodolite tersebut termasuk theodolit otomatis atau data
pengukurannya telah diatur secara computerize. Dari percobaan praktek ini, kami tidak
mendapatkan hasil data pengukuran yang sesuai dengan kaidah TOR (Term Of Reference).
Karena selama praktek cuaca saat itu berangin (kesalahan random/acak), sehingga kami
gagal dalam penyesuaian ketelitiannya.

J. Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/enoeno1/pengukuran-sudut-cara-seri-rangkap
https://seputartugaskuliah.wordpress.com/2017/11/22/pengukuran-sudut-dua-seri-rangkap/
http://dodyirwandi.blogspot.com/2012/08/pengukuran-sudut-horizontal.html
K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai