Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL

PRAKTIKUM SISTEM REFERENSI PENGUKURAN DAN PEMETAAN


Acara II :

Dibuat oleh :

1. Kariza Izzaty Efendi (23324886)


2. Nur Salsabila (23324899)
3. Sherly Agustina (23324905)
4. Syafira Anhar (23324906)

Kelas G

Kelompok 10

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2023/2024
Acara II
PENGUKURAN SUDUT DAN JARAK MENGGUNAKAN TOTAL
STATION

A. Tujuan Kegiatan
1. Mampu menentukan koordinat pada suatu titik menggunakan Total Station
2. Mengetahui hasil rata-rata sudut dan jarak
3. Mengetahui cara kerja pada alat Total Station

B. Alat dan Bahan


1. Total Station Ruide Seri 282262
2. Statif (3 buah)
3. Prisma (2 buah)
4. Alat Tulis
5. Kalkulator

C. Dasar Teori
Total Station adalah alat yang digunakan untuk pengukuran jarak dan sudut (sudut
horisontal dan sudut vertikal) secara otomatis. Alat ini merupakan integrasi dari teodolit
dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter atau EDM) yang
berfungsi untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Cara kerja Total Station secara umum adalah dengan mengukur sudut dan jarak ke berbagai
titik yang disurvei. Koordinat dari titik yang diamati (x, y, dan z atau utara, timur, dan
elevasi) relatif terhadap Total Station dihitung menggunakan fungsi trigonometrik atau
geometris.
Selain itu, perkembangan terakhir dari Total Station memungkinkan pengukuran
jarak miring tanpa prisma, yang disebut sebagai Reflectorless Total Station. Pengukuran
jarak dengan satu prisma bisa mencapai 1,3 - 5 Km dengan akurasi (2 mm + 2 ppm).
Sementara itu, kemampuan pengukuran tanpa reflektor diklaim pada interval 0,3 hingga
350 m. Jadi, Total Station tidak hanya digunakan untuk pengukuran jarak dan kemiringan,
tetapi juga untuk pengukuran sudut dan koordinat yang sudah diketahui nilainya.

D. Langkah Kerja
1. Meminjam alat yang terdiri dari Total Station Ruide, Statif 3 buah, dan Prisma 2 buah
2. Mendirikan prisma 1 di titik TDV 4, prisma 2 di titik Perapatan 3, dan mendirikan Total
Station di titik TDV 3
3. Melakukan centering dengan mengatur kaki statif dan juga melihat lensa centering
untuk memposisikan alat sejajar dengan patok yang sudah dipasang pada bawah alat,
jika benang pada lensa centering sudah pas dengan patok yang ada maka alat sudah
dikatakan sejajar
4. Menginjak kaki statif agar menancap di tanah dan tidak lupa untuk mengunci kaki statif
5. Langkah selanjutnya yaitu mengatur nivokotak dengan cara menggunakan 2 kaki statif
terlebih dahulu dan membuka kunci statif kemudian menarik atau mendorong kaki
statif, tetapi tidak menggeser kaki statif dengan melihat pergerakan gelembung
nivokotak sampai gelembung tersebut pas berada pada tengah-tengah nivokotak
6. Kemudian leveling yaitu mengatur nivotabung dengan memuar sekrup ABC sampai
gelembung pada nivotabung pas berada pada tengah-tengah
7. Alat siap digunakan untuk membidik
8. Mengatur prisma menghadap ke Total Station untuk mempermudah dalam membidik
9. Menghidupkan Total Station dan mengatur dalam posisi BIASA 1
10. Menentukan backside di Prisma 1 yang berada pada titik TDV 4 dengan target Prisma
2 di titik Perapatan 3
11. Mengatur Total Station yang dimulai dari 0 set dengan cara memencet tombol ANG
dan memilih menu 0SET kemudian memencet tombol REC/ENT
12. Kemudian membidik target satu ke arah Prisma 2 dalam keadaan 0SET, memencet
tombol MSR 1 dan akan mendapatkan jarak dengan memencet DSP untuk ke halaman
2, sehingga jarak pada bidikan target pertama dapat diketahui
13. Memutar Total Station ke kiri yang mengarah pada target 2 yaitu prisma 1 dalam posisi
masih BIASA 1
14. Mengatur teropong selurusan dengan prisma yang akan dibidik kemudian mulai
membidik target 2 dengan cara memencet tombol MSR 1, maka akan mendapatkan
sudut, dan memencet tombol DSP untuk mengetahui jarak pada target 2
15. Langkah selanjutnya yaitu mengatur Total Station dalam posisi LUAR BIASA 1 masih
mengarah pada prisma 1
16. Membidik prisma 1 dengan cara yang masih sama pada sebelumnya untuk
mendapatkan sudut beserta jaraknya dan melakukan hal yang sama untuk membidik
prisma 2 dalam posisi LUAR BIASA 1
17. Jika sudut pada bidikan prisma 2 sudah diketahui langkah selanjutnya yaitu menambah
sudut tersebut dengan 90°
18. Hasil dari penambahan sudut 90° kemudian diketik dengan memencet ANG dan
mengatur sudut dengan hasil yang sudah ditambah dengan 90° tersebut
19. Teropong diarahkan ke prisma 2 untuk mencari jarak pada hasil sudut tersebut
20. Kembali memutar alat kearah prisma 2 untuk membidik dalam posisi LUAR BIASA
1+90° dan mulai membidik dengan memencet MSR 1 akan muncul sudut beserta
jaraknya
21. Memposisikan Total Station dalam posisi BIASA 2, mulai membidik pada prisma 1
yang terletak pada titik TDV 4 menggunakan cara yang yaitu dengan memencet tombol
MSR 1 untuk mendapatkan sudut, memencet tombol DSP untuk mengetahui jarak pada
bidikan ini
22. Memutar Total Station kearah prisma 2 pada titik perapatan 3
23. Membidik titik tersebut dalam posisi BIASA 2, memencet tombol MSR 1 untuk
mendapatkan sudut dan memencet tombol DSP untuk mengetahui jarak pada bidikan
ini
24. Melakukan cara yang sama sampai dengan titik bidikan akhir pada setiap titik
25. Hasil bidikan di setiap titik yang berupa sudut dan jarak tidak lupa untuk dicatat pada
kertas yang ada untuk mencari rata-rata sudut dan rata-rata jarak
E. Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Jalur B5 (Timur Perumahan ke Barat, lalu


ke Selatan sampai Gerbang Belakang masuk ke belakang Aspi sebelah Selatan lalu ke Barat
sampai Tengah Aspi sebelah Selatan)

Gambar 2. Sketsa jalur poligon


Titik berdiri Pengkuran sudut & dua seri rangkap
Target
alat Hz Biasa 1 Jarak (m) Hz Luar Biasa Jarak (m) Hz Luar Biasa 1+90 Jarak (m) Hz Biasa 2 Jarak (m) Jarak rata-rata
P3 0°0’0” 32,219 179°59’49” 32,219 269°59'49" 32,219 89°59'51" 32,219 32,219
TDV 3
TDV 4 229°41’42” 47,805 49°41’38” 47,805 139°41'30" 47,804 319°41'41" 47,805 47,804
Sudut 229°41’42” 229°41'49" 229°41'41" 229°41'50"
Sudut rata-rata 229°41'45,5"
Titik berdiri Pengkuran sudut & dua seri rangkap
Target
alat Hz Biasa 1 Jarak (m) Hz Luar Biasa Jarak (m) Hz Luar Biasa 1+90 Jarak (m) Hz Biasa 2 Jarak (m) Jarak rata-rata
P2 0°0’0” 34,834 180°00'04" 34,834 270°00'04" 34,834 90°00'16" 34,834 34,834
P3
TDV 3 203°52'00" 32,223 23°52'05" 32,223 113°52'31" 32,223 293°52'12" 32,223 32,223
Sudut 203°52'00" 203°52'01" 203°52'06" 203°51'56"
Sudut rata-rata 203°52'0,75"
Titik berdiri Pengkuran sudut & dua seri rangkap
Target
alat Hz Biasa 1 Jarak (m) Hz Luar Biasa Jarak (m) Hz Luar Biasa 1+90 Jarak (m) Hz Biasa 2 Jarak (m) Jarak rata-rata
P1 0°0’0” 51,048 179°59'53" 51,048 269°59'53" 51,049 90°00'03" 51,049 51,048
P2
P3 222°21'30" 34,836 42°21'17" 34,836 132°21'23" 34,836 312°21'26" 34,836 34,836
Sudut 222°21'30" 222°21'24" 222°21'30" 222°21'23"
Sudut rata-rata 222°21'26,75"
Titik berdiri Pengkuran sudut & dua seri rangkap
Target
alat Hz Biasa 1 Jarak (m) Hz Luar Biasa Jarak (m) Hz Luar Biasa 1+90 Jarak (m) Hz Biasa 2 Jarak (m) Jarak rata-rata
TDV 2 0°0’0” 30,427 179°59'55" 30,426 269°59'55" 30,426 90°00'00" 30,426 30,426
P1
P2 56°30'42" 51,019 236°30'42" 51,018 326°30'45" 51,019 146°30'43" 51,019 51,018
Sudut 56°30'42" 56°30'47" 56°30'50" 56°30'43"
Sudut rata-rata 56°30'45,5"
Titik berdiri Pengkuran sudut & dua seri rangkap
Target
alat Hz Biasa 1 Jarak (m) Hz Luar Biasa Jarak (m) Hz Luar Biasa 1+90 Jarak (m) Hz Biasa 2 Jarak (m) Jarak rata-rata
TDV 1 0°0’0” 25,367 179°59'55" 25,368 269°59'55" 25,368 90°00'05" 25,367 25,367
TDV 2
P1 194°09'35" 30,397 14°09'35" 30,396 104°09'26" 30,397 284°09'37" 30,397 30,396
Sudut 194°09'35" 194°09'40" 194°09'31" 194°09'32"
Sudut rata-rata 194°09'34,5"

Dari hasil pada tabel tersebut sudah terdapat sudut dan jarak yang dimana sudut dan jarak
tersebut harus dicari rata-rata.
MENGHITUNG RATA-RATA JARAK
TS berdiri pada TDV 3
• Target P3
32.219 + 32.219 + 32.219 + 32.219
= 32.219
4
• Target TDV 4
47.805 + 47.805 + 47.804 + 47.805
= 47.804
4

TS berdiri pada P3
• Target P2
34.834 + 34.834 + 34.834 + 34.834
= 34.834
4
• Target TDV 3
32.223 + 32.223 + 32.223 + 32.223
= 32.223
4
TS berdiri pada P2
• Target P1
51.048 + 51.048 + 51.409 + 51.409
= 51.048
4
• Target P3
34.836 + 34.836 + 34.836 + 34.836
= 34.836
4

TS berdiri pada P1
• Target TDV 2
30.427 + 30.426 + 30.426 + 30.426
= 30.426
4
• Target P2
51.019 + 51.018 + 51.019 + 51.019
= 51.018
4

TS berdiri pada TDV 2


• Target TDV 1
25.367 + 25.368 + 25.368 + 25.367
= 25.367
4
• Target P1
30.397 + 30.396 + 30.397 + 30.397
= 30.396
4

MENGHITUNG RATA-RATA SUDUT


TS berdiri pada TDV 3
Biasa 1 + LB 1 + (LB 1 + 90°) + Biasa 2
=
4
229°41′ 42" + 229°41'49" + 229°41′41" + 229°41′50"
= 229°41′ 45.5"
4

TS berdiri pada P3
Biasa 1 + LB 1 + (LB 1 + 90°) + Biasa 2
=
4
203°52′ 00" + 203°52'01" + 203°52′06" + 203°51′56"
= 203°52′ 0.75"
4

TS berdiri pada P2
Biasa 1 + LB 1 + (LB 1 + 90°) + Biasa 2
=
4
222°21′ 30" + 222°21'24" + 222°21′30" + 222°21′23"
= 222°21′ 26.75"
4

TS berdiri pada P1
Biasa 1 + LB 1 + (LB 1 + 90°) + Biasa 2
=
4
56°30′ 42" + 56°30'47" + 56°30′50" + 56°30′43"
= 56°30′ 45.5"
4

TS berdiri pada TDV 2


Biasa 1 + LB 1 + (LB 1 + 90°) + Biasa 2
=
4
194°09′ 35" + 194°09'40" + 194°09′31" + 194°09′32"
= 194°09′ 34.5"
4

Jadi, data yang kita peroleh dari hasil bidikan kelompok kami telah memenuhi syarat dan
ketentuan yaitu ketelitiannya tidak melebihi 10 detik.

Anda mungkin juga menyukai