SURVEI PEMETAAN 1
Disusun oleh:
NIM: 21/481522/SV/19807
Kelompok: 4B
SEKOLAH VOKASI
2021
Praktik Survei Pemetaan 1
1. Judul
Pengukuran Jarak Langsung Mendatar, Miring, dan Halangan
2. Tujuan Praktikum
• Mahasiswa dapat mengetahui penggunaan alat ukur jarak langsung
• Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran jarak langsung di bidang
yang mendatar
• Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran jarak langsung di bidang
yang miring
• Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran jarak langsung yang
terhalang oleh suatu benda atau bangunan menggunakan metode segitiga
perbandingan 3:4:5
3. Pelaksanaan
Tempat : Gedung Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Waktu : Hari Jumat 29, Oktober 2021
1|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
5. Dasar Teori
Jarak adalah panjangan terpendek antara dua titik di lapangan pada bidang
horizontal. Pada dasarnya jarak dapat diukur secara langsung maupun tidak
langsung. cara pengukuran jarak langsung adalah dengan membentangkan pita
ukur dan pengukuran tidak lansung dapat dilakukan dengan dengan metode
jarak optis, elektro-optis, dan elektronis. Dan lapangan yang dapat diukur adalah
bidang datar dan bidang miring. Pengukuran jarak langsung adalah cara
pengukuran langsung mendapatkan nilai pengukuran dengan mengukur garis
yang menghubungkan 2 titik dengan menggunakan alat ukur, seperti pita ukur,
meteran, dan lain-lain.
6. Langkah Kerja
• Pengukuran Jarak langsung pada bidang datar sekali bentangan
1. Persiapkan alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran jarak
langsung
2. Periksa kelengkapan alat-alat tersebut
3. Tentukan jarak A-B di atas permukaan tanah yang datar
4. Tancapkan Jalon di titik A dan B
5. Lakukan pelurusan lalu ukur kedua buah titik menggunakan pita
ukur
6. Catat hasil ukuran lalu lakukan analisis acuan kerja atau TOR atas
data yang didapatkan saat pengukuran.
7. Untuk menghitung TOR rumus yang digunakan adalah
2|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
3|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
4|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
Sketsa Pengukuran:
5|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
Sketsa Pengukuran:
Sketsa Pengukuran:
6|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
Sketsa Pengukuran:
8. Pembahasan
I. Pengukuran jarak langsung pada bidang datar dengan sekali bentangan
• Selisih = 8.282 − 8.280
= 0.002
8.282 + 8.280
• Rata-Rata = 2
= 8.281
0.002
• TOR = 8.281
= 0.0002415
7|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
II. Pengukuran jarak langsung pada bidang datar dengan lebih dari satu kali
bentangan
• Selisih = 49.570 − 49.562
= 0.008
49.570 + 49.562
• Rata-Rata = 2
= 49.566
0.008
• TOR = 49.566
= 0.0001614
=0
10.254 + 10.254
• Rata-Rata = 2
= 10.254
0
• TOR = 10.254
=0
= 10.910
= 10.908
= 0.002
8|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
10.910 + 10.908
• Rata-Rata = 2
= 10.909
0.002
• TOR = 10.909
= 0.0001833
9. Kesimpulan
Pada pengukuran jarak langsung menggunakan pita ukur, kerangka acuan kerja
atau TOR yang diperbolehkan yaitu 1: 3000 atau 0.0003, jika melebihi batas
maksimal tersebut maka pengukuran di lakukan kembali atau di ulang. Jika
hasil hitungan kita kurang dari TOR maka pengukuran yang dilakukan tersebut
mendekati akurasi seperti keadaan sebenarnya di lapangan. Berikut hasil
pengukuran yang telah dilakukan:
• Pengukuran Jarak Langsung Pada Bidang Datar Dengan Sekali
Bentangan
Hasil perhitungan TOR adalah 0.0002145, berdasarkan hasil perhitungan
tersebut pengukuran yang dilakukan telah memenuhi syarat nilai
toleransi kesalahan atau TOR, yaitu kurang dari 0.0003, yang berarti
hasil hitungan dari pengukuran jarak tersebut mendekati akurasi seperti
keadaan yang sebenarnya di lapangan.
• Pengukuran Jarak Langsung Pada Bidang Datar Dengan Lebih Dari Satu
Kali Bentangan
Hasil perhitungan TOR adalah 0.0001614, berdasarkan hasil perhitungan
tersebut pengukuran yang dilakukan telah memenuhi syarat nilai
toleransi kesalahan atau TOR, yaitu kurang dari 0.0003, yang berarti
hasil hitungan dari pengukuran jarak tersebut mendekati akurasi seperti
keadaan yang sebenarnya di lapangan.
• Pengukuran Jarak Langsung Mendatar Pada Bidang Miring
Hasil perhitungan TOR adalah 0, berdasarkan hasil perhitungan tersebut
pengukuran yang dilakukan tidak memilik nilai kesalahan toleransi atau
9|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
a. Kesalahan Alat:
• Pita ukur yang meregang karena pengaruh cuaca panas yang membuat
pita ukur terkadang memuai.
b. Kesalahan Surveyor
• Salah dalam membaca pita ukur sehingga kesalahan jarak kedua titik
menjadi besar.
• Kesalahan dalam menulis hasil pengukuran.
• Kurangnya tenaga dari orang yang melakukan pengukuran sehingga
pita ukur kendur dan hasil pembacaan jarak pada pita ukur tidak
sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
10 | H a l a m a n
Praktik Survei Pemetaan 1
11 | H a l a m a n