Anda di halaman 1dari 2

II.2.

Lingkup Kegiatan

II.3. Persiapan

II.4. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data untuk pengukuran peta planimetris dilakukan dengan dua metode yaitu
pengukuran kerangka horizontal dan pengukuran detil objek. Pengukuran kerangka control horizontal
sendiri berupa titik polygon yang nantinya akan digunakan sebagai titik berdirinya alat (station) dan
sebagai acuan (BM) terhadap pengambilan detil objek yang meliputi bangunan, jalan, taman, dll.

Berikut langkah-langkah pengukuran kerangka horizontal:

1. Buatlah rencana penempatan titik kerangka horizontal (BM) dengan melakukan survey
lapangan. Usahakan titik tersebut saling terlihat, dan tidak terlalu membentuk sudut tumpul
antar 2 poligon.
2. Jangan lupa untuk menandai setiap titik menggunakan paku payung atau tipe x.
3. Untuk proses pengukuran jarak langsung antar polygon siapkan alat terlebih dahulu seperti, pita
ukur, Jalon, unting- unting, dan alat tulis.
4. Metode yang digunakan dalam pengukuran jarak langsung yaitu pulang pergi.
5. Selanjutnya dirikan Jalon sebanyak 3 buah di antara titik polygon A dan B, amati lalu rentangkan
pita ukur diantara ketiga jalon usahakan pita ukur dalam keadaan datar dan catatlah hasil
bacaan jarak.
6. Lakukan langkah tersebut sampai titik terakhir polygon yang saling terhubung dapat
menutup,misalnya A-B, B-C, C-D, D-E (pergi) dan seterusnya jangan lupa untuk menggambar titik
tersebut sebagai sketsa kerangka.
7. Apabila pita ukur tidak menjangkau antar titik polygon maka gunakan metode penggal jarak
dengan jalon.
8. Untuk metode pulang lakukan hal yang sama seperti langkah 5-7 namun secara terbalik yaitu
dimulai dari titik E-D, D-C, C-B, B-A catat kembali hasil pengukuran antar penggal.
9. Lakukan perhitungan/olah data TOR supaya mengetahui apakah selisih jarak pergi-pulang
pengukuran tadi sudah masuk toleransi sebesar…, jika belum masuk toleransi maka ulangi
pengukuran jarak langsung tersebut. Berikut rumus perhitungan selisih toleransi:
…..

Langkah langkah pengambilan data detil objek

Metode pengikatan

1. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pengukuran detil yaitu 2 buah pita ukur, unting-unting
dan jalon apabila diperlukan.
2. Cari detil bangunan yang akan diukur, kemudian tariklah pita ukur dari titik polygon A kearah
target detil (A*) lakukan hal yang sama menggunakan pita ukur lain tetapi dari titik polygon B.
berikut ilustrasinya:
…..
3. Jika lokasi dirasa sulit dijangkau maka gunakan titik bantu sebagai titik acuan
4. Catatlah hasil jarak tersebut dan jangan lupa menggambar sketsa setiap detil
5. Untuk metode ini cukup 50% saja penarikan dari titik control ke setiap target dari total semua
BM.

Metode Polar
1. Siapkan alat pengukuran polar yaitu theodolite, statif, kaki tiga, unting-unting, dan rambu ukur
(2 buah).
2. Dirikan statif pada titik BM A
3. Lakukan centering optis dan levelling terhadap semua nivo.
4. Setelah alat dapat berdiri dan siap digunakan pasang kaki tiga berikut unting unting di titik BM B
misalnya sebagai sudut awal sebesar 0˚.
5. Setting theodolite dengan menghidupkan alat lalu arahkan teropong pada unting unting,
bidiklah target tekan tombol 0 set pada theodolite sebanyak 2 kali. Sehingga besar sudut antar
titik A-B adalah 0 derajad.
6. Lalu setting teropong vertical dengan besar sudut 90˚0’0’’ pada saat akan mengambil titik detil
bangunan, jangan lupa untuk menguncinya dengan pengunci vertical.
7. Pasangkan rambu ukur ke titik detil yang akan diambil.
8. Lakukan bacaan benang atas, benang tengah, benang bawah, dan sudut yang diketahui pada
layer monitor. Untuk mengecek kebenaran benang tengah gunakan rumus (Ba-Bb)/2.
9. Jangan lupa melakukan sketsa setiap titik detil yang diambil.
10.

Anda mungkin juga menyukai