ACARA I
A. Dasar Teori
1. Konstruksi alat ukur theodolite terdiri dari 2(dua) sumbu yang
saling tegak lurus yaitu sumbu vertikal (sumbu I) dan sumbu
horizontal
(sumbu II)
2. Syarat utama pemakaian alat ukur theodolite. Tiga syarat utama
pemakaian alat ukur theodolite adalah :
a. Sumbu I vertikal
b. Garis bidik tegak lurus II
c. Kesalahan indeks vertikal mendekati nol
3. Men-set theodolite untuk pengamatan ada dua tahapan :
a. Leveling
b. Sentering
B. Peralatan
1. Theodolite
2. Statif
3. Paku payung
C. Langkah Kegiatan
a. Tahapan leveling sebagai berikut :
1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan serta periksa
kelengkapannya. Catat nomor seri alat ukur yang dipergunakan
E. Pendalaman Materi
1. Mengapa alat ukur harus dilindungi dari panas matahari maupun air (hujan)?
2. Mengapa dalam mendirikan alat ukur harus dilakukan ditempat yang aman?
3. Apa beda antara leveling up saja dan centring?
4. Mengapa sumbu I theodolit harus diatur betul-betul vertikal sebelum
digunakan?
5. Mengapa paralaks pada pembidikan titik target harus dihilangkan?
Jawab :
1. Karena alat mudah rusak jika terkena paparan sinar matahari dan air hujan
yang dapat memengaruhi hasil bidikan tidak relevan. Payung adalah alat
yang dapat digunakan untuk melindungi alat dari sinar matahari maupun
air hujan.
Kesulitan yang didapat karena sinar matahari yaitu :
a. Nivo pecah
b. Mengerasnya klem-klem karena pemuaian
c. Mengubah persyaratan pengatur yang sudah dikerjakan
d. Menguapnya cairan pelican pada alat yang dapat menyebabkan aus
kerena terjadi pergesekan sumbu-sumbu dan pemutar lainnya
2. Untuk menghindari jatuhnya alat ukur dari atas statif. Hindari pemasangan
statif di atas aspal atau beton karena kaki statif tidak benar-benar
menancap pada aspal atau beton yang bersifat keras. Jika terpaksa ketiga
kaki diikat satu sama lain untuk menghindari alat ukur jatuh. Pastikan juga
kepala statif terpasang relatif datar.