Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGENALAN ALAT

ILMU UKUR TANAH

Oleh :

Anggres Chrystie Rajani


Aria Indra Saputra
Naufal Fauza Pratama
1.1 THEODOLIT
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut
yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

BAGIAN – BAGIAN DAN FUNGSI THEODOLIT


1. Handle, berfungsi sebagai pegangan ketika pesawat diangkat dari kotak alat.
2. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada pengukuran
poligon maupun situasi (membidik rambu/jalon).
3. Sealed Baterry Compartmet , berfungsi sebagai penutup tempat baterai
sebagai daya untuk menyalakan LCD pembacaan.
4. Visir, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan
obyek.
5. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar
sumbu I vertikal.
6. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-benar
datar .
7. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar
(sumbu I vertikal).
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil
pengukuran
9. Tombol Pengaturan (Operation keys), berfungsi untuk mengatur
pengoperasian pesawat.
10. Lensa okuler, berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan
benang (pada rambu ukur).
11. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang diamati
12. Base Plate berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.
13. Sekrup penggerak halus vertikal (Vertical Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
14. Sekrup pengunci vertikal (Vertical Motion Clamp), berfungsi mengunci
perputaran teropong arah vertikal secara halus.
15. Sekrup penggerak halus horisontal (Horizontal Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
16. Sekrup pengunci horisontal (Horizontal Motion Clamp), berfungsi mengunci
perputaran teropong arah horisontal secar halus.
17. Centering optic (Optical Plummet Telescope), berfungsi untuk mengecek
kadudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
18. Sekrup Centering optic, berfungsi untuk memperjelas tampilan benda yang
ditangkap oleh Optical Plummet Telescope.
19. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang
pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
20. Sekrup pengatur fokus teropong (Telescope Focusing Knob), berfungsi untuk
memperjelas obyek yang dibidik.
CARA SETTING THEODOLIT
1. Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat
terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru
diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi
paku
2. Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya.
Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah
terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
3. Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah
terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di
tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
4. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya
dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak
berada di tengah maka alat posisinya miring.
5. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo
kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih
tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
6. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam
keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar.
7. 7. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit
terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C.
8. 8. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2
sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi
gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level
dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru
kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa
ditengahkan dengan sekrup C.
9. 9. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah
sempurna lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka
alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser
terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di
bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan
diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
10. 10. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung
perlu diu seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
11. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00? dan jangan lupa
mengunci sekrup penggerak horizontal.
12. Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal
pada 0°00’00? dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%]
untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.
13. Sekarang, Theodolite sudah siap untuk digunakan dan Anda bisa mulai
bekerja dengan alat ini.

1.2 WATERPASS
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang
dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling
berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir
(sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang
vertical. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut
dengan Levelling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam
rangka penentuan tiggi suatu titik yang akan ditentukan ketiggiannya
berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.

Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi muka air air
laut rata-rata atau Mean sea Level (MSL) atau system referensi lain yang
dipilih.Sistem referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama
dalam bidang keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya.
Namun demikian masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang
memerlukan system referinsi.

Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu


tidak selalu harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL),
namun dapat dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar
lokasi oengukuran. Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui
ketinggiannya maupun kordinatnya (X,Y,Z) yang disebut Banch
Mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang jelas (mudah
ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau
patok beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan
KEGUNAAN WATERPASS
Sesuai konstruksi alat yang dipersiapkan dengan prinsip menyipat datar,
maka alat ini dapat digunakan untuk
 Memperoleh pandangan mendatar atau mendapatkan garis bidikan yang
sama tinggi, sehingga titik-titik yang tepat dengan garis bidik/bidikan akan
mempunyai ketinggian yang sama.
 Dengan pandangan mendatar ini dan diketahuinya jarak dari garis bidik
yang dapat dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik-titik
tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan beda tinggi atau
ketinggian dari titik-titik tersebut.
 Manfaat penting lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk
kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah
(Earth Work) misalnya untuk menghitung volume galian dan timbunan.
Untuk itu dikenal adanya pengukuran sipat datar profil memanjang (Long
section) dan sipat datar profil melintang (Cross section).
 Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat
ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini
dikarenakan pada setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalah-
kesalahan. Fungsi tingkat-tingkat ketelitan tersebut adalah batas toleransi
kesalahan pengukuran yang diperbolehkakan. Untuk itu perlu diantisipasi
kesalah tersebut agar di dapat suatu hasil pengukuran untuk memenuhi
batasan toleransi yang telah ditetapkan.
BAGIAN – BAGIAN DAN FUNGSI WATERPASS
 Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui
tingkat kedataran pesawat.
 Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo
kotak.
 Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar
sehingga berlangsung lebih cepat.
 Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk memperjelas
bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya.
 Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik.
 Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang
dibidik.
 Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif
dari pancaran sinar matahari langsung.
 Sekrup A, B, C ialah komponen waterpass yang bertugas untuk mengatur
tingkat kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal.
 Sekrup Pengatur Fokus Teropong berperan untuk mengatur derajat
kejelasan objek yang dibidik.
 Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar.
 Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk
mengatur tingkat ketajaman benang diafragma atau benang silang.
 Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk
menggerakan pesawat arah horisontal supaya kedudukan benang tepat
pada objek yang dibidik.
 Klem Aldehide Horisontal merupakan bagian yang bertugas untuk
mengunci perputaran pesawat arah horisontal.
 Teropong berguna untuk memperjelas objek yang dibidik.
 Plat Dasar memiliki fungsi sebagai landasan dudukan pesawat.

CARA SETTING WATERPASS


1. Siapkan alat – alat yang di perlukan seperti : Alat ukur Waterpass, Bak
ukur dan Tripod.
2. Letakkan Waterpass di atas Tripod
3. Pastikan posisi garis mendatar diafragma yang terdapat
pada waterpass sejajar dengan sumbu I.
4. Aturlah sekrup A, B dan C supaya gelembung nivo berada di tengah.
5. Tarulah Bak Ukur di suatu tempat yang ingin di ukur elevasinya.
6. Arahkan Waterpass ke arah objek.
7. Aturlah tombol focus / Mikrometer agar objek yang di bidik terlihat jelas.
8. Setelah itu lakukan pengukuran dengan benar.

1.3 ALAT – ALAT PENUNJANG LAINNYA


1. RAMBU UKUR

Skala rambu dalam cm atau mm atau interval jarak pada garis-garis dalam
rambu tersebut setiap berapa cm atau berapa mm. Skala dari rambu,
terutama pada daerah sambungan rambu harus benar.

2. KOMPAS

Penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang


ditunjukan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang
dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di
arah yang dimaksud. Mengukur sudut horizontal. Membuat siku-siku.

3. UNTING – UNTING
Unting unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah
satu alat tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur
ketegakan suatu benda atau bidang.

4. STATIF (TRIPOD)

Kegunaan tripod adalah untuk menunjang theodolit.

5. PITA UKUR

Meteran, sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji
dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol
meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau
disimpan dalam bentuk gulungan atau rol. Satuan ukuran yang
digunakan ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan
inggris (inch, feet, yard) dan satuan metrik (mm, cm, m). Satuan
terkecil yang digunakan mm atau cm, inch atau feet. Penyajian angka
nol atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat di ujung
awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari
ujung awal meteran.
6. PAYUNG

Fungsi payung untuk melindungi alat alat dari cuaca

Anda mungkin juga menyukai