SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
DAFTAR ISI
I. BAB I PERSIAPAN/PRELIMINARY 1
1. PASAL 1 PERSIAPAN 1
a. Pekerjaan Pembersihan Pelaksanaan 1
b. Fasilitas Sementara 1
c. Air Kerja 1
d. Kesehatan, Keselamatan Dan Keamanan Kerja 1
e. Bak Penampungan Air Dan Instalasi 3
f. Test Material 3
g. Pekerjaan Pengukuran Dan Pematokan 3
h. Biaya Asuransi Dan Biaya-Biaya Lainnya 4
i. Gambar Kerja Dan Detail-Detail (Shop Drawing) 4
j. Pasangan Bouwplank 5
k. Mobilisasi Dan Demobilisasi 5
2. PASAL 2 PENJELASAN UMUM PEKERJAAN 5
3. PASAL 3 LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI 6
4. PASAL 4 MEMULAI KERJA 6
5. PASAL 5 MOBILISASI 6
6. PASAL 6 RENCANA KERJA 7
7. PASAL 7 TENAGA DAN SARANA KERJA 7
8. PASAL 8. LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN 7
9. PASAL 9. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR 8
10. PASAL 10. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR 9
11. PASAL 11. PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA 9
BAB I
PERSIAPAN/PRELIMINARY
PASAL 1 PERSIAPAN
2. Fasilitas Sementara
a) Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab
Kontraktor dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus masuk dan
diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
b) Fasilitas Sementara meliputi :
a. Papan nama proyek ukuran standar di daerah setempat.
3. Air Kerja
a) Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air minum bagi
para pekerja.
f) Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua pegawainya yang bertugas,
tenaga kerja dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung
jawab kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -- peraturan keselamatan, termasuk
memakai alat pengaman lainnya yang diperlukan.
h) Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain atau pihak
ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
j) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan -bahan yang disimpan di dalam
halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian maupun terhadap bahaya kebakaran,
dan kerusakan yang disebabkan kurang sempurnanya pengamanan. Kontraktor
diharuskan menyediakan tabung - tabung pemadam kebakaran di los kerja dan tempat-
tempat yang mudah terjadinya bahaya kebakaran.
k) Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat – obatan lengkap dengan
isinya untuk pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
l) Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan proyek baik
barang – barang milik Proyek, Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan serta
perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengadaan wadah penampungan air sementara
sebanyak yang diperlukan dan instalasi sementara selama pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
b) Kontraktor harus menyediakan/mengusahakan peralatan penunjang apabila diperlukan
misalnya menara air dan termasuk mesin pompa untuk pengaliran air
c) bersih ke tempat-tempat yang diperlukan.
d) Kontraktor harus memelihara saluran aliran air sementara, katub -katub, meter-meter dan
semua pipa air kerja sementara yang diperlukan untuk pekerjaan.
6. Test Material
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan perlengkapan
lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan meliputi penentuan dan pematokan titik
Bench Mark (BM), titik sumbu Area pekerjaan, penentuan level yang akan dicapai dan semua
pekerjaan yang berhubungan dengan itu
Pelaksanaan
a) Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pengukuran lokasi dan
memasang patok-patok ukur acuan pekerjaan Landscape
b) Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan / tuntutan pelaksanaan pekerjaan, baik dari mulai, selama berlangsung maupun
sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan.
c) Peralatan tersebut disesaikan dengan kebutuhan pekerjaan
d) Elevasi dan koordinat dari masing-masing BM yang diukur berdasarkan elevasi BM yang
telah ada di lapangan harus dicatat pada permukaan patok beton pada masing-masing BM
atau pada titik-titik simpanan lainnya yang disetujui oleh Konsultan Pengawas guna
keperluan selanjutnya.
e) Kesalahan yang terjadi pada pengukuran dan penempatan posisi / elevasi dari tiap
pekerjaan menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikinya.Untuk
itu, Kontraktor harus selalu menyediakan peralatan dan tenaga ahli ukur tanah serta
melakukan kegiatan pengukuran, pengontrolan dan penempatan posisi / elevasi yang
diperlukan selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan landscape.
Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya asuransi (Contractor All Risk insurance )
yang diperlukan dalam pekerjaan ini, termasuk juga biaya pajak Galian C yang timbul dari pekerjaan
Tanah dan pekerjaan lainnya yang dikenai pajak Galian C.
9. Gambar Kerja dan Detail-Detail (Shop Drawings) & Gambar-Gambar Terlaksana (As
Built Drawing)
a) Kontraktor/ sub Kontraktor wajib membuat gambar shop drawing ( gambar kerja ) dari
gambar-gambar yang belum jelas / meragukan dan diserahkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas dan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan untuk dievaluasi
dan dipuskan oleh Direksi Pengawas. Apabila Kontraktor melaksanakan gambar yang
meragukan tersebut tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas maka segala akibat dari
hal tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
b) Gambar-gambar yang memerlukan perbaikan harus diperbaiki dan diajukan kembali
gambar-gambar harus berukuran skala yang dapat menggambarkan area pekerjaan
dengan jelas termasuk menggambarkan titik tanaman yang akan di tanam
c) Pemeriksaan gambar-gambar kerja tidak akan dianggap sebagai jaminan ukuran-ukuran
atau syarat-syarat gedung. Dimana gambar-gambar telah diperiksa, pemeriksaan
tersebut dengan cara apapun tidak akan membebaskan kontraktor dari tanggung
jawabnya atau dari keperluan penyediaan bahan atau pelaksanaan pekerjaan yang
disyaratkan sesuai dengan gambar-gambar kontrak dan spesifikasi-spesifikasi yang dalam
hal timbul sengketa akan lebih diutamakan daripada dari gambar -gambar kerja.
d) Penyerahan gambar-gambar kerja (masing-masing penyampaian semula atau
penyampaian ulang dengan perbaikan ) merupakan bukti bahwa kontraktor telah
memeriksa semua keterangan mengenai hal tersebut dan bahwa ia menyetujui dan ingin
melaksanakan pekerjaan yang dipelihara secara ahli dan sesuai dengan praktek standar
perbaikan.
e) Semua gambar yang disampaikan, termasuk yang disampaikan sub kontraktor, harus
ditandatangani oleh orang yang bertanggung jawab dari pegawai/staff Kontraktor.
f) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar " As built drawing " sesuai dengan
pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan
pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari gambar-gambar tersebut diserahkan
kepeda Pemilik, setelah disetujui Pengawas dan dibuat rangkap 2 (dua) dengan 1 (satu)
kalkir + 1 (satu) blue print dan 1 set softcopy dalam media disk DVD.
g) Kontraktor diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk peralatan-peralatan
yang nantinya digunakan oleh Pengguna Jasa (user) sebanyak 2 (dua) se
10. Pasangan Bouwplank
d) Biaya Semua alat-alat yang digunakan di dalam proyek harus sudah termasuk dalam
penawaran biaya yang diajukan oleh Kontraktor. Peralatan tersebut dalam pelaksanaannya
harus disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Untuk alat ukur harus dilengkapi
dengan sertifikat kalibrasi yang masih berlaku dari instansi/perusahaan yang berwenang
untuk itu.
e) Kontraktor harus menyediakan operator ahli yang menangani peralatan diatas serta tenaga
kerja terampil untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan syarat-
syarat Kontrak.
f) Kontraktor, Sub-Kontraktor dan bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan
di dalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat kerja sendiri, termasuk air, tenaga listrik,
maupun alat-alat lain yang diperlukan sesuai dengan bidangnya.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan menghayati dengan
sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis
seperti diuraikan dalam buku ini.
Didalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di dalam
pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi Pelaksanan untuk
mendapatkan penjelasan pelaksanaan.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Penataan Median Taman Jl Terusan Jalan Jakarta
Kota Bandung
Lingkup Pekerjaan Melaksanakan pekerjaan antara lain :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Bongkaran Kerb Termasuk Buangan
2 Pemangkasan pohon
3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
II PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Pengupasan tanah /Perataan
2 Pembuangan Tanah
III PEKERJAAN FASILITAS PEDESTRIAN
1 Pasangan Kerb Type B 16 x 18 x 40 x 60
2 Pengecatan Kerb dengan Cat Besi 2 Kali
3 Pasangan Canstain 9 x 19 x 39 cm
4 Pengecatan Canstain dengan Cat Besi 2 Kali
5 Pasangan Paving Block T 6cm warna
IV PEKERJAAN FASILITAS PERTAMANAN
1 Urugan Tanah Subur / Gembur
2 Pemupukan media tanam
3 Penanaman Landep Pol.20 cm
4 Penanaman Puring Jet T Pol 20cm t.35cm
5 Tanaman Bakung Bunga Besar Pol 20cm t.50cm
6 Tanaman Canna Variegata Pol 20cm t.50cm
V PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pembersihan Lokasi Pekerjaan
PASAL5. MOBILISASI
1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-barang yang diajukan dalam
penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan.
2. Pembuatan kantor pemborong, gudang dan lain-lain dilokasi pekerjaan untuk keperluan
pekerjaan
3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja,
kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui.
Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan- bahan, peralatan
berikut alat Bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekeoaan serta mengadakan
pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alatalat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempuma sampai dengan diserah terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
a. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Hadan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekedaan, baik teknis maupun
Administratif
1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat syarat (RKS),
maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama untuk
ditentukan solusinya.yang mengikat/beriaku adalah RKS
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
Pelaksanaan Pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam
gambar atau dari ketidak sesuaian dalam gambar dan spesifikasinya
1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja .
2. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan
kepada Direksi Pekerjaan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab
atas kerusakan yang timbul
3. Kontraktor bertanggunq jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tanggung jawab Kontraktor
5. Selama pelaksanaan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/ material,
barang milik PP PON , milik Pihak ketiga yang ada di lokasi, maupun pekerjaan yang
dilaksakannya sampai tahap serah terima.Bila terjadi kehilangan bahan-bahan yang telah
disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum adalah tanggung jawab kontraktor.
6. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa
7. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran
dan sisa-sisa bahan lainnya yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannyamenjadi tanggungan kontraktor.
BAB II
SYARAT-SYARAT
TEKNIS MEDIAN TAMAN
I. Pekerjaan Bongkaran
Bongkaran Kerb dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan
sesuai dengan peil-peil yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas bongkaran dan akar-akar
pohon yang terdapat pada bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
Bekas- bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel
listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada
Konsultan Pengawas atau instansai yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
Pekerjaan pemangkasan dilakukan pada tanaman atau pohon yang sudah terlalu melebar
dan rimbun agar tanaman baru dapat memperoleh sinar matahari yang baik bagi pertumbuhan.
pemangkasan disesuaikan dan dirapikan . tanaman yang sudah layu juga kering untuk di cabut
dan dibuang.
Tanah yang dengan elevasi tinggi diatas kerb dikupas dan diratakan sesuai elevasi kerb
dan kelebihan tanah dilakukan pembuangan. Serta rumput ilalang di stipping dibersihkan dari
lokasi ,tanah yang sudah selevel dengan kerb untuk digemburkan Kembali apabila terjadi
perkerasan secara alami agar tanaman hias baru bisa tumbuh dengan lebih baik.
: 3Ps r . terpas angpadat dan antara kans ti n harus di lapi s i adukan s erta pasangan
permukaan atas kanstin harus datar/rata dan waterpas
V. Pekerjaan Kanstin
b. Adukan yang di pa kai untuk pas angan Kanstin adal ah dengan campuran 1 PC : 3
Psr.3 Pemasangannya.
c. Galian pas Kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan
ketebalan sesuai dengan gambar.kemudian disiram dengan ai r hi ngga je nuh.
Kemudian di l anjutkan dengan pemas angan beton kerb beton yang telah dipasang
dengan adukan campuran 1 PC : 3Ps r . terpas angpadat dan antara kans ti n harus
di lapi s i adukan s erta pasangan permukaan atas kanstin harus datar/rata dan
waterpas
Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam
keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller
(Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat- syarat yang
harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga
mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan
untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau
lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90
% MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.
b. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus
mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat
penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
c. Kerb/Penguat Tepi.
Lapisan ini berupa pasir urug yang kandungan lumpurnya tidak boleh lebih dari 2%.
Dipadatkan sampai mencapai 90% kerb atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar
paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
d. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat
mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah
terpasang.
3. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving dengan
material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat
berupa : Limestone,
a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang
tidak bergeser.
c. Gelar pasir tebal 20 cm mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang
paving berada diatas paving yang telah terpasang.
e. Material yang dipakai adalah Paving t = 8cm mutu beton K – 300 ukuran t =
8cm, p=20cm, lebar=10cm.
f. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potong paving
block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter.
g. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian antar
naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu.
h. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper
kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci
antar paving block satu sama lainnya.
i. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
Pekerjaan Urugan Tanah Subur,
Penanaman Landep Pol.20 cm
Penanaman Puring Jet T Pol 20cm t.35cm
Tanaman Bakung Bunga Besar Pol 20cm t.50cm
Tanaman Canna Variegata Pol 20cm t.50cm
Pekerjaan Penahan sementara tanaman
Pekerjaan Pengadaan dan penanaman Pohon dan Rumput
Pemeliharaan
Penyiraman
Pemupukan
Urugan tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut
ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum pada gambar. Semua bekas-
bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi
yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas- bekas pipa saluran yang tidak
dipakai harus disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,
kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya
diberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau instansai yang berwenang untuk
mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil disiram
air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan
setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, baik mengenai
kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.
a. PERSYARATAN UMUM :
- Jenis tanaman yang akan ditanam adalah tanaman rumput dan perdu sebagai penambah
elemen penghijauan pada area lansekap lokasi dan dapat juga memperindah lingkungan.
- Lingkup pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan meliputi
Pengolahan tanah
Penanaman sesuai dengan jarak tanamnya
Pemberian air (pengairan yang baik)
Penggunaan dosis pupuk yang tepat
Pemberantasan hama penyakit yang kemungkinan menyerang tanaman.
Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang tercantum dalam gambar ,
memenuhi standart spesifikasi bahan tanaman yang telah dipilih dan disetujui oleh pimpinan
proyek.
Bahan tanaman yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada pengawas untuk
disetujui.
4. 1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi : Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapat hasil yang baik.
Pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal ini meliputi :
Pekerjaan persiapan tanah
Pembentukan tanah dan penyelesaian level penanaman.
Dipakai peralatan yang cukup baik dan memenuhi syarat kerja Semua pekerjaan tanah
dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan lansekap serta petunjuk
pimpinan proyek. Tanah yang dipergunakan adalah tanah subur setebal 15cm. Dengan
jenis tanah yang sesuai dengan persyaratan teknis. Apabila kesalahan pemakaian jenis tanah
untuk timbunan tidak memenuhi persyaratan teknis dan mengganggu pertumbuhan pohon atau
tanaman, maka semuanya akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk itu dianjurkan kepada
kontraktor pelaksana, sebelum melakukan pekerjaan penimbunan tanah subur, harus terlebih dahulu
ada pemeriksaan contoh tanah untuk mengetahui kandungan unsur haranya
5. 1. Tanaman
5. 2. Masa Pemeliharaan
Seluruh tanaman di jamin tetap hidup dan subur setelah masa pemeliharaan dan
setelah dilakukan penyerahan Pekerjaan FHO. Penggantian tanaman/Penyulaman sebaiknya
termasuk dalam masa jaminan pemeliharaan. Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman
yang mati atau sakit dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang sama.
Apabila ada tanaman yang mati/rusak selama masa pemeliharaan, maka kontraktor wajib untuk
menggantinya dengan tanaman baru yang sama
dengan spesifikasi yang sama.
Pengecekan hasil pekerjaan penanaman pada awal masa pemeliharaan dilakukan oleh
pelaksana lansekap, tetapi sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum kontraktor melakukan
pemeriksaan sendiri. Tiap-tiap fase pengecekan berikutnya akan dilakukan secara terpisah.
Pemeriksaan hasil penanaman untuk penyerahan akhir pada saat menutup masa pemeliharaan akan
dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Seluruh tanaman harus diserahkan dalam keadaan
hidup dan subur. Kontraktor mengganti tanaman yang mati atau perubahan lainnya. Biaya
penggantian seluruhnya menjadi tanggungan kontraktor, yang telah termasuk dalam perhitungan
biaya perawatan.
6. PELAKSANAAN TANAMAN
Pelaksanaan :
- Pengolahan tanah untuk jenis tanaman yaitu dengan mencangkul dan membuat
lubang penanaman dengan kedalaman sesuai panjang akar, sekitar
40 cm, dimana tanah dibalik dan digemburkan serta diratakan dan diberi unsur hara (humus).
- Jarak tanam antar tanaman rata-rata berkisar 30-60 cm atau sesuai dengan kondisi
lapangan.
- Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu pagi dan sore hari sebelum
matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan (respirasi) daun.
BAB III
TATA CARA PEMELIHARAAN PASCA TANAM
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
2). Tujuan untuk menyeragamkan metoda pemeliharaan sehingga didapatkan suatu hasil yang
baik.
Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap jalan ini mencakup deskripsi, persyaratan- persyaratan,
ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan dan jadwal tentang pemeliharaan tanaman lansekap.
1.3. Pengertian
Pupuk Organik, ialah pupuk alam yang dihasilkan dan kotoran hewan ternak dan pupuk hijau
dari sisa-sisa tanaman.
Pupuk Anorganik, ialah pupuk buatan yang dibuat di pabrik. Pupuk ini dapat digolongkan
berdasarkan jenis dan kandungan hara dalam pupuk tunggal dan majemuk.
- Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara. Dikenal pupuk
Nitrogen (N), pupuk fosfat (P) dan pupuk kalium (K). Pada pupuk Nitrogen (N) di kenal pupuk
Urea, Amonium Sulfat dan Amonium Chlorida.
- Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih jenis unsur hara.
Dikenal pupuk NP, pupuk PK,pupuk NK dan pupuk NPK.
Pestisida ialah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan
untuk memberantas/ mematikan hama tanaman misalnya
Fungisida ialah senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan untuk
memberantas/ membunuh cendawan yang menyebabkan penyakit.
Penataan Median Taman Terusan Jl Jakarta Kota Bandung
Spesifikasi Umum, Administrasi, Umum
24 | H a l a m a n
Unsur Hara Tanah ialah unsur yang paling menentukan pertumbuhan tanaman, biasanya ada 3
(tiga) unsur hara makro yaitu nitrogin, fosfor dan kalium. Umumnya unsur ini terdapat
dalam jumlah kurang dalam tanah dan perlu ditambah dengan melakukan pemupukan.
Pemeliharaan Pasca Tanam yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tanaman
sejak selesai ditanam sampai batas waktu minimal 3 (tiga) bulan dan dilaksanakan secara
intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Pemeliharaan Rutin yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan terhadap semua
tanaman yang berada di median dan jalur tepi di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA) dengan
mengikuti tahapan dan jadwal kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
PASAL 2
KETENTUAN - KETENTUAN
2.1. Umum
1). Penyiraman
Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan.
3). Pemangkasan
- Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau ranting yang patah,
mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit setelah
dipangkas harus segera dibuang agar tidak menular ke bagian tanaman lainnya
- Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur dan mengganggu
lingkungan/penglihatan pemakai jalan.
- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit, jamur
atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya.
- Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik, waktu pemangkasan perlu diatur dengan tepat
yaitu ;
x setelah musim berbunga/berbuah, x pada akhir musim hujan,
x untuk membuat bentuk pohon/tanaman yang ideal seperti yang
rencanakan pemangkasan harus dilakukan pada
saat tanaman sedang berdaun lebat.
4). Pemupukan
(1) Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan pertumbuhan
vegetatif seperti daun/ dahan
- Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk organik dan anorganik
- Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah yaitu dalamnya
lapisan tanah dimana perakaran tanaman dapat berkembang dengan bebas, teksture,
kelembab dan tata udara tanah.
- Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah sebagai bahan organik tanah,
humifikasi, mineralisasi dan pengikatan nitrosin udara.
1). Air.
Air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman harus bebas dari segala kotoran minyak, zat kimia
atau lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan temperatur air antara 15 C - 25
Celcius.
Penataan Median Taman Terusan Jl Jakarta Kota Bandung
Spesifikasi Umum, Administrasi, Umum
26 | H a l a m a n
Pupuk kandang adalah 'pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan kotoran cair dan hewan ternak.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang bermutu baik, sudah matang/kering yang telah
mengalami penimbunan cukup lama dan sudah tidak mengalami proses kimia lagi (biasanya
sudah berumur sekitar 6
bulan).
Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N), unsur fosfat
(P) dan unsur kalium (K) yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah disekitar
tanaman .Contoh
: - NPK 20420+20
Perbandingan ini merupakan suatu perbandingan prosentase kandungan antara unsur unsur 20% N
+ 20% P + 20% K dalam pupuk
Pemberian obat pemberantas hama dan penyakit tanaman sangat ditentukan oleh jenis
hama/penyakit dan tanaman yang diserangnya. Memilih pestisida yang efektif terhadap hama
atau penyakit tanaman sebaiknya dipilih pestisida rendah (mudah terurai), dan telah
direkomendasikan untuk jenis tanamannya.
2.2. Teknis
- keahlian : minimal SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) atau sederajat dan berpengalaman
3). Tenaga Pendangir dan penyiang : - tenaga kerja kasar yang berpengalaman
1). Penyiraman
(2). Bahan
- Air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
- Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/
2
pohon untuk semak : + 5 l/pohon untuk rumput/penutup tanah + 5 l/m
3). Pemangkasan
Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan dengan proporsi
bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana).
Penataan Median Taman Terusan Jl Jakarta Kota Bandung
Spesifikasi Umum, Administrasi, Umum
28 | H a l a m a n
4). Pemupukan
Pemberian pupuk terhadap tanaman perlu ada kesesuaian antara jenis tanaman dengan jenis
pupuk dan dosis yang perlu diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
Pupuk organik : pupuk hewan temak yang telah matang (+ 6 bulan). Pupuk ini
arus bersih dad rumput liar atau tanaman liar lainnya.
Pupuk anorganik : Jenis pupuknya adalah NPK atau TSP dengan dosis untuk pohon
25 gram/pohon, untuk perdu/semak 2 , 5 gram/pohon untuk rumput 2 . 5 g
2
r a m p e r M (Urea).
Peralatan :
Penataan Median Taman Terusan Jl Jakarta Kota Bandung
Spesifikasi Umum, Administrasi, Umum
29 | H a l a m a n
- Alat penyemprot hama
- Masker
- Sarung tangan
- Kaca mata
- Pakaian seragam dengan wama mencolok dan menggunakan topi.
PASAL 3
CARA PENGERJAAN
Untuk dapat menentukan tahapan dan jadwal pemeliharaan terhadap tanaman lansekap jalan,
perlu diadakan pengamatan/evaluasi terhadap kondisi tanaman yang tumbuh di lokasi yang akan
ditangani pemeliharaan lansekap jalan antara lain
Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan yang kering/mati,
penggemburan tanah dan membersihkan tanaman/rumput liar di sekitar tanaman pokok, perbaikan
saluran-saluran yang tererosi, penggunaan fasilitas perlindungan bagi tanaman,
memperbaiki/mengganti daerah-daerah di mana lempengan rumput tidak tumbuh dengan
balk dan penggantian tanaman yang mati serta penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh
dengan subur. Secara terinci jadwal pemeliharaan pasca tanam dapat dilihat pada tabel 1.
0
- Dilakukan miring (45 ) dan rata agar air hujan tidak tergenang dan
dapat mengakibatkan pembusukan batang.
- Arah memangkas dari bawah ke atas, dan setelah tanaman dipangkas sebaiknya
dilakukan pemupukan agar tunas yang baru dapat terbentuk kembali.
(b) Rumput
- Untuk perapihan rumput pada daerah tepi dilakukan pengetrekan dengan alat cangkul kecil
atau gunting rumput.
4) Cara Pemupukan :
(a) Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah didangir sedalam 15 -
20 cm di sekeliling batang pohon selebar diameter tajuk, kemudian pupuk ditutup tanah kembali dan
disiram dengan air agar cepat larut.
(b) Pupuk kandang diberikan dengan ditaburkan di tanah kemudian dicampur dengan tanah
subur (top soil).
(c) Cara lain pemupukan dengan pupuk anorganik yaitu campuran pupuk dengan air yang kemudian
disiramkan di sekeliling perakaran tanaman, sedangkan untuk pupuk daun disemprotkan pada daun.
(a) Pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida secara berulang- ulang tiap
1 minggu sekali, sampai tanaman bebas dari hama yang menyerang. Apabila serangan cukup
berat, penyemprotan dapat dilakukan
2 kali seminggu.
(b) Untuk pemberantasan penyakit tanaman, digunakan fungisida tiap 1 (satu) minggu
sekali. Apabila cukup parah sebaiknya tanaman dibongkar dan bekas lubang tanaman dibiarkan
terbuka dan disinari matahan untuk beberapa lama, baru ditanam kembali.
- Hama perusak akar; nematoda, larva kumbang, larva lalat, kepik akar, kutu akar, rayap dan
semut.
- Hama perusak batang/cabang ; binatang pengerek, tikus.
- Hama perusak daun; bangsa ulat, kumbang, belalang, thrips, kutu tumbuh- tumbuhan, kepik,
sikeda dan tungau.
- Hama perusak buah; binatang pengerek buah, kepik, tikus
(a) Tanaman yang mati atau rusak dicabut kemudian siapkan lubang tanaman
dengan ukuran :
- pohon, l m u l m × l m
- semak, 60cm × 40cm u panjang
(m')
32 Kota Bandung
Penataan Median Taman Terusan Jl Jakarta
Spesifikasi Umum, Administrasi, Umum
33 | H a l a m a n
Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur dan pupuk kandang dengan
perbandingan = 3 : 2 , masukkan tanaman pengganti secara hati-hati, setelah kaleng atau
plastik pembungkus tanaman dibuka dan dibuang keluar lokasi. Kemudian media tanam dipadatkan
Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu ditunjang dengan bambu penahan
(steger) sampai pohon tumbuh dengan baik
(b) Untuk penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan dan rumput yang
mati dan tanahnya digemburkan lalu dicampur dengan tanah subur dan upuk urea dengan
komposisi 2 : 1.
Rumput yang digunakan dapat berbentuk gebalan/ lempengan, tunas atau biji. setelah selesai
penanaman perlu dilakukan penyiraman dengan jumlah air yang dibutuhkan :
- Untuk pohon : +U 10 l/pohon
- Untuk semak : +U 5 l/pohon
- Untuk rumput /penutup tanah : +
2
5 l/m
Kapasitas kerja dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman lansekap jalan dapat dilihat
pada tabel berikut :
PASAL IV JADWAL PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pasca tanam dilakukan sejak selesai penanaman tanaman lansekap jalan dan
berlangsung minimal selama 3 (tiga) bulan. Pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan selama masa
tumbuh dan dilakukan secara intensif dengan memperhatikan jenis tanamannya. Setiap jenis
tanaman mempunyai perlakukan penanganan yang berbeda dan untuk memberikan kemudahan,
jadwal pemeliharaan dibedakan menurut pembagian sebagai berikut :
- Jenis Tanaman Pohon
- Jenis Tanaman Semak/Perdu
- Jenis Tanaman penutup tanah/
rumput.
Pemeliharaan Rutin pada lansekap jalan dilakukan balk pada tanaman lama yang sudah ada maupun
merupakan kegiatan lanjutan setelah selesai pemeliharaan pasca tanam. Pekerjaan pemeliharaan
rutin jalan dengan tahapan dan jadwal kegiatan