Anda di halaman 1dari 33

SPESIFIKASI TEKNNIS

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN/REHABILITASI KANTOR POLRES KEDIRI TA.


2023
LOKASI : JL. PB. SOEDIRMAN NO. 56, PARE, KEDIRI, PLONGKO, PARE,
KEC. PARE, KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR 64144
TAHUN : 2023

PASAL 1
PENJELASAN GAMBAR DAN RKS

1.1 PENJELASAN GAMBAR


a. Apabila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail,
maka yang harus diikuti adalah gambar detail. Dalam hal ini skala yang
besar lebih mengikat dari pada skala yang kecil.
b. Apabila ukuran-ukuran skala gambar dan ukuran yang tertulis dalam
gambar berbeda, maka ukuran yang tertulis dalam gambar yang berlaku.
c. Bila penyedia meragukan tentang perbedaan antara gambar yang ada, baik
konstruksi maupun ukurannya, maka penyedia berkewajiban untuk
menanyakan kepada konsultan Pengawas secara tertulis.
d. Dalam hal terjadi perbedaan gambar detail/ gambar rencana dengan
keadaan di lapangan, penyedia dapat mengajukan gambar kerja (shop
drawing) yang sesuai dengan kondisi di lapangan dan dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan setelah mendapat persetujuan
tertulis
dari Konsultan Pengawas. Di dalam semua hal bila terjadi pengambilan
ukuran yang salah adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.
e. Apabila dalam gambar disebutkan lingkup pekerjaan atau ukuran,
sedang dalam RKS dan BQ tidak disebutkan, maka gambar yang
harus dilaksanakan.
1.2 PENJELASAN RKS
b. Pada RKS tentang Syarat-syarat Teknis, termuat lingkup pekerjaan,
spesifikasi bahan yang digunakan dan syarat-syarat pelaksanaan.
c. Apabila dalam gambar tidak tercantum lingkup pekerjaan, ukuran dan
jumlahnya, sedangkan dalam RKS pada lingkup pekerjaan tercantum, maka
penyedia terikat untuk melaksanakannya.
1.3 BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN / AANWIJZING
a. Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) merupakan catatan
perubahan/ penambahan/ pengurangan/ penetapan dari gambar kerja dan
RKS.
b. Apabila pada Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan tidak ada perubahan/
penambahan/ pengurangan/ penetapan tentang RKS dan gambar
pelaksanaan, sedang pada RKS atau gambar menimbulkan keragu-raguan,
maka penyedia pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan wajib menanyakan
kebenarannya. Sehingga dapat ditetapkan dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan Pekerjaan.

1 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia adalah:

NO. URAIAN PEKERJAAN

A PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG PPA, TIPIKOR, SIWAS (GEDUNG A)


I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN
V PEKERJAAN ATAP
VI PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
VII PEKERJAAN FINISHING
VIII PEKERJAAN MEP
IX PEKERJAAN PENGUNCI DAN BESI
X PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
B PEKERJAAN RENOVASI AULA (GEDUNG B)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN BETON
III PEKERJAAN PASANGAN
IV PEKERJAAN ATAP
V PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
VI PEKERJAAN FINISHING
VII PEKERJAAN MEP
VIII PEKERJAAN PENGUNCI DAN BESI
IX PEKERJAAN INTERIOR
X PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
C PEKERJAAN PARKIRAN DAN GUDANG (GEDUNG C)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN BETON
III PEKERJAAN PASANGAN
IV PEKERJAAN ATAP
V PEKERJAAN FINISHING
VI PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
D PEKERJAAN GUDANG DALMAS (GEDUNG D)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN
V PEKERJAAN ATAP
VI PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
VII PEKERJAAN FINISHING
VIII PEKERJAAN MEP
IX PEKERJAAN PENGUNCI DAN BESI
X PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

2 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


E PEKERJAAN RENOVASI POS PENJAGAAN (GEDUNG E)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN
V PEKERJAAN ATAP
VI PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
VII PEKERJAAN FINISHING
VIII PEKERJAAN ELEKTRIKAL
IX PEKERJAAN PENGUNCI DAN BESI
PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
X

3 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. LINGKUP PEKERJAAN


a. Pekerjaan Pembersihan Lapangan dari awal dan akhir
b. Pekerjaan Pembongkaran bangunan eksisting
c. Pekerjaan Prasasti (Nama Proyek)
d. Pekerjaan Pembongkaran Atap Genteng Eksisting Dipakai Kembali
e. Pembongkaran Rangka Atap Dipakai Kembali
f. Pekerjaan Pembersihan Belakang gedung
g. Pekerjaan Pasangan Bowplank
h. Pemindahan Pagar dipakai kembali
i. Pembongkaran Pagar dan Atap Pos Jaga

3.2. KOORDINASI DAN ADMINISTRASI


a. Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia harus melakukan ijin dan
berkoodinasi dengan pihak pengguna jasa, konsultan pengawas dan
pihak-pihak terkait.
b. Penyedia wajib membuat foto/dokumentasi 0%, minimal dari 4 sisi sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
c. Penyedia wajib memasang papan nama proyek, dengan ukuran ditentukan
kemudian.
d. Penyedia tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk
apapun dilingkungan kegiatan.

3.3. RENCANA KERJA DAN PELAKSAAN PEKERJAAN


a. Rencana kerja dibuat oleh penyedia berupa bar chart dan curve S,
yang memuat prestasi dan rencana kerja dalam persen.
b. Rencana kerja (Time schedule) harus mendapat persetujuan dari pihak
konsultan pengawas, serta penyedia wajib menggadakannya sebayak 4
(empat) lembar copy yang masing-masing diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen, Team Teknis, Konsultan Pengawas dan ditempelkan di
bangsal kerja.
c. Selanjutnya penyedia harus mengikuti Rencana kerja tersebut yang menjadi
dasar bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas untuk
menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu persoalan yang berhubungan
dengan kelambatan pekerjaan.
d. Penyedia diharuskan membuat Rencana Kerja mingguan pada setiap tahap
pengerjaan, paling tidak tiga hari sebelum dimulainya pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

3.4. HAK BEKERJA DI LAPANGAN


Lapangan pekerjaan akan diserahkan kepada penyedia selama waktu
pelaksanaan pekerjaan. Segala sesuatu kerusakan yang ditimbulkan akibat
pelaksanaan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia.

3.5. PEMBAGIAN HALAMAN UNTUK BEKERJA DAN JALAN MASUK


a. Apabila penyedia akan mendirikan bangunan sementara Gudang maupun
tempat penimbunan bahan, maka penyedia harus mengkonsultasikan
terlebih dahulu kepada konsultan pengawas tentang penggunaan halaman
tersebut.
b. Semua biaya untuk prasarana, fasilitas pekerjaan, serta akomodasi
menjadi tanggungan penyedia.
c. Apabila terjadi kerusakan pada jalan komplek, saluran air atau
bangunan lainnya yang disebabkan adanya pelaksanaan pembangunan
ini penyedia berkewajiban untuk memperbaiki kembali, selambat-
4 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
lambatnya dalam masa pemeliharaan.
d. Dilokasi kegiatan penyedia diharuskan menyiapkan alat-alat pengaman
terhadap kebakaran dan keamanan kerja lainnya.

3.6. PEMBERSIHAN LOKASI


a. Semua barang dan peralatan yang ada di dalam gedung dibersihkan, untuk
menghindari kerusakan saat melaksanakan pekerjaan.
b. Setelah pembersihan lokasi pekerjaan, dilakukan pekerjaan pembongkaran
seperti yang diminta oleh gambar kerja dan kontrak yang sehubungan
termasuk pembuangan bekas pembongkaran.
c. Sebelum melaksanakan pembongkaran, pihak Pemborong wajib melaporkan
terlebih dahulu kepada Direksi Lapangan dan pemilik proyek/ user tentang
bagian-bagian yang akan dibongkar untuk mendapatkan persetujuan dan
sebelum dibongkar harus difoto terlebih dahulu untuk dijadikan Dokumen.
d. Sebelum pekerjaan pembongkaran dilaksanakan pemborong harus
menyiapkan segala peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan dan kontraktor harus terlebih dahulu berkonsultasi
dengan pihak-pihak yang berkait dengan pelaksanaan/ user tentang
pekerjaan yang dapat dilaksanakan/ dibongkar terlebih dahulu agar tidak
mengganggu aktivitas unit-unit kerja yang ada.
e. Dan selama pelaksanaan pembongkaran Pemborong harus bertanggung
jawab serta menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan barang yang
dibongkar/ dipindahkan.
f. Pekerjaan pembongkaran yang dilaksanakan sesuai dengan yang tertera
dalam gambar kerja/ gambar desain dan pekerjaan pembongkaran lainnya
yang berhubungan dengan pekerjaan.
g. Semua hasil bongkaran yang masih baik kecuali dipakai kembali sesuai dengan
spek pekerjaan harus diserahkan dan pemborong harus menginventarisasikan
bekas bongkaran tersebut dengan membuat berita acara penyerahan yang
dibuat oleh Pemborong dan diserahkan kepada user/ Pemberi tugas dengan
diketahui Direksi/ Instansi Teknis
h. Dan pemborong tidak diperkenankan membawa keluar lokasi bekas
bongkaran tersebut dengan/ untuk maksud/ tujuan tertentu tanpa
persetujuan Direksi/ Pemberi Tugas/ Pejabat Pembuat Komitmen/ user,
terkecuali bekas bongkaran yang rusak dan tidak dapat dipakai/
dimanfaatkan kembali harus dibuang keluar lokasi.

3.7. PENGUKURAN
a. Penyedia harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara
pengukuran dengan alat-alat theodolith, waterpass dan peralatan
lain yang diperlukan.
b. Pengawas Lapangan dan Penyedia akan menetapkan tempat/posisi
patok penandaan permanen (bench mark) sebagai referensi pengukuran
bangunan, dan dituangkan dalam Berita Acara penentuan titik 0 (nol) lantai
bangunan.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas
Lapangan dan tetap merujuk pada level patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut Penyedia menentukan level bangunan dan
jarak as bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar
perencanaan.

3.8. PEMASANGAN BOUWPLANK


a. Ketetapan letak bangunan harus mengacu pada gambar perencanaan
dan harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas
b. Penempatan bouwplank minimal berjarak 1 m dari as kolom/dinding
dan tidak mengganggu pada saat pekerjaan galian tanah pondasi
dilaksanakan.
c. Bahan yang digunakan untuk bouwplank adalah papan meranti 2/20
5 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
cm, usuk 5/7 cm untuk tiang bouwplank, paku dan cat/meni untuk tanda
perletakan as-as bangunan/kolom utama seperti yang ditunjuk pada
gambar.

d. Pemasangan bouwplank harus kuat dengan menggunakan papan meranti


2/20 cm yang diserut halus, rata dan lurus pada permukaan atasnya,
sedangkan tiang bouwplank menggunakan kayu meranti 5/7 cm
yang dipancang kuat dan kokoh kedalam tanah.
e. Semua titik-titk as bangunan harus diberi tanda dengan cat dan
tampak jelas, serta tidak mudah berubah posisinya.
f. Bouwplank merupakan pedoman letak tinggi lantai bangunan
terhadap muka tanah yang merupakan ± 0.00 meter bangunan.
g. Hasil pengukuran posisi bangunan tersebut harus dibuatkan Berita Acara
Pengukuran (Uitzeet) yang disetujui oleh
Direksi.

6 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 4
PEKERJAAN TANAH

4.1. UMUM
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian.
Bahan-bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan harus
diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.
4.2. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan galian yang dimaksud pada pekerjaan ini adalah galian tanah
pondasi serta urugan tanah kembali yang meliputi :
a. Pekerjaan Galian Tanah Biasa
b. Pekerjaan Urug Kembali Galian
c. Pekerjaan Pengurungan Pasir Urug
d. Pekerjaan Pengurungan Tanah Urug

4.3. BAHAN/MATERIAL
a. Semua urugan yang akan dipergunakan berupa tanah dan atau pasir urug.
b. Sebelum dipergunakan harus mendapat persetujuan Direksi.
c. Bahan urugan berupa tanah urug harus bersih dari kotoran, humus
dan bahan organic yang dapat mengakibatkan penyusutan atau
perubahan kepadatan urugan itu sendiri.
d. Tanah bekas galian dapat dipergunakan sebagai urugan asalkan
mendapat ijin dari pengawas lapangan.
e. Pasir urug harus berbutir halus (0.5-2) mm, bergradsi tidak seragam
(heterogen), warna hitam/merah kecoklatan.
f. Urugan peninggian pile lantai menggunakan bahan sirtu.

4.4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


4.4.1 Pekerjaan Galian
a. Penyedia harus menyediakan peralatan dan tenaga yang cukup
untuk pekerjaan yang dimaksud.
b. Kedalaman galian pondasi minimal sesuai dengan gambar rencana
dan atau telah mencapai tanah keras dengan persetujuan
pengawas lapangan.
c. Apabila sampai kedalaman tersebut pada point (a) belum
mendapatkan tanah keras, maka penyedia harus menghentikan
pekerjaan galian dan dikonsultasikan dengan Direksi dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan pemecahan masalah
tersebut.
d. Apabila dalam melaksanakan penggalian ternyata kedalaman
tanah keras lebih dalam dari rencana, dan untuk mendapatkan daya
dukung tanah yang sesuai dengan kedalaman yang dimaksud dalam
gambar, maka penyesuaian kedalaman dilakukan dengan
menggunakan beton tumbuk dan tanpa biaya tambahan dari Pemberi
Tugas.
e. Pada galian tanah yang mudah longsor, penyedia harus mengadakan
tindakan pencegahan dengan memasang penahan atau cara lain yang
disetujui oleh pengawas lapangan.
f. Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas
akar, kayu, bekas longsoran atau benda-benda yang dapat
mengganggu kontruksi pondasi.
g. Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian, pemasangan pondasi dan
pekerjaan lain didalam galian harus terhindar dari genangan air. Untuk
itu penyedia harus menyediakan pompa air dengan jumlah yang
cukup untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
h. Bahan-bahan sisa galian yang tidak dipergunakan tidak boleh
7 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
ditempatkan berserakan, sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan
dari pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat
yang disetujui Pengawas Lapangan.

4.4.2 Pekerjaan Urugan


a. Bahan bongkaran tidak diijinkan untuk dipergunakan sebagai bahan
urugan.
b. Tanah bekas galian dapat dipergunakan sebagai urugan asal
mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir dibawah pondasi,
penyedia harus memperhatikan tingkat kepadatannya, supaya tidak
terjadi penurunan pada pondasi.
d. Pasir urug yang dipergunakan harus berbutir halus (0.5-2) mm,
bergradsi tidak seragam (heterogen), warna hitam/merah kecoklatan

4.4.3 Pekerjaan Mengurug Kembali Galian


a. Tanah Bekas Galian Pengurugan Kembali Bekas Galian Harus Dilakukan
Sesuai Dengan Diisyaratkan Pada Bab Mengenai Urungan Dan
Pemadatan. Pekerjaan Pengisian Kembali Ini Hanya Boleh Dilakukan
Setelah Diadakan Pemeriksaan Dan Mendapat Persetujuan Tertulis Dari
FasilitatoR.

8 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 5
PEKERJAAN BETON

5.1. LINGKUP PEKERJAAN


5.1. 1 Keterangan Umum
a. Pekerjaan Beton Dilaksanakan Sesuai Dengan Yang Diminta Dalam Dokumen
Kontrak Dan Di Laksanakan Sesuai Dengan Ketentuan Dan Peraturan Yang
Berlaku (PBI 1971/SNI) Adapun Pada Garis Besarnya Pekerjaan Beton Yang
Dilaksanakan Adalah:
A. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG PPA, TIPIKOR, SIWAS
1) Pekerjaan Sloof 15x30cm
2) Pekerjaan Kolom 12X12 (KP)
3) Pekerjaan Kolom 20x30cm (K3)
4) Pekerjaan Balok 15x25 (B1)
5) Pekerjaan Balok 15x30 (B2)
6) Pekerjaan Balok 15x20 (RB)
7) Pekerjaan Plat Beton 10cm
8) Pekerjaan Rabat Lantai Beton 5cm

B. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG AULA


1) Pekerjaan Balok 15x20 (RB)

D. PEKERJAAN GUDANG DALMAS


1) Pekerjaan Sloof 15x30cm
2) Pekerjaan Kolom 20x30cm (K3)
3) Pekerjaan Balok Latai 12x20cm
4) PekerjaanRing Balok 12x20cm
5) Pekerjaan Rabat Lantai Beton 5cm

E. PEKERJAAN PEKERJAAN RENOVASI POS PENJAGAAN


1) Pekerjaan Pondasi Footplate 120x80x30cm
2) Pekerjaan Pondasi Footplate 80x80x30cm
3) Pekerjaan Sloof 15x30cm
4) Pekerjaan Kolom 30x30cm (K1)
5) Pekerjaan Kolom 20x30cm (K3)
6) Pekerjaan Kolom 15x40cm (K6)
7) Pekerjaan Kolom 12Xx12cm (KP)
8) Pekerjaan Balok 12x30cm (B2)
9) Pekerjaan Ring Balok 12x20cm

b. Campuran Harus Di Takar Dengan Memakai Kotak Dengan Ukuran Untuk 1


(Satu) Zak Semen

2. Bahan Untuk Adukan Beton


a. Semen
1) Jenis Semen PC Yang Di Pakai Harus Memenuhi Ketentuan-
Ketentuan Dan Syarat-Syarat Yang Telah Di Tentukan Dalam NI.8-
1969 Atau SNI 15-2049-1994 Dan Sebagai Pedoman Dapat
Memakai Semen Merk PC Type 1 Produksi DYNAMIX
2) Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Diharuskan Memakai Semen Satu
Produk/Merk
3) Semen Yang Didatangkan Ke Tempat Pekerjaan Harus Baik Dan
Baru Serta Didalam Kantong-Kantong Semen Yang Masih Utuh
Tanpa Sobekan-Sobekan
4) Penyimpanan Semen Dalam Gudang Harus Dilakukan Diatas Lantai
Panggung Minimal 20 CM Diatas Tanah Dan Semen Yang Dipakai
Harus Selalu Diperlukan Oleh Direksi Sebelumnya
5) Semen Yang Mulai Mengeras Harus Segera Dikeluarkan Dari
Lapangan
9 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
5.1.2. PONDASI
a. Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan serta mesin-
mesin/alat bantu yang diperlukan.
b. Macam pondasi yang digunakan adalah :
Pondasi Footplate 80x80x30 atau sebagaimana ditentukan dalam gambar
perencanaan.
c. Pedoman Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pondasi, penyedia harus mengadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar-gambar detail
perencanaan dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
Penyedia diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas Lapangan,
bila ada perbedaan antara gambar-gambar struktur dengan gambar
arsitektural atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

5.2. LINGKUP PEKERJAAN


5.2.1. Beton Struktur
 Beton struktur dengan mutu campuran 1PC:2PS:3KR, meliputi semua
pekerjaan beton struktur sesuai gambar rencana
 Rabat Beton dengan mutu campuran 1PC:3PS:5KR, meliputi semua
pekerjaan Rabat beton sesuai gambar rencana

5.3. BAHAN-BAHAN
5.3.1. Umum
Bahan-bahan campuran beton berupa PC, agregat halus maupun kasar
penyedia harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan dari konsultan pengawas, sebelum mendatangkan material
tersebut secara masal.

5.3.2. Cemen Portland


a. Jenis PC
 Semen Portland yang dipakai harus dari satu jenis menurut
peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI 8) yaitu Semen
DYNAMIX dengan persetujuan tertulis Direksi.
 Satu komponen pekerjaan beton tidak boleh menggunakan lebih
dari satu merk/jenis semen, bila hal tersebut telah dilaksanakan
maka harus diadakan test sesuai dengan prosedur yang berlaku.

b. Penyimpanan PC
 Semen yang didatangkan ditempat pekerjaan harus dalam kondisi
baik dan terbungkus kantong-kantong semen asli dari pabrik.
 Agar semen yang didatangkan tetap terjaga kualitasnya, semen
harus disimpan dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik dan
alas penimbunan semen harus diatas muka tanah setinggi 30 cm.
 Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari sepuluh lapis,
penyimpanan dari pengiriman tiap hari hendaknya terpisah agar semen
yang datang lebih dulu, segera bisa dipergunakan.

5.3.3. Agregat halus (pasir)


a. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asalkan
memenuhi SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002
b. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras
serta bersifat kekal.
c. Agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung Lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang

10 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


baik.
d. Pasir laut tidak boleh dipergunakan sebagai campuran beton.
e.

5.3.4. Agregat Kasar


a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu pecah
alami, maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu
asalkan memenuhi SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002
b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori serta bersifat kekal.
c. Bila menggandung butir-butir yang pisah, jumlah beratnya tidak
boleh melampaui 20%.
d. Agregat juga tidak boleh kotor dengan kandungan Lumpur
maksimum 1%, bila kandungan lumpurnya melebihi yang
dipersyaratkan agregat kasar harus dicuci.
e. Selain tidak boleh mengandung Lumpur juga tidak boleh
mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat reaksi
alkali.
f. Gradasi agregat kasar harus memenuhi syarat SNI 03-1726-2002
dan SNI 03-2847-2002.
g. Ukuran butir agregat maksimum tidak boleh lebih daripada
seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang dari cetakan, sepertiga
dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak bersih minimum
diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.

5.3.5. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih
(yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkohol, garam-garam dan bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton maupun baja tulangan.

5.3.6. Besi Tulangan


a. Mutu besi tulangan
 Baja tulangan memakai mutu U-24 dengan tegangan leleh =
2400 kg/cm² dan U-32 dengan tegangan leleh = 3200 kg/cm²,
sesuai dengan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002.
 Apabila besi tulangan kualitasnya diragukan oleh Direksi, maka
penyedia harus memeriksakan melakukan uji laboratorium atas
biaya penyedia.
b. Dimensi Besi Tulangan
 Ukuran dan jumlah besi tulangan seperti yang ada digambar.
 Jenis besi tulangan yang digunakan besi polos.
 Penggantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas
persetujuan tertulis oleh Direksi.
 Bila penggantian dimensi tulangan disetujui oleh direksi, maka
luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari
tulangan yang tersebut dalam gambar atau perhitungan.
c. Penyimpanan besi tulangan
Semua baja tulangan harus disimpan ditempat yang bebas
lembab dan dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal
pembelian. Semua
baja tulangan harus dilindungi terhadap segala macam kotoran dan
minyak serta dihindarkan terhadap pengaruh garam kuat.

5.3.7. Bahan Pembantu (Bahan Kimia)


a. Pemakaian bahan kimia pembantu kecuali yang disebut
dalam gambar atau syarat harus seijin tertulis dari Direksi.
11 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
b. Apabila penyedia akan menggunakan bahan kimia, maka harus
mengajukan permohonan secara tertulis dengan disertai
alasan- alasan dan bukti-bukti serta manfaat yang telah dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
c. Penggunaan bahan kimia harus sesuai dengan petunjuk teknis dari
pabrik dan selama bahan-bahan pembantu ini digunakan,
maka harus diadakan pengawasan yang cermat.
d. Pemakaian bahan pembantu tidak boleh menyebabkan
dikuranginya volume semen dalam adukan.
e. Penggunaan bahan pengeras (Hardeener) pada lantai beton
harus sesuai dengan petunjuk pemakaian dari pabrik yang
memproduksi bahan tersebut.

5.3.8. Bekisting
a. Pembuatan bekisting harus memenuhi syarat-syarat dalam SNI 03-
1726-2002 dan SNI 03-2847-2002
b. Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukup
kering dengan tebal minimum 2 cm atau panil-panil multipleks
dengan tebal minimum 9 mm.
c. Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/7 sebagai
penyokong, penyangga maupun pengikat, sehingga mampu
mendukung tekanan beton pada saat pengecoran sampai selesai
proses pengikatan.
d. Penyangga struktur lantai (balok, lantai,dll) dapat digunakan kayu
dengan ukuran minimal 5/7 cm dengan jarak maksimum 50 cm
dan papan kelas III sebagai landasa antara tanah dan tiang
penyangga (perancah), atau menggunakan scaffolding baja.

5.3.9. Mutu Beton dan Campuran


a. Mutu beton adalah campuran 1PC:2PS:3KR untuk pekerjaan konstruksi
yang
harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam
SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002 dengan pengawasan
yang ketat terhadap mutu dengan keharusan memeriksa kekuatan
tekan beton secara kontinyu berupa pemeriksaan benda-benda uji
melalui laboratorium yang ditunjuk atas biaya Kontraktor.
b. Mutu beton campuran 1PC:2PS:3KR berlaku untuk bagian-bagian
konstruksi beton antara lain: Pondasi, Sloof, Kolom struktur,
Balok struktur, Balok latei, Plat Beton.
c. Apabila rencana perbandingan campuran (sesuai mix design)
tegangan yang diinginkan tidak terpenuhi, maka berdasarkan
percobaan pendahuluan perbandingan volume dapat digunakan yang
lebih tinggi.
d. Untuk pekerjaan beton tidak bertulang seperti, lantai kerja untuk
pondasi beton rabat dan beton tumbuk digunakan campuran 1 PC: 3
Pasir: 5 kerikil.

5.4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


5.4.1 Lapisan penutup beton
a. Tebalnya lapisan penutup beton harus mendapat persetujuan
direksi dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan menurut SNI 03-
1726-2002 dan SNI 03-2847-2002.
b. Untuk mendapatkan ketebalan lapisan penutup beton yang
seragam maka harus dibuat beton persegi (beton tahu) yang dapat
diikat terhadap baja tulangan.

5.4.2 Penulangan
a. Pembengkokan dan pemotongan besi tulangan
1. Penyedia diharuskan membuat gambar detail pemotongan besi
12 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
tulangan dengan berpedoman kepada gambar-gambar beton
yang ada sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 dan SNI
03-2847-2002.
2. Gambar-gambar detail yang telah disetujui oleh direksi
mengikat untuk dilaksanakan.
3. Besi tulangan dibengkokkan atau diluruskan dalam keadaan
dingin, kecuali apabila pemasangannya diijinkan oleh direksi.
4. Pembengkokan atau meluruskan tulangan tidak boleh dengan
cara yang merusak tulangan.
b. Pemasangan besi tulangan
1. Tulangan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan jarak-
jarak yang terdapat pada gambar rencana, dan selama
pengecoran letaknya tidak berubah.
2. Sehubungan dengan ketetapan tebal penutup beton,
maka selain dipasang beton-beton tahu, harus
dipasang penahan jarak baja tulangan (korset) dengan
jumlah minimal 4 buah tiap-tiap m2plat lantai maupun
plat atap.
c. Tulangan susut
Untuk seluruh plat beton ditambahkan tulangan susut seperti
tercantum pada gambar, apabila dalam gambar tidak
tercantum, maka penyedia harus memasang tulangan susut
dengan besi Ø 8-20 cm.
5.4.3 Bekesting
a. Umum
1. Ukuran dalam bekesting adalah ukuran beton sesuai dengan
ukuran yang ditunjuk dalam gambar.
2. Bekesting harus diperkuat sedemikian rupa, agar tidak bocor,
melendut dan berubah bentuk pada saat mendapatkan tekanan
spesi pada saat pengecoran berlangsung.
3. Sebelum pengecoran, bekesting harus dibersihkan dari
kotoran, serbuk gergaji, kawat ikat, dan bekesting
harus dibersihkan dengan air sampai kondisi jenuh
b. Kolom
1. Bekesting kolom dapat dibuat utuh untuk satu kolom atau
dengan cara pengecoran bertahap.
2. Bekesting kolom harus tegak lurus ke atas, dengan
pemeriksaan menggunakan unting-unting atau theodolite.
3. Hubungan horizontal antara kolom harus lurus kemudian
diikat dengan kaso 5/7 antara sesama bekesting.
4. Antara bagian dalam bekesting kolom dengan tulangan terluar
dipasang beton tahu yang diikat pada tulangan tersebut
agar tulangan tidak melekat pada bekesting.
c. Balok/Ring
1. Perancah balok dipasang apabila tanah landasan telah
dipadatkan, supaya pada saat pelaksanaan pengecoran
tidak terjadi penurunan.
2. Kaki perancah dilandasi dengan papan klas III, sebagai
perataan beban pada tanah dasar perancah.
3. Untuk pekerjaan ini, sebaiknya menggunakan
perancah bambu atau Scapolding
4. Setelah perancah kuat, maka pemasangan bekesting balok
dapat dilaksanakan.
d. Plat Beton
1. Perancah Plat Beton dipasang apabila tanah landasan telah
dipadatkan, supaya pada saat pelaksanaan pengecoran
13 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
tidak terjadi penurunan.
2. Kaki perancah dilandasi dengan papan klas III, sebagai
perataan beban pada tanah dasar perancah.
3. Untuk pekerjaan ini, sebaiknya menggunakan
Scapolding
4. Setelah perancah kuat, maka pemasangan bekesting balok
dapat dilaksanakan.

5.4.4 Percobaan Pendahuluan


a. Apabila dilakukan pengecoran secara manual, maka penyedia
diwajibkan untuk membuat percobaan pendahuluan, sebagaimana
pedoman pencampuran beton disesuaikan dengan kondisi bahan
yang ada.
b. Penyedia wajib mengirimkan data dan keterangan campuran
kepada direksi sebagai dasar campuran yang akan digunakan oleh
ready mix.
c. Hasil percobaan pendahuluan selambat-lambatnya 5 hari sebelum
pelaksanaan pengecoran harus sudah diserahkan kepada direksi/
pengawas, sebagaimana kelengkapan permohonan iji
pengecoran.
5.4.5 Peralatan kerja
a. Yang disebut dengan peralatan kerja adalah:
1. Mesin pengaduk (beton molen) apabila membuat campuran
sendiri.
2. Takaran bahan-bahan beton.

5.4.6 Dimensi beton


Dimensi beton adalah ukuran beton itu sendiri (sesuai dengan dimensi
yang terdapat dalam gambar maupun perhitungan struktur beton),
tanpa atau sebelum adanya plesteran/finishing, yang merupakan
ukuran dalam bekesting.

5.4.7 Pelaksanaan pengecoran dengan cara manual


a. Pengecoran
Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan
perawatan beton, harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di
dalam SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002.
b. Takaran campuran beton
Pelaksanaan penakaran campuran beton pada pembuatan beton
dengan cara manual, harus dengan kotak-kotak takaran yang
sama volumenya, dan mendapat persetujuan direksi.
c. Pengadukan campuran beton
Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan
mesin pengaduk beton (beton molen) yang bekerja dengan baik
dan pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah rata/
homogen.
d. Pengangkutan campuran beton
Pengangkutan beton dari molen sampai tempat cetakan harus
menggunakan alat angkut kereta dorong, sehingga adukan yang
sudah homogen tidak berubah/terjadi pemisahan bahan pada saat
pengangkutan.
e. Penuangan adukan beton pada bekesting
1. Penuangan adukan pada plat atau balok diusahakan tidak
terjadi segregasi.
2. Penuangan pada pengecoran kolom jangan terlalu tinggi,
sehingga terjadi penguraian campuran. Apabila terpaksa dapat
dilakukan dengan membuat lubang-lubang tertentu untuk
penuangan campuran beton.
14 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN

6.1. LINGKUP PEKERJAAN


6.1.1 Pemasangan Batu bata merah tebal 1 Bata dengan campuran 1 PC : 4PS,
dilaksanakan untuk seluruh pondasi rollag, kecuali disebut lain dalam
gambar atau sesuai dengan arahan dari konsultan pengawas.
6.1.2 Pemasangan Batu bata merah tebal ½ Bata dengan campuran 1 PC : 4PS,
dilaksanakan untuk seluruh pasangan yang disebut dalam gambar atau
sesuai dengan arahan dari konsultan pengawas.
6.1.3 Pekerjaan Plesteran 1 PC : 4 PP tbl. 15mm
a. Dipaki Perekat Semen Portland (PC) Memenuhi SNI Merk Semen
DYNAMIX Dan Pengisi Dari Pasir Pasang Yang Diayak
b. Dilaksanakan Pada Seluruh Permukaan Pasangan Bata Yang Ada Baik
Terlihat Diatas Permukaan Tanah Maupun Tidak Terlihat (dIbawah
Permukaan)
c. Pelaksanaan Setelah Pasangan Bata Dalam Keadaan Kering,Tebal
Lapisan Maksimal 2 cm, Selalu Menggunakan Pedoman Tegak Dan Datar
(Straight And Level),Sehingga Didapat Permukaan Diding Yang Rata
Lurus Dan Tegak Tidak Bergelombang. Dipakai Campuran 1 Pc :
5Pp.Pengadukan Harus Dilaksanakan Secara Homogen
6.1.4 Acian
a. Benangan sudut dengan campuran 1 PC : 2 pasir selebar 5 cm dari
sudut pasangan tembok atau beton.
b. Acian dilaksanakan pada seluruh permukaan plesteran dinding/beton
dengan menggunakan air PC.
6.1.5 Pekerjaan Pasangan ACP Pada Listplank
Merk ACP yang digunakan adalah Seven, dengan tebal 4 mm. Pemasangan
yang dimaksudkan adalah pemasanganan terhadap pintu yang tertera
pada gambar rencana.

6.1.6 Pekerjaan Perbaikam Pasang Penutup Dinding Partisi Kalsiboard 6 mm


Pembenahan yang dimaksudkan adalah pembenahan terhadap kondisi
dinding partisi yang memang sudah rusak atau yang tertera pada gambar
rencana.

6.2. BAHAN-BAHAN
6.2.1. Bata Merah
a. Bata merah harus kualitas baik, ukuran minimal sesuai yang ada di
pasaran.
b. Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya datar,
padat dan tidak menunjukkan retak-retak.
c. Apabila dilakukan pemeriksaan dengan cara menggoreskan
ujung bata pada bagian sisi yang panjang pada bidang keras
dan kasar sepanjang 1 meter, maka panjangnya berkurang
akibat aus maksimum 1 cm.
6.2.2. Semen Portland (PC)
Semen Portland harus mempergunakan semen DYNAMIX yang
digunakan harus satu jenis.

6.2.3. Pasir Pasang


Pasir yang digunakan harus halus dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5 % (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi
yang baik.
6.2.4. ACP (Aluminium Composite Panel) Eksterior
Merk ACP yang digunakan adalah Seven, tebal 4 mm. Pemasangan
yang dimaksudkan adalah pemasanganan terhadap pintu yang tertera
pada gambar rencana.
15 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
6.2.5. Kalsiboard
Merk Kalsiboard yang digunakan adalah Kalsi, dengan ukuran
1200x2400x6mm

6.2.4. Umum
a. Sebelum mendatangkan bahan secara masal penyedia harus
mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada direksi
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
b. Warna yang belum ditentukan dalam RKS atau mendapat perubahan
ditentukan kemudian oleh Direksi.
c. Segala bentuk persetujuan dari direksi, secara tertulis.

6.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


6.3.1. Pasangan Bata
a. Batu merah yang dipasang jumlahnya tidak boleh melebihi
20% dari jumlah batu merah yang utuh.
b. Pasangan tembok batu merah harus dipasang dengan hubungan
(verband) yang baik, tegak lurus, siku dan rata. Tinggi pasangan
tembok ½ bata hanya diperbolehkan setinggi 1,00 meter untuk
setiap hari kerja.
c. Semua voer/siar di antara pasangan batu merah pada hari
pemasangan harus diratakan dan kelihatan rapi.
d. Pemasangan perancah (andang-andang) tidak boleh dipasang
dengan menembus tembok.
e. Sebelum dipasang, bata harus dibasahi/direndam air secukupnya
sehingga dapat melekat dengan sempurna.
f. Pada ambang atas kusen dengan lebar lebih kecil atau sama dengan
1.20 m dipasang rollag batu merah, apabila lebih dari
ketentuantersebut, harus dipasang balok latai dengan ukuran
15/20 cm dengan besi tulangan 4 Ø 12 dan sengkang Ø 6 – 20.
g. Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih besar
dari 12 meter persegi tanpa adanya pertemuan dinding,
maka harus dipasang kolom praktis dari beton dengan
ketentuan ukuran 15/15 cm dengan tulangan pokok 4 Ø 12
dan sengkang Ø 6 – 20 sistem kerangka beton.

6.3.2. Plesteran
a. Seluruh permukaan dinding tembok yang akan diplester harus
dibasahi/disiram dengan air bersih terlebih dahulu sampai rata, serta
dinding yang telah diplester harus selalu dijaga kelembabannya. Hal
ini dimaksudkan untuk mencegah pengeringan plesteran terlalu
cepat/ sebelum waktunya.
b. Semua pekerjaan plesteran harus rata, halus, dan merupakan
satu bidang tegak lurus dan siku. Plesteran yang telah selesai
harus bebas dari retak-retak/ noda-noda dan cacat lainnya.
c. Plesteran dinding dikerjakan dengan tebal minimal 1 (satu)
centimeter dan maksimal 2 (dua) centimeter.
d. Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, harus
mempunyai permukaan yang halus dengan cara diaci dan
dalam keadaan setengah kering digosok dengan kertas semen
e. Untuk penyelesaian sudut-sudut, sponing (benangan) supaya
digunakan plesteran 1Pc : 2Ps dan dilaksanakan lurus dan tajam.
f. Pekerjaan plesteran harus dikoordinasikan dengan pekerjaan
pemasangan instalasi listrik, instalasi air maupun instalasi lainnya
yang terletak didalam plesteran.

16 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 7
PEKERJAAN ATAP

7. 1. LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG PPA, TIPIKOR, SIWAS
1. Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Galvalume
2. Pekerjaan Pasang Penutup Atap Spandek Tabur Pasir
3. Pekerjaan Pasangan ACP Rangka Hollow
4. Pekerjaan Talang Air

B. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG AULA


1. Pekerjaan Pasangan Gording Kayu Kruing
2. Pekerjaan Perbaikan Kuda Kuda Kayu Kruing
3. Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Kayu Kruing
4. Pekerjaan Pasangan Atap Mantili
5. Pekerjaan Pasangan Genteng Bubungan Mantili
6. Pekerjaan Pasangan Listplank (kalsiplank)
7. Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Galvalume
8. Pekerjaan Pasangan Spandek Tabur Pasir
9. Pekerjaan Pasangan ACP Rangka Hollow
10. Pekerjaan Talang Air

C. PEKERJAAN PARKIRAN DAN GUDANG


1. Pekerjaan Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Galvalume
2. Pekerjaan Pasangan Atap Metal Tabur Pasir
3. Pekerjaan Pasangan Nok Genteng Metal
4. Pekerjaan Pasangan Listplank (kalsiplank)
5. Pekerjaan Talang Air

D. PEKERJAAN GUDANG DALMAS


1. Pekerjaan Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Galvalume
2. Pekerjaan Pasangan Atap Metal Tabur Pasir
3. Pekerjaan Pasangan Nok Genteng Metal
4. Pekerjaan Pasangan Talang
5. Pekerjaan Pasangan Listplank (kalsiplank)

E. PEKERJAAN RENOVASI POS PENJAGAAN


1. Pekerjaan Pekerjaan Pasangan Rangka Atap Galvalume
2. Pekerjaan Pasangan Atap Metal Tabur Pasir
3. Pekerjaan Pasangan Nok Genteng Metal
4. Pekerjaan Talang Air
5. Pasang Pipa Air Hujan 3"

7.2. BAHAN-BAHAN
7.2.1. Rangka Atap Galvalume
1. Bahan : Aluminium profile Framing
2. Warna : Ditentukan kemudian
3. Ukuran :

- Topchord & Bottomchord C 75.35.0.75 mm

- reng / batten 0.4 mm

- Web C 75.35.0,75 mm

3. Merk/Produk : Kencana Truss

17 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


Material struktur rangka atap

1. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :


a. Baja mutu tinggi G550
b. Tegangan leleh minimum (Minimum Yield Strength) 550 MPa
c. Modulus elastisitas 21 x 105 MPa
d. Modulus geser 8 x 104 MPa
2. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating)
Lapisan pelindung seng dan aluminium tangguh dengan
komposisi sebagai berikut :
a. 55% Aluminium (Al)
b. 43,5 % Seng (Zinc)
c. 1,5 % Silicon (Si)
d. Ketebalan Pelapisan: 100 gr/m2 AZ 100
3. Profil Material:
a. Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel
C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0,75
mm), panjang material perbatang adalah 11m dan 6m

b. Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U
terbalik) Reng Galvalume TH0,3 A0,3 BMT0,35 TCT0,4 dan juga
dipergunakan untuk ikatan angin dan ceiling batten PRT 045
(ketebalan dasar baja 0,4 mm), panjang material perbatang
adalah 6m

d. Screw
Screw yang digunakan menggunakan self drilling screw dengan
spesifikasi sebagai berikut :
i. Kelas ketahanan Korosi Minimum : Class 2 (Minimum
Corrosion Rating)
ii. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-
14x20 (screw kuda-kuda) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Diameter kepala : 12 mm
2. Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 14
3. Panjang : 20 mm
4. Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
5. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN
6. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
7. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
18 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
iii. Ukuran baut untuk elemen strktur lainnya adalah 10-16x16
(screw reng) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Diameter kepala : 10 mm
2. Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 16
3. Panjang : 16 mm
4. Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
5. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
6. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
7. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kN

7.2.2. Rangka Atap Kayu


- Gording menggunakan kayu Kruing 8/12, Bentuk dan ukuran sesuai
dengan gambar.
- Kuda-Kuda menggunakan kayu Kruing 8/12, Bentuk dan ukuran sesuai
dengan gambar.
- Usuk menggunakan kayu Kruing 5/7, Bentuk dan ukuran sesuai dengan
gambar.
- Reng menggunakan kayu Kruing 3/5, Bentuk dan ukuran sesuai dengan
gambar.

7.2.3. Penutup atap


1) Penutup atap menggunakan Spandek tekstur Pasir dengan ketebalan 0,35
merk kencana, dan harus mendapatkan persetujuan direksi.
2) Penutup ACP (Aluminium Composite Panel) Eksterior
Merk ACP yang digunakan adalah Seven, tebal 4 mm. Pemasangan
yang dimaksudkan adalah pemasanganan yang tertera pada gambar
rencana.
3) Pekerjaan Pasangan penutup Atap genteng Mantili
4) Pekerjaan Pasangan Genteng Bubungan Mantili
5) Penutup atap menggunakan genteng metal tekstur Pasir 0,6x1 m dengan
merk Sakura, Bubung Genteng Menggunakan Bumbung Metal pasir dan
harus mendapatkan persetujuan direksi.
6) Pekerjaan Pasangan Listplank (kalsiplank) (300 x 3000 x 8) mm

7.2.4. Rangka Kanopi


a. Rangka Kanopi menggunakan Besi Hollow 5x5 tebal 1,4mm Modul
sesuai gambar rencana.
7.2.5. Talang air
a. Talang Air menggunakan seng BJLS
b. pipa pembuangan Air talang menggunakan pipa 3” AW merk maspion

7.3.PEDOMAN PELAKSANAAN
7.3.1 Cara melaksanakan baja ringan Untuk Struktur.

1) Syarat Pelaksanaan.
Pekerjaan harus bertaraf klas satu, semua pekerjaan ini harus
diselesaikan bebas dari puntiran, tekanan dan hubungan terbuka.
Semua bagian harus mempunyai hubungan ukuran yang tepat
sehingga dalam memasang tidak akan memerlukan pengisian kecuali
bila gambar detail menunjukkan hal tersebut.

Semua detail dan hubungan harus dibuat secara teliti dan dipasang
dengan hati-hati untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. Semua
19 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
perlengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan walapun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar atau persyaratan disini, harus diharus diada-
kan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau persyaratan lain.

Penyedia Barang / Jasa Pemborongan harus mengambil ukuran-


ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan dan tidak hanya dari
gambar-gambar karja untuk memasang pada tempatnya, terutama
pada bagian yang terhalang oleh benda lain.

2) Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan


diatas, akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus
bebas dari puntiran, bengkokan dan sambungan-sambungan yang
berongga. Konstruksi baja ringan yang telah dikerjakan harus segera
dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain
dengan cara yang memenuhi syarat.
Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasang disemua bagian yang
perlu sudah diberi lobang dan sudah dibersihkan dari serbuk besi,
maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan dicat.

3) Penyambungan dan Pemasangan.


 Penyambungan dan pemasangan menggunakan sistem las atau
baut dan dilakukan sengan seksama dan kokoh. Ukuran-ukuran baut
beserta ringnnya harus disesuaikan dengan gambar-gambar kerja,
serta jenis Bautnya setidaknya harus sama dengan mutu baja ringan
profilnya, dan penyambungan ini dapat berfungsi dengan baik.
 Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati, logam yang dipa-
kai mengelas harus bebas dari retak dan lain-lain, cacat yang
mengurangi kekuatan sambungan dan permukaannya harus
halus. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata serta
kelihatan teratur, las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong
dan dilas kembali atas biaya Penyedia Barang / Jasa Pemborongan .
 Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan di bengkel, untuk peker-
jaan las yang dilakukan di lapangan harus sama standardnya
dengan pekerjaan las yang dilakukan dibengkel, dan tidak diperke-
nankan melakukan pekerjaan las dalam keadaan basah atau
hujan.Untuk penyambungan las lumer permukaan yang akan dilas
harus bebas dari kotoran minyak, cat dan lain-lain
 Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang
berlaku atau disetujui oleh Konsultan Supervisi, las yang dipakai
yaitu las sudut dan las tumpul, mutu las minimal harus sama
dengan mutu dari profil yang bersangkutan. Pekerjaan pengelasan

20 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


yang tampak harus dilakukan sehingga sama dengan permukaan
sekitarnya.

4) Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik)
, dengan panjang dan tebal las sesuai gambar rencana.

Kekuatan dari bahan las yang dipakai, paling kecil sama dengan
kekuatan baja ringan yang dipakai. Kelas E 60 atau grade SAW-1
sesuai ASTM-A 233. Konsultan Supervisi berhak mengadakan test
terhadap pengelasan di Balai Penelitian bahan-bahan menurut
standard yang berlaku di Indonesia.

5) Pemasangan ditempat Pembangunan.

Penyedia Barang / Jasa Pemborongan berkewajiban untuk menjaga


agar lapangan yang dipakai untuk menupuk barang-barang yang telah
diserahkan kepadanya tetap baik keadaannya dan jika perlu untuk
menyokong bagian-bagian konstruksi yang harus diangkut diberi kayu
penutup, sandar-sandar dan sebagainya. Bila oleh Konsultan Supervisi
dianggap terlalu lama jangka waktu antara saat pengangkut bagian-
bagian yang tertumpuk maka akan diberikan peringatan.

Bagian-bagian profil harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak


terjadi puntiran-puntiran. Bila perlu digunakan ikatan-ikatan
sementara, untuk mencegah timbulnya tegangan yang melewati,
tegangan yang diijinkan dan ikatan sementara tersebut dibiarkan
terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi selesai.

Pengelasan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah


dalam keadaan diam.

6) Memotong dan menyelesaikan penggiran-pinggiran bekas irisan serta


merapikan potongan-potongan dan lainnya. Bagian-bagian bekas irisan
harus benar-benar datar, lurus dan bersih.

7) Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi tidak perlu


membuang bekas-bekas potongan.

8) Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan.


 Melengkung dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada
bagian-bagian non struktur.
 Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung.
 Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari
tidak boleh 3 x tebal plat, demikian juga untuk batang-batang
dibidang plat badannya.

21 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


 Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil dilaku-
kan dalam keadaan panas.
 Melengkungkan dalam keadaan panas harus dilakukan setelah
bahannya menjadi merah tua.
 Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh dilakukan
jika bahan yang dipanaskan tidak menyinarkan cahaya.
 Baja ringan profil harus dites di Lab sebelum perakitan /fabrikasi.

9) Mutu Baja ringan dan uji.

Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan dilakukan uji


tarik baja ringan pada laboratorium.

Multigrip (MG)
Screw

22 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


Sample Rangka Atap Baja Ringan dengan Sertifikat Struktur

7.3.2 Penutup atap


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, penyedia diharuskan
membuat shop drawing yang menyajikan sistim konstruksi
penyambungan rangka atap, penyambungan nok,
pemasangan lisplank, dan pekerjaan terkait lainnya sesuai
dengan gambar kerja untuk mendapat persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
2. Penutup atap harus memiliki ukuran yang sama, kedap air, berkualitas
baik dan mempunyai permukaan gelombang yang baik untuk
memperlancar mengalirnya air.
3. Pemasangan penutup atap harus lurus dan disekrup sesuai dengan standar
produsen/pabrikan.
4. Overlap pemasangan atap gelombang harus sesuai dengan ketentuan
23 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
pabrik.
5. Penyedia harus memberikan contoh bahan/material atap selambat-
lambatnya 30 hari sebelum pemasangan untuk mendapat
persetujuan secara tertulis dari Pengawas Lapangan/ Direksi.

7.3.3 Rangka Kanopi

1. Cara membuat rangka kanopi, pagar besi hollow, pintu dari besi hollow
membutuhkan alat gerinda dengan mata gerinda potong besi, gerinda
biasa, dan matagerinda potong keramik. Selain itu, juga dibutuhkan bor
tangan listrik dengan matabor besi 12 mm dan matabor beton 12 mm, las
listrik dengan daya 900 watt, penggaris siku, meteran, waterpass,
palu, betel, dan spidol untuk penanda
2. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Rangka Kanopi :
 Rangka kanopi menggunakan bahan besi hollow galvanis 5x5 cm tebal
1,4 mm
3. Agar Rangaka Kanopi bisa dibuat, langkah pertama untuk cara membuat
Rangaka Kanopi dari besi hollow adalah dengan membuat pengukuran
awal Rangaka Kanopi. Ukuran besi hollow untuk Rangaka Kanopi yang
sesuai adalah potong besi hollow 5x5 cm ukuran 5,2 m sebanyak dua
potong, ukuran 3,1 meter sebanyak 2 potong, dan ukuran 2,9 meter
sebanyak 2 potong untuk tiang depan. Potong lah besi hollow 5x5 cm
sepanjang 5,12 metersebanyak 2 potong sebagai rusuk di dalam rangka
utama dengan panjang 1 meteran sebanyak 12 potong.
4. Selanjutnya, cara membuat Rangaka Kanopi dari besi hollow adalah
dengan mengelas dan menyambung kanrangka utama terlebih dahulu
dengan membentuk persegi panjang. Jangan lupa untuk memastikan jarak
rangka Rangaka Kanopi hollow pada sudut-sudut siku apakah sudah pas
terlebih dahulu. Las dan sambungkan besi.
5. Selanjutnya, Anda bisa mengelas dan menyambungkan besi 5x5 cm yang
telah dipotong dengan ukuran 1 meteran masing-masing sebagai tempat
menyekrup atap galvalum kerangka Rangaka Kanopi. Setelah semuanya
dirasakuat setelah dilas, Rangaka Kanopi bisa dinaikkan. Jangan lupa untuk
memotong siku dan melubangi dengan matabor 12 mm untuk landasan
mengikat baut dynabold ketembok dan tiang ke lantai
6. Kemudian, naikkan Rangaka Toren keatas. Tandai dan ukur di mana
dynabol diperlu ditanam. Agar memastikan Rangaka Kanopi terpasang
dengan baik, pastikan untuk menyetelnya menggunakan waterpass.
Selanjutnya, lubangi tembok dengan mata bor 12 mm dan tanamlah
dynabold. Lalu pasang rangka Rangaka Kanopi ke tembok rumah
menggunakan baut pada dynabold.
7. Setelah Rangaka Kanopi terpsang naik, Anda bisa melanjutkan memasang
tiang penyangga bagian depan Rangaka Kanopi. Ukur telebih dahulu
ketinggian tiang penyangga belakang dan tiang penyangga depan pada
Rangaka Kanopi seperti yang Anda inginkan. Lalu baut menggunakan
diynabold dan dilas di bagian atas tiang.
8. Selanjutnya, Anda bisa memasang atap Spandek Pasair pada Rangaka
Kanopi yang telah dipotong sesuai dengan ukuran jadi Rangaka Kanopi.
Naikkan atap Spandek Pasair dan sekrup atap Spandek Pasair kerangka
Rangaka Kanopi agar tidak lepas. Jika Spandek Pasair atap telahter
pasang, maka Rangaka Kanopi telah siap digunakan.

24 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 8
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
8.1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga
ini.
2. Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut
dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
8.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PVC
1. Material / Bahan
● PVC yang digunakan Shunda dengan ketebalan T = 8 mm
● Rangka plafond yang digunakan adalah rangka hollow galvalume uk 40 x 40 Tebal
0,35 mm dan uk 40 x 20 Tebal 0,35 mm Kencana.
● Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.
2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan
untuk pemasangan langit langit PVC seperti yang telah ditentukan pada gambar.
3. Pekerjaan Rangka PVC
● Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap
sambungan harus siku dan lurus.
● Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as
sambungan.
● Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang
dikehendaki.
4. Pekerjaan Pemasangan PVC
● Pekerjaan pemasangan PVC Datar harus harus ditangani oleh orang yang benar-
benar ahli dalam bidang ini.
● Pemasangan antara sambungan PVC harus tepat.
8.3. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Gypsumboard
1. Material / Bahan
● Gypsumboard yang digunakan dengan ketebalan T = 9 mm
● Rangka plafond yang digunakan adalah rangka hollow galvalume uk 40 x 40 Tebal
0,35 mm dan uk 40 x 20 Tebal 0,35 mm Kencana.
● Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.
2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan
untuk pemasangan langit langit gypsum board seperti yang telah ditentukan pada
gambar.
3. Pekerjaan Rangka langit langit
● Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap
sambungan harus siku dan lurus.

25 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


● Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as
sambungan.
● Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang
dikehendaki.
4. Pekerjaan Pemasangan Gypsumboard
● Pekerjaan pemasangan Gypsumboard Datar harus harus ditangani oleh orang
yang benar-benar ahli dalam bidang ini.
● Pemasangan antara sambungan Gypsumboard harus tepat.

PASAL 9
PEKERJAAN FINISHING

9.1. LINGKUP PEKERJAAN.

A. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG PPA, TIPIKOR, SIWAS


1. Pekerjaan Pasangan Lantai Granit 60x60cm
2. Pekerjaan Pasangan Lantai Granit 60x60cm Tekstur Kasar
3. Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding Granit 60x60
4. Pekerjaan Pengecatan Eksterior
5. Pekerjaan Pengecatan Interior

B. PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG AULA


1. Pekerjaan Pasangan Lantai Granit 60x60cm
2. Pekerjaan Pasangan Lantai Granit 60x60cm Tekstur Kasar
3. Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding Keramik 25x40
4. Pekerjaan Pasangan Wallpaper Dinding
5. Pekerjaan Pengecatan Eksterior
6. Pekerjaan Pengecatan Interior
7. Pekerjaan Pengecatan Genteng
8. Pekerjaan Cat Clear Batu Alam
9. Pekerjaan Pasangan Langit Langit

C. PEKERJAAN PARKIRAN DAN GUDANG


1. Pekerjaan Pengecatan Interior

D. PEKERJAAN GUDANG DALMAS


1. Pekerjaan Pasangan Lantai Granit 40x40cm
2. Pekerjaan Pengecatan Eksterior
3. Pekerjaan Pengecatan Interior
4. Pekerjaan Pasangan Langit Langit

E. PEKERJAAN RENOVASI POS PENJAGAAN


1. Pekerjaan Pasangan Langit Langit
2. Pekerjaan Pengecatan Eksterior
3. Pekerjaan Pengecatan Interior

9.2. BAHAN-BAHAN

1) Lantai Granit yang digunakan :


Ukuran : 60 x 60 cm
Produksi : Garuda
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I

26 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


Finishing Permukaan : Polos / bertekstur
Bahan pengisi : AM tile grout, Sika, Prime Mortar
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir

2) Lantai granit kasar yang digunakan :


Ukuran : 60 x 60 cm
Produksi : Garuda
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Polos / bertekstur
Bahan pengisi : AM tile grout, Sika, Prime Mortar
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir

3) Lantai dinding granit yang digunakan :


Ukuran : 60 x 60 cm
Produksi : Garuda
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Polos / bertekstur
Bahan pengisi : AM tile grout, Sika, Prime Mortar
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir

4) lantai keramik yang digunakan :


Ukuran : 40 x 40 cm
Produksi : Platinum
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Polos / motif
Bahan pengisi : AM tile grout, Sika, Prime Mortar
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir

5) Cat Eksterior yang digunakan :


Produksi : Mowilex
Warna/type : Ditentukan kemudian

6) Cat Interior yang digunakan :


Produksi : Catylax
Warna/type : Ditentukan kemudian
7) Cat Coating yang digunakan :
Produksi : Propan
Warna/type : Ditentukan kemudian
8) Wallpaper yang digunakan :
Produksi : -
Warna/type/Motif : Ditentukan kemudian
9) batu candi yang digunakan :
Produksi : -
Warna/type/Motif : Ditentukan kemudian
10) Semen Portland (PC)
Semen Portland harus mempergunakan semen DYNAMIX yang
digunakan harus satu jenis.
11) Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus halus dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5 % (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang
baik.
12) Umum
a. Sebelum mendatangkan bahan secara masal penyedia harus
mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan secara tertulis.
b. Warna yang belum ditentukan dalam RKS atau mendapat perubahan
27 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
ditentukan kemudian oleh Direksi.
c. Segala bentuk persetujuan dari direksi, secara tertulis.

9.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


9.3.1. Spesi Granit dan Keramik
a. Seluruh lantai Granit dan Keramik dipasang dengan perekat 1 PC
: 3 pasir.
9.3.2. Pemasangan lantai Granit dan Keramik
a. Sebagai dasar dari lantai keramik adalah beton rabat
dengan tebal 5 cm, atau sesuai yang ditunjuk pada gambar
b. Pengecoran rabat beton di bawah keramik dilaksanakan
setelah pengurukan dengan pasir urug yang telah
dipadatkan dan diratakan.
c. Setelah rabat cukup kuat, maka pelaksanaan
pemasangan lantai keramik/granit dapat dilakukan.
d. Pemasangan pelapis lantai harus sesuai soft drawing yang
telah disetujui oleh konsultan pengawas
e. Pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan prosedur yang
ada, dan harus diperhatikan leveling dan posisi nol lantai.
9.3.3. Pengecatan Dinding
1. Pengecatan tembok dapat dilaksanakan setelah diamplassampai halus
dan dibersihkan dari debu yang menempel.
2. Setelah percobaan warna disetujui oleh direksi, maka
dilakukan pengecatan dengan menggunakan kuas/roller
sebanyak 3 (tiga) kali pengecatan setiap bidang
pengecatan.
3. Untuk warna-warna sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran yang sama dari pabrik.
4. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk
harus utuh, rata dan tidak ada bagian-bagian yang belang
dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

28 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 10
PEKERJAAN MEP
10.1 LINGKUP PEKERJAAN
10.1.1 SANITAIR
1. Pasang Closed Duduk. Setara American Standart
2. Gentong Air Terazo. D=50, T=60cm
3. Pasang Kran Air Stainlestile
4. Pasang Jetshower
5. Pas. Floor Drain
6. Pasang pipa 3/4" AW
7. Pasang pipa 3" AW

10.1.2 ELEKTRIKAL
1. Pasang Lampu Downlight 18 watt
2. Lampu LED Strip Drop Ceiling
3. Pasang Box Panel
4. Pasang Saklar Tunggal
5. Pasang Saklar Ganda
6. Pemasangan AC kembali
7. Pasang Stop Kontak
8. Pasang Titik Lampu

10.2 Instalasi Umum

10.2.1 SANITAIR

1. Penyambungan kran dengan instalasi perpipaan, ulir kran dipasang


scaling tape agar tidak bocor.
2. Perletakan kran pada ketinggian yang ditentukan dalam gambar
rencana, atau setidaknya berfungsi dengan baik dan nyaman.
3. Pada tempat-tempat yang ditentukan, apabila perlu dipasang kran dengan
extion (sambungan berupa leher bebek).
4. Mutu hasil pekerjaan alat plambing/ sanitasi setelah diuji coba
dengan instalasi perpipaan air bersih, harus berfungsi dengan baik,
tidak bocor, bersih dan rapi.

10.2.2. ELEKTRIKAL

1. Instalasi umum menggunakan kabel NYM kecuali disebutkan lain pada


spesifikasi ini.
2. Semua kabel yang masuk / keluar panel mulai dari lantai sampai
pada ketinggian fixtures harus dimasukkan kedalam conduit yang sesuai.
3. Konduit/kabel harus diklem dengan rapih pada plafond setiap jarak 1 (satu)
meter kecuali disebutkan lain pada spesifikasi/gambar.
4. Setiap pipa/konduit dan jalan masuk kabel ke panel/terminal
box/doos/fixture dan lain-lain harus dilengkapi dengan „pengakhiran‟
berupa : „cable gland‟ atau semacamnya untuk mencegah luka pada
isolasi kabel sewaktu-waktu
tertarik/ditarik.
5. Ukuran terkecil kabel listrik adalah penampang tembaga dimensi 2,5 mm2.
6. Setiap pencabangan atau sambungan instalasi haruslah dipergunakan lasdop
atau cara tutup lainnya, seperti „connection cap‟ sedemikian rupa
sehingga aman cara instalasinya.
7. Untuk suatu instalasi tiga phasa maka didalam cara instalasinya warna-warna
fasa dari kabel haruslah konsisten dari awal.
8. Instalasi penerangan dan saklar ganda
o Didalam garasi lampu pijar di pasang di bawah kuda – kuda.
29 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
o Saklar ganda yang akan dipasang adalah type pemasangan
masuk (inbow) kecuali disebut lain.
 Saklar/on-off pada lampu-lampu penerangan dilakukan pada
tempat tersendiri dan dipasang pada ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai, khusus untuk daerah lembab harus dari jenis
Water Dicht (WD).
o Untuk pencabangan kabel-kabel harus menggunakan Doradoos atau
Teedoos.

10.3 PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

10.3.1 SANITAIR

a. Kloset Duduk Menggunakan American Standart


b. Gentong Air Terazo. D=50, T=60cm
c. Pasang Kran Air Stainlestile
d. Pasang Jetshower American Standart
e. Pas. Floor Drain Stainless Stell
f. Pasang pipa 3/4" AW merk Maspion
g. Pasang pipa 3" AW merk Maspion

10.3.2 ELEKTRIKAL

o Persyaratan Bahan
Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru
dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis
dan tahan korosif. Material-material harus dari produk dengan
kualitas baik dan merupakan produksi terbaru. Untuk material-material
yang disebut di bawah ini, maka Pemborong harus menjamin bahwa
barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan Surat
Order Pengiriman Barang tersebut dari Dealer/Agen/Pabrik apabila
dimungkinkan.
• Saklar dan outlet lainnya.
• Kabel.

o Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Kontraktor wajib mengisi
Daftar Material yang menyebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan
brosur /katalog yang dilampirkan pada waktu lelang. Tabel daftar
material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produk pabrik atau assembling. Semua pokok-pokok
harus diisi terutama
merek dan type, apabila ada pokok dalam tabel ini yang tak dapat atau
sulit diisi dapat saja tidak diisi, namun perlu diketahui bahwa
pengisian tabel ini ikut menjadi bahan peninjauan. Daftar material ini
wajib diisi dan disertakan dalam penawaran.

o Penyebutan merek/produk pabrik


Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar, disebutkan
beberapa merek tertentu atau suatu kelas mutu (quantity
performance) dari material, atau komponen tertentu terutama
untuk material-material listrik utama, maka Pemborong wajib
mengajukan didalam penawarannya material yang dalam taraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek
berjalan, terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan
oleh suatu alasan tertentu yang sangat kuat dan dapat diterima
pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana, maka dapat difikirkan
30 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
penggantian merek/type dengan suatu sanksi tertentu kepada
Kontraktor.

PRODUK PABRIK YANG DISARANKAN UNTUK DIGUNAKAN.

1. Pasang Lampu Downlight menggunakan Philips 18 Watt


2. Lampu LED Strip Drop Ceiling (SMD5050-60) Silikon
3. Pasang Box Panel
4. Pasang Saklar Tunggal menggunakan Panansonic
5. Pasang Saklar Ganda menggunakan Panansonic
6. Pasang Stop Kontak menggunakan Panasonic
7. Pasang Titik Lampu menggunakan kabel NYA 1x2,5 mm

PASAL 11
PEKERJAAN PENGUNCI DAN BESI

11.1 LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan Pemasangan Kusen Pintu Jendela Aluminium 4"
2. Pekerjaan Pasang Pintu Kaca Rangka Alluminium + Kaca Polos 5mm
3. Pekerjaan Pasang Jendela Kaca Rangka Alluminium + Kaca Polos 5mm
4. Pekerjaan Kaca Polos 5mm
5. Pekerjaan Pasang Engsel Florhinge
6. Pekerjaan Pasang Engsel Jendela Casement
7. Pekerjaan Pasangan ACP Rangka Hollow
8. Pekerjaan Pemasangan Kunci Tanam Rambuncis
9. Pekerjaan Pemasangan Kunci Tanam Pintu
10. Pekerjaan Pasang Engsel Pintu
11. Pekerjaan Pasangan Rolling Door

11.2 BAHAN-BAHAN
a. Mutu Dan Kwalitas Kusen Adalah Kusen Alumunium 4/12 Hitam merk
Alexindo Sesuai Dengan Persyaratan Bahan Yang Berlaku Diindonesia,
Semua Kusen Yang Dipakai Harus kondisi baik, Benar-Benar
baru,Lurus,Tanpa Cacat Dan Retak
b. Mutu Dan Kwalitas Slimar Pintu dan jendela menggunakan Alumunium 4”
Hitam merk Alexindo Sesuai Dengan Persyaratan Bahan Yang Berlaku
Diindonesia, Semua Kusen Yang Dipakai Harus kondisi baik, Benar-Benar
baru,Lurus,Tanpa Cacat Dan Retak
c. Kaca polos tebal 5 mm menggunakan merk Asahimas
d. Engsel Florhinge menggunakan merk DORMA type BTS 75
e. Engsel Jendela Casement 12” menggunakan merk Dekson
f. Kunci Tanam Pintu Kodai 2x putar
g. Kunci Rambuncis menggunakan merk Dekson
h. Engsel Pintu 4“ menggunakan merk Solid
i. Pekerjaan Pasangan Rolling Door
j. Penutup ACP (Aluminium Composite Panel), Merk ACP yang digunakan
adalah Seven, tebal 4 mm. Pemasangan yang dimaksudkan adalah
pemasanganan yang tertera pada gambar rencana.
k. Sebelum Pelaksanaan Semua Pekerjaan Kusen,Material Yang Digunakan
Harus Sesuai Contoh Yang Disetujui Direksi Pengawas Lapangan Dari
Setiap Jenis Yang Dipilih

11.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Mempelajari Bentuk Pola Penempatan Cara Pemasangan Detail-Detail
Sambungan Dan Hubungan Kusen Dengan Material Lain Sesuai Gambar Kerja
31 CV. SUDUT PANDANG DESAIN
Atau Petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan Terutama Pada Pekerjaan Kusen
b. Kontraktor Harus Mengadakan Pengukuran Langsung Dilapangan Untuk
Mengetauhi Keadaan Dilapangan Yang Sebenarnya Dan Mendapatkan
Ketetapan Pemasangan Dilapangan
c. Selama Pelaksanaan Pekerjaan Kayu, Kontraktor Harus Selalu Berkoordinasi
Dengan Paket Pekerjaan Lainnya (ME,EE,SA) Dengan Mempelajari Gambar
Pelengkap Khususnya Apabila Didalam Pekerjaan Ini Terdapat Pemasangan
Fixture Dan Armature Maupun Jalur-Jalur Dari Pekerjaan Lainnya Tersebut
d. Diusahakan Agar Pelaksanaan Pemasangan Instalasi Tersebut Dilakukan
Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Kayu Sehingga Tidak Terjadi Pembongkaran
Kontraktor Harus Menyediakan Manhole Untuk Pemeliharaan/Perawatan
Instalasi Disiplin Lain Tersebut Yang Tersembunyi DiBalik Permukaan Kayu
e. Semua Proses Pemotongan Dan Pembuatan Bentuk Kayu Dikerjakan Dengan
Menggunakan Mesin Kecuali Untuk Detail Tertentu Atas Persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan
f. Tidak Diperkenanakan Proses Pengerjaan Dilakukan Ditempat Pemasangan
g. Bentuk,Ukuran,Profil,Pola Nat Dan Peil Yang Tercantum Dalam Gambar Kerja
Adalah Hasil Jadi/Selesai.Bila Terjadi Penyimpangan Tanpa Persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan Maka Kontraktor Harus Membongkar Dan
Memperbaikinya Kembali Tanpa Mengurangi Mutu Yang Diisyaratkan Dan
Dilaksanakan Atas Biaya Sendiri Dari KontraktorDan Tidak Dapat Diajukan
Sebagai Pekerjaan Tambah
h. Pelaksanaan Sambungan Seperti Pemasangan KLOS,baut,Plat Penggantung,
Anker, Dynabolt, Fisher, Skrup, Paku Dan Lem Perekat Harus Rapi Dan
Sempurna Tidak Diperkenankan Mengotori Bidang-Bidang Yang Tampak

32 CV. SUDUT PANDANG DESAIN


PASAL 12
PEKERJAAN INTERIOR

12.1 LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan Backdrop Depan Ruang AULA
2. Pekerjaan Backdrop Belakang Ruang AULA

12.2 PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

a. Rangka menggunakan bahan Multipleks tebal 18mm


b. Finishing HPL merk Taco, warna dan motif ditentukan kemudian

PASA 13
PEKERJAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA K3

I. Semua peralatan k3 yang merupakan barang produksi yang akan


disediakan terlebih dahulu untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja dan
dapatkan ditunjukan ke Konsultan pengawas.

II. Semua peralatan k3 wajib digunakan pada saat pelaksanaan di lapangan, untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja.

III. Peralatan K3 terdiri dari : helm pelindung kepala, rompi keselamatan, masker,
sabuk pengaman (Safety Belt), sepatu keselamatan (Safety Shoes).

PASAL 14
PENUTUP

I. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang


terlebih dahulu diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan pengawas.

II. Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan pengawas
pada saat didatangkan di lapangan.

III. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari


lapangan paling lambat 2 x 24 jam. Bila penyedia tidak mengindahkan,
Konsultan pengawas berhak menyelenggarakan atas biaya penyedia.

IV. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak
disebutkan dalam RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh
penyedia.

V. Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan di


dalam RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh penyedia dan
pelaksanaannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan pengawas.

Dibuat oleh:
CV. SUDUT PANDANG

ROSSY MUSTHOF ARSYADANI, ST


DirektuR
33 CV. SUDUT PANDANG DESAIN

Anda mungkin juga menyukai