PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 1
PASAL 3
PENJELASAN GAMBAR DAN RKS
PASAL 4
DIREKSI KEET DAN BANGSAL KERJA
PASAL 5
RENCANA KERJA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 3
PASAL 6
PENJAGAAN
PASAL 7
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK
7.1 PENGUKURAN
a. Penyedia harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran
dengan alat-alat theodolith, waterpass dan peralatan lain yang diperlukan.
b. Pengawas Lapangan dan Penyedia akan menetapkan tempat/posisi patok
penandaan permanen (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan
dituangkan dalam Berita Acara penentuan titik 0 (nol) lantai bangunan.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas Lapangan
dan tetap merujuk pada level patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut Penyedia menentukan level bangunan dan jarak as
bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar perencanaan.
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 4
PASAL 8
PEKERJAAN PEMASANGAN – PEMBONGKARAN SCAFFOLDING
8.2. BAHAN-BAHAN
Main Frame
Sesuai dengan namanya, main frame merupakan bagian dari scaffolding yang
berperan sebagai komponen utama. Main frame ini terdiri dari berbagai macam tipe
dan ukuran. Jika ketinggian satu main frame belum mencukupi ketinggian yang
dibutuhkan, maka dapat ditambahkan main frame lagi di atasnya (arah vertikal).
Selain main frame, ada juga dikenal ladder frame dan beam frame yang fungsinya
sama dengan main frame, namun hanya berbeda di ketinggian frame.
Cross Brace atau Diagonal Brace
Sesuai dengan namanya, cross brace merupakan dua pipa yang salin bersilangan
yang berfungsi untuk memberikan jarak horizontal antar main frame sekaligus
memberikan daya dukung pada scaffolding agar tidak goyang dan dapat berdiri
tegak.
Joint Pin and Lock Pin
Joint pin and lock pin merupakan komponen scaffolding yang berfungsi sebagai
penyambung dan pengunci antar main frame dengan main frame di atasnya.
Adjustable Base Jack
Merupakan bagian dari scaffolding yang berfungsi sebagai kaki dari main frame
yang dapat pula diatur ketinggiannya untuk menambah ketinggian scaffolding
sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan.
U-Head Jack
Merupakan bagian teratas dari scaffolding karena fungsinya untuk menahan balok
gelagar (balok yang menyalurkan beban-beban dari bekisting ke scaffolding) yang
juga dapat diatur ketinggiannya sama seperti adjustable base jack.
Berikut ini adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi ketika melakukan pemasangan
dan penyetalan komponen-komponen scaffolding :
Ketinggian sistem perancah harus tidak lebih dari 3 lift di atas geladak kapal
(ketika mendirikan scaffolding pada kapal);
Perancah diperlukan ketika pekerjaan dilakukan di atas dan tidak aman apabila
menggunakan tangga;
Perancah dan komponen-komponennya mampu menopang setidaknya 4 kali
maksimum yang diizinkan beban kerja;
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 5
Material dari perancah yang digunakan harus dalam kondisi baik dan diperiksa
secara berkala;
Dilarang menghilangkan bagian komponen perancah tanpa persetujuan terlebih
dahulu;
Tangga dan perangkat lain untuk mendapatkan ketinggian tidak boleh digunakan
di atas cat walk perancah;
Perancah harus didirikan di atas permukaan yang datar sehingga mampu
mendukung berat maksimum;
Pemasangan dan pembongkaran scaffolding yang benar harus dilakukan hanya
dengan disetujui scaffolders yang memiliki sertifikat yang sah;
Perancah harus dilengkapi dengan pegangan tangan untuk memastikan
keamanan saat pekerja berada di ketinggian.
8.3.1. Cara Penyambungan atau Penyetelan Scaffolding
PASAL 9
PEKERJAAN PLAFOND
9.2. BAHAN-BAHAN
a. Rangka plafond menggunakan kayu meranti usuk 5/7 kelas II atau III.
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 6
b. Kalsiboard dengan tebal 4 mm
c. List plafond shadowline
PASAL 10
PEKERJAAN ATAP DAN LISPLANK
10.2. BAHAN-BAHAN
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 7
10.2.3. Pekerjaan Lisplank
a. Lisplank atap menggunakan material kayu ukuran 3x30 kelas II
b. Bentuk dan ukuran lisplank sesuai dengan gambar rencana
c. Finishing lisplank menggunakan cat dengan.
PASAL 11
PEKERJAAN PENGECATAN
11.2. BAHAN-BAHAN
11.2.1. Cat plafond
1. Cat Penutup plafond dengan merek Mowilex.
2. Plafond dilapisi dengan mengunakan Plamir sebanyak dua lapis.
11.2.2. Polytur/ Sending
Untuk Polytur/ sending dapat memakai bahan IMPRA dengan aturan komposisi yang
direkomendasikan oleh pabrik. Warna dan jenis yang akan dipakai disesuaikan dengan
permintaan Direksi/Pengawas dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak
yang terkait.
PASAL 12
PENUTUP
I. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan pengawas.
II. Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan pengawas pada saat
didatangkan di lapangan.
III. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat 2 x 24 jam. Bila penyedia tidak mengindahkan, Konsultan pengawas berhak
menyelenggarakan atas biaya penyedia.
IV. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan dalam
RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh penyedia.
V. Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan di dalam RKS
dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh penyedia dan pelaksanaannya akan
ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan pengawas.
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Negara Kerusakan 30% (Pemeliharaan Ruang Bagian Umum) ST - 9