Anda di halaman 1dari 38

RENCANA

KERJA
DAN SYARAT-
SYARAT
PEKERJAAN SHOWROOM
TOYOTA CAB. MAMUJU
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
URAIAN PEKERJAAN....................................................................................................1
PASAL I PEKERJAAN PERSIAPAN............................................................................2
1.1 LINGKUP PEKERJAAN.................................................................................2
1.2 KEAMANAN PROYEK..................................................................................2
1.3 SPESIFIKASI PEKERJAAN............................................................................3
1.4 CARA PEKERJAAN........................................................................................6

PASAL II PEKERJAAN DINDING DAN KERAMIK BARU ..................................10


2.1 LINGKUP PEKERJAAN.................................................................................10
2.2 BAHAN-BAHAN............................................................................................10
2.3 CARA PEKERJAAN........................................................................................11
PASAL III PEKERJAAN INTERIOR ............................................................................30
3.1 LINGKUP PEKERJAAN.................................................................................30
3.2 BAHAN-BAHAN............................................................................................30
3.3 CARA PEKERJAAN........................................................................................30
PASAL IV PEKERJAAN PENGEMBANGAN FASAD ...........................................34
4.1 LINGKUP PEKERJAAN.................................................................................34
4.2 BAHAN-BAHAN............................................................................................34
4.3 SPESIFIKASI PEKERJAAN............................................................................35
4.4 CARA PEKERJAAN........................................................................................35

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ii


URAIAN PEKERJAAN
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan seperti tercantum dalam Daftar
Kuantitas yaitu:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Pekerjaan Penyelenggaraan K3 Konstruksi
II. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PENGGANTIAN DINDING
A. Pekerjaan Pembongkaran
B. Pekerjaan Dinding Dan Keramik Baru
III. PEKERJAAN INTERIOR RUANG SHOWROOM, MUSHALLAH DAN
RUANG TUNGGU CUSTOMER
A. Pekerjaan Interior Ruang Showroom
B. Pekerjaan Interior Ruang Service Room
C. Pekerjaan Interior Mushallah
D. Pekerjaan Interior Smooking Area
IV. PEKERJAAN PENGEMBANGAN FASAD
A. Pekerjaan ACP

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 1


PASAL I PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik. Adapun yang termasuk dalam
pekerjaan ini adalah:
I. Pekerjaan Penyelenggaraan K3 Konstruksi
II. Pekerjaan Pembongkaran
a. Pekerjaan Pembongkaran Dinding Bata
b. Pekerjaan Pembongkaran Dinding Partisi
c. Pekerjaan Pembongkaran Keramik LAntai

1.2 Keamanan Proyek


a. Kontraktor diharuskan menjaga keamanan terhadap barang-
barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan Pihak ketiga yang
ada dilapangan, baik terhadap pencurian maupun pengrusakan.
b. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang, alat-
alat dan hasil pekerjaan, maka akan menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam pekerjaan
tambah/kurang atau pengunduran waktu pelaksanaan.
c. Apabila terjadi kebakaran, maka Kontraktor bertanggung jawab
atas akibatnya. Untuk mencegah bahaya kebakaran tersebut,
Kontraktor harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang
siap digunakan dan ditempatkan pada tempat-tempat yang
strategis dan mudah dicapai.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2


1.3 Spesifikasi Pekerjaan
I. Pekerjaan Penyelenggaraan K3 Konstruksi
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber
daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar
pengaman, jaring pengaman, dsb) secara konsisten.
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara
kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan
d. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan
keselamatan para pekerja, Kontraktor harus menjamin
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu
Kontraktor harus mengikutkan pekerja sebagai peserta
BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan
Pemerintah yang berlaku.
e. Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko
bahaya jatuh, maka Kontraktor harus menyediakan sabuk
pengaman kepada pekerja tersebut.
f. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K), maka Kontraktor harus menyediakan
sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya
yang siap digunakan apabila diperlukan.
g. Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang
memerlukan perawatan yang serius, maka
Kontraktor/Pelaksana harus segara membawa korban ke
Rumah Sakit yang terdekat dan segera melaporkan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 3


kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas.
h. Kontraktor harus menyediakan air minum yang bersih,
cukup dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua
pekerja/petugas, baik yang berada dibawah tanggung
jawabnya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.

II. Pekerjaan Pembongkaran

a. Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan


menyesuaikan ukuran-ukuran yang terdapat dalam
gambar dan rencana kerja dan segera memberi tahukan
kepada Direksi setiap terjadi perbedaan yang terjadi.

b. Semua kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan yang


diakibatkan karena kelalaian Kontraktor serta perbedaan-
perbedaan dalam ukuran tersebut diatas adalah
tanggung jawab Kontraktor.

c. Pada awal pelaksanaan pekerjaan tahap pertama

berlangsung, pemborong telah menyiapkan bangunan

sementara yang berfungsi sebagai kantor proyek dan atau


los kerja yang dipergunakan sebagai operasional kantor
dan tempat menyimpan barang/material.
d. Untuk pekerjaan bongkaran harus berkoordinasi dengan
pengawas, owner, termasuk dengan bagian-bagian
perngelola bangunan existing, sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan pembongkaran. Aadapun teknis
pelaksanaan pekerjaan pembongkaran, yaitu :

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 4


e. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa
dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan
didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan
untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar
area semoga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
f. Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu
daerah bekerja harus dibersihkan dari sampah-sampah yang
sanggup merusak konstruksi bangunan.
g. Hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di
usahakan hasil rumpukan sementara tidak menggangu jalan
kanal kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk
hasil bongkaran dengan radius min 25 meter dari area
bongkaran, untuk bongkaran bangunan dimulai diatas
kebawah.
h. Sortiran/Pemelihan hasil bongkaran yang sanggup
dimanfaatkan kembali dilakukan pada ketika akan
dilakukanperumpukan hasil bongkaran, bongkaran yang
sanggup dimanfaatkan kembali diseleksi, ditumpuk
damditempatkan pada area terpisah.
i. Hasil bongkaran yang sanggup dimanfaatkan kembali
dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan
konsultasidan sistem perhitungan biaya pemakaian kembali
dan analisis kelayakan kondisi material.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 5


1.4 Cara Pekerjaan
a. Pembongkaran Dinding Tembok
Dalam pekerjaan pembongkaran dinding tembok, dibutuhkan
beberapa peralatan dan perlengkapan sebagai berikut :
 Perforator
 Bulgaria
 Palu Godam
 Linggis Panjang
 Palu
 Penarik kuku
 Pahat
 Gergaji tangan atay listrik
 Obeng
 Tangga atau meja stabil
Untuk mengurangi jumlah debu pada saat pembongkaran,
basahi dinding dengan air sebelum bekerja dengan
menggunakan botol semprot dan sejumlah besar cairan.
Adapun tahapan pelaksanaan dalam pekerjaan pembongkaran
dinding bata, yaitu :

1) Ketuk permukaan objek dengan palu. Ini akan


mengungkapkan rongga tersembunyi dari dinding yang
dibongkar. Di tempat-tempat seperti itu jauh lebih mudah
untuk bekerja, dan dari merekalah pembongkaran harus
dimulai.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 6


2) Masukkan pahat ke dalam jahitan pertama dari atas. Berikan
beberapa pukulan kuat dengan palu godam. Setelah retakan
muncul, lanjutkan di sepanjang jahitan atas.
3) Setelah barisan batu teratas benar-benar terpisah dari
pasangan bata, bongkar. Keluarkan batu bata dengan hati-
hati dan sisihkan agar tidak mengganggu pekerjaan lebih
lanjut. Jika batu tersangkut, maka mereka harus dikorbankan
dengan merobohkan dengan linggis atau palu godam.
4) Dengan cara yang sama, hancurkan dan keluarkan 1-2 batu.
Tidak ada gunanya membuang fragmen besar, bahkan jika
Anda memahami keinginannya, dan Anda ingin
melakukannya. Saat dijatuhkan, batu bata bisa pecah atau
retak, kehilangan nilainya.
5) Hancurkan deretan batu paling bawah. Sebagai aturan,
mereka tertanam dalam screed. Agar tidak
menghancurkannya, alur harus dipotong di sepanjang
dinding. Setelah itu, Anda dapat menghapus batu bata
dengan aman.

b. Pembongkaran Dinding Partisi


1) Proses pembongkaran dimulai dari membongkar penutup
dinding partisi dengan cara ngongkel paku pengikat penutup
dinding hingga penutup dinding terlepas dari rangka dinding
partisi.
2) Setelah seluruh penutup dinding partisi selesai dibongkar
kemudian dilanjutkan dengan membongkar rangka dinding

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 7


partisi dimulai dari melepaskan sambungan rangka dinding
partisi dengan cara mencongkel paku dengan linggis atau
memukul sambungan kayu dengan menggunakan palu
hingga sambungan kayu terlepas keseluruhan.
3) Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan puing-puing
sisa pembongkaran menuju gudang sementara dan disusun
sedemikian rupa agar tidak mengganggu pekerjaan.
c. Pembongkaran Keramik
Pada pekerjaan ini dimulai dengan melakukan pembongkaran lantai
keramik menggunakan pahat atau mesin breker secara bertahap pada

permukaan  lantai keramik. Puing – puing sisa bongkaran dilakukan


pembersihan secara menyeluruh dan dilakukan pembuangan pada lokasi

tertentu diangkut menggunakan mobil pickup. Peralatan yang digunakan


dalam pembongkaran keramik yaitu :

 Palu
 Godam
 Pahat Beton
 Breker
 Sekop
 Gerobak
Adapun tahap pelaksanaan dalam pekerjaan pembongkaran
keramik, yaitu:

1) Siapkan mesin gerinda.


2) Tambahkan cement remover atau zat penghancur semen pada
nat keramik agar mudah terlepas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 8


3) Tunggu hingga cairan tersebut bekerja dan permukaan nat jadi
lebih lunak.
4) Nyalakan mesin gerinda dan aplikasikan pada seluruh
permukaan nat sampai ke bagian dalam.
5) Lakukan secara hati-hati jangan sampai terkena permukaan
keramik atau melenceng dari garis nat keramik.
6) Panaskan permukaan keramik beberapa menit dengan api
7) Masukkan soket pada bagian antara keramik dan lepasan
semen dengan mencongkel atau mendorong soket tersebut
pada bagian bawah keramik.
8) Kemudian, pukul dengan palu secara hati-hati sehingga soket
tersebut masuk hingga dalam dan keramik bisa terlepas
sendirinya.
9) Jika lapisan semen sangat rekat, berikan air agar lebih mudah
saat pelepasan.
10) Bersihkan sisa semen lama pada bagian dasar keramik.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 9


PASAL II PEKERJAAN DINDING DAN KERAMIK
BARU

2.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik. Adapun yang termasuk dalam
pekerjaan ini adalah:
I. Pekerjaan Struktur
II. Pekerjaan Dinding Dan Pelapis Dinding
III. Pekerjaan Keramik Lantai

2.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi


syarat sebagai berikut :

A. Memenuhi standard spesifikasi yang dapat dipakai


B. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, type dan kualitas harus seperti
yang ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi lai yang
dikeluarkan dan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknis
C. Bahan tanah, pasir, dan agregat lainnya harus diperoleh dari
suatu sumber yang disetujui.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu
1. Besi Beton Polos
2. Wiremesh M6

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
0
3. Beton Mutu F’c 19,3 MPa
4. Beton Mutu F’c 26,4 MPa
5. Bata Merah
6. Semen Portland
7. Plamur
8. Cat Dasar
9. Cat Interior dan Cat Exterior
10. Cat Plafond

2.3 Cara Pelaksanaan

I. PEKERJAAN STRUKTUR
 Pekerjaan Kolom Praktis
1) Bekisting Multipleks
 Tentukan ukuran bekisting yang akan dibuat. Hal yang
harus dilakukan yaitu menyiapkan bahan yang akan
digunakan. Dimensi penampang kolom yang dibuat
dengan ukuran beragam. Misalnya 25x30 atau 20x30.
 Selanjutnya rencanakan ketinggian kolom yang akan
dibuat
 Potong triplek dengan ukuran yang sudah ditentukan
misalnya 15x15 dengan ketingiian 3,5 meter.
 Buatlah sebanyak dua lembar untuk dua sisa
 Lipat kerangka menjadi 4
 Buatlah dudukan bekisting yang bias terbuat dari bahan
yang sama untuk menyokongnya

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
1
2) Besi Beton Polos

 Siapkan besi tulangan sesuai kebutuhkan dan kawat


untuk mengikat besi tulangan.
 Kedua, beli pula peralatan untuk proses merakit besi
tulangan.
 Ketiga. Buat cetakan untuk membuat besi cincin atau
sengkang.
 Keempat. Rakit atau satukan besi cincin atau sengkang
dengan besi tulangan sesuai dengan ukuran.

3) Cor Beton F’c 19,3 Mpa


 Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland,
pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan sebelumnya
dengan perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-
baiknya sampai pada kekentalan yang tepat.
 Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus
dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya.
Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan
sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai
penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton
yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
 Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan
mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak
kurang dari 350 liter. Pengaduk harus rata, sehingga
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2
warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat
adukan.
 Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari
kotoran, karat lepas, serpih-serpih, minyak gemuk atau
lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi daya
lekat pada beton.
 Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan teliti
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam
gambar. Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak
bahannya.
 Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sesuai gambar rencana. Harus diusahakan, agar posisinya
tidak berubah atau bergeser pada saat beton dipadatkan.
 Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan
sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan leleh
minimum 3600 kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok
yang tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan
dan tidak boleh digunakan.
 Sebelum beton dituang konstruksi bekisting / cetakan
harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam letak,
kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan
pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda
yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
3
 Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (form oil) untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan.
 Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak
dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang
baru dituang,
 Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya
tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.
 Pekerjaan Peninggian Lantai
1) Wiremesh M6

 Siapkan Wiremesh M6 sesuai kebutuhkan dan kawat untuk


mengikat besi tulangan.
 Kedua, beli pula peralatan untuk proses merakit besi
tulangan.
 Ketiga, rakit atau satukan besi cincin atau sengkang
dengan besi tulangan sesuai dengan ukuran.

2) Cor Beton F’c 19,3 Mpa


 Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland,
pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan sebelumnya
dengan perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-
baiknya sampai pada kekentalan yang tepat.
 Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus
dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya.
Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan
sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4
penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton
yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
 Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan
mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak
kurang dari 350 liter. Pengaduk harus rata, sehingga
warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat
adukan.
 Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari
kotoran, karat lepas, serpih-serpih, minyak gemuk atau
lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi daya
lekat pada beton.
 Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan teliti
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam
gambar. Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak
bahannya.
 Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sesuai gambar rencana. Harus diusahakan, agar posisinya
tidak berubah atau bergeser pada saat beton dipadatkan.
 Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan
sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan leleh
minimum 3600 kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok
yang tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan
dan tidak boleh digunakan.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
5
 Sebelum beton dituang konstruksi bekisting / cetakan
harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam letak,
kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan
pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda
yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran.
 Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (form oil) untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan.
 Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak
dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang
baru dituang,
 Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya
tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.
 Pekerjaan Plat Lantai

1) Bekisting Multipleks
 Tentukan ukuran bekisting yang akan dibuat. Hal yang
harus dilakukan yaitu menyiapkan bahan yang akan
digunakan. Dimensi penampang plat yang dibuat sesuai
ukurannya.
 Potong triplek dengan ukuran yang sudah ditentukan.
 Buatlah dudukan bekisting yang bias terbuat dari bahan
yang sama untuk menyokongnya
2) Wiremesh M8

 Siapkan besi wiremesh M8 sesuai kebutuhkan dan kawat


untuk mengikat besi tulangan.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
6
 Kedua, beli pula peralatan untuk proses merakit besi
tulangan.
 Ketiga. Rakit sesuai dengan ukuran.

3) Cor Beton F’c 26.4 Mpa


 Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland,
pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan sebelumnya
dengan perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-
baiknya sampai pada kekentalan yang tepat.
 Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus
dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya.
Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan
sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai
penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton
yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
 Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan
mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak
kurang dari 350 liter. Pengaduk harus rata, sehingga
warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat
adukan.
 Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari
kotoran, karat lepas, serpih-serpih, minyak gemuk atau
lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi daya
lekat pada beton.
 Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan teliti
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
7
gambar. Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak
bahannya.
 Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sesuai gambar rencana. Harus diusahakan, agar posisinya
tidak berubah atau bergeser pada saat beton dipadatkan.
 Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan
sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan leleh
minimum 3600 kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok
yang tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan
dan tidak boleh digunakan.
 Sebelum beton dituang konstruksi bekisting / cetakan
harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam letak,
kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan
pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda
yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran.
 Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (form oil) untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan.
 Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak
dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang
baru dituang,
 Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya
tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
8
II. PEKERJAAN DINDING DAN PELAPIS DINDING
A. Pekerjaan Dinding Bata
1) Pekerjaan Pas. Dinding Bata Merah
 Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dulu
dengan cara direndamkan dalam air hingga jenuh dan
pada waktu dipasang tidak boleh ada genangan air
pada permukaannya.
 Pasangan batu bata harus rapi, lurus dan sama tebal.
 Pemasangan batu bata sedemikian rupa sehingga
ketebalan aduk perekat harus sama setebal 1cm. Siar-
siar harus dikerok dengan kedalaman ± 1cm dengan
rapi,kemudian disirami air untuk dilanjutkan dengan
plesteran.semua pertemuan horizontal maupun vertical
harus terisi dengan baik dan penuh.
 Selama pasangan dinding ini belum difinish, kontraktor
wajib untuk memelihara dan menjaga dari kerusakan-
kerusakan atau pengotoran bahan. Jika pada saat akan
difinish terdapat kerusakan, kontraktor sampai
dinyatakan diterima oleh Konsultan pengawas.
 Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm,
agar finish dinding dapat melekat dengan baik.
 Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
9
 Dinding tembok harus dibasahi terus-menerus selama
paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.
2) Pekerjaan Plasteran
 Adukan 1pc : 4 ps. Pekerjaan plasteran dilaksanakan
setelah pasangan dinding bata cukup kering Proses
plateran pada dinding bata ringan yang masih basah
membuat air terperangkap sehingga struktur dinding
bisa menyebabkan dinding lembap.
 Untuk pasangan bata sebelum diplester harus dibasahi
dulu dan siar-siarnya dikerok sedalam ± 1cm.
 Permukaan beton yang akan diplester harus dibersihkan
dari sisa-sisa bekesting dan kemudian dikerek (scratch)
terlebih dahulu atau diberi kamprotan adukan.
 Tebal minimal plesteran adalah 15 mm dan tebal
maximal 25mm.Untuk plesteran yang tebal lebih dari
25mm, harus diberi tulangan dari kawat ayam. Tebal
total dinding ½ bata setelah diplester tidak lebih dari
1,5cm,sedangkan tebal total dinding bata tidak lebih
dari 25cm.
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan
setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik untuk
seluruh bangunan.
 Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada
sambungan vertical dengan dinding, agar adukan
tembok dapat melekat.
 Kelembaban plesteran yang telah dicuci harus dijaga

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
0
sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu
tiba-tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik
matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi
keretakan akibat pengeringan, maka bidang yang retak
harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh pengawas atas tanggungan
kontraktor.
 Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama
paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.
 Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan.
3) Pekerjaan Acian
 Pekerjaan acian wajib dilaksanakan pada seluruh bidang
dinding yang telah diplaster dan beton yang
terekspose,
 Sebelum melakukan acian, plesteran harus kering. Acian
baru bisa dilakukan pada plesteran berumur dua sampai
tiga minggu untuk dinding dalam. Sedangkan untuk
dinding luar, umur plesteran bisa lebih cepat yaitu dua
minggu.
 Sebelum melakukan acian, basahi dulu permukaan
plesteran dengan air. Uuntuk menghindari agar acian

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
1
tidak terlalu cepat kering. Semen putih atau white
mortar sangat membutuhkan air terutama saat proses
hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering, hasil acian akan
mudah lunak dan permukaan acian akan berdebu.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, waktu yang
dibutuhkan dari proses acian sampai dapat dipoles
sekitar 20-30 menit, maka kelembapan plesteran cukup.
Apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu
kering, dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran
terlalu lembap,
 Tebal acian adalah 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan
mengering terlalu cepat. Bila lapisan pertama kurang
dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering
harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
 Untuk memperhalus dan rata permukaan dinding,
khusus untuk interior dapat digunakan Scimcoat

B. Pekerjaan Dinding Partisi


1) Pemasangan Rangka Dinding Partisi
Rangka Dinding Partisi Besi mengunakan besi siku
dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada
dinding dan dilaskan/ dibautkan pada kuda kuda baja.
Untuk rangka pembagi mengunakan besi Hollow channel.
2) Pemasangan Dinding Partisi
 Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
harus memberikan contoh/sample bahan penutup

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2
Dinding Partisi dan harus mendapat persetujuan
Konsultan Perancang, Konsultan MK dan pemberi tugas.
 Penggantung Dinding Partisi harus dibuat sedemikian
rupa sehingga diperoleh bidang Dinding Partisi yang
rata, datar dan tidak melengkung, sedang bagian bawah
dari rangka penggantung kayu harus diserut rata.
 Pemasangan Dinding Partisi harus rata. Naad-naad yang
pecah pada waktu pemasangan harus segera diganti.
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama
bertanggungjawab atas segala akibat kemungkinan
yang terjadi terhadap:
 Pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi
yang harus disangga oleh rangka plafon.
 Lubang-lubang untuk pemeriksaan.

C. Pekerjaan Pengecatan
1) Pengecatan Interior
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
 Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan
Pengawas.
 Kerok cat dinding luar dengan suda api.
 Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran
dengan kain lap.
 Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan
dengan dinding yang akan dicat dengan kertas  semen,
koran dan lakban.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
3
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding
yang retak dan kurang rata dengan plamir, tunggu
sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak
digunakan plamir tapi digunakan sealer.
 Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan
amplas.
 Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
 Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit
 Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang
tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar -
benar rata.
2) Pengecatan Eksterior
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
 Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan
Pengawas.
 Kerok cat dinding luar dengan suda api.
 Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran
dengan kain lap.
 Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan
dengan dinding yang akan dicat dengan kertas  semen,
koran dan lakban.
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding
yang retak dan kurang rata dengan plamir, tunggu

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4
sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak
digunakan plamir tapi digunakan sealer.
 Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan
amplas.
 Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
 Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit
 Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang
tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar -
benar rata.

D. Pekerjaan Keramik
1) Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai 01
 Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan pada saat menentukan awal pemasangan
tegel.
 Tegel yang akan dipasang harus dalam keadaan baik,
 utuh, tidak retak dan cacat.
 Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam
air terlebih dahulu.
 Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan
rata air.
 Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus
penuh, baik dipermukaan dasar maupun dibadan
belakang keramik yang terpasang, yang sementara

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
5
terpasang.
 Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata
dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc : 3ps dengan
ketebalan rata-rata ± 0,5 – 1,5 cm diatas lantai kerja.
 Untuk pemasangan penutup lantai homogeneus tile,
tidak diperkenankan untuk memberi nat. Toleransiny
hanya < 1mm.
 Untuk pemasangan penutup lantai keramik selain
homogeneus tile, lebar nat yang dianjurkan ± 3 mm.
 Pengisian nat dengan bahan grouting dilaksanakan
paling sedikit 4 (empat) hari setelah pemasangan
keramik/homogeneous tile mengering. Dioles dengan
jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet
atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow
agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap
dipandang mata.
 Nat diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam
persyaratan bahan, warna sesuai dengan warna keramik
yang dipasang.
 Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas
tidak memenuhi mutu standard atau percontohan yang
sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib
melakukan perintah pembongkaran secara tertulis
kepada pelaksana kontraktor dilapangan
 Tegel yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda hingga rapih dan bersih.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
6
 Hasil pemasangan tegel harus dilindungi dari hal-hal
yang dapat menimbulkan kerusakan atau cacat, bila hal
ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus
diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan.
 Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan
tidak boleh pada ada potongan yang lebih kecil dari 0,5
ukuran tegel, kecuali jika tercantum dalam gambar.
Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa
pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan lapisannya.
 Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan
mesin pemotong keramik dan sudut tepinya digurinda
hingga halus dan rata.
2) Pekerjaan Pemasangan Lantai 02
 Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan pada saat menentukan awal pemasangan
tegel.
 Tegel yang akan dipasang harus dalam keadaan baik,
 utuh, tidak retak dan cacat.
 Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam
air terlebih dahulu.
 Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan
rata air.
 Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus
penuh, baik dipermukaan dasar maupun dibadan
belakang keramik yang terpasang, yang sementara
terpasang.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
7
 Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata
dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc : 3ps dengan
ketebalan rata-rata ± 0,5 – 1,5 cm diatas lantai kerja.
 Untuk pemasangan penutup lantai homogeneus tile,
tidak diperkenankan untuk memberi nat. Toleransiny
hanya < 1mm.
 Untuk pemasangan penutup lantai keramik selain
homogeneus tile, lebar nat yang dianjurkan ± 3 mm.
 Pengisian nat dengan bahan grouting dilaksanakan
paling sedikit 4 (empat) hari setelah pemasangan
keramik/homogeneous tile mengering. Dioles dengan
jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet
atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow
agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap
dipandang mata.
 Nat diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam
persyaratan bahan, warna sesuai dengan warna keramik
yang dipasang.
 Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas
tidak memenuhi mutu standard atau percontohan yang
sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib
melakukan perintah pembongkaran secara tertulis
kepada pelaksana kontraktor dilapangan
 Tegel yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda hingga rapih dan bersih.
 Hasil pemasangan tegel harus dilindungi dari hal-hal

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
8
yang dapat menimbulkan kerusakan atau cacat, bila hal
ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus
diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan.
 Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan
tidak boleh pada ada potongan yang lebih kecil dari 0,5
ukuran tegel, kecuali jika tercantum dalam gambar.
Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa
pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan lapisannya.
 Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan
mesin pemotong keramik dan sudut tepinya digurinda
hingga halus dan rata.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
9
PASAL III PEKERJAAN INTERIOR

3.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik. Adapun yang termasuk dalam
pekerjaan ini adalah:
I. Pekerjaan Interior Showroom
II. Pekerjaan Interior Service Room
III. Pekerjaan Interior Mushallah
IV. Pekerjaan Interior Smooking Area

3.2 Bahan-bahan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan


contoh-contoh material untuk mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

3.3 Cara Pekerjaan

I. PEKERJAAN INTERIOR SHOWROOM


a. Pekerjaan Lantai dan Dinding
1) Carpet Wood
 Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan untuk persetujuan material yang akan digunakan
 Menyiapkan alat-alat yang harus digunakan

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
0
 Memasanga carpet wood texture sesuai dengan gambar
kerja
2) Pekerjaan Backdrop
 Menyiapkan semua alat dan bahan yang nantinya
dibutuhkan
 Mengukur dan memotong material multipleks sesuai
dengan gambar yang direncanakan serta memotong
rangka hollow sebagai rangka untuk backdrop.
 Rangkai rangka sesuai dengan gambar
 Selanjutnya memasang saja multipleks tersebut dengan
menyesuaikan ukuran yang ada
 Setelah memasang multipleks kemudian dipasang hpl
sebagai finishing.
b. Pekerjaan Plafond Gypsum Rangka Hollow
1) Pemasangan Rangka Plafon
 Rangka Plafond Besi mengunakan besi siku dipasang
dengan urutan pertama, yang dipakukan pada dinding
dan dilaskan/ dibautkan pada kuda kuda baja. Untuk
rangka pembagi mengunakan besi Hollow channel.
Gantungan Plafon dilekatkan/ dilaskan langsung pada
kuda kuda baja. Jarak gantungan plafond setiap 1 m2
Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerapian
pemasangan rangka tersebut
2) Pemasangan Plafon Gypsum T : 9mm

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
1
 Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
harus memberikan contoh/sample bahan penutup
plafon dan harus mendapat persetujuan Konsultan
Perancang, Konsultan MK dan pemberi tugas.
 Penggantung plafon harus dibuat sedemikian rupa
sehingga diperoleh bidang plafon yang rata, datar dan
tidak melengkung, sedang bagian bawah dari rangka
penggantung kayu harus diserut rata.
 Pemasangan plafon harus rata. Naad-naad yang pecah
pada waktu pemasangan harus segera diganti.
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama
bertanggungjawab atas segala akibat kemungkinan
yang terjadi terhadap:
 Pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi
yang harus disangga oleh rangka plafon.
 Lubang-lubang untuk pemeriksaan.
 Tidak sempurnya alat-alat penggantung, sehingga
plafond menjadi bergelombang karenanya.
 Pemasangan alat-alat maintenance pada plafon luifel di
luar bangunan.
c. Pekerjaan Instalasi Dan Lampu Penerangan
1) Circular Lighting
 Tentukan lokasi titik-titik lampu berdasarkan gambar
rencana
 Buat alur instalasi kabel listrik dari stop kontak terdekat
ke lokasi titik terdekat lampu

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2
2) Light
 Tentukan lokasi titik-titik lampu berdasarkan gambar
rencana
 Buat alur instalasi kabel listrik dari stop kontak terdekat
ke lokasi titik terdekat lampu
3) Saklar Ganda
 Tentukan lokasi titik pemasangan saklar berdasarkan
gambar rencana
 Lubangi bagian yang akan dipasang saklar, kamu bisa
memasukkan tiga buah kabel yang akan terhubung
pada saklar lampu Stop Kontak
 Merangkai struktur bagian yang sudah di bor untuk
memasang saklar dan menutupnya kembali dengan
semen dan pasir.
 Setelah ditutup sepenuhnya, uji saklar secara parsial dan
siap untuk digunakan.
d. Pekerjaan Aksesoris
Pada item pekerjaan ini merupakan bagian pengadaan
berupa :
 Meja Pelayanan (Custom) disesuaikan dengan gambar
yang ada
 Kursi Kantor council Managerial Chair High Back (Informa)
dan Kursi Kantor council Visitor chair (Informa)
 Pemasanga Kembali Papan Nama dan Logo

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
3
PASAL IV PEKERJAAN PENGEMBANGAN
FASAD

4.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik. Adapun yang termasuk dalam
pekerjaan ini adalah:
a. Pek. Aluminium Composite Panel

4.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi


syarat sebagai berikut :

a. Memenuhi standard spesifikasi yang dapat dipakai


b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, type dan kualitas harus seperti
yang ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi lai yang
dikeluarkan dan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknis
c. Bahan tanah, pasir, dan agregat lainnya harus diperoleh dari
suatu sumber yang disetujui.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu
1. Allumunium Composite Panel PVDF 0.3 mm tebal 4 mm alloy
3003

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4
4.3 Spesifikasi Pekerjaan

 Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan


menyesuaikan ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar
dan rencana kerja dan segera memberi tahukan kepada
Direksi setiap terjadi perbedaan yang terjadi.
 Semua kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan yang
diakibatkan karena kelalaian Kontraktor serta perbedaan-
perbedaan dalam ukuran tersebut diatas adalah tanggung
jawab Kontraktor.

 Pada awal pelaksanaan pekerjaan tahap pertama

berlangsung, pemborong telah menyiapkan bangunan


sementara yang berfungsi sebagai kantor proyek dan atau los
kerja yang dipergunakan sebagai operasional kantor dan
tempat menyimpan barang/material.

4.4 Cara Pelaksanaan

 Tarik benang atau tali pada dinding bangunan agar pemasangan


rangka hollow nanti lurus
 Letakkan hollow secara vertikal sesuai tarikan benang tadi, lalu beri
siku besi.
 Bor dinding bangunan agar bisa memasang sekrup di siku besi.
 Sambung hollow secara horizontal dengan hollow vertikal yang
akan membentuk sebuah rangka ACP.
 Pasang ACP pada rangka hollow.
 Selanjutnya, berikan Sealant pada celah antar ACP (Nad). Sebelum
itu, robek lapisan pelindung di pinggiran ACP agar memudahkan
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
5
dalam memberikan Sealant.
 Beri lakban agar Sealant tidak berantakan.
 Isi Nad dengan Silikon Sealant.
 Setelah Sealant cukup kering, lepaskan pelindung ACP dan lakban.

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
6

Anda mungkin juga menyukai