Anda di halaman 1dari 6

Registrasi Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP)

Dasar Hukum :

 Peraturan Menteri ESDM No. 34 Tahun 2017 "Tentang Perizinan Di Bidang


Pertambangan Mineral & Batubara"
 Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan UU No. 4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara

Perusahaan yang bisa mengajukan Izin Usaha Jasa Pertambangan atau IUJP adalah
perusahaan yang melakukan kegiatan sebagai berikut :

A. konsultasi, perencanaan, pelaksanaan dan pengujian peralatan dibidang:


1. Penyelidikan Umum;
2. Eksplorasi;
3. Studi kelayakan;
4. Konstruksi Pertambangan;
5. Pengangkutan;
6. Lingkungan Pertambangan;
7. Pascatambang dan Reklamasi; dan/atau
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
B. konsultasi, perencanaan, dan pengujian peralatan di bidang:
1. penambangan; atau
2. pengolahan dan pemurnian.

Syarat proses IUJP

1. Tentukan Bidang & Subbidang yang akan dijalankan (lihat tabel dibawah!)
2. Persiapkan minimal 3 (tiga) orang Tenaga Ahli yang bersertifikat sesuai
bidangnya
3. Izin Dasar & Izin Operasional sesuai bidang pekerjaan masih valid, jika izin
tersebut ada yang sudah habis masa berlakunya, kami bantu perpanjangannya.
4. Memiliki pengalaman kerja sesuai bidang yang akan dijalankan
5. Memiliki peralatan utama & pendukung kerja
6. Memiliki Sistem Manajemen & Safety : ISO 9001; OHSAS & ISO 14001
7. Memiliki Akta Khusus Pertambangan (khusus Non-Konstruksi)
8. Kelengkapan Administrasi dll
Tabel Bidang & Subbidang IUJP

JASA PERTAMBANGAN INTI

Jenis: Pelaksanaan

BIDANG SUBBIDANG
1. Eksplorasi 1.1. Manajemen Eksplorasi

1.2. Penentuan Posisi

1.3. Pemetaan Topografi

1.4. Pemetaan Geologi

1.5. Geokimia

1.6. Geofisika

1.7. Survei Bawah Permukaan

1.8. Geoteknik

1.9. Pemboran Eksplorasi

1.10. Percontoan Eksplorasi

1.11. Perhitungan Sumber Daya dan Cadangan


2. Studi Kelayakan 2.1. Penyusunan dokumen lingkungan

2.2. Penyusunan Studi Kelayakan


3. Konstruksi Pertambangan 3.1. Penerowongan (Tunneling)

3.2. Penyemenan Tambang Bawah Tanah

3.3. Penyanggaan Tambang Bawah Tanah

3.4. Shaft Sinking

3.5. Sistem Penerangan Tambang Bawah Tanah

3.6. Alat Gali, Muat, dan Angkut Tambang Bawah Tanah


BIDANG SUBBIDANG
3.7. Pemboran dan Peledakan

3.8. Fasilitas Perbengkelan

3.9. Komisioning Tambang

3.10. Ventilasi Tambang

3.11. Fasilitas Pengolahan

3.12. Fasilitas Pemurnian

3.13. Jalan Tambang

3.14. Jalan Angkut

3.15. Jembatan

3.16. Pelabuhan

3.17. Gudang Bahan Peledak

3.18. Fasilitas Penimbunan Bahan Bakar Cair

3.19. Sistem Penyaliran

3.20. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(B3)

3.21. Kolam Pengendap

3.22. Tailing Storage Facility (TSF)

3.23. Geoteknik
4. Pengangkutan 4.1. Menggunakan Truk

4.2. Menggunakan Lori

4.3. Menggunakan Ban Berjalan (belt conveyor)

4.4. Menggunakan Tongkang

4.5. Menggunakan Pipa

4.6. Menggunakan Lift


BIDANG SUBBIDANG
5. Lingkungan 5.1. Pemantauan Lingkungan
Pertambangan
5.2. Survei RKL/RPL

5.3. Pengelolaan Air Asam Tambang

5.4. Audit Lingkungan Pertambangan

5.5. Pengendalian Erosi

5.6. Pengelolaan Debu


6. Pasca Tambang dan Reklamasi 6.1. Pembongkaran Fasilitas

6.2. Penyiapan dan Penataan Lahan

6.3. Penebaran Tanah Pucuk

6.4. Pembibitan

6.5. Penanaman

6.6. Perawatan
7. Keselamatan dan 7.1. Pemeriksaan dan PengujianTeknik
Kesehatan Kerja
7.2. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
8. Penambangan 8.1. Pengupasan, Pemuatan, dan Pemindahan Tanah/ Batuan Penutup

8.2. Pemberaian/ Pembongkaran Tanah / Batuan Penutup dengan didahului


peledakan

8.3. Pemberaian/ Pembongkaran Tanah/ Batuan Penutup tanpa didahului


peledakan

8.4. Penggalian Mineral (mineral getting)

8.5. Penggalian Batubara (coal getting)

8.6. Penggalian pemindahan dan/atau pencucian endapan mineral aluvial dalam


rangka program kemitraan

Keterangan :

*) berlaku bagi pemegang IUP atau IUPK yang berbentuk BUMN atau BUMD
Ketentuan bagi Perusahaan Jasa Pertambangan yang memiliki IUJP :
1. Pelaku Usaha Jasa Pertambangan dapat melakukan kegiatannya setelah
mendapatkan IUJP dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
2. IUJP diberikan oleh Menteri kepada pelaku Usaha Jasa Pertambangan untuk
melakukan kegiatan Usaha Jasa Pertambangan di seluruh wilayah Indonesia.
3. IUJP diberikan oleh Gubernur kepada Pelaku Usaha Jasa Pertambangan untuk
melakukan kegiatan Usaha Jasa Pertambangan dalam wilayah provinsi yang
bersangkutan
4. IUJP diberikan oleh Bupati/ Walikota kepada Pelaku Usaha Jasa Pertambangan
untuk melakukan kegiatan Usaha Jasa Pertambangan dalam wilayah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
5. IUJP atau SKT diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan atas
permohonan yang bersangkutan dapat diperpanjang, kecuali izin usaha
penunjang bidang yang diajukan masa berlakunya habis sebelum 5 (lima) tahun,
maka jangka waktu IUJP yang akan diberikan sesuai referensi izin usaha
tersebut.
6. Permohonan perpanjangan IUJP harus diajukan dalam jangka waktu paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum IUJP berakhir.
IUJP yang telah diberikan kepada pelaku usaha jasa pertambangan dilarang
dipindahtangankan kepada pihak lain
7. Pelaku Usaha Jasa Pertambangan dapat melakukan perubahan IUJP jika terjadi
perubahan pada Klasifikasi, dan / atau Kualifikasi
8. Permohonan perubahan IUJP tersebut dapat diterbitkan paling cepat 6 (enam)
bulan sejak diterbitkannya IUJP
9. IUJP yang akan menggunakan tenaga kerja asing, maka rencana
penggunaannya harus mendapat izin dari Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi atau pejabat yang ditunjuk.

Kami akan memberikan konsultasi penuh terhadap perusahaan yang baru mengajukan
permohonan Izin Usaha Jasa Pertambangan ini. Pelayanan kami tentunya akan dimulai
dari persyaratan legalitas badan usaha mulai dari AKTA hingga TDP dan izin usaha
khusus lainnya sesuai bidang usaha yang anda jalankan, serta persyaratan administrasi
lainnya hingga memenuhi kriteria pengeluaran IUJP terhadap perusahaan yang
berkompeten.

Kewajiban Perusahaan Pemegang IUJP :

a. Mengutamakan produk dalam negeri;


b. Mengutamakan subkontraktor lokal sesuai kompetensinya;
c. Mengutamakan tenaga kerja lokal;
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan jenis dan bidang usahanya;
e. Menyampaikan setiap dokumen kontrak jasa pertambangan dengan pemegang
IUJP kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya;
f. Melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Mengoptimalkan pembelanjaan lokal baik barang maupun jasa pertambangan
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha jasanya;
h. Melaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Melaksanakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat meliputi
peningkatan pendidikan dan pelatihan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi
lokal;
j. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada pemberi IUJP

Persyaratan pengajuan pendaftaran klasifikasi usaha jasa pertambangan Non-Inti ini


harus sepenuhnya dilengkapi oleh badan usaha dan sesuai dengan prosedur serta
perundang-undangan yang berlaku. Untuk tetap mengikuti prosedur dan perundang-
undangan yang berlaku tersebut, maka kami mampu membantu perusahaan anda untuk
lebih efisiensi tenaga dan waktu yang terbuang guna pemenuhan birokrasi didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai