Perminyakan – Teknik
Reservoir
Kelas PSDME
FTTM - ITB
16 Desember 2020
Image: https://www.inspirage.com/
Dari mana Minyak dan Gas Bumi Terbentuk?
Gas
Oil
Water
Microscopic View Source Rock
(Fossils)
3
Alur Pengembangan Proyek Lapangan Minyak dan Gas
1. Evaluasi
karakteristik
Cari informasi & reservoir 1. Tambah sumur
Data 1. Tambah sumur produksi dan injeksi
2. Bor beberapa pengembangan
1. Akusisi seismic sumur (tergantung 2. Well Repair &
ukuran lapangan) 2. Bangun fasilitas Workover
2. Survey Geologi
produksi yang
3. Bor 1 atau 2 3. Ambil data memadai 3. Enhanced Oil
sumur eksplorasi penting untuk Recovery
mengurangi
ketidakpastian
4
Workflow Reservoir Analysis
5
Workflow Reservoir Analysis
Geophysics Petrophysics Geophysics
Geology Petrophysics
Geology
Reservoir Eng.
Reservoir Eng.
Response Response
6
Bidang Kajian Reservoir Engineering
1. Interpretasi data log sumur
2. Analisis Core
3. Analisis Fluida Reservoir
4. Pengujian Sumur
5. Pemodelan dan Simulasi Reservoir
6. Penentuan Minyak/Gas di tempat Inisial
7. Peramalan produksi dan optimasi lapangan
8. Enhanced Oil Recovery
Image: https://www.inspirage.com/
Well Logging
»Tujuannya untuk memperkirakan sifat-sifat fisik batuan reservoir
»Dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:
• Open hole (tanpa casing)
oSaat Pemboran (LWD/MWD)
oSetelah Pemboran (Wireline)
• Cased hole (dengan casing)
»Hasil pengukuran digunakan untuk interpretasi:
• Parameter Geologi (litologi)
• Parameter Petrofisik (porositas dan saturasi)
9
Wireline Logging : Alat dan Prinsip Kerja
10
Logging System
»Peralatan bawah permukaan:
• Sonde/Sensor
• Electronic Tool
• Multiconductor Cable
»Peralatan diatas permukaan
mencatat signal yang dihasilkan
sensor yang ditransmisikan ke atas
dengan menggunakan kabel ke
control panel
11
Model Formasi dan Simbol-Simbol Parameter dalam Analisis Log
Shale/serpih
Shale/serpih
12
Beberapa Jenis Wireline Log
»Resistivity/Conductivity: Saturasi Fluida
»Sonic: Porositas, korelasi seismic, properti mekanis
»Spontaneous Potential (SP): Indikator litologi (tinggi
rendah permeabilitas suatu formasi)
»Gamma-ray: Indikator litologi (GR tinggi untuk clay)
»Photoelectric Factor (PE): Indikator litologi
»Bulk Density: Porositas, deteksi gas
»Neutron Porosity: Porositas, deteksi gas
»Caliper Logs: Analisis volume semen, indicator kualitas
lubang, analisis kerusakan lubang sumur
»Borehole Image Logs: Identifikasi keberadaan,
karakteristik, dan orientasi dari bedding serta patahan
Schlumberger (1989) 13
Log Header Halaman awal lembaran data log, berisi data pendukung
»Lokasi sumur
»Referensi kedalaman
»Tanggal logging
»Kedalaman sumur
»Kedalaman kaki casing
»Ukuran bit
»Data lumpur bor
• Jenis
• Rheology
• Resistivitas
»Temperatur maksimum
14
Contoh Hasil Log
SGR (GAPI), CALI (IN), SP (MV) MSFL, LLS, LLD RHOB, TNPH, DRHO
15
Analisis Core
16
Analisis Core Coring bit
» Analisis yang dilakukan pada core (batuan inti atau sampel batuan) yang
bertujuan untuk menentukan sifat-sifat petrofisika dari batuan reservoir.
Analisis ini sangat diperlukan dalam pengelolaan suatu lapangan migas dan
hasilnya sangat diperlukan oleh bagian geologi, pemboran, reservoir,
maupun produksi.
Sidewall
Percussion/Gun
Rotary
Image Source: Crain's Petrophysical Handbook | Coring And Core Cleaning Methods 19
Informasi yang didapatkan dari core
»Porositas, merupakan sifat batuan yang menggambarkan besarnya
storage capacity batuan yang dapat diisi oleh fluida (Contoh: Porositas
batuan 20%, maka 20% batuan terdiri dari rongga pori yang dapat diisi
fluida, sedangkan sisanya matriks batuan)
20
Informasi yang didapatkan dari core
»Permeabilitas, yang mengindikasikan kemudahan batuan untuk dapat
dialiri fluida (Contoh: permeabilitas batuan 1 Darcy).
21
Informasi yang didapatkan dari core
»Saturasi, sifat batuan yang menggambarkan presentase volume relatif
minyak dan gas di dalam pori batuan (contoh saturasi minyak 40%, maka
40% volume pori berisi minyak, sedangkan sisa nya berisi air)
Water
Oil
22
Analisis Fluida Reservoir
23
Analisis Fluida Reservoir
Sampel hidrokarbon
dari:
Drill Stem Test
RFT/MDT
25
Klasifikasi Fluida Reservoir berdasarkan
»Sifat Fisika
»Specific gravity : density of liq./dens. Water or dens. Gas/dens. Air.
»Gasoline or kerosene content
»Sulfur content (0.1, 1-7 weight % content)
»Wax/Asphalt content : hitam dan cairan yang sangat viscous/kental.
»Pour point : Suhu terendah padamana minyak bisa mengalir.
»Cloud point : kondisi parafin wax mulai membeku.
»Sifat Kimia
»Struktur molekul
»Terminologi dari Paraffinic, Naphthenic, Naphthenic-aromatic dan
aromatic-asphaltic sering dipakai untuk mengklasifikasikan fluida
reservoir.
26
Jenis-jenis Fluida Reservoir
Terdapat 5 jenis fluida reservoir, yaitu
» Black Oil (Low Shrinkage Oil)
» large, heavy, non-volatile molecules
» Formation Volume Factor, Boi +/- 2.0 Res. BBL/STB
» Volatile Oil (High Shrinkage Oil)
» sedikit heavy molucules (C3 – C6), GOR = 2000 – 3300
SCF/STB. API = 40o
» Retrogate Gas:
» GORi= 3300 SCF/STB. Max = 150,000 SCF/STB.
API = 40o -60o
» Wet Gas:
» GOR > 50,000 SCF/STB. Gas terkondensasi di
permukaan.
» Dry Gas:
» (di dominasi oleh C1). Tidak terbentuk cairan di
permukaan. 27
PENGUJIAN SUMUR
28
PENGUJIAN SUMUR (WELL TEST)
»Tujuan : Menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk
berproduksi dan mengetahui tekanan dan karakteristik reservoir.
Informasi
Pengujian Sumur Pengolahan data
Lapisan/Formasi
29
PENGUJIAN SUMUR (WELL TEST)
Log-log plot
Grafik log-log
Grafik log-log
32
PENGUJIAN SUMUR (WELL TEST)
33
Pemodelan &
Simulasi Reservoir
Image: https://www.inspirage.com/
Tujuan
Tujuan simulasi reservoir adalah memodelkan kondisi reservoar secara matematik dengan
meng-integrasikan berbagai data yang ada (geologi, geofisik, petropisik dan reservoar)
untuk memperoleh kinerja reservoir yang optimal untuk berbagai skenario produksi
sehingga akan diperoleh perkiraan yang baik terhadap rencana pengembangan suatu
lapangan.
35
Pemodelan
Reservoir
Statik Dinamik
(Teknik Geologi (Teknik
dan Geofisika) Perminyakan)
36
37
Model Dinamik
»Model yang dibangun
berdasarkan model statik (G&G
model) dengan memberikan
masukan data dinamik Bentuk Model Reservoir
(distribusi permeabilitas,
capillary pressure, relative
permeability, kelakuan fasa
HC/PVT, well test data,
production data, pressure
history).
38
Simulasi reservoir
» Proses penggunaan model
dinamik untuk melakukan
prediksi kinerja reservoir,
baik penyelarasan data
test/produksi, data sejarah
tekanan maupun
peramalan kinerja reservoir
yang akan datang
berdasarkan strategi
produksi/pengembangan
lapangan guna
memaksimalkan recovery
secara ekonomis.
39
Penentuan Minyak/Gas di
tempat inisial
40
Penentuan Minyak/Gas di tempat inisial
Sumber : petrotrainingasia.com 41
Penentuan Minyak/Gas di tempat inisial
Berikut merupakan beberapa istilah penting dalam penentuan cadangan
hidrokarbon:
• Original Oil in Place (OOIP) : Jumlah total minyak mula-mula yang terdapat di dalam suatu reservoir
sebelum diproduksikan.
• Original Gas in Place (OGIP) : Jumlah total gas mula-mula yang terdapat di dalam suatu reservoir
sebelum diproduksikan.
• Recovery Factor (RF) : perbandingan jumlah minyak atau gas yang dapat diambil/diproduksi terhadap
jumlah minyak atau gas di tempat (inplace).
Contoh:
Lapangan A memilik OOIP sebesar 300 juta barrel dan baru diproduksikan sekitar 100 juta barrel, maka nilai
recovery factor-nya adalah :
4. Metode volumetrik, berdasarkan peta reservoir (net bulk volume) dan sebaran
properti batuan (porositas dan saturasi) dan factor volume formasi.
Sumber : 43
Penentuan Minyak/Gas di tempat inisial
Ringkasan Alur Penentuan :
Sumber : hoec.com 44
Penentuan Minyak/Gas di tempat inisial
Klasifikasi Cadangan :
Berdasarkan tingkat kepastian: cadangan terbukti (proved reserves) (P1), cadangan mungkin (probable reserves) (P2) dan
cadangan harapan (possible reserves) (P3).
Sumber : hoec.com 45
Peramalan Produksi dan
Optimasi Lapangan
Kelas PSDME
FTTM - ITB
Desember 2020
Image: https://www.inspirage.com/
Peramalan Produksi (Forecasting)
»Meramalkan perolehan fluida dan profil produksi dengan melakukan
analisis beberapa skenario pengembangan untuk mengetahui skenario
optimum yang layak secara teknis dan keekonomian.
»Tujuan:
1. Memprediksi kelakuan dan
performa reservoir,
2. Optimasi kondisi,
3. Memaksimalkan keuntungan
ekonomis.
47
Pengembangan Lapangan
»Skenario Pengembangan Lapangan
1. Sensitivitas sumur (scheduling,
spacing, lokasi dan jumlah sumur)
2. Fasilitas Produksi
3. Stimulasi Reservoir (Acidizing,
fracturing,dll)
4. Aplikasi EOR/IOR
5. Transportasi Produk
6. Lingkungan Penambahan jumlah sumur
48
Pengembangan Lapangan
PENGURASAN TAHAP KE-3
PENGURASAN PRIMER PENGURASAN (TERTIARY RECOVERY)ATAU
(PRIMARY RECOVERY) TAHAP KE-2 ENHANCED OIL RECOVERY
ATAU PENGURASAN (SECONDARY (EOR) ATAU TEKNIK
SECARA ILMIAH RECOVERY) PRODUKSI LANJUT
INJEKSI INJEKSI
INJEKSI PANAS
TERCAMPUR
INJEKSI AIR KIMIA (THERMAL
(MISCIBLE
(WATER (CHEMICAL FLOODING)
FLOODING)
FLOODING) FLOODING)
HYDROKARB
INJEKSI GAS POLYMER
ON
IMMISCIBLE STEAM
MISCIBLE
GAS SURFACTANT FLOODING
INJEKTION
CARBON
MICELLAR INSITU
DIOXIDE
POLYMER COMBUTION
(CO2)
ALKALINE
CONVENTIONAL RECOVERY NITROGEN
49
Contoh Optimasi Lapangan – Aplikasi EOR
Secondary Recovery – Waterflooding (Injeksi Air)
Minyak
50
Enhanced Oil Recovery
51
ENHANCED OIL RECOVERY (EOR)
»EOR : Memproduksikan minyak dalam cadangan dengan bantuan fluida,
zat-zat, atau energi eksternal ke dalam reservoir minyak.
54