Reservoir Cap Rock Reservoir Trap

Fluids
Rock

Dosen :
Dr. Ir. Dyah Rini R, MT
Dr. Ir. Dedy Kristanto, MT, IPM

MANAJEMEN RESERVOIR MIGAS

 Materi Kuliah
● Reservoir Management Overview
● Reservoir Management Principles
● Integrated EP Activities
● Risk Analysis Overview
● Implementation of Reservoir Management
● Reservoir Components and Heterogeneity
● Reservoir Estimations
● Recovery Factor and Economic Limit Rate
● Formation Productivity
● Improvement Oil Recovery Methods
● Oil and Gas Economics
● Plan of Development
 Apa Itu Manajemen Reservoir?

“Proses dinamik dalam merumuskan dan

mengimplementasikan strategi yang optimal untuk
mencapai perolehan hidrokarbon akhir yang maksimal
dan ekonomis dari suatu reservoir, dimana
dilaksanakan oleh suatu tim dan saling sinergi serta
didasarkan pada pemanfaatan sumber daya yang ada
(data, manusia, alam dan teknologi)”

Strategi utama manajemen reservoir adalah

“right person - right time - right place”

Reference : Thakur, G. C., Ph.D

Manajemen Reservoir
Reservoir Life Process

Reservoir
Management
 Manajemen Reservoir

Dasar manajemen reservoir strategis :

• Pengoptimalan secara ekonomis perolehan minyak
dan gas menjadi obyek utama manajemen reservoir.

• Dapat dicapai dengan cara :

– Mengidentifikasi dan mendefinisikan semua bagian
dari suatu reservoir termasuk sifat-sifat fisiknya.
– Mempertimbangkan kinerja masa lalu untuk
memperkirakan produksi masa akan datang.
– Mengoptimasi jumlah titik serap.
– Mengontrol pengoperasian pada waktu yang tepat.
– Mempertimbangkan faktor keekonomian yang tepat
untuk pengambilan keputusan.
 Sinergi dan Tim
Manajemen Reservoir

Tim yaitu gabungan dari

berbagai ilmu/ multidisiplin
ilmu. Anggota tim harus
bekerjasama membuat
keputusan dan
pengembangan dalam
perencanaan manajemen.

Sinergi berarti bahwa seluruh

ahli/disiplin ilmu bekerjasama
dalam suatu proyek yang
lebih efesien dan efektif
sebagai tim yang bekerja
dalam sebuah grup daripada
secara individu.
Prinsip Manajemen Reservoir

1. Conservation of
reservoir energy
2. Early implementation of
simple strategies
3. Sustained and
systematic data
collection
4. Continuous application
of improved recovery
technologies
5. Long term retention of
staff in multi-
disciplinary teams
 Tujuan Manajemen Reservoir

Memberikan pendekatan tim yang

terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu, agar
dapat mengoptimalkan keuntungan dari
perolehan hidrokarbon (minyak dan gas).
Integrasi Manajemen Reservoir

Geology &
Geophysics
Engineer

Production Management Reservoir

Engineer Reservoir Team Engineer

Drilling
Engineer
 Contoh Integrasi
Contoh Integrasi Data-Data
Data-Data
Manajemen Reservoir
Manajemen Reservoir

DATA HASIL PENGARUH

Lithologi batuan, posisi minyak
Geologi Struktur, Stratigrafi Geologi terakumulasi, penentuan spasi
sumur
Proyeksi perangkap mineral
bernilai ekonomis termasuk
Geofisika Seismik hidrokarbon (mengetahui pola-
pola struktur geologi dari
kemungkinan jebakan yang ada).
Mencatat seluruh aktivitas
Pemboran Well History pemboran, problem yang terjadi
dan penangggulangannya.

Sifat-sifat fisik batuan, dan Original Oil In Place, nilai cut off,
Reservoir
sifat-sifat fisik fluida reservoir pola penyebaran sumur

Penentuan cadangan, drive

Produksi Jumlah Kumulatif Produksi mechanism, laju produksi,
recovery minyak.
Proses Manajemen Reservoir

Revising
 Perencanaan Manajemen Reservoir

• Mengevaluasi data geologi dan geophysic.

• Mengevaluasi data reservoir dan produksi.
• Menganalisa jumlah cadangan dengan mengunakan
metode volumetris dan material balance.
• Melakukan uji sumur (well test).
• Menganalisa kelakuan reservoir.
• Menentukan laju produksi minyak dengan metode Decline
Curve
• Membuat Bubble Map.
• Menghitung perkiraan recovery minyak.
• Menghitung potensi produksi minyak.
• Merencanakan pengembangan lapangan.
• Implementasi, Mengontrol dan Memonitor hasil rencana
pengembangan lapangan.
• Melakukan evaluasi (Revisi).
 Evaluasi Data

Data geologi dan geophysic Data reservoir dan produksi

• Data seismik • Sifat fisik batuan dan fluida
• Struktur dan stratigrafi geologi reservoir
• Jumlah kumulatif produksi

Well
Well

Surface
Surface seepage
seepage
t
Faul

Anticline (dome)
Anticline (Dome)
RESERVOIR ROCK
Cap Rock
Seen
Seen under
under
Cap Rock microscope
microscope
Gas

Oil Oil

Salt Salt Sediment Basin

water water
 Penentuan Jumlah Minyak Mula-Mula

• Metode Volumetris

7758  Vb    1  Swi 
OOIP
Boi
dimana :
Vb = Volume Bulk, acre-ft
Ф = Porositas, fraksi
Swi = Saturasi air awal, fraksi
Boi = Faktor volume formasi minyak awal, bbl/STB
 Penentuan Jumlah Gas Mula-Mula

• Metode Volumetris

43560  Vb    1  Swi 

OGIP
Bgi
dimana :
Vb = Volume Bulk, acre-ft
Ф = Porositas, fraksi
Swi = Saturasi air awal, fraksi
Bgi = Faktor volume formasi gas awal, Cuft/SCF
 MATERIAL BALANCE EQUATION

• Estimate initial hydrocarbon volumes in

place
• Predict future reservoir performance
• Predict ultimate hydrocarbon recovery
under various types of primary driving
mechanisms
Schilthuis (1941)
Initial volume = volume remaining + volume removed
Defining the ratio m as:
The MBE can be written in a generalized form as follows:
Pore volume occupied by the oil initially in place at pi
+
Pore volume occupied by the gas in the gas cap at pi
=
Pore volume occupied by the remaining oil at p
+
Pore volume occupied by the gas in the gas cap at p
+
Pore volume occupied by the evolved solution gas at p
+
Pore volume occupied by the net water influx at p
+
Change in pore volume due to connate water
expansion and pore volume reduction due to rock
expansion
+
Pore volume occupied by the injected gas at p
+
Pore volume occupied by the injected water at p
(11-2)
 Pore Volume Occupied by the Oil Initially in Place

Volume occupied by initial oil in place = N Boi (11-3)

where
N = oil initially in place, STB
Boi = oil formation volume factor at initial reservoir pressure
pi, bbl/STB

Pore Volume Occupied by the Gas in the Gas Cap

Volume of gas cap = m N Boi (11-4)
where
m is a dimensionless parameter and defined as the ratio of gas-cap
volume to the oil zone volume.
Pore Volume Occupied by the Remaining Oil

Volume of the remaining oil = (N − Np) Bo (11-5)

where
Np = cumulative oil production, STB
Bo = oil formation volume factor at reservoir
pressure
p, bbl/STB
Pore Volume Occupied by the Gas Cap at Reservoir
Pressure p
Change in Pore Volume Due to Initial
Water and Rock Expansion
 The reduction in the pore volume due to the
expansion of the reservoir rock is given by:

Combining the expansions of the connate water and

formation as represented by Equations 11-9 and
11-10 gives:
Pore Volume Occupied by the Injection
Gas and Water
Combining Equations 11-3 through 11-12
with Equation 11-2 and rearranging gives:
 The cumulative gas produced Gp can be
expressed in terms of the cumulative
gas-oil ratio Rp and cumulative oil produced
Np by:

Combining Equation 11-14 with Equation 11-13 gives:

Rearranging Equation 11-17 gives:
Symbols
 Performance Reservoir

• Salah satu faktor yang menentukan berapa besar

prosentase minyak yang dapat dikuras adalah jenis
tenaga dorong alaminya.

• Untuk mengetahui jenis tenaga dorong alamiah dari

suatu reservoir perlu dilakukan perhitungan Drive
Index, sebagai berikut :

WDI  SDI  DDI  EDI  1

• Dari hasil perhitungan Drive Index, menunjukkan
indikasi mekasisme pendorong dari reservoir tersebut.
 Performance Reservoir

 Bo  Boi  Rsoi  Rso B g  We  W p Bw 

WDI 
N Boi 
 B oi

 
N p Bo  R p  Rso B g 
DDI 

N p Bo  R p  Rso B g 
  S wc c w  c f  
 N Boi 1  m   P  
 Bg   
 1  S wc  
N Boi m   1 EDI  
B
 gi

  N p Bo  R p  R so  B g  

SDI   

N p Bo  R p  Rso B g   

Note:
DDI = Depletion Drive Index
WDI = Water Drive Index
SDI = Segregation Gas Drive Index
EDI = Fluid and Rock Expansion Drive Index
 Plot Waktu Produksi vs Drive Index
(Material Balance)

Grafik Drive Indeks Terhadap Waktu Produksi

Pada Reservoar "X"
1.00

0.80
Drive Index

0.60

0.40

0.20

0.00
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Tahun)
DDI=5% GCI=3% WDI=86% EDI=1%
DK - 36 -
 Penentuan Laju Produksi
Metode Decline Curve
• Dilakukan analisa atas dasar sejarah produksi atau
performa nyata (actual performance).

• Tujuannya untuk peramalan produksi masa datang,

dengan melihat potensi cadangan dari masing-masing
sumur serta dapat merekomendasikan sumur mana
yang akan dikembangkan.

• Ditinjau dari tipe penurunan laju produksi, analisa

decline curve dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
– Exponential Decline
– Hyperbolic Decline
– Harmonic Decline
 Bubble Map

Arti
Gambaran perilaku
produksi dari sumuran di
suatu struktur (lapangan)
dalam bentuk peta.

Tujuan
• Menganalisa gambaran
kumulatif produksi
(minyak, gas dan air) tiap
sumur.
• Mengetahui besarnya
radius pengurasan (re).
• Perencanaan penambahan
titik serap (Infill drilling)
 Penentuan Radius Pengurasan

 Metode yang dapat digunakan untuk menentukan radius

pengurasan salah satunya adalah dengan persamaan
Darcy.

 Persamaan ini sesuai digunakan dalam menentukan radius

pengurasan untuk sumur-sumur yang telah berproduksi.

0.00708 k o h ( Pws  Pf )
 o Bo qo
re  rw e
 Analisa Scatter Plot
Date:01/02/1967
@Februari 1967 Date:01/06/1988
@Juni 1988
100 100 P_140
P_335
P_165
P_342
Low Wc ( 0-50 )% Low Wc ( 0-50 )%
Medium Wc ( 50-90)% P_330 Medium Wc ( 50-90)%
High Wc ( 90-100)% P_056
High Wc ( 90-100)%
P_271
80 80

P_360
P_290
P_129
P_361
P_160
60 60
Cumulative Water Cut ( % )

Cumulative Water Cut ( % )

P_332
P_359 P_079
P_268

40 40 P_060
P_010
P_202 P_036
P_041 P_120
P_219
P_232 P_065
P_274 P_094 P_113
P_084 P_047 P_012 P_184
20 P_010
20 P_206 P_062 P_258
P_115 P_222 P_272
P_173 P_034 P_005
P_034 P_084
P_204 P_119 P_044
P_097 P_054
P_135
P_011 P_012 P_005 P_011 P_077
0 P_094
P_073
R_170
P_065
P_077 P_060
P_054
P_047 P_042
P_044 P_057 P_042
0 200 400 600 800 0 P_073
R_170
0 200 400 600 800
Cumulative Oil Production ( Mbbl )
Cumulative Oil Production ( Mbbl )

• Menganalisa gambaran @Januari 2014

Date:01/01/2014

kumulatif produksi minyak dan 100 P_363

P_140
P_210
P_331
P_311
P_075
P_165

air tiap sumur (Plot Np vs WC)

P_330
P_342 Low WC ( 0-50% )
P_271
P_056 P_360 Medium Wc (50 - 90) %
P_335
P_370 High Wc ( 90-100 ) %
P_192 P_361 P_332
P_418
80
P_359
LOW WC 36 sumur

• Mengetahui performance
P_290

P_041 MEDIUM WC 24 sumur

P_129P_413
P_435
HIGH WC 10 sumur

reservoir dan produksi pada

P_160 P_400
Cumulative Water Cut ( % )

60 P_396

P_364 P_103 P_272

P_036 P_079

waktu tertentu.
P_268 P_409

P_270
40 P_060
P_010
P_202 P_206

• Menentukan kandidat untuk

P_120
P_219P_094
P_232 P_065
P_274 P_113
P_057 P_258 P_047
P_012 P_184
20 P_394 P_062

konversi sumur produksi

P_115 P_222
P_173 P_034 P_005 P_044
P_084
P_204 P_119
P_097 P_054

menjadi sumur injeksi.

P_135
P_011 P_077
0 P_073
R_170 P_042
0 200 400 600 800

Cumulative Oil Production ( Mbbl )

 Chan’s Diagnostic Plot
(Identifikasi Penyebab Excessive Produksi Air)
Chan P_103 (Z-660) Chan P_270 (Z-660)
Normal Displacement with High WOR Near Wellbore Water Channeling
10 10

1
1

0.1

WOR & WOR'

WOR & WOR'

0.1

0.01
WOR WOR
WOR' WOR'
0.01
0.001

0.001
0.0001

0.00001 0.0001
1 10 100 1000 10000 1 10 100 1000 10000
Time, Days Time, Days

Chan P_372 (Z-800) Chan P_394 (Z-660)

Multilayer Channeling Rapid Channeling
1000 10

100
1

10 WOR & WOR'

0.1
WOR & WOR'

1
WOR WOR
WOR' WOR'
0.01

0.1

0.001
0.01

0.0001
0.001
1 10 100 1000 10000 100000 1 10 100 1000 10000
Time, Days Time, Days
 Perkiraan Recovery Minyak

• Recovery Factor (RF) adalah nilai

perbandingan antara hidrokarbon yang
dapat diproduksikan (Recoverable
Reserve) dengan jumlah minyak mula-
mula di dalam suatu resevoir.

• Tujuannya untuk meramalkan faktor

perolehan dari reservoir berdasarkan data
karakteristik batuan dan fluida reservoir.
 Penentuan Recovery Factor

Metode JJ. Arps

Metode JJ.Arps adalah metode yang digunakan untuk
menentukan Recovery Factor dan dibedakan berdasarkan
jenis mekanisme pendorong yang bekerja pada reservoir.

Untuk reservoir dengan tenaga pendorong water drive

digunakan persamaan ::

0 , 0422 0.0770 0 , 2159

  (1  Sw)   k . wi   Pi 
RF  54,898    Sw  0 ,1903
 
 Boi    oi   Pa 
 Potensi Produksi Minyak dan Gas

• Hasil perhitungan potensi produksi

minyak dapat dilihat laju alir maksimun
yang dapat dicapai oleh sumur-sumur,
serta laju alir saat pengukuran tersebut
dilakukan.

• Hasil perhitungan potensi produksi gas

(AOFP) berdasarkan kalkulasi parameter
reservoir dan input korelasi PVT.
 Contoh Proses Manajemen Reservoir
Reservoir Data
PVT TAF

Bubble Map
Geologic and
240

200

Geophysic
160 PVT TAF
2.00
Rs (scf/stb)

1.90

1.80
120
1.70

Datas
1.60

80 1.50

1.40
Mo (cp)

1.30

40 1.20

1.10

1.00

0 0.90

0 200 400 600 800 1000

0.80 1200 1400 1600 1800 2000
Pressure (psig)
0.70

0.60
Rs (scf/stb)_Corr Rs (scf/stb)_Lab
0.50
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
Pre s s ure (ps ig)

Mo (cp)_Corr Mo (cp)_Lab

Production Rate
(Decline Curve)

Well test

Estimate Reserve
Potential Infill Drilling (Volumetric)
 Reservoir Production Performance
Merepresentasikan prediksi kinerja reservoir bila diproduksikan
sesuai skenario pengembangan produksi yang direncanakan.
Integrated Management Planning
 Reservoir Engineering Study
Geology Change in
Geology

Petrophysics R
Economics
I E
Production and
Test Data N S
Reservoir Development
P Engineering U Plan
Facility Study
U L
Limitations Facilities
T T Design
Resources S
Performance
Management Monitoring
 Oil Recovery Phases

Conventional Primary
Oil Recovery Stimulated Primary

Natural Flow Secondary Artificial Lift

Waterflood Pressure Maintenance

Tertiary
EOR

Chemical Thermal Miscible Other :

Microbial

Surfactant Polymer Alkaline

 Plan of Development (POD)
Rencana pengembangan satu atau lebih lapangan migas secara
terpadu (integrated) untuk memproduksikan cadangan
hidrokarbon secara optimal dengan mempertimbangkan
aspek teknis, ekonomis, HSE, dan hukum.
51