“Penentuan Zona Pusat Gempa Bumi (Hiposenter) daerah Jawa Barat dengan Metode
Seismik”
Oleh :
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Penentuan Zona Pusat Gempa Bumi (Hiposenter) daerah Jawa Barat
dengan Metode Seismik
Alamat : Jl. Cemara Nomor 66, Pasteur, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat
NIM : 155090700111013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pelaksana
Menyetujui,
Ketua Jurusan Fisika
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ......i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ..................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum Kerja Praktek ................................................. 2
1.2.2 Tujuan Khusus Kerja Praktek ................................................ 2
1. 3 Manfaat Kerja Praktek ................................................................. 2
1.3.1 Bagi Perusahaan atau Instansi ............................................... 2
1.3.2 Bagi Mahasiswa..................................................................... 2
1.3.3 Bagi Perguruan Tinggi (Universitas Brawijaya) ................... 3
BAB II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA KlAS 1
BANDUNG ................................................................................................ 4
2.1 Sejarah Singkat .............................................................................. 4
2.2 Visi ................................................................................................ 4
2.3 Misi ................................................................................................ 4
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6
3.1 Konsep Gelombang Seismik ......................................................... 6
3.1.1 Sumber Gelombang Seismik ................................................. 7
3.1.2 Mekanisme Penjalaran Gelombang Seismik ......................... 7
3.1.3 Jenis Gelombang Seismik ...................................................... 9
3.2 Gempa Bumi ................................................................................ 12
3.2.1 Pengertian Gempa Bumi ...................................................... 12
3.2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ..................................... 12
3.2.3 Proses Terjadinya Gempa Bumi .......................................... 12
3.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa Bumi 12
3.2.3 Wilayah Rawan Gempa ....................................................... 13
3.3 Lempeng Tektonik....................................................................... 14
3.3.1 Batas Konvergen ................................................................. 15
ii
iii
3.11 Batas-batas lempeng: Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah)
......................................................................................................... 16
3.15 Penentuan hiposenter dan episenter metoda titik berat lingkaran ........... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan khusus dari kerja praktek ini adalah mengetahui dan memahami tentang
metode SED dalam menentukan posisi hiposenter dalam penentuan zona gempa bumi di suatu
daerah serta mendapatkan pengalaman dari keadaan riil atau sesungguhnya di dunia kejra
dalam pengolahan data yang diperoleh di lapangan dengan menggunakan software yang ada
di instansi terkait.
serta menguji kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang – orang lain
dalam suat team work di dunia kejra.
2.3. Misi
1. Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan
Geofisika.
4
5
TINAJUAN PUSTAKA
𝐹
𝜎=
𝐴
Benda elastis yang mengalami stess maka akan terdeformasi atau mengalami
perubahan bentuk maupun dimensi. Perubahan tersebut disebut dengan regangan atau
strain.strain adalah jumlah deformasi material persatuan luas. Hukum hooke menyatakan
bahwa stress akan sebanding dengan strain pada batuan (antara gaya yang diterapkan dan
besarnya deformasi).
𝜎 = ∁ .𝑒
6
7
Strain (e) dan Stress (σ) merupakan besaran tensor, sedangkan ∁ adalah konstanta yang
berupa matriks (tensor) yang menentukan sifat dasar elastisitas dari batuan, parameter
merupakan parameter elastik bebas yang dapat mencirikan sifat elastisitas batuan.
Sumber gelombang seismik pada mulanya berasal dari gempabumi alam yang dapat
berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, akan tetapi dalam seismik eksplorasi sumber
gelombang yang digunakan adalah gelombang seismik buatan. Ada beberapa macam sumber
gelombang seismik buatan seperti dinamit, benda jatuh, airgun, watergun, vaporchoc, sparker,
maupun vibroseis. Sumber gelombang seismik buatan tersebut pada hakekatnya
membangkitkan gangguan sesaat dan lokal yang disebut sebagai gradien tegangan (stress).
Gradien tegangan mengakibatkan terganggunya keseimbangan gaya-gaya di dalam medium,
sehingga terjadi pergeseran titik materi yang menyebabkan deformasi yang menjalar dari
suatu titik ke titik lain. Deformasi ini dapat berupa pemampatan dan perenggangan partikel-
partikel medium yang menyebabkan osilasi densitas/tekanan maupun pemutaran (rotasi)
partikel-partikel medium. Apabila medium bersifat elastis sempurna, maka setelah mengalami
deformasi sesaat tadi medium kembali ke keadaan semula (Elnashai dan Sarno, 2008).
a. Hukum Snellius
Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang
berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan terbagi.
Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian
diteruskan merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang seismik mengikuti
Hukum Snellius yang dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut
pantul dan sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang.
Gelombang P yang datang akan mengenai permukaan bidang batas antara dua
medium berbeda akan menimbulkan gelombang refraksi dan refleksi (Hutabarat,
2009).
b. Prinsip Huygens
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang
merupakan sumber bagi gelombang baru. Posisi dari muka gelombang dalam dapat
seketika ditemukan dengan membentuk garis singgung permukaan untuk semua
wavelet sekunder. Prinsip Huygens mengungkapkan sebuah mekanisme dimana
sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi seiring dengan bertambahnya
kedalaman (Asparini, 2011).
9
c. Prinsip Fermat
Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat waktu
penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang
memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan
cenderung melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan
rendah (Jamady, 2011).
pada media dan arah penjalarannya gelombang dapat dibedakan menjadi gelombang
P dan gelombang S.
Gelombang P disebut dengan gelombang kompresi/gelombang longitudinal.
Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar dibandingkan dengan
gelombang seismik yang lain, dapat merambat melalui medium padat, cair dan gas.
Persamaan dari kecepatan gelombang P adalah sebagai berikut :
b. Gelombang Permukaan
Gelombang permukaan merupakan salah satu gelombang seismik selain
gelombang badan. Gelombang ini ada pada batas permukaan medium. Berdasarkan
11
4. Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya gempa diukur dari
permukaan bumi. Semakin dalam pusat gempa maka semakin rendah kekuatan gempa
yang terjadi.
5. Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat bangunan dapat
mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.
6. Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan merupakan daerah
rawan gempa karena perbukitan dan pantai merupakan daerah pertemuan lempeng.
Sehingga dapat mempengaruhi besar kecil kekuatan gempa berdasarkan hiposentrumnya.
sedikit diolah kembali sampai tercampur dan diserap oleh batuan pada interior yang lebih
dalam.
Pada daerah pemekaran juga terdapat suatu offset – offset horizontal yang tidak
beraturan. Offset – offset tersebut cocok dengan suatu bentuk dari slip horizontal antara dua
blok kerak (two crustal blocks). Pada kedua tepi, slip berubah atau ditransformasikan oleh
munculnya lantai samudra yang baru sepanjang punggungan. Slip semacam ini disebut
transform fault.
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi
yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi.
Gambar 3.11 Batas-batas lempeng: Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah).
3.4. Seismograf
3.4.1. Prinsip Seismograf
Seismometer adalah alat yang digunakan untuk merekam gerakan tanah dalam
bumi. Seismograf adalah gabungan antara alat seismometer dengan peralatan perekam.
Sedangkan hasil dari catatan seismograf disebut dengan seismogram. Prinsip kerja dari alat
seismograf ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. ketika mendapatkan
usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan bergetar dan
merekam datanya seperti grafik (Afnimar, 2009).
seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam
mediu (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami
pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada
suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data
rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
melalui. Gelombang energi yang dipantulkan dicatat selama periode waktu yang telah
ditentukan (disebut catatan panjang) oleh penerima yang mendeteksi gerakan tanah di
mana mereka ditempatkan.
Hukum yang digunakan sebagai prinsip metode ini yaitu Hukum Snellius yang
memberikan hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang
lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, misalnya didalam ilmu
kebumian antara lapisan pasir dan lempung. Berlaku pula prinsip Huygens-fresnel, dan
prinsip femat seperti pada metode gelombang refraksi. Prinsip Huygens-Fresnel
menyatakan bahwa penjalaran gelombang datar mengenai kisi-kisi (difraksi).
(AB). Garis berat lingkaran 1 dan 3 adalah garis yang menghubungkan perpotongan
lingkaran 1 dan 3 (CD). Sedangkan garis berat lingkaran 2 dan 3 adalah garis yang
menghubungkan perpotongan lingkaran 2 dan lingkaran 3 (EF). Kedalaman (Z) dapat
diperoleh dengan rumus phytagoras.
1⁄
𝑍1 = (𝑟12 − (𝐸𝑃1 )2 ) 2
1⁄
𝑍2 = (𝑟22 − (𝐸𝑃2 )2 ) 2
1⁄
𝑍3 = (𝑟32 − (𝐸𝑃3 )2 ) 2
Dengan Z merupakan rata-rata dari Z1, Z2 dan Z3, seperti pada gambar dibawah
ini.
Gambar 3.15 Penentuan hiposenter dan episenter metoda titik berat lingkaran
sumber gempa dan penerima (receiver). Data yang harus dipersiapkan untuk
menjalankan program ini adalah data waktu tiba, posisi seismometer dan struktur
kecepatan.
dimana Vp dan Vs adalah kecepatan gelombang P dan S, tp dan ts adalah waktu tiba
gelombang P dan S si stasiun pengamat.
( X1, Y1, Z1), ( X2, Y2, Z2), ( X3, Y3, Z3) dan jari-jari bola adalah r1, r2, dan r3 maka
berlaku tiga persamaan bola berikut, dengan titik acuan berada di stasiun pengamatan
S1:
Dari ketiga persamaan tersebut dapat dicari harga X,Y dan Z tertentu uang memenuhi
ketiga persamaan tersebut. Titik (X,Y,Z) itulah yang dapat ditafsirkan sebagai
hiposenter dari titik (X,Y) merupakan posisi/koordinat di permukaan (episenter).
Waktu
No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
23
24
25
PENUTUP
Demikian Proposal Kerja Praktek (KP) yang diajukan yang manasebagai syarat untuk
mendapatkan persetujuan dalam melaksanakan Kerja Praktek. Kesempatan Kerja Praktek
yang diberikan kepada saya akan bermanfaat untuk menambah pengalaman di dalam dunia
kerja. Selama proses Kerja Praktek berlangsung saya akan berusaha penuh dalam mengikuti
26
semua peraturan yang ada di instansi dan akan melaksanakan Kerja Praktek dengan sungguh-
sungguh.
Besar harapan saya akan adanya bimbingan dari instansi terkait serta dukungan dari
berbagai pihak, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Semoga akan selalu terjalin hubungan yang baik dan menguntungkan antara
perguruan tinggi dalan hal ini Universitas Brawijaya Malang dengan pihak instansi.
27
DAFTAR PUSTAKA
Asparini Dewi. 2011. Penerapan Metode Stacking dalam Pemrosesan Sinyal Seismik Laut di
Perairan Barat Aceh. Bogor. IPB
Elnashai, S.A. dan Sarno, D.L. 2008. Fundamental of Earthquake Engineering. Wiley.
Hongkong
Hutabarat, R.G. 2009. Integrasi Inversi Seismik dengan Atribut Amplitudo Seismik untuk
Memetakan Distribusi Reservoar pada Lapangan Blackfoot. Jakarta. Universitas
Indonesia
Jamady Aris. 2011. Kuantifikasi Frekuensi dan Resolusi Menggunakan Seismik Refleksi di
Perairan Maluku Utara. Bogor. IPB
Kristanto, Agust Budianto Sugito. 2008. Evaluasi Seismik dan Visual Kegiatan Vulkanik.
Bogor : IPB.
28
LAMPIRAN
Curriculum Vitae
29
30
Pengalaman Organisasi
Ikatan Mahasiswa Rembang Brawijaya / Sekretaris II/ 2016
Pengalaman Kepanitiaan
- Gebyar Festival Tari (GFT) Nasional / Staf Acara / 2015
- Physcis Introductrion Project and Physics Camp and Outbond / Staf Kestari / 2016-
2017
- Malam Keakraban Geofisika / Staf Kestari / 2016
- Brawijaya Geophysics Festival (BGF) / Koordinator Kestari / 2017
Course dan Seminar
Events Tahun
AAPG UB SC Workshop, Basic Drilling Operation and Wellbore Data Analysis,
2017
by Mr. Ir. Sugeng Hartono from PetroChina
EAGE UB SC Short Course, Overview of Mineral Exploration from Geological
Prespectives, by Mr. Ian Wollff from Independent Director and Independent 2017
Consultant
AAPG UB SC Workshop, Fullbore Formation Micro Imaginer (FMI) Log
2017
Concept and Analysis, by Mrs. Leonora Ludwina Lilasari from Schlumberger
AAPG UB SC Short Course, Introduction to Production Operation and
2017
Petroleum Economics, by Mrs. Sarah Sausan from HALLIBURTON
SEG UB SC Short Course, Petrophysics and Wireline Log Interpretation in Oil
2017
and Gas Field, by Mr. Dr. Tavip Setiawan from PERTAMINA
AAPG UB SC Short Course, Geological Modelling Concept and Application, by
2017
Mr. Wanasherpa Wirasasmita from REPSOL
SM-IAGI UB SC Short Course, The Importance to Know Disaster Mitigation
2016
and Emergency Response, by Mr. Bagyo Setiono from BPBD Kab. Malang
EAGE UB SC Short Course, An Overview of Borehole Logging Aplications in
2016
Geothermal, by Mr. Yuris Ramadhan from Proffesional Geologist in Geothermal
SM-IAGI UB SC Short Course, Application 3G (Geology, Geochemistry, and
Geophysics) for Geothermal Eksplorations and Developments, by Mr. Ir. Eben 2016
E. Siahaan, MM from Pertamina Geothermal Energy
EAGE UB SC Short Course, Geothermal Exploration, by Mrs. Ratih Nurruhliati
2016
from Independent Geothermal Consultant
31
Pengalaman Lain
Pengalaman Tahun
Akuisisi Metode Geolistrik 2017
Akuisisi Metode Panas dan Radioaktifitas Bumi 2017
Akuisisi Metode Gravity dan Magnetik 2017