Anda di halaman 1dari 96

APLIKASI METODE GEOLISTRIK 1D UNTUK

EKSPLORASI AIR TANAH

Penyusun

Inu Zaini Yasir, S.T., M.T


M. Imaddudin, S.T., M.T.
Akhmad Syaripudin, ST., MT.
2015

MODUL-1

PEN GA N TAR
E K S P LO R A S I
AIR TANAH

1
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Air dalam
Kehidupan

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Siklus
Hidrologi

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Air sangat penting artinya bagi kehidupan


ma nus ia ,
pertumbuhan ekonomi dan ia dapat
terbaharui

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Pergerakan di dan - dari


athmosphere ke
permukaan dan sebaliknya:
Transportasi
"pergerakan wujud air dalam bentuk perpindahan
masa udara lembab"
Presipitasi
"pergerakan wujud air dalam bentuk turunnya
titiktitik air karena gravitasi (hujan)"

Evaporasi/ Evapotranspirasi
"pergerakan wujud air dalam bentuk penguapan baik
secara langsung dari air (laut, danau, sungai, dll.)
ataupun dari proses pernafasan (tumbuhan)"
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Pergerakan dari permukaan ke


bawah permukaan dan
sebaliknya:
Infiltrasi
pergerakan wujud air dari permukaan ke bawah
permukaan
melalui berbagai media (celah, pori, rekahan, struktur, dll.)
Pengangkatan kapiler
pergerakan wujud air dari bawah permukaan ke permukaan
melalui proses pengangkatan kapiler melalui akar
tumbuhan, pori, dll
Luahan air tanah
pergerakan wujud air dari bawah permukaan ke
permukaan
melalui mekanisme
struktur (terbentuknya mata air,
sesar, dll.
Aliran permukaan (Run-off)
pergerakan wujud air di permukaan yang disebabkan oleh 6
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah
gravitasi berdasarkan topografi (dari dataran lebih tinggi ke yang

Kajian Ilmu
Hidrogeologi
Penekanan Hidrogeologi adalah pada wujud air
dalam litosfer:
Geologi Ilmu Bumi (batuan penyusun
bumi)
Hidro Air (air bawah permukaan bumi)

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Penampang Kerak
Bumi

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Siklus
Batuan

9
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Beku

J enis
Batuan

Sedimen

Metamorf

10
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Struktur
Geologi
Fracture
(rekahan)

Fold
(lipatan)

Fault (patahan/
sesar)
11
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Defi nisi Air Tanah

"air yang merupakan bagian dari


air ba wa h ta na h ya ng mengisi
rua ng
k osong
pada bawah permukaan dan
bergerak terutama secara lateral
pada lapisan yang di sebut
sebagai akifer"
12
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Distribusi Air Bawah


Tanah

13

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Karakteristik bawah permukaan terhadap


produktivitas dalam kont eks air bawah
permukaan

Akife
r

lapisan yang dapat


menyimpan dan mengalirkan air
dengan baik

Akita
r

lapisan yang dapat menyimpan


dan mengalirkan air dalam jumlah
yang terbatas

Akiklu
d

Akifu
g

lapisan yang
dapat menyimpan air,
tetapi tidak
dapat mengalirkan dalam
j
lapisan yang tidak
dapat
menyimpan
umlah
yang
berarti
dan mengalirkan air
14

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Porositas dalam
Akifer

porous
sediment:
< 40%
porosity
hard rock:
<1% porosity
15
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Jenis
Akifer

Akifer Tertekan (confi ned


aquifer)

Akifer Bebas (unconfi ned


aquifer)

Akifer bocor (leaky


aquifer)

16
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Akifer
Akifer

Tertekan
Bebas

dan

17
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Sistem
Akifer di
Indonesia

Akifer endapan Gunungapi

Akifer endapan Aluvial

Akifer endapan Sedimen


Akifer sedimen
Akifer sedimen terlipat
Akifer sedimen rekahan

18
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

S istem
E n da pa n
G unungapi

A k ifer

S.Mandel,
1981
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

19

Sistem
Aluvial

Akifer E n d a p a n

S.Mandel,
1981
20
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Sistem Akifer E n d a p a n
Sedimen

21
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

S istem A k ifer E n dapa n S edimen


Terlipat

S.Mandel,
1981
22
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Sistem
Sedimen Media
Re k a h a n

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Akifer

S.Mandel,
1981

23

Hidrom etri p a d a E k s p lorasi A ir


Ta n a h

Pengamatan di permukaan dengan


menggunakan pendekatan
geologi/ hidrogeologi

Pendugaan bawah permukaan


dengan
melakukan pedekatan geofisika

24
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Metoda Survey Geologi


u n t u k Eksplorasi
Air Ta n a h

Geomorfologi - Penginderaan Jauh


Analisis DAS
Pemetaan sebaran batuan
Pemetaan Struktur Geologi
Dll.

25
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Metoda Survey Geofi sika


u n t u k Eksplorasi
Air Ta n a h
Adalah pemanfaan teknik-teknik survey
geofisika untuk mengidentifikasi kondisi bawah
permukaan dalam kaitannya dengan
keberadaan air tanah

Salah satu diantaranya ialah dengan


menggunakan metode Resistivitas.
26
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Resistivitas vs.
Geologi

27
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Eff ects of texture


resistivity

on

28
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

E l e c trical resistivity
volcanic
rock s

of

Fresh : highly resistive (low connected


porosity) (> 1000 ohm.m)
Weathered / fractured : intermediate
resistivity (100 1000 ohm.m)
Highly weathered volcanics (clayey
material) : conductive (< 100 ohm.m)
29
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Referensi (1): Peta Geologi


Indonesia

Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Referensi (2): Peta Hidrogeologi


Indonesia

31
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

Terima
Kasih

32
Modul-1 Pengantar Eksplorasi Air Tanah

MODUL-2
KONSEP DASAR
GEOFISIKA
GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

Gejala/Fenomena
alam
Deskripsi matematis

Observasi

- Instrumentasi
- Teknik akuisisi data

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

- Fisika
- Matematika
Deskripsi Fisika
-Model fisis
-Parameter fisis

- Komputasi
- Geologi

PENDAHULUAN
METODE PENDUGAAN

LANGSUNG : PENGGALIAN, INSITU-TEST


TAK-LANGSUNG : REMOTE SENSING,
PENGUKURAN PADA PERMUKAAN
GEOFISIKA = DUKUN ??

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

METODA GEOFISIKA
Geofisika adalah suatu bagian dari rumpun ilmu geologi
yang melakukan kajian tentang bumi melalui pengamatan
di permukaan bumi menggunakan asas-asas ilmu fisika
Mengukur fenomena fisis guna mendapatkan parameter
fisika target studi.

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

Metode
Seismik

Gravitasi

Parameter yang diukur

Sifat fisika yang terlibat

Waktu tiba gelombang seismik Densitas dan modulus


pantul atau bias, amplitudo

elastisitas yang

dan frekuensi gelombang

menentukan kecepatan

seismik

rambat gelombang

Variasi harga percepatan

seismik
Densitas

gravitasi bumi pada posisi


yang berbeda
Magnetik

Variasi harga intensitas medan Suseptibilitas atau


magnetik pada posisi

remanen magnetik

yang berbed
Resistivitas

Harga resistansi dari bumi

Konduktivitas listrik

Polarisasi

Tegangan polarisasi atau

Kapasitansi listrik

terinduksi

resistivitas batuan
sebagai fungsi dari

Potensial diri

frekuensi
Potensial listrik

Konduktivitas listrik

Elektromagnetik

Respon terhadap radiasi

Konduktivitas atau

elektromagnetik

Induktansi listrik

Waktu tiba perambatan

Konstanta dielektrik

Radar

gelombang radar

SURVEY GEOFISIKA
Pasif : menggunakan sumber-

sumber yang sudah


ada di alam seperti : metode gaya berat (gravity),
metode geomagnet

Aktif : diinduksi dari permukaan

bumi secara sengaja


seperti : seismik, geolistrik, IP, CSAMT

6
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

GEOLISTRIK
Geolistrik (Tahanan jenis) : merupakan salah satu metoda
geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik dengan
memanfaatkan sebaran nilai resistivitas guna mendapatkan
gambaran/kondisi bawah permukaan.
PRINSIP : pengukuran POTENSIAL dan ARUS yang terjadi
baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi.
CARANYA : arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arus, Kemudian beda potensial yang terjadi
diukur melalui dua elektroda potensial
7
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

Kekurangan :
1. Resolusi tidak teliti (orde meter)
2. Tidak realtime
3. Ambiguitas hasil (non-unique)
Kelebihan :
4. Murah
5. Mudah dioperasikan
6. Handal

8
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

Konfigurasi Pengukuran Geolistrik


9
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

MANFAAT
1.Eksplorasi air tanah
2.Mineral logam dan batubara
3.Geoteknik (Penentuan batuan dasar)
4.Geothermal
5.Lingkungan (Pencemaran)
6.Mitigasi bencana gerakan tanah

10
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK
RESISTIVITAS

CONTOH

Contoh data hasil pengukuran geolistrik 1-Dimensi

11

12
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK RESISTIVITAS

13

PRINSIP DASAR
A

arus
injek
si
M

Equipotensial

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

B
permuka
an
tanah

VM = VM dan VN = VN
Densitas terbesar arus mengalir berada
Pada kedalaman 1/3 AB
14

Kedalaman penetrasi tidak bergantung pada besarnya harga


arus yang diinjeksikan tetapi dari panjangnya bentangan
kabel (AB) dan respon medium

Arus yang diinjeksikan tidak perlu terlalu besar, asalkan


sudah diatas arus telurik (>15 mA) dan menghasilkan
potensial diatas SP.

Nilai arus yang besar diperlukan pada survey geolistrik


dengan karakteristik medium sangat resistif atau sangat
konduktif, misalnya: media berpasir, pantai dan geothermal.

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

15

Resistivity (Tahanan jenis) Resistance (Hambatan)


Resistance (Hambatan)
jenis)

Resistivity (Tahanan

Faktor geometri (dimensi)

MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK


RESISTIVITAS

16

17

KONFIGURASI PENGUKURAN
GEOLISTRIK

Semakin
renggang
rentang elektroda arus,
kecil potensial
semakin
yang
akan terukur
Semakin
renggang
elektroda
pengukuran
potensial
tinggi nilai yang didapat
semakin

TERIMA
KASIH

19
MODUL-2 KONSEP DASAR GEOFISIKA GEOLISTRIK RESISTIVITAS

MODUL-3
APLIKASI METODE
RESISTIVITAS 1D
MUHAMMAD IMADUDDIN
2015
1

PENGUKURAN GEOLISTRIK

Adanya perbedaan parameter fisis material bawah permukaan memunculkan


anomali pada data yang terukur di permukaan

Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika batuan terhadap arus
listrik, dimana setiap batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis
yang berbeda pula.

Hal ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya : umur batuan,


kandungan elektrolit, kepadatan batuan, jumlah mineral yang dikandungnya,
porositas, permeabilitas dan lain sebagainya.

Keterbatasan pada ruang eksperimen memunculkan kompleksitas dalam


interpetasi data

Akusisi/ekperimen sangat mudah dilakukan, yang sulit adalah interpetasi data

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

KONFIGURASI PENGUKURAN

Pengukuran dilakukan dengan menembakkan arus ke bawah


permukaan dan mengukur beda potensial yang muncul
sebagai respon penembakan arus.

Arus listrik (Ampere) dikirim ke bumi melalui dua titik (A dan


B) beda potensial (Volt) yang diukur diantara dua titik lain (M
dan N) yang berada diantara A dan B

Hasil pengukuran memberikan besaran tahanan bumi (Ohm-m)


Cara ini disebut cara pengukuran dengan konfigurasi
empat elektroda

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

GEOLISTRIK 1-DIMENSI
(SOUNDING)
Pengukuran geolistrik tahanan jenis 1-D dilakukan untuk
menentukan distribusi nilai tahanan jenis batuan terhadap
kedalaman pada suatu titik.

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

KONFIGURASI ELEKTRODA
Schlumberger
Wenner
Dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

KONFIGURASI SCHLUMBERGER

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

Dua elektroda potensial MN selalu diantara dua elektroda arus


AB

Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu dipindahkan


sesuai dengan jarak yang telah ditentukan, sedangkan
elektroda potensial MN hanya dipindahkan pada jarak tertentu,
biasanya jarak MN/2 adalah 1/5 * AB/2.

Parameter data yang diperoleh dari hasil pengukuran berupa


harga arus (mA) dan harga potensial (mV), dengan menggunakan
hukum Ohm maka akan diperoleh harga tahanan jenis semu
setelah terlebih dahulu dikalikan dengan faktor jarak (k)

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

PERSAMAAN FISIS

= k

dimana :

V
k
I
L
l

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

=
2

= Tahanan jenis semu (.meter)


2
= Beda potensial (Volt)
= faktor jarak
= Arus listrik (Ampere)
= Jarak elektroda arus AB (meter)
= Jarak elektroda potensial MN (meter)
= konstanta (3,14)
2

RESISTIVITAS SEMU

Bila bumi homogen, maka pengukuran akan menunjukkan


besaran resisitivitas sejati tidak tergantung pada jarak elektroda
potensial yang dipakai.

Bumi heterogen adanya lapisan-lapisan yang berbeda


resisitivitasnya resistivitas yang diukur bergantung pada
jarak elektroda

Maka yang diamati secara tidak langsung adalah resisitivitas


suatu lapisan bumi tertentu
Nilai resistivitas ini bukan resistivitas sebenarnya (resisitivitas
semu), karena tergantung pada jarak elektroda sistem yang
dipakai

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

ASUMSI
Bumi berlapis secara horisontal
Tiap lapisan bersifat isotropik dan homogen
Pemisahan lapisan satu dengan yang lain merupakan

bidang batas antara dua resisitivitas yang berbeda (ada


kontras resisitivitas)

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

10

JENIS KURVA HASIL PENGUKURAN

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

11

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

12

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

13

TERIMA
KASIH

MODUL-3 APLIKASI METODE RESISTIVITAS 1D

14

MODUL
-4

RESISTIVITYMET
ER
G -S OUND A G G L 4100

Spesifi ka
si

Hardware
Power
Supply:
Exte
rnal
Power
Transmitter
: 0 400 V
:
Fixed
: 100 mA (Rab < = 4
2x12 Current
Source
Anti
k.ohm),
V
Short-Circuit
NiCa
Receiver
Meter
Reading (auto range):
d
Current:
0 400.0 mA (Resolution 0.1
Batt
mA)
ery
Voltage:
0 1000 V
Inter
Data Transmission:
USB
nal :
2x9
Operated by Netbook (WinXP, Vista, Win7, Win8
V
Software
32-bits/ 64-bits OS)
(NED
Resistivity Measurements
A
1604 Probe Tests
Display:
,
6F22 S P , Current, Voltage Values
Electrode Positions
, or
006P Data Output: S P , Current, Voltage Values
(Manual Calculation for Apparent
)
Resistivity)
Transmitter

Daftar Komponen
Alat
Keterangan:
A. Unit Utama
Resistivitymeter
B. Batere 12 Volt (2 buah)
C. Konektor Batere
D. Charger Batere
E. Roll Kabel 300 meter (2
buah)
F. Roll Kabel 50 meter (2
buah)
G. Netbook
H. Konektor Arus (4 buah)
I. Konektor USB
J. Elektroda (4 buah)

Persiapan
Pengoperasian
A mpere meter
L CD D isplay

R ANGE

RE L

Vo lt meter
L C D Displa y

HOL D

RANG E

POWER

RE L

HO L D

CO M

POWER

mA
V

mA

COM

Amp ere
M eter

GL-4100
Resistivity Meter
A

Volt
Meter
M

2x12 V
Batt
ery
Injec
t

High Vo ltage

Connection

Test
0-40 0 V 100 m A
N
Curren t Transm itter

A-B

M-

1. Pastikan selektor putar ampere meter


menunjuk pada mA dan selektor putar volt
meter menunjuk pada V, posisi ini tidak boleh
berubah.
2. Sambungkan kabel konektor U S B ke soket
PC.
3. Sambungkan kabel konektor arus masingmasing ke
soket A, B, M, dan N.
4. Sambungkan kabel konektor batere ke soket
Battery
5. Aktifkan ampere dan volt meter masing-masing
dengan tombol Power. J i k a indikator battery
muncul , mengindikasikan battery pada meter
harus diganti. Masing-masing meter memiliki
battery internal 9V yang terletak di dalam
kompartemen alat.
6. Aktifkan kedua meter melalui tombol POWER.
Current transmitter dan connection test
langsung aktif ketika dihubungkan dengan 2
4
buah battery external.

Akuisisi
Data

1. Pasang keempat elektroda menurut konfi gurasi dan metoda


pengukuran
yang digunakan. Lakukan pengujian kontak dengan connection
test untuk
setiap pasangan elektroda (A-B dan M-N). Periksa koneksi setiap
elektroda dengan tanah melalui tombol Connection Test yang
ditandai oleh sinyal
beep beberapa saat.
2. Nyalakan Komputer Controller (Netbook).
3. Sambungkan Kabel konektor U S B ke soket U S B pada komputer.
4. Pastikan konektor USB terpasang pada Laptop dan lihat
pada Device Manager. Akan muncul pada bagian Ports (COM &
LPT), Geores Communication Port (misal: COM4).

B u k a program Geores d a n ubah nilai Port-nya


dengan nilai
yang tertulis p a d a Device Manager...

U n t u k mengecek ko m u n i ka si antara program


Geores dengan Main Module, t e ka n tombol Test
Port. J i k a ko m u n i ka si n y a
gagal ata u belum
terjadi, a k a n muncul pesan seperti p a d a
gambar di bawah ini...

Da n jika ko m u n i kasi n y a berhasil, a k a n muncul


pesan seperti
p a d a gambar di bawah ini...

Te k a n tombol Test AB d a n Test MN, u n t u k


memast ikan
elektroda d a n t a n a h terjadi ko n t a k
dengan b a i k...

Se t e la h Test A B d a n Test MN O K , t e ka n tombol Rea d


Resistivity.
Nilai p a d a bagian Result a k a n m u n c u l ...

10

U n t u k menyimpan nilai Result, t e ka n tombol S a v e .


Past ikan Filename d a n Folder tujuan telah diisi;
serta isi nilai posisi masing-masing elektroda
p a d a bagian Position. Nilai masing- masing
elektroda d isesuaikan dengan kondisi sebenarnya
di
lapangan (bisa nilai bilangan bulat ata u
decimal)...

11

Data yang tersimpan, a k a n berbentuk Text


Document Filename.res (GL-4100/4200). Nilainilai yang tertulis p a d a Document tersebut,
berurutan sesuai dengan p a d a program
Geores (bagian Position d a n Result)...

12

Pengukuran manual tanpa bantuan


Netbook...
1. Tekan tombol R E L pada volt meter untuk
mengeliminasi S P , maka tegangan terukur akan
menjadi 0 V (SP tidak diukur).
2. Proses injeksi akan terjadi hanya jika tombol
Inject ditekan sampai selama 4 sampai 6
detik lalu berhenti otomatis.
3. J i k a sebelum 4 - 6 detik data arus dan tegangan
sudah terbaca stabil (tidak berubah) maka
proses pencuplikan dapat segera dilakukan dan
proses injeksipun dapat segera dihentikan.
4. Pencuplikan data dilakukan dengan menekan
HOLD
sebelum proses injeksi berhenti.
5. Catat hasil pengukuran yang tertera ada layar
ampere
meter dan volt meter.

13

Beberapa h al penting yang perlu


diperhatikan sebelum m e l a k u k a n
proses ke
injeksi
am an menyangkut
an d an kesel amatan...
1. Yakinkan bahwa seluruh elektroda beserta kabelnya bebas
dari jangkauan manusia. Elektroda A-B bisa menghasilkan
tegangan hingga 650 V !
2. Berikan tempo beberapa detik antara proses Inject dan proses
Connection Test ! Adanya sifat kapasitif pada tanah,
menimbulkan tegangan tinggi sesaat pada tanah setelah
dilakukan proses Inject. J i k a proses connection test dilakukan
ketika potensial tinggi masih tersimpan pada tanah akan
menyebabkan kerusakan pada sistem Connection Test !
3. J a n g a n pernah melakukan injeksi jika proses
connection test gagal, karena jika elektroda AB tidak terkoneksi dengan beban (tanah) maka
elektroda A dan B menjadi terbuka (open load),
hal ini akan menyebabkan kerusakan pada
ampere meter !
4. Hindarkan pengukuran ketika diduga akan terjadi
petir / halilintar. C abut konektor A , B, M dan N
dari panel atau dari tanah. Dalam keadaan idle,
ampere dantest
voltpada
meter senantiasa terhubung
connection
14
dengan tanah. Loncatan muatan petir dapat
alat.

Petunjuk Pemeliharaan
Resistivitymeter...
1. J a g a unit utama Resistivitymeter tetap kering.
2. J i k a diperlukan untuk membersihkan bagian luar, gunakan
lap kain kering.
3. S e m u a permukaan luar peralatan pendukung dapat
dibersihkan dengan menggunakan lap kain basah kemudian
dikeringkan menggunakan lap kain kering.
4. Simpan semua peralatan hanya dalam keadaan kering.

15

Sumber d ay a eksternal (Batere 1 2


Volt)...
Pengisian ulang daya (charging)
1. Sa mbungkan soket
output batere dengan
soket output charger,
kencangkan ulir
pengunci.
2. Sa mbungkan Charger
batere
ke soket listrik AC
220Volt.
3. Pengisian sampai
dengan lampu
indikator charger
batere berwarna
hijau.

16

Mengganti Batere Amperemeter d a n


Voltmeter...
1. Batere amperemeter atau voltmeter harus diganti jika huruf pada
layar berkedip atau muncul gambar batere yang berkedip.
2. Siapkan obeng plus sebagai alat bantu.
3. Keluarkan unit utama resistivitymeter dan letakan di atas
permukaan yang lembut.
4. Buka 6 buahbaut pengunci panel penutup (bagian yang lebih
lebar), kemudian buka panel penutup.
5. Buka baut pengunci dan keluarkan kompartemen batere.
6. Lakukan penggantian batere. Pemasangan batere, sesuaikan
tanda positif dan negatif batere sesuai dengan tanda pada
kompartemen. Batere yang dipergunakan adalah batere 9 Volt,
alkaline (tipe NEDA 1604, 6F22, atau 006).

17

Terima
Kasih

18

STUDIO
PENGOLAHAN-PEMODELAN
DAN ANALISA DATA

Input data resistivitas semu hasil pencatatan di lapangan


Pengolahan data menggunakan software untuk mendapatkan
nilai
resistivitas perlapisan terhadap kedalaman.

dan kedalaman
dari interpretasi
litologi, dipeta
buat
Data
kolomLapisan
litologi
untuk
interpretasi,

kedalam
sebaran

memudahkan
resistivitas perkedalaman, dll

INTERPETASI

STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

DATA LAPANGAN
AB/2

(m)

MN/2

Rho-a

(m)

(mA)

(mV)

(Ohm-m)

1.5

6.28

0.5

693

1624

14.72

2.5

18.9

0.5

474

492

19.62

49.5

0.5

445

259

28.81

112

0.5

419

129

34.48

200

0.5

573

86.6

30.23

10

313

0.5

527

45.9

27.26

12

452

0.5

497

28.9

26.28

15
706
0.5
535
22.8
30.09
STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

MN/2

Rho-a

(m)

(mA)

(mV)

(Ohm-m)

62.8

536

318

37.26

20

1260

0.5

118

417

148.7

42.08

25

1960

0.5

189

456

107.6

44.60

30

3830

0.5

275

547

98.7

49.62

40

5030

0.5

495

549

59.6

53.74

PENGOLAHAN DATA - INVERSI

HASIL INVERSI - KOLOM

STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

7
STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

HASIL INVERSI - PETA


IS O PACH MAP 0 - 1 50 M

R-01
GR-07
G R- 05

GR-08
GR-09

GR-04

GR-

0 2
G R -

03

G R- 10

- 06

GR

GR-11

8
Scale : 1:2000
Location :
Tugu Jaya Village
Cigombong District
Bogor
W est Java
Province

<10 Ohm m
(fine tuff)

10 -20 Ohm m
(tuff)

50 - 100 Ohm m
(Lapilli)

100 - 200 Ohm m


(laharic breccia)

20 -30 Ohm m
(coarse tuff)

30 - 50 Ohm m
(lapilli tuff)

200 - 500 Ohm m


(volcanic breccia)

> 500 Ohm m


(andesitic lava)

PRODUK AKHIR
Hasil kompilasi data dan interpretasi di
olah dalam bentuk peta kontur untuk
mendapatkan beberapa parameter
rekomendasi : peta kedalaman akifer,
zonasi akifer, zonasi guna lahan,
konservasi, dll
STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

PETA KONTUR

STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

10

ZONASI AKIFER

11
STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

TERIMA
KASIH

STUDIO- PENGOLAHAN-PEMODELAN DAN ANALISA DATA

12

Anda mungkin juga menyukai