Anda di halaman 1dari 39

Tujuan Penelitian survei;

Untuk memperoleh fakta-fakta dari


gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual,
baik tentang institusi sosial, ekonomi,
atau politik dari suatu kelompok
ataupun suatu daerah.
Sebagai suatu metode penelitian ilmiah
yang telah berkembang, penelitian survei
memiliki dasar pemikiran, prosedur dan
tekhnik-tekhnik khusus yang
membedakannya dari metode lainnya.
Tekhnik pengumpulan data dan metode
penelitian survei dilakukan atas:
wawancara dan kuesioner.

Keuntungan dari kuesioner terutama pada


kebakuan dan biayanya yang rendah.

Keuntungan wawancara terletak pada


fleksibilitasnya dan tingkat
ketergantungan pada responden.
Jika penelitian mengharapkan respon yang
tinggi, wawancara lebih baik daripada
kuesioner.

Wawancara disamping pernyataan verbal,


pewawancara dapat mengetahui ekspresi
responden ketika menjawab pertanyaan yang
diajukan.

Jika pertanyaan yang diajukan sangat peka,


lebih baik dilakukan menggunakan kuesioner,
karena dengan kuesioner responden tidak
merasa ditekan.
Alat penelitian survei:

Unsur-unsur yang merupakan


perangkat pokok ilmu
pengetahuan yaitu;

Konsep, proposisi, teori, variabel,


hipotesa dan definisi operasional.
Penelitian survei terdiri dari dua tahap yaitu:
Proses teoritisasi dan proses empirisasi.

Agar dapat melakukan proses-proses penelitian


tersebut secara baik, maka penelitian perlu
memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai
unsur penelitian.

Proses teoritisasi; adanya pengetahuan tentang


konsep, proposisi dan teori, peneliti akan dapat
merumuskan hubungan-hubungan teoritis secara
baik.

Pada tahap empirisasi pengetahuan tentang


variabel, hipotesa dan definisi operasional juga
diperlukan
Unsur-unsur Penelitian Survei:

1. Konsep,
2. Proposisi,
3. Teori,
4. Variabel,
5. Hipotesa
6. Definisi operasional.
Penelitian survey dapat berupa:

1. Penelitian Penjajagan (exploratif)


2. Penelitian Deskriptif
3. Penelitian Evaluasi
4. Penelitian Eksplanasi (penelitian
penjelasan)
5. Penelitian Prediksi
6. Penelitian pengembangan sosial
KONSEP (Singarimbun, 1995):

Konsep adalah generalisasi dari


sekelompok fenomena tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan
berbagai fenomena yang sama.

Jadi konsep adalah istilah, terdiri dari satu


kata atau lebih yang menggambarkan suatu
gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan)
tertentu. Semakin dekat suatu konsep
kepada realita maka semakin mudah konsep
tersebut diukur dan diartikan.
KONSEP:
> Menurut Masri Singarimbun, (1995): “
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok
fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama.
Jadi konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau
lebih yang menggambarkan suatu gejala atau
menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Semakin
dekat suatu konsep kepada realita maka semakin
mudah konsep tersebut diukur dan diartikan.
Bailey (1982) menyebutnya sebagai persepsi (mental
imege). Atau abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan hal-hal khusus. Contoh: volume,
warna, belajar.
Sedangkan konstruk adalah konsep yang dapat diukur
dan diamati. Menjadikan konsep yang abstrak menjadi
konstruk
PROPOSISI:
Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasanya
diabstraksikan sebagai hubungan antara dua konsep.
Hubungan yang logis antara dua konsep disebut
proposisi. Misalnya, proposisi Harris dan Todaro yang
banyak digunakan dalam studi mobilitas penduduk
berbunyi “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh
perbedaan upah”. Proposisi Jaccard dan Davidson
menyatakan bahwa “niat menggunakan kontrasepsi
modern bervariasi menurut status sosial- ekonomi.”
Beberapa contoh proposisi dalam penelitian
sosial adalah, selain kebutuhan ekonomi yang
mendesak, perpindahan penduduk dari desa asalnya
dipengaruhi oleh hubungan sosial dan kekerabatan,
pemilikan tanah, jaringan persahabatan dan persepsi
tentang daerah tujuan (Mantra) perilaku sosial adalah
fungsi norma sosial (Fogeison dan Hill),
PROPOSISI:
Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasanya
diabstraksikan sebagai hubungan antara dua konsep.
Hubungan yang logis antara dua konsep disebut
proposisi. Misalnya, proposisi Harris dan Todaro yang
banyak digunakan dalam studi mobilitas penduduk
berbunyi “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh
perbedaan upah”. Proposisi Jaccard dan Davidson
menyatakan bahwa “niat menggunakan kontrasepsi
modern bervariasi menurut status sosial- ekonomi.”
Beberapa contoh proposisi dalam penelitian
sosial adalah, selain kebutuhan ekonomi yang
mendesak, perpindahan penduduk dari desa asalnya
dipengaruhi oleh hubungan sosial dan kekerabatan,
pemilikan tanah, jaringan persahabatan dan persepsi
tentang daerah tujuan (Mantra) perilaku sosial adalah
fungsi norma sosial (Fogeison dan Hill),
Konsep adalah abstraksi mengenai sesuatu
fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok
atau individu tertentu. Migrasi, misalnya, adalah konsep
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari perilaku
mobilitas tertentu manusia.
Peranan konsep dalam penelitian sangat besar
karena dia adalah yang menghubungkan dunia teori dan
dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. Dalam
penelitian sosial peranannya menjadi bertambah
penting karena “realitas” sosial yang menjadi perhatian
ilmu sosial banyak yang tidak dapat ditangkap oleh
panca indra manusia sehingga sering timbuil masalah
dalam pengukuran konsep tersebut. Untuk itu konsep
perlu didefinisikan secara tepat sehingga tidak terjadi
kesalahan pengukuran.
Konsep dimaksudkan untuk menjelaskan makna
dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan
kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertiannya di
dalam teori tersebut.
Konsep adalah abstraksi mengenai sesuatu
fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok
atau individu tertentu. Migrasi, misalnya, adalah konsep
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari perilaku
mobilitas tertentu manusia.
Peranan konsep dalam penelitian sangat besar
karena dia adalah yang menghubungkan dunia teori dan
dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. Dalam
penelitian sosial peranannya menjadi bertambah
penting karena “realitas” sosial yang menjadi perhatian
ilmu sosial banyak yang tidak dapat ditangkap oleh
panca indra manusia sehingga sering timbuil masalah
dalam pengukuran konsep tersebut. Untuk itu konsep
perlu didefinisikan secara tepat sehingga tidak terjadi
kesalahan pengukuran.
Konsep dimaksudkan untuk menjelaskan makna
dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan
kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertiannya di
dalam teori tersebut.
TEORI:
Menurut John. W. Best: “teori pada dasarnya berisi
penggambaran hubungan sebab akibat diantara
variabel–variabel. Suatu teori didalam dirinya
terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan suatu
gejala. Bukan itu saja. Suatu teori juga berkekuatan
untuk memprediksi sesuatu gejala.”
Menurut John Dewey: “tidak ada sesuatu yang lebih
praktis daripada suatu teori yang hebat”. Yang jelas,
metode ilmiah bertujuan untuk menemukan teori-teori
atau generalisasi-generalisasi. Dari teori-teori yang
ditemukan, bisa dijadikan dasar prediksi di dalam
mengantisipasi kejadian-kejadian mendatang secara
lebih tepat.“
Singarimbun, (1995): Teori adalah unsur informasi ilmiah
yang paling luas bidang cakupannya. Melalui unsur
metodologis deduksi logika, teori dapat diubah menjadi
hipotesa, yaitu informasi ilmiah yang lebih spesifik dan
TEORI:
Menurut John. W. Best: “teori pada dasarnya berisi
penggambaran hubungan sebab akibat diantara
variabel–variabel. Suatu teori didalam dirinya
terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan suatu
gejala. Bukan itu saja. Suatu teori juga berkekuatan
untuk memprediksi sesuatu gejala.”
Menurut John Dewey: “tidak ada sesuatu yang lebih
praktis daripada suatu teori yang hebat”. Yang jelas,
metode ilmiah bertujuan untuk menemukan teori-teori
atau generalisasi-generalisasi. Dari teori-teori yang
ditemukan, bisa dijadikan dasar prediksi di dalam
mengantisipasi kejadian-kejadian mendatang secara
lebih tepat.“
Singarimbun, (1995): Teori adalah unsur informasi ilmiah
yang paling luas bidang cakupannya. Melalui unsur
metodologis deduksi logika, teori dapat diubah menjadi
hipotesa, yaitu informasi ilmiah yang lebih spesifik dan
Menurut definisi diatas, Teori mengandung tiga hal.
Pertama, teori adalah serangkaian proposisi antarkonsep-
konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori
menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial
dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga,
teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara
menentukan konsep mana yang berhubungan dengan
konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

VARIABEL:
Agar konnsep-konsep dapat diteliti secara empiris,
mereka harus dioperasionalisasikan dengan menjadi
variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi
nilai.
Beberapa contoh variabel yang sering dijumpai dalam
penelitian adalah jumlah anak, luas tanah yang dikuasai,
status perkawinan, tingkat pendidikan, tingkat kematian
anak, tingkat pertumbuhan ekonomi, penggunaan
Menurut definisi diatas, Teori mengandung tiga hal.
Pertama, teori adalah serangkaian proposisi antarkonsep-
konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori
menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial
dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga,
teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara
menentukan konsep mana yang berhubungan dengan
konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

VARIABEL:
Agar konnsep-konsep dapat diteliti secara empiris,
mereka harus dioperasionalisasikan dengan menjadi
variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi
nilai.
Beberapa contoh variabel yang sering dijumpai dalam
penelitian adalah jumlah anak, luas tanah yang dikuasai,
status perkawinan, tingkat pendidikan, tingkat kematian
anak, tingkat pertumbuhan ekonomi, penggunaan
 Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai-
nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai dua
nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat
dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Contoh umur,
kepadatan penduduk, jenis kelamin, produksi.
 Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
kriteria yang menyertainya, yaitu:
 Berdasarkan hubungannya, variabel dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel bebas: yaitu variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab bagi variabel lain.
b. Variabel Terrikat: yaitu variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan oleh variabel lain. Namun, suatu variabel tertentu
dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
c. Variabel moderator: yaitu variabel yang mempengaruhi,
dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur
atau diamati.
 Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai-
nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai dua
nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat
dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Contoh umur,
kepadatan penduduk, jenis kelamin, produksi.
 Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
kriteria yang menyertainya, yaitu:
 Berdasarkan hubungannya, variabel dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel bebas: yaitu variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab bagi variabel lain.
b. Variabel Terrikat: yaitu variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan oleh variabel lain. Namun, suatu variabel tertentu
dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
c. Variabel moderator: yaitu variabel yang mempengaruhi,
dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur
atau diamati.
d. variabel intervening: adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau
memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati.
e. Variabel Kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti. Variabel ini biasanya
digunakan apabila penelitiannya adalah penelitian yang
bersifat membandingkan.

 Contoh-contoh variabel penelitian diatas adalah:


a. Variabel bebas dan terikat:
- Variabel bebas: seleksi tenaga kerja
- Variabel terikat: prestasi kerja
d. variabel intervening: adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau
memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati.
e. Variabel Kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti. Variabel ini biasanya
digunakan apabila penelitiannya adalah penelitian yang
bersifat membandingkan.

 Contoh-contoh variabel penelitian diatas adalah:


a. Variabel bebas dan terikat:
- Variabel bebas: seleksi tenaga kerja
- Variabel terikat: prestasi kerja
b. Variabel Moderator:
Perbandingan ketrampilan kerja dengan metode
demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki
dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Bogor.
- Variabel bebas: metode demonstrasi dan ceramah
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel moderator: karyawan laki-laki dan wanita
c. Variabel Intervening:
Pemberlakuan empat hari kerja dalam seminggu cenderung
meningkatkan produktivitas kerja melalui peningkatan
kepuasan kerja.
- Variabel bebas: empat hari dalam seminggu
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel kontrol: divisi IX PT. Maju Terus
b. Variabel Moderator:
Perbandingan ketrampilan kerja dengan metode
demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki
dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Bogor.
- Variabel bebas: metode demonstrasi dan ceramah
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel moderator: karyawan laki-laki dan wanita
c. Variabel Intervening:
Pemberlakuan empat hari kerja dalam seminggu cenderung
meningkatkan produktivitas kerja melalui peningkatan
kepuasan kerja.
- Variabel bebas: empat hari dalam seminggu
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel kontrol: divisi IX PT. Maju Terus
d. Variabel kontrol:
Perbandingan ketrampilan kerja dengan metode demonstrasi
dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita
divisi IX PT. Maju Terus Bogor.
- Variabel bebas: empat hari kerja dalam seminggu
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel kontrol: divisi IX PT. Maju Terus
Berdasarkan sifat nilainya, variabel dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel kategorik, adalah variabel yang dibagi menjadi
golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri
tertentu untuk setiap golongan atau kategori.
b. Variabel kontinyu, adalah variabel yang dapat mengambil
nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan
tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara
bersambumg.
d. Variabel kontrol:
Perbandingan ketrampilan kerja dengan metode demonstrasi
dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita
divisi IX PT. Maju Terus Bogor.
- Variabel bebas: empat hari kerja dalam seminggu
- Variabel terikat: ketrampilan kerja
- Variabel kontrol: divisi IX PT. Maju Terus
Berdasarkan sifat nilainya, variabel dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel kategorik, adalah variabel yang dibagi menjadi
golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri
tertentu untuk setiap golongan atau kategori.
b. Variabel kontinyu, adalah variabel yang dapat mengambil
nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan
tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara
bersambumg.
HIPOTESIS:
Hipotesa adalah jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih
lemah, sehingga harus diuji secara empiris/hipotesa
berasal dari kata “hypo” yang berarti dibawah, dan
“Thesa” yang berarti kebenaran. Hipotesa adalah
proposisi yang masih bersifat sementara dan harus diuji
kebenarannya. Proposisi adalah pernyataan tentang
sesuatu konsep. Jadi dalam suatu penelitian, hipotesa
merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan
adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel
yang dinyatakan dalam hipotesa tersebut.
Suatu hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel
atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan secara
eksplisit maupun secara implisit.
HIPOTESIS:
Hipotesa adalah jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih
lemah, sehingga harus diuji secara empiris/hipotesa
berasal dari kata “hypo” yang berarti dibawah, dan
“Thesa” yang berarti kebenaran. Hipotesa adalah
proposisi yang masih bersifat sementara dan harus diuji
kebenarannya. Proposisi adalah pernyataan tentang
sesuatu konsep. Jadi dalam suatu penelitian, hipotesa
merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan
adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel
yang dinyatakan dalam hipotesa tersebut.
Suatu hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel
atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan secara
eksplisit maupun secara implisit.
Pada contoh diatas, hipotesa tersebut menunjukkan
hubungan antara dua variabel, yakni: 1). variabel
terpengaruh, tindakan agresif; 2). variabel pengaruh,
londisi lingkungan sosial. Hipotesa seperti ini disebut
juga hipotesa relasional yang eksplisit, karena
hubungan antar variabel dinyatakan secara jelas.
Hipotesa relasional dapat juga dirumuskan secara
implisit. “Tindakan agresif lebih tinggi pada masyarakat
yang memiliki tingkat kepadatan tinggi“, adalah contoh
hipotesa seperti itu.

Selain hipotesa relasional, terdapat juga hipotesa yang


tujuannya adalah memberikan gambaran atau
deskriptisi tentang sampel penelitian. Karena itu
hipotesa sepserti ini disebut hipotesa deskriptif.
Contohnya, “50 persen akseptor kontrasepsi modern
adalah Pegawai Negeri.“
Pada contoh diatas, hipotesa tersebut menunjukkan
hubungan antara dua variabel, yakni: 1). variabel
terpengaruh, tindakan agresif; 2). variabel pengaruh,
londisi lingkungan sosial. Hipotesa seperti ini disebut
juga hipotesa relasional yang eksplisit, karena
hubungan antar variabel dinyatakan secara jelas.
Hipotesa relasional dapat juga dirumuskan secara
implisit. “Tindakan agresif lebih tinggi pada masyarakat
yang memiliki tingkat kepadatan tinggi“, adalah contoh
hipotesa seperti itu.

Selain hipotesa relasional, terdapat juga hipotesa yang


tujuannya adalah memberikan gambaran atau
deskriptisi tentang sampel penelitian. Karena itu
hipotesa sepserti ini disebut hipotesa deskriptif.
Contohnya, “50 persen akseptor kontrasepsi modern
adalah Pegawai Negeri.“
Suatu hypotesa dianggap baik, apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut:1). Hipotesa haruslah sedapat mungkin
menyatakan hubungan antar variabel. 2).Hypotesa haruslah
sesuai dengan fakta )3. Hypotesa harus sesuai dengan
ilmu pengetahuan atau ada hubungannya. 4). Hypotesa haruslah
dapat diuji kebenarannya. 5). Hypotesa haruslah sederhana, ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
pengertian. 6). Hypotesa haruslah dapat menerangkan fakta.
Hipotesa dalam sebuah kegiatan penelitian dapat memberikan
beberapa kegunaan, yaitu sebagai berikut:1). Memberikan
batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian. 2). Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yang kadang-kadang hilang begitu saja
dari perhatian si peneliti. 3). Sebagai alat yang sederhana dalam
memfokuskan fakta yang tercerai berai tanpa koordinasi kedalam
suatu kesatuan penting dan menyeluruh. 4). Sebagai panduan
dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta
Suatu hypotesa dianggap baik, apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut:1). Hipotesa haruslah sedapat mungkin
menyatakan hubungan antar variabel. 2).Hypotesa haruslah
sesuai dengan fakta )3. Hypotesa harus sesuai dengan
ilmu pengetahuan atau ada hubungannya. 4). Hypotesa haruslah
dapat diuji kebenarannya. 5). Hypotesa haruslah sederhana, ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
pengertian. 6). Hypotesa haruslah dapat menerangkan fakta.
Hipotesa dalam sebuah kegiatan penelitian dapat memberikan
beberapa kegunaan, yaitu sebagai berikut:1). Memberikan
batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian. 2). Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yang kadang-kadang hilang begitu saja
dari perhatian si peneliti. 3). Sebagai alat yang sederhana dalam
memfokuskan fakta yang tercerai berai tanpa koordinasi kedalam
suatu kesatuan penting dan menyeluruh. 4). Sebagai panduan
dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta
 Berdasarkan tingkat ekplanasi hipotesis yang akan
diuji atau bentuk jenis masalahnya, maka rumusan
hipotesa dapat pula dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Komparatif
3. Hipotesa asosiatif
 Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis
dapat dibedakan atas dua jenis hipotesis, yaitu:
Hipotesis nol dan Hipotesis Hipotesis Kerja
 Berdasarkan tingkat ekplanasi hipotesis yang akan
diuji atau bentuk jenis masalahnya, maka rumusan
hipotesa dapat pula dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Komparatif
3. Hipotesa asosiatif
 Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis
dapat dibedakan atas dua jenis hipotesis, yaitu:
Hipotesis nol dan Hipotesis Hipotesis Kerja
DEFINISI OPERASIONAL:
Konsep-konsep sosial yang dudah diterjemahkan menjadi
satuan yang lebih operasional, yakni, variabel dan
konstruk, biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur.
Hal ini demikian karena variabel dan konstrak sosial
mempunyai beberapa dimensi yang dapat diukur secara
berbeda. Definisi operasional adalah unsur penelitian
yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah
yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan
variabel yang sama.
DEFINISI OPERASIONAL:
Konsep-konsep sosial yang dudah diterjemahkan menjadi
satuan yang lebih operasional, yakni, variabel dan
konstruk, biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur.
Hal ini demikian karena variabel dan konstrak sosial
mempunyai beberapa dimensi yang dapat diukur secara
berbeda. Definisi operasional adalah unsur penelitian
yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah
yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan
variabel yang sama.
DAFTAR PUSTAKA:

 Babbie, Earl. 2004. The Parctice of Social Research (10 th


Edition). Wadsworth Publising Company.
 Hasan, M. Iqbal, M.M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi
Penelitian & Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta
 Moore and Lipton. 1980. Metodologi Studi Pedesaan di
Negara-Negara Berkembang. Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial (YIIS).
 Singarimbun, M. dan Sofian Effendi (Eds). 1998. Metode
Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta.
 Mardalis, Drs. 1989. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan
Proposal. Bumi Aksara, Jakarta.
 Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. PT Gramedia, 2 ed.
DAFTAR PUSTAKA:

 Babbie, Earl. 2004. The Parctice of Social Research (10 th


Edition). Wadsworth Publising Company.
 Hasan, M. Iqbal, M.M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi
Penelitian & Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta
 Moore and Lipton. 1980. Metodologi Studi Pedesaan di
Negara-Negara Berkembang. Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial (YIIS).
 Singarimbun, M. dan Sofian Effendi (Eds). 1998. Metode
Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta.
 Mardalis, Drs. 1989. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan
Proposal. Bumi Aksara, Jakarta.
 Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. PT Gramedia, 2 ed.

Anda mungkin juga menyukai