Anda di halaman 1dari 11

Telaah Konstruksi Teori Penelitian Agama

Disusun

Oleh:

Ivan Ziki

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PRODI KIMIA

BANDA ACEH

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-NYA akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang bejudul
“SISTEM PEMIKIRAN DALAM ISLAM” dan tak lupa pula salawat serta
salam kepada Nabi besar Muhamad SAW yang telah membawa kita kecahaya
islami. Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat di selesaikan berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis berterimakasih kepada
kepada semua pihak. Alhamdulillah Berkat kerjasama teman-teman kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini dengan baik. Dimana ada kekurangan kami
mohon berikan saran karena kami masih dalam proses belajar. Dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 25 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

2.1 Pengerian Konstruksi Teori Agama ..................................................... 5

2.2 Macam – Macam Penelitian ................................................................. 7

2.3 Langkah – Langkah Penyusunan Draft Penelitian Agama ................. 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kehadiran agama Islam yanh dibawa oleh nabi Muhammad SAW diyakini
bahwa dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan
batin. Di dalamnya terdapat bergagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya
manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti
yang seluas luasnya. Petunjuk – petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan
manusia sebagaimana yang terdapat dalam sumber ajarannya. Al-Qur’an dan
Hadist ideal dan agung.

Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal


pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap
seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa
mengembangkan kepedulian social, menghargai waktu, bersikap terbuka, egaliter,
kemitraan, anti feoalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan kebersamaan dan
sikap positif lainnya. Namun, kenyataan Islam sekarang menampilkan keadaan
yang lebih jauh dari cita – cita ideal tersebut dan bua dari ibadah yang berimensi
social sudah Nampak berkurang. Di kalangan masyarakat telah terjadi kesalah
pahaman dalam memahami simbol – simbol keagamaan itu, maka agama lebih
dihayati sebagai penyelamat individu dan bukan sebagai keberkahan social
bersama.

1.2 Rumusan Masalah

1) Pengertian Konstruksi Teori Agama


2) Macam – Macam Penelitian
3) Langkah – Lankah Penyusunan Draft Penelitian Agama

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konstruksi Teori Penelitian Agama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa, W.J.S Poerwadarminta mengartikan


konstruksi adalah cara membuat atau menyusun bangunan – bangunan seperti
jembatan dan sebagainya dan dapat pula berarti susunan dan gabungankata di
kalimat atau di kelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat yang
dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian
dan berarti pula asas – asas dan hukum – hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan. Selain itu teori dapat pula berarti pendapat, cara
– cara dan aturan – aturan untuk melakukan sesuatu.

Selanjutnya, dalam ilmu penelitian teori - teori itu pada hakikatnya


merupakan pernyataan mengenai sebab akibat atau mengenai adanya suatu
hubungan positif antara gejala yang diteliti dari satu atau beberapa faktor tertentu
dalam masyarakat.

Dari pengertian – pengertian diatas kita apat memperoleh ksimpulan bahwa


yang dimaksud dengan konstruksi teori adalah susunan atau bangunan dari suatu
pndapat, asas – asas atau hukum-hukum mengenai sesuatu yang antara satu
dengan yang lainnya saling berkaitan, sehingga membentuk suatu bangunan.

Berikutnya, samailah kita pada pengertian agama. Telah banyak ahli-ahli


ilmu pengetahuan seperti antropologi, psikologi, sosiologi dan lain-lain yang
mencoba mendefinisikan agama, tetapi banyak juga hasilnya yang tidak
memuaskan, karena tiak diperoleh definisi yang seragam. R.R Marett salah
seorang ahki antropologi Inggris, mengatakan bahwa agama aalah yang paling
sulit dari semua perkataan untuk didefinisikan karena agama menyangkut lebih
banyak pikiran, yaitu perasaan dan kemauan juga, dan dapat memanifestasikan
dirinya menurut segi-segi emosionalnya walaupun idealnya kabur.

Harun Nasution, guru besar filsafat dan teologi Islam, berdasarkan


analisisnya terhadap berbagai kata yang berkaitan dengan agama yaitu al-din,
religi dan kata agama itu sendiri sampai pada kesimpulan pada intisari yang
terkandung dalam istilah-istilah di atas ialah ikatan. Agama mengandung arti
ikatan-ikatan yang harus di pegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini mempunyai
pengaruh besar sekali terhadap kehidupan sehari-hari. Ikatan ini berasal dari suatu
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia.

Harun Nasution selanjutnya menyebutkan ada empat unsure penting yang


terdapat dalam agama, yaitu :

5
1. Unsur kekuatn gaib yan dapat mengambil bentuk dewa, tuhan, dan
sebagainya.
2. Unsur keyakinan manusia bahwa ksejahteraannya di dunia dan di
akhirat nanti amat bergantung kepada adanya hubungan baik
dengan kekuatan gaib yang dimaksud.
3. Unsur respon dari manusia yang dapat mengambil bentuk perasaan
takut, cinta dan sebagainya.
4. Unsure paham adanya yang kuus dan suci yang dapat mengambil
bentuk kekuatan gaib, kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama
yang bersangkutan dan dalam bentuk tempat tempat tertentu.

Dari uraian diatas, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa yang dimaksu
dengan istilah “konstruksi teori penelitian agama” adalah suatu upaya memeriksa,
mempelajari, meramalkan, dan memahami secara seksama susuan atau bangunan,
dasar-dasar atau hukum-hukum dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk
melakukan penelitian terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama sebagai dasar
pertimbangan untuk mengembangkan pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan
zaman.

2.2 Macam – Macam Penelitian

Penelitian dapat mengambil bentuk macam-macam tergantung sudut


pandang mana yang akan digunakan untuk melihtnya. Dilihat dari segi hasil yang
ingin dicapainya, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian menjelajah atau
explonatory/deskripif dan penelitian yang bersifat menerangkan aau explanatory.
Dalam penelitian yang bersifat menjelajah, dimana pengetahuan mengenai
persoalan masih sangt kurang atau belum ada sama sekali, teori-teorinya belum ad
atau belum diperlukan. Demikian pula dengan penelitian yang bersifat deksriptif.
Sedangkan dalam penelitian yang bersifat menerangkan dimana sudah pasti ada
teori-teori yang menjadi dasar hipotesis yang akan di uji jelas memerlukan teori.

Jika dilihat dari metode dasar dan rancangan penelitian yang digunakan,
penelitian yang bersifat historis, perkembangan, kasus, korelasional, kausal
koparatif, eksperimen semu dan penelitian tindakan.

Selanjutnya, Masri Singarimbun dengan bertolak dari segi metode dan


rancangan yang digunakan, membagi penelitian menjadi penelitian survey,
penelitian eksperimen, dan grounded research.

Berbagai macam penelitian yang ddasarkan pada segi dan metode dan
rancangannya ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Penelitian Historis
Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat konstruksi masa lampau
secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,

6
memverifikasi serta mensistematisasikan bukti-bukti untk menegakkan
fakta-fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

2. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan


Tujuan dari penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang sekarang dan interaksi
lingkungan suatu unit, sosial, individu, kelompok, dan lembaga atau
masyarakat.

3. Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah mendeteksi sejauh mana variasi-
variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau
lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelas.

4. Penelitian Kausal Komparatif


Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara berdasarkan ats pengataman terhadap akibat yang ada
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data
tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang
mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang di kontrol.

5. Penelitian Eksperimental Sungguhan


Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kelompok eskperimental
dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompk kontrol
yang tidak dikenal kondisi perlakuan.

6. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau
dunia aktual yang lain.

7. Penelitian Survey
Dalam penelitian ini, informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan kuisioner. Umumnya pengertian survey dibatasi pada
penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk
mewakili serluruh populasi.

8. Grounded Reasearch

7
Penelitian ini dapat dikumpulkan dengan menggunakan wawancara bebas
dimana para peneliti tidak memulai penelitiannya dengan teori atau
hipotesis yang akan diuji.

2.3 Langkah-Langkah Penyusunan Draft Penelitian Agama

Melly G. Tan mengatakan bahwa suatu rencana penelitian dapat dibagi


dalam delapan langkah, yaitu :

1. Pemilihan persoalan
2. Penentuan ruang lingkup penelitian
3. Pemeriksaan tulisan-tulisan yang bersangkutan
4. Perumusan kerangka teoritis
5. Penentuan konsep-konsep
6. Perumusan hpotesis-hipotesis
7. Pemilihan metode pelaksanaan penelitian
8. Perencanaan penelitian

Selanjutnya, jika unsur-unsur tersebut dikaitkan dengan rencana penyusunan


draft penelitian agama, yang harus ada yaitu :

1. Latar belakang masalah


Latar belakang masalah pada hakikatnya memuat pemikiran atau alas an
yang jelas dan meyakinkan mengapa penelitian itu mesti dilakuka.
Secara sederhana masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara
problema dengan teori.

2. Studi Kepustakaan
Kajian kepustakaan intinya dilakukan untuk mendapatkan gambaran
tentang hubungan topik penelitian yang akan diujikan dengan penelitian
sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sehingga tidak
terjadi pengulangan yang tidak perlu.

3. Landasan Teori dan Hipotesis


Teori pada pokoknya merupakan pernyataan mengenai sebab akibat atau
mengenai adaya suatu hubungan positif antara gejala yang diteliti dari
satu atau beberapa faktor tertentu dalam masyarakat.

4. Metodologi Penelitian
Apabila konsep-konsep sudah ditentukan dan landasan teori dan
hipotesis telah terbentuk dan menuju ke tahap penelitian. Metode mana
yang akan dilakukan dan dinilai paling tepat bergantung pada macam
penelitian yang dilakukan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

8
Misalnya, mengenal adanya penelitian yang bersifat eksploratif atau
menjelajah, deskriptif atau menggambarkan dan eksplanaratory atau
menerangkan.

5. Kerangka Analisis
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam
penelitian yang harus memastikan kerangka dan pola analisis mana yang
akan digunakan, apakah analisis statistik ataukah analisis non statistic.
Analisis statistik dengan data kuantitatif atau data yang
dikuantifikasikan, yaitu data dalam bentuk bilangan sedangkan analisis
non statistik sesuai untuk data deskriptif atau data kontekstual.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telaah Konstruksi Teori Penelitian Agama adalah suatu upaya memeriksa, dan
mempelajari, meramalkan, dan memahami secara seksama susunan atau hukum-
hukum dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan penelitian
terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama sebagai dasar pertimbangan untuk
mengembankan pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan zaman.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syafi’I Mansur. Metodologi Studi Islam. (Serang : FUD Press:2009). Halaman


99

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. ( Jakarta, Rajawali Pers:2009), Halaman


165

11

Anda mungkin juga menyukai